• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN MAROKO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN MAROKO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAN

PEMERINTAH KERAJAAN MAROKO

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Maroko dalam hal ini disebut sebagai "Kedua Belah Pihak".

Berkeinginan untuk meningkatkan, mengembangkan dan memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara atas dasar prinsip persamaan dan saling menguntungkan, telah sepakat sebagai berikut :

Pasal I

Kedua belah pihak sepakat mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk memudahkan, memperkuat dan menganeka ragamkan perdagangan antara kedua negara sesuai dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

Pasal II

1. Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan kepada masing-masing pihak perlakuan yang tidak kurang menguntungkan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara, seperti yang diberikan kepada negara lainnya, terutama yang berhubungan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan pabean, bea dan cukai, pajak dan pungutan-pungutan dalam jenis apapun dan peraturan-peraturan yang mengatur impor dan ekspor barang dan jasa.

(2)

1

2

2. Ketentuan-ketentuan ayat (I) dari pasal ini tidak berlaku terhadap :

(a) Keuntungan-keuntungan, pengeculian-pengecualian, dan hak-hak istimewa yang diberikan atau akan diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

(b) Keuntungan-keuntungan, pengecualian-pengecualian dan hak-hak istimewa yang diberikan oleh salah satu dari kedua negara kepada negara-negara tetangga serta keuntungan-keuntungan dan fasilitas-fasilitas yang berasal dari suatu uni pabean atau suatu kawasan yang diutamakan, yang salah satu dari kedua negara adalah anggota atau dapat menjadi anggota.

Pasal III

Semua pembayaran yang timbul dari perdagangan kedua negara akan dilakukan dalam mata uang yang bebas dipertukarkan.

Pasal IV

Untuk tujuan promosi perdagangan antara kedua negara, kedua belah pihak akan memudahkan setiap keikutsertaan dan pelaksanaan pameran dagang oleh satu pihak dalam wilayah lainnya sesuai dengan keadaan, hukum, ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam masing-masing negara dan dalam batas wewenangnya.

(3)

Pasal V

Untuk mendorong hubungan perdagangan antara kedua negara,

kedua belah pihak sepakat :

1. Memberikan

pengusaha lainnya.

kemudahan bagi kunjungan-kunjungan

dan misi perdagangan dari satu negara

pengusaha-ke negara

2. Menggalakkan diadakannya kontrak dagang

perusahaan negara maupun swasta demi

hubungan perdagangan kedua belah pihak.

antara

perusahaan-kelanjutan pembinaan

Pasal VI

Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan inf ormasi satu

sama lainnya mengenai pelaksanaan persetujuan ini dan hal-hal

lainnya yang berhubungan dengan perkembangan perdagangan, dan

sepakat untuk mendirikan Komite Bersama Perdagangan

Indonesia-Maroko.

Komite ini akan saling bertemu atas permintaan dari salah

satu pihak di Indonesia atau di Maroko.

Persetujuan

mulai berlaku

mempertukarkan

undangan kedua

Pasal VII

ini mulai berlaku semenjak penandatanganan dan

penuh setelah kedua belah pihak saling

nota pemberitahuan sesuai dengan

belah pihak dan berlaku untuk periode

perundang-1 (satu)

tahun dan apabila masa persetujuan ini habis maka secara otomatis

(4)

4

jika salah satu pihak telah memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain tentang keinginannya untuk mengakhiri persetujuan ini 90 (sembilan puluh) hari sebelum berakhirnya periode 1 (satu) tahun berikutnya.

Sebagai bukti yang bertandatangan di bawah ini yang dikuasakan oleh Pemerintah mereka masing-masing telah menanda-tangani persetujuan ini.

Dibuat di Jakarta pada tanggal 22 Juli 1988 dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing dalam bahasa Indonesiat Bahasa Arab dan Bahasa Inggris; ketiga naskah mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Dalam kasus perbedaan penafsirant naskah dalam Inggris yang dapat dipergunakan.

bahasa

ATAS NAMA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Signed

DR. ARIFIN M. SIREGAR

ATAS NAMA PEMERINTAH KERAJAAN MAROKO

Signed

(5)

r

~ ~ l~

~·

':.,

=

·r

f

r

r:

\;

i

·r.~·

t; ;.

~

t

~

[:

s[:

..

.

t:

"t·

. •

..

.

.. '

.

t'

E>

1~·

- 1

f

I,.

r-

[

\.

1 [

{

~

-

·i:

t

' '

~

<-· ;

l

~.

l·

.~

C:

~

:[

-

\·

.t

~

-

'l.. -

t.

<-

'

I;

.i;-[_

I:.

'

-<o

if:

·t.

~

t";-

o •.

£~t

~

f

E

E

·r

r-s

~

-

r.

f

~

!t

t

-

l

l

·~

t

~.

l

~ ~

't

f

l

.

.[

r

~

-

~

F ;

-:

:f:

~·

-

~.

t.

f'

~

:[

-

l

I~

~ ~~

r

1

~

-

~

.;-

.r .;-

1·

·

~ ·~

'.

l

.r '[

~

[

t

• f,

c ..

~

t"

r.

t'.

.

£•

.?

..

- r;:

~

"' '

,t• ':.

!~.

:

·~

-

C· lo

>

't.

'[

'-1· -

·r ').

i;. ..

i;

~.

..

-

"-

f.

[

C·

~

' lo

'b

l• .

'\>

• \;

t'

[•

f

-

'.

r.. '

.

'

•

~ ~

'

·~

't {

1

l

~ ~

[

,[

~

f,

t'

\

~. ·~

l

..

.

~

'

- t

~t

-

i;

··-: -

F·

~

'lo

t!\

~·r

·r

-

~

[ ').

-

~

r

-

fi

~~·

·r

k

·-:

.r

~

"

r:

I \;

·r.

f

I:'. ('"

t'. -

-

•l C· -

t'. .[

l"

r

r;

_, 0.:

~

..

:

~I

..

- C:·

~

<-

-

~:

:

.

F:

.

~

~

t•

•

tr:.

~

~

c

-

.

.

[

.

l

\-E ' :

t·~

f

I

~:i

-

·[

~.

r:

.

- I\)

i

·r

r

.;-

·i;

r·

~

f

~r.

•

t·

-

, , .

'

' . . .

'i.

.

.

~·

t.

'

.

'

-

- '

f

.

t'

'r.

't

-

r·

"t· ..

i

c

r

~

1

\;~f

~l

~tf-'

.. ..

(6)

-)

_ 2 _

v--

;;.:i..,, • •• Q J ' ~ ~ 'J ,, &:a '~ Us:. 'J ,,

l::-

1~ '

~.l b....J ' ,, ' 6.>_, ~ 1

J,.u

1

u--3 '

u-::-~ 1 ~ 1 u..,.b

~ A ~ -, \:...J 1 ~ h 1.> 'J 1 ~,-:a

F

0 1 ...,_l.t:. 0

u

,>hJ ' u...;.:. '

411,,9.:

""-='r

-

·

I I

~

U

~

~ ~ V:f~

\ 0-::-! 1.£.>

~

\ J->

y.::u \

• u

U,>hJ I

..

.

-o •. : .. \ •

• ti . L I \ c.i..&:a \ • ~ \ · 4... b..:a..J \ ~)&... 1- I \

"' . r - ~ . V-:!-:' •• .> • - . .

,_

~.ti-. u~.

.

~.) ~ l ol,..._,.J ,,

J

1-J:. )I '

J \:;-..)

~ 1_, ~j Jo)~

J_ ...

•

,,....>-...

'J '

~

'

c.s-J '

~

V-0 : u \,c. 1

f'

L.b..iJ'

~ ~ '-~,..J ,, ~ \.$~ 1 U+:>

.u

~' {':!-~~.... - 2

• 4=:>.>

~ l G'J.>

l;-J

1 ~.> \~ 1 u-:--i:a ~ (' \....J 1_, Vo~\

(7)

:r

l

~t

'. f

~

~

.

t

~

l

r

i

r

l'.

r

1

f

l

~ ~.

~

t'

~

.

-

'['.

~

.

cr

l· {

-

: . - 'I\

r:

.

O.t •

t

.

t

r

[

l}.

E:

~

f [

.t'

t \

-

[i

: \.• • t • • O.:t t

.

\. l..

-

en

-~f:

-.

gr~

~1

[ f

-r~

1:

t

ce·

::I

~

-

l

t

. .

-

.

C'D

-

~

-

.

~

-c. J • ... -

·L

: ).,

I :

~ ~:

b-

l"

--

-

~:

• :[

~

c.

r.

t_

·t

~

F.

f·

~

l

~

·t

}

·C"

C:

t .. · '[

~

t

l

!

c. {'

t

f '[

L [ ..

~· I (.. lo

.;-

~·

·[

~

rt

" · -

rt

r

.

:

- - -

l

t

1 • -

t

·

.F

[i

t

-~ : 1 . ( . . ;

-c.

I

t

C:

•

:

\.

-

~·

t

f;

-'&, _:

r

~

:f .,

f;

t-

1.

r

t

t. .:

~

t

~-

[

; f; : ;

f

:[

- 't

..

E .

C·

•

[

•

-

•

-t:

r ?

:.: r l

f;

t,,

t

f

•

c.

o.: cu \. (..

~

~

I ~ ~

r • • \.:

~·

•

.;-

~

..: -

I • •

1·

fi

[

=er. :~;

1

t.

-

'\.'~.f.

5"

t

~·1

t ....

. \.

t

• _ cr

f.~

f;

··fr,"

E;

~

.f

~

-

·C

·fi

•

;f

1 o.:

~.

'&,"-:

'r'-.

.t

~

[.(." .[

i'

t

.

~

r

\. ~ \.

r

E

I

t

-[

I

~

•

:£

::I

l

[ l :•

r

J -

r

~

t

t -

~

-

.

r.

- c \.

e>:

11

-

f.

~

f

:r

"" ·r

~

I C'D

-

\.

-

c.

ti

l

r. ..

'l..

(':.

I

f,

~. ~

l -

J :

I

''i.

f

I

~

- c.

~

\.

}

• ) ,. - : 'I\ ["> (\) ...

- .

~

f;

\.• ~

"'i.

~-

i

t•

f. ; ..

[

i.

O.! - - : ~ I \. IL

i

: • C- • ~

-

-

-t

f

~

....

};

- ·

-1. (..

:

t

\.

-t

t \.

r·r.

_·t

0.

--

-

t·

~; ~·

(8)

TRADE AGREEMENT BETWEEN

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND

THE GOVERNMENT OF THE KINGDOM OF MOROCCO

The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Kingdom Of Morocco, hereinafter referred to as "the Parties" .

Desirous to promote, develop, and strengthen trade relations between the two countries, on the basis of equality and mutual benefit, have agreed as follows :

ARTICLE I

Both Parties agree to take appropriate measures to facilitate, strengthen, and diversify trade between the two countries in accordance with their respective prevailing laws and regulations.

ARTICLE II

1. Both parties agree to accord each other no less favourable treatment in trade and other commercial activities between the two countries than that accorded to any other country, particularly as regard to customs rules and formalities,

customs duties and charges of any kind and regulations governing the importation and exportation of goods and services.

2. The provisions of paragrah (1) of this Article shall not be applied to

(a) Advantages, exemptions, and privileges accorded to or to be accorded by the Government of the Republic of Indonesia to member countries of the Association of South East Asian Nations (ASEAN).

(9)

'

area to which either of the two countries is or may become a member.

ARTICLE III

Both parties agree that all payments arising from trade between the two countries shall be effected in freely convertible currencies acceptable to both Parties.

ARTICLE IV

For the purpose of promoting trade between the two countries the Parties shall, on terms and conditions, subject to laws,

rules,and regulations in force in either country and within their competence, facilitate each other the participation and the organization of commercial exhibition by one of the Parties in the territory of the other.

ARTICLE V

With a view to encourage the trade relations between the two countries, the Parties mutually agree on,

1. The favouring of the visits of businessmen and trade missions from one country to the other.

2. Encouraging the conclusion of commercial contracts between public and or private enterprises and companies, thus ensuring the continuity of their bilateral trade relations.

ARTICLE VI

Both parties agree to inform each other of the progress in the implementation of this agreement and any other matter pertaining to the development of trade and have decided to esta-blish the Indonesian - Moroccan Joint Trade Commission.

(10)

The joint trade commission shall meet as and where required alternately in Indonesia and in Morocco.

t\RTICLE VII

This Agreement will come into force provisionally from

the date of its signature. It shall definitely come into force

on the date that the Parties exchange notifications that their constitutional requirements for the entering into force of the

Agreement have been fulfilled. This agreement shall remain in

force for a period of one year following the exchange of notifications and upon the expiry of this period the Agreement

shall automaticall~' remain in force for further periods of one

year each, unless either Party notifies the other in writing of its intention to terminate the Agreement at least 90 days prior to the expiry of each period.

IN WITNESS WHEREOF the undersigned, being duly authorised

thereto by their respective Governments, have signed the present

Agreement.

DONE in Jakarta on 22 July 1988 in two original copies each

in the Indonesian, Arabic and English languages; all the three

texts being equally authentic.

In case of any divergence of interpretation, the English

text shall prevail .

FOR THE GOVERNMENT OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA

Signed

DR.ARIFIN M SIREGAR

MINISTER OF TRADE

FOR THE GOVERNMENT OF THE KINGDOM OF MOROCCO

Signed

ABDAL~NI

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi komponen Matakuliah Universitas Negeri MalangUniversitas Negeri Malang (MKU) KurikulUniversitas Negeri Malang bagi Program Magister adalah untuk membekali

Evaluasi Perilaku Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) Dan Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) Pada Proyek Konstruksi Gedung Ruko Bertingkat Di Palangka Raya.. Gambaran Tingkat

Pada tanaman padi dan ubi kayu, nilai R/C lebih besar dari satu yang berarti bahwa penerimaan petani lebih besar dari biaya produksi.. Besarnya nilai R/C ratio

SementaraMasyarakat(BLSM),TambahanalokasiberasdariprogramBer untuk Masyarakat tvtistin GASffN, Tambahan nilai bantuan dan jumlr cakupan siswa penerima Bantuan Siswa Miskin

1) Tahap perijinan yaitu sebagai upaya untuk mempermudah cara masuk secara administratif dalam melakukan penelitian, maka langkah yang akan penulis lakukan adalah

Teknik yang digunakan untuk membuat nada pada bilah-bilah perunggu yaitu menipiskan bilah dengan cara digerenda pada bagian dalam bilah (lambung) pada posisi wilayah

Tuslikhatun Amimah. Manajemen Standar Nasional Pendidikan dan Dampaknya terhadap Pendidikan Kader di Madrasah Aliyah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta.Tesis: Program

104.401 sehingga menyebabkan varians tindakan medis sebesar.. Hal ini disebabkan pola penyakit masyarakat yang relatif tetap. Penyebabnya adalah volume tindakan.. medis