• Tidak ada hasil yang ditemukan

r.iry "Mendidik dan Menciptakan lnovator ".-i, tr dan gg"wx 8sgcr. 18-1IFsbruari 201i Konferensi Nasional lnavasi dan Technopr neurship 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "r.iry "Mendidik dan Menciptakan lnovator ".-i, tr dan gg"wx 8sgcr. 18-1IFsbruari 201i Konferensi Nasional lnavasi dan Technopr neurship 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

'&

*

-* "*fr#.

HT

h, #

F

r.Iry

gg"Wx

&w

Konferensi Nasional lnavasi dan Technopr€neurship

2013

"Mendidik

dan Menciptakan lnovator

dan

p,

Tgchnc}prgngufr,,;,i:',.'',,*'.:i.'...'''.,,,

".-i,

tr

8sgcr. 18-1IFsbruari

201i3

_:

"&**-''

(2)

PROSIDING

KONFERENSI

NASIONAL INOVASI

DAN TECHNOPRENEURSHIP 2OL3

"Mendidik

dan

Menciptakan

Inovator

dan

Technopreneur"

Bogor,

18-19

Februari

201,3

(3)

Prosiding Konferensi Nasional "Inovasi dan Technopreneurship" Bogor, 1B-1 9 Februqri 2013

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN TECITNOPRENEURSHIP

MELALUI WORKSHOP SATU HARI

Ono Suparns*,**76, Aji Hermawalt\**, M. Faiz Syuaib**, Eko Nugroho**, dan

Elisa Anggraeni*

*Departemen Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB Kampus IPB Darmaga,

PO Box 220, Bogor 16A02; T el/ fax: 025L-B62L97 4

..Recognition and

Mentoring Program-[nstitut Pertanian Bogor; Kampus IPB

B aran an gs ian g, B o go r 1. 6 1.27 ; T el f fax: 025 t -83 L7 3 B 6

Abstrak

Minat

dan kemampuan technopreneurship mahasiswa

yang

masih

rendah merupakan salah satu penyebab technopreneurship di Indonesia belum

berkembang

pada

saat

ini.

Selain

itu,

kesadaran mahasiswa tentang

pentingnya

technopreneurship

masih

perlu ditingkatkan.

IPB

mengembangkan workshop sehari mengenai technopreneurship yang disebut dengan One-STEP (One-day Technopreneurship Workshop). Kegiatan tersebut

dirancang untuk memberikan wq.wasen, motivasi, dan kemampuan bagi mahasiswa dari peng alaman-peng alaman pengusaha/praktisi (teknopreneur), akademisi, dan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat

dengan inovasi teknologi yang dapat dikembangkan meniadi bisnis/usaha nyata. Dengan workshop ini, peserta workshop diharapkan dapat menyadari

pentingnya technopreneurship

dan

dapat

mengikuti kegiatan-kegiatan kewirausahaan lainnya yang diselenggarakan oleh RAMP-lPB dan

institusi-institusi lain. Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerjasama RAMP-lPB

deng an perg uruan-perg uruqn ting g i yang berkomitmen dalam p eng emb ang an

technopreneurship. }ne-STEP telah dilaksanakan tahun 2007 dengan delapan

workshop per tahun dan rata-rata L00 mahasiswa per kegiatan. IPB lt4akalah

ini

membahas konsep dan disain One-STEP dalam meningkatkan minat dan

kemampuan technopreneurship mahasiwa.

Kata kunci:

kurikulum,

minat,

kemampuan,

technopreneurship,

mahasiswa,

1. Pendahuluan

Technology

entrepreneurship (technopreneurship) merupakan

wirausaha berbasis

teknologi.

Pada saat

ini,

technopreneurship belum berkembang

di

Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab

kekayaan alam Indonesia yang melimpah tidak tergarap secara optimum

untuk

meningkatkan kesejahteraan

rakyat.

Minat

dan

kemampuan

technopreneurship masih kurang, sehingga

perlu ditingkatkan.

Hal

ini tercermin dari masih sedikitnya jumlah pengusaha berabasis teknologi di

1e Email: [email protected]

(4)

Indonesia

pada

saat

ini.

Oleh

karena

itu,

minat

dan

kemampuan

technopreneurship perlu dikembangkan, khususnya di kalangan mahasiswa. Technopreneurship harus sukses pada dua hal, yakni menjamin bahwa teknologi yang menjadi objek bisnis dapat berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan,

dan

teknologi tersebut

dapat

dijual

dengan mendapatkan

keuntungan [profitJ INCIIA, 2006). Technopreneurship dapat memberikan

manfaat atau dampah

baik

secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan

[Suparno et a\.,2008).

Salah

satu

cara

untuk

meningkatkan

minat

dan

kemampuan

technopreneurship

di

kalangan mahasiswa

adalah

melalui

workshop

technopreneurship satu hari. Workshop tersebut menghadirkan akademisi,

praktisi, dan mahasiswa yang akan mmberikan

teori

dan contoh nyata

berwirausaha berbasis teknologi.

RAMP-lPB mengembangkan

workshop

satu hari

mengenai

technopreneurship

yang disebut dengan

One-STEP

(One-day

Technopreneurship Workshop). Kegiatan tersebut memberikan wawasan,

kemampuan, dan motivasi bagi mahasiswa

dari

pengalaman-pengalaman

pengusaha,

praktisi,

akademisi,

dan

mahasiswa

dalam

menyelesaikan

permasalahan

di

masyarakat dengan

inovasi

teknologi

yang

dapat

dikembangkan menjadi bisnis/usaha nyata.

Tujuan makalah

ini

adalah untuk membahas mengenai konsep dan disain workshop technopreneurship satu

hari

dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan technopreneurshlp mahasiswa.

2. Metode

One-STEP diselenggarakan selama satu hari

di

beberapa perguruan

tinggi di seluruh Indonesia. Materi-materi workshop tersebut disampaikan melalui kuliah tatap muka, dialog interaktif, dan demontrasi

produk

Setelah selesai mengikuti workshop, peserta diminta untuk mengisi formulir evaluasi pelaksanaan workshop tersebut. Kegiatan

tersebut

merupakan kerjasama antara RAMP-IPB dengan perguruan-perguruan tinggi yang berkomitmen dalam p engemba ngan te ch n o p r en eu rship m ahasiswa. Dal am p elaksan aannya,

RAMP-IPB membantu sebagian pendanaan kegiatan ini, namun perguruan

tinggi partner/

penyelenggara

juga

diharapkan

berkontribusi

dalam

pembiayaannya. Kerjasama dengan sponsor lain juga sangat dianjurkan untuk membantu kesuksesan acara tersebut. Waktu dan tempat pelaksanaan

di setiap perguruan tinggi partner disesuaikan dengan kesempatan terbaik

untuk masing-masing perguruan tinggi tersebut dan RAMP-lPB.

3. Disain One-STEP

One-STEP dirancang untuk memberikan wawasan, kemampuan, dan

motivasi bagi mahasiswa dari pengalaman-pengalaman pengusaha, praktisi,

akademisi,

dan

mahasiswa

dalam

menyelesaikan permasalahan di masyarakat dengan inovasi teknologi yang dapat dikembangkan menjadi

bisnis/usaha

nyata.

Dengan workshop

ini,

peserta workshop diharapkan

dapat

menyadari pentingnya technopreneurship

dan

dapat

mengikuti

(5)

Prosiding Konferensi Nasional "lnovasi dan Technopreneurship" Bogor, 78-79 Februari 2013

kegiatan-kegiatan kewirausahaan lainnya yang diselenggarakan oleh RAMP-IPB dan institusi-institusi lain.

Tujuan One-STEP adalah:

o

Untuk

meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya

technopreneurship

dan

peranannya

dalam

menciptakan dampak

positif bagi masyarakat.

. Untuk

memberikan wawasan

dan

kemampuan

mengenai te chnopre n e urship kepada mahasiswa.

r

Untuk mendiseminasikan Program Technopreneurship Mahasiswa dan program-program RAMP

lainnya,

serta

menjaring

mahasiswa-mahasiswa potensial dari berbagai daerah untuk mengikuti program-program tersebut.

.

Luaran workshop tersebut adalah:

.

Mahasiswa dengan wawasan technopreneurship dan sikap mental

inventif/inovatif yang meningkat.

.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan

untuk

menyusun proposal

yang berkualifikasi untuk program pelatihan intensif Ii-STEPJ, pre-mentoring, atau mentoring program RAMP Indonesia.

Peserta workshop

ini

adalah perwakilan mahasiswa-mahasiswa

perguruan

tinggi

partner/host

dan

mahasiswa-mahasiswa

perguruan-perguruan tinggi lainnya

dari

daerah fprovinsiJ tempat perguruan tinggi

partner.

Mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah minimal sedang mengikuti

kuliah

di

semester empat untuk program sarjana dan semester dua untuk

program

diploma.

|umlah

peserta setiap workshop adalah

sekurang-kurangnya 1"00 orang.

Pada awal penyelenggaraannya. One-STEP diberikan dengan enam materi, yakni:

[1)

Pengenalan technopreneurship dan RAMP-lndonesia, (2)

Success story teknopreneur, [3J Validasi

ide

dan penilaian peluang, [4J

Pengembangan teknologi dan pengenalan paten,

(5)

Keuangan,

dan

[6)

Pemasaran. Selanjutnya worshop tersebut disebut One-STEP Model A.

Pematerinya

adalah

perwakilan

RAMP-lPB,

teknopreneur,

dan

akademisi / pakar / praktisi.

Program tersebut

terus dikaji dan

dikembangkan untuk

meningkatakan efektivitas program tersebut, sehingga muncul One-STEP

Model B. Yang membedakan antara kedua workshop tersebut adalah materi dan pembicaranya. Workshop Model

B

lebih bersifat praktis, sedangkan

model A lebih banyak memberikan

teori.

Materi One-STEP Model B adalah

[1-J Pengenalan technopreneurship dan RAMP-lndonesia,

(2)

Success story

teknopreneur, dan (3J Pengalaman pengembangan inovasi teknologi/produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Pematerinya adalah perwakilan RAMP-IPB, teknopreneur, akademisi / pakar / praktisi, dan mahasiswa.

4. Hasil dan Pembahasan

Program One-STEP sudah diselenggarakan

oleh

RAMP-IPB sejak

tahun

20A7.

|umlah kegiatan atau perguruan

tinggi

partner adalah B

perguruan tinggi per tahun. Target jumlah peserta pada setiap workshop

(6)

adalah 100 mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan minimal di

semester empat untuk program sarjana atau semester dua untuk program

diploma. Jumlah perguruan tinggi asal peserta berkisar antara 60 dan 80

perguruan tinggi per tahun. Workshop diadakan di lima sampai dengan 1-2

provinsi per

tahun.

Data implementasi kegiatan One-STEP disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Implementasi k iatan One-STEP'

Indikator 2OO7 2008

/

2oog/2009 zooe/2010

ztro/

20tL 2OL1/2012 fumlah

Model workshop Model A ModelA ModelA Model

A

Model

B Jumlah workshop 72 44 Jumlah perguruan tinggi partner 1.2 fumlah peserta r.073 L.041 t.028 9+3 L.6L1. 5.696 Iumlah perguruan tinggi asal peserta 63 71 80 65 63 342 fumlah provinsi 'Panitia One-STEP, 2007 -20 12.

Minat dan keahlian atau kemampuan technopreneurship diperlukan untuk menjadi seorang pengusaha berbasis teknologi fteknopreneurJ yang

sukses. Minat

merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya

terlibat

dengan

suatu

kegiatan

karena

menyadari pentingnya atau

bernilainya kegiatan tersebut (Sudarsono, 2003J. Minat juga dapat diartikan

sebagai kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2008J. Keahlian technopreneurship terdiri atas

keahlian pengembangan teknologi (technological development skill), keahlian

bisnis (business skil[), dan soft skil/. Kurikulum One-STEP dirancang untuk

meningkatkan minat dan kemampuan technopreneurship'

Hasil evaluasi pelaksanaan One-STEP menunjukkan bahwa secara

umum materi yang yang diberikan selama One-STEP, baik One-STEP Model A

maupun One-STEP Model B sudah sesuai untuk meningkatkan minat dan

kemampuan technopreneurship bagi mahasiswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan pendapat peserta yang menyatakan bahwa materi workshop tersebut sangat sesuai (57oh) dan cukup sesuai (40o/o) sebagaimana terlihat pada Gambar 1-.

JT

72

(7)

Pro s iding Konferens i N a s i o na l " I nov asi dan T echno p reneur ship "

Bogor, 1B-19 Februari 2013

m One-STEP Model A N One-STEP Model B

Kurang Tidak sesuai sesuai

Tingkat Kesesuaian

Gambar

1.

Kesesuaian materi yang diberikan dalam One-STEP

Materi-materi workshop mencakup pengenalan technopreneurship

dan RAMP-lndonesia, yang menjelaskan mengenai technopreneuship dan RAMP-lndonesia,

termasuk

RAMP-lPB

di

dalamnya.

Success story

teknopreneur, yang berisi pengalaman pengusaha dalam mengembangkan produk/teknologi, merintis, dan mengembangkan usaha dari awal sampai kondisi saat

ini.

Pada One-STEP Model A, materi-materi lainnya adalah

validasi ide dan penilaian peluang; pengembangan teknologi dan pengenalan

paten; keuangan; dan pemasaran. Pada One-STEP Model B, materi ketiga

adalah

pengalaman pengembangan

inovasi

teknologi/produk

yang

bermanfaat

bagi

masyarakat.

Materi

tersebut

berisi

pengalaman

akademisi/pakarlpraktisi

dalam

menciptakan/mengembangkan suatu produk/teknologi dan berusaha mengembangkan produk atau teknologi tersebut menjadi suatu bisnis nyata.

Secara umum, materi yang disampaikan dalam worshop tersebut sudah sesuai (970/o) dengan harapan peserta One-STEP, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa materi-materi yang diberikan dalam workshop tersebut adalah sama dengan materi-materi yang diharapkan oleh peserta.

I 70

560

(!

t

o, cn c, L .cAN (o,-E 930 q, Szoc 0,

firo

4. 0

ffi

ffi w

ffi

Cukup sesu a i ISSN 2337-4969 135

(8)

o\

;s0

t

CJ Eqo IL t! E30 = 9, zo (! c (U 910 o CL

Gambar 2. Kesesuaian materi yang disampaikan dengan harapan peserta

One-STEP

Peserta menilai bahwa materi yang disampaikan dalam workshop tersebut telah mendukung strategi para peserta dalam merealisasikan ide-ide mereka untuk menjadi teknopreneur. Hal tersebut diindikasikan dengan

pendapat peserta

yang

menyatakan

bahwa

lebih

dari

95o/o peserta menyatakan mendukung dan sangat mendukung [Gambar 3J'

Sangat sesuai Sa ngat mendukung

Cukup

Kurang

sesuai

sesuai Tingkat Kesesuaian Tidak sesuai -''. "''M. "...',..' -. j Tidak mendukung

ffi One-STEP ModelA

N One-STEP Model B

s One-STEP Model A

ffi One-STEP Model B

Tingkat Dukungan

Gambar 3. Tingkat dukungan materi One-STEP terhadap strategi dalam merealisasikan ide Peserta

Berdasarkan pendapat peserta, pemateri

yang

diberikan dalam workshop sudah sesuai [>95o/o), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.

Pemateri

pada

workshop tersebut adalah perwakilan

RAMP-lPB,

teknopreneur [pengusaha yang mengembangkan produk/teknologi dan

menjalankannya menjadi bisnis/usaha) yang bidang usahanya harus sesuai

N

g{w

W

ffi

ffi

Mendukung

ffi

w*xw

ffi

:

1 "1 80

8zo

au Eoo 0, d50 I (t, E40 5

iso

(E Ezo c, 6

bro

CL 0 136 ISSN 2337-4969

(9)

Prosiding Konferensi N asional "l novasi dan Technopreneurship" Bogor, 18-1,9 Februqri 2013

dengan tema workshop. Misalnya, jika workshop ingin menyajikan

usaha-usaha untuk membantu menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan,

maka teknopreneur yang menyampaikan materi adalah pengusaha di bidang pangan. Materi-materi lainnya disampaikan oleh akademisi /pakar/praktisi

dan

mahasiswa

yang

keduanya berpengalaman

dalam

menciptakan/

mengembangkan suatu produk atau teknologi dan mengembangkan produk atau teknologi tersebut menjadi suatu bisnis nyata. Khusus untuk One-STEP

Model B, untuk pemateri

dari

mahasiswa, mahasiswa tersebut misalnya pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan [PKM-K)

Dikti

atau kegiatan kewirausahaan lainnya. Akademisi/pakar/praktisi dan

mahasiswa

tersebut berasal

dari

kegiatan

pengembangan inovasi teknologi/produk yang berbeda. Produk atau teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan tema workshop.

60

x

;s0

L o E 4.0 o.

s

(g E30 J

3zo

-l! tr (u 910 OJ o. 0

ffi

N xsmffi

ffiN

N

W

ffiNN

N

EW

W

ffiM ffi ffiffi ffi&ffi

ffiffi

ffiSN ffi&N ffill$w K&$trffiffi ffiffi$S#iN *w wftffi

w

*{&ffi

w

ffi$ffi$- ffi**"

ffi One-STEP Model A

w One-STEP Model B

Sangat CukuP

Kurang Tidak sesuai

sesuai sesuai

sesuai

Tingkat Kesesuaian

Gambar 4. Kesesuaian pemateri yang diberikan dalam One-STEP

Peserta termotivasi untuk menjadi teknopreneur setelah mengikuti

workshop satu

hari.

Hal tersebut diindikasikan oleh lebih dari 95o/o peserta

menyatakan bahwa mereka sangat termotivasi dan cukup termotivasi untuk menjadi teknopreneur setelah mengikuti workshop tersebut fGambar 5J.

Hanya

kurang

dari 5o/o yang kurang dan tidak termotivasi untuk menjadi

teknopreneur.

(10)

R

;s0

t

o E+o 6-.c {! E30:t

9zo

(E c (u

r10

o o-0

ffi One-STEP Model A w One-STEP Model B

Sangat CukuP Kurang

Tidak

termotivasi termotivasi termotivasi termotivasi Tingkat Kesesuaian

Gambar 5. Tingkat motivasi peserta untuk menjadi teknopreneur setelah mengikuti One-STEP

Setelah mengikuti workshop tersebut, sebagian besar peserta (75o/o)

menyatakan akan menindaklanjuti hasil workshop tersebut dengan menulis

dan

mengirim

proposal

untuk

mengikuti

Pelatihan Intensive-Student

Technopreneurship Program Ii-STEPJ RAMP-IPB

atau

kegiatan-kegiatan

RAMP-IPB lainnya (Gambar 6). Walaupun demikian, proposal keikutsertaan

i-STEP dan program-program RAMP-IPB lainnya yang berasal dari peserta

One-STEP hanya sekitar

L5%.

Hal tersebut mungkin karena

mahasiswa-mahasiswa -

tersebut

menghadapi berbagai

kendala

untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan RAMP-lPB

atau

mungkin mereka

tidak

berhasil mempertahankan minat mereka untuk menjadi teknopreneur'

w One-STEP ModelA

ss One-STEP Model B

Ya

Tidak

Tindak Lanjut

Gambar 6. Tindak lanjut peserta setelah mengikuti workshop ini dengan

menulis dan mengirim proposal untuk mengikuti Pelatihan Intensive-Student Technopreneurship Program [i-STEPJ RAMP-IPB atau kegiatan-kegiatan

RAMP-lPB lainnya 80

gr0

a! ts60 c, 0

3so

(g E40 t o.r 30 c, P t, 20

3ro

0 138 ISSN 2337-4969

(11)

F..:.

P ro s id i ng Konfere ns i N asio nal " I nov as i dan T e chno p rene urship"

Bogor, L8-19 Februari 2013

Kemampuan

technopreneurship

mencakup

kemampuan

pengembangan inovasi teknologi, kemampuan bisnis,

dan

kemampuan

softskill.

Workshop technopreneurship

satu

hari

memberikan ketiga

kemampuan tersebut melalui rangkaian materi yang diberikan, walaupun

dalam kadar yang rendah.

5. Simpulan

Workshop

technopreneurship

satu hari dapat

membantu

meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi teknopreneur. Selain itu,

workshop tersebut dapat meningkatkan kemampuan technopreneurship

mahasiswa.

Workshop tersebut merupakan salah

satu

alternatif

kurikulum

pendidikan technopreneurship yang dapat dilaksanakan dalam waktu pendek. Workshop

tersebut dapat

memberikan kemampuan-kemampuan dasar

mahasiswa untuk menjadi teknopreneur melalui pengalaman-pengalaman praktis teknopreneur dan ilmu pengetahuan para akademisi dalam memulai, mempertahankan, dan mengembangkan bisnis.

Daftar Pustaka

NCIIA. 2006. Invention to Venture: Workshops in Technology

Entrepreneurship. National Collegiate Inventors & Innovators

Alliance, Madison,

Panitia One-STEP. 2007 -2012. Laporan-laporan Pelaksanaan One-STEP RAMP-IPB.

Sudarsono J. 2003. Menumbuhkan Minat Belajar untuk Mencapai Sukses

dalam Studi. Sejarah Remaja Gen 2000. 2(4),28-29'

Suparno O, Hermawan A, Syuaib MF. 2008. Technopreneurship' RAMP-IPB, Bogor.

Syah M. 2008. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta'

Gambar

Tabel  1.  Implementasi  k iatan  One-STEP' Indikator 2OO7  / 2008 2oog/2009 zooe/2010 ztro/20tL 2OL1/2012 fumlah Model  workshop  Model  A ModelA ModelA  Model  A  Model
Gambar  1.  Kesesuaian  materi  yang  diberikan  dalam  One-STEP
Gambar  2.  Kesesuaian  materi  yang disampaikan  dengan harapan  peserta One-STEP
Gambar  4. Kesesuaian  pemateri  yang  diberikan  dalam  One-STEP
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas akselerasi dengan kelas reguler, dimana nilai

Begitupun dengan hipotesis tidak ada perbedaan pelepasan ion kromium dari braket SS bernikel dan braket SS nickel-free setelah dilakukan perendaman pada saliva buatan pada

Manfaat data dan informasi dari hasil penelitian adalah (1) data dan infor- masi tingkat efisiensi biaya produksi dan pemasaran komoditi perikanan di pasar lokal dan

pada gambar (a), kendaraan membelok ke arah kanan dari lajur luar (di USA, peraturan mengemudi menggunakan lajur kanan), memutar kearah kiri, berhenti dan menungu

Lahirnya Pancasila berawal dari pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI yang bertujuan untuk membahas dasar ideology bangsa Indonesia setelah merdeka yang diadakan pada

(4) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurangan ketetapan, penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat

Kebijakan formulasi terkait ide Restorative Justice dalam peraturan perundang- undangan anak di Indonesia pada masa yang akan datang dapat dilihat melalui formulasi