• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN UMPAN BALIK

PENGENDALIAN LAPANGAN

&

PELAYANAN KONTRASEPSI

JUNI 2016

(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Tujuan ...1 1.3 Batasan Pengertian...1 II CAKUPAN LAPORAN ...6

2.1 Cakupan Laporan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan...6

2.2 Cakupan Petugas KB yang Melapor...6

2.3 Cakupan Kelompok Kegiatan...8

2.4 Cakupan Tempat Pelayanan KB...10

III PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA ...12

3.1 Peserta KB Baru ...12

3.2 Hasil Pelayanan Peserta KB Lama... 22

3.3 Peserta KB Aktif... 24

3.4 Unmet Need... 25

3.5 Kelompok Kegiatan Ketahanan Keluarga ... 26

3.6 Pusat Informasi dan Komseling Remaja/ Mahasiswa ... 29

3.7 Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ... 30

3.8 Hasil Kegiatan Operasional Koordinasi Lapangan... 31

IV PENUTUP... 33 LAMPIRAN

(4)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 dalam rangka pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga. Selanjutnya fungsi BKKBN dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 2014 yang menyatakan pelaksanaan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga serta penyelenggaraan keluarga berencana memerlukan data dan informasi keluarga yang dikelola dalam suatu Sistem Informasi Kelurga (SIGA). SIGA sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 1.2 Tujuan

Penyusunan laporan Umpan Balik bulan Juni tahun 2016 ini bertujuan untuk memudahkan para pengguna data dalam mendapatkan data dan informasi pencapaian program KKBPK sampai dengan bulan Juni tahun 2016 terutama kegiatan operasional, pembinaan ketahanan keluarga, kesejahteraan keluarga, pembinaan PUS dan kesertaan ber KB. Laporan ini juga bermanfaat sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan program KKBPK di bulan-bulan berikutnya.

1.3 Batas pengertian

Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam Laporan Umpan Balik Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi tahun 2016,yaitu :

1. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun.

a. Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini menggunakan salah satu metode kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.

b. PUS Bukan Peserta KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini tidak sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi dikarenakan :

1) Hamil

2) Ingin Anak Segera adalah PUS yang belum punya anak atau punya anak pertama berumur minimal 3 tahun, menginginkan anak kurang dari 2 tahun

3) Ingin Anak Ditunda adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun dan sedang tidak menggunakan kontrasepsi , masih menginginkan anak tetapi ditunda (2 tahun ke atas)

4) Tidak Ingin Anak Lagi adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun tidak menginginkan anak lagi

2. Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi dan atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/ keguguran.

(5)

3. Peserta KB Baru Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) adalah pasangan usia subur dari Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi, dan atau yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/ keguguran.

4. Pelayanan Peserta KB Ulang adalah tindakan kepada peserta KB, meliputi penanganan kasus kompilkasi berat, penanganan kasus kegagalan, pencabutan IUD dan implant,pelayanan ganti cara, serta pelayanan kontrasepsi ulang,dengan penjelasan sebagai berikut:

Pelayanan Komplikasi Berat adalah pelayanan terhadap gangguan kesehatan akibat pemakaian metode kontrasepsi, yang harus dilayani secara intensif dan perlu rawat inap di Rumah Sakit;

Pelayanan Kegagalan adalah pelayanan terhadap terjadinya kehamilan pada peserta KB yang masih memakai kontrasepsi;

5. Fasilitas Kesehatan KB (Faskes KB) adalah fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan Keluarga Berencana, berlokasi dan terintegrasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau tingkat lanjutan, yang dikelola dan pemerintah, pemerintah daerah, dan atau swasta (termasuk masyarakat).

6. Jejaring Fasilitas Kesehatan KB adalah fasilitas kesehatan KB yang menginduk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama , terdiri dari:

a) Puskesmas Pembantu (Pustu) b) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) c) Pos Kesehatan Desa (Poskedes) d) Pos Bersalin Desa (Polindes) e) Praktik Bidan

f) Praktik Dokter (bagi yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan)

7. Praktik Dokter/Praktik Bidan Mandiri adalah dokter atau bidan yang melaksanakan praktik secara mandiri/perorangan.

8. Petugas Penghubung Praktik Dokter/Praktik Bidan Madiri adalah PLKB/PKB atau petugas yang ditunjuk sebagai pengumpul data hasil pelayanan kontarasepsi oleh Praktik Dokter/Praktik Bidan Mandiri yang berada di wilayah kerjanya.

9. Status Fasilitas Kesehatan KB adalah status pemilikan atau pengelolaan Faskes KB yang dibedakan atas 2 (dua) macam pemilikan, yaitu : Pemerintah dan Swasta.

Fasilitas Kesehatan KB Pemerintah adalah fasilitas kesehatan KB yang dikelola dan dibiayai oleh pemerintah.

Misalnya: Faskes KB milik Pemerintah/Pemda (seperti Puskesmas/Rumah Bersalin/Rumah Sakit), Faskes KB milik TNI, Faskes KB milik POLRI,dan Faskes KB milik instansi pemerintah lainnya.

Fasilitas Kesehatan Swasta adalah fasilitas kesehatan KB yang dikelola dan dibiayai oleh Swasta da atau LSOM.

Misalnya : Faskes KB milik NU, Faskes KB milik Muhammadiyah, Faskes KB milik PGI, Faskes KB milik PERDHAKI, Faskes KB milik Walubi, Faskes KB milik Hindu,

(6)

10. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan wadah kegiatan beranggotakan yang keluarga yang memiliki anak balita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak balita melalui rangsangan/ stimulasi baik secara fisik, mental, sosial emosional dan intelektualnya.

11. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan beranggotakan keluarga yang memiliki anak dan remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. 12. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL) merupakan kelompok kegiatan

untuk membina keluarga lansia dalam upaya meningkatkan kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri, produktif, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

13. Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah wadah kegiatan ekonomi yang beranggotakan keluarga, terutama keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I), yang saling berinteraksi untuk melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga kecil bahagia sejahtera.

14. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) adalah suatu wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

a. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) Tahap Tumbuh Indikator PIK R/M Tahp Tumbuh sebagai berikut :

a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya : 1. 8 fungsi keluarga

2. pendewasaan usia perkawinan (PUP) 3. Triad KRR

4. Keterampilan hidup (Life Skill) b. Kegiatan yang dilakukan :

1. Di dalam lingkungan PIK R/M

2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam PIK-R/M 3. Menggunakan media cetak (majalah dinding, leaflet, poster dll) 4. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan

c. Sarana, prasarana dan SDM : 1. Ada ruang sekretariat

2. Memiliki papan nama dengan ukuran minimal 60 x 90 cm

3. Struktur organisasi pengurus minimal yang terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Sekdi Program dan Kegiatan, serta minimal 2 orang Pendidik Sebaya

4. Minimal 2 orang pendidik sebaya yang sudah dilatih/ orientasi (8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan, TRIAD KRR dan keterampilan hidup). d. Jaringan dan Kemitraan

(7)

1. PIK R/M Tahap Tumbuh harus memiliki kerjasama dengan stakeholder di lingkungannya, misalnya :

a. Lurah/ kades dan TOMA untuk PIK R/M jalur kemasyarakatan b. TOGA untuk PIK R/M jalur keagamaan

c. Kepala Sekolah, Dekan Direktur Akademi jalur sekolah, umum/ agama dan perguruan tinggi

d. Puskesmas/ Pustu terdekat dengan PIK R/M sebagai tempat rujukan medis 2. PIK R/M Tahap Tumbuh harus menjalin kemitraan dengan mitra kerja (organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kemahasiswaan, organisasi profesi dan kesiswaan).

e. Meresmikan pembentukan PIK R/M (launching) yang diperkuaat dengan Surat Keputusan (SK) dari pembina PIK R/M yang bersangkutan.

b. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) Tahap Tegak Indikator PIK R/M Tahap Tegak sebagai berikut :

a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan Keterampilan Advokasi dan KIE

b. Kegiatan yang dilakukan sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan melakukan kegiatan –kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M misalnya jambore remaja, lintas alam/outbond,bedah buku, bedah film dsb.

c. Sarana, prasarana dan SDM sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan adanya Ruang Konseling , 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih/orientasi tentang Substansi Genre, 2 Konselor Sebaya yang sudah dilatih materi pengetahuan dasar konseling dan berlokasi di komunitas remaja/mahasiswa.

d. Jaringan dan Kemitraan sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan

memperoleh pembinaan dan fasilitasi antara lain oleh

Pemprov/Pemkab/Pemkot,Kepala Sekolah,Rektor/Dekan dll.

c. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) Tahap Tegar Indikator PIK R/M Tahap Tegar sebagai berikut :

a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan Pengembangan materi sesuai kebutuhan PIK R/M

b. Kegiatan yang dilakukan sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan terlibat dalam kegiatan sosial misalnya pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan dan kampanye Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK dll. c. Sarana, prasarana dan SDM sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan

adanya Ruang Pertemuan , 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih/orientasi tentang Substansi Genre, 4 Konselor Sebaya yang sudah dilatih materi pengetahuan dasar konseling ,memiliki hotline/sms konseling, memiliki perpustakaan dan sarana prasarana jaringan internet.

d. Jaringan dan Kemitraan sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan sudah mempunyai PIK R/M binaan (Tumbuh/Tegak) dan telah terintegrasi dengan kelompok BKR.

(8)

15. Kelompok Kegiatan (Poktan) adalah wadah kegiatan Program Kependudukan, Keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga yang berkaitan dengan Penundaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga.

16. Keluarga yang menjadi Sasaran Kelompok kegiatan adalah Keluarga yang mempunyai anak Balita, keluarga yang mempunyai anak Remaja, dan Keluarga yang mempunyai Lanjut Usia.

17. Keluarga yang menjadi kelompok kegiatan adalah keluarga yang ikut dalam kelompok kegiatan yang bersangkutan.

18. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

a. Seluruh Keluarga adalah jumlah seluruh tahapan keluarga dari KPS,KS I,KS II,KS III dan KS III+.

b. Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memnuhi kebutuhan dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang,papan, kesehatan dan pendidikan.

c. Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memnuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadahm makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana.

19. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Peserta dalam petunjuk teknis ini adalah pasangan suami istri.

20. Pasangan Usia Subur (PUS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS peserta JKN yang tergolong fakir miskin/ tidak mampu.

21. PUS Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS peserta JKN yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu.

22. PUS Bukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu serta belum mendaftar sebagai peserta JKN.

(9)

BAB II

CAKUPAN LAPORAN

2.1 Cakupan Laporan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/ Kelurahan

Cakupan Laporan Kabupaten/Kota yang telah melakukan pelaporan rutin secara online pada bulan Juni 2016 telah mencapai 100%.

Tabel 1 Kabupaten/ Kota yang Melapor Secara Online Juni 2016

PROVINSI KABUPATEN/ KOTA %

YANG ADA YANG ONLINE

BANGKA BELITUNG 7 7 100,00

Gambaran dari hasil kegiatan Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi dipengaruhi oleh kelengkapan pemasukan laporan bulanan, yaitu laporan Rekapitulasi Pengendalian lapangan (Rek.Prov.F/I/Dal/13) dari tingkat provinsi yang merupakan kompilasi dari Rekapitulasi Laporan Pengendalian Lapangan seluruh kabupaten/ kota (Rek.Kab.F/I/Dal/13) dan laporan Rekapitulasi Laporan Pelayanan Kontrasepsi (Rek.Prov.F/II/KB) dari tingkat provinsi yang merupakan kompilasi dari Rekapitulasi Laporan Pelayanan Kontrasepsi seluruh kabupaten/ kota ( Rek.Kab.F/II/KB). Pada Tabel di bawah diketahui bahwa cakupan kecamatan yang telah melapor secara online telah mencapai 100% (47 kecamatan), terdiri dari 380 desa/ kelurahan dimana seluruh desa/kelurahan telah tercatat secara online.

Tabel 2 Cakupan Laporan Juni 2016

NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN

ADA LAPOR % ADA LAPOR %

1 BANGKA 8 8 100,00 70 70 100,00 2 BELITUNG 5 5 100,00 49 49 100,00 3 BANGKA SELATAN 8 8 100,00 53 53 100,00 4 BANGKA TENGAH 6 6 100,00 63 63 100,00 5 BANGKA BARAT 6 6 100,00 64 64 100,00 6 BELITUNG TIMUR 7 7 100,00 39 39 100,00 7 PANGKAL PINANG 7 7 100,00 42 42 100,00 JUMLAH 47 47 100,00 380 380 100,00

2.2 Cakupan Petugas KB Yang Melapor

Pada Tabel 3 dari 36 PPLKB yang ada di seluruh kabupaten/kota, 35 PPLKB telah melaporkan hasil pengendalian lapangan pada Juni 2016 atau sebesar 97,22%. Dari 141 PLKB/PKB/ Petugas KB Desa/ Kelurahan, seluruhnya telah melaporkan hasil pengendalian lapangan. Sedangkan untuk PPKBD, dari 399 PPKBD yang ada seluruhnya telah melakukan pelaporan.Untuk Sub PPKBD, dari 1.413 petugas yang ada sebanyak 1.393 petugas telah melaporkan hasil pengendalian lapangan.

(10)

Tabel 3 Cakupan Laporan Petugas KB Yang Melapor Juni 2016

NO WILAYAH ADA LAPOR % LAPOR

1 PPLKB 36 35 97,22

2 PLKB/PKB/PETUGAS KB DESA/KEL 141 141 100,00

3 PPKBD 399 399 100,00

4 SUB PPKBD 1.413 1.393 98,58

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa persentase Laporan PPLKB untuk semua kabupaten/ kota mencapai 97,22%. Semua kabupaten/kota telah melaporkan seluruh PPLKB yang ada kecuali Kabupaten Bangka yang hanya melaporkan 1 PPLKB dari 2 PPLKB yang ada.

Tabel 4 Persentase Laporan PPLKB Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 2 1 50,00 2 BELITUNG 5 5 100,00 3 BANGKA SELATAN 0 0 0,00 4 BANGKA TENGAH 3 3 100,00 5 BANGKA BARAT 6 6 100,00 6 BELITUNG TIMUR 19 19 100,00 7 PANGKAL PINANG 1 1 100,00 JUMLAH 36 35 97,22

Untuk cakupan laporan PLKB/ PKB/ Petugas KB Desa/ Kelurahan pada Tabel 5, sebanyak 100% dari petugas yang ada telah melaporkan hasil pengendalian lapangan.

Tabel 5 Persentase Laporan PLKB/ PKB/ Petugas KB Desa/ Kelurahan Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 25 25 100,00 2 BELITUNG 9 9 100,00 3 BANGKA SELATAN 19 19 100,00 4 BANGKA TENGAH 20 19 100,00 5 BANGKA BARAT 31 31 100,00 6 BELITUNG TIMUR 23 23 100,00 7 PANGKAL PINANG 14 14 100,00 JUMLAH 141 141 100,00

(11)

Berikut, pada Tabel 6 menunjukkan persentase Laporan PPKBD yang menunjukkan persentase laporan untuk semua kabupaten/kota telah mencapai 100,00% dari 399 PPKBD yang ada .

Tabel 6 Persentase Laporan PPKBD Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 77 77 100,00 2 BELITUNG 49 49 100,00 3 BANGKA SELATAN 64 64 100,00 4 BANGKA TENGAH 64 64 100,00 5 BANGKA BARAT 64 64 100,00 6 BELITUNG TIMUR 39 39 100,00 7 PANGKAL PINANG 42 42 100,00 JUMLAH 399 399 100,00

Tabel 7 menunjukkan informasi mengenai cakupan laporan Sub PPKBD bulan Juni tahun 2016. Laporan Sub PPKBD Kabupaten/ Kota telah mencapai 98,58%%. Kabupaten/Kota yang tidak melaporkan seluruh Sub PPKBD yang ada adalah Bangka Selatan yang hanya melaporkan 108 dari 128 Sub PPKBD yang ada.

Tabel 7 Persentase Laporan Sub PPKBD Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 212 212 100,00 2 BELITUNG 203 203 100,00 3 BANGKA SELATAN 128 108 84,38 4 BANGKA TENGAH 150 150 100,00 5 BANGKA BARAT 190 190 100,00 6 BELITUNG TIMUR 185 185 100,00 7 PANGKAL PINANG 345 345 100,00 JUMLAH 1.413 1.393 98,58

2.3 Cakupan Kelompok Kegiatan

a. Kelompok BKB yang terdata ada sebanyak 445 kelompok, sedangkan kelompok BKB yang melapor sebanyak 434 kelompok atau sebesar 97,53%.Berikut rincian dari masing-masing kabupaten/kota :

Tabel 8 Persentase Laporan BKB Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 62 62 100,00 2 BELITUNG 47 47 100,00 3 BANGKA SELATAN 14 14 100,00 4 BANGKA TENGAH 107 107 100,00 5 BANGKA BARAT 61 58 95,08 6 BELITUNG TIMUR 40 32 80,00 7 PANGKAL PINANG 114 114 100,00 JUMLAH 445 434 97,53

(12)

b. Kelompok BKR yang melapor sebanyak 246 kelompok dari 265 kelompok yang ada atau sebesar 92,83%. Kabupaten/ Kota yang laporannya belum mencapai 100% yaitu Bangka, Bangka Barat dan Belitung Timur.

Tabel 9 Persentase Laporan BKR Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 20 11 55,00 2 BELITUNG 21 21 100,00 3 BANGKA SELATAN 10 10 100,00 4 BANGKA TENGAH 63 63 100,00 5 BANGKA BARAT 14 12 85,71 6 BELITUNG TIMUR 14 6 42,86 7 PANGKAL PINANG 123 123 100,00 JUMLAH 265 246 92,83

c. Kelompok BKL yang melapor sebanyak 275 kelompok dari 289 kelompok yang ada atau sebesar 95,16%. Berikut persentase Laporan BKL bulan Juni tahun 2016.

Tabel 10 Persentase Laporan BKL Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 39 30 76,92 2 BELITUNG 21 21 100,00 3 BANGKA SELATAN 6 6 100,00 4 BANGKA TENGAH 63 63 100,00 5 BANGKA BARAT 15 15 100,00 6 BELITUNG TIMUR 24 19 79,17 7 PANGKAL PINANG 121 121 100,00 JUMLAH 289 275 95,16

d. Kelompok UPPKS yang melapor sebesar 94,83% dari 290 kelompok yang ada. Persentase dari tiap kabupaten/ kota dapat dilihat di Tabel 11.

Tabel 11 Persentase Laporan UPPKS Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 32 25 78,13 2 BELITUNG 69 69 100,00 3 BANGKA SELATAN 12 12 100,00 4 BANGKA TENGAH 66 66 100,00 5 BANGKA BARAT 29 29 100,00 6 BELITUNG TIMUR 31 23 74,19 7 PANGKAL PINANG 51 51 100,00 JUMLAH 290 275 94,83

(13)

2.4 Cakupan Laporan Tempat Pelayanan KB

Laporan Faskes KB Pemerintah yang masuk pada bulan Juni 2016 telah mencapai 100,00% dari 129 Faskes KB Pemerintah. Berikut adalah rincian dari setiap kabupaten/ kota :

Tabel 12. Cakupan Faskes KB Pemerintah Kabupaten/ Kota Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 15 15 100,00 2 BELITUNG 12 12 100,00 3 BANGKA SELATAN 10 10 100,00 4 BANGKA TENGAH 63 63 100,00 5 BANGKA BARAT 9 9 100,00 6 BELITUNG TIMUR 8 8 100,00 7 PANGKAL PINANG 12 12 100,00 JUMLAH 129 129 100,00

Dari 11 Faskes KB Swasta yang ada, semua Faskes telah tercatat dalam laporan bulan Juni. Berikut data dari setiap kabupaten/ kota :

Tabel 13. Cakupan Faskes KB Swasta Kabupaten/ Kota Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 0 0 0,00 2 BELITUNG 2 2 100,00 3 BANGKA SELATAN 0 0 0,00 4 BANGKA TENGAH 0 0 0,00 5 BANGKA BARAT 0 0 0,00 6 BELITUNG TIMUR 0 0 0,00 7 PANGKAL PINANG 9 9 100,00 JUMLAH 11 11 100,00

Faskes Jejaring Praktik Dokter yang telah tercakup dalam laporan bulan Juni sebesar 84,51% dari 71 Jejaring Praktik Dokter. Jejaring Praktek Dokter yang belum melapor 100% yaitu Bangka yang melaporkan 13 dari 15 Praktik Dokter dan Belitung Timur yang melaporkan 5 dari 14 Praktik Dokter yang ada.

Tabel 14. Cakupan Faskes Jejaring Praktik Dokter Kabupaten/ Kota Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 15 13 86,67 2 BELITUNG 8 8 100,00 3 BANGKA SELATAN 0 0 0,00 4 BANGKA TENGAH 9 9 100,00 5 BANGKA BARAT 25 25 100,00 6 BELITUNG TIMUR 14 5 35,71 7 PANGKAL PINANG 0 0 0,00 JUMLAH 71

(14)

Pada Tabel 15 dapat dilihat dari 128 Faskes Jejaring Praktik Bidan yang ada, sebesar 83,59% diantaranya telah tercakup dalam laporan Juni 2016.

Tabel 15. Cakupan Faskes Jejaring Praktik Bidan Kabupaten/ Kota Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 20 20 100,00 2 BELITUNG 21 16 76,19 3 BANGKA SELATAN 12 12 100,00 4 BANGKA TENGAH 10 10 100,00 5 BANGKA BARAT 24 23 95,83 6 BELITUNG TIMUR 21 6 28,57 7 PANGKAL PINANG 20 20 100,00 JUMLAH 128 107 83,59

Sedangkan untuk Faskes Jejaring Lainnya pada Tabel 16 sebanyak 134 dari 139 Faskes yang ada telah melapor hasil Pelayanan Kontrasepsi.

Tabel 16. Cakupan Faskes Jejaring Lainnya Kabupaten/ Kota Juni 2016

NO KABUPATEN/ KOTA ADA LAPOR % LAPOR

1 BANGKA 14 13 92,86 2 BELITUNG 14 10 71,43 3 BANGKA SELATAN 14 14 100,00 4 BANGKA TENGAH 64 64 100,00 5 BANGKA BARAT 1 1 0,00 6 BELITUNG TIMUR 0 0 0,00 7 PANGKAL PINANG 32 32 100,00 JUMLAH 139 134 96,40

(15)

BAB III

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

Evaluasi pelaksanaan program KKBPK perlu dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian program KKBPK selama kurun waktu tertentu. Pengukuran tingkat perkembangan dilakukan terhadap indikator atau variabel yang mempengaruhi perkembangan KKBPK, seperti jumlah peserta KB Baru (PB), Komplikasi dan Kegagalan, Peserta KB Aktif (PA) dan Umnet Need, pembentukan dan kesertaan Kelompok Ketahanan Keluarga serta Pusat Informasi dan Konseling bagi Remaja dan Mahasiswa (PIK-RM).

3.1 PESERTA KB BARU

3.1.1 Pencapaian Peserta KB Baru (PB)

Pencapaian peserta KB Baru terhadap PPM Peserta KB Baru sampai dengan Juni 2016 masing-masing kontrasepsi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17 Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi s.d Juni 2016

METODE PPM-PB PENCAPAIAN PB

KONTRASEPSI TAHUN 2016 PB % THD PPM % THD JUMLAH PB

1. IUD 370 1.309 353,78 6,78 2. MOW 920 403 43,80 2,09 3. IMPLANT 7.050 2.105 29,86 10,90 4. SUNTIKAN 17.280 10.083 58,35 52,23 5. PIL 15.010 4.342 28,93 22,49 6. MOP 40 22 55,00 0,11 7. KONDOM 3.620 1.042 28,78 5,40 JUMLAH 44.290 19.306 43,59 100,00 MKJP 8.380 3.839 45,81 19,89 METODE KB PRIA 3.660 1.064 29,07 5,51

Pencapaian Peserta KB sampai dengan Juni 2016 dapat dilihat dari Tabel 17 yang menunjukkan bahwa Pencapaian Peserta KB Baru mencapai 43,59% dari PPM atau sebanyak 19.306 peserta. Untuk peserta KB MKJP adalah sebanyak 3.839 peserta atau 19,89% dari jumlah PB, sedangkan Peserta KB Pria dilaporkan sebanyak 5,51% dari jumlah Peserta KB Baru atau 1.064 peserta.

(16)

Gambar 1. Kontribusi Metode Kontrasepsi terhadap Jumlah Peserta KB Baru

Pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh Peserta KB Baru yaitu Suntikan sebanyak 52,23% dari jumlah Peserta KB Baru. Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang digunakan yaitu Pil sebesar 22,49% dari jumlah Peserta KB Baru sampai dengan Juni 2016. Metode kontrasepsi yang paling sedikit digunakan yaitu MOP dengan persentase sebesar 0,11% dari jumlah Peserta KB Baru.

Gambar 2. Pencapaian Peserta KB Baru per Metode Kontrasepsi Terhadap PPM Pada Gambar 2 dapat terlihat bahwa IUD merupakan metode kontrasepsi dengan pencapaian PPM yang paling tinggi sampai dengan Juni 2016 yaitu telah mencapai 353,78% dari PPM. Pencapaian tertinggi kedua yaitu Suntikan dengan pencapaian sebesar 58,35% dari PPM. Metode Kontrasepsi yang pencapaiannya paling rendah yaitu Kondom yang baru mencapai 28,78% dari PPM.

IUD; 6,78% MOW; 2,09% IMPLANT; 10,90% SUNTIKAN; 52,23% PIL; 22,49% MOP; 0,11% KONDOM; 5,40% 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

IUD MOW IMPLANT SUNTIKAN PIL MOP KONDOM 353,78

43,80 29,86 58,35

(17)

Gambar 3. Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/ Kota Juni 2016 terhadap PPM Gambar 3 menunjukkan Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/ Kota sampai dengan Juni 2016. Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/Kota yang paling tinggi adalah Belitung dengan pencapaian 65,67% dari PPM. Pencapaian tertinggi kedua yaitu Bangka Tengah dengan pencapaian 54,46% dari PPM. Sedangkan pencapaian Peserta KB Baru yang terendah yaitu di Bangka dengan pencapaian 34,19% dari PPM. Pencapaian Peserta KB Baru per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 7.

Pada Tabel 2 di bawah dapat dilihat Pencapaian Peserta KB Baru dari masing-masing kabupaten/ kota :

Tabel 18. Pencapaian Peserta KB Baru Terhadap PPM-Peserta KB Baru s.d Juni 2016

NO KABUPATEN/

KOTA SASARAN PPM-PESERTAKB BARU PESERTA KBBARU % THDPPM

1 BANGKA 13.397 4.581 34,19 2 BELITUNG 2.508 1.647 65,67 3 BANGKA SELATAN 5.881 2.918 49,62 4 BANGKA TENGAH 6.677 3.636 54,46 5 BANGKA BARAT 5.910 2.826 47,82 6 BELITUNG TIMUR 2.860 1.113 38,92 7 PANGKAL PINANG 7.057 2.585 36,63 JUMLAH 44.290 19.306 43,59 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG 34,19

65,67

49,62 54,46 47,82

(18)

Berikut dijelaskan pencapaian masing-masing metode kontrasepsi terhadap PPM, yaitu : a. IUD

Pencapaian Peserta KB Baru IUD terhadap PPM mencapai 353,78%. Pencapaian Peserta KB Baru IUD kabupaten/kota semuanya telah melebihi PPM dengan pencapaian tertinggi di Bangka Tengah sebesar 873,21% dari PPM.

Tabel 19. Pencapaian Peserta KB Baru IUD Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 112 226 201,79 2 BELITUNG 21 75 357,14 3 BANGKA SELATAN 49 57 116,33 4 BANGKA TENGAH 56 489 873,21 5 BANGKA BARAT 49 114 232,65 6 BELITUNG TIMUR 24 48 200,00 7 PANGKAL PINANG 59 300 508,47 PROVINSI 370 1.309 353,78

b. Metode Operasi Wanita (MOW)

Pencapaian Peserta KB Baru MOW mencapai 43,80% dari PPM sampai dengan bulan Juni tahun 2016. Pencapaian tertinggi yaitu di Pangkalpinang yang telah melebihi PPM sebesar 109,52% dari PPM. Pencapaian terendah yaitu di Bangka Selatan sebesar 10,57% dari PPM.

Tabel 20. Pencapaian Peserta KB Baru MOW Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 276 62 22,46 2 BELITUNG 53 23 43,40 3 BANGKA SELATAN 123 13 10,57 4 BANGKA TENGAH 139 54 38,85 5 BANGKA BARAT 123 60 48,78 6 BELITUNG TIMUR 59 30 50,85 7 PANGKAL PINANG 147 161 109,52 PROVINSI 920 403 43,80

(19)

c. Implant

Pencapaian Peserta KB Baru Implant mencapai 29,86% dari PPM. Pencapaian tertinggi yaitu di Bangka Barat yang mencapai 54,88% dari PPM dan yang terendah di Pangkalpinang yang baru mencapai 16,87% dari PPM.

Tabel 21. Pencapaian Peserta KB Baru Implant Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 2.132 377 17,68 2 BELITUNG 400 162 40,50 3 BANGKA SELATAN 937 336 35,86 4 BANGKA TENGAH 1.064 381 35,81 5 BANGKA BARAT 942 517 54,88 6 BELITUNG TIMUR 449 142 31,63 7 PANGKAL PINANG 1.126 190 16,87 PROVINSI 7.050 2.105 29,86 d. Suntik

Pencapaian Peserta KB Baru Suntik sudah mencapai 58,35% dari PPM. Pencapaian tertinggi yaitu Belitung sebesar 96,12% dari PPM. Pencapaian terendah yaitu di Bangka sebesar 48,97% dari PPM .

Tabel 22. Pencapaian Peserta KB Baru Suntik Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 5.234 2.563 48,97 2 BELITUNG 979 941 96,12 3 BANGKA SELATAN 2.296 1.610 70,12 4 BANGKA TENGAH 2.606 1.545 59,29 5 BANGKA BARAT 2.307 1.225 53,10 6 BELITUNG TIMUR 1.099 806 73,34 7 PANGKAL PINANG 2.759 1.393 50,49 PROVINSI 17.280 10.083 58,35

(20)

e. Pil

Pencapaian Peserta KB Baru Pil mencapai 28,93% dari PPM sampai dengan Juni 2016. Pencapaian tertinggi yaitu di Belitung yang mencapai 39,60% dari PPM. Pencapaian terendah yaitu Belitung Timur yang baru mencapai 8,14% dari PPM.

Tabel 23. Pencapaian Peserta KB Baru Pil Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 4.541 1.094 24,09 2 BELITUNG 846 335 39,60 3 BANGKA SELATAN 1.989 785 39,47 4 BANGKA TENGAH 2.259 883 39,09 5 BANGKA BARAT 1.999 709 35,47 6 BELITUNG TIMUR 995 81 8,14 7 PANGKAL PINANG 2.381 455 19,11 PROVINSI 15.010 4.342 28,93

f. Metode Operasi Pria (MOP)

Pencapaian Peserta KB Baru MOP terhadap PPM mencapai 55,00%. Pencapaian tertinggi yaitu di Bangka Tengah yang sudah melebihi PPM sebesar 142,86% PPM dan Belitung Timur yang sudah mencapai 100,00% PPM. Kabupaten/ Kota yang belum terdapat Peserta KB Baru MOP yaitu Belitung dan Bangka Selatan.

Tabel 24. Pencapaian Peserta KB Baru MOP Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 8 5 62,50 2 BELITUNG 3 0 0,00 3 BANGKA SELATAN 6 0 0,00 4 BANGKA TENGAH 7 10 142,86 5 BANGKA BARAT 6 1 16,67 6 BELITUNG TIMUR 3 3 100,00 7 PANGKAL PINANG 7 3 42,86 PROVINSI 40 22 55,00

(21)

g. Kondom

Pencapaian Peserta KB Baru Kondom terhadap PPM yaitu sebesar 28,78% dari PPM. Pencapaian tertinggi yaitu di Belitung sebesar 53,88% dari PPM dan terendah yaitu di Belitung Timur yang baru mencapai 1,30% dari PPM.

Tabel 25. Pencapaian Peserta KB Baru Kondom Terhadap PPM s.d Juni 2016

NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 1 BANGKA 1094 254 23,22 2 BELITUNG 206 111 53,88 3 BANGKA SELATAN 481 117 24,32 4 BANGKA TENGAH 546 274 50,18 5 BANGKA BARAT 484 200 41,32 6 BELITUNG TIMUR 231 3 1,30 7 PANGKAL PINANG 578 83 14,36 PROVINSI 3620 1042 28,78

3.1.2 Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I

Gambar 4. Jumlah Peserta KB Baru KPS dan KS I

2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 205 100 479 1.279 546 2 157 1.309 403 2.105 10.083 4.342 22 1.042

(22)

Tabel 26 Peserta KB Baru KPS dan KS I Menurut Metode Kontrasepsi

METODE KONTRASEPSI PENCAPAIAN PB KPS KS I JUNI 2016

PB % THD JUMLAH PB THD PB SELURUH% PB KPS & KS I

KPS & KS I PB KPS & KS I SELURUH TAHAPAN KS

TAHAPAN KS 1. IUD 205 7,41 1.309 15,66 2. MOW 100 3,61 403 24,81 3. IMPLANT 479 17,30 2.105 22,76 4. SUNTIKAN 1.279 46,21 10.083 12,68 5. PIL 546 19,73 4.342 12,57 6. MOP 2 0,07 22 9,09 7. KONDOM 157 5,67 1.042 15,07 JUMLAH 2.768 100,00 19.306 14,34 MKJP 786 28,40 3.839 20,47 METODE KB PRIA 159 5,74 1.064 14,94

Dari Gambar 4 dan Tabel 26 dapat dilihat perbandingan antara Peserta KB Baru seluruh tahapan keluarga dan Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I pada masing-masing metode kontrasepsi. Dari jumlah peserta KB baru sebanyak 19.306 PB, Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I sebesar 14,34% dari jumlah seluruh Peserta KB Baru atau sebanyak 2.768 Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, dari jumlah Peserta KB Baru MKJP sebanyak 3.839 peserta, Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I MKJP berjumlah 786 peserta.

Gambar 5. Kontribusi Metode Kontrasepsi terhadap Jumlah Peserta KB Baru KPS dan KS I Jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I sampai dengan Juni 2016 berjumlah 2.768 peserta. Suntikan masih tetap mendominasi metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB baru dari Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I yaitu sebanyak 46,21% dari jumlah Peserta KB Baru

IUD; 7,41% MOW; 3,61% IMPLANT; 17,30% SUNTIKAN; 46,21% PIL; 19,73% MOP; 0,07% KONDOM; 5,67%

(23)

Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Metode Kontrasepsi terbanyak ke-dua yang digunakan yaitu Pil yang digunakan sebanyak 19,73% dari Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang digunakan sebanyak 28,40% dari jumlah PB KPS dan KS I. Jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 8.

3.1.3 Peserta KB Baru Menurut Jalur Pelayanan

Program KB saat ini diarahkan kepada kemandirian masyarakat dalam memperoleh pelayanan kontrasepsi serta peningkatan fungsi sektor swasta dalam penyediaan pelayanan kontrasepsi, namun mayoritas peserta KB masih mendapatkan pelayanan KB dari jalur pemerintah.

Sebanyak 45,74% Peserta KB Baru dilayani di Faskes KB Pemerintah atau sebanyak 8.830 peserta sampai dengan bulan Juni . Tempat pelayanan terbanyak kedua yang melayani Peserta KB Baru adalah Jejaring Lainnya yang telah melayani sebanyak 7.190 Peserta KB Baru atau sebesar 37,24% dari jumlah Peserta KB Baru.

Sedangkan untuk Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I, sebanyak 82,15% Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I dilayani di Faskes KB Pemerintah atau sebanyak 2.274 peserta. Tempat pelayanan terbanyak kedua yang melayani Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I adalah Jejaring Lainnya sebanyak 454 peserta KB.

Tabel 27. Peserta KB Baru Berdasarkan Tempat Pelayanan s.d Juni 2016

TEMPAT PELAYANAN HASIL PELAYANAN PESERTA KBBARU PESERTA KB BARU KPSHASIL PELAYANAN DAN KS I

PB % THD JUMLAH PB % THD JUMLAH

PESERTA KB BARU

SELURUH PB SELURUH KPS &

KS I PB KPS & KS I

TAHAPAN KS TAHAPAN KS

1. FASKES KB PEMERINTAH 8.830 45,74 2.274 82,15

2. FASKES KB SWASTA 766 3,97 9 0,33

3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 70 0,36 2 0,07

4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 2.450 12,69 29 1,05

5. JEJARING LAINNYA 7.190 37,24 454 16,40

(24)

3.1.4 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Persalinan

Tabel 28. Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi s.d Juni 2016

METODE KONTRASEPSI PB % THD JUMLAH

PASCA PERSALINAN PB PASCA PERSALINAN

1. IUD 295 3,81 2. MOW 146 1,89 3. IMPLANT 625 8,07 4. SUNTIKAN 4.717 60,93 5. PIL 1.709 22,07 6. MOP 1 0,01 7. KONDOM 249 3,22 JUMLAH 7.742 100,00 MKJP 1.067 13,78 METODE KB PRIA 250 3,23

KB Pasca Persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca persalinan sampai kurun waktu 42 hari setelah persalinan. Pada Tabel 28 dapat diketahui bahwa sampai dengan bulan Juni terdapat hasil Peserta KB Baru Pasca Persalinan Sebanyak 7.742 Peserta . Peserta KB Baru Pasca Persalinan paling banyak masih menggunakan suntikan yaitu sebesar 60,93% dari jumlah Peserta KB Baru Pasca Persalinan. Jenis Kontrasepsi terbanyak kedua yang paling banyak digunakan yaitu pil sebanyak 22,07% atau 1.709 peserta KB Baru.

3.1.5 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Keguguran

Tabel 29. Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi s.d Juni 2016 METODE

KONTRASEPSI PASCA KEGUGURANPB PB PASCA KEGUGURAN% THD JUMLAH

KEGUGURAN 1. IUD 11 4,51 2. MOW 3 1,23 3. IMPLANT 17 6,97 4. SUNTIKAN 147 60,25 5. PIL 44 18,03 6. MOP 0 0,00 7. KONDOM 22 9,02 JUMLAH 244 100,00 MKJP 31 12,70 METODE KB PRIA 22 9,02

KB Pasca Keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca keguguran sampai kurun waktu 42 hari setelah keguguran. Sampai dengan bulan Juni terdapat hasil Peserta KB Baru Pasca Keguguran Sebanyak 244 Peserta. Peserta KB Baru Pasca Keguguran paling banyak masih menggunakan suntikan yaitu sebesar 60,25% atau sebanyak 147 peserta KB Baru. Jenis Kontrasepsi terbanyak kedua yang paling banyak digunakan yaitu pil sebanyak 18,03% atau 44 peserta KB Baru.

(25)

Peserta KB Baru pasca keguguran yang menggunakan MKJP sebanyak 31 peserta dan Metode KB Pria sebanyak 22 peserta. Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 10.

3.2 HASIL PELAYANAN PESERTA KB LAMA (ULANGAN DAN GANTI CARA) 3.2.1 Pelayanan ganti Cara

Kegiatan pelayanan ulang bagi peserta KB lama untuk ganti cara ke kontrasepsi lain sampai dengan bulan Juni sebanyak 7.565 peserta. Pada Tabel 30 dapat dilihat Peserta KB lama cenderung berganti ke metode kontrasepsi suntikan sebanyak 3.548 peserta atau sebesar 46,90% dari jumlah pelayanan ganti cara. Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang dipilih oleh Peserta KB Ganti Cara yaitu Pil sebanyak 1.822 peserta atau sebesar 24,08% dari jumlah Peserta KB Ganti Cara. Jumlah Pelayanan Kontrasepsi Ganti Cara per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 14.

Tabel 30. Peserta KB Ganti Cara s.d Juni 2016

METODE KONTRASEPSI PELAYANAN GANTI CARA

JUMLAH GANTI CARA %

1. IUD 563 7,44 2. MOW 39 0,52 3. IMPLANT 1.450 19,17 4. SUNTIKAN 3.548 46,90 5. PIL 1.822 24,08 6. MOP 0 0 7. KONDOM 143 1,89 JUMLAH 7.565 100,00

Dilihat dari tempat pelayanan Peserta KB Ganti Cara pada tabel 31, tempat pelayanan yang paling banyak melayani KB ganti cara Jejaring Praktik Bidan sebanyak 3.630 peserta atau mencapai 47,98% dari jumlah seluruh pelayanan ganti cara.

Tabel 31. Tempat Pelayanan Ganti Cara s.d Juni 2016

TEMPAT PELAYANAN PELAYANAN %

GANTI CARA

1. FASKES KB PEMERINTAH 1.949 25,76

2. FASKES KB SWASTA 8 0,11

3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 2 0,03

4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 3.630 47,98

5. JEJARING LAINNYA 1.976 26,12

(26)

3.2.2 Pelayanan Pemberian Kontrasepsi Ulang

Jumlah Peserta KB lama yang melakukan kunjungan ulang dan diberi metode kontrasepsi sesuai dengan metode kontrasepsi yang dipakainya sampai dengan Juni 2016 ada sebanyak 179.664 peserta. Pada tabel 32 dapat diketahui Pemberian kontrasepsi ulang yang paling banyak dilakukan adalah masih pada metode kontrasepsi suntikan sebanyak 117.238 peserta atau mencapai 65,25% dari jumlah pemberian kontrasepsi ulang. Pemberian kontrasepsi ulang terbanyak kedua adalah pil sebanyak 57.879 peserta. Jumlah Pemberian Kontrasepsi Ulang per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 15.

Tabel 32. Pemberian Kontrasepsi Ulang s.d Juni 2016

METODE KONTRASEPSI PEMBERIAN KONTRASEPSI ULANG ULANG JUMLAH ULANG % 1. IUD 146 0,08 2. IMPLANT 1.257 0,70 3. KONDOM 3.144 1,75 4. SUNTIKAN 117.238 65,25 5. PIL 57.879 32,22 JUMLAH 179.664 100,00

Tabel 33. Tempat Pelayanan Pemberian Kontrasepsi Ulang s.d Juni 2016

TEMPAT PELAYANAN PEMBERIAN %

KONTRASEPSI ULANG

1. FASKES KB PEMERINTAH 65.144 36,26

2. FASKES KB SWASTA 8.644 4,81

3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 356 0,20

4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 29.129 16,21

5. JEJARING LAINNYA 76.391 42,52

JUMLAH 179.664 100,00

Dari tabel 33 di atas, pemberian kontrasepsi ulang terbanyak dilakukan di Jejaring Lainnya sebanyak 76.391 peserta atau sebesar 42,52%. Pemberian kontrasepsi ulang terbanyak kedua yaitu di Faskes KB Pemerintah sebanyak 65.144 peserta atau sebesar 36,26% dari jumlah pemberian kontrasepsi ulang.

3.3 PESERTA KB AKTIF

Jumlah Peserta KB Aktif (PA) pada bulan Juni 2016 sebanyak 228.749 peserta. Pada Gambar 6 terlihat persebaran Peserta KB Aktif terbanyak ada di Bangka Selatan yaitu sebesar 19,47% dari jumlah Peserta KB Aktif. Persebaran yang paling sedikit yaitu di Belitung Timur sebesar 9,80% dari jumlah Peserta KB Aktif.

Persentase Peserta KB Aktif dibandingkan jumlah Pasangan Usia Subur atau Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) provinsi sebesar 83,23%. Pada Gambar 7 dapat dilihat variasi CPR kabupaten/kota yaitu terendah di Pangkalpinang sebesar 78,35% dan tertinggi di Belitung sebesar

(27)

89,66% .Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 25.

Gambar 6. Persebaran Jumlah Peserta KB Aktif

Gambar 7. Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR)

Gambar 8 menunjukkan persentase Peserta KB Aktif MKJP dibandingkan dengan jumlah Peserta KB Aktif. Persentase Peserta KB aktif yang menggunakan metode MKJP dari jumlah Peserta KB Aktif tertinggi ada di Bangka Selatan sebesar 25,36% dari jumlah seluruh peserta KB aktif. Persentase Peserta KB Aktif MKJP terendah ada di Bangka Barat sebesar 9,49% dari jumlah seluruh peserta KB aktif. BANGKA; 16,29% BELITUNG; 15,70% BANGKA SELATAN; 19,47% BANGKA TENGAH; 12,08% BANGKA BARAT; 14,83% BELITUNG TIMUR; 9,80% PANGKAL PINANG; 11,82% 72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00 86,00 88,00 90,00

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG 78,76 89,66 88,22 79,41 82,39 84,69 78,35

(28)

Gambar 8. Persentase Peserta KB Aktif MKJP 3.4 Unmet Need

Upaya memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB juga menjangkau kelompok yang selama ini kebutuhannya belum terpenuhi, yaitu PUS yang sudah tidak ingin anak lagi dan atau masih ingin mempunyai anak tetapi ditunda dan tidak menggunakan salah satu metode kontrasepsi (unmet need).

Jumlah PUS pada Juni 2016 berjumlah 274.836 pasangan ,dengan jumlah PUS bukan Peserta KB berjumlah 46.087 pasangan terdiri dari 7.375 PUS yang Hamil, 12.899 PUS Ingin Anak Segera, 11.321 PUS Ingin Anak Ditunda dan 14.492 PUS Tidak Ingin Anak Lagi. Dari angka tersebut diperoleh tingkat unmet need provinsi adalah 9,39% (25.813 PUS). Rentang unmet need di kabupaten/ kota bervariasi dari 3,18% di Bangka Selatan hingga 17,72% di Bangka. Rincian Pasangan Usia Subur bukan Peserta KB masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 23.

Tabel 34. Unmet Need NO KABUPATEN/KOTA

INGIN ANAK

DITUNDA TIDAK INGINANAK LAGI

UNMET NEED PUS

JUMLAH JUMLAH PENC. %

1 BANGKA 47.318 2.105 6.278 8.383 17,72 2 BELITUNG 40.065 1.150 658 1.808 4,51 3 BANGKA SELATAN 50.486 981 625 1.606 3,18 4 BANGKA TENGAH 34.812 2.713 2.267 4.980 14,31 5 BANGKA BARAT 41.183 2.098 2.061 4.159 10,10 6 BELITUNG TIMUR 26.471 612 934 1.546 5,84 7 PANGKAL PINANG 34.501 1.662 1.669 3.331 9,65 PROVINSI 274.836 11.321 14.492 25.813 9,39

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG 9,61 16,66 25,36 21,13 9,49 15,19 22,12

(29)

3.5 Kelompok Kegiatan Ketahanan Keluarga

Upaya – upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan keluarga adalah melalui pembentukan dan penggerakkan kelompok-kelompok kegiatan seperti Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL).

1. Kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB)

Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB) merupakan wadah kegiatan beranggotakan yang keluarga yang memiliki anak balita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak balita melalui rangsangan/ stimulasi baik secara fisik, mental, sosial emosional dan intelektualnya.

Pada laporan Juni 2016 terdapat jumlah kelompok BKB sebanyak 445 kelompok namun yang terlapor berjumlah 434 kelompok. Kesertaan ber-KB dari anggota kelompok ketahanan keluarga menjadi bagian penting dalam program KKBPK. Anggota kelompok BKB berstatus PUS yang menjadi sasaran menjadi peserta KB sebanyak 16.416 keluarga dan yang menjadi peserta KB berjumlah 14.750 keluarga atau sebesar 89,85% dari target sasaran. Pada Gambar 9 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKB yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKB masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 16 dan17.

Gambar 9. Anggota BKB berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 34. Pembinaan Kelompok BKB

NO INDIKATOR JUMLAH

1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKB 34.453

2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKB 20.678

3 ANGGOTA BKB BERSTATUS PUS 16.416

4 ANGGOTA BKB BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 14.750

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG 1.136 1.188 1.070 3.489 3.724 1.663 4.146 1.089 1.136 1.031 3.085 3.440 1.534 3.435

(30)

2. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)

Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan beranggotakan keluarga yang memiliki anak dan remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja.

Anggota kelompok BKR berstatus PUS yang menjadi target sasaran menjadi peserta KB sebanyak 4.246 keluarga dan yang menjadi peserta KB berjumlah 3.632 keluarga atau sebesar 85,54% dari target sasaran. Pada Gambar 10 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKR yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKR masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 18 dan 19.

Gambar 10. Anggota BKR berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 35. Pembinaan Kelompok BKR

NO INDIKATOR JUMLAH

1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKR 17.952

2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKR 6.006

3 ANGGOTA BKR BERSTATUS PUS 4.246

4 ANGGOTA BKR BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 3.632

3. Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL)

Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL) merupakan kelompok kegiatan untuk membina keluarga lansia dalam upaya meningkatkan kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri, produktif, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Anggota kelompok BKL berstatus PUS yang menjadi target sasaran menjadi peserta KB sebanyak 2.737 PUS dan yang menjadi peserta KB berjumlah 2.388 peserta atau sebesar 87,25% dari jumlah PUS . Pada Gambar 11 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKL

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG

222 244 449 1.859 166 284 1.022 208 226 414 1.491 162 232 899

(31)

yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKL masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di 20 dan 21.

Gambar 11. Anggota BKL berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 36. Pembinaan Kelompok BKL

NO INDIKATOR JUMLAH

1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKL 12.199

2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKL 5.961

3 ANGGOTA BKL BERSTATUS PUS 2.737

4 ANGGOTA BKL BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 2.388

3.6 Pusat Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa

Pusat Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa adalah suatu wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Menurut klasifikasinya, PIK Remaja/ Mahasiswa dibentuk menjadi 3 tahapan kelompok yaitu PIK Remaja/ Mahasiswa Tumbuh, PIK Remaja/ Mahasiswa Tegak dan PIK Remaja/ Mahasiswa Tegar.

Jumlah PIK Remaja pada laporan Juni 2016 sebanyak 279, dengan rincian 216 PIK Remaja tahap Tumbuh (77,42%), 39 PIK Remaja tahap Tegak (13,98%) dan 24 PIK Remaja tahap Tegar (8,60%). Dari 279 PIK Remaja yang ada, tercatat sebanyak 277 PIK Remaja yang melapor pada Juni 2016. Cakupan Laporan PIK Remaja masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 2.

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG

310 286 155 767 172 222 825 237 278 144 635 161 222 711

(32)

Gambar 12. Persentase PIK Remaja tahap Tumbuh, Tegak dan Tegar 3.7 Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah wadah kegiatan ekonomi yang beranggotakan keluarga, terutama keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I), yang saling berinteraksi untuk melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Jumlah Anggota UPPKS yang berstatus PUS sebanyak 1.321 pasangan dan yang menjadi peserta KB ada sebanyak 1.213 PUS atau sebesar 91,82% dari jumlah PUS. Angka ini bervariasi dari paling rendah di Belitung Timur sebesar 79,80% dari PUS dan tertinggi ada di Belitung yang mencapai 98,42% dari jumlah PUS. Pada Gambar 13 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota UPPKS yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 22.

Gambar 13. Anggota UPPKS berstatus PUS yang menjadi Peserta KB

PIK-R TUMBUH; 77,42% PIK-R TEGAK; 13,98% PIK-R TEGAR; 8,60%

BANGKA BELITUNG BANGKA

SELATAN BANGKATENGAH BANGKABARAT BELITUNGTIMUR PANGKALPINANG 225 380 69 145 141 99 262 199 374 60 134 128 79 239

(33)

3.8 Hasil Kegiatan Operasional Koordinasi Lapangan

Salah satu kegiatan penting dalam kegiatan operasional di lapangan adalah dilakukannya Rapat Koordinasi Program KKBK di tingkat Kecamatan (Rakor KB Kecamatan) oleh Petugas KB Kecamatan, serta rapat Koordinasi tingkat Desa/Kelurahan (Rakor KB Desa/kelurahan) oleh Petugas KB Desa/Kelurahan (PLKB/PKB/Petugas KB Honorer) secara teratur setiap bulan. Laporan kegiatan Rakor Kecamatan dan Desa/kelurahan pada bulan Juni dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 13. Kegiatan Rakor Kecamatan

Gambar 14. Kegiatan Rakor Desa/ Kelurahan

Selain itu dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan adanya pelayanan KB di lapangan, dilakukan juga kegiatan Mobil Pelayanan KB (MUYAN KB), Tim KB Keliling (TKBK) yang bergerak

MELAKUKAN RAKOR KECAMATAN; 70,21% TIDAK MELAKUKAN RAKOR KECAMATAN; 29,79% MELAKUKAN RAKOR DESA/KELUARAHA N; 71,58% TIDAK MELAKUKAN RAKOR DESA/KELURAHAN; 28,42%

(34)

Tabel 37 Frekuensi Mobil Pelayanan dan Tim KB keliling

NO MUYAN/ TKBK JUMLAH YANG ADA JUMLAH YANGLAPOR LAPOR%

1 Muyan Prov.ke Kab/Kota Kabupaten/ Kota 0 0,00%

7

2 Muyan Kab. Ke Kecamatan Kecamatan 6 12,77

47

3 TKBK Kecamatan ke Desa/Kel Desa/Kelurahan 119 31,32% 380

Dari 47 kecamatan yang ada, Mobil Pelayanan KB baru bergerak ke 6 kecamatan selama bulan Juni 2016. Dari 380 desa/ kelurahan yang ada, TKBK Kecamatan sudah bergerak ke119 desa/ kelurahan.

(35)

IV.

PENUTUP

Laporan Umpan Balik Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi bulan Juni 2016 ini merupakan laporan yang disusun sebagai bahan evaluasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Laporan ini juga sebagai dasar perencanaan untuk bulan berikutnya dalam rangka mewujudkan BKKBN menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Berbagai permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program KKBPK terus menerus diupayakan penyelesaian dan arah kebijakan yang harus dirumuskan untuk tercapainya sasaran program yang telah ditentukan.

(36)

YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG

ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR

1 BANGKA 8 8 100,00 70 70 100,00 2 1 50,00 25 25 100,00 77 77 100,00 212 212 100,00 44 44 100,00 2 BELITUNG 5 5 100,00 49 49 100,00 5 5 100,00 9 9 100,00 49 49 100,00 203 203 100,00 45 45 100,00 3 BANGKA SELATAN 8 8 100,00 53 53 100,00 0 0 0,00 19 19 100,00 64 64 100,00 128 108 84,38 10 10 100,00 4 BANGKA TENGAH 6 6 100,00 63 63 100,00 3 3 100,00 20 20 100,00 64 64 100,00 150 150 100,00 63 63 100,00 5 BANGKA BARAT 6 6 100,00 64 64 100,00 6 6 100,00 31 31 100,00 64 64 100,00 190 190 100,00 105 105 100,00 6 BELITUNG TIMUR 7 7 100,00 39 39 100,00 19 19 100,00 23 23 100,00 39 39 100,00 185 185 100,00 2 2 100,00 7 PANGKAL PINANG 7 7 100,00 42 42 100,00 1 1 100,00 14 14 100,00 42 42 100,00 345 345 100,00 148 148 100,00 PROVINSI 47 47 100,00 380 380 100,00 36 35 97,22 141 141 100,00 399 399 100,00 1.413 1.393 98,58 417 417 100,00 % % % % % % % TABEL 1

CAKUPAN LAPORAN DATA WILAYAH DAN INSTITUSI KB DI LAPANGAN BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

(37)

YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG YANG

ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR

1 BANGKA 16 16 100,00 5 5 100,00 4 4 100,00 25 25 100,00 2 BELITUNG 14 14 100,00 4 4 100,00 7 7 100,00 25 25 100,00 3 BANGKA SELATAN 15 15 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00 20 20 100,00 4 BANGKA TENGAH 80 80 100,00 15 15 100,00 4 4 100,00 99 99 100,00 5 BANGKA BARAT 10 10 100,00 6 6 100,00 2 2 100,00 18 18 100,00 6 BELITUNG TIMUR 13 11 84,62 1 1 100,00 3 3 100,00 17 15 88,24 7 PANGKAL PINANG 68 68 100,00 5 5 100,00 2 2 100,00 75 75 100,00 PROVINSI 216 214 99,07 39 39 100,00 24 24 100,00 279 277 99,28 % % % TABEL 2

CAKUPAN LAPORAN PIK REMAJA BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

PIK REMAJA TUMBUH PIK REMAJA TEGAK PIK REMAJA TEGAR TOTAL PIK REMAJA

(38)

KECAMATAN FREKUENSI KECAMATAN RAKOR KB DESA/ KEL RAKOR KB

YANG ADA MUPEN YANG ADA KECAMATAN YANG ADA DESA/ KEL

1 BANGKA 8 0 0,00 8 0 0,00 70 0 0,00 2 BELITUNG 5 4 80,00 5 5 100,00 49 44 89,80 3 BANGKA SELATAN 8 2 25,00 8 8 100,00 53 53 100,00 4 BANGKA TENGAH 6 3 50,00 6 3 50,00 63 36 57,14 5 BANGKA BARAT 6 0 0,00 6 6 100,00 64 62 96,88 6 BELITUNG TIMUR 7 0 0,00 7 6 85,71 39 35 89,74 7 PANGKAL PINANG 7 0 0,00 7 5 71,43 42 42 100,00 PROVINSI 47 9 19,15 47 33 70,21 380 272 71,58 % TABEL 3

FREKUENSI OPERASIONAL MUPEN DAN RAKOR KB BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

OPERASIONAL MUPEN KAB/KOTA RAKOR KB KECAMATAN RAKOR KB DESA/ KELURAHAN

(39)

DESA/ KEL FREKUENSI JUMLAH FREKUENSI KIE TOMA/TOGA/TODA TOMA/TOGA/TODA YANG ADA PENYULUHAN KB KIE/KIT YANG ADA YG AKTIF MELAKUKAN KIE

1 BANGKA 70 0 0,00 0 0 0,00 32 0 0,00 2 BELITUNG 49 36 73,47 5 34 680,00 109 40 36,70 3 BANGKA SELATAN 53 45 84,91 7 42 600,00 100 36 36,00 4 BANGKA TENGAH 63 54 85,71 4 59 1475,00 126 31 24,60 5 BANGKA BARAT 64 121 189,06 24 101 420,83 71 42 59,15 6 BELITUNG TIMUR 39 43 110,26 11 68 618,18 35 2 5,71 7 PANGKAL PINANG 42 45 107,14 7 25 357,14 79 20 25,32 PROVINSI 380 344 90,53 58 329 567,24 552 171 30,98

YANG AKTIF MELAKUKAN KIE KB

% % %

TABEL 4

FREKUENSI OPERASIONAL PENYULUHAN DAN KIE KB BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

PENYULUHAN KB OLEH FREKUENSI KIE MENGGGUNAKAN TOMA/TOGA/TODA PLKB/PKB/PETUGAS KB DESA/KEL KIE KIT

(40)

KECAMATAN FREKUENSI DESA/KEL FREKUENSI

YANG ADA MUYAN KB YANG ADA TKBK

1 BANGKA 8 0 0,00 70 0 0,00 2 BELITUNG 5 4 80,00 49 32 65,31 3 BANGKA SELATAN 8 1 12,50 53 3 5,66 4 BANGKA TENGAH 6 1 16,67 63 2 3,17 5 BANGKA BARAT 6 0 0,00 64 15 23,44 6 BELITUNG TIMUR 7 0 0,00 39 48 123,08 7 PANGKAL PINANG 7 0 0,00 42 19 45,24 PROVINSI 47 6 12,77 380 119 31,32 % TABEL 5

FREKUENSI GERAK MUYAN KB DAN OPERASIONAL TIM KB KELILING BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

MUYAN KB KAB/KOTA TKBK KECAMATAN

KE KECAMATAN KE DESA/KEL

(41)

ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR ADA LAPOR 1 BANGKA 15 15 100,00 0 0 0,00 15 13 86,67 20 15 75,00 14 13 92,86 2 BELITUNG 12 12 100,00 2 2 100,00 8 8 100,00 21 21 100,00 14 10 71,43 3 BANGKA SELATAN 10 10 100,00 0 0 0,00 0 0 0,00 12 12 100,00 14 14 100,00 4 BANGKA TENGAH 63 63 100,00 0 0 0,00 9 9 100,00 10 10 100,00 64 64 100,00 5 BANGKA BARAT 9 9 100,00 0 0 0,00 25 25 100,00 24 23 95,83 1 1 0,00 6 BELITUNG TIMUR 8 8 100,00 0 0 0,00 14 5 35,71 21 6 28,57 0 0 0,00 7 PANGKAL PINANG 12 12 100,00 9 9 100,00 0 0 0,00 20 20 100,00 32 32 100,00 PROVINSI 129 129 100,00 11 11 100,00 71 60 84,51 128 107 83,59 139 134 96,40

PRAKTIK BIDAN JEJARING LAINNYA

TABEL 6

CAKUPAN LAPORAN DAN TEMPAT PELAYANAN KB BULAN : JUNI 2016

NO KABUPATEN/KOTA

FASKES JEJARING FASKES KB PEMERINTAH FASKES KB SWASTA PRAKTIK DOKTER

(42)

JUMLAH PESERTA PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU KB BARU 1 BANGKA 4.541 1.094 24,09 23,88 8 5 62,50 0,11 1094 254 23,22 5,54 4.581 2 BELITUNG 846 335 39,60 7,31 3 0 0,00 0,00 206 111 53,88 2,42 1.647 3 BANGKA SELATAN 1.989 785 39,47 17,14 6 0 0,00 0,00 481 117 24,32 2,55 2.918 4 BANGKA TENGAH 2.259 883 39,09 19,28 7 10 142,86 0,22 546 274 50,18 5,98 3.636 5 BANGKA BARAT 1.999 709 35,47 15,48 6 1 16,67 0,02 484 200 41,32 4,37 2.826 6 BELITUNG TIMUR 995 81 8,14 1,77 3 3 100,00 0,07 231 3 1,30 0,07 1.113 7 PANGKAL PINANG 2.381 455 19,11 9,93 7 3 42,86 0,07 578 83 14,36 1,81 2.585 PROVINSI 15.010 4.342 28,93 22,49 40 22 55,00 0,11 3620 1042 28,78 5,40 19.306 TABEL 7 (2)

PENCAPAIAN INDIKATOR PPM PESERTA KB BARU MENURUT METODE KONTRASEPSI BULAN : JUNI 2016

(43)

PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THDPPM % THD JUMLAH PESERTA 1 BANGKA 112 226 201,79 5,78 276 62 22,46 1,58 2.132 377 17,68 9,64 5.234 2.563 48,97 65,52 2 BELITUNG 21 75 357,14 3,70 53 23 43,40 1,13 400 162 40,50 7,98 979 941 96,12 46,38 3 BANGKA SELATAN 49 57 116,33 2,38 123 13 10,57 0,54 937 336 35,86 14,02 2.296 1.610 70,12 67,17 4 BANGKA TENGAH 56 489 873,21 9,49 139 54 38,85 1,05 1.064 381 35,81 7,39 2.606 1.545 59,29 29,98 5 BANGKA BARAT 49 114 232,65 4,75 123 60 48,78 2,50 942 517 54,88 21,52 2.307 1.225 53,10 51,00 6 BELITUNG TIMUR 24 48 200,00 3,58 59 30 50,85 2,24 449 142 31,63 10,60 1.099 806 73,34 60,15 7 PANGKAL PINANG 59 300 508,47 8,94 147 161 109,52 4,80 1.126 190 16,87 5,66 2.759 1.393 50,49 41,53 PROVINSI 370 1.309 353,78 6,36 920 403 43,80 1,96 7.050 2.105 29,86 10,22 17.280 10.083 58,35 48,98 TABEL 7

PENCAPAIAN INDIKATOR PPM PESERTA KB BARU MENURUT METODE KONTRASEPSI BULAN : JUNI 2016

(44)

IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 102 60 5 19 182 436 124 928 2 BELITUNG 63 23 - 111 157 878 325 1.557 3 BANGKA SELATAN 30 13 - 63 171 357 194 828 4 BANGKA TENGAH 140 54 10 75 128 414 333 1.154 5 BANGKA BARAT 101 57 1 176 482 963 603 2.383 6 BELITUNG TIMUR 48 29 3 3 142 776 81 1.082 7 PANGKAL PINANG 107 46 3 60 147 378 157 898 PROVINSI 591 282 22 507 1.409 4.202 1.817 8.830 TABEL 7 A

HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB PEMERINTAH BULAN : JUNI 2016

(45)

IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 0 0 0 0 0 0 0 0 2 BELITUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 3 BANGKA SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BANGKA TENGAH 0 0 0 0 0 0 0 0 5 BANGKA BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 6 BELITUNG TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 7 PANGKAL PINANG 150 115 0 0 25 343 133 766 PROVINSI 150 115 0 0 25 343 133 766 TABEL 7 B

HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB SWASTA BULAN : JUNI 2016

(46)

IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 1 2 0 0 16 8 1 28 2 BELITUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 3 BANGKA SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BANGKA TENGAH 0 0 0 3 2 27 5 37 5 BANGKA BARAT 0 3 0 1 0 0 0 4 6 BELITUNG TIMUR 0 1 0 0 0 0 0 1 7 PANGKAL PINANG 0 0 0 0 0 0 0 0 PROVINSI 1 6 0 4 18 35 6 70 TABEL 7 C

HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES JEJARING (PRAKTIK DOKTER) BULAN : JUNI 2016

(47)

IUD KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 23 3 37 514 122 699 2 BELITUNG 12 - 4 21 8 45 3 BANGKA SELATAN 8 36 47 267 148 506 4 BANGKA TENGAH 6 17 2 269 83 377 5 BANGKA BARAT 13 23 35 262 106 439 6 BELITUNG TIMUR - - - 30 - 30 7 PANGKAL PINANG 26 1 8 281 38 354 PROVINSI 88 80 133 1.644 505 2.450 TABEL 7 D

HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES JEJARING (PRAKTIK BIDAN MANDIRI) BULAN : JUNI 2016

(48)

IUD KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 100 232 142 1.605 847 2.926 2 BELITUNG - - 1 42 2 45 3 BANGKA SELATAN 19 18 118 986 443 1.584 4 BANGKA TENGAH 343 179 249 835 462 2.068 5 BANGKA BARAT - - - - - -6 BELITUNG TIMUR - - - - - -7 PANGKAL PINANG 17 22 10 391 127 567 PROVINSI 479 451 520 3.859 1.881 7.190 TABEL 7 E

HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH JEJARING FASKES KB LAINNYA BULAN : JUNI 2016

(49)

IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 46 9 1 12 57 204 31 360 2 BELITUNG 39 21 - 52 66 310 184 672 3 BANGKA SELATAN - - - 1 - 15 21 37 4 BANGKA TENGAH 16 - - 2 24 109 33 184 5 BANGKA BARAT 40 12 1 61 236 289 189 828 6 BELITUNG TIMUR 18 11 - 1 50 177 13 270 7 PANGKAL PINANG 46 47 - 28 46 175 75 417 PROVINSI 205 100 2 157 479 1.279 546 2.768 TABEL 8

JUMLAH PESERTA KB BARU KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA I BULAN : JUNI 2016

(50)

IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 BANGKA 30 9 1 11 36 91 16 194 2 BELITUNG 39 21 - 52 65 310 184 671 3 BANGKA SELATAN - - - - - 8 2 10 4 BANGKA TENGAH 8 - - - 11 12 7 38 5 BANGKA BARAT 40 11 1 61 236 289 189 827 6 BELITUNG TIMUR 18 11 - 1 50 177 13 270 7 PANGKAL PINANG 41 46 - 22 44 73 38 264 PROVINSI 176 98 2 147 442 960 449 2.274 TABEL 8 A

JUMLAH PESERTA KB BARU KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA I YANG DILAYANI OLEH FASKES KB PEMERINTAH BULAN : JUNI 2016

Gambar

Tabel 6 Persentase Laporan PPKBD Juni 2016
Tabel 9 Persentase Laporan BKR Juni 2016
Tabel 15. Cakupan Faskes Jejaring Praktik Bidan Kabupaten/ Kota Juni 2016
Tabel 17 Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi s.d Juni 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum dari tahun ke tahun SMP Negeri 2 Depok memperoleh kepercayaan yang tinggi dari masyarakat, hal ini dapat dilihat dari input NEM peserta didik baru,

Instrumen Tugas Terstruktur : Peserta didik dites dengan Soal pilihan ganda dengan materi yang ada pada buku GAMBAR TEKNIK MESIN SMK Jilid 2. SOAL

METODE KONTRASEPSI JUMLAH PEMBERIAN INFORMED CONSENT JUMLAH PESERTA KB BARU KELUARGA PRA S & KS I DOKTER PRAKTEK SWASTA BIDAN PRAKTEK SWASTA METODE

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU SELAIN PESERTA KB BARU PRIA TERHADAP PPM PB SELAIN KB BARU PRIA KONTRAK KEMITRAAN BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2008..

Macam- macam alat kontrasepsi non Hormonal antara lain IUD, Metode Operasi Wanita/ Sterilisasi, Metode Operasi

Sedangkan jika dilihat pencapaian PB Pasca persalinan sampai dengan bulan juni 2016 maka terlihat bahwa Faskes KB pemerintah melayani sebesar 60,44% dari PB Pasca

Pencapaian peserta KB baru terhadap KKP PB per mix kontrasepsi sampai bulan Desember dapat dilihat pada tabel berikut :..