Study Orifice Plate Tipe Concentric
dan Slotted Untuk Pengukuran
Aliran Gas
Oleh :
Distra Hans Manda 2410100072
Pembimbing :
Latar Belakang
Definisi Orifice dan
Pressure Loss
Orifice PT. Vico
Indonesia
Orifice Concentric
Slotted Orifice
Berdasarkan American Plant
Maintenance menyebutkan bahwa 15 PSI pressure yang hilang akan mengakibatkan kerugian sebesar
$3.092 per tahun (3)
Study
Orifice Plate Tipe Concentric dan
Slotted
Untuk Pengukuran Aliran Gas
Permasalahan
•
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan pada
tugas akhir ini adalah bagaimana mengetahui pressure loss
yang terjadi antara orifice plate bertipe slotted dan concentric
berdasarkan data-data yang terdapat pada PT.Vico Indonesia
dengan menggunakan softwere CFD
Batasan Masalah:
• Softwere yang digunakan adalah CFD
• Data orifice yang diambil adalah data di PT. Vico Indonesia
• Jenis Fluida yang digunakan adalah gas metane
• Geometri orifice menggunakan 2 dimensi
• Study yang digunakan adalah untuk menganalisa pressure loss yang terjadi antara slotted dan concentric
• Concentric Orifice yang dianalisa memiliki tag number 37 dengan betta ratio 0,47119, dan
Tujuan
•
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui koefisien pressure
loss yang terjadi antara orifice plate
bertipe slotted dan concentric di PT.
Vico Indonesia
BAB II
Tinjaun Pustaka
•
Orifice Meter
Maksimum kecepatan fluida yang masuk pada orifice dan
minimum static pressure tidak terjadi pada bore yang terdapat
pada orifice tersebut, tetapi terjadi pada sisi downstream orifice
tersebut. Setelah fluida melewati orifice tersebut, fluida yang
keluar dari orifice akan mengalami penurunan pressure sampai
fluida tersebut kembali memiliki pressure yang besar
.
Smith. “ Fundamentals Of Orifice Metering”. 26 Mei 2014.http://www.afms.org/Docs/gas/Fundamenatls_of _Orif
BAB II
Tinjaun Pustaka
•
Perhitungan ∆P Orifice
Dimana
:
∆P
= perbedaan tekanan (Pascal)
V
= kecepatan fluida setelah melewati orifice (m/s)
P
= Massa Jenis Fluida (kg/𝑚
3
)
K
= Faktor resistansi, dimana nilai K adalah
𝐾 =
(1 − 𝛽
2
)
𝛽
2
∆𝑃 =
1
2
𝑝𝑣1
2
K
Castilloo,M. 1993 .”An Analysis Of Cavitation
Activity At Orifce Of The FEG-7 Seaweter Piping System.Material Research Laboratory:Australia
BAB II
Tinjaun Pustaka
Orifice Concentric
Slotted Orifice
Pertamina. “Bimbingan Profesi Sarjana Teknik (BPST) Direktorat Pengolahan Angkatan XVII-Balongan 2007”.
Morison, GL. 1994. Comparison Of Orifice
And Slotted Plate Fiowmeters.
TEXAS Texas
A&M University, Turbomachinery Laboratory,
Mechanical Engineering Department
BAB II
Tinjaun Pustaka
•
Sifat Fisik Fluida
1. Viskositas
F/A = µ 𝑑𝑦𝑑𝑣 2. Rapat Masa / Density
ρ = 𝑚𝑣
3. Bilangan Reynold
BAB II
Tinjaun Pustaka
•
Pressure Loss
definisi
pressure
loss
adalah selesih tekanan
yang masuk pada sisi
upstream dengan tekanan
setelah
melewati
sisi
downstream pada orifice
tersebut
𝜉 =
ℎ1
𝑣
22𝑔
=
1
∆𝑃
2 𝑝𝑣
2 Dimana : g = percepatan gravitas (𝑚 𝑠 )2h = kerugian head dalam aliran fluida (mH2O)
𝜉 = pressure loss dari orifice
∆P = perbedaan tekanan dari orifice (Pa) V = kecepatan aliran fluida (m/s)
𝑝 = densitas fluida (kg/m3)
Orifice Metring Of Natural Gas and Other Related Hydrocarbon Fluids : Part
BAB II
Tinjaun Pustaka
•
Computational Fluid Dynamic (CFD)
•
Preprocessing
Preprocessing merupakan tahapan pertama untuk membangun
dan menganalisis sebuah model CFD, yaitu: dengan melakukan
penggambaran geometri model, membuat mesh yang sesuai,
menentukan kondisi batas model dan sifat-sifat fluidanya.
•
Solving
Solving merupakan tahapan untuk menghitung kondisi-kondisi
yang telah diterapkan pada saat preprocessing.
•
Postprocessing
Postprocessing merupakan langkah terakhir dalam analisa CFD,
yaitu: mengorganisasi dan menginterprestasikan data hasik
simulasi CFD yang berupa gambar, kurva, dan animasi.
BAB III
Metodologi
Karakteristik Orifice Tipe Concentric dan Slotted Orifice Pengambilan Data Proses Orifice Simulasi Pada CFD Nilai Eror yahg DihasilkanAnalisa Hasil Simulasi
Penyusunan Laporan Tidak
Karakteristik Gas Di PT. Vico Indonesia
BAB III
Metodologi
•
Tinjauan Pustaka
No. Jurnal Rangkuman 1. G. L. MORRISON*, K. R. HALLt, J. C. HOLSTE+, M. L. MACEK*, L. M. IHFE*,R. E. DeOTTE, Jr* and D. P. TERRACINA*. Comparison Of Orifice And Slotted Plate Fiowmeters.TEXAS Texas A&M University, Turbomachinery Laboratory, Mechanical Engineering Department
Dengan nilai β=0.5 coefisient discharge yang pada orifice konvensional = -1% - 6% dan slotted orifice = 0.25%. Ketika swirl di hubungkan dengan sisi upstream orifice maka coefisient discharge yang terjadi pada orifice konvensional = 5%, dan slotted orifice = 2%. Data diatas menunjukkan bahwa slotted orifice lebih baik dibandingkan dengan orifice konvensional untuk kondisi inlet yang melebihi dari range tersebut
2. WALUYO,JOKO. Juni 2013. Uji
Eksperimental Orifice Multi Lubang Pada Saluran Berdiameter 50 mm. UGM, Jurusan Teknik Mesin dan Industri.
Pada jurnal melakukan pengujian terhdap koefisien aliran pada orifice multi lubang . koefisien aliran multi lubang dilakukan dengan membandingkan terhadpa persamaan kalibrasi ISO-ASME. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orifice dengan 4 lubang memiliki keseuai dengan persamaan ISO-ASME.
3. Zhao.Zhen-Xing 2010. Theoretical and Numerical Study of Hydraulic Characteristics of Orifice Energy Dissipator.Beijing:Instit ute of High Energy Physiscs,2010
Nilai dari koefisien energy yang hiang berbanding lurus dengan kenaikan bilangan Reynold Number. Ketika bilangan Reynold Number lebih besar daripada 105 maka koefisien
enrgy yang hilang akan menjadi stabil. Dan hilangnya koefisien energy selain di pengaruhi oleh bilangan Reynold Number juga dipengaruhi oleh ratio antara jarak orifice dengan diameter bagian dalam pipa, dan juga ratio antara diameter pipa dan diameter dari orifice tersebut
BAB III
Metodologi
•
Karakteristik Concentric dan Slotted Orifice
Perbedaan bore plate ini menyebabkan kemampuan untuk menghasilkan
perbedaan tekanan antara upstream dan downstream yang berbeda, dalam
berbagai penilitian di jurnal di sebutkan bahwa slotted orifice memiliki
kemampuan yang lebih baik untuk mengurangi pressure loss yang terjadi
di bandingkan dengan concentric orifice baik untuk untuk fluida gas dan
cair. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa terkait dengan analisa
pressure loss yang terjadi diantara orifice plate bertipe concenctric dan
slotted berdasarkan dari data proses aliran fluida yang terdapat pada PT.
BAB III
Metodologi
•
Pengambilan Data Proses Orifice
TAG NUMBER FE-37
FLUID PREOP ERTIS
FLUID STATE Gas
FLOW (𝑀3/𝑆) 0,33 INLET PRESSURE (PA) 4.789.759,95 TEMPERTURE (0F) 120 BASE PRESSURE (PSIA) 14.7 BASE TEMPERATURE (0F) 60 OPERATING VISCOSITY (Pa.s) 0,00001579 DENSITY (KG/𝑀3) 0,67 BETTA = d/D 0,4719 PLATE & FLANGE ORIFICE BORE DIAMETER (INCH) 0,914 PIPE DIAMETER (INCH) 1,939 PLATE THICKNESS (INCH) 0,125 FLANGE MATERIAL CARbON STEEL
TAG NUMBER FE-1602
FLUID PREOP ERTIS
FLUID STATE Gas
FLOW (𝑀3/𝑆) 1,65 INLET PRESSURE (PA) 4.927.655,1 TEMPERTURE (0F) 120 BASE PRESSURE (PSIA) 14.7 BASE TEMPERATURE (0F) 60 OPERATING VISCOSITY (Pa.s) 0,00001579 DENSITY (KG/𝑀3) 0,67 BETTA = d/D 0,533 PLATE & FLANGE ORIFICE BORE DIAMETER (INCH) 2,039 PIPE DIAMETER (INCH) 3,826 PLATE THICKNESS (INCH) 0,125 FLANGE MATERIAL CARBON STEEL
BAB III
Metodologi
•
Karakteristik Aliran Gas
Maka nilai dari kecepatan fluida adalah 𝑄 = 𝐴1,2. 𝑉1,2 𝑉1 = 𝑄/𝐴1 𝑉2 = 𝑄/𝐴2 𝑣2 = 0.33 4.2𝑥10−4 𝑣2 = 785,71 𝑚/𝑠 𝑣1 = 0.33 1,8𝑥10−3 𝑣1 = 182,45 𝑚/𝑠 • Orifice 1 𝐴1 = 𝜋𝑟2 𝐴1 = 3,14𝑥0,0242 𝐴1 = 1,8𝑥10−3 𝑚2 𝐴2 = 𝜋𝑟2 𝐴2 = 3,14𝑥0,01162 𝐴2 = 4,2𝑥10−4 𝑚2
Perhitungan Bilangan reynold 𝑅𝑒 = 𝑝𝑉𝐿 µ Jika diketahui : 𝑝 = 0,67 𝑘𝑔/𝑚3 𝑉 = 182.45 𝑚/𝑠2 𝐿 = 4 𝑥 1.8 10−3 2𝑥3.14𝑥0.024= 47,7𝑥10 −3
maka bilangan reynoldnya adalah 𝑅𝑒 = 0,67𝑥182.45𝑥47,710−3 0.0001579 𝑅𝑒 = 369.279,26
Viskositas fluida berdasarkan
BAB III
Metodologi
•
Karakteristik Aliran Gas
Maka nilai dari kecepatan fluida adalah Q= 𝐴1,2. 𝑉1,2 𝑉1 = 𝑄/𝐴1 𝑉2 = 𝑄/𝐴2 𝑣2 = 1,65 1,96𝑥10−3 𝑣2 = 841,83 𝑚/𝑠 𝑣1 = 1,65 7,23𝑥10−3 𝑣1 = 228,21 𝑚/𝑠 • Orifice 2 𝐴1 = 𝜋𝑟2 𝐴1 = 3,14𝑥0,0972 𝐴1 = 7,23𝑥10−3 𝑚2 𝐴2 = 𝜋𝑟2 𝐴2 = 3,14𝑥0,0252 𝐴2 = 1,96𝑥10−3 𝑚2
Perhitungan Bilangan reynold : 𝑅𝑒 = 𝑝𝑉𝐿 µ Jika diketahui : 𝑝 = 0,67 𝑘𝑔/𝑚3 𝑉 = 228.21 𝑚/𝑠2 𝐿 = 2𝑥3.14𝑥0.0484 𝑥 7,23 10−3= 95,93𝑥10−3
maka bilangan reynoldnya adalah 𝑅𝑒 = 0,67𝑥228.21𝑥95,9310−3 0.0001579 𝑅𝑒 = 928.927,43
Viskositas fluida berdasarkan
BAB III
Metodologi
•
Simulasi Menggunakan CFD
Mulai
Pembuatan geometri pipa dan orifice
Meshing Sesuai? Pendefinisian Bidang batas A Ya Tidak A Inisiasi variabel proses untuk fluida
yang masuk pada orifice dan jenis pipa
Penentuan Nilai iterasi Konfergen Post Processing Selesai Ya Tidak pemilihan persamaan
matematis yang akan digunakan
BAB III
Metodologi
•
Pembuatan Geometri Pipa dan Orifice
1.Simulasi Menggunakan CFD
No. Diameter Pipa (inc)
Diameter Slotted Orifice (inc) 1. 1.939 0.2285(1)/0.101(2)
BAB III
Metodologi
•
Meshing
1.Simulasi Menggunakan CFD
•
Pendefinisian Bidang Batas
Penetapan Tipe Bidang Batas N o. Nama Tipe 1 Inlet Pressure_Inlet 2 Outlet Pressure_Outlet 3 Pipa Wall 4 Orifice Wall Orifice Concentric Ukur an Mesh Tot al Elemen t Nilai Worst Element FE-37 0,03 3995 0,425 FE-1602 0.03 8003 0,39 Slotted Orifice 3 Lubang Ukura n Mesh Total Element Nilai Worst Element FE-37 0.03 4122 0,02 FE-1602 0.03 8144 0,01 Slotted Orifice 7 Lubang Ukura n Mesh Total Element Nilai Worst Element FE-37 0.03 4122 0,021 FE-1602 0,03 8144 0,016
BAB III
Metodologi
•
Pemilihan Persamaan Matematis
1.Simulasi Menggunakan CFD
Pada khasus diatas yang
tergolong
dengan
bilangan
reynold yang cukup besar oleh
karena itu dipilih pemodelan
berupa k-epsilon dikarenakan
kestabilan,ekonomis ( dari sisi
komputasi ), dan akurasi yang
memadai untuk ukuran berbagai
jenis aliran turbulent. Persamaan
matematis untuk menghitung
beberapa parameter yang akan di
jadikan acuan dalam fluent
Orifice 1
Perhitungan intensitas turbulensi
𝐼 = 0,16 (𝑅𝑒)−1/8100%
𝐼 = 0,16 (369.279,26)−18𝑥 100% 𝐼 = 3,2%
Perhitungan skala panjang (l) dan HD
𝑙 = 0,007 𝑥 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙 = 0,007 𝑥0,0492 𝑙 = 3,44 𝑥 10−3 𝑚 𝐻𝐷 = 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎 𝐻𝐷 = 0,0492 𝑚
Perhitungan energi kinetik turbulent
𝑘 = 3 2 (𝑉1𝑥𝐼)2 𝑘 = 3 2 (182,45𝑥0,032)2 𝑘 = 51,13 Perhitungan nilai epsilon
𝜖 = 𝜖𝜇3/4 (𝑘 3 2 𝑙 ) 𝜖 = 0,093/4 ( 51,13 3 2 3,44 𝑥 10−3) 𝜖 = 17.463,37
BAB III
Metodologi
•
Pemilihan Persamaan Matematis
1.Simulasi Menggunakan CFD
Pada khasus diatas yang
tergolong
dengan
bilangan
reynold yang cukup besar oleh
karena itu dipilih pemodelan
berupa k-epsilon dikarenakan
kestabilan,ekonomis ( dari sisi
komputasi ), dan akurasi yang
memadai untuk ukuran berbagai
jenis aliran turbulent. Persamaan
matematis untuk menghitung
beberapa parameter yang akan di
jadikan acuan dalam fluent
• Orifice 2
Perhitungan intensitas turbulensi
𝐼 = 0,16 (𝑅𝑒)−1/8100%
𝐼 = 0,16 (928.927,43)−18𝑥 100% 𝐼 = 2,8%
Perhitungan skala panjang (l) dan HD
𝑙 = 0,007 𝑥 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙 = 0,007 𝑥0,097
𝑙 = 6,79 𝑥 10−3 𝑚
𝐻𝐷 = 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎 𝐻𝐷 = 0,097 𝑚 Perhitungan energi kinetik turbulent
𝑘 = 3 2 (𝑉1𝑥𝐼)2 𝑘 = 3 2 (228,21𝑥0,028)2 𝑘 = 61,24 Perhitungan nilai epsilon
𝜖 = 𝜖𝜇3/4 (𝑘 3 2 𝑙 ) 𝜖 = 0,093/4 ( 61,24 3 2 6,79 𝑥 10−3) 𝜖 = 11.597,51
BAB III
Metodologi
•
Inisiasi Variabel
1.Simulasi Menggunakan CFD
Parameter Nilai
Penentuan Satuan dan Skala
Satuan Inchi
Skala Meter
Penentuan Material
Fluida Methane ( dengan nilai density = 0.67 kg/m3, dan viskositas =
1.57x10-6)
Material Steel ( dengan nilai density = 7990 kg/m3) Penentuan Batas Input (pressure_Inlet) Pinlet 4789759; 4927655.1 m/s, Temperatur 322.03 K Dinding (Wall)
Material steel, Temperature 307.16 K
Penentuan Nilai Residu
Continuity 0,001
•
Penentuian Nilai Iterasi
Parameter Nilai x-velocity 0,001 y-velocity 0,001 z-velocity 0,001 Energi 10-6 K 0,001 Epsilon 0,001
BAB III
Metodologi
•
Post Processing
1.Simulasi Menggunakan CFD
Pada CFD-Post ini akan dimati tentang
perubahan tekan dan kecepatan aliran
fluida terhadap besar concentric dan
slotted orifice Tekanan dan perubahan
kecepatan aliran fluida ini diamati pada
tiga titik, yaitu: ketika masuk pada hole,
ketika melewati hole orifice, dan
sesudah melewati hole. Apabila warna
pola aliran fluidanya semakin ke arah
merah, maka nilai tekanan dan
kecepatan alirannya semakin tinggi.
Begitu sebaliknya, apabila warna pola
aliran fluidanya semakin ke arah biru,
maka nilai tekanan dan kecepatan
alirannya semakin rendah.
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Perhitungan
∆P Secara Teori
1.Simulasi Menggunakan CFD
Perhiutngan matematis ∆P orifice secara teori
ini berdasarkan pada persamaan 2.5, dimana
perhitungan ini akan dijadikan sebagai acuan
untuk mengetahui nilai eror yang dihasilkan
oleh CFD
Orifice Concentric 1
∆𝑃 = 12𝑝𝑣12K
Nilai dari K adalah
𝑘 = (1 − 𝛽 2) 𝛽2 𝑘 =(1 − 0.4715 2) 0.47152 𝑘 = 3.46
Maka perbedaan tekanan inlet dan outlet yang dihasilkan adalah ∆𝑃 = 120,67𝑥182,45 2𝑥3.46
∆𝑃 = 38.584,1237 Pa
Orifice Concentric 2
∆𝑃 = 12𝑝𝑣12K
Nilai dari K adalah
𝑘 = (1 − 𝛽 2) 𝛽2 𝑘 =(1 − 0.525 2) 0.5252 𝑘 = 2.62
Maka perbedaan tekanan inlet dan outlet yang dihasilkan adalah ∆𝑃 = 120,67𝑥228,21 2𝑥2,62
∆𝑃 = 45.710,44
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Karakteristik Aliraran Gas Pada Orifice DI PT VIco
1.Simulasi Menggunakan CFD
• Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai dari reynold number > 4000 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua orifice memiliki jenis aliran yang turbulensi, dimana aliran turbulent itu sendiri memiliki karakteristik fluida yang mengalir bergerak kesegala arah
• Semakin besar perbandingan antara diamter pipa dengan diameter orifice maka akan menyebabkan kecepatan fluida juga semakin bertambah, semakin besar kecepatan fluidanya akan mengakibtakan perbedaan pressure inlet dan outlet yang semakin besar. Dari hal ini dapat dipastikan bahwa perbedaan pressure inlet dan outlet pada orifice 2 lebih besar daripada orifice tipe 1. Dan karakteristik ini yang akan digunakan untuk mensimulasikan ke dalam CFD.
Orifice Concentric
Reynold Number Vis kositas (Pa.s) Kecepatan Fluida V1/V2(m/s) FE-37 369.279,26 0,0 0001579 182,45/785,71 FE-1602 928.927,43 0,0 0001579 228,21/841,83
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Orifice Concentric FE-37
1.Simulasi Menggunakan CFD
pressure outlet yang tertinggi pada gambar 4.1 terjadi ketika velocity profile yang di visualisakian memiliki kontur tertinggi yaitu saat terdapat
pada kontur warna merah. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
4.789.759,95 − 4.750.225,5 = 39.534,45 P Eror = 2,4%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 39.534,45 2 0,67𝑥182,452 𝜉 = 3,54
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-37 Variasi 3 Lubang
1.Simulasi Menggunakan CFD
Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.1 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice slotted dibandingkan dengan orifice concentric tipe 1. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
∆𝑃 = 4.789.759,95 − 4.750.914,5 = 38.845,45 Pascal Eror = 0,67%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 38.845,45 2 0,67𝑥182,452 𝜉 = 3,48
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-37 Variasi 7 Lubang
1.Simulasi Menggunakan CFD
Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar
4.1 maupun 4.2 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan
aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 1, semakin banyak lubang pada plate di orifice maka semakin pendek juga keceptan maksimal yang melewati orifice tersebut. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
∆𝑃 = 4.789.759,95 − 4.752.008 = 37.351,95 Pascal
Eror = 3,1%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 37.351,95 2 0,67𝑥182,452 𝜉 = 3,34
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Orifice Concentric FE-1602
1.Simulasi Menggunakan CFD
pressure outlet yang tertinggi pada gambar 4.4 terjadi ketika velocity profile yang di visualisakian memiliki kontur tertinggi yaitu saat terdapat
pada kontur warna merah. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
∆𝑃 = 4.927.655,1 − 4.882.598,5 = 45.056,6 Pascal Eror = 1,4%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 45.056,6 2 0,67𝑥228,212 𝜉 = 2,58
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-1602 Variasi 3 Lubang
1.Simulasi Menggunakan CFD
Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar 4.4 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 2. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
∆𝑃 = 4.927.655,1 − 4.886.868 = 40.787,1 Pascal Eror = 10,77%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 40.787,1 2 0,67𝑥228,212 𝜉 = 2,33
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Analisa Pressure Drop Pada Slotted Orifice FE-1602 Variasi 7 Lubang
1.Simulasi Menggunakan CFD
Hal ini sedikit berbeda dengan profil kecepatan maupun pressure pada gambar
4.4 maupun 4.5 dikarenakan lubang pada plate lebih banyak sehingga dengan
aliran fluida yang turbulent yang menyebar kesegala arah dapat lebih tertangkap oleh orifice dibandingkan dengan orifice concentric tipe 2, semakin banyak lubang pada plate di orifice maka semakin pendek juga keceptan maksimal yang melewati orifice tersebut. Berdasarkan simulasi Maka ∆P yeng terbentuk adalah
∆𝑃 = 𝑃 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 − 𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑙𝑒𝑡
∆𝑃 = 4.927.655,1 − 4.889.081,5 = 38.573,6 Pascal
Eror = 15,6%
Dan untuk mengatahui kofisen pressure loss yang terjadi sesuai dengan persamaan 2.9 adalah sebagai berikut
𝜉 = ℎ1 𝑣2 2𝑔 = 1∆𝑃 2 𝑝𝑣2 𝜉 = 1 38.573,6 2 0,67𝑥228,212 𝜉 = 2.21
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted
Orifice Tipe P inlet (Pascal) P outlet (Pascal) ∆P (Pascal)
Concentric FE-37 4.789.759,95 4.750.225,5 39.534,45 Slotted FE-37 variasi 3 lubang 4.789.759,95 4.750.914,5 l 38.845,45 Slotted FE-37 variasi 7 lubang 4.789.759,95 4.752.008 37.351,95 Concentric FE-1602 4.927.655,1 4.882.598,5 45.056,6 Slotted FE-1602 variasi 3 lubang 4.927.655,1 4.886.868 40.787,1 Slotted FE-1602 variasi 7 lubang 4.927.655,1 4.889.081,5 38.573,6
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted
Dari tabel diatas di simpulkan bahwa nilai dari pressure drop yang
dihasilkan oleh masing-masing orifice memiliki nilai yang berbeda-
beda tergantung dari bentuk bore yang digunkkan. Nilai pressure drop
yang dihasilkan paling sedikit adalah dari slotted orifice yang memiliki
variasi lubang paling banyak , karena seperti pada penjelasan
sebelumnya di katakan bahwa slotted orifice merupakan suatu orifice
yang tidak tergantung pada sisi upstream untuk dapat menciptakan
perbedaan tekanan , selain itu orifice tersebut juga dapat kembali ke
bentuk semula antara pressure upstream dan downstreamnya sesuai
yang ditunjukkan kontur simulasi yang dihasilkan oleh CFD.
BAB IV
Analisa Data dan Pembahasan
•
Perbandingan Orifice Plate Bertipe Concentric dan Slotted
Dari perhitungan koefisien pressure loss diatas faktor yang mempengaruhi adalah pressure drop yang masing-masing melewati orifice tersbut. Semakin besar nilai pressure drop yang dihasilkan maka semakin besar pula koefisien
pressure loss yang dihasilkan. Sedangkan untuk parameter
yang lain merupakan parameter nilai yang tetap untuk ke tiga variasi orifice tersebut. Dan nilai koefisien pressure
loss sebanding dengan nilai pressure loss yang dihasilkan ,
semakin besar pressure loss maka kerugian cost yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Dari data nilai koefisien pressure loss yang paling tinggi dari orifice jenis
concentric FE-37 dengan nilai pressure loss sebesar 3,54
dan yang paling sedikit / baik adalah slotted orifice FE-37 dengan variasi 7 lubang yaitu 3,34 . Sedangkan koefisien
pressure loss yang paling tinggi dari orifice jenis concentric FE-1602 dengan nilai pressure loss sebesar 2,58
dan yang paling sedikit / baik adalah slotted orifice FE-1602 dengan variasi 7 lubang yaitu 2,21.
.
Orific e
Koefisien Pressure loss (𝛏)
Concentric FE-37 3,54 Slotted FE-37 variasi 3 lubang 3,48 Slotted FE-37 variasi 7 lubang 3,34 Concentric FE-1602 2,58 Slotted FE-1602 variasi 3 lubang 2,33 Slotted FE-1602 variasi 7 lubang 2,21
BAB V
Kesimpulan dan Saran
1.Simulasi Menggunakan CFD
Nilai pressure drop yang terjadi dari data yang telah di tampilkan dalam bab 4 dapat disimpulkan bahwa:
• Untuk nilai dari orifice concentric tipe FE-37 memiliki nilai pressure drop sebesar 39.534,45pascal dan nilai
pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik untuk yang 3
lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang pressure drop yang dihasilkan sebesar 38.845,45 pascal, dan untuk variasi 7 lubang pressure drop yang diahasilkan sebesar 37.351,95 pascal .
• Untuk orifice tipe FE-1602 , untuk orifice concentric memiliki nilai pressure drop sebesar 45.056,6 pascal, untuk variasi 3 lubang pressure drop yang dihasilkan sebesar 40.787,1 pascal, dan untuk variasi 7 lubang pressure drop yang diahasilkan sebesar 38.573,6 pascal. Semakin banyak variasi lubang maka pressure drop yang dihasilkan akan semakin sedikit, untuk kedua tipe orifice tersebut
Nilai koefisien pressure drop yang terjadi dari data yang telah di tampilkan dalam bab 4 dapat disimpulkan bahwa: • Untuk nilai dari orifice concentric tipe FE-37 memiliki nilai pressure drop sebesar 3,54 dan nilai koefisien
pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik untuk yang 3
lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang koefisien pressure drop yang dihasilkan sebesar 3,48, dan untuk variasi 7 lubang koefisien pressure drop yang diahasilkan sebesar 3,34.
• Untuk orifice tipe FE-1602 , untuk orifice concentric memiliki nilai pressure drop sebesar 2,58 dan nilai
koefisien pressure drop ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan slotted orifice untuk tipe FE-37 baik
untuk yang 3 lubang maupun dengan variasi 7 lubang, untuk variasi 3 lubang koefisien pressure drop yang dihasilkan sebesar 2,33, dan untuk variasi 7 lubang koefisien pressure drop yang diahasilkan sebesar 2,21. Semakin banyak variasi lubang maka koefisien pressure drop yang dihasilkan akan semakin sedikit, untuk kedua tipe orifice tersebut
BAB V
Kesimpulan dan Saran
1.Simulasi Menggunakan CFD