• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN BESERTA KAJIAN ADMINISTRASI YANG BERKAITAN DENGANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN BESERTA KAJIAN ADMINISTRASI YANG BERKAITAN DENGANNYA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN BESERTA KAJIAN ADMINISTRASI YANG BERKAITAN DENGANNYA

Sulistiyowati Gandariyah Afkari, M. Ed

Dosen STAIN Sultan Abdirrahman Kepulauan Riau

Prof. Dr. H. Lias Hasibuan, MA

Dosen Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi

Dr. H. Kasful Anwar, US, M. Pd

sulistiyowati@stainkepri.ac.id

ABSTRAK

Pengorganisasian (organizing), pengkoordinasian (coordination), komunikasi, supervise, kepegawaian (staffing), pembiayaan (budgeting), penilaian (evaluating). Secara umum administrasi pendidikan mengandung tujuan yang bervariasi yang disesuaikan pada bidang serta ilmu administrasi, salah satunya adalah administrasi pendidikan. Setiap pelaksanaan administrasi selalu diarahkan kepada sasaran maupun tujuan yang akan dicapai. Bila digandengkan pada konteks tujuan administrasi pendidikan maka peran administrasi dijadikan sebagai pendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan untuk menggapai tujuan pendidikan. Administrasi Pendidikan berkaitan dengan segala materi, personil guru, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum, dan kesiswaan dan lainnya. Semuanya dapat memungkinkan untuk dikelola dengan baik jika terdapat administrasi pendidikan yang baik, kepemimpinan yang tegas, dan mustahil tercapainya tujuan yang tidak diinginkan. Jika tidak ada administrasi pendidikan yang baik, maka semua nya mustahil berjalan dengan baik. Administrasi juga merupakan sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan dan Administrasi Pendidikan itu tidak hanya membahas tentang catat-mencatat, keuangan, melainkan bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan secara efektif dan efisien.

(2)

BASIC CONCEPTS OF EDUCATION SUPERVISION AND ADMINISTRATIVE STUDIES RELATED TO IT

Sulistiyowati Gandariyah Afkari, M. Ed Dosen STAIN Sultan Abdirrahman Kepulauan Riau

Prof. Dr. H. Lias Hasibuan, MA

Dosen Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi Dr. H. Kasful Anwar, US, M. Pd

Abstract

Educational administration functions include: planning, organizing, coordination, communication, supervision, staffing, funding (budgeting), evaluation (evaluating). In general, educational administration contains various purposes that are tailored to the field and science of administration, one of which is educational administration. Every administration implementation is always directed towards the goals and objectives to be achieved. When coupled with the context of the purpose of educational administration, the role of administration is used as a supporter of the success of the implementation of education to achieve educational goals. Educational Administration deals with all materials, teacher personnel, planning, cooperation, leadership, curriculum, and student affairs and others. Everything can be managed properly if there is good educational administration, firm leadership, and it is impossible to achieve unwanted goals. If there is no good educational administration, it is impossible for everything to go well. Administration is also the main source of management in managing the teaching and learning process in an orderly manner so that the achievement of the most important goals in educational institutions and Educational Administration does not only discuss notes, finances, but how we can carry out the organizational process according to what we have planned. effectively and efficiently.

(3)

Pendahuluan

Di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan boleh dikatakan masih baru. Dinegara-negara yang sudah maju, administrasi penndidikan mulai berkembang dengan pesat sejak abad 20-an, terutama sejak berakhirnya perang dunia kedua. Khususnya dinegara kita Indonesia administrasi pendidikan mulai diperkenalkan melalui beberapa IKIP sejak tahun 1960-an, dan baru dimasukkan sebagai mata pelajaran dan mata ujian di SGA/SPG sejak tahu ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para pendidik sendiri banyak yang belum memahami betapa perlu dan pentingya adminstrasi pendidikan itu dalam penyelenggaraan dan pengembanagan pendidikan pada umumnya. Disamping itu, administrasi pendidikan itu sendiri sebagai ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembanagn pendidikan dinegara masing-masing.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Tentang Dasar, Fungsi, Dan Tujuan, Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak muli, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kesenjangan antara kenginan dan realita. Secara makro, dapat dilihat dari aspek pengelolaan, peran pemerintah dan masyarakat, kurikulum atau materi ajar, pendekatan dan metodologi pembelajaran, sumber daya manusia, lingkungan kampus atau sekolah, dana, serta akreditasi. Kesenjangan dalam sistem pendidikan tersebut disebabkan oleh faktor politik, ekonomi, serta sosial dan budaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman.1

Pada dasarnya administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan catat mencatat, apakah kegiatan itu dilakukan dengan menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik, computer, mesin cetak, dan sebagainya. tata usaha seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-sekolah maupun kantor invasi pendidikan yang lainnya. Namun pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di tempat pendidikan dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan.2

1 Munira, Sistem Pendidikan Di Indonesia: Antara Keinginan Dan Realita. Jurnal Auladuna Vol 2, No 2 (2015), hal. 244

2 Pratama Hadijaya. Akuisisi Data Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis Sistem Komunikasi Serial

(4)

Administrasi pendidikan merupakan upaya tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Karena administrasi bagian dari proses pengelolaan, pendataan dalam menertibkan lajunya lembaga pendidikan sekolah, hal ini menjadi penting dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Di dalam proses pelaksanaan administrasi pendidikan dapat mencerminkan kemajuan sekolah, karena pada faktanya sekolah- sekolah yang terakriditasi A adalah lembaga sekolah yang administrasinya lengkap, rapih, tertib sehingga dalam pelaksanaan proses pendidikan di lembaga tersebut memuaskan. Dalam seni mengelola sekolah, membutuhkan nilai-nilai yang baik sebagai dasar pengimplikasian pengelolaan, dasar yang baik dalam kehidupan ini adalah agama, agama berpengaruh terhadap nilai-nilai kehidupan peserta didik, maka untuk menciptakan generasi muslim yang islami membutuhkan nilai Islam. Sehingga administrasi pendidikan yang bernilai Islam dapat dijadikan sebagai pedoman atau arah untuk menciptakan peserta didik yang kuat ilmu, amal dan akhlak Islaminya. Maka proses inilah yang disebut dengan administrasi pendidikan perspektif Ilmu Pendidikan Islam.

Konsep Administrasi Pendidikan

Asal kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari asal kata “ad” dan “ministrare “. Kata “ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to” dalam Bahasa Inggris yang berarti “ke “atau “kepada “. Dan “ministrare” memiliki sinonim dengan asal kata ”to serve” atau “to conduct” yang artinya adalah “membantu, mengarahkan dan melayani,”. Sedangkan di dalam bahasa Inggris “to administer” yang artinya adalah “mengelola, mengatur, memelihara dan mengarahkan.3

Administrasi memiliki dua pengertian, yaitu secara sempit dan secara luas. Secara sempit biasa disebut ketatausahaan yang memiliki arti sebagai kegiatan untuk melakukan penyusunan keterangan-keterangan yang dilakukan secara sistematis serta adanya kegiatan pencatatan-pencatatan tertulis, semua keterangan yang didapatkan untuk memperoleh suatu usaha mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhan kegiatan dan memiliki hubungannya satu sama lainnya.4 Maka administrasi dapat disimpulkan sebagai rangkaian kegiatan atau pekerjaan secara tulis menulis, catat mencatat, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan penting untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan hasil yang memuaskan.

Adapun pengertian administrasi secara umum diartikan tata usaha. Pengertian ini yang menyangkut rangkaian kegiatan-kegiatan kantoran seperti menyelenggarakan surat-menyurat, mengatur, mencatat penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pemeliharaan dan pengeluaran 3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 1 4 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Gunung Agung, 2014), hal. 6

(5)

barang-barang yang tertulis, mengatur keuangan, pengarsipan berkas-berkas, dan sebagainya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Dari kegiatan yang dijabarkan tersebut merupakan bagian kegiatan ketatausahaan yang merupakan menggambarkan sebagian kecil dari keseluruhan proses administrasi yang sesungguhnya.5 Administrasi merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan yang dikerjakan oleh sejumlah personal dan kelompok di dalam suatu ruangan yang dilengkapi dengan kursi, meja serta sekumpulan kertas-kertas dan berkas-berkas yang berisi berbagai keterangan pekerjaan. Secara formal, administrasi merupakan rangkaian kegiatan yang dijadikan sebagai proses pengendalian dan pengelolaan usaha kerjasama yang dikerjakan oleh sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama dan ditentukan sebelumnya.6

Administrasi dalam arti sempit adalah “tata usaha yang meliputi rangkaian-kegiatan pekerjaan yang terdiri dari tulis-menulis, mengetik, catat-mencatat, korespodensi, kearsipan, dan sebagainya. Sedangkan menurut Ismail Nawawi administrasi secara sempit diartikan sebagai kegiatan mencatat. Di setiap komponen – komponen administrasi terdiri dari komponen pegaturan, manajemen, organisasi, maupun kegiatan operasional”.7 Adapun menurut Sondang P. Siagian , menjelaskan administrasi sekumpulan proses kerjasama yang didasarkan atas kebijakan bersama yang sudah ditentukan untuk rnencapai tujuan bersama yang telah ditentukan secara matang sebelumnya.8 sedangkan menurut Purwanto menjelaskan, kegiatan administrasi rangkaian usaha-usaha yang bertujuan untuk melayani, membantu serta mengarahkan dan mengatur semua pola untuk mencapai tujuan bersama.9 Administrasi secara luas menurut Sondang P. Siagian adalah keseluruhan proses kerjasama yang melibatkan dua orang atau lebih yang didasarkan atas kesepakatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya”. berdasarkan pendapat tersebut, administrasi dapat digambarkann bagaikan sekelompok pemain sepak bola yang kerjasama bersama dengan beberapa pemain lainnya untuk mencapai kemenangan timnya dalam sebuah pertandingan.

Pengertian administrasi dalam arti luas menurut ahli lainnya, yaitu Ismail Nawawi, mengatakan bahwa: Administrasi dalam arti luas adalah proses rangkaian kegiatan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang secara dinamis dalam kerjasama dengan pola pembagian kerja untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang rasional, secara

5 Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 49 6 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 4

7 Nawawi Haidar. 2009. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung, hal. 33 8 Sondang P. Siagian, Filsafat Pendidikan (Jakarta: Haji Masagung, 2011), hal 3

(6)

efektif dan efisien.10 Sedangkan menurut Nawawi Haidar menjelaskan, administrasi pendidikan adalah kumpulan rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama dalam keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama pendidikan yang melibatkan sejumlah orang untuk menggapai tujuan pendidikan yang dilaksanakan dengan secara terencana dan sistematis yang dilaksanakan di lingkungan tertentu, terutama lingkungan yang berada di lembaga pendidikan formal.11

Sedangkan M.Ngalim Purwanto, dalam bukunya “Administrasi Pendidikan”, “Administrasi pendidikan adalah suatu rangkaian proses keseluruhan kegiatan yang dikerjakan bersama dalam konteks pendidikan yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaporan dan pembiayaan pendidikan, dengan cara memanfaatkan fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia baik personil, material, maupun spiritual untuk menggapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.12

Administrasi pendidikan sebagai ilmu mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan ilmu administrasi lainnya, perbedaan administrasi pendidikan dan administrasi lainnya terletak pada prinsip-prinsip operasionalnya, dan bukan pada prinsip-prinsip umumnya. Dengan demikian, meskipun untuk memahami administrasi pendidikan diperlukan pemahaman atau penguasaan prinsip-prinsip administrasi umum, tidak berarti bahwa administrasi lain dapat diterapkan di dalam administrasi pendidikan karena prinsip operasionalnya berbeda.13

Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan. Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari AD dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani, membantu, atau mengarahkan.14 Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.

Sedangkan pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya tujuan umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan nasional berdasarkan

10 Nawawi Haidar. 2009. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung, hal. 35 11 Abid, hal, 11

12 Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 12 13 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2016, hlm. 3

(7)

pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.15

Nawawi Haidar menjelaskan, administrasi pendidikan adalah kumpulan rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama dalam keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama pendidikan yang melibatkan sejumlah orang untuk menggapai tujuan pendidikan yang dilaksanakan dengan secara terencana dan sistematis yang dilaksanakan di lingkungan tertentu, terutama lingkungan yang berada di lembaga pendidikan formal.16

Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengertian administrasi, berikut beberapa pengertian administrasi menurut para ahli :

a. Daryanto ( 2011 : 7 ) : adalah aktivitasaktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.17

b. Trisna ( dalam Daryanto, 2011 : 7) : adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien.18

c. Ngalim Purwanto ( 2010 : 1 ) : adalah suatu kegiatan atau usaha untuk membantu , melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.19 d. Syaiful Sagala ( 2009 : 26 ) : adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia

seacara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.20

Hadari Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut: Pertama, Manajemen Administrasi (Administrasitive Manage- ment). Bidang kegiatan ini disebut juga “management of “administrative function” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengajarkan hal-hal yang tepat sesai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kedua, Manajemen Operatif (Operative Management). Bidang kegiatan ini disebut juga “Management of Operative

15 Dr. Supansi dkk., Administrasi Pendidikan, UT, Jakarta, 1992, hal. 6. 16 Ibid, h. 11

17 Daryanto.. Manajemen Pemasaran. Bndung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011, hal 7 18 Ibid, 7

19 Ngalim Purwanto,. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 1

(8)

Function” kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.21

Berdasarkan pengertian-pengertian administrasi pendidikan di atas dapat diartikan sebagai berikut :

a. Administrasi pendidikan sebagai upaya bersama dalam mencapai tujuan pendidikan. b. Administrasi pendidikan sebagai proses atau rangkaian kegiatan yang teratur untuk

mencapai tujuan pendidikan. Proses administrasi pendidikan dapat dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian.

c. Administrasi pendidikan menekankan pada kegaiatan manajemen dalam mengatur serta memanfaatkan sumbersumber yang sudah ada untuk menggapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.

d. Administrasi pendidikan sebagai pengaturan dan kepemimpinan e. Administrasi pendidikan sebagai proses upaya pengambilan keputusan.

f. Administrasi pendidikan sebagai proses untuk menyalurkan komunikasi pendidikan g. Administrasi pendidikan sebagai proses sistematis kegiatan penataan pendidikan yang

berkualitas.

h. Administrasi pendidikan sebagai usaha sekelompok tenaga pendidik untuk menggapai tujuan yang disepakati.

i. Administrasi pendidikan sebagai proses kegiatan ketatausahaan yang meliputi berbagai kegiatan rutin seperti catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan suratmenyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan untuk menggapai kemajuan pendidikan.

Dari beberapa kesimpulan dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan administrasi pendidikan adalah suatu rangkaian proses keseluruhan usaha yang dilaksanakan melalui kerja sama sekelompok orang yang berperan di dalam bidang pendidikan serta memanfaatkan dan mendayagunakan segala sumber potensi yang telah tersedia, baik itu personil, maupun material, spiritual secara terencana tersusun rapih dan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan bersama yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

(9)

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Pada pembahasan ini menjelaskan berbagai ruang lingkup administrasi pendidikan yang bertujuan bagian-bagian komponen administrasi pendidikan di sekolah dan madrasah dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan serta untuk menggapai tujuan pendidikan dengan optimal. Adapun komponen-komponen penting yang termasuk di dalam ruang lingkup administrasi pendidikan di antaranya adalah :22

a. Administrasi kurikulum

Merupakan seluruh proses kegiatan yang telah direncanakan secara matang dan diusahakan dengan sengaja serta sadar dan dilaksanakan penuh dengan sungguh-sungguh dalam pembinaan peserta didik di sekolah dan madrasah yang dilakukan secara continue terhadap berbagai situasi proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara efektif dan efisien demi menggapai meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan madrasah serta membantu peserta didik dalam menumbuhkembangkan potensi peserta didik serta untuk menggapai tujuan pendidikan yang optimal. Keberadaan kurikulum di dalam pendidikan memiliki peran penting dalam menjalankan roda pendidikan. Komponen ini mempunyai peran sangat strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum adalah suatu sistem integral di dalam program pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga peran kurikulum berperanan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan madrasah yang , bernilai, bermutu maupun berkualitas. Administrasi kurikulum terdiri dari : pencatatan, pembukuan dan pendataan jumlah pelajaran yang diajarkan, manajemen waktu belajar, pengelolaan jadwal guru beserta jumlah jam guru, pembagian jumlah kelas, penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, program tahunan dan kalender pendidikan serta pengelolaan dan pelaporan penilaian pendidikan.

Pada jenis dan tingkat sekolah apa pun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling penting dan banyak tantangannya. Sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang efektif. Agar kepala sekolah mampu memberikan pimpinan yang efektif dalam bidang ini, hendaknya ia mengetahui berbagai teori mengenai kurikulum dan menyadari kaitannya dengan kebijaksanaan dan langkah-langkah administratif yang sedang berlaku.23

b. Administrasi ketenagaan pendidikan

Terdiri dari perencanaan pendidikan pengorganisasian pendidik pengarahan positif serta pelaporan mendidik pengkoordinasian pendidik serta pengawasan pendidik dan pembiayaan pendidikan serta memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada baik secara personil material spiritual untuk mencapai pendidikan yang efektif dan efisien. Adapun administrasi pada ketenagaan pendidikan ini terdiri dari kumpulan surat lamaran penerimaan pegawai mutasi pendidik surat keputusan Surat tugas guru berkas-berkas yang berkaitan dengan tenaga pendidikan di sekolah dan madrasah serta daftar umum para pegawai sekolah dan madrasah. c. Administrasi kesiswaan

22 Dr. H. Hasbiyallah, M.Ag, Mahlil Nurul Ihsan, M.Pd. Administrasi Pendidikan: Perspektif Ilmu Pendidikan Islam. 2019. Hal. 6

(10)

Merupakan rangkaian kegiatan usaha yang meliputi tentang pengaturan administrasi yang selalu berkaitan dengan siswa dalam upaya pengembangan potensi siswa administrasi kesiswaan selalu berhubungan dengan tata usaha dan penyimpanan data-data siswa yang meliputi : organisasi perkumpulan siswa, pengelolaan kesehatan murid, kesejahteraan siswa, penilaian dan pengukuran kemajuan siswa di sekolah dan di Madrasah dan kegiatan-kegiatan pengelolaan yang berkaitan dengan bimbingan dan keterampilan siswa.

Pengelolaan dan kesiswaan merupakan salah satu garapan Administrasi murid yang tidak dapat ditinggalkan. Pada intinya ada 3 macam data yang perlu sekali dikelola, yaitu; data tentang identitas murid, tentang hasil belajar murid dan tentang kehadiran murid.24

Administrasi peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolahnya, sehingga ia tidak terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah tersebut.25

Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam administrasi peserta didik yaitu: pembinaan peserta didik menangkal kenakalan anak/remaja (Juvenile Delinquency), dan penanggulangan penyalahgunaaan narkotika, ganja, morfin, dan alkohol.26

d. Administrasi sarana dan prasarana

Secara etimologis, prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya; buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.27

Sedangkan menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

1) Bangunan dan perabot sekolah.

2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan dan alat-alat peraga laboratorium

3) Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil.28

Seluruh aspek dan komponen pendidikan yang terdiri dari sarana prasarana secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Administrasi sarana dan prasarana meliputi : pengaturan buku, perencanaan pengadaan barang pendidikan sekolah dan madrasah, buku pembagian dan pengelolaan penggunaan barang pendidikan, buku perbaikan barang, dan lain-lain.

e. Administrasi keuangan dan pembiayaan

Meliputi usaha atau kegiatan mengatur dan memproses urusan keuangan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan madrasah, serta pengelolaan keuangan ini bersifat (formal karena sudah diatur dengan perundang-undangan yang berlaku). Administrasi keuangan dan pembiayaan meliputi : pengaturan keuangan, biaya pendaftaran

24 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, h. 51

25 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro (Cet. I Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), h. 11

26 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, h. 11.

27 E. Mulyasa, Manejemen Berbasis Sekolah (Cet. VII; Bandung; Rosdakarya, 2007), h. 40 28 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, h. 51.

(11)

siswa baru, biaya perlengkapan pembelajaran peserta didik, pembiayaan gedung dan bangunan pendidikan, pembiayaan uang seragam, uang peralatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.

f. Administrasi perkantoran (tata usaha pendidikan),

Merupakan bagian dari pengelolaan administrasi sekolah dan madrasah yang mencakup pelaksana teknis penyelenggaraan sistem administrasi dan penyaluran informasi pendidikan di sekolah / madrasah. Administrasi perkantoran meliputi : surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku pentung terkait penyelenggaraan pendidikan.

g. Administrasi unit penunjang pendidikan

Meliputi: meliputi pramuka, olahraga, bimbingan konseling, UKS dan kesenian. h. Administrasi layanan khusus

Meliputi konsumsi peserta didik, layanan antar jemput peserta didk, bimbingan khusus di rumah.

i. Administrasi lingkungan dan keamanan sekolah

Meliputi perencanaan dan pengaturan tata tertib dan regulasi pengaturan waktu di sekolah dan madrasah seperti, jadwal penjaga, jadwal kebersihan sekolah dan madrasah.

j. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

Hal yang mencakup hubungan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan istansi-istansi dan jawaban-jawaban lain, dan hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologi, dan produktif, yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan dari kedua belah pihak. Untuk ini kepala sekolah memegang peranan penting dan menentukan.29

1) Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat

Ada beberapa pandangan fillosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat, serta hubungan antara keduanya.

a) Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat

b) Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.

c) Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.

d) Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat salaing berkolerasi, keduanya saling membutuhkan.

e) Masyarakat adalah pemilik sekolah , sekolah ada karena masyarakat memerlukannya

2) Jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat

Hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi 3 jenis 29 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, h. 12.

(12)

hubungan yaitu: a) Hubungan edukatif

Maksudnya disini ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua dalam keluarga. Dengan adanya hubungan ini di maksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak/murid.

b) Hubungan Kultural

Maksudnya ialah usaha kerja sama antara sekolah dengan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakaat tempat sekolah itu berbeda.

c) Hubungan Internasional

Yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembagalembaga intansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat, Kementerian Komunikasi, Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Peternakan dengan perusahaan-perusahaan negara atau swasta, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.30

Fungsi dan Tujuan Administrasi Pendidikan

Dalam proses pelaksanaannya, administrasi mempunyai tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan dan biasanya disebut sebagai fungsi-fungsi administrasi. Begitu juga dengan administrasi pendidikan, juga mempunyai fungsi yang tidak berbeda dengan fungsi administrasi pada umumnya.

Fungsi dari administrasi pendidikan itu adalah: a. Perencanaan

Proses perencanaan sekolah harus dilaksanakan secara kalaboratif, artinya mengikutsertakan semua personil sekolah dalam penyusunannya sehingga menimbulkan perasaan ikut memiliki (Sense of Belonging) yang dapat memberikan dorongan kepada guru dan personil lainnya agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Perencanaan pendidikan berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan atas perencanaan jangka pendek (1-2 tahun), jangkauan menengah (3-7 tahun), dan jangka panjang (8-25 tahun).

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian di sekolah dapat difenisikan sebagai keseluruhan proses pengaturan kekuasaan, wewenang pekerjaan, tanggung jawab dari personil sekolah yang mempunyai tata hubungan satu sama lain, sehingga setiap guru/personil sekolah mengetahui kedudukannya, tanggungjawabnya, tugas, wewenang dan cara berhubungan satu sama lain sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan sekolah.

c. Pengarahan

Pengarahan menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan

(13)

pengarahan yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan.

d. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk mengatur kegiatan pendidikan dari berbagai individu atau unit kerja sekolah agar pelakasanaan kegiatan berjalan selaras dengan kebutuhan anggota/unit kerja di sekolah dan anggota/unit kerja lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

e. Pengawasan (Controlling)

Menurut Nurhadi (1983) pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat efektivitas kegiatan kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efisiensi penggunaan komponen pendidikan lain dalan usaha mencapai tujuan pendidikan. Untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi, perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur sampai dimana pelaksanaan pendidikan yang dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memiliki kekuatan dan kelemahan program yang dijalankan.

Secara umum administrasi pendidikan mengandung tujuan yang bervariasi yang disesuaikan pada bidang serta ilmu administrasi, salah satunya adalah administrasi pendidikan. Setiap pelaksanaan administrasi selalu diarahkan kepada sasaran maupun tujuan yang akan dicapai. Bila digandengkan pada konteks tujuan administrasi pendidikan maka peran administrasi dijadikan sebagai pendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan untuk menggapai ujuan pendidikan.

Menurut Suharsini, administrasi pendidikan dihadirkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan setiap lembaga yang dilayaninya. Berbagai alat dan teknik diformulasikan sebagai bahan untuk mengelola pendidikan agar memberikan dorongan dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah sehingga membentuk sebuah pendekatan sistem yang kuat serta menjadikan sistem kerja administrasi menjadi lebih bagus. Oleh karena itu, administrasi harus diutamakan dalam kepentingan pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dan madrasah tercapai, maka perlu dirincikan secara spesifik, baik untuk keseluruhan penguatan sistem maupun sub sistemnya, agar kegiatan pendidikan dapat menggapai hasil yang diinginkan secara maksimal.31

Sedangkan menurut Daryanto administrasi pendidikan tujuannya adalah administrasi sebagai usaha bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan maka administrasi di dunia pendidikan adalah agar dapat tujuan

31 Suharsini Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 32

(14)

pendidikan itu tercapai secara maksimal.32

Pendapat lain nya mengatakan tujuan administrasi pendidikan tidak lain adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikn atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai.33 Sesuai dengan yang digariskan dalam GBHN tujuan pendidikan nasional adalah: Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, meperkuat kepribadian, dam mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri yang serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan. Sedangkan dalam lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan administrasi pendidikan berusaha menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.34

Secara umum administrasi pendidikan mengandung tujuan yang bervariasi yang disesuaikan pada bidang serta ilmu administrasi, salah satunya adalah administrasi pendidikan. Setiap pelaksanaan administrasi selalu diarahkan kepada sasaran maupun tujuan yang akan dicapai. Bila digandengkan pada konteks tujuan administrasi pendidikan maka peran administrasi dijadikan sebagai pendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan untuk menggapai ujuan pendidikan.

Menurut Suharsini, administrasi pendidikan dihadirkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal dalam menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan setiap lembaga yang dilayaninya. Berbagai alat dan teknik diformulasikan sebagai bahan untuk mengelola pendidikan agar memberikan dorongan dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah sehingga membentuk sebuah pendekatan sistem yang kuat serta menjadikan sistem kerja administrasi menjadi lebih bagus. Oleh karena itu, administrasi harus diutamakan dalam kepentingan pendidikan agar tujuan pendidikan di sekolah dan madrasah tercapai, maka perlu dirincikan secara spesifik, baik untuk keseluruhan penguatan sistem maupun sub sistemnya, agar kegiatan pendidikan dapat menggapai hasil yang diinginkan secara maksimal.35

Sedangkan menurut Daryanto administrasi pendidikan tujuannya adalah administrasi sebagai usaha bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan maka administrasi di dunia pendidikan adalah agar dapat tujuan

32 Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 17

33 M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 17

34 Ibid, hlm. 18

35 Suharsini Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 32

(15)

pendidikan itu tercapai secara maksimal.36

Selanjutnya kepada pembahasan manfaat administrasi pendidikan, menurut Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan manfaat administrasi pendidikan adalah :

1. Meningkatkan kesadaran tugas-tugas dan kewenangan untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengelola pengajaran dan pembelajaran serta mengoptimalkan pelaksanaan ugastugas pendidik.

2. Administrasi pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan di satuan pendidikan serta menghindari kesalahan kerja atau overlapping kerja / tugas dan memperbaiki kekurangankekurangan yang dihadapi lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

3. Administrasi sebagai pedoman dan cara agar tenaga pendidik dapat mengetahui bagaimana proses melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka menggapai tujuan pendidikan supaya tercapai secara efektif maupun efisien.

4. Administrasi pendidikan untuk mengenalkan regulasi pengaturan pendidikan di sekolah dan madrasah serta mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan

Latar Belakang Diperlukan Administrasi Pendidikan

Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar. Kepala sekolah yang bertindak sebagai pemimpin dalam memenej dan mengatur tentunya tidak bisa berjalan menjalankan tugasnya seorang diri. Dalam tugasnya dibantu oleh staf dan guru. Dalam hal ini pembagian tugas masing-masing bertujuan agar dalam melaksanakan tugas administrsasi dan pelaporan cepat dan benar. Tentunya tidak sembarang dalam pelaksanaannya, ada pedoman dan kaidahnya dalam administrasi. Sehingga sifat dari administrasi pendidikan sangat urgent untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi Pendidikan berkaitan dengan segala materi, personil guru, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum, dan kesiswaan dan lainnya. Semuanya dapat memungkinkan untuk dikelola dengan baik jika terdapat administrasi pendidikan yang baik, kepemimpinan yang tegas, dan mustahil tercapainya tujuan yang tidak diinginkan. Jika tidak ada administrasi pendidikan yang baik, maka semua nya mustahil berjalan dengan baik.

Administrasi pendidikan dapat diartikan semua kegiatan pendokumentasian atau pencatatan kegiatan sekolah agar tersusun rapi dan mudah untuk dibaca. Hal ini dapat

(16)

memudahkan untuk mengurus keperluan evaluasi dan monitoring suatu kegiatan. Juga memudahkan untuk pelaporan kegiatan tertentu. Misalkan, pada administasi kurikulum, kegiatan pencatatan absen kelas, pembagian jam mengajar guru, penilaian raport sangat penting dilakukan.

Kemudian pada bagian kesiswaan, seperti pencatatan keterlambatan siswa, prestasi siswa pelanggaran disiplin, sangat diperlukan untuk mengevaluasi proses perkembangan pribadi siswa. Kemudian pada bidang sarana dan prasarana seperti pengadaan barang, pembelian alat kebersihan kelas, pengecatan dinding sekolah memerlukan perencaaan yang baik, agar dana tersedia sesuai anggaran. Serta dalam bidang peningkatan kompetensi guru, perlu adanya program supervisi guru dan pelatihan agar keahlian guru semakin hari semakin meningkat. Untuk melaksanakan program program itu, semua diperlukan komunikasi yang jelas dan koordinasi yang baik, serta dilakukan secara terus menerus dan teratur. Oleh karena itu setiap akhir tahun dibutuhkan adanya evaluasi berdasarkan administrasi untuk menilai perencanaan yang telah dilaksanakan agar bisa diperbaiki untuk ke depannya.

Semua kegiatan administrasi pendidikan akan berjalan lancer dan efektif, jika pelaksanaannya melalui proses yang mengikuti garis fungsinya. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa Administrasi itu merupakan sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan dan Administrasi Pendidikan itu tidak hanya membahas tentang catat-mencatat, keuangan, melainkan bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan secara efektif dan efisien. Kesimpulan

Administrasi memiliki dua pengertian, yaitu secara sempit dan secara luas. Secara sempit biasa disebut ketatausahaan yang memiliki arti sebagai kegiatan untuk melakukan penyusunan keterangan-keterangan yang dilakukan secara sistematis serta adanya kegiatan pencatatan-pencatatan tertulis, semua keterangan yang didapatkan untuk memperoleh suatu usaha mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhan kegiatan dan memiliki hubungannya satu sama lainnya. Maka administrasi dapat disimpulkan sebagai rangkaian kegiatan atau pekerjaan secara tulis menulis, catat mencatat, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan penting untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan hasil yang memuaskan. Adapun pengertian administrasi secara umum diartikan tata usaha. Pengertian ini yang menyangkut rangkaian kegiatan-kegiatan kantoran seperti menyelenggarakan surat-menyurat, mengatur, mencatat penerimaan,

(17)

penyimpanan, penggunaan, dan pemeliharaan dan pengeluaran barang-barang yang tertulis, mengatur keuangan, pengarsipan berkas-berkas, dan sebagainya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Haidar Nawawi menjelaskan, administrasi pendidikan adalah kumpulan rangkaian kegiatan yang dilakukan bersama dalam keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama pendidikan yang melibatkan sejumlah orang untuk menggapai tujuan pendidikan yang dilaksanakan dengan secara terencana dan sistematis yang dilaksanakan di lingkungan tertentu, terutama lingkungan yang berada di lembaga pendidikan formal. Sedangkan M.Ngalim Purwanto, dalam bukunya “Administrasi Pendidikan”, “Administrasi pendidikan adalah suatu rangkaian proses keseluruhan kegiatan yang dikerjakan bersama dalam konteks pendidikan yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaporan dan pembiayaan pendidikan, dengan cara memanfaatkan fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia baik personil, material, maupun spiritual untuk menggapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup administrasi pendidikan antara lain: Administrasi kurikulum, Administrasi ketenagaan pendidikan, Administrasi kesiswaan, Administrasi sarana dan prasarana, Administrasi keuangan dan pembiayaan, Administrasi perkantoran (tata usaha pendidikan), Administrasi unit penunjang pendidikan, Administrasi layanan khusus, Administrasi lingkungan dan keamanan sekolah, Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.

Daftar Pustaka

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara)

Ary H. Gunawan, 1996. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro (Cet. I Jakarta: PT. Rineka Cipta)

Daryanto, 2001. Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta)

Daryanto, 2011. Manajemen Pemasaran. (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera) Dr. H. Hasbiyallah, M.Ag, Mahlil Nurul Ihsan, M.Pd, 2019. Administrasi Pendidikan:

Perspektif Ilmu Pendidikan Islam.

Dr. Supansi dkk. 1992, Administrasi Pendidikan, UT, Jakarta.

E. Mulyasa, 2007. Manejemen Berbasis Sekolah (Cet. VII; Bandung; Rosdakarya) Hadari Nawawi, 2014. Administrasi Pendidikan (Jakarta: Gunung Agung,)

Hasibuan, S.P. Malayu. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung

(18)

Drs .The liang Gie, 2001. Administrasi Perkantoran Moderen dalam H. M. Diryanto Adminitrasi Pendidikan.(Cet II Jakarta, Rineka Cip)

Kencana Syafiie, 2006. Ilmu Adminisrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.

M. Daryanto, 2006. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Munira, (2015). Sistem Pendidikan Di Indonesia: Antara Keinginan Dan Realita. Jurnal Auladuna Vol 2, No 2

Nawawi Haidar. 2009. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: Gunung Agung Ngalim Purwanto, 2011. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya)

Ngalim Purwanto, 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pratama Hadijaya, 2012. Akuisisi Data Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis Sistem Komunikasi Serial Menggunakan Mikrokontroler Atmega 32. FPTK UPI. Bandung. Journal Electrans.

Purwanto, 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Soehari Trisna, 2001. segi-segi administrasi sekolah, dalam H.M.Daryanto, admninistrasi

pendidikan, (CetH:Jakarta: Rineka Cipta)

Sondang P. Siagian, 2011. Filsafat Pendidikan (Jakarta: Haji Masagung)

Sondang P.Siagian, 2001. Filsafat Administrasi dalam H.M.Daryanto, Admnistrasi Pendidikan, (cet. II: Jakarta: Rineka Cipta,)

Suharsini Arikunto, 2010. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Jakarta: Rajawali Pers)

Supandi dan Rustana Ardiwinata, 1992. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka,)

Drs. Daryanto. H.M. 2010. Administrasi Pendidikan, RINEKA CIPTA. Syaiful Sagala, 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data pada penelitian ini sebagian besar menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik responden dan persepsi responden mengenai motivasi kerja,

Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui pengamatan, pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan penggunaan metode ceramah dan media papan

Perlakuan permukaan bahan pengisi mineral dapat dilakukan dengan modifikasi dari permukaan sisi aktif partikel bahan pengisi yang ditingkatkan dengan memberikan atom yang

Akan tetapi konstruksi-konstruksi yang menggunakan bahan beton konvensional pada umumnya mempunyai banyak kelemahan, diantaranya berat beton itu sendiri yang sangat

Harga jual suatu rumah pada perumahan merupakan penjumlahan dari harga tanah matang dalam satu kavling dengan biaya konstruksi rumah serta besarnya keuntungan yang diambil..

Kemudian dari hasil uji kinerja kompor yang dilakukan dengan memvariasikan rasio udara yang dilengkapi dengan blower maka efisiensi termal yang paling baik dihasilkan

Gerardus Polla, M.App.Sc., selaku Rektor Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menerapkan segala sesuatu yang telah dipelajari

Negeri kita Indonesia memang sangat kaya sekali akan kebudayaan. Terdiri dari beribu2 pulau yang terpisah oleh laut menyebabkan Indonesia memiliki beraneka macam suku dengan