• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS ICT PADA KONSEP MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS ICT PADA KONSEP MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 349

KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BERBASIS ICT PADA KONSEP MANFAAT

KEANEKARAGAMAN HAYATI

DI KALIMANTAN BARAT

Reni Marlina

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Jl.Prof. Dr. Hadari Nawawi Pontianak

e-mail: reni.marlina@fkip.untan.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan media pembelajaran berbasis ICT yaitu multimedia interaktif dan Flash Flipbook pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan Barat. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif. Media diuji kelayakannya oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan, satu orang guru Biologi SMA 2 Simpang Hilir dan satu orang guru Biologi SMA 4 Singkawang. Ahli media adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan, satu orang dosen Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak dan satu orang guru TIK di SMA Negeri 1 Kubu Raya. Berdasarkan hasil analisis validasi, multimedia interaktif pada konsep manfaat keanekaragaman hayati layak digunakan dengan skor total validasi oleh ahli materi 3,72 (valid) dan ahli media 3,28 (valid). Demikian pula dengan media flash flipbook dengan total validasi 3,93 (valid) dan ahli media 3,70 (valid).

Kata Kunci: multimedia interaktif, flash flipbook. Abstract

This research aimed to identificate the feasibility of learning media based ICT. There are interactive multimedia and flash flipbook on biodiversity benefit material in West Kalimantan. This research is a descriptive methodology. This learning media was tested for feasibility by material experts and media experts. The material experts were a lecturer at Biology education study program in FKIP Tanjungpura University, and two biology teachers at SMA 2 Simpang Hilir and SMA 4 Singkawang. The media expert were two lecturer at Physic Education study program and mathematic study program in FKIP Tanjungpura University and a Information Technology and Communication teacher at SMA Negeri 1 Sungai Raya. Based on the result of the validation analysis, interactive multimedia was feasible to used as introduction media on material biodiversity benefit by material expert with total validation 3,72 (valid) and 3,28 (valid) by media experts. Similarly, flash flipbook by content expert with total validation 3,93 (valid) and 3,70 (valid) by media experts.

Keywords: interactive multimedia, flash flipbook.

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan informasi dan teknologi (ICT), telah ditemukan media berbasis teknologi yang menggabungkan beberapa media yang tersedia sebagai contohnya yaitu multimedia interaktif dan flash flipbook. Penggunaan kedua media ini masih terbatas khususnya di Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan wawancara dengan ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi

(2)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 350 Kabupaten Kayong Utara (KKU) dan Ketua MGMP Kabupaten Singkawang diperoleh informasi bahwa ketersediaan media pembelajaran berbasis ICT masih kurang dan diperlukan adanya program pelatihan bagi guru sains khususnya Biologi dalam merancang media pembelajaran berbasis ICT menggunakan program Lectora atau I-Spring.

Selama ini sebagian besar pembelajaran biologi di kelas menggunakan metode ceramah dengan bantuan slide power point dan diskusi kelompok dengan bantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan sekolah. Kegiatan praktikum dapat dilakukan jika ketersediaan alat dan bahan memadai. Namun, pelaksanaan praktikum memerlukan waktu yang relatif lebih panjang dan yang paling penting adalah perangkat praktikum seperti penilaian unjuk kerja dan rubrik penskoran laporan praktikum yang baku belum tersedia. Keterbatasan-keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan adanya bantuan media pembelajaran berbasis ICT seperti multimedia interaktif dan flash flipbook.

Pembelajaran pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang dilakukan di sekolah selama ini adalah 2x45 menit. Pada kegiatan inti pembelajaran siswa diminta untuk mengumpulkan informasi (eksplorasi) tentang peranan keanekaragaman hayati di daerah sekitar. Melalui bantuan media pembelajaran berbasis ICT seperti multimedia interaktif dan flash Flipbook, dapat dipaparkan contoh keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah Kalimantan Barat dengan waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan pegamatan langsung. Sehingga siswa dapat mengenal, megidentifikasi, serta membuat perbandingan potensi keanekaragaman hayati di tiap kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.

Kalimantan Barat merupakan daratan berdataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2atau 7,53% dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Dengan luas wilayah tersebut, Kalimantan Barat menyimpan banyak keanekaragaman hayati. Pulau Kalimantan sebagai salah satu dari lima pulau besar di Indonesia memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman jenis tergolong tinggi di dunia (Utami, 2016).

Manfaat keanekaragaman hayati bagi masyarakat di Kalimantan Barat digali melalui studi etnobotani. Studi etnobotani dapat memberikan kontribusi yang besar

(3)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 351 dalam proses mengenalkan keanekaragaman hayati yang ada di suatu wilayah. Selain itu, juga dapat melakukan proses dokumentasi tentang kearifan lokal yang mereka miliki selama ini, untuk kehidupan di masa mendatang atau untuk generasi berikutnya. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu dilakukan identifikasi kelayakan media pembelajaran berbasis ICT yaitu multimedia interaktif dan Flash Flipbook pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan Barat.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kuantitatif. Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2006) penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada masa itu. Deskripsi yang dimaksud meliputi hasil uji kevalidan dari media pembelajaran multimedia interaktif dan Flash Flipbook yang dirancang. Analisis data validasi media dikembangkan dari rumusan Khabibah dalam Yamasari (2010).

Pada pembuatan multimedia interaktif dan Flash Flipbook diperlukan alat-alat yaitu laptop yang dilengkapi software Kvisoft Flipbook Marker Pro, Ulead Video Studio, Photoshop, Microsoft Word, Microsoft PowerPoint, Adobe Reader, dan buku penunjang materi. Tahapan pembuatan multimedia interaktif dan Flash Flipbook pada materi Manfaat Keanekaragaman Hayati dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) Pemasangan (instalasi) aplikasi Kvisoft Flipbook Marker; (2) Pembuatan alur program (flowchart) mulai dari pembukaan (start), isi, dan glosarium; (3) Pembuatan perangkat gambar cerita (Storyboard) yang disusun dalam sebuah tabel. Isi dari story board meliputi tampilan layar, deskripsi teks, deskripsi tampilan, audio; (4) Pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan untuk melengkapi sajian flash flipbook; (5) Tahap pemrograman (Programming), yaitu bahan-bahan yang ada dirangkai sesuai dengan storyboard dan flowchart; dan (6) Tahap penyelesaian (Finishing), yaitu review dan uji keterbacaan media yaitu mencoba agar media yang dibuat dalam berjalan dengan baik pada komputer atau laptop.

(4)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 352 Pada penelitian ini evaluasi media dilakukan dengan uji validitas. Menurut Sugiyono (2014) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan atau kevalidan media. Uji validasi ini dibagi menjadi 2 tahapan, sebagai berikut: (1) Pengujian validitas instrumen yang digunakan untuk memvalidasi media pembelajaran. Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kelayakan lembar validasi yang akan digunakan untuk memvalidasi media pembelajaran, supaya instrumen yang digunakan benar-benar layak untuk menguji kelayakan media pembelajaran. Validasi instrumen validasi media dilakukan oleh 2 orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen Pendidikan Biologi FKIP Untan. Menurut Sugiyono (2014) para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total ( LD, LDP, TLD); dan (2) Pengujiaan validitas media sebagai media pembelajaran. Validasi media ini dilakukan oleh 6 validator. Ahli materi adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan, satu orang guru Biologi kelas X SMA Negeri 2 Simpang Hilir dan satu orang guru Biologi kelas X SMA Negeri 4 Singkawang. Ahli media adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan, satu orang dosen Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak dan satu orang guru Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 1 Sungai Raya.

Proses validasi ahli materi dilakukan dengan mengisi lembar validasi yang mengacu pada format validasi dengan 3 aspek yakni, format, isi, dan bahasa yang terdiri dari 9 kriteria. Demikian halnya dengan proses validasi ahli media dilakukan dengan mengisi lembar validasi yang mengacu pada format validasi Sudjana dan Rivai (2013) dengan 6 aspek yakni kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, dan warna yang terdiri dari 9 kriteria.

Data hasil validasi media dianalisis dengan menggunakan rumusan Khabibah dalam Yamasari (2010) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) Membuat dan menganalisis tabel instrumen validasi media pada materi manfaat keanekaragaman hayati; (2) Mencari rata – rata tiap kriteria dari ketiga validator ahli materi dan ahli

(5)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 353 media; (3) Mencari rata-rata ketiga aspek; (4) Mencari rata-rata total validasi ketiga aspek; dan (5) Mencocokan rata-rata total validasi dengan kriteria kevalidan, yaitu:

Tabel 1 Rata-Rata Total Validasi dengan Kriteria Kevalidan

Rata-Rata Total Kriteria kevalidan

3 ≤ RTVTK ≤ 4 Valid

2 ≤ RTVTK < 3 Cukup valid

1 ≤ RTVTK < 2 Tidak valid

Apabila media dikatakan “valid” maka media dapat untuk digunakan, apabila media dikatakan “cukup valid” maka media dapat digunakan dengan perbaikan, apabila media “tidak valid” maka media tidak dapat digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Multimedia Interaktif

Tabel 2 Analisis Data Hasil Validasi Multimedia Interaktif oleh Ahli Materi

ASPEK KRITERIA

VALI-DATOR Ki Ai

1 2 3 Format

Kesesuaian warna, tampilan gambar, dan tulisan

pada materi. 3 4 3 3,33

3,67 Kesesuaian tampilan gambar dan tulisan pada

latihan soal. 4 4 4 4

Isi

Pesan pembelajaran dapat tersampaikan secara

lengkap, ringkas, dan praktis. 4 4 3 3,67

3,67 Kesesuaian materi pada media dengan indikator,

tujuan dan kegiatan pembelajaran pada silabus. 4 3 4 3,67 Kesesuaian gambar, simulasi dan video pada

media dengan materi. 4 3 4 3,67

Bahasa

Bahasa yang digunakan dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan siswa secara lengkap dan mudah dipahami.

4 4 4 4

3,83 Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan

penafsiran ganda. 4 4 3 3,67

RTVtk 3,72

Kesimpulan:

3 ≤ 3,72 ≤ 4 = valid, media layak digunakan.

(6)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 354

Ki: Rata-rata tiap kriteria Ai: Rata-rata tiap aspek RTVtk: Rata-rata total validasi

Berdasarkan Tabel 2 rata-rata total validasi media adalah 3,72. Terdapat 3 aspek yang dinilai oleh ahli materi yakni aspek format, isi dan bahasa. Pada aspek format mendapat skor 3,67 (valid), aspek isi mendapat 3,67 (valid) dan aspek bahasa mendapat nilai 3,83 (valid). Multimedia interaktif tentang manfaat keanekaragaman hayati ini berisi teks rangkuman materi, suara, gambar, animasi, dan video serta soal-soal evaluasi. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi (Tabel 3), skor rata-rata tiap validator adalah 3,72 dengan kriteria valid yang merujuk pada kriteria penilaian Khabibah (Yamasari 2010). Pada aspek isi diketahui skor yang diperoleh adalah 3,67 (valid), hal ini membuktikan bahwa isi media telah sesuai dengan silabus pembelajaran. Susilana dan Riyana (2009) menjelaskan bahwa media merupakan saran penyampaian materi pembelajaran dalam membantu proses pembelajaran.

Tabel 3 Analisis Data Hasil Validasi Multimedia Interaktif oleh Ahli Media

ASPEK KRITERIA

VALI-DATOR Ki Ai

1 2 3 Kesederhanaan Video dan gambar dalam media sederhana

dan mudah dimengerti. 4 3 4 3,67 3,56 Keterpaduan Pemilihan backsound sudah sesuai. 1 3 1 1,67 2,67

Pemilihan background sudah sesuai. 3 4 4 3,67

Penekanan Media dapat mengkomunikasikan informasi dengan jelas, efektif dan akurat. 3 3 4 3,33 3,33

Keseimbangan

Ukuran tulisan pada tiap halaman sudah

sesuai. 4 4 4 4,00

3,78 Ukuran gambar pada tiap halaman sudah

sesuai. 4 4 3 3,67

Bentuk

Kejelasan video pembuatan preparat yang

digunakan. 3 4 1 2,67

3,00 Kejelasan gambar yang digunakan dalam

media. 2 3 3 2,67

Jenis huruf dan warna yang digunakan

pada tulisan dapat dibaca. 3 4 4 3,67 Warna Warna pada tiap halaman sesuai dan serasi

(7)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 355

RTVtk 3,28

Kesimpulan:

3 ≤ 3,28 ≤ 4 = valid, media layak digunakan. Keterangan:

Ki: Rata-rata tiap kriteria Ai: Rata-rata tiap aspek RTVtk: Rata-rata total validasi

Terdapat lima aspek yang dinilai oleh ahli media yaitu aspek Kesederhanaan, Keterpaduan, Penekanan, Keseimbangan, Bentuk dan Warna. Pada aspek kesederhanaan diperoleh skor 3,56 (valid). Hal ini berarti media “ease of use/user friendly”. Menurut Susilana dan Riyana (2009), media yang user friendly adalah media yang bersahabat dengan pemakainya. Penggunaan bahasa yang sederhana, gambar yang jelas dan mudah dimengerti adalah satu satu bentuk user friendly.

Aspek keterpaduan mendapat skor 2,67 termasuk dalam kategori cukup valid dimana pemilihan background yang digunakan sudah sesuai dan tidak mengganggu tampilan objek dalam media. Namun, terdapat hal yang harus direvisi yaitu tentang penggunaan backsound. Berdasarkan masukan dari 3 validator, penggunaan backsound kurang efektif pada media sebab dapat mengganggu konsentrasi pengguna media. Rata-rata skor pada aspek bentuk adalah 3,00. Hasil validasi tampilan video yang digunakan sudah cukup jelas. Munir (2013) menjelaskan kelebihan video dalam multimedia yaitu dapat menjelaskan keadaan nyata dari suatu proses, dan pengguna dapat melakukan pengulangan pada bagian tertentu untuk mendapatkan gambaran yang lebih fokus. Gambar yang ditampilkan sudah jelas dan dapat membuat multimedia lebih menarik dan mengurangi kebosanan, menyajikan konsep materi secara lebih menarik, dan efektif.

Flash Flipbook

Media flash flipbook berisi materi Manfaat Keanekaragaman Hayati. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran flash flipbook layak digunakan sebagai media pembelajaran oleh ahli materi dengan nilai 3,93 (Tabel 4).

(8)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 356 Tabel 4 Data Analisis Validasi Media Flash Flipbook oleh Ahli Materi Aspek Kriteria

Skor Validator

Ke- (Ki) (Ai) 1 2 3

Format Keserasian suara, animasi, dan warna pada media Flash Flipbook menarik, mudah dimengerti, dan sesuai.

4 4 3 3,67 3,89

Menggunakan ukuran, bentuk, dan warna huruf yang mudah dibaca pada media Flash

Flipbook.

4 4 4 4

Kesesuaian media Flash Flipbook sebagai media pembelajaran di kelas

4 4 4 4

Isi Rumusan materi dalam media Flash Flipbook sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator

4 4 4 4 3,91

Kesesuaian penggunaan media Flash Flipbook dengan materi manfaat keanekaragaman hayati

4 4 4 4

Kejelasan konsep materi manfaat keanekaragaman hayati yang disampaikan dalam Flash Flipbook.

4 4 4 4

Kelengkapan informasi materi manfaat keanekeragaman hayati yang disajikan pada media Flash Flipbook.

3 4 4 3,67

Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 4 4 4 4

Penggunaan kalimat sesuai dengan bahasa Indonesia yang benar.

4 4 4 4

∑Ai 11,8 RTVTK 3,93

Kesimpulan : Valid

Keterangan:

Ki = Rata-rata kriteria ke-i Ai = Rata-rata aspek ke-i

RTV = Rata-rata total validasi dari ketiga aspek

Flash flipbook yang dibuat melibatkan tampilan audio, visual, dan video. Flash flipbook ini dibuat dengan menggunakan software Kvisoft Flipbook Marker Pro yang kontennya didukung dengan beberapa software, seperti Ulead Video Studio, Photoshop, Microsoft Word, Microsoft PowerPoint dan Adobe Reader. Kvisoft Flipbook Maker adalah perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk mengkonversi file PDF ke halaman balik publikasi digital. Software ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku dan format PDF juga tidak dapat berubah bentuk yang telat dibuat. Sebelum

(9)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 357 dirubah ke PDF data dibuat menggunakan Power Point terlebih dahulu agar lebih mudah, lebih banyak variasi dan animasinya agar media terlihat lebih menarik. Struktur dari flash flipbook ini ialah: judul, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, isi yang memuat materi manfaat keanekaragaman hayati, rangkuman, glosarium, dan ucapan terima kasih. Penilaian ahli materi untuk flash flipbook meliputi aspek format, aspek isi, dan aspek bahasa. Rata-rata nilai untuk aspek format sebesar 3,89 (kategori valid).

Nilai rata-rata kriteria pada aspek format adalah 3,67 dan tergolong valid. Nilai ini didapat karena warna yang dipilih untuk media flash flipbook ini telah memiliki kontras yang baik. Namun menurut validator, perlu diperhatikan warna background memiliki tingkat kegelapan yang tinggi agar tidak mengganggu pemandangan siswa. Menurut Supriyono (2010) salah satu elemen visual yang menarik perhatian adalah warna. Penggunaan warna yang tepat dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Nilai rata-rata kriteria kesesuaian dengan media pembelajaran di kelas adalah 4 dan tergolong valid. Nilai ini dicapai karena media flash flipbook dapat menyampaikan pesan pembelajaran. Menurut Asyhar (2012) salah satu fungsi kognitif dari media pembelajaran adalah media dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada siwa tentang sesuatu. Pengetahuan dan pemahaman baru ini khususnya pada materi Manfaat Keanekaragaman Hayati. Selain itu diketahui pula bahwa pada aspek isi rumusan materi dalam media flash flipbook sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran di silabus. Melalui media flash flipbook ini mengupayakan agar siswa dapat mencapai kompetensi dan indikator pembelajaran.

Hasil validasi media Flash Flipbook oleh ahli media sebanyak 3 validator ditampilkan pada Tabel 5.

Tabel 5 Data Analisis Media Validasi Flash Flipbook oleh Ahli Media

Aspek Kriteria

Skor Validator

Ke- (Ki) (Ai) 1 2 3 Kompatibilitas 3 4 4 3,67 3,91 Reliabilitas 4 4 4 4 Usabilitas 4 4 4 4 Maintainable 4 4 4 4 Kesederhanaan

(10)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 358

Keterpaduan Simbol, garis dan warna yang digunakan dalam media Flash

Flipbook terlihat jelas

4 4 3 3,67 3,67

Penekanan Penuangan ide/gagasan kreatif, unik dan terkini dalam membuat media Flash Flipbook.

4 4 3 3,67 3,67

Keseimbangan Audio (sound effect, backsound, dan musik pada media Flash

Flipbook tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam memahami materi.

3 4 3 3,33 3,33

Bentuk Animasi yang ditampilkan pada media Flash Flipbook jelas.

3 4 4 3,67 3,67 Warna Visual 4 4 4 4 4 ∑Ai 22,25 RTVTK 3,70 Kesimpulan : Valid Keterangan :

Ki = Rata-rata kriteria ke-i Ai = Rata-rata aspek ke-i

RTV = Rata-rata total validasi dari keenam aspek

Penilaian ahli media untuk flash flipbook meliputi aspek kesederhanaan, aspek keterpaduan, aspek penekanan, aspek keseimbangan, aspek bentuk dan aspek warna. Rata-rata nilai untuk kriteria dari aspek kesederhanaan adalah 3,91 (kategori valid). Mappalotteng (2009) menjelaskan, bahwa belajar akan lebih baik jika setiap orang bisa bekerja dimanapun tanpa ada hambatan spesifikasi komputer dan software yang dipersyaratkan untuk menjalankannya, oleh karenanya hasil karya yang baik hendaknya dapat dijalankan diberbagai kondisi hardware dan software yang beragam, artinya bisa dijalankan didalam spesifikasi komputer yang rendah sekalipun dan software nya tidak dibatasi oleh versi keluaran awal maupun versi yang terbaru. Flash flipbook yang dikembangkan telah dilengkapi tombol dan petunjuk yang akan membantu pengguna yang baru pertama kali menggunakan media tersebut dan media flash flipbook yang dibuat cukup sederhana dalam pengoperasiannya karena cukup dengan menggerakkan kursor pada tombol perangkat ketika mengoperasikannya.

Rata-rata nilai untuk aspek keterpaduan adalah 3,67 (kategori valid). Hasil ini didapatkan karena media flash flipbook sudah dilengkapi dengan tombol navigasi

(11)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 359 dengan bentuk konsisten seperti tombol next page, back, play, last page, stop, zoom in, zoom out dan lain-lain. Semua tombol ini sudah bekerja sesuai dengan fungsinya. Menurut Istiyanto (2014) media pembelajaran yang baik harus memiliki navigasi berupa tombol yang konsisten dan diletakkan dalam posisi yang pas. Tombol ini juga harus berfungsi sebagaimana mestinya. Warna yang dipilih pada media flash flipbook telah memiliki kontras sosok-latar yang baik. Dengan demikian gambar, animasi dan tulisan dapat terlihat dengan baik. Kontrasnya sosok-latar yang baik, maka warna yang ditampilkan akan harmonis. Warna yang ditampilkan dalam sebuah media harus terlihat harmonis dan jauh dari kesan kumuh yang akan mengganggu pengamatan siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis validasi, multimedia interaktif pada konsep manfaat keanekaragaman hayati layak digunakan dengan skor total validasi oleh ahli materi 3,72 (valid) dan ahli media 3,28 (valid). Demikian pula dengan media flash flipbook dengan rata-rata total validasi 3,93 (valid) dan ahli media 3,70 (valid). Dengan demikian, disimpulkan bahwa multimedia interaktif dan flash flipbook layak digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada FKIP karena telah membiayai penelitian ini melalui dana DIPA Tahun 2017 dan juga kepada asisten Media Pembelajaran yang telah membantu pengambilan data tentang manfaat keanekaragaman hayati di beberapa lokasi dan kepada para validator media.

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Istiyanto. 2014. Tombol dan Button untuk Media Pembelajaran. (online). (http://www.istiyanto.com, diakses tanggal 23 desember 2016).

Mappalotteng, A. M. 2009. Model Pengembangan dan Kriteria Penilaian Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk

(12)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 360 Sekolah Menengah Kejuruan. Seminar Internasional Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional. Jakarta: APTEKINDO Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Sandjaja & Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Putrakaraya. Sudjana, N. & Rivai, A. 2010. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru

Bandung.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, R. 2010. Desain Komunikasi Visual : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Susilana, R. & Riyana, C. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.

Uji, T. & Windadri, F.I. 2004. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Cagar Alam Kakenauwe dan Suaka Margasatwa Lambusango, Pulau Buton Sulawesi Tenggara. Jurnal Teknologi Lingkungan, 8(3).

Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri.. serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

2016 © Rinda Cahyana – Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Literasi Informasi dan Teknologi Informasi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa aspek penangkapan meliputi jumlah alat tangkap optimal, Catch per unit effort ( CPUE ) , potensi maksimum

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa risiko operasional secara parsial memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap CAR pada

Kebersamaan dan Solidaritas Bangsa Indonesia juga harus terus dilakukan.Agar kita dapat mengamalkan Sila-sila Pancasila yang menyebutkan bahwa kita harus mengutamakan persatuan

Ukuran Perusahaan merupakan gambaran kemampuan financial perusahaan dalam suatu periode tertentu. Ukuran perusahaan yang besar, dianggap sebagai suatu indikator yang

Apabila kita cermati substansi rumusan pasal tersebut, sesuai dengan penempatannya dibawah judul mengenai ketentuan cara bagi seorang prajurit untuk menarik diri dari

Dapat disimpulkan bahwa orangtua cendrung menerapkan pola pengasuhan demokratis hal ini terbukti dari hasil perhitungan rata-rata sebesar 60,96% sedangkan hasil