• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI BANGSA

STM IK AM IKOM YOGYAKARTA

N a m a : I s n a i n i M a ’ r u f N i m : 1 1 . 1 2 . 6 0 5 4 K e l o m p o k : N u s a n t a r a P r o g r a m S t u d y : S 1 J u r u s a n : S i s t e m I n f o r m a s i D o s e n : B p . M o h a m m a d I d r i s . P , D r s , M M

(2)

KATA PENGANTAR

Berdasarkan kesadaran diri atas nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945, Profesional.menghormati harkat dan martabat manusia serta menjunjung tinggi

terpeliharanya,hak-hak asasi manusia. Dalam kegiatannya, Profesional mengabdikan dirinya untuk meningkatkan pengetahuan tentang merencanakan, melaksanakan dan mengkaji ulang profesionalismenya serta memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan tersebut untuk memajukan Bangsa Indonesia.

Kesadaran diri tersebut merupakan dasar bagi Profesional untuk selalu berupaya melindungi kesejahteraan mereka yang meminta jasa/praktek beserta semua pihak yang terkait dalam

jasa/praktek tersebut. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki hanya digunakan untuk tujuan yang taat asas berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD penyalahgunaannya oleh pihak lain.

Tuntutan kebebasan dalam melaksanakan pekerjaannya, pengajaran, pelatihan, jasa/praktek konsultasi, dan publikasi dipahami oleh Profesional dengan penuh tanggung jawab. Kompetensi dan obyektivitas dalam menerapkan kemampuan Profesional terikat dan sangat memperhatikan pemakai jasa, rekan sejawat, dan masyarakat pada umumnya.

(3)

D A F T A R I S I

K A T A P E N G A N T AR . . . i

B A B 1 L A T A R B E L A K A N G M A S A L A H . . . 1

B A B 2 P E N D E K A T A N . . . 3

A. HI S T O R I S . . . 3

B . S O S I O L O G I S . . . 3

C . Y U R I D I S . . . 3

B A B 3 P E M B A H A S A A N . . . 4

B A B 4 S A R A N . . . 5

B A B 5 K E S I M P U L A N . . . 6

B A B 6 R E F E R E N S I . . . 7

i

(4)

1

A. La t a r B ela k a n g M a sa la h

Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 63 tahun yang lalu disambut dengan lahir nya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.

Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila

memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam

memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.

Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(5)

2

B.Pendekatan

1.Historis

Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang

menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri serta memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, oleh para pendiri negara kita

dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi 5 prinsip (lima sila) yang kemudian di beri nama Pancasila

Bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat internasional. Dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa.

(6)

3

Jadi secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Atas dasar pengertian dan alasan historis inilah maka sangat penting bagi para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaji, memahami dan

mengembangkan berdasarkan pengembangan ilmiah, yang pada gilirannya akan memiliki suatu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang

dimilikinya sendiri. Konsekuensinya secara historis Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat negara serta ideologi bangsa dan negara bukannya suatu ideologi yang

menguasai bangsa, namun justru nilai-nilai dari sila-sila Pancasila itu melekat dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri.

(7)

4

2.Sosiologis

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang beragam dan multikultur berdasarkan etnis dan Bahasa. Masyarakat Indonesia mengakui dan menghargai lintas budaya, betapa pun kecilnya. Perbedaan ini harus dipandang sebagai potensi kekuatan bangsa.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keragaman ini diikat dalam norma dan aturan untuk menjaga harmoni kehidupan untuk mewujudkan kesadaran moral dan hukum, Arus informasi yang berdampak pada goyahnya jati diri bangsa, diperlukan komitmen kebangsaan untuk

mewujudkan cinta tanah air, kesadaran bela negara, persatuan nasional dalam suasana saling menghargai keberagaman.Persatuan dalam keberagaman budaya, adat istiadat, tradisi harus dibina dan ditingkatkan secara demokratis, terpola dan terus-menerus.

Selain itu bangsa Indonesia harus sadar, secara sejarah dan sosiologis, Pancasila bukanlah barang baru. Dia adalah darah-nya bangsa yang mendiami kepulauan nusantara. Kemudian oleh Bung Karno dan bapak-bapak pendiri bangsa lainya nilai-nilai ini dirumuskan dan diberi label Pancasila. Intinya adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Jadi di mana letak tidak relevannya nilai-nilai ini dengan kehidupan kita sekarang ini?

Pancasila adalah ideologi, yaitu suatu kesatuan nilai (pikiran), ucapan dan tindakan. Namun lucunya para pemimpin dan elit politik justru tidak mencerminkan kesatuan

pikiran,ucapan,dan tindakan pancasila.

Karena tidak ada kesatuan pikir, ucap, dan tindak para elit, maka rakyat jadi tidak suka dengan istilah Pancasila. Padahal bukan Pancasila yang salah tetapi para elit politik kita salah menerapkan pancasila Sekarang, ketika komunalisme dan fundamentalisme menguat, maka yang diperlukan adalah sebuah ideologi yang menaungi semua golongan bangsa. Kita perlu sebuah pandangan bersama yang dengan itu setiap warga negara bebas melaksanakan hak-hak dasarnya.

(8)

5

3.Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan yang berdasarkan atas aturan yang dibuat setelah melalui perundingan, permusyawarahan. Landasan yuridis pancasila terdapat dalam alinea IV Pembukaan UUD”45, antara lain di dalamnya terdapat rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia pasal 1, 32, 36.

4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Adapun penjabaran yang terdapat pada batang tubuh UUD 1945 sebagai berikut :

1) Sila pertama Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.Ayat (2) UUD 1945: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

2) Sila keduaPasal 27 ayat (1) UUD 1945: Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum danPemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.Ayat (2) UUD 1945: Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3) Sila ketigaPasal 30 ayat (1): Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

(9)

6

4) Sila keempatPasal 22E: Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

5) Sila kelima Pasal 33 ayat (1): Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.Ayat (2): Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hudup orang banyak dikuasai oleh Negara.Ayat(3): Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalammya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(10)

7

C.PEMBAHASAN

Pancasila adalah dasar negara, mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat memaksa atau imperatif, yang artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melanggar haruslah ditindak sesuai dengan hukum, tapi mengapa Pancasila kini tidak memiliki kemampuan yang mengikat seperti itu.

Coba kita melirik kembali akan arti, fungsi dan peranan Pancasila. Pancasila berarti lima dasar atau lima asas adalah nama dasar negra kita, Republik Indonesia. Istilah yang telah dikenal ini sudah ada sejak zaman Majapahit pada abad XIV, yang terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. Pancasila yang dikenal dulu dengan yang dikenal sekarang tidak jauh berbeda isinya, bahkan memang merupakan akar-akar unsur sebelumnya. Jadi Pancasila sudah menjadi pandangan hidup bangsa jauh sebelum para pahlawan yang menetapkannya tanggal 1 Juni 1945. Fungsi Pancasila sendiri digeneralisasikan sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk sehari-hari, dengan kata lain Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang. Ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindak setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila, karena Pancasila merupakan satu kesatuan (Weltanschauung), tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Pancasila merupakan norma dasar, sehingga Pancasila berfungsi sebagai cita-cita. Berarti sudah merupakan keharusan sebuah cita-cita untuk tercapai, oleh karena itu haruslah bagi kita semua berupaya untuk mewujudkannya. Sangatlah tidak mudah merumuskan secara kongkret tentang seberapa jauh perwujudan Pancasila itu dalam setiap tindak dan perbuatan maupun tingkah laku, itu dikarenakan keragaman yang meliputi aspek seluruh kehidupan bangsa. Oleh karena itu Pancasila hanya diartikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan penjelmaan falsafah hidup bangsa.

(11)

8

D.KESIMPULAN

Setelah bangsa Indonesia berhasil merebut kedaulatan dan berhasil mendirikan negara merdeka, perjuangan belum selesai. Perjuangan malah bisa dikatakan baru mulai, yaitu upaya menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir batin, sebagaimana diamanatkan oleh

Pembukaan UUD 1945.

Para pendiri Negara telah sepakat bahwa kemerdekaan bangsa akan diisi nilai-nilai yang telah ada dalam budaya bangsa, kemudian disebut nilai-nilai Pancasila. Tentunya hal ini

merupakan hasil Perumusan Pancasila yang dirumuskan oleh para pemimpin negara kita terdahulu.

Pancasila mulai dibicarakan sebagai dasar negara mulai tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPPK oleh Ir. Soekarno dan pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kemudian mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan Ketetapan No. I/MPR/1988 No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah Negara Indonesia hingga sekarang.

Akibat hukum dari disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum Pancasila sebagai dasar negara memberi akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan negara dari bangsa ini haruslah berpedoman kepada Pancasila, dan tentunya kita harus menjadikan

Pancasila sebagai Paradigma kita berbangsa dan bertanah air.

Bagaimana sebetulnya implementasi Pancasila dalam sejarah Indonesia selama ini dan pentingnya upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang setelah reformasi mulai ditinggalkan demi tegaknya persatuan dan kesatuan NKRI.

Walaupun baru ditetapkan pada tahun 1945, sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila disarikan dan digali dari nilai-nilai budaya yang telah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

(12)

9

E.SARAN

Dari uraian-uraian di atas saya mempunyai saran:

Bahwa Peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pembangunan manusia sebagai insan, menekankan harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia, yang tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia, baik etika, estetika maupun logika, yang meliputi nilai-nilai rohaniah, kepribadian, dan kejuangan. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

mengamalkan ajaran agama dan ilmunya, bersikap amanah, sadar akan harga diri pri badi dan bangsanya, memiliki kepercayaan diri, cerdas, terbuka, demokratis, dan memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.

1. Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai ideologi Negara, serta pandangan hidup bangsa, memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Maka dari itu kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan tanggung jawab.

2. Pancasila yang memiliki nilai-nilai luhur, agar diamalkan oleh setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah demi kelestarianya.

(13)

10

F.Referensi

1. Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

2.Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

3.Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh.

4.Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pantjoran Tujuh.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas adalah faktor pasien mencakup usia dan jenis kelamin, intervensi yang diberikan meliputi tindakan pembedahan dan terapi obat, dan faktor pembedahan

Menu unit usaha jabon dapat memberikan informasi potensi kayu hasil budidaya jabon yang akan dikembangkan oleh KPH serta informasi volume kayu yang dapat dipanen sesuai

Tempatkan tangan kanan Anda pada abdomen penderita sebelah kanan, di sebelah lateral otot rektus, dengan ujung jari ditempatkan di bawah batas bawah daerah redup

Sentral Supplier Keperluan Laundry Siap Jual juga Bahan Setengah Jadi seperti Produk: Bibit Parfum Parfum Laundry Alkohol/Metanol maupun Yang Dicampur Air ﴾Water Base

Dalam mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi dan Etika Kedokteran Gigi Indonesia,Dokter Gigi wajib menghargai hak pasien dalam menentukan nasib dan menjaga rahasianya ,

Dikaji hubungan sedimentasi dengan debit aliran sungai..

kendaraan yang menyebabkan terjadinya kemacetan pada jalan Sultan Alauddin pada pagi, siang, maupun malam hari adalah.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi konsep kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan