• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi bangsa Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. 5,21 dari 94,95 juta sumberdaya manusia yang bekerja mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Eksistensi sektor pertanian terlihat dari sumbangannya pada PDB tahun 2009 sebesar 15,27 persen menempati urutan ketiga setelah industri pariwisata (BPS, 2010). Sebagai salah satu sektor yang digeluti oleh masyarakat Indonesia, kegiatan pertanian tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Hal ini dikarenakan sektor pertanian sangat tergantung dengan alam, teknologi dan sumberdaya manusia. Permasalahan yang muncul di masyarakat membutuhkan solusi yang cepat, akurat dan mudah diaplikasikan. Oleh karena itu, pusat informasi pertanian menjadi hal yang penting untuk memberikan pelayanan kepada mereka.

Informasi pertanian dapat diperoleh masyarakat melalui beberapa organisasi penyuluhan seperti organisasi pemerintah melalui BIPP dan BPP, organisasi swadaya (LSM), organisasi swasta melalui petugas perusahaan tertentu untuk mempromosikan, memberikan pelatihan, dan quality control, organisasi petani seperti Gapoktan yaitu Gabungan Kelompok Tani. Hal ini merupakan konsekuensi dari munculnya privatisasi penyuluhan di Indonesia sehingga petani dapat menerima informasi dari berbagai sumber. Informasi tersebut akan lebih baik jika dapat berfungsi secara optimal dan saling melengkapi.

(2)

Gapoktan merupakan suatu wadah gabungan dari berbagai kelompok tani dari sebuah wilayah desa, seharusnya dapat menjadi sumber dari segala informasi bagi kelompok tani yang ada. Oleh karena itu selain hanya sebagai sumber informasi tentang berbagai kemajuan kelompok tani, Gapoktan berpeluang untuk membangun sebuah agribisnis yang berpotensi dalam suatu wilayah tersebut. Namun banyaknya para petani belum menyadari pentingnya kelompok tani atau belum merasakan manfaatnya.

Gapoktan adalah organisasi petani ditingkat petani yang ada didesa dan paling dekat dengan petani sehingga dapat membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan petani itu sendiri. Gapoktan harus berfungsi sebagai wadah petani itu sendiri dan sekaligus menjadi regulator dari semua kebutuhan petani. Gapoktan menjadi harapan petani dalam menjalankan usaha tani mereka ditingkat desa. Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungan sosial ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangan kelompoktani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa kelompoktani bergabung ke dalam gabungan kelompoktani (gapoktan).

Penggabungan dalam gapoktan terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif. Wilayah kerja gapoktan sedapat mungkin di wilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas wilayah kabupaten/kota. Penggabungan kelompok tani ke dalam gapoktan dilakukan agar kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan

(3)

usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.

Departemen Pertanian menargetkan akan membentuk satu Gapoktan di setiap desa khususnya yang berbasiskan pertanian. Ini merupakan satu lembaga andalan baru, meskipun semenjak awal 1990-an Gapoktan telah dikenal. Saat ini, Gapoktan diberi pemaknaan baru, termasuk bentuk dan peran yang baru. Gapoktan menjadi lembaga gerbang (gateway institution) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain di luarnya. Gapoktan diharapkan berperan untuk fungsi-fungsi pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan sarana produksi, pemasaran produk pertanian, dan termasuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan petani.

Pada saat ini, meskipun dengan kondisi bervariasi, di beberapa tingkat desa telah ada berbagai kelembagaan ekonomi petani, yaitu kelompok tani dan koperasi. Dalam konteks peningkatan gaya kepemimpinan dan kelembagaan petani, Deptan akan melakukan penguatan kelompok tani dan pengembangan koperasi tani pada 436 kabupaten dan kota di 32 propinsi, mengaktifkan forum pertemuan penyuluh swakarsa, pertemuan kontak tani, serta pendataan dan penumbuhan kelompok tani dan kelembagaan ekonomi petani. Secara konseptual, tiap kelembagaan petani yang dibentuk dapat memainkan peran tunggal atau ganda. Berbagai peran yang dapat dimainkan sebuah lembaga adalah sebagai lembaga pengelolaan sumberdaya alam (misalnya P3A), untuk tujuan aktivitas kolektif (kelompok kerja sambat sinambat), untuk pengembangan usaha (KUA

(4)

dan koperasi), untuk melayani kebutuhan informasi (kelompok Pencapir), untuk tujuan representatif politik (HKTI), dan lain-lain (Syahyuti, 2007).

Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur berdiri tanggal 28 April 2009, yang terdiri dari delapan Kelompok Tani. Wilayah Kerja Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur di Desa Torong Makmur kecamatan Jun Rejo Batu. Tujuan didirikan Unit Kerja oleh gapoktan Torong Makmur antara lain untuk memenuhi kebutuhan pasar, penyediaan Saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan lainnya) serta menyalurkan kepada para petani melalui kelompoknya, menyediakan modal usaha dan menyalurkan secara kredit atau pinjaman kepada para petani, melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan) yang dapat meningkatkan nilai tambah dan menyelenggarakan perdagangan, memasarkan dan menjual produk petani.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) merupakan organisasi petani diperdesaan yang dibentuk secara musyawarah dan mufakat untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan dibentuk atas dasar: (1) kepentingan yang sama diantara para anggotanya; (2) berada pada kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya; (3) Mempunyai kader pengelola yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani; (4) memilki kader atau pemimpin diterima oleh petani lainnya; (5) Mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar anggotanya, dan (6) adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat (Kementerian pertanian:2010).

Untuk membangun Gapoktan yang ideal sesuai dengan tuntutan organisasi masa depan, diperlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas melalui

(5)

pembinaan yang berkelanjutan. Gapoktan merupakan salah satu contoh organisasi dimana setiap anggotanya harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan anggota-anggota lainnya agar dapat mencapai tujuan bersama. Tanpa adanya kerjasama dan koordinasi dalam melakukan kegiatan, maka Gapoktan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dengan kata lain kinerja Gapoktan dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi pada anggotanya, semakin baik interaksi yang terjadi maka kinerja Gapoktan menjadi semakin baik.

Pemanfaatan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) pada dasarnya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas petani terhadap pasar input, pasar output, permodalan dan teknologi unggul, akan tetapi, hanya sebagian kecil yang berhasil melaksanakan fungsinya dan dapat berjalan cukup baik. Sebagian besar Gapoktan justru menimbulkan konflik antar anggotanya sehingga menyebabkan permasalahan baru dalam kehidupan sosial anggotanya yang pada akhirnya berhubungan pada kinerja Gapoktan.

Pemanfaatan Gapoktan dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian memiliki konsekuensi perlunya sosialisasi mengingat Gapoktan merupakan hal baru di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Gapoktan merupakan salah satu contoh organisasi dimana setiap anggotanya harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan anggota-anggota lainnya agar dapat mencapai tujuan bersama. Tanpa adanya kerjasama dan koordinasi dalam melakukan kegiatan, maka Gapoktan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dengan kata lain kinerja Gapoktan dipengaruhi oleh interaksi yang

(6)

terjadi pada anggotanya, semakin baik interaksi yang terjadi maka kinerja Gapoktan menjadi semakin baik.

Untuk meningkatkan kinerja anggota gapoktan, peran komunikasi sangat dibutuhkan. Hal ini karena komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua bagian dan aktivitas di dalam organisasi. Aliran komunikasi dalam organisasi merupakan pedoman ke mana seseorang dapat berkomunikasi dalam organisasi. Sesuatu akan berjalan lambat bahkan akan terhambat jika tidak ada komunikasi diantara sesama pelaksananya, baik komunikasi antara sesama maupun kontak hubungan dengan pemimpin sebagai pengatur, pembimbing dan penunjuk jalan ke arah yang dikehendaki bersama. Hal-hal yang termasuk dikomunikasikan antara lain hubungan tatap muka, penyampaian petunjuk, instruksi, ide, kebijakan kerja, perlakuan kerja, seluk beluk pekerjaan, hak dan kewajiban pemimpin dan para pekerja dan sebagainya. Hal tersebut apabila dapat dikomunikasikan dengan lancar dapat memberi motivasi untuk menciptakan suasana dan gairah kerja yang memuaskan, kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menumbuhkan rasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap maju mundurnya organisasi.

Payne (2005) dalam kajiannya menemukan bukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif dari motivasi untuk menyesuaikan komunikasi, pengetahuan komunikasi dan ketrampilan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Wong dan Law (2002) menemukan bahwa komunikasi yang positif diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam lingkungan kerja. Dengan kata lain,

(7)

komunikasi yang efektif berpengaruh untuk meningkatkan upaya-upaya koordinasi, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja tim. Begitu juga, Zimmermann, et al (1996) menyimpulkan bahwa komunikasi sebagai proses penting dalam pengorganisasian dimana merupakan alat interaksi antar para manajer dengan bawahannya.

Motivasi memiliki peran dalam meningkatkan kinerja, dimana motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan motivasi merupakan salah satu faktor yang menjadi tujuan bagi setiap kesuksesan pembelajaran organisasi. Siagian (2002) menjelaskan bahwa kebutuhan yang merupakan segi pertama dari motivasi timbul dari dalam diri seseorang apabila ia merasa ada kekurangan dalam dirinya. Kebutuhan timbul atau diciptakan apabila dirasakan adanya ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi yang bersangkutan semestinya dapat dimiliki baik dalam arti fisiologis maupun psikologis. Sehingga memberikan motivasi kepada Kelompok Tani Torong Makmur, perlu diupayakan untuk menimbulkan minat, hasrat dan kemampuan agar tetap mengikuti perkembangan dan menguasai keahliannya sebagai profesi yang mulia.

Osteraker (1999) dalam kajiannya menemukan bukti bahwa motivasi sebagai pusat dari elemen-elemen manakala kita mempelajari proses pembelajaran manusia. Jika organisasi tidak memiliki kemampuan untuk memotivasi karyawan, maka dalam prakteknya karyawan dalam organisasi tersebut tidak dapat digunakan secara maksimum. Oleh karena itu motivasi merupakan salah satu

(8)

faktor yang menjadi tujuan bagi setiap kesuksesan pembelajaran organisasi dan memungkinkan untuk memotivasi karyawan dalam melanjutkan pembelajaran. Osteraker (1999) dalam kajiannya menjelaskan bahwa motivasi sebagai pusat dari elemen-elemen manakala kita mempelajari proses pembelajaran manusia. Jika organisasi tidak memiliki kemampuan untuk memotivasi karyawan, maka dalam prakteknya karyawan dalam organisasi tersebut tidak dapat digunakan secara maksimum.Widiono (2001) menemukan bukti bahwa motivasi yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan eksistensi, keterikatan dan pemenuhan kebutuhan akan pertumbuhan berpengaruh terhadap tingkat prestasi kerja karyawan.

Unsur gaya kepemimpinan dari ketua Kelompok Tani Torong Makmur sangat menentukan kinerja atau tingkat keberhasilan selama menjalankan tugas. Secara jelas dapat diperhatikan bahwa mekanisme kerja sangat ditentukan oleh kreativitas dan ketegasan ketua kelompoknya. Kualitas dan motivasi setiap ketua kelompok berbeda-beda, dengan demikian kinerja yang dapat dicapai juga berbeda beda. Faktor gaya kepemimpinan merupakan mekanisme penting yang berpengaruh pada kelancaran tugas ketua kelompok, yang secara implisit dapat diketahui dari persepsi anggota terhadap gaya kepemimpinan yang ada di organisasi. Shea, Christine M. (1999) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja.

Berdasarkan permasalahan dalam pemantapan kelembagaan Gapoktan, yang berdampak pada permasalahan individu/anggota, dimana kerjasama kelompok masih kurang dan bersifat sporadis, selain itu, timbul sifat individualistik dari para kelompok petani. Serta dari hasil kajian empiris

(9)

terdahulu, maka peneliti tertarik mengkaji lebih dalam tentang Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Gaya kepemimpinan, terhadap Kinerja Anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang”.

Alasan dilakukan kajian pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Torong Makmur Batu-Malang, karena gapoktan merupakan organisasi petani diperdesaan yang dibentuk secara musyawarah dan mufakat untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha, sehingga apabila kinerja anggota gapoktan dapat ditingkatkan maka harapan petani dalam menjalankan usaha tani ditingkat desa dapat meningkat

1.2. Perumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas, untuk memberikan kejelasan apa yang akan diangkat dalam penelitian ini, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana komunikasi, motivasi, gaya kepemimpinan dan kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang ?

2. Apakah komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang?

3. Apakah motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang?

4. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang?

(10)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis dan menjelaskan komunikasi, motivasi, gaya kepemimpinan dan kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang 2. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh komunikasi terhadap kinerja anggota

Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang.

3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh motivasi terhadap kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang.

4. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

a. Menambah khasanah pengetahuan tentang komunikasi, motivasi, dan gaya kemimpinan dan kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani.

b. Diharapkan penelitian ini sebagai referensi bahan sumber serta bahan pembanding bagi peneliti lain yang ingin mengkaji tentang komunikasi, motivasi, dan gaya kemimpinan dan kinerja anggota Gabungan Kelompok Tani.

(11)

5. Bagi Kelompok Tani Torong Makmur Batu-Malang

Sebagai informasi atau masukan bagi pimpinan dan organisasi berkaitan dengan upaya meningkatkan kinerja melalui motivasi, komunikasi dan gaya gaya kepemimpinan yang diterapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dilihat dari meskipun tingkat kebutuhan wanita karir akan adanya ruang laktasi dan tingkat pengetahuan pemimpin BUMN atau orang yang ditunjuk mengenai PP RI

Pada pengamatan hari ke-2, terong yang disimpan pada suhu ruang tetap memiliki tekstur keras namun warna terong tersebut berubah menjadi hijau pucat, dan kenampakannya

kebijakan fiskal, sistem ekonomi Islam menggunakan sumber lain yakni zakat. Zakat merupakan alat yang efektif untuk mewujudkan tujuan fiskal yang juga diharapkan akan

Spektrofotometri IR adalah metode analisis untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang ada dalam suatu senyawa. Daerah IR pada spektrum elektromagnetik berada pada daerah

Pengembangan Usaha Ekonomi Pedesaan (PUAP) merupakan salah satu kegiatan yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa pendowoharjo untuk

Pupa berada di dalam kokon yang terbuat dari campuran air liur ulat dan tanah, berbentuk bulat telur dan berwarna cokelat gelap, terdapat di bagian tanah yang

Untuk penelaahan data sifat fisis mekanis (kerapatan dan keteguhan tarik sejajar serat) dari 23 jenis rotan berdiameter kecil (<1,2 cm), digunakan analisa keragaman

(4) Penilaian ranah afektif dalam menulis cerpen berdasarkan pengalaman yang pernah dialami siswa dapat menggunakan angket atau koesioner untuk mengetahui minat