• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 1

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER I

TAHUN 2015/2016

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

UNIVERSITY Muh_Nur_Jamal

7D744149

089670585040

16jamal

muh.jamal08

KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG

KETUPLAK LK I/2016-II

(2)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 2

Silakan follow ya

   muh.jamal85@yahoo.com muh.jamal1608@gmail.com muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id

Muhammad Nur Jamaluddin

ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

(3)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 3 Renungan Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini

Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

(4)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 4

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261

UJIAN TENGAH SEMESTER I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HARI, TANGGAL : ... KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H-I / I

WAKTU : 90 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

Soal:

1. Sebutkan alasan-alasan mengapa manusia harus beragama! Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan di atas itu menanyakan tentang alasan-alasan manusia harus beragama.

Jawab:

Alasan-alasan manusia harus beragama:

a. Sesungguhnya dalam kehidupan ini membutuhkan penyelesaian rasional dan irasional. Salah satunya yaitu berkaitan dengan agama, bahwa agama berujung penyelesaian masalahnya itu ke arah irasional.

b. Manusia harus beragama karena:

1) manusia memiliki kebatasan pengetahuan dalam banyak hal sehingga manusia harus beragama;

2) agar senantiasa manusia memiliki pencaraha spritual dalam kehidupannya; 3) membatu manusia dalam menghadapi macam-macam permasalahan hidup; 4) sebagai respon untuk mengatasi kegagalan akibat ketidakmampuan manusia;

5) agama memberi isyarat kepada manusia bahwa ada zat yang lebih tunggal, yaitu Tuhan Yang Maha Esa;

(5)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 5

6) dalam bahasa Arab sendiri agama berarti addin yang bila diterjemahkan berarti jalan. Sehingga mengapa kita harus beragama, berarti sama dengan pertanyaan mengapa kita harus berjalan. Dalam kehidupan ini kita harus berjalan (beragama) karena agama mengatur bagaimana cara kita berjalan di muka bumi ini, sehinga kita bisa hidup di dunia dengan baik dan benar.Agama adalah aturan hidup manusia, dan diajarkan agar manusia bisa hidup dengan harmonis di dunia dan di akhirat;

7) agama memainkan peranan sosial yang kuat dalam kehidupan manusia, karena semua agama mengajarkan manusia dalam kebaikan. Ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etik yang wajib dilakukan penganutnya. Sehingga ketika seseorang manusia tidak beragama, berarti ia tidak ada yang mengarahkan pada kebaikan. Kita juga peru beragama karen agama menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak bis adijawab oleh akal manusia sendiri. Misalnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup, takdir serta nasib, dan sebagainya;

8) mendapat perlindungan, seperti awal sejarah manusia pra sejarah, mumculnya agama adalah ketidak tahuan, dimangsa binatang buas, bencana alam, maka mereka menerka-nerka dan mengadakan pemujaan untuk meminta perlindungan, kepada objek-objek seperti batu besar, pohon, gua-gua, gunung, dan lain-lain;

9) ketidaktahuan kemana ia akan pergi setelah meninggal dunia;

10) selain itu kita harus beragama agar dapat mewujudkan dunia yang harmonis, karena pada umumya agaa memiliki nilai yang sama. Nilai-nilai tersebut memberi penerangan kepada manusia agar hidup rukun sesama umat manusia, sehingga mampu menghindari peperangan, dan menciptakan dunia yang harmonis.

(6)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 6

2. Tunjukkan nila-nilai yang membedakan agama Islam dengan agama yang lain! Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan di atas itu menanyakan tentang nila-nilai yang membedakan agama Islam dengan agama yang lain.

Jawab:

Pada hakikatnya agama itu terbagi menjadi dua yaitu agama wahyu dan agama nonwahyu. Agama Islam merupakan agama wahyu dan agama selain Islam merupakan agama nonowahyu. Nila-nilai yang membedakan agama Islam dengan agama yang lain:

a. Agama Wahyu

Agama wahyu juga disebut agama samawi, agama langit. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada ummat manusia melalui RasulNya. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut:

1) Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya.

2) Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan upaya. 3) Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap.

4) Sistem merasa dan berfikirnya tidak inheren dengan sistem merasa dan berpikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya sistem merasa dan berpikir mengabdikan diri kepada agama.

5) Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal.

6) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak.

7) Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam gaib dapat diterima oleh akal.

8) Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakikat kemanusiaan.

(7)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 7

9) Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil sempurna yang bersih dari dosa.

b. Agama Ra’yu (Cultural Religion/Natural Religion)

Agama ra’yu juga disebut agama ardhi, agama bumi, kadang disebut agama budaya dan agama alam. Agama ra’yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui RasulNya. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut:

1) Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.

2) Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya adalah filusuf atau pendiri agama tersebut.

3) Tidak memiliki kitab suci yang otentik, sekalipun memiliki kitab suci.

4) Sistem merasa dan berfikirnya interen dengan sistem merasa dan berpikir tiap segi kehidupan.

5) Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filusufnya. 6) Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi.

Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata suatu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam gaib tak terpikir oleh akal. (Sidi Ghazalba; 1975; 49-53)

7) Nilai agama ditentunkan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya.

8) Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain. (Muhammad Baud Ali, 1997: 72)

(8)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 8

c. Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living

Religious of the World sebagai berikut:

1) Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian.

2) Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak.

3) Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak penting.

4) Semua agama wahyu lahir di daerah Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu.

5) Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras semetik. 6) Agama wahyu sesuai dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan agama

bukan wahyu agama misionari.

7) Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama bukan wahyu kabur dan elastis. 8) Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik aspek spritual maupun

material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitikberatkan kepada aspek spritual saja, seperti pada taoisme, atau pada aspek material saja seperti pada confusianisme.

(9)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 9 3. Sebutkan ruang lingkup agama Islam!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan di atas itu menanyakan tentang ruang lingkup agama Islam.

Jawab:

Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syariah dan akhlak. a. Aqidah

Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqaid. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada Rasul-rasulNya, kepada hari Akhir dan kepada qada dan

qadar.

b. Syariah

Syariah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam Alquran dan sunnah Rasululah SAW. Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari:

1) Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris (faraidh) dan wasiat. 2) Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa, utang-piutang,

(10)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 10

3) Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana Islam.

Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok, mencuri dan

minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan kejahatan pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan manfaat badan, dalam tinayat berlaku qishas yaitu:

1) Khilafat (pemerintahan/politik islam).

2) Jihad (perang), termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan tawanan. c. Akhlak/Etika

Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari khuluq yang artinya perangai atau tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran Islam yang mengatur tingkah laku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran.

Akhlak ini meliputi akhlak manusia kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.

Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan yang harus diperbuat (Amin, 1975: 3) Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya dengan sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk.

Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum dibiasakan bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak kecil akan berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri khas perempuan seperti jilbab sedangkan laki-laki memakai kopiah dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika berpakai sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.

(11)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 11 4. Apa saja yang menjadi sumber di dalam Islam!

Pembahasan:

Untuk menjawab soal di atas kita mesti tahu dulu maskud dari pertanyaanya, bahwa pertanyaan di atas itu menanyakan tentang sumber-sumber hukum di dalam Islam.

Jawab:

Sumber-sumber di dalam Islam: a. Alquran

Alquran berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT yang diturunkan secara berangsur-angsur (mutawattir) kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Alquran diawali dengan surat Al-Fatihah, diakhiri dengan surat An-Nas. Membaca Alquran merupakan ibadah. Alquran merupakan sumber hukum Islam yang utama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah SWT, yaitu menngikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangnannya

Alquran memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia:

1) Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qada dan qadar.

2) Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memiliki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan.

3) Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni salat, puasa, zakat dan haji. 4) Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat.

(12)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 12

Isi kandungan Alquran dilihat dari segi kuantitas dan kualitas: 1) Segi Kuantitas

Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 77.439 kosa kata dan 323.015 huruf. 2) Segi Kualitas

Isi pokok Alquran ditinjau dari segi hukum terbagi menjadi tiga bagian:

a) Hukum yang berkaitan dengan ibadah adalah hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu tauhid atau ilmu kalam.

b) Hukum yang berhubungan dengan amaliyah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fiqih.

c) Hukum yang berkaitan dngan akhlak, yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat-sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku-perilaku tercela.

Bila ditinjau dari hukum syara terbagi menjadi dua kelompok:

a) Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti salat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya. b) Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah) seperti perjanjian perjanjian, hukuman (pidana), perekonomian, pendidikan, perkawinan dan lain sebagainya.

Hukum yang berkaitan dengan muamalah meliputi:

a) Hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam berkeluarga, yaitu perkawinan dan warisan.

b) Hukum yang berkaitan dengan perjanjian, yaitu yang berhubungan dengan jual beli (perdagangan), gadai-menggadai, perkongsian dan lain-lain. Maksud utamanya agar hak setiap orang dapat terpelihara dengan tertib.

c) Hukum yang berkaitan dengan gugat menggugat, yaitu yang berhubungan dengan keputusan, persaksian dan sumpah.

(13)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 13

d) Hukum yang berkaitan dengan jinayat, yaitu yang berhubungan dengan penetapan hukum atas pelanggaran pembunuhan dan kriminalitas.

e) Hukum yang berkaitan dengan hubungan antar agama, yaitu hubungan antar kekuasan Islam dengan nonislam sehingga tercpai kedamaian dan kesejahteraan. f) Hukum yang berkaitan dengan batasan pemilikan harta benda, seperti zakat, infak

dan sedekah.

Ketetapan hukum yang terdapat dalam Alquran ada yang rinci dan ada yang garis besar. Ayat ahkam (hukum) yang rinci umumnya berhubungan dengan masalah ibadah, kekeluargaan dan warisan. Pada bagian ini banyak hukum bersifat taabud (dalam rangka ibadah kepada Allah SWT), namun tidak tertutup peluang bagi akal untuk memahaminya sesuai dengan perubahan zaman. Sedangkan ayat ahkam (hukum) yang bersifat garis besar, umumnya berkaitan dengan muamalah, seperti perekonomian, ketata negaraan, undang-undang sebagainya. Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan masalah ini hanya berupa kaidah-kaidah umum, bahkan seringkali hanya disebutkan nilai-nilainya, agar dapat ditafsirkan sesuai dengan perkembangan zaman.

Selain ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan hukum, ada juga yang berkaitan dengan masalah dakwah, nasihat, tamsil, kisah sejarah dan lain-lainnya. Ayat yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut jumlahnya banyak sekali.

b. Hadits

Hadits merupakan segala tingkah laku nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Alquran. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT yang artinya: “ … Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, …” (Qs. Al Hasyr 59: 7)

(14)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 14

Perintah meneladani Rasulullah SAW ini disebabkan seluruh perilaku nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai luhur dan merupakan cerminan akhlak mulia. Apabila seseorang bisa meneladaninya maka akan mulia pula sikap dan perbutannya. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia. Hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua, juga dinyatakan oleh Rasulullah SAW:

Yang artinya: “Aku tinggalkan dua perkara untukmu seklian, kalian tidak akan sesat selama kalian berpegangan kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunah rasulnya.” (HR. Imam Malik)

Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua memilki kedua fungsi sebagai berikut:

1) Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Alquran, sehingga kedunya (Alquran dan Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang sama. Misalnya Allah SWT didalam Alquran menegaskan untuk menjauhi perkataan dusta, sebagaimana ditetapkan dalam firmannya yang artinya: “…Jauhilah perbuatan dusta…” (Qs. Al Hajj 22: 30)

Ayat diatas juga diperkuat oleh hadits-hadits yang juga berisi larangan berdusta. 2) Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Alquran yang masih bersifat

umum. Misalnya, ayat Alquran yang memerintahkan salat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, semuanya bersifat garis besar. Seperti tidak menjelaskan jumlah rakaat dan bagaimana cara melaksanakan shalat, tidak merinci batas mulai wajib zakat, tidak memarkan cara-cara melaksanakan haji. Rincian semua itu telah dijelaskan oleh Rasullah SAW dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Alquran Allah SWT mengharamkan bangkai, darah dan daging babi. Firman Allah yang artinya: “Diharamkan bagimu bangkai, darah,dan daging babi…” (Qs. Al Maidah 5: 3)

(15)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 15

Ayat tersebut menjelaskan bahwa bangkai itu haram dimakan, tetap tidak dikecualikan bangkai mana yang boleh dimakan. Kemudian datanglah hadits menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan, yakni bangkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa…” (HR. Ibnu Majjah) 3) Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Alquran. Misalnya,

cara menyucikan bejana yang dijilat anjing, dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dicampur dengan tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Mennyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah dengan cara membasuh sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)

Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

1) Hadits sahih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak berillat, dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai kesahihan suatu hadits.

2) Hadits hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits hasan termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting. 3) Hadits dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat hadits

sahih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai

perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits sahih atau hasan yang tidak dipenuhi

(16)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 16 Adapun syarat-syarat hadits yang sahih, yaitu: 1) rawinya bersifat adil;

2) sempurna ingatan; 3) sanadnya tidak terputus; 4) hadits itu tidak berilat; 5) hadits itu tidak janggal.

c. Ijtihad

Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Alquran maupun hadits, dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan. Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum-hukum yang ketiga. Hasil ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW dengan sahabat yang bernama Muadz Bin Jabal, ketika Muadz diutus ke negeri Yaman. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Muadz: ”Bagaimana kamu akan menetapkan hukum kalau dihadapkan pada satu masalah yang memerlukan penetapan hukum?”, Muadz menjawab: “Saya akan menetapkan hukum dengan Alquran, Rasuullah SAW bertanya lagi: “Seandainya tidak ditemukan ketetapannya di dalam Alquran?” Muadz menjawab: “Saya akan tetapkan dengan hadits.” Rasul bertanya lagi: “Seandainya tidak engkau temukan ketetapannya dalam Alquran dan hadits”, Muadz menjawab” saya akan berijtihad dengan pendapat saya sendiri” kemudian, Rasulullah SAW menepuk-nepukkan bahu Muadz bin Jabal, tanda setuju. Kisah mengenai Muadz ini menajdikan ijtihad sebagai dalil dalam menetapkan hukum Islam setelah Alquran dan hadits.

Untuk melakukan ijtihad (mujtahid) harus memenuhi bebrapa syarat berikut ini: 1) mengetahui isi Alquran dan hadits, terutama yang bersangkutan dengan hukum; 2) memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya untuk menafsirkan Alquran

dan hadits;

3) mengetahui soal-soal ijma;

(17)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 17

Islam menghargai ijtihad, meskipun hasilnya salah, selama ijtihad itu dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua pahala dan apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara ia melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya salah, maka ia memperoleh satu pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam bukan saja membolehkan adanya perbedaan pendapat sebagai hasil ijtihad, tetapi juga menegaskan bahwa adanya beda pendapat tersebut justru akan membawa rahmat dan kelapangan bagi umat manusia. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda yang artinya: ”… Perbedaan pendapat di antara umatku akan membawa rahmat.” (HR. Nashr Al Muqaddas)

Ijtihad seseorang dapat menmpuhnya dengan cara ijma dan qiyas. Ijma adalah kesepakatan dari seluruh imam mujtahid dan orang-orang muslim pada suatu masa dari beberapa masa setelah wafat Rasulullah SAW.

Berpegang kepada hasil ijma diperbolehkan, bahkan menjadi keharusan. Dalilnya dipahami dari firman Allah SWT yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasuknya dan ulil amri diantara kamu….” (Qs. An-Nisa 4: 59)

Dalam ayat ini ada petunjuk untuk taat kepada orang yang mempunyai kekuasaan dibidangnya, seperti pemimpin pemerintahan, termasuk imam mujtahid. Dengan demikian, ijma’ ulam dapat menjadi salah satu sumber hukum Islam. Contoh ijma ialah mengumpulkan tulisan wahyu yang berserakan, kemudian membukukannya menjadi mushaf Alquran, seperti sekarang ini.

Qiyas (analogi) adalah menghubungkan suatu kejadian yang tidak ada hukumnya dengan

kejadian lain yang sudah ada hukumnya karena antara keduanya terdapat persamaan illat atau sebab-sebabnya. Contohnya, mengharamkan minuman keras, seperti bir dan wiski. Haramnya minuman keras ini diqiyaskan dengan khamar yang disebut dalam Alquran karena antara keduanya terdapat persamaan illat (alasan), yaitu sama-sama memabukkan. Jadi, walaupun bir tidak ada ketetapan hukumnya dalam Alquran atau hadits tetap diharamkan karena mengandung persamaan dengan khamar yang ada hukumnya dalam Alquran.

(18)

Prediksi Soal Ujian Tengah Semeter I Tahun Akademik 2015/2016 Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126

Halaman 18

Sebelum mengambil keputusan dengan menggunakan qiyas maka ada baiknya mengetahui rukun qiyas, yaitu:

1) dasar (dalil);

2) masalah yang akan diqiyaskan; 3) hukum yang terdapat pada dalil;

4) kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan. Bentuk ijtihad yang lain:

1) Istihsan/istislah, yaitu menetapkan hukum suatu perbuatan yang tidak dijelaskan secara kongkret dalam Alquran dan hadits yang didasarkan atas kepentingan umum atau kemashlahatan umum atau untuk kepentingan keadilan.

2) Istishab, yaitu meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan telah ditetapkan suatu dalil, sampai ada dalil lain yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.

3) Istidlal, yaitu menetapkan suatu hukum perbuatan yang tidak disebutkan secara kongkret dalam Alquran dan hadits dengan didasarkan karena telah menjadi adat istiadat atau kebiasaan masyarakat setempat. Termasuk dalam hal ini ialah hukum-hukum agama yang diwahyukan sebelum Islam. Adat istiadat dan hukum-hukum agama sebelum Islam bisa diakui atau dibenarkan oleh Islam asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Alquran dan hadits.

4) Maslahah mursalah, ialah maslahah yang sesuai dengan maksud syara yang tidak diperoeh dari pengajaran dalil secara langsung dan jelas dari maslahah itu. Contohnya seperti mengharuskan seorang tukang mengganti atau membayar kerugian pada pemilik barang, karena kerusakan diluar kesepakatan yang telah ditetapkan.

5) Al Urf, ialah urursan yang disepakati oleh segolongan manusia dalam perkembangan hidupnya.

6) Zara’i, ialah pekerjaan-pekerjaan yang menjadi jalan untuk mencapai mashlahah atau untuk menghilangkan mudarat.

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata jumlah embrio resorbsi pada mencit betina hasil uji kawin dengan mencit jantan yang telah mendapatkan perlakuan dengan fitosterol tumbuhan lamun selama

• Sebaiknya jumlah anggota PPIH yang lebih lama bisa hadir dan memberikan sambutan kepada anggota baru, kedepannya dapat dipertimbangkan untuk hari atau waktu dimana sebagian

Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, pemasangan filter aktif shunt multilevel inverter dengan tipe H-bridge maupun diode clamped mampu mengurangi THDi sistem untuk setiap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan yang terdiri dari debt to equity ratio, return on equity, return on investment, earning

BERANDAMBerandam dilakukan pada calon pengantin wanita, namun tak jarang pula dilakukan padacalon pengantin lelaki.Sebelum calon pengantin diandam, terlebih dahulu kepadanya

Acha Sinaga memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi di media sosial Instagram untuk menjadi seorang 3 rd Party Endorsement.. Acha Sinaga

Dengan kondisi baru berdiri 3 tahun namun sudah terkenal dengan marsnya, elektabilitas yang paling tinggi diatara partai baru, ciri khas gerobaknya dan target yang mengejutkan

[r]