• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah peran administrasi pendidikan te

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah peran administrasi pendidikan te"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai tenaga pelaksana. Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula dengan kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna mencapai tujuan lembaga pendidikan masing-masing.

Oleh karena itu, setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan dengan administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional saja. Mereka harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian Administrasi Pendidikan? B. Apa Pengertian Kinerja Guru?

C. Apa Fungsi Dari Administrasi Pendidikan?

D. Apa Peranan Administrasi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru? E. Bagaimana Peran Guru Dalam Administrasi Pendidikan? F. Bagaimana Manfaat Administrasi Pendidikan?

G. Apa Manfaat Dari Administrasi Pendidikan Bagi Guru?

C. TUJUAN MAKALAH

A. Mengetahui Pengertian Administrasi Pendidikan B. Mengetahui Tentang Kinerja Guru

C. Mengetahui Fungsi Administrasi Pendidikan

D. Menngetahui Peran Administrasi Pendidikan Terhadap Kinerja Guru E. Mengetahui Peran Guru Dalam Administrrasi Pendidikan

(2)

G. Mengetahui manfaat administrasi pendidikan bagi guru.

D. MANFAAT

(3)

BAB II METODELOGI

(4)

BAB III KAJIAN TEORITIS

Kinerja merupakan suatu konsep yang bersifat universal yang merupakan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam menjalankan perannya dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan serta hasil yang diinginkan.

“Performance (kinerja) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika” (Prawirasentono 1999: 2)

Dalam sebuah organisasi masing-masing elemen harus saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukanlah suatu rangkaian kegiatan yang disebut dengan Administrasi.

Seperti halnya juga seorang guru yang merupakan elemen dari lembaga pendidikan, dia harus memiliki suatu rangkaian kegiatan/administrasi untuk mencapai tujuannya dalam melakukan pembelajaran dan rangkaian kegiatan tersebut disebut dengan Administrasi pendidikan.

(5)

BAB IV PEMBASAN A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jelas disebutkan pada Bab XI pasal 39 ayat (1) menyatakan tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Pengertian administrasi pendidikan dapat ditinjau dari perpaduan dua kata, yaitu”administrasi dan pendidikan”. Hakikatnya administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai penerapan ilmu administrasi pada dunia pendidikan, diantaranya pembinaan, pengembangan serta pengendalian dalam praktek-praktek pendidikan. Administrasi pendidika nmeliputi administrasi sekolah, yaitu administrasi pendidikan yang pelaksanaan nya disekolah. Tata usaha merupakan salah satu alat administrasi pendidikan.

Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari sudut pandang kerjasama dalam proses mencapai tujuan pendidikan. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI; 2011,10)

Administrasi pendidikan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas pendidkan dari sudut pandang proses kerja sama antar manusia dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalam pembelajaranuntuk mencapai tujuan pendidikan, secara efektif dan efisien. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI; 2011,10)

Drs.M. Ngalim Purwanto Administrasi Pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan penintegrasian segala sesuatu baik personal ,spiritual dan material yang bdersangkut paut dengan tercapainya tujuan pendidikan.

Hadari Nawawi Administrasi pendidikan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sisitematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa pendidikan formal.

(6)

dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.atau administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah yang meliputi usaha-usaha besar seperti perumusan polis,pengarahan usaha ,koordinasi,konsultasi ,korespondensi,control dan seterusnya ,sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah ,menyapu halaman dan lain sebagainya .

Dengan beberapa pengertian tersebut di atas, maka perlu ditegaskan disini sebagai berikut;

a. Bahwa seluruh administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.

b. Bahwa administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan ,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan ,khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.

c. Bahwa administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti dilakukan di kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya.

B. PENGERTIAN KINERJA GURU

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian sebagaimana dikutip Kusmianto (1997: 49) dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa:

“Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

(7)

Keterangan lain menjelaskan dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil 18 pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.

Pendapat lain diutarakan Soedijarto (1993) menyatakan ada empat tugas gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1) merencanakan program belajar mengajar; (2) melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik. Sedangkan berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.

Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentukprogram semester maupun persiapan mengajar. Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru. Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance assessment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengan RPP (Rencana Pelaksanaan 19 Pembelajaran); (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure); dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill).

(8)

C. FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan memiliki fungsi sebagai (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) penyusunan, (4) pengarahan, (5) pengkoordinasian, (6) pelaporan, (7) penganggaran, (8) pergerakan, (9) pengawasan, dan (10) penilaian. 1. Perencanaan.

Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan.Perencanaan adalah cara menghampiri masalah.Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan .

Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu factor tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.

Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;

a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.

b. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang akan dilakukan. c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.

d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.

e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;

a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas. b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.

c. Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.

d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi sewaktu-waktu.

(9)

f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya,

g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.

Dengan kata lain perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga,biaya dan waktu,juga membatasi kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalan penyelesaiannya.

2. Pengorganisasian.

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.

Fungsi Organisasi Dapat Diartikan Bermacam-Macam Yaitu;

a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran=pikirandi dalam struktur.

b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang –orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan .

(10)

Organisasi yang baik hendaklah memiliki cirri-ciri atau sifat sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan yang jelas.

b. Tiap anggota memahami dan menerima tujuan tersebut.

c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatruan pikiran.

d. Adanya kesatuan perintah,para bahwahan hanya mempunyai seorang atasan langsung daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya. e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

masing-masing anggota.

f. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,keahlian dan bakat masing-masing.Sehingga dapat menimbulkan kerja sama yang harmonis dan kooperatif.

3. Pengkoordinasian,

Adanya bermacam- macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang ,memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin.

Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan.

Kita mengetahui bahwa rencana/program-program pendidikan yang harus di laksanakan di-sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan sangat mengandung banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lain.

Sifat komplek yang dipunyai oleh program pendidikan di sekolah menunjukkan sangat perlunya tindakan-tindakan yang di koordinasi kan atau dengan kata lain koordinasi ialah aktivitas membawa orang-orang material.pikiran-pikiran,tehnik-tehnik,tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

4. Komunikasi.

Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.

Kemudian didalam komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan unsure-unsur sebagai berikut;

(11)

b. Kejelasan tindakan yang harus diambil/dianjurkan.

c. Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif. d. Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota.

e. Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan ,menolak ataupun menerima apa yang dianjurkan.

f. Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika yang dianutnya) apa yang dianjurkan sebelum melaksanakan.

5. Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise,dimana pengawsan bertanggung jawab tentang kefektifan program.Oleh karena itu supervise haruslah meneliti ada tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

Dengan kata kata lain fungsi terpenting supervise adalah sebagai berikut; a. Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan. b. Memenuhi/mengusahan syarat-syarat yang di perlukan .

6. Kepegawaian.

Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat,kesejahteraan pegawai,insentif dan penghargaan atau jasa-jasa mereka.Kondite dan bimbingan untuk dapat lebih maju.kemudian adanya kesempatan untuk mengapgrade diri,masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.

7. Pembiayaan.

Pembiayaan ini dapat diibarakan bensin bagi sebuah mobil atau motor. Mengingat pentingnya biaya bagi setiap organisasi ,tanpa biaya yang mencukupi tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut;

a. Rencanakan tentang beberapa pembiayaan yang diperlukan, b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan. c. Bagaimana penggunaannya.

d. Siapa yang melaksanakannya.

e. Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannnya. f. Bagaimana pengawasan dan lain-lain.

(12)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses keseluruhan organisasi dalam mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.Dengan kata lain supervise atau evaluasi selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.

D. PERAN ADMINISTRASI BAGI KINERJA GURU

Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.

Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.

Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.

Jadi peran administrasi ini sangat penting karena membantu guru dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan tadi diatas mengenai fungsi administrasi pendidikan.

Berikut ini ada beberapa peranan guru yang berhubungan administrasi pendidikan:

(13)

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru, yaitu mengerti dan memahami visi-misi dan tujuan lembaga sekolah atau madrasah. Guru dapat menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas, mampu menganalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, strategi pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi, mampu menyusun prioritas program sekolah secara terukur dan sistematis, seperti proses rekrutmen siswa, masa orientasi siswa, proses pembelajaran, hingga proses evaluasi.

2. Guru juga dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan menggerakkan sistem organisasi sekolah. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual dan kepribadian yang kuat. Kemampuan intelektual, misalnya; punya jiwa visioner, jiwa kreator, jiwa peneliti, jiwa rasional/cerdik dan jiwa untuk maju. Sedangkan kepribadian seperti; wibawa, luwes, adil dan bijaksana, arif dan jujur, sikap objektif dalam mengambil keputusan, toleransi dan tanggung jawab, komitmen, disiplin, dan lain-lain.

(14)

3. Guru juga dikatakan sebagai evaluator, yaitu melakukan evaluasi/penilaian terhadap aktivitas yang telah dikerjakan dalam sistem sekolah. Peran ini penting, karena guru sebagai pelaku utamanya dalam menentukan pilihan-pilihan serta kebijakan yang relevan demi kebaikan sistem yang ada di sekolah, baik itu menyangkut kurikulum, pengajaran, sarana-prasarana, regulasi, sasaran dan tujuan, hingga masukan dari masyarakat luas.

Seorang guru harus terus menerus melakukan evaluasi baik ke dalam maupun ke luar sekolah, guna meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Evaluasi ke dalam (internal) ditujukan untuk melihat kembali tingkat keberhasilan dan kelemahan yang dihadapi sekolah. Sementara evaluasi ke luar (eksternal) ditujukan untuk melihat peluang dan tantangan yang dihadapi sekolah, misalnya menjaga kepercayaan masyarakat, memenuhi harapan para orang tua siswa, memenuhi kebutuhan stakeholders, memerhatikan dampak iptek dan informasi, dan, pengaruh dari lingkungan sosial.

Secara teoritik, penilaian atau evaluasi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang memiliki makna apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Dalam kegiatan proses pembelajaran, seorang guru pasti terlibat pada proses evaluasi (penilaian), karena penilaian merupakan proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Sebagai evaluator, guru harus mampu memberikan penilaian yang adil, bijaksana berdasarkan proses dan hasil pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar.

E. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

(15)

individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat. ( soetjipto dan kosasi: 2009, 143)

Di dalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa “Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan administrasi disekolah, guru perlu sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah.

Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.

1. Administrasi Kurikulum.

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:148) bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.

Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalam kegiatan belajar mengajar.

Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian, pengawasan serta penilaian.

Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:

a. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas: 1) Ketentuan – ketentuan pokok

2) Garis- garis besar progam pengajaran. 3) Pedoman pelaksanaan kurikulum.

(16)

program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun jadwal pelajaran.

Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.

2. Administrasi Kesiswaan

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.

Tugas kepala sekolah dan guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.

a. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu: 1) Penerimaan siswa

2) Pembinaan siswa

3) Penamatan program siswa di sekolah. b. Peranan guru dalm administrasi kesiswaan

1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di antara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.

3) Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.

(17)

5) Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik. 3. Administrasi Sarana Dan Prasaran.

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan prasarana tersebut.

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sedangkan administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi: a. Perencanaan Kebutuhan

Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasarkan atas pertimbangan bahwa:

1) Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.

2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang rusak, dihapuskan atau hilang.

3) Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan. b. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

1) Pembelian 2) Buatan sendiri

3) Penerimaan hibah atau bantuan 4) Penyewaan

5) Peminjaman 6) Pendaurulangan

(18)

Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi milik sekolah

e. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

f. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Meliputi: 1) Perawatan

2) Pencegahan kerusakan 3) Penggantian ringan.

g. Penghapusan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak berfungsi lagi.

h. Pengawasan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan, pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana dan sarana yang dimaksud.

4. Administrasi Personal

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketata uasahaan)

Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).

Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu : a. Membuat buku induk pegawai.

b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai dan lain- lain

c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tata administrasi.

d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

(19)

f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran

g. Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain- lain.

5. Administrasi Keuangan

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Administrasi Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat (Humas)

Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community Relation (1976) mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:

a. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat

c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya 7. Administrasi Layanan Khusus

Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

Macam macam layanan khusus yaitu: a. Pusat sumber belajar

b. Kafetaria warung / kantin sekolah c. Unit kesehatan Sekolah.

F. MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai berikut:

(20)

2. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.

3. Mendorong menterjemahkan, merobah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

4. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan denganmasyarakat kea rah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.

Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi pendidikan adalah:

1. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan kewenangan masing-masing.

2. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.

3. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat. 4. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga

kependidikan.

E. MANFAAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN BAGI GURU

Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia di tuntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola langsung proses belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung menunjang proses belajar-mengajar oleh karena itu banyak sekali manfaat yang dapat di peroleh guru dalam memahami administrasi kependidikan antara lain:

(21)

2. Administrasi kesiswaan Bagi guru, pemahaman tentang administrasi kesiswaan akan sangat membantu mereka dalam menjalankan tugas memproses siswa tersebut menjadi lulusan yang bermutu tinggi.

3. Aministrasi Personel Bagi guru, pemahaman tentang administrasi personel akan membantu upaya pengembangan pribadi dan profesionalnya.

4. Administrasi Pengelolaan prasarana dan sarana Bagi guru, pemahaman tentang administrasi pengelolaan prasarana dan sarana membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga prasarana dan sarana tersebut dapat di manfaatkan secara optimal.

5. Administrasi keuangan Pemahaman tentang seluk beluk administrasi keuangan membantu guru dalam menetapkan prioritas pelaksanaan tugasnya, karena pada akhirnya dana untuk menunjang kegiatannya juga terbatas.

(22)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam

dalam bidang pendidikan yang meliputi

perencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pe mbiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia ,baik personal,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.

2. “Standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.

3. Peran administrasi pendidikan sangat penting bagi guru, karena mengatur segala kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dalam keprofesionalannya, dan membantu guru untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti halnya dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, karena seorang guru bukan hanya harus aktif memberikan sumbangan pikiran saja tetapi juga menyumbangkan tenaganya.

B. Saran

(23)

DAFTAR PUSTAKA

 Purwanto. Adminnistrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda, 2009

 Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

 Soetjipto dan Kosasi. Profesi keguruan. Jakarta: Rineka cipta, 2009

 http://adpend-upi2012.blogspot.com/2012/12/pengertian-tujuan-dan-fungsi.html

http://basketprofesor.blogspot.com/2010/07/peran-dan-tugas-guru-dalam-administrasi.html

 http://amrhy.blogspot.com/2014/06/peran-guru-dalam-administrasi-pendidikan.html

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/05/pengertian-administrasi-pendidikan.html

Referensi

Dokumen terkait

Sama halnya dengan proses konsep desain, gambar atau produk yang dihasilkan pada tahap ini juga akan mengalami beberapa kali proses revisi dari klien dan pihak lainnya

12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal "Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi

dari 8 sampel positif bakteri, hanya 2 sampel negatif bakteri Coliform fecal dan 6 sampel air minum lainnya positif tercemar bakteri Coliform fecal dan hasil tersebut

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melakukan analisis terkait penggunaan tanaman Tanjung (Mimusops elengi L.) yang ditanami di badan jalan Kota

Menurut Tjokrowinotono (2006:193) menyatakan bahwa profesionalisme tidak hanya cukup dibentuk dan dipengaruhi oleh keahlian dan pengetahuan agar aparat dapat menjalankan

Namun penelitian Vu yang dilakukan di Vietnam menemukan hal lain, yaitu wanita yang mempunyai pekerjaaan cenderung untuk menikah lebih lambat dibandingkan wanita

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan antara minat baca di perpustakaan sekolah dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X

Pelabelan tidak teratur (irregular labeling) pada graf didefinisikan sebagai suatu pemetaan yang memetakan himpunan sisi dari ke himpunan bilangan bulat