• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) pada tanggal 10 November Misi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) pada tanggal 10 November Misi"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Mercu Buana

Awal mula berdirinya Universitas Mercu Buana ditandai dengan berdirinya Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) pada tanggal 10 November 1981. Misi pendidikan ini antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha pancasilais, dan kader – kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja. Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliah dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.1

Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga tingkat universitas. Pada tanggal 22 Oktober 1985, Universitas Mercu Buana didirikan.

Seiring berjalan nya waktu, Univeritas Mercu Buana terus meningkatkan kualitasnya. Bermula pada than 1991 tiga fakultasnya, yaitu fakultas Teknik, Pertanian, dan Ekonomi memperoleh status diakui. Lalu pada tahun 1992 status yang

1

(2)

telah diperoleh berubah menjadi disamakan. Dan pada tahun 1998, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan di Kabupaten RI menetapkan Univeristas Mercu buana memperoleh hasil akreditasi dengan peringkat A untuk Teknik Elektro, B untuk 7 Program studi.2

Dalam mengantisipasi SK Mendikbud Nomor : 0686/U/1991 yang mengisyaratkan di setiap Universitas minimal terdiri dari 3 fakultas Eksakta dan 2 Fakultas Sosial, maka melalui berbagai persiapan yang di dahului dengan studi kelayakan, Universitas Mercu Buana mengembangkan Fakultas dan jurusan baru. Pada tahun akademik 1994/1995 Universitas Mercu Buana telah mempunyai 5 (lima) fakultas dengan 13 (tiga belas) jurusan, tahun 2000/2001 telah dibuka Jurusan Teknik Industri dibawah Fakultas Teknologi Industri berdasarkan keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 290/DIKTI/kep/2000 dengan status Terdaftar.

Sampai saat ini, Universitas Mercu Buana memiliki 6 fakultas dengan 19 program studi yang dimana 5 program studi mendapatkan akreditasi A dan B untuk 14 program studi dan juga dengan dengan standar mutu ISO. Perancangan upaya dan strategi jangka panjang, bahwa Universitas Mercu Buana akan masuk ke dalam perguruan tinggi terbaik di Indonesia di tunjukan dengan masuknya Universitas Mercu Buana dalam peringkat 17 Se-Indonesia, ranking 49 Universitas Terkemuka Indonesia di Asia Tenggara dan 1479 untuk level universitas di dunia Versi Webomerick.3

2

Company Profile Univeritas Mercu Buana

3

Webometrik 2012: Universitas Mercu Buana ranking 1479 dari universitas didunia.(online) http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id&offset=0

(3)

Kerja sama pun dijalin oleh UMB dengan berbagai pihak baik nasional maupun internasional untuk memberi bekal “nilai tambah” bagi para lulusannya dan menjadikan sarana pengembangan profesionalisme. Hal itu dibuktikan dengan selalu mengadakan Job Expo setiap tahun nya agar dunia kerja melihat bahwa lulusan Universitas Mercu Buana tidak kalah dengan perguruan tinggi lain. Selain itu dalam meningkatkan kemampuan berbahasa inggris UMB, bekerjasama dengan Lembaga Bahasa Indonesia Amerika (LBIA).

Berkaitan dengan perkembangan dan infrastruktur dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dimana pada awalnya Universitas Mercu Buana terdiri dari dua gedung perkuliahan dan sebuah gedung yang dilengkapi dengan sebuah aula. Saat ini sudah terdapat tiga penambahan gedung perkuliahan berlantai lima dan gedung perkuliahan berlantai delapan yang diberi nama UMB Tower dengan desain infrastruktur modern dan fasilitas yang memadai dan mencanangkan UMB kampus bebas rokok pada 27 Mei 2009.

4.1.2 Motto, Visi, dan Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

Dalam penyelenggaraan pendidikan UMB berpegang pada moto, visi, misi, serta tujuan sebagai berikut :

a. Visi Universitas Mercu Buana

Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga professional yang memenuhi kebutuhan industry dan masyarakat dalam persaingan global.

(4)

b. Misi Universitas Mercu Buana

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang diisyaratkan.

2. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien serta mengembangkan jaringan kerjasama dengan industry dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global. 3. Mengembangkan kompetensi dan membutuhkembangkan jiwa

kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

c. Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

1. Budaya kerja disiplin, jujur dan tanggung jawab 2. Mengembangkan budaya kerja yang kreatif

3. Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan 4. Mengembangkan budaya kerja yang sadar nilai lokal4

4

(5)

4.1.3 Lambang Universitas Mercu Buana

Gambar 4.1 Logo Universitas Mercu Buana

Dasar Pemikiran

Filosofi logo mengacu pada tekad dan komitmen para pendiri dan penerus Mercu Buana untuk memberikan dan menjadi yang terbaik.

Filosofi Nama

Penamaan Mercu Buana didasari oleh tekad dan komitmen para pendiri Universitas Mercu Buana untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan dan kecerdasan Bangsa Indonesia.

Penamaan Mercu Buana yang berasal dari kata Mercu yang berarti ‘menara’ dan Buana yang berarti ‘bumi’. Menara melambangkan kekokohan dan pedoman, sedangkan buana melambangkan masyarakat. Secara simbolis, penamaan Mercu Buana melambangkan tekad untuk menjadi perguruan tinggi panutan yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

(6)

Filosofi Visual

Visual logo Mercu Buana didasari dari nyala api yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma perguruan tinggi. Darma pendidikan dilambangkan dengan nyala api di tengah yang paling tinggi. Penunjangnya adalah dua nyala api yang mengapitnya yang melambangkan darma penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

a. Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis, di samping arah tujuan yang jelas. Bentuk dasar logo UMB yang oval melambangkan ketajaman pemikiran UMB.

b. Nyala api, menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan civitas akademika Mercu Buana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan.

c. Api biru yang tenang, menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika

Filosofi Warna

Warna yang digunakan adalah biru tua, biru muda dan hijau, dengan makna :

a. Warna biru tua, melambangkan kematangan dan pelayanan.

b. Warna biru muda, mencerminkan kecemerlangan, kualitas, dan masa depan. c. Warna hijau, melambangkan kebijaksanaan dan kemakmuran.

(7)

4.2 HASIL PENELITIAN

Data hasil penelitian diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 82 Mahasiswa/i Universitas Mercu Buana angkatan 2010 fakultas ilmu komunikasi mengenai daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter dikalangan mahasiswa Universitas Mercu Buana. Hasil Jawaban responden kemudian diolah dengan SPSS 2.1.

4.2.1 Uji Validitas

Cara penilaian validitas dengan membandingkan nilai r (korelasi)-hitung dengan t-tabel. Dimana r-tabel diperoleh dari nilai signifikansi (α = 10%) dan jumlah subjek (N) = 82 yaitu 0,279. Kriteria penilaian valid atau tidak adalah membandingkan nilai r-hitung tiap-tiap pernyataan harus lebih besar dari r-tabel.

Validitas dan Reabilitas Variabel Independen TABEL 4.1

Nomor Item Nilai Pearson Correlation Keterangan SOAL 1 0,451 VALID SOAL 2 0,330 VALID SOAL 3 0,383 VALID SOAL 4 0,374 VALID SOAL 5 0,497 VALID SOAL 6 0,287 VALID SOAL 7 0,327 VALID

(8)

SOAL 8 0,506 VALID

SOAL 9 0,468 VALID

SOAL 10 0,350 VALID

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas diatas, dapat dinyatakan untuk pernyataan nomor 1 sampai dengan 10 dapat dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai dari Pearson Correlation dari nomor 1 sampai 10 lebih besar dari r-tabel (0,279), dan dapat digunakan untuk perhitungan penelitian yang selanjutnya yaitu perhitungan uji reliabilitas.

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y

Nomor Item Nilai Pearson Correlation Keterangan SOAL 11 0,700 VALID SOAL 12 0,447 VALID SOAL 13 0,611 VALID SOAL 14 0,573 VALID SOAL 15 0,561 VALID SOAL 16 0,782 VALID SOAL 17 0,454 VALID SOAL 18 0,700 VALID

(9)

SOAL 19 0,614 VALID

SOAL 20 0,606 VALID

SOAL 21 0,444 VALID

SOAL 22 0,772 VALID

SOAL 23 0,782 VALID

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas diatas, dapat dinyatakan untuk pernyataan nomor 11 sampai dengan 23 dapat dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai dari Pearson Correlation dari nomor 11 sampai 23 lebih besar dari r-tabel (0,279), dan dapat digunakan untuk perhitungan penelitian yang selanjutnya yaitu perhitungan uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan pada butir-butir pernyataan yang telah dinyatakan valid, kemudian diuji dengan metode Cronbach’s Alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek. Kriteria suatu variable dinyatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,600 karena menurut Sekaran (1992) reabilitas kurang dari 0,600 adalah kurang baik, sedangkan 0,700 dapat diterima dan diatas 0,800 adalah baik.5

5Bambang, Prasetyo. MetodePenelitianKuantitatif, Jakarta : PT RajagrafindoPersada, 2005, Hal

(10)

TABEL 4.3

Hasil Uji Reabilitas Variabel X

Variabel Jumlah Soal Valid Cronbach’s Alpha Status

Daya tarik twitter 10 0,621 Realiable

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

TABEL 4.4

Hasil Uji Reabilitas Variabel Y

Variabel Jumlah Soal Valid Cronbach’s Alpha Status

Ketergantungan pada twitter 13 0,865 Realiable

(11)

4.2.3 Evaluasi pertanyaan daya tarik twitter

Tabel 4.5

Pertanyaan menggunakan twitter karena ingin mengetahui informasi yang terdapat di twitter Skala Likert Pertanyaan 1 N : 82 Kategori Jawaban Fre kuensi Persen (%)

5 Sangat tidak setuju 25 30%

4 Tidak setuju 25 30%

3 Netral 14 17%

2 Setuju 11 13%

1 Sangat Setuju 7 10%

Total 82 100%

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 11 responden (13%) setuju , 14 responden (17%) netral , 7 responden (10%) sangat setuju, 25 responden tidak setuju (30%) dan 25 responden sangat tidak setuju (30%) dengan menggunakan twitter karena ingin engetahui informasi yang terdapat di twitter.

(12)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 13% responden bersikap setuju dengan menggunakan twitter karena ingin engetahui informasi yang terdapat di twitter.

Tabel 4.6

Pertanyaan tampilan twitter yang menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 31 responden (38%) setuju , 24 responden (29%) sangat setuju , 10 responden (12%) netral , 8 responden tidak setuju (10%) dan 9 responden sangat tidak setuju (11%) dengan tampilan twitter yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 38% responden bersikap setuju dengan tampilan twitter yang menarik.

Skala Likert Pertanyaan 2 N : 82 Kategori Jawaban Frekuensi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 9 11%

4 Tidak Setuju 8 10%

3 Netral 10 12%

2 Setuju 31 38%

1 Sangat Setuju 24 29%

(13)

Tabel 4.7

Pertanyaan jenis tulisan pada twitter yang menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 9 responden (11%) tidak setuju , 7 responden (9%) netral , 32 responden (39%) setuju , 21 responden (26%) sangat setuju dan 13 responden (16%) sangat tidak setuju dengan jenis tulisan pada twitter yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 39% responden bersikap setuju dengan jenis tulisan pada twitter yang menarik.

Skala Likert Pertanyaan 3 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 13 16%

4 Tidak Setuju 9 11%

3 Netral 7 9%

2 Setuju 32 39%

1 Sangat Setuju 21 26%

(14)

Tabel 4.8

Pertanyaan beraneka ragam warna pada layout twitter

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 34 responden (41%) setuju , 6 responden (7%) netral , 26 responden (32%) sangat setuju, 8 responden (10%) tidak setuju dan 8 responden (10%) sangat tidak setuju dengan beraneka ragam warna pada layout twitter.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 41% responden bersikap setuju dengan beraneka ragam warna pada layout twitter.

Skala Likert Pertanyaan 4 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 8 10%

4 Tidak Setuju 8 10%

3 Netral 6 7%

2 Setuju 34 41%

1 Sangat Setuju 26 32%

(15)

Tabel 4.9

Pertanyaan hanya memuat 140 karakter sehingga terkesan simpel

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 36 responden (44%) setuju , 3 responden (4%) netral , 21 responden (26%) sangat setuju , 9 responden (11%) tidak setuju dan 13 responden (16%) sangat tidak setuju dengan memuat 140 karakter sehingga terkesan simple.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 44% responden bersikap setuju dengan memuat 140 karakter sehingga terkesan simple.

Skala Likert Pertanyaan 5 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 13 16%

4 Tidak Setuju 9 11%

3 Netral 3 4%

2 Setuju 36 44%

1 Sangat Setuju 21 26%

(16)

Tabel 4.10

Pertanyaan menggunakan twitter karena hobi

Skala Likert Pertanyaan 6 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 5 6%

4 Tidak Setuju 11 14%

3 Netral 5 6%

2 Setuju 38 46%

1 Sangat Setuju 23 28%

Total 82 100%

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 23 responden (28%) sangat setuju , 38 responden (46%) setuju , 5 responden (6%) netral , 11 responden (14%) tidak setuju dan 5 responden (6%) sangat tidak setuju dengan menggunakan twitter karena hobi

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 46% responden bersikap setuju dengan menggunakan twitter karena hobi.

(17)

Tabel 4.11

Pertanyaan mengakses twitter karena ingin mengungkapkan suatu hal

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 7 responden (9%) tidak setuju , 7 responden (9%) netral , 35 responden (43%) setuju , 23 responden (28%) sangat setuju dan 10 responden (12%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter karena ingin mengungkapkan suatu hal.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 43% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter karena ingin mengungkapkan suatu hal.

Skala Likert Pertanyaan 7 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 10 12%

4 Tidak Setuju 7 9%

3 Netral 7 9%

2 Setuju 35 43%

1 Sangat Setuju 23 28%

(18)

Tabel 4.12

Pertanyaan tertarik dengan twitter karena tampilan twitter

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 7 responden (9%) tidak setuju , 6 responden (7%) netral , 34 responden (41%) setuju , 28 responden (34%) sangat setuju dan 7 responden (9%) sangat tidak setuju dengan tertarik dengan twitter karena tampilan twitter.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 41% responden bersikap setuju dengan tertarik dengan twitter karena tampilan twitter.

Skala Likert Pertanyaan 8 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 7 9%

4 Tidak Setuju 7 9%

3 Netral 6 7%

2 Setuju 34 41%

1 Sangat Setuju 28 34%

(19)

Tabel 4.13

Pertanyaan menggunakan twitter karena tuntutan lingkungan sekitar

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 6 responden (7%) tidak setuju , 8 responden (10%) netral , 35 responden (43%) setuju , 25 responden (30%) sangat setuju dan 8 responden (10%) sangat tidak setuju dengan menggunakan twitter karena tuntutan lingkungan sekitar.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 43% responden bersikap setuju dengan tertarik menggunakan twitter karena tuntutan lingkungan sekitar. Skala Likert Pertanyaan 9 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 8 10%

4 Tidak Setuju 6 7%

3 Netral 8 10%

2 Setuju 35 43%

1 Sangat Setuju 25 30%

(20)

Tabel 4.14

Pertanyaan mengakses twitter karena ingin mengetahui berita dari teman

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 28 responden (34%) tidak setuju , 20 responden (24%) netral , 13 responden (16%) setuju , 8 responden (10%) sangat setuju dan 13 responden (16%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter karena ingin mengetahui berita dari teman.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 16% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter karena ingin mengetahui berita dari teman.

Skala Likert Pertanyaan 10 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 13 16%

4 Tidak Setuju 28 34%

3 Netral 20 24%

2 Setuju 13 16%

1 Sangat Setuju 8 10%

(21)

Kesimpulan Evaluasi Pertanyaan Daya Tarik Twitter

Variabel daya tarik twitter memiliki 10 pertanyaan, dimana dari masing– masing soal memiliki nilai pearson correlation diatas 0,279 dan dinyatakan VALID.

4.2.4 Evaluasi pertanyaan ketergantungan pada twitter

Tabel 4.15

Pertanyaan mengakses twitter lebih dari 4 jam

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 25 responden (30%) tidak setuju , 21 responden (26%) netral , 16 responden (20%) setuju , 5 responden (6%) sangat setuju dan 15

Skala Likert Pertanyaan 11 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 15 18%

4 Tidak Setuju 25 30%

3 Netral 21 26%

2 Setuju 16 20%

1 Sangat Setuju 5 6%

(22)

responden (18%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter lebih dari 4 jam.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 20% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter lebih dari 4 jam.

Tabel 4.16

Pertanyaan mengakses twitter lebih dari 5 kali sehari

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 28 responden (34%) tidak setuju , 15 responden (18%) netral , 14 responden (17%) setuju , 8 responden (10%) sangat setuju dan 17 responden (21%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter lebih dari 5 kali sehari. Skala Likert Pertanyaan 12 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 17 21%

4 Tidak Setuju 28 34%

3 Netral 15 18%

2 Setuju 14 17%

1 Sangat Setuju 8 10%

(23)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 17% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter lebih dari 5 kali sehari.

Tabel 4.17

Pertanyaan menggunakan twitter karena senang terhadap konten yang disajikan

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 38 responden (46%) tidak setuju , 26 responden (32%) netral , 8 responden (10%) setuju , 2 responden (2%) sangat setuju dan 8 responden (10%) sangat tidak setuju dengan menggunakan twitter karena senang terhadap konten yang disajikan.

Skala Likert Pertanyaan 13 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 8 10%

4 Tidak Setuju 38 46%

3 Netral 26 32%

2 Setuju 8 10%

1 Sangat Setuju 2 2%

(24)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 10% responden bersikap setuju dengan menggunakan twitter karena senang terhadap konten yang disajikan.

Tabel 4.18

Pertanyaan menggunakan twitter lebih dari 4 jam karena tipografi menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 30 responden (37%) tidak setuju , 19 responden (23%) netral , 10 responden (12%) setuju , 6 responden (7%) sangat setuju dan 17 responden (21%) sangat tidak setuju dengan menggunakan twitter lebih dari 4 jam karena tipografi menarik.

Skala Likert Pertanyaan 14 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 17 21%

4 Tidak Setuju 30 37%

3 Netral 19 23%

2 Setuju 10 12%

1 Sangat Setuju 6 7%

(25)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 12% responden bersikap setuju dengan menggunakan twitter lebih dari 4 jam karena tipografi menarik.

Tabel 4.19

Pertanyaan sering mengakses twitter karena background yang menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 22 responden (27%) tidak setuju , 19 responden (23%) netral , 17 responden (21%) setuju , 6 responden (7%) sangat setuju dan 18 responden (22%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter karena background yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 21% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter karena background yang menarik.

Skala Likert Pertanyaan 15 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 18 22%

4 Tidak Setuju 22 27%

3 Netral 19 23%

2 Setuju 17 21%

1 Sangat Setuju 6 7%

(26)

Tabel 4.20

Pertanyaan sering mengakses twitter karena ingin mengisi waktu luang

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 24 responden (29%) tidak setuju , 15 responden (18%) netral , 11 responden (13%) setuju , 7 responden (9%) sangat setuju dan 25 responden (30%) sangat tidak setuju dengan sering mengakses twitter karena ingin mengisi waktu luang.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 13% responden bersikap setuju dengan sering mengakses twitter karena ingin mengisi waktu luang.

Skala Likert Pertanyaan 16 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 25 30%

4 Tidak Setuju 24 29%

3 Netral 15 18%

2 Setuju 11 13%

1 Sangat Setuju 7 9%

(27)

Tabel 4.21

Pertanyaan karena ingin merasa terhibur ketika mengakses twitter

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 27 responden (33%) tidak setuju , 20 responden (24%) netral , 13 responden (16%) setuju , 10 responden (12%) sangat setuju dan 12 responden (15%) sangat tidak setuju dengan merasa terhibur ketika mengakses twitter.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 16% responden bersikap setuju dengan merasa terhibur ketika mengakses twitter.

Skala Likert Pertanyaan 17 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 12 15%

4 Tidak Setuju 27 33%

3 Netral 20 24%

2 Setuju 13 16%

1 Sangat Setuju 10 12%

(28)

Tabel 4.22

Pertanyaan merasa terhibur ketika mengakses twitter

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 25 responden (30%) tidak setuju , 21 responden (26%) netral , 16 responden (20%) setuju , 5 responden (6%) sangat setuju dan 15 responden (18%) sangat tidak setuju dengan merasa terhibur ketika mengakses twitter.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 20% responden bersikap setuju dengan merasa terhibur ketika mengakses twitter.

Skala Likert Pertanyaan 18 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 15 18%

4 Tidak Setuju 25 30%

3 Netral 21 26%

2 Setuju 16 20%

1 Sangat Setuju 5 6%

(29)

Tabel 4.23

Pertanyaan mengakses twitter karena ingin melepas kebosanan

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 25 responden (30%) tidak setuju , 21 responden (26%) netral , 16 responden (20%) setuju , 5 responden (6%) sangat setuju dan 15 responden (18%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter karena ingin melepas kebosanan.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 18% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter karena ingin melepas kebosanan.

Skala Likert Pertanyaan 19 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 20 24%

4 Tidak Setuju 25 30%

3 Netral 15 18%

2 Setuju 15 18%

1 Sangat Setuju 7 9%

(30)

Tabel 4.24

Pertanyaan mengakses twitter karena ingin melupakan sejenak aktivitas

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 35 responden (43%) tidak setuju , 27 responden (33%) netral , 10 responden (12%) setuju , 1 responden (1%) sangat setuju dan 9 responden (11%) sangat tidak setuju dengan mengakses twitter karena ingin melupakan sejenak aktivitas.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 12% responden bersikap setuju dengan mengakses twitter karena ingin melupakan sejenak aktivitas.

Skala Likert Pertanyaan 20 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 9 11%

4 Tidak Setuju 35 43%

3 Netral 27 33%

2 Setuju 10 12%

1 Sangat Setuju 1 1%

(31)

Tabel 4.25

Pertanyaan menggunakan twitter karena unsur visual yang menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 23 responden (28%) tidak setuju , 29 responden (35%) netral , 12 responden (15%) setuju , 5 responden (6%) sangat setuju dan 13 responden (16%) sangat tidak setuju dengan menggunakan twitter karena unsur visual yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 15% responden bersikap setuju dengan menggunakan twitter karena unsur visual yang menarik.

Skala Likert Pertanyaan 21 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 13 16%

4 Tidak Setuju 23 28%

3 Netral 29 35%

2 Setuju 12 15%

1 Sangat Setuju 5 6%

(32)

Tabel 4.26

Pertanyaan animasi twitter yang menarik

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 24 responden (29%) tidak setuju , 14 responden (17%) netral , 14 responden (17%) setuju , 5 responden (6%) sangat setuju dan 25 responden (30%) sangat tidak setuju dengan animasi twitter yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 17% responden bersikap setuju dengan animasi twitter yang menarik.

Skala Likert Pertanyaan 22 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 25 30%

4 Tidak Setuju 24 29%

3 Netral 14 17%

2 Setuju 14 17%

1 Sangat Setuju 5 6%

(33)

Tabel 4.27

Pertanyaan desain twitter yang tidak monoton

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Berdasarkan distribusi skor jawaban responden pada tabel diatas menunjukkan bahwa 24 responden (29%) tidak setuju , 18 responden (21%) netral , 10 responden (12%) setuju , 7 responden (8%) sangat setuju dan 25 responden (30%) sangat tidak setuju dengan animasi twitter yang menarik.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 12% responden bersikap setuju dengan desain twitter yang tidak monoton.

Skala Likert Pertanyaan 23 N : 82 Kategori Jawaban Frekue nsi Persen (%)

5 Sangat Tidak Setuju 25 30%

4 Tidak Setuju 24 29%

3 Netral 18 21%

2 Setuju 10 12%

1 Sangat Setuju 7 8%

(34)

Kesimpulan Evaluasi Pertanyaan Ketergantungan Pada Twitter

Variabel ketergantungan pada twitter memiliki 13 pertanyaan, dimana dari masing–masing soal memiliki nilai pearson correlation diatas 0,279 dan dinyatakan VALID.

4.2.5 Uji Descriptive Statistic

Tabel 4.31 Hasil Uji Descriptive

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Dari uji deskriptive yang dilakukan untuk dimensi variabel (Y) Ketergantungan pada twitter memiliki nilai statistik 44,73.

4.2.6 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter dikalangan mahasiswa universitas mercu buana .Untuk keperluan analisis kedua variabel digunakan teknik Pearson Product Moment dengan SPSS (Statistical Package for Social Science). Hasil analisis data diperoleh nilai persamaan regresi linear sederhana, nilai korelasi, dan koefisien determinasi pada tabel dibawah ini.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

dependent 44.73 9.470 82

(35)

Ho diterima (tidak ada pengaruh) Ho ditolak (ada pengaruh) Ho : r = 0

Ha : r > 0

4.2.7 Nilai Persamaan Regresi pengaruh daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter dikalangan mahasiswa universitas mercu buana

Rumus Persamaan Regresi Linear Sederhana : Y = a + b1 X1 + b2 X2

Tabel 4.28

Hasil Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. 95.0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

(Constant) 27.452 5.015 5.474 .000 17.472 37.432

independent .678 .193 .366 3.513 .001 .294 1.062

a. Dependent Variable: dependent

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Dari hasil analisis regresi linear sederhana pada tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Y : Ketergantungan pada twitter

(36)

a : 27,452

b : 0,678 X

(Y) : 27,452 + 0,678 X

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel (X=0) maka variabel Y = 27,452. Setiap peningkatan pada variabel daya tarik twitter , akan berpengaruh pada keterantungan pada twitter sebesar 0,678.

Tabel 4.29

Hasil Uji Korelasi Pervariabel

Correlations

dependent independent Pearson Correlation

dependent 1.000 .366

independent .366 1.000

Sig. (1-tailed) dependent . .000

independent .000 .

N

dependent 82 82

independent 82 82

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Diperoleh nilai korelasi sebesar antara nilai X dan Y sebesar 0,366. Dari hasil tersebut maka dapat dijelaskan bahwa daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter, tergolong lemah.

4.2.8 Uji t / t-test

Selanjutnya untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan, yaitu adannya daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter maka dilakukan uji t.

(37)

Statistik :

thitung> ttabel (Ho) ditolak (Ha) diterima thitung< thitung (Ho) diterima (Ha) ditolak n – k (Responden – Jumlah variabel terkait) 82 responden – 2 variabel terkait = 80 responden

Hasil : Nilai thitung 5,474 (tabel 4.27) sedangkan ttabel sebesar 1,664 ,dengan demkian thitung 5,474 > ttabel 1,664 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima.

Hasil dari kedua uji regresi dan uji t test yang telah dilakukan menggambarkan bahwa Daya tarik twitter memiliki hubungan terhadap ketergantungan pada twitter.

Untuk membuktikan bahwa adanya daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter maka dilakukan uji hipotesis terdapat pada analisis regresi linear sederhana yaitu uji t. T-test ini bertujuan untuk menguji signifikasi nilai koefisien regresi. Kriteria pengujian sebagai persyaratan hipotesis diterima adalah nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel. Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai penelitian ini didapat bahwa nilai t-hitung sebesar 5,474 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,664.

(38)

4.2.9 Koefisien Determinasi Daya Tarik Twitter Tehadap Ketergantungan pada Twitter Nilai Koefisien Determinasi

Tabel 4.30

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,366a ,364 ,123 8,869

a. Predictors: (Constant), dependent

Sumber : data diolah tahun 2013 dengan program IBM SPSS 2.1

Dari hasil analisis yang diperoleh kontribusi (r)2 sebesar 0,364 atau 36,4% artinya Daya tarik twitter memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap ketergantungan pada twitter.

Dengan kata lain Daya tarik twitter ditentukan sebesar 36,4%. Sedangkan 63,6% ditentukan oleh faktor lain.

4.3 PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian didapatkan variabel – variabel yang diajukan yaitu daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter telah memenuhi persyaratan yaitu valid dengan minimal angka statistik 0,279 untuk 82 responden, dan sertiap butir pertanyaan bersifat reliabel.

Variabel daya tarik twitter memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,621 dan dinyatakan realible serta variable ketergantungan pada twitter memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,865 dan dinyatakan reliable. Hasil uji deskriptive yang dilakukan

(39)

untuk dimensi variabel (Y) Ketergantungan pada twitter memiliki nilai statistik 44,73.

Hasil analisis regresi sederhana untuk variable x=0 dan untuk variable y = 27,452. Setiap peningkatan pada variabel daya tarik twitter , akan berpengaruh pada keterantungan pada twitter sebesar 0,678. Nilai thitung 5,474 (tabel 4.27) sedangkan ttabel sebesar 1,664 ,dengan demkian thitung 5,474 > ttabel 1,664 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai penelitian ini didapat bahwa nilai t-hitung sebesar 5,474 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,664.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa hasil dari daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter memiliki hubungan yang lemah dengan kontribusi sebesar 36,4%, nilai 36,4% didapatkan nilai koefisien determinasi.

Faktor lain yang menyebabkan daya tarik twitter terhadap ketergantungan pada twitter adalah faktor populasi yang diambil yaitu mahasiswa aktif fakultas ilmu komunikasi 2010 yang berjumlah 82 responden yang memiliki kemungkinan belum mewakili secara keseluruhan.

Gambar

Tabel 4.31  Hasil Uji Descriptive

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk menyatakan suatu model fit, karena hanya ada tiga item pengukuran, dengan sendirinya merupakan model yang just identified, dan merupakan model yang fit sempurna.

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Kemudian untuk peneliti selanjutnya serta dapat dijadikan pembanding bagi penelitian selanjutnya Khususnya mengenai pengaruh pengungkapan akuntansi lingkungan

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

[r]

Menurut Gagne, Wager, Goal, &amp; Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

(2) Profesi yang menyampaikan laporan secara elektronik melalui unggahan (upload) laporan ke Aplikasi goAML dalam format XML sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26