• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Information Search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP Islam Al – Hikmah Pondok Cabe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Information Search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP Islam Al – Hikmah Pondok Cabe"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIII

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

Disusun oleh :

Ari Zaid

NIM. 109011000133

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

Ari Zaid (NIM. 109 011 000 133). Application of Information

Search Methods in Improving Student Results on Class VIII

Subjects in SMP Islamic Fiqh Al - Hikmah Pondok Cabe

The purpose of this study is: (1) to determine how the application execution Fiqh learning using learning methods information search, (2) to determine whether there is an increase in learning outcomes with the implementation of information search methods, (3) to describe the learning outcomes of jurisprudence with information search method .

The method used in this study is the method of Classroom Action Research (CAR). TOD efforts undertaken to overcome the problems that arise in the classroom. This method is done with four stages, namely planning, action, observation, and reflection. There are four stages in a cycle that is repeated with the same steps and remain focused on information retrieval using a method of learning information search.

(7)

ABSTRAK

Ari Zaid (NIM. 109011000133).

Penerapan Metode Information Search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran

Fiqih di SMP Islam Al – Hikmah Pondok Cabe

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaiman penerapan pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode belajar information search, (2) untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dengan diterapkannya metode information search, (3) untuk menggambarkan hasil pembelajaran fiqih dengan metode information search.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan upaya mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap difokuskan pada pencarian informasi dengan menggunakan metode pembelajaran information search.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah terakhir demi tegaknya Islam di seluruh penjuru dunia. Atas izin dan rahmat hidayah-Nya pula maka

tulisan ini yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

4. Ibu Siti Khadijah, MA selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahannya serta membimbing dengan tulus ikhlas dalam penulisan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

6. Bapak Drs. L. Sutisna, selaku kepala SMPI Al – Hikmah Pondok Cabe yang telah membantu penelititan berlangsung.

7. Bapak Solahudin, S.Pd.I, selaku guru pamong tempat penulis melakukan penelitian.

(9)

ii

9. Saudara – saudara kandung saya Every Zony (kakak), Lisa Resnida (kakak), Rachmat Kozara (kakak), Bang Rahman, (kakak ipar), yang telah menginspirasi dan memberikan bantuan berupa materiil maupun dukungan moril kepada penulis.

10.Bang kamil dan sepupu lainnya yang telah memberikan dukungan berupa materiil dan moril kepada penulis.

11.Rekan – rekan guru di SMPI dan SDIT Al – Hikmah yang telah memberikan dorongan, dukungan, serta masukan pada penulis.

12.Teman-teman tercinta di Pendidikan Agama Islam (PAI) angkatan 2009 dan sahabat – sahabat yang selalu memberikan masukan dan dorongan motivasi kepada penulis.

13.Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi yang bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Mudah – mudahan skrpsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khazanah ilmu pengetahuan. Amin ya rabbal alamin.

Jakarta, 2 April 2014 Penulis,

(10)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

[image:10.595.112.536.71.767.2]

DAFTAR TABEL vii

TABEL GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Masalah Penelitian 5

1. Identifikasi Masalah 5

2. Pembatasan Masalah 5

3. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar 8

b. Tujuan Belajar 9

c. Ciri – ciri Belajar 9

d. Aspek – aspek yang mempengaruhi hasil belajar 10

e. Pengertian Hasil Belajar 10

2. Metode Information search

a. Metode 11

b. Kedudukan metode dalam Belajar Mengajar 13

c. Prinsip-prinsip penentuan Metode 13

d. Macam-macam metode mengajar 14

(11)

iv

f. Karakteristik Strategi Pembelajaran ActiveLearning Metode

Information search 15

g. Langkah-langkah metode information search 16 h. Kelebihan dan Kekurangan dari Metode information search 17

B. Hasil Penelitian yang relevan 18

C. Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan 19

D. Hipotesis Tindakan 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 21

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 21 C. Kelebihan dan Kekurangan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) 25

D. Subjek Penelitian 26

E. Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian 27

F. Tahapan Intervensi Tindakan 27

G. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan 29

H. Data dan Sumber Data 29

I. Instrumen Pengumpulan Data 30

J. Teknik Pengumpulan data 31

K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan 31

L. Analisis dan Interpretasi Data 32

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan 32

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah 34

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan 37

C. Analisis Data 42

1. Hasil Belajar Siswa 42

2. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian 47

(12)

v

E. Hasil wawancara dengan Siswa setelah Tindakan 63

F. Keterbatasan Penelitian 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 67

B. Saran 68

DAFTA PUSTAKA 69

(13)

vi

[image:13.595.114.529.78.577.2]

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian 24

Tabel 3.2 Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus 25

Tabel. 4.1 Hasil Belajar Siklus I 40

Tabel. 4.2 Hasil Belajar Siklus II 44

Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Siklus I 50

Tabel 4.6 Aktivitas Guru Siklus I 51

Tabel 4.7 Aktivitas Pembelajaran Siklus I 53

Tabel 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II 57

Tabel 4.9 Aktivitas Guru Siklus II 58

(14)
[image:14.595.118.531.77.579.2]

vii

TABEL GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan siklus penelitian 23

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siklus I 42

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus I

Lampiran 3 Pretes dan Postes Siklus I Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus II Lampiran 6 Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 8 RPP siklus I dan II Lampiran 9 Materi RPP

Lampiran 10 hand out

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Lampiran 12 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I Lampiran 14 Catatan Lapangan Siklus I

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II Lampiran 16 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II

Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II Lampiran 18 Catatan Lapangan Siklus II

Lampiran 19 Hasil Wawancara Responden Siswa

Lampiran 20 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas Lampiran 21 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di SMPI al-Hikmah Pondok

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran agama adalah mata pelajaran wajib di setiap sekolah-sekolah Indonesia. Dan Fiqih ini adalah termasuk di dalamnya. Sebenarnya, melalui mata pelajaran agama, sangat diharapkan siswa memiliki karakter yang benar-benar seharusnya dimiliki oleh seseorang yang beragama karena esensi dari mempelajari ilmu keagamaan adalah sikap. Dan juga, biasanya pada sekolah-sekolah yang berbasis agama, mata pelajaran bidang keagamaan menjadi nilai yang menentukan atau salah satu nilai yang sangat diperhatikan.

“Belajar merupakan suatu proses perubahan siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa sedangkan mengajar merupakan proses pengaturan yang dilakukan oleh guru untuk dapat memberikan pengajaran dan didikan secara teratur, sistematis, terarah dan terencana.”1

Di dalam buku Pembelajaran Akselerasi karangan Iif Khoiru Ahmadi, dkk terdapat opini Meir yang menyatakan bahwa terdapat beberapa masalah

pembelajaran di sekolah yang antara lain adalah:2 1. Materi ajar yang tidak bermakna

1

Syaiful Bahri Jamarah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rosdakarya, 2002), h. 46.

2

(17)

2. Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan.

3. Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang bersifat superficial

4. Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan tapi malah menakutkan.

Dalam pengalaman, penulis pun masih sering menjumpai beberapa sekolah yang terdapat guru-guru yang masih menerapkan cara-cara konvensional dalam belajar termasuk di sekolah tempat penulis melakukan

penelititan. Sedangkan dewasa ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, guru harus bersikap variatif dalam melaksanakan proses KBM agar siswa tidak merasa jenuh dan pencapain tujuan pelajaran juga tidak menyentuh pada ranah kognitif saja, melainkan juga kepada afektif dan psikomotorik.

Selain itu, seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Sehingga berpengaruh pula terhadap dunia pendidikan karena dengan berkembangnya pola pikir masyarakat itu, dituntut untuk adanya inovasi dalam bidang pendidikan, tidak tradisional lagi, yaitu melaksanakan pemebelajaran hanya dengan ceramah yang merupakan metode dari zaman dahulu sampai sekarang. Inovasi yang disebutkan itu tidak terlepas dari peran guru untuk melakukan inovasi cara belajar di kelas.

Dalam memberikan pengajaran dan didikan secara teratur, sistematis, terencana, dan yang pasti terarah tersebut dibutuhkan sebuah metode pembelajaran. Di dalam buku Syaiful Bahri Djamarah tahun 2002 di katakan bahwa metode pembelajaran mengandung tiga fungsi yaitu sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud sebagai alat motivasi ekstrinsik ini adalah

(18)

Dalam proses pembelajaran pastilah melibatkan seorang guru dan peserta didiknya. Seorang guru merupakan salah satu pemegang kendali generasi bangsa, sehingga guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu mengembangkan suatu potensi yang terdapat di dalam diri anak bangsa. Guru adalah merupakan salah satu kunci untuk membuka pintu perubahan. Dalam bidang keagamaan, yaitu guru agama, dituntut untuk lebih mengarahkan anak bangsa agar memiliki keunggulan dalam aspek moral, keimanan, ketaqwaan, dan disiplin. Karena

studi agama sebebnarnya tidak hanya menyentuh ke arah pengetahuan (kognitif) saja, akan tetapi esensi dari studi agama atau mata pelajaran agama adalah pembentukan sikap yang seharusnya memang benar-benar dimiliki oleh setiap orang yang beragama. Dengan pencapaian esensi itulah kiranya bangsa ini dapat menuju perubahan.

Selain itu juga, salah satu faktor yang ada di luar siswa adalah guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan capaian yang lebik baik. Dalam pemnggunaan metode pembelajaran harus bervariasi sehingga siswa tidak bosan dalam pembelajaran. Penggunaan metode dalam pembelajaran juga tidak boleh monoton. Dalam proses KBM kadang dijumpai guru yang tidak mengindahkan metode pembelajaran dalam pelaksanaannya. Guru tidak sistematis dalam menyampaikan materi sehingga siswa kurang mampu menyerap materi secara maksimal. Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara optimal.

(19)

transfer of knowledge, tetapi juga pendidik yang transfer of values.”3 Dalam penelitian di sini yaitu dengan metode information search ini fokus penelitian saya adalah kepada prestasi belajar siswa, akan tetapi sangat diharapkan juga dapat menyentuh nilai pendidikannya bukan hanya pengetahuan pendidikannya saja.

“Karakteristik seorang pendidik harus memiliki kehangatan dalam berinteraksi dengan murid.”4 Dengan menggunakan metode pembelajaran, secara tidak langsung guru tidak hanya dapat mencapai tujuan yang bersifat

nilai, akan tetapi juga dapat menjalin kedekatan dengan siswa, dan siswa pun tidak merasa jenuh terhadap pembelajaran. Selain itu, dalam jurnal tersebut juga tertuliskan bahwa terdapat hadits Nabi yang memerintahkan para sahabat agar mengajar dengan menggunakan metode yang strategis, menggembirakan, dan memudahkan murid untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Dalam penulisan ini, tujuan pendidikan yang akan diteliti itu memang dalam ranah kognitif atau yang biasa disebut hasil belajar atau nilai belajar. Karena “hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan Belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan siswa.”5 Oleh karena itu, penulis menganggap kirannya penting pula untuk meneliti hasil belajar dari segi penilaian berupa angka atau nilai tes, karena walau bagaimanapun penilaian ini juga merupakan hal sangat yang penting dalam pembelajaran di sekolah, penelitian ini penulis beri judul “Penerapan

Metode Information search dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Kelas VIII SMP Islam Al- Ikmah Pondok Cabe”.

3

Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana Pengembangan Guru,

(Jurnal Ta’dib), Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h. 99. 4

Abdul Majid Khon, Pendidikan dalam Perspektif Sunah Nabi Saw (Suatu Kajian Hadits Tematik dalam Sunah Ibn Majah dan Musnad Ahmad, (Jurnal Pendidikan Islam), Vol. VIII No. 1 Januari – Juni 2005, h. 5.

5

(20)

B.

Masalah Penelitian

1.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, serta harapan penulis yang

dengan menggunakan metode Information search dalam proses KBM diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

a. Penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah kurang memotivasi siswa untuk belajar sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Metode Information search dalam mata pelajaran fiqih mungkin belum banyak diterapkan.

c. Faktor dari luar diri yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah pemilihan metode pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilaksanakan.

2.

Pembatasan Masalah

Pada penelitian kali ini, agar pembahasan tidak teralu luas, maka masalah hanya dibatasi pada upaya peningkatan hasil belajar pada mata

pelajaran Fiqih kelas VIII SMP Islam al-Hikmah melalui metode Information search.

3.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan itulah saya dapat rumuskan permasalahan dalam penelitian saya ini sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode belajar Information search di kelas VIII SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe?

(21)

C.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode belajar Information search di kelas VIII

SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe.

2. Dapat mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dengan diterapkannya metode Information search.

3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode belajar Information search di kelas VIII SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe.

D.

Manfaat Penelitian

Penulis berharap dari hasil penelitian ini, dapat didapat manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam fiqih bab Makanan dan Minuman

b. Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran Fiqih bab Makanan dan

Minuman

c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya

2. Bagi guru

a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran

b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

(22)

3. Bagi sekolah

(23)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Deskripsi Teori

1.

Hasil belajar

a.

Pengertian belajar

“Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan.”1 Selain itu juga belajar dapat diartikan sebagai “tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatakan proses kognitif.”2 Dalam deifinisi lain menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”3

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyeluruh, yang berbeda dari tingkah laku sebelumnya melalui usaha nyata, dan perubahan itu

cenderung menetap atau tidak mudah hilang. Perubahan tingkah laku yang

1

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 55.

2

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 92-93.

3

(24)

dimaksud menyeluruh itu adalah perubahan mulai dari pengetahuan atapun sikap nyatanya. Sehingga dengan kata lain, apabila seseorang yang belajar dan tidak mengalami perubahan dari segi pengetahuan ataupun sikapnya maka dapat dikatakan orang itu tidak belajar.

b.

Tujuan belajar

Dari definis belajar, belajar itu merupakan suatu usaha nyata yang menimbulkan perubahan, dengannya dapat dipastikan bahwa belajar itu memiliki tujuan. Dalam buku Psikologi Pendidikan Bapak Drs. Alisuf Sabri dipaparkan beberapa tujuan dari belajar menurut Taksonomi Bloom, bahwa pencapaian pada ranah yuang mencakup kognitif (Pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

Menurut winarno Surachmad, tujuan belaajr di sekolah itu ditujukan untuk mencapai:4

1)Pengumpulan pengetahuan

2)Penanaman konsep dan kecekatan.keterampilan 3)Pembentukan sikap dan perbuatan

c.

Ciri

ciri belajar

Dari pengertian yang telah penulis paparkan sebelumnya, belajar adalah merupakan suatu kegiatan dan suatu kegiatan itu dapat

diidentifikasikan dengan ciri – ciri sebagai berikut:5

1) Suatu kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial.

2) Perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan,

3) Perubahan itu terjadi karena adanya usaha (dengan sengaja).

4 Sabri,

op.cit., h. 58

5

(25)

d.

Aspek

aspek yang mempengaruhi hasil belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Yang merupakan faktor dari dalam diri itu seperti motivasi, fisiologis (prilaku), dan psikologis (kejiwaan). Faktor –

faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi antara lain: 1) Faktor – faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud di sini mencakup dua hal, yaitu lingkungan non sosial atau yang biasa kita sebut lingkungan alam dan lingkungan sosial.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental ini meliputi gedung/sarana dan prasarana berbentuk fisik yang mendukung kegiatan pendidikan dan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

3) Faktor – faktor kondisi internal siswa

Faktor ini meliputi kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengarannya.

e.

Pengertian Hasil Belajar

“Penilaian hasil belajar dicatat dalam bentuk angka yang didapat sesuai dengan pencapaian dari tugas akademik.”6 Menurut Arikunto, “hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegitan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang sudah diajarkan siswa.”7 Hasil belajar yang diharapkan dari proses belajar yang utama adalah adanya perubahan baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan, yang pada akhirnya bermuara pada pencapaian pendidikan nasional.

Menurut KBBI, hasil itu berarti sesuatu yang diadakan dengan usaha. Dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar itu adalah sesuatu yang

6

Agustina, IQ, Prestasi Belajar, dan EQ, (Jurnal Provitae), Vol. 2, No. 2, November 2006, h. 70.

7

(26)

diadakan dengan suatu usaha nyata, sesuatu yang diadakan itu dapat berupa nilai berupa angka, pengetahuan baru, serta karakteristik dan prilaku yang sebelumnya belum ada.

2.

Metode Information search

a.

Metode

Metode dapat diartikan sebagai “jalan yang dipilih untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.”8 Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry “metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”9 Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, “metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”10

Selain itu pula ada pendapat yang dikemukakan oleh Thoifuri yang mengartikan “metode yaitu berasal dari bahasa Greeka – Yunani, yaitu metha yang melalui atau melewati, dan hados (jalan atau cara).”11 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dan dalam pembelajaran tujuan itu adalah tidak lain yaitu merupakan pencapaian

dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam menerapkan metode-metode dalam pembelajaran harus

memperhatikan prinsip-prinsip KBM seperti yang dinyatakan oleh Abdul Majid, yaitu: 12

1) Berpusat kepada anak didik (student oriented).

8

Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),h. 85

9

Pupuh Fathurrohaman dan M. Sobry Sutikno, Srategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2010), Cet. I, h. 15

10

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), cet. I, h. 53.

11

Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: Rasail Media Group, 2007), Cet. I, h. 156.

12 Abdul Majid,

(27)

2) Belajar dengan melakukan (learning by doing).

3) Mengembangkan kemampuan sosisal yang berarti bahwa pembelajaran tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga untuk dapat berinteraksi sosial (learning to live together) 4) Mengembangkan keingin tahuan.

5) Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam pemecahan suatu masalah.

Banyak yang menyatakan metode dengan teknik itu adalah sama.

Akan tetapi, metode pembelajaran berbeda dengan teknik pembelajaran. “Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural yang berisi tahapan, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implementatif.”13 Menurutnya metode ini masuk ke dalam bagian model pembelajaran. Oleh karena itu saya juga memaparkan sedikit mengenai model pembelajaran. “Model pembelajaran itu adalah serangkaian konseptual yang melukiskan prosedur dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran entah itu sekolah ataupun guru.”14

Model pembelajaran yang baik memiliki ciri – ciri sebagai berikut:15

1) Valid, yaitu model pembelajaran berhubungan dengan rasional teoritik dan memiliki konsistensi internal.

2) Praktis, apa yang dikembangkan memang benar – benar diterapkan. 3) Efektif, yaitu model pembelajaran harus memberi hasil sesuai

dengan yang diharapkan.

13

Ahmadi, dkk op.cit. h.85

14

Ibid., h.86

(28)

b.

Kedudukan metode dalam Belajar Mengajar

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, metode memiliki kedudukan:

1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam KBM.

2) Menyiasati perbedaan individual anak didik, sebagai strategi pengajaran.

3) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Jadi, metode itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Metode yang tepat dapat senantiasa mentransfer ilmu kepada peserta didik yang memiliki perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Serta dengan metode juga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dapat ditentukan dengan bagaimana guru menggunakan metode pembelajaran dan juga bagaimana pelaksanaan guru dalam menerapkannya. Jadi kedua faktor yaitu guru profesional dan metode mengajar tidak dapat dipisahkan.

c.

Prinsip-prinsip Penentuan Metode

Telah disinggung sebelumnya, metode yang tepat dapat

menentukan keefektifan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam memilih metode hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut: 16

1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlah metode yang kiranya dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.

2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu.

3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam pembelajaran berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat, bukan hanya mendengarkan.

16

(29)

4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran, penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu pembelajaran.

5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya.

6) Prinsip menggembirakan. Prinsip ini dekat dengan prinsip yang pertama yaitu prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan

belajar mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi siswa pada kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakan proses lanjut tanpa henti.

d.

Macam-Macam Metode Mengajar

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu metode belajar, yaitu:

1. Tujuan yang hendak dicapai. 2. Kemampuan guru.

3. Anak didik.

4. Situasi dan kondisi pengajaran, pembelajaran berlangsung. 5. Fasilitas

6. Waktu yang tersedia

Macam – macam metode mengajar antara lain:17 1. Metode Proyek

2. Metode Eksperimen 3. Metode Tugas dan Resitasi

4. Metode Diskusi 5. Metode Sosiodrama 6. Metode Demonstrasi 7. Metode Problem Solving

17

(30)

8. Metode Karya wisata 9. Metode Tanya Jawab 10.Metode Latihan 11.Metode Ceramah

e.

Metode information search

“Metode Information search adalah metode yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi dari pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau metode ini bisa juga disebut dengan ujian open-book.”18

Metode ini merupakan metode dimana pendidik membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai topik yang dibahas, agar siswa tidak langsung menemukan jawaban dari sumber informasi yang dberikan, melainkan menyimpulkan suatu jawaban dari sumber tersebut.19

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran information search adalah metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dimana siswa/i dituntut untuk belajar mandiri dengan cara mencari informasi sendiri atas pertanyaan atau materi yang sedang dipelajari.

f.

Karakteristik Strategi Pembelajaran Active Learning

Metode Information search

Menurut Bonwell, Pembelajaran Aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 20

1) Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri. Siswa berperan

18 Agus N Cahyo,

Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press, 2013), Cet. I, h. 271

19

Mel Silberman, Active Learning, (Yogyakarta: Bumi Media, 2002), h. 152

20 Muchlisin Riadi, “Pe belajara Aktif”, http://www.kajianpustaka.com, 21 Februari

(31)

serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar. Pengalaman siswa lebih diutamakan.

2) Guru membimbing dalam terjadinya pengalaman belajar. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Guru merupakan salah satunya sumber belajar, yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau ketrampilan sendiri melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya.

3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis. Selain pencapaian standar akademis, kegiatan ditekankan untuk mengembangkan siswa secara utuh dan seimbang.

4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan mantap.

5) Penilaian dilakukan untuk mengukur dan mengamati kegiatan dan kemajuan siswa, serta mengukur keterampilan dan hasil belajar siswa.

Dalam metode Information Search itu sendiri, siswa diarahkan untuk mampu mengumpulkan dan menggali informasi dari berbagai sumber belajar. Dengan demikian potensi siswa dapat diberdayakan, dan dapat belajar mandiri. Siswa tidak lagi sebagai penerima pengetahuan, dan guru dapat berperan sebagai motivator, pengarah, dan pemberi stimulus.

g.

Langkah-langkah metode Information search

Dalam penerapan metode Information search, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 21

1) Guru Menyiapkan sumber materi yang bisa mencakup:

21

(32)

a) Selebaran b) Dokumen c) Buku Teks d) Buku Panduan

e) Computer mengakses informasi f) Barang hasil karya manusia g) Perlengkapan keras

2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil

3) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik

4) Peserta didik mencari informasi dari sumber materi yang telah diberikan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.

Dalam referensi lain juga saya menemukan langkah-langkah dalam menerapkan metode Information search, sebagai berikut: 22

1) Guru menentukan topik. Bagikan teks (materi Pelajaran) 2) Siswa membaca secara berkelompok

3) Guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa 4) Kelompok siswa membuat jawaban

5) Presentaasi

h.

Kelebihan dan kekurangan dari metode information search

Beberapa kelebihan dalam metode information search adalah sebagai berikut:

1. Siap menerima pelajaran karena siswa belajar terlebih dahulu. 2. Siswa aktif

3. Materi dapat diingat lebih lama

4. Kecerdasan siswa diasah secara mandiri

5. Mendorong timbulnya keberanian mengemukakan pendapat dan dapat memperluas wawasan.

6. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri.23

22

(33)

Adapun kekurangan dari metode information search adalah

“peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut.”24

B.

Hasil Penelitian Yang Relevan

Neneng Husnul Hotimah, dengan skripsinya yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Jigsaw Pelajaran PKN

Melalui Pemahaman Konsep Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathlaul Anwar Cibitung Kaum Tahun Pelajaran 2011/2012.” Dalam penelitian ini juga sama-sama berupaya meningkatkan hasil belajar siswa, perbedaanya adalah pada metode yang digunakan yaitu menggunakan metode Jigsaw Learning sedangkan penulis menggunakan metode Information search.

Raisyah Nisfafera, dengan skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Kolaboratif Murder dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi.” Dalam penelitian ini juga berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Perbedaan dengan penelitian penulis disini adalah pada metode belajar yang digunakannya yaitu metode kolaboratif Murder sedangkan penulis menggunakan metode Information search.

Penelitian relevan lainnya adalah yang ditulis oleh Mahfuzdin dengan

judul “Pengaruh Strategi Active Learning (Belajar Aktif) teknik Information

search/Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Perbedaan dengan penulis disini adalah pada jenis penelitiannya. Penelitian

yang ditulis oleh Mahfuzhdin tersebut adalah jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui pengaruh metode information search terhadap hasil belajar siswa, sedangkan penulis disini adalah Penelitian Tindakan Kelas

23

Riyanti, Contoh Strategi dan Kelebihannya, 23 April 2013, http://riyantiokta.blogspot.com

24

(34)

dimana penulis berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode information search.

C.

Pengajuan Konseptual Intervensi Tindakan

Dalam al-qura’an disebutkan:























































“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.(Al-Isra: 36)”

Dari dalil tersebut kiranya berhubungan dengan metode information search ini. Yaitu kita dituntut untuk mandiri serta tidak serta merta mengikuti sesuatu hal yang belum kita ketahui. Contohnya yaitu dengan mencari hukum

mengkonsumsi suatu makanan dan minuman itu secara mandiri dari berbagai sumber bacaan. Oleh karena itu saya tertarik untuk menerapkan metode ini dalam pembelajaran.

Selain itu, pembelajaran yang masih dilaksanakan guru masih bersifat konvensional yang hanya berceramah dan menggunakan metode penugasan sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pelajaran, hal ini juga mengakibatkan masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM dan juga siswa kurang mengerti makna dan tujuan dari pembelajaran sehingga siswa menjadi acuh tak acuh terhadap fiqih terutama pada nilai karakter yang tertanam pada pelajaran fiqih itu sendiri.

(35)

D.

Hipotesis Tindakan

Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, serta hasil penelitian-penelitian yang berhubungan yang pernah ada, penulis dapat mengambil kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa dengan diterapkannya

(36)

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini saya lakukan di SMP Islam al-Hikmah Pondok Cabe. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini saya laksanakan pada saat PPKT (Program Pelatihan Keguruan Terpadu) semester 8 pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada bulan februari sampai dengan Mei 2013. Yaitu pada bulan Februari 2013 saya melakukan observasi awal serta membuat persiapan dan perencanaan. Pada bulan Maret 2013 saya melakukan observasi (studi lapangan). Kemudian pada bulan Maret sampai April 2013 saya melakukan kegiatan penelitian dan pengumpulan data hasil penelitian. Serta yang terakhir yaitu Analisis dan deskripsi data dan laporan penelitian saya lakukan pada bulan November sampai Februari 2014.

B.

Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

(37)

sistematis.”1 Sedangkan dalam konteks pembelajaran, “metode juga diartikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.”2

Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek. Jadi, metode penelitian dapat diartikan secara singkat menjadi suatu cara yang digunakan untuk mencermati suatu obyek. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian yang akan dilakukan. Ide penelitian tindakan kelas pertama dikembangkan oleh Kurt Lewin setelah perang dunia kedua, sebagai suatu cara penanganan

masalah sosial. “Kurt Lewin mengemukakan adanya empat frase dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. ”3 Penelitian jenis inilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena juga menggambarkan bagaimana metode pembelajaran ini diterapkan di kelas dan bagaimana pula hasil yang dicapai dari penelitian ini. PTK ini membantu seseorang dalam mengatasi persoalan dan membantu pencapaian tujuan dalam kerangka etika yang disepakati bersama antara guru, siswa, dan peneliti.

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Empat kegiatan utama yang ada pada tiap siklusnya yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan terbagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Adapaun perencanaan umum yaitu meliputi keseluruhan penelitian yang akan dilakukan, sedangkan perencanaan khusus meliputi perencaan tiap siklus yang akan dilaksanakan. Peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti

1

Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 21.

2

Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) ,h. 2.

3 M. Djunaidi Ghony,

(38)

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar penilaian siswa.

b. Tindakan (Acting)

Pada tahap tindakan ini peneliti melaksanakan apa yang telah dirancangkan pada tahap perencanaan. Tahap tindakan ini juga bisa meliputi tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Pengamatan (Observation)

Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. Pengamatan juga dapat dilakukan oleh kolaborator dengan mencatat semua peristiwa atau semua hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru, situasi kelas, prilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.4

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

4

(39)
[image:39.595.145.533.77.488.2]

Gambar 3.1

Rancangan siklus penelitian5

Jadi sebelum menerapkan metode Information search untuk meneliti, penulis mempersiapkan langkah – langkah yang akan dilakukan. Setelah itu penulis terapkan di dalam kelas sambil mengamati kelangsungan proses KBM. Dan membiaskan atau memikirkan kegiatan yang telah dilakukan.

Karena dalam penelitian penulis adalah bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode Information search ini, maka penulis menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya mengenai peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode information search dalam pembelajaran. Dengan demikian, penulis akan mendapatkan hasil apakah metode ini dapat meningkatkan atau malah sebaliknya.

5 Rochiati Wiriaatmaadja,

Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 2, h. 66

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan

(40)

C.

Kelebihan dan Kekurangan PTK (Penelitian TIndakan Kelas)

1. Kelebihan dan kekurangan Penelitian Tindakan Kelas seperti

dijelaskan berikut ini (Shumsky, 1982)6

a. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK.

b. Tumbuhnya kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang berifat refleki/evaluatif dalam PTK.

c. Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah.

d. Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan diologis dalam PTK.

2. PTK Anda juga memiliki kelemahan (M. Mega N. dan Kania Islami Dewi)

a. Kurangnya pengetauhan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada Anda sendiri karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis.

b. Rendahnya efesiensi waktu karena Anda harus punya komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya sementara Anda masih harus melakukan tugas rutin.

c. Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin demikian.

Dari pernyatan kelebihan PTK di atas, penulis kira bahwa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas penulis bersama dengan kolaborator dapat bekerjasama dalam menciptakan pembelajaran kreatif melalui pemikiran kritis dan menciptakan suatu perubahan dalam proses pembelajaran di kelas. Karena hal itu pula peneliti memilih metode penelitian ini.

Namun daripada itu, disamping memiliki kelebihan, PTK juga memiliki kekurangan. Kekurangan yang penulis temukan selain di lapangan, juga terdapat teori yang mengemukakan kekurangan PTK, yaitu antara lain adalah penelitian ini lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah, pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk memperbaikinya. Selain itu juga Penelitian Tindakan Kelas memerlukan

komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, artinya benar – benar fokus

6 Putra Lubis,

(41)

dalam penelitian, sedangangkan seorang praktisi seperti guru juga perlu memenuhi pemberkasan dan hal – hal lain yang harus dipenuhi dan diserahkan kepada sekolah, sehingga hal tersebut bisa terhambat karena sedang dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas. Kekurangan yang ketiga adalah kesulitan orang melakukan suatu perubahan. Mulai dari siswa/i sampai kepada suatu lembaga, karena masih banyaknya pandangan bahwa melakukan suatu perubahan itu memerluan usaha yang tidak mudah dan memerlukan waktu tambahan, sedangkan tugas – tugas yang merupakan hal pokok yang

wajib dikerjakan masih menunggu untuk dikerjakan.

D.

Subjek Penelitian

[image:41.595.114.525.135.738.2]

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru Fiqih (Guru Pamong), observer, dan siswa SMP Islam kelas VIII yang berjumlah 30 orang terdiri dari 14 orang siswi perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Di bawah ini adalah daftar subjek penelitian:

TABEL 3.1

DAFTAR SUBJEK PENELITIAN

No Nama No Nama

1 Ade yulia Safitri 16 Ibas Sutisna

2 Al-Fikri 17 Ichsanuddin Noorsy

3 Alif Hayun Agiawan 18 Indah Suci Almira

4 Andini Putri 19 Indrianie Safitri

5 Annisa Chintya 20 Irma Melani

6 Ari Setiawan 21 Lidiya Eka Putri

7 Chandera Hartasih 22 Muhammad Ilham A 8 Dania Silvani 23 Muhammad Rifaldi

9 Daud Imam Azhar 24 Natasya Wulan S

10 Dhaefando G.M 25 Riski Sapto Nur P

11 Dita Yolanda 26 Rizky Saputra

(42)

13 Faisal Akbar 28 Siti Rahmawati

14 Gohan Heriyanto 29 Faozan Ma’mur Alam

15 Heri Yadi 30 Arif Fajar Shidiq

E.

Peran dan Posisi Penulis dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis berperan sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, pengumpul data, dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi Fiqih dan para siswa berperan sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dengan peneliti dalam hal menyusun rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.

F.

Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Setelah melakukan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode variasi, atau divariasikan dengan metode lain yang sesuai dengan materi

pelajaran.

[image:42.595.118.516.542.753.2]

TABEL 3.2

Tahapan Pelaksanaan Tiap Siklus

Tahap Kegiatan

Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah SMP Islam al-Hikmah Pndok Cabe

2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrument penelitian 4. Menyiapkan perlengkapan penelitian

(43)

tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian. 6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas

penelitian

Perencanaan 1. Menyiapkan kelas tempat penelitian.

2. Membuat RPP dengan menggunakan Metode Information search.

3. Mediskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolabolator.

4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.

5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya.

6. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan model pembelajaran Information Search

7. Membuat pertanyaan yang kemudian akan didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari informasi dibuku/referensi yang tersedia.

8. Menyiapkan sumber belajar

Pelaksanaan 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Melakukan apersepsi, motivasi, eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi tentang materi makanan dan minuman.

3. Menjelaskan materi makanan dan minuman halal 4. Memberikan pertanyaan kepada siswa yang kemudian

akan didiskusikan oleh siswa dengan cara mencari informasi ada buku/referensi yang tersedia.

5. Siswa terbentuk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kelompoknya

(44)

motivasi untuk lebih giat belajar

Pengamatan Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi dijadikan feedback dalam merencanakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Serta melakukan analisis terhadap semua data yang telah terkumpul dari hasil observasi, hasil tes dan menentukan keberhasilan dan kelemahan atau kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya.

G.

Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih bab makanan dan minuman dengan indikator keberhasilan mencapai atau melebihi KKM sebanyak 95% dengan KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimalnya adalah 75.

H.

Data dan Sumber Data

1. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berupa pedoman wawancara yang dilakukan pada murid dan guru setiap akhir siklus, observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, catatan lapangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran, dan dokumentasi.

(45)

I.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan. Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan pelajaran yang telah di ajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Lembar observasi

Lembar observasi ini terdiri dari tiga, yaitu lembar observasi guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran information search.

b. Lembar wawancara

Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai

pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode information search terhadap siswa.

c. Studi kepustakaan

(46)

pelakasanaan penelitian.”7 Studi ini merupakan teknik analisis terhadap berbagai sumber informasi termasuk bahan cetak (buku, artikel, novel, koran, majalah, dan sebagainya) dan bahan non cetak (benda-benda dan sebagainya).

d. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan mengambil foto-foto pada saat pembelajaran.

J.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian adalah: 1. Observasi/Pengamatan

Observasi dilakukan sebelum dan pada saat tindakan dilakukan. 2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui respons/tanggapan guru dan siswa mengenai pelaksanaan metode information search dalam pembelajaran. Disamping itu juga untuk triangulasi data yang didapat pada saat penelitian.

3. Tes

Tes yang berupa soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar fiqih siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan.

K.

Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan peninjauan instrumen oleh observer serta dosen pembimbing bahwa instrumen yang telah dibuat layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Setelah dilakukan peninjauan oleh observer dan dosen pembimbing dan dinyatakan valid dan layak untuk dijadikan instrumen penilaian, barulan instrumen penilaian diberikan pada responden penelitian yaitu siswa.

7 Prasetya Irawan,

(47)

L.

Analisis Data dan Interpretasi Data

Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk kalimat-kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses penelitian.

Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai maksimum/minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan.

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain8

g

= −

� � −

Dengan kategori:

g tinggi : nilai (g) > 0,70 g sedang : 0,70 > (g) > 0,3 g rendah : nilai (g) < 0,3

M.

Pengembangan Perencanaan Tindakan

Karena Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaannya dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam setiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus 1 selesai dilakukan dan belum terjadi

peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus 2 sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil

8Raisyah Nisfafera, “

(48)
(49)

34

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL,

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.

Gambaran Umum Sekolah

1.

Sejarah Berdirinya SMPI al-Hikmah Pondok Cabe

SMP ISLAM AL-HIKMAH PONDOK CABE adalah salah satu sekolah swasta yang berada di Pondok Cabe, tepatnya berada di Jl.Kubis IV no 37 A Pondok Cabe Ilir, berdiri sekitar tahun 2005. Walaupun tergolong sekolah swasta, tetapi fasilitas yang terdapat di sekolah ini termasuk lengkap.

Dengan fasilitas yang cukup lengkap menjadikan sekolah ini menjadi tempat yang nyaman bagi siswa-siswi dalam menuntut ilmu, maka banyak prestasi yang telah diraih oleh SMP Islam Al – Hikmah. SMP

Islam Al – Hikmah memiliki guru profesional dengan tingkat pendidikan minimal SMA namun tetap dalam tahap kuliah sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan, terdapat 20 guru beserta staff yang bekerja di sekolah ini.1

Sadar akan banyaknya sekolah swasta yang baru bermunculan maupun sekolah negeri, SMP ISLAM AL-HIKMAH selalu berusaha

1

(50)

meningkatkan prestasi serta keunggulannya untuk menjadi sekolah terbaik di Kota Tangerang Selatan.

2.

Visi, Misi, dan Tujuan

a.

Visi

Yang dimaksud visi di sini adalah gambaran sekolah yang diinginkan dimasa 4 tahun mendatang, yaitu menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, terampil, bermutu dan memiliki keunggulan daya saing (kompetitif) yang dilandasi ketaatan beribadah dan berakhlak mulia.

Indikator Visi :

1) Tewujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan. 2) Terwujudnya pembelajaran CTL yang efektif.

3) Terwujudnya tenaga kependidikan berkualitas dan berwawasan. 4) Terwujudnya siswa yang bermutu dalam multi kompetensi. 5) Terwujudnya lembaga yang bermutu dalam manajemen sekolah. 2

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang : 1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian.

2) Sesuai norma dan harapan masyarakat.

3) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah untuk

memajukan sekolah.

4) Mendorong adanya pembahasan yang lebih baik. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah. 3

b.

Misi

Misi SMP Islam Al-Hikmah yaitu cara untuk mewujudkan visi tersebut di atas, yaitu :

2

Ibid 3

(51)

1) Menanamkan nilai dan norma ajaran islam sebagai dasar yang memberi warna pada setiap aspek kehidupan sehari-hari peserta didik

2) Menciptakan peserta didik berwawasan ilmu pengetahuan yang luas, dan keunggulan kompetitif.

3) Menciptakan strategi pembelajaran yang inovatif, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang jujur, terampil, berbudi luhur.

4) Menciptakan lulusan yang cerdas, termpil, memiliki keunggulan

berkompetitif dilandasi iman dan taqwa serta berbudi luhur. 4

c.

Tujuan

Tujuan umum SMP Islam Al-Hikmah dalam 4 tahun kedepan mengacu pada tujuan pendidikan nasional, yaitu “Mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi”5 serta mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dalam garis besarnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CTL.

2) Perangkat kurikulum yang lengkap dan sesuai dengan perkembangan.

3) Pendidik, tenaga kependidikan yang kompeten pada bidang

tugasnya. 6

4

Ibid 5

Ibid 6

(52)

B.

Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi

Tindakan

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMPI al-Hikmah Pondok

Cabe kelas VIII A sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas VIII A, penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran fiqih di SMPI al-Hikmah Pondok Cabe selama ini cenderung lebih banyak mengembangkan kemampuan mendengar materi pelajaran. Siswa belum dibiasakan untuk belajar mandiri dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fiqih masih berpusat pada guru dan masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Pembelajaran cenderung lebih menempatkan siswa pada aktivitas mencatat, mendengar, atau menjawab pertanyaan guru, serta hanya mengerjakan LKS. Pembelajaran yang diajukan hanya berkisar pada pengetahuan yang ada di buku LKS. Siswa jarang diberi kesempatan berpikir tentang masalah-masalah agama yang ada disekitar kehidupan mereka. Pembelajaran fiqih yang dikembangkan guru di SMPI al-Hikmah belum mampu membuat siswa bekerja sama dengan keadaan sekitar yang berguna untuk membangun mood para siswa. Guru juga tidak mengajarkan para siswa untuk membedah/menelaah suatu materi dengan

baik. Siswa juga tidak membiasakan untuk mengembangkan suatu permasalahan dalam materi pembelajaran.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mencoba menerapkan metode yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih di SMPI al-Hikmah, yakni metode pembelajaran dengan mencari informasi secara mandiri yang merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fiqih. Sesuai dengan namanya, metode pembelajaran information search memfokuskan siswa untuk belajar mandiri dengan mencari informasi-informasi yang ada pada referensi buku mereka ataupun internet yang berkaitan dengan materi pelajaran.

(53)

refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran fiqih dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahapan ini peneliti dan guru mata pelajaran fiqih membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter, membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen, (tes, lembar observasi, catatan lapangan, angket) dan

melakuan uji coba instrumen. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran fiqih. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dalam satu siklus terdiri dari satu kali pertemuan.

Pada siklus pertama, proses pembelajaran diawali dengan pretes selama ±10 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Setelah pretest diberikan guru memulai pelajaran dengan doa dan pertanyaan yang berkaitan tentang materi pelajaran. Tak lupa guru juga menyampaikan manfaat dan tujuan mempelajari makanan dan minuman halal dan haram serta kompetensi yang harus dicapai oleh siswa selepas dari pelajaran yang telah dipelajari. Langkah berikutnya adalah guru memberikan pembahasan singkat mengenai materi dengan menggunakan slide dan siswa sambil

(54)

Siswa mencari informasi yang ada dibuku paket dan di buku LKS mereka mengenai hand out yang akan dikerjakan siswa dan kemudian siswa ditunjuk secara acak untuk mengemukakan jawaban yang telah didapat dari proses pencarian informasi yang telah dilakukan. Selain hand out siswa juga diperintahkan untuk maju ke depan dan mengisi format tabel tentang materi pelajaran yang berkaitan yang telah disiapkan oleh guru. Setelah itu siswa mulai mencari informasi pada media cetak yang tersedia dari buku pedoman siswa. Akan tetapi waktu yang tersedia tidak mencukupi dan pembelajaran

dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pada pertemuan kedua di siklus I ini, guru dan siswa melanjutkan pembelajaran sebelumnya dengan diawali doa dan mengingat kembali kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini kegiatan siswa untuk mencari informasi mengenai materi dimaksimalkan serta pengisian hand out dan format tabel yang disiapkan dipapan tulis diisi oleh siswa. Setelah itu siswa bersama dengan guru membahas jawaban-jawaban yang telah diuraikan oleh siswa. Kemudian, pada akhir pelajaran guru dan siswa melakukan evaluasi materi yang telah diajarkan apakah siswa sudah mengerti atau belum materi yang diajarkan. Proses pembelajaran ini diakhiri dengan diadakannya postest, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang dirumuskan dalam indikator hasil belajar dan juga guru memerintahkan siswa untuk membawa contoh makanan atau minuman apa saja terkait dengan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pada tahap observasi, yang bertindak sebagai kolaborator mengobservasi proses pembelajaran dengan menggunakan metode information search sekaligus mengamati aktivitas siswa, guru, serta aktifitas

(55)

Terakhir adalah tahapan analisis dan refleksi, dimana peneliti dan guru mata pelajaran sebagai observer menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan konsep penelitian atau belum. Kemudian hasil penelitian pada siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Tahap refleksi tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan disiklus berikutnya. Melalui refleksi berbagai kendala yang muncul di kelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk mencari solusi yang

dapat memperbaiki mutu pembelajaran fiqih. Kendala yang didapat adalah masih banyak siswa yang tidak dapat menelaah dan mengembangkan materi, pada saat evaluasi masih banyak siswa yang pasif dalam mengungkapkan apa yang ingin ditanyakan sehingga siswa itu kurang mengerti pelajaran yang diajarkan.

Dari hasil penelitian pada siklus I, hasil belajar siswa belum maksimal dan masih perlu ditingkatkan. Namun demikian ada beberapa siswa yang senang belajar dengan information search karena tidak bosan dan tidak mengantuk. Pada siklus II peneliti melakasanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya, setelah melakukan refleksi pada siklus sebelumnya yaitu siklus I.

Tahap awal adalah perencanaan, dimana peneliti dan guru mata pelajaran fiqih yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran fiqih membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter, membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan

(56)

yang sama, serta agar siswa lebih antusias dan bersemangat dalam proses pembelajaran. Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 10 menit. Kemudian siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang perkelompoknya, kemudian kelompok siswa diberikan potongan jenis-jenis makanan / minuman / binatang / tumbuhan yang halal & haram sebanyak 4 potongan sesuai dengan jumlah kelompok untuk dicari /didiskusikan hukum beserta alasannya oleh siswa dari buku pedoman belajar siswa atau buku-buku yang ada diperpustakaan dengan waktu 15 menit.

Kemudian setelah mendapakan hasil, siswa menaruh kepada induk kata yang telah disediakan dipapan tulis. Lalu beberapa perwakilan kelompok yang ditunjuk secara acak menulis hasil diskusinya di papan tulis. Penentuan secara acak tersebut adalah agar semua siswa/kelompok mencari informasi dan menyiapkan jawaban sesuai petunjuk yang diberikan dengan cepat dan cermat. Dan penunjukan beberapa k

Gambar

TABEL GAMBAR
Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian
TABEL GAMBAR
Rancangan siklus penelitianGambar 3.1 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penuli s

Maka apabila kita menganalisa pelbagai macam pendapat tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk

Berdasarkan pengamatan histologis (internal), oosit stadium 1 ikan patin hibrida ini ditandai dengan penampakan ooplasma berwarna merah gelap secara seragam dan

The Cambridge IGCSE Latin syllabus places equal emphasis on the study of the Latin language and the study of Latin prose and verse literature in its social and historical context!.

He has taught music in both public and Christian schools and has served as a church choir director and minister of music in churches large and small for over 30 years.. He is

Penelitian ini digunakan untuk menentukan pengaturan faktor gurdi yang tepat untuk meminimalkan variabel respon gaya tekan, torsi, keausan tepi pahat dan kekasaran

Pada tahun 2015 Pengusahaan Sutera Alam (PSA) Regaloh Pati mengalami penurunan produksi lagi karena biaya perawatan murbei yang terlalu tinggi mengakibatkan susahnya

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten