Sekilas tentang Mutu
Sekilas Sistem Manajemen Mutu
Peningkatan Berkelanjutan dg
Sistem Manajemen Mutu
Evolusi Sistem Manajemen Mutu
Part 1A
Part 2
Persyaratan dalam ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu
Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen Sumber daya
Realisasi jasa / Produk
Pengukuran,Analisa dan
Peningkatan
Rangkuman Presentasi
Evolusi Seri ISO 9000
Perubahan Pada ISO 9001:2008
Keuntungan potensial dari
implementasi Seri ISO 9000
Tahapan implementasi ISO 9000
Prosedur Sertifikasi
Part 1A
Sekilas tentang Mutu?
Sekilas Sistem Manajemen Mutu
Peningkatan Berkelanjutan dg Sistem Manajemen
Mutu
Secara umum, MUTU = kemampuan untuk memenuhi suatu persyaratan
Derajad dimana satu kumpulan
karakteristik
dasar memenuhi
persyaratan
Kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, pada umumnya
tertulis atau keharusan
Strategic Plan Struktur, Prosedur ERP, ICT, Kompetensi, Tanggung jawab, Infrastruktur, Technology, dan lain-lain Pemasok Pemasok / / Suppliers Suppliers Pelanggan Pelanggan / / Customers Customers memenuhi melebihi Gap / dibawah Layanan / Produk Persyaratan Unsur – unsur yang membedakan
Persepsi Pelayanan yang Bermutu
PROCESS
PROCESS
INPUT
INPUT
OUTPUT
OUTPUT
Mempunyai
Mempunyai kerangkakerangka
untuk
untuk
mengakomodasi
mengakomodasi
kebutuhan
kebutuhanpelangganpelanggan
Mampu
Mampu mengakomodasimengakomodasi dengan
dengan standarstandar pelayanan
pelayanan yang yang wajarwajar
dan
dan memenuhimemenuhi pesyaratan
pesyaratan
pelanggan
pelanggan
Layanan
Layanan yang yang mampumampu memberikan
memberikanpersepsipersepsi positif
positif daridari pelangganpelanggan
RENCANA STRATEGIK : ANALISIS SWOT
RENCANA STRATEGIK : ANALISIS SWOT
SASARAN DAN TARGET UNTUK DITINGKATKAN
SASARAN DAN TARGET UNTUK DITINGKATKAN
ANDA PERLU SISTEM MANAJEMEN MUTU
ANDA PERLU SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9001:2008
ISO 9001:2008
Sekilas tentang SISTEM MANAJEMEN MUTU
sistem manajemen
untuk mengarahkan dan mengendalikan
suatu organisasi terkait dengan
mutu
sistem
untuk menetapkan kebijakan dan sasaran-sasaran dan untukmencapai sasaran-sasaran tersebut
Definisi menurut ISO 9000:2005 Dasar-dasar & Kosa kata
Derajad dimana satu
kumpulan karakteristik dasar memenuhi persyaratan
Sekumpulan dari elemen-elemen yang saling terkait atau berinteraksi
Pengaturan, prosedur, kerangka, pembakuan
Perus ahaan Ungg ul PERB AIKA N BE RSIFA T BER KELA NJUT AN (C ONTIN UAL IMPR OVEM ENT / STEP -B Y-STEP IMPR OVEM ENT) KINERJA VISI
P
D
C
A
QMSP
D
C
A
RE
NC
AN
A S
TR
AT
EG
IK
Perbaikan Berkelanjutan dengan Sistem Manajemen Mutu
• Customer Satisfaction • Network Reliability
• Product / Service Reliability • Revenue and Profits
• Etc.
Internationally Recognized Company, International Benchmark Company
Evolusi Sistem Manajemen Mutu
Non Quality Culture
Quality Inspection Quality Control (US-MIL-STD) (QCC / GKM) Time Q Performance ZERO DEFECT
ZERO DEFECT CONTINUOSLY
ZERO DEFECT CONTINUOSLY & CUSTOMERS SATISFACTION
Quality Assurance
CUSTOMERS SATISFACTION CONSISTENTLY
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
(ISO 9001:2008)
ZERO DEFECT CONTINUOSLY & STAKEHOLDERS SATISFACTION
Part 1B
Evolusi Seri ISO 9000
Perubahan pada ISO 9001:2008
Keuntungan potensial dari implementasi seri ISO 9000
Tahapan implementasi ISO 9000
Evolusi Seri ISO 9000
ISO 8402 ISO 9000 ISO 9001 ISO 9002 ISO 9003 ISO 9004 ISO 10011 2 0 0 0Before After QMS – Fundamentals and vocabulary
ISO 9000:2000
QMS - Requirements
ISO 9001:2000
QMS – Guidance for Performance Improvement
ISO 9004:2000
Guidelines on Quality and/ or Environmental Auditing ISO 19011 NEW NEW ISO 9001 : 2008 Amandemen di ISO 9001:2008 lebih difokuskan pada
“High Benefit / and Low Impact”
ISO 9004 : 2009 ISO 9000:2005
QMS – Managing for the sustained success of an organization
Evolusi Seri ISO 9000
Sejarah perubahan
:
:
1st edition : ISO 9001:1987 ISO 9002:1987 ISO 9003:1987 2nd edition : ISO 9001:1994 ISO 9002:1994 ISO 9003:1994 3rd edition : ISO 9001:2000 4th edition : ISO 9001:2008 BS 5750 Part 2:1979BS 5750 Part 2:1979 Quality systems. Specification for manufacture and installation
ISO 9001:1987 Model for quality assurance in design, development, production, installation,
and servicing was for companies and organizations whose activities included the creation of new products.
ISO 9002:1987 Model for quality assurance in production, installation, and servicing had
basically the same material as ISO 9001 but without covering the creation of new products.
ISO 9003:1987 Model for quality assurance in final inspection and test covered only the final
ISO 9001:1994 Quality systems – Model for quality assurance in design, development,
Production, installation and servicing.
ISO 9002:1994 Quality systems – Model for quality assurance in production, installation and
servicing.
ISO 9003:1994 Quality systems – Model for quality assurance in final inspection and test ISO 9001:2000 Quality management systems – Requirements
ISO 9001:2008 Quality management systems – Requirements
Sejarah perubahan
:
:
Keluarga Standar ISO 9000
• ISO 9001:2008 Quality management systems – Requirements
• ISO 9000:2005 Quality management systems – Fundamentals and vocabulary
• ISO 9004:2000 Quality management systems – Guidelines for performance improvements
ISO 9004:2009 Managing for the sustained success of an organization – A quality management approach
Latar belakang Perubahan Standard
ISO Standard Development Process
Tujuan Perubahan Standard
Benefit / Impact Analysis
Cakupan Perubahan Standard ISO 9001:2008
Schedule of Transition to new ISO 9001:2008
Perubahan Pada ISO 9001:2008
Agenda
3 Alasan Utama Perubahan Standard
Proses Peninjauan (Process Review) dari Komite Teknis TC 176
Bertujuan untuk memastikan kesesuaian standard dengan perubahan dan
perkembangan industri.
Diadakan minimum 5 Tahun sekali
Input dari System Users
Hasil survey dan questionnaire
Termasuk rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh user dari hasil
interpretasi proses
Trend yang berlaku
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan dibidang management
system
Proses Pengembangan standard ISO
Tujuan dari Perubahan Standard ISO 9001:2008
Untuk meningkatkan persyaratan standard yang ada
Untuk meningkatkan pemahaman dan interpretasi standard dan
memudahkan penerapannya.
Untuk meningkatkan “kompatabilitas” dengan persyaratan sistem manajemen
yang lain (ie. ISO 14001:2004)
Untuk meningkatkan konsistensi dengan standard ISO 9000 series yang lain
Kriteria Perubahan yang diadopsi “High Benefit / Low Impact”
menyatakan secara spesifik kebutuhan pengguna dengan
meningkatkan kejelasan dan menghilangkan kebingungan
Memperbaiki kesalahan yang ada dalam standar
Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam ISO 9001
Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam keluarga ISO 9000
Menghilangkan masalah utama terjemahan
Kriteria Perubahan yang diadopsi “High Benefit / Low Impact”
menyatakan secara spesifik kebutuhan pengguna dengan
meningkatkan kejelasan dan menghilangkan kebingungan
Memperbaiki kesalahan yang ada dalam standar
Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam ISO 9001
Menghilangkan ketidakkonsistenan dalam keluarga ISO 9000
Menghilangkan masalah utama terjemahan
Dampak & Manfaat Perubahan (Impact & Benefit)
Amandemen di ISO 9001:2008 lebih difokuskan pada “High Benefit / and Low
Impact” Perubahan dan revisi major yang bersifat “
High Benefit / High
Matrix kriteria manfaat / dampak perubahan ISO 9001
No increased or reduced requirement No change in intent of requirement No impact on most users
Need only minimum or marginal changes in organization documentation
LOW
Minor additional or reduced requirements for some users Possible impact on understanding by many users
Need for limited changes of organization documentation Need for eventual revision of other QMS standards No signification or additional training for users
Create minimal requirement for re-certification or transition period
MEDIUM
Additional or reduced requirement significantly affecting many users Change in intent of requirement
Need for urgent revision of related QMS standards
Need for extensive changes of organization documentation Decreased compatibility with ISO 14001
Inconsistency with the ISO 9000 family
Need for re-certification or significant transition period Need for extensive user education or training
HIGH
CRITERIA
IMPACT
Matrix kriteria manfaat / dampak perubahan ISO 9001
Improves clarity only in response to low number of request for improvement Marginal improvement in clarity where benefit maybe offset by risk of unintended consequences eg. With respect to translation and interpretation
Changes not addressing a clear user need
LOW
Improved clarity in regard to widely expressed user need but may not eliminate confusion and/or translation difficulty
Improves clarity in response to needs identified by some users Increases compatibility with ISO 14001
Reduces problems of translation
MEDIUM
Address a widely expressed specific users by improving clarity and eliminating confusion
Corrects errors in the existing standard
Eliminates inconsistencies within the ISO 9001
Eliminate inconsistencies within the ISO 9000 families Eliminates major problem of translation
HIGH
CRITERIA
BENEFIT
Hasil Survey Users ISO 9001:2000
“Most Commented Areas of Confusion”
813 (55%) total dari 1477 komentar berhubungan
dengan :
4.1 Persyaratan Umum
4.2 Dokumentasi
6.2 Sumber Daya Manusia
7.3 Desain dan Pengembangan
7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa
8.2 Monitoring dan Pengukuran
Scope perubahan pada ISO 9001:2008
Tidak ada penambahan atau pengurangan klausul dari ISO 9001:2000
Penekanan terhadap legal requirement termasuk “statutory requirement” yang terkait dengan produk selain regulatory requirement di element 1.1, 1.2, 4.1, 7.2.1, 7.3.2
Penekanan pada pengendalian “Outsourced Process” lebih dipertegas lagi dengan penambahan catatan di klausul 4.1
Klarifikasi terkait dengan penggunaan “External Documents” yang dimaksud di klausul 4.2.3
Penegasan bahwa “Management Representative” adalah salah satu anggota dari manajemen organisasi tersebut bukan dari luar organisasi.
Klarifikasi terhadap “Documented Procedure” di klausul 4.2.1
Penambahan sistem informasi sebagai contoh sarana pendukung yang dipelihara di klausul 6.3
Klarifikasi terkait parameter yang dapat digunakan sebagai ukuran untuk “Work Environment” di klausul 6.4
Penegasan untuk peninjauan ”efektifitas” dari tindakan perbaikan (8.5.2 (f) ) dan pencegahan (8.5.3 (e) )
Beberapa perubahan redaksional seperti penggantian judul, penambahan dan penghilangan kata-kata guna memperjelas maksud dari klausul.
Untuk pelanggan dan pengguna
Produk/jasa yang:
sesuai dengan persyaratan handal dan dapat diandalkan kemudahan memperoleh memuaskan
kondisi kerja yang lebih baik peningkatan kepuasan bekerja
peningkatan kesehatan dan keamanan peningkatan moral dan tanggung jawab peningkatan stabilitas dari pemberdayaan
Untuk orang-orang dalam organisasi
Keuntungan potensial dari implementasi seri
ISO 9000
Return on investment
peningkatan hasil operasional peningkatan pangsa pasar peningkatan keuntungan
Untuk pemilik dan investor
stabilitas
terus bertumbuh
partnership and mutual understanding
Untuk suplier dan rekanan
Pemenuhan peraturan dan perundangan peningkatan kesehatan dan keamanan mengurangi dampak lingkungan
15 Nov. 2008
ISO 9001:2008 standard (4rd edition) issued.
2009 2010
2008
ISO 9001:2008
2011
14 Nov. 2010
Standar dan sertifikasi ISO 9001:2000 tidak berlaku
14 Nov. 2009
Semua sertifikasi baru hrs. menggunakan ISO 9001:2008 Organisasi yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000
dan masih valid, disarankan untuk update ke ISO 9001:2008 pada saat:
Surveill. audit, jika sertifikat akan habis setelah 15 Nov 2010 Renewal audit, jika sertifikat akan habis sebelum 15 Nov 2010.
ISO 9001:2000
Masa Transisi ISO 9001:2008
Masa persiapan transisi Masa implementasi
Step 1 1 22 33 44 55 66 System Implementation Internal Audit Training Internal Audit Management Review Certification Audit Management Commitment Top Management MR & ISO Team Top Management Initial Review of Current QS Awareness Training
MR & ISO Team
7 7 10 10 99 88 Findings Corrective Actions What
By Whom Certification Body Top Management Internal Auditor
System Development
MR & ISO Team All
MR & ISO Team
Certificate
MR & ISO Team
Ten Steps to Get Certificate
Pre-audit
Application
1st follow-up audit
Certification
2nd follow-up audit
Document
check
Repeat audit
3
years
2
1
audit
0
Issue of
Certificate
ISO 9001 certifiedCertification Phase
Certification Procedure
Part 2
Delapan Prinsip Manajemen Mutu
Persyaratan dalam ISO 9001:2008
Persyaratan dokumentasi
Komitmen manajemen puncak
Pemenuhan sumber daya
Realisasi jasa
Delapan Prinsip Manajemen Mutu
Delapan prinsip manajemen mutu dapat diterapkan oleh manajemen puncak
(top management) dalam rangka mempimpin organisasi menuju kepada
peningkatan kinerja. Delapan prinsip manajemen mutu ini menjadi landasan
terhadap standar-standar sistem manajemen mutu dalam keluarga ISO 9001
Delapan Prinsip Sistem Manajemen Mutu
1) Fokus pelanggan
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka dan oleh karena itu harus mengerti kebutuhan pelanggan kini dan mendatang, harus memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.
2) Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal dimana orang dapat secara penuh terlibat dalam pencapaian obyektif organisasi.
3) Keterlibatan semua orang
Semua orang dari semua level merupakan intisari sebuah organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh memungkinkan kemampuan mereka dapat digunakan bagi keuntungan organisasi.
4 ) Pendekatan proses
Hasil yang diinginkan dicapai lebih efisien ketika aktivitas dan sumber daya yang berhubungan dijalankan sebagai proses.
5) Manajemen pendekatan sistem
Identifikasi, pemahaman dan pengaturan proses-proses yang saling berhubungan sebagai suatu sistem berkontribusi terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai obyektifnya.
6) Peningkatan terus-menerus
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus berupa obyektif yang permanen dari organisasi.
7) Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.
8) Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Sebuah organisasi dan pemasoknya adalah interdependen dan hubungan saling menguntungkan mempermudah kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai.
Delapan Prinsip Sistem Manajemen Mutu
8.2 8.1 7.6 7.5 7.5 7.4 8.5 7.4 7.3 8.5 8.4 7.3 8.4 7.1 8.4 8.5 8.3 7.2 8.3 7.5 6.4 8.2 8.4 8.2 7.1 8.2 7.4 6.3 8.1 8.3 8.1 6.3 8.1 7.3 6.2 7.5.4 8.2 6.1 6.2 7.6 7.1 6.1 7.3 8.1 5.6 6.1 7.5 6.4 5.6 7.2 7.6 5.5 5.6 7.4 6.3 5.5 7.1 7.4 5.4 5.5 7.3 6.2 5.4 6.1 8.4 7.3 5.3 5.4 7.2 5.5 5.3 5.6 8.2.3 7.2 5.2 5.3 7.1 5.4 5.2 5.5 7.4 7.1 5.1 5.2 6.1 5.3 5.1 5.3 7.1 5.6 4.2 4.2 4.2 4.2 4.2 5.2 4.1 5.4 4.1 4.1 4.1 4.1 4.1 5.1 Mutually Beneficial Supplier Relationships Factual Approach to Decision Making Continual Improvement System Approach to Management Process Approach Involvement of People Leadership Customer FocusNEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Mgt Responsibility
4 QM System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
0.2 Process Approach
0.2 Process Approach
EFFECTIVENESSOF PROCESS = Ability to achieve desired results
Interrelated or interacting activities and control
methods
Monitoring and Measuring
Input Requirements Specified (Includes resources) Output Requirements Satisfied (Result of a process) EFFICIENCY OF PROCESS = Results achieved vs. resources used organization
organization organizationorganization
process approach
Orientation of the organization towards
Identifikasi Proses
(referensi ISO/TC 176/SC 2/N 544R3 )Define the purpose of the organization
Define the policies and objectives of the organization
Determine the processes in the organization
Determine the sequence of the processes
Define process ownership
Define process documentation
• The size of the organization and its type of activities, • The complexity of its processes and their interactions, • The criticality of the processes, and
• The availability of competent personnel.
• The customer of each process,
• The inputs and outputs of each process, • Which processes are interacting,
• Interfaces and their characteristics,
• Timing and sequence of the interacting processes, • Effectiveness and efficiency of the sequence
0.2 Process Approach
Perencanaan Proses
(referensi ISO/TC 176/SC 2/N 544R3 )Define the activities within the process
Define the monitoring and measurement requirements
• Conformity with requirements, • Customer satisfaction, • Supplier performance, • On time delivery, • Lead times, • Failure rates, • Waste, • Process costs, • Incident frequency.
Define the resources needed
• Human resources, • Infrastructure, • Work environment, • Information, • Natural resources, • Materials, • Financial resources
Verify the process against its planned objectives
4.1 PERSYARATAN UMUM 4.2 PERSYARATAN DOKUMENTASI 4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU
UMUM
MANUAL MUTU
PENGENDALIAN DOKUMEN PENGENDALIAN REKAMAN 5.1 KOMITMEN MANAJEMEN
5.2 FOKUS KEPADA PELANGGAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
5.3 KEBIJAKAN MUTU 5.4 PERENCANAAN
5.4.1 5.4.2
SASARAN MUTU
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU 5.5 TANGGUNG JAWAB, KEWENANGAN & KOMUNIKASI
5.5.1 5.5.2
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN WAKIL MANAJEMEN 5.5.3 KOMUNIKASI INTERNAL 5.6 TINJAUAN MANAJEMEN 5.6.1 5.6.2 UMUM MASUKAN TINJAUAN 5.6.3 KELUARAN TINJAUAN 6.1 PENYEDIAAN SUMBERDAYA 6.2 SUMBERDAYA MANUSIA 6. PENGELOLAAN SUMBERDAYA 6.2.1 UMUM
6.2.2 KOMPETENSI, PELATIHAN DAN KESADARAN
6.3 PRASARANA
6.4 LINGKUNGAN KERJA
7.2 PROSES TERKAIT DENGAN PELANGGAN 7.2.1
7.2.2
PENETAPAN PERSYARATAN TERKAIT dg PRODUK TINJAUAN PERSYARATAN TERKAIT dg PRODUK 7.2.3 KOMUNIKASI PELANGGAN
7.3 PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.1
7.3.2
PERENCANAAN PERANCANGAN & PENGEMBANGAN MASUKAN PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.3 KELUARAN PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.4 TINJAUAN PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.5 VERIFIKASI PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.6 VALIDASI PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.3.7 PERUBAHAN PERANCANGAN & PENGEMBANGAN 7.4 PEMBELIAN
7.4.1 PROSES PEMBELIAN 7.4.2 INFORMASI PEMBELIAN
7.4.3 VERIFIKASI PRODUK YANG DIBELI 7.5 PENYEDIAN PRODUKSI & JASA
7.5.1 PENGENDALIAN PRODUKSI & JASA
7.5.2 VALIDASI PROSES PENYEDIAN PRODUKSI & JASA 7.5.3 IDENTIFIKASI DAN MAMPU-TELUSUR
7.5.4 BARANG MILIK PELANGGAN 7.5.5 PENGAWETAN PRODUK
7.6 PENGENDALIAN PERALATANPEMANTAUAN & PENGUKURAN
8.1 UMUM
8.2 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 8.2.1
8. PENGUKURAN, ANALISA & PERBAIKAN
KEPUASAN PELANGGAN 8.2.2 INTERNAL AUDIT
8.2.3 PEMANTAUAN & PENGUKURAN PROSES 8.2.4 PEMANTAUAN & PENGUKURAN PRODUK 8.3 PENGENDALIAN PRODUK TIDAK SESUAI
8.4 ANALISA DATA 8.5 PERBAIKAN
8.5.1 PERBAIKAN BERKELANJUTAN 8.5.2 TINDAKAN PERBAIKAN 8.5.3 TINDAKAN PENCEGAHAN 7.1 PERENCANAAN UNTUK REALISASI PRODUK
7. REALISASI PRODUK
---NEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Mgt Responsibility
4 QM System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
4 Quality Management System
a) menentukan (Determine) proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu dan penerapannya di seluruh organisasi (lihat 1.2),
b) menetapkan urutan dan interaksi proses-proses ini,
4.1 Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan persyaratan Standard Internasional ini.
Organisasi harus
Apa saja prosesnya?
Adakah outsourcing / subkontrak?
Apa saja input - proses - output?
Siapa pelanggan dari tiap proses?
Apa saja syarat yang diinginkan ‘pelanggan internal’?
Siapa ‘pemilik’ proses?
Peta Proses atau diagram alir dari keseluruhan proses
Apa saja bidang temu antar proses?
Apakah peta proses tersebut mencakup proses manajemen, utama, pendukung, dan proses kunci?
c) menetapkan kriteria & metode yg diperlukan untuk
memastikan bahwa baik operasi maupun kendali proses² ini
efektif,
d) memastikan tersedianya sumber daya & informasi yg
diperlukan untuk mendukung operasi & pemantauan
proses-proses ini,
e) memantau, mengukur
jika memungkinkan
dan menganalisis
proses-proses ini, dan
f)
menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang direncanakan dan perbaikan berlanjut dari
proses-proses ini.
4.1 Persyaratan Umum
Determine of process Sequence & interaction Process development Documentation development System implementation Cust. Satisf. Quality Objective Establishment QMS (Action ) plan Internalaudit process product
Analyze of data Monitoring & measurement
Corrective action Preventive action Continual improvement Management Review Quality Policy Provision of resources
4
5
6
8
Strategic Planning, Vision, Mission, Objectives , policies.7
4.1.b 4.1.a 4.1.c 4.1.d 4.1.e 4.1.c 4.1.f 4.1.f 4.1.f Continual improvement4.1 Persyaratan Umum
CTTN 1. Proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang
disebutkan di atas mencakup proses untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisa, dan peningkatan.
CTTN 2. Suatu proses outsourceadalah proses yang organisasi butuhkan untuk sistem manajemen mutunya dan dimana organisasi memilih untuk dilaksanakan oleh pihak eksternal.
CTTN 3. Menjamin pengendalian atas proses-proses outsource tidak membebaskan organisasi dari tanggung jawab atas kesesuaian terhadap semua persyaratan pelanggan, perundang-undangan dan peraturan. Tipe dan cakupan kendali untuk diterapkan atas proses outsource dapat dipengaruhi oleh factor-faktor seperti
a). potensi dampak proses-proses outsource atas kemampuan organisasi untuk menyediakan produk yang memenuhi persyaratan,
b). tingkatan dimana kendali atas proses-proses dibagi,
c). kemampuan atas pencapaian kendali yang diperlukan melalui aplikasi klausul 7.4.
Dimana organisasi memilih untuk menyerahkan keluar proses apa pun
yang mempengaruhi kesesuaian produk pada persyaratan, maka
organisasi harus memastikan adanya kendali pada proses itu.
Tipe dan
cakupan kendali untuk diterapkan pada proses yang diserahkan keluar
tersebut harus didefinisikan dalam sistem manajemen mutu.
4.2.1 Umum
Dokumentasi SMM harus mencakup:
Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran-sasaran mutu
Pedoman mutu
prosedur terdokumentasi dan
rekaman-rekaman
yang dipersyaratkan
Standard Internasional ini
dokumen-dokumen,
termasuk rekaman-rekaman
, ditentukan oleh
organisasi bahwa penting untuk menjamin perencanaan, operasi dan
kendali prosesnya
4.2 Persyaratan Dokumentasi
Type of medium (ISO 9000:2005 clause 3.7.2):
paper (hard copy), magnetic, electronic or optical computer disk, photograph, master sample
Sebuah dokumen tunggal dapat memenuhi satu persyaratan prosedur atau lebih. Sebuah persyaratan prosedur terdokumentasi dapat dipenuhi oleh satu dokumen atau lebih 4.2.3 Control of documents 4.2.4 Control of records 8.2.2 Internal audit 8.3 Control of nonconformity 8.5.2 Corrective action 8.5.3 Preventive action
(e.g. records of Mgt review, records of training, result of design and development, result of supplier evaluation, result of design validation and verification)
(e.g. process maps, organization charts, specifications, production schedule, approved supplier list, quality plans)
4.2 Persyaratan Dokumentasi
Manual Mutu (4.2.2)
-Lingkup SMM
-Ringkasan Prosedur Terdokumentasi -Gambaran Interaksi proses
Dokumentasi lain yg dibutuhkan
- Konsistensi
- Kompetensi
- Efektivitas
records
Support documents (forms)
External origin docs.
Pengendalian Rekaman
(4.2.4)
PengendalianPengendalianDokumenDokumen
PengendalianPengendalianCatatanCatatan
Internal Audit Pengendalian ketidaksesuaian Tindakan Korektif Tindakan Preventif 6 Klausul WaJiB Ukuran organisasi Kompetensi
Kompleksitas proses
Sasaran Mutu (5.4.1)
TERUKUR ditetapkan pada fungsi yg relevanKebijakan Mutu
Sesuai tujuan organisasi Continual improvement Komitmen memenuhi
persyaratan
Pengendalian dokumen (4.2.3)
a) untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan,
b) untuk meninjau dan memperbaharui seperlunya dan menyetujui ulang dokumen,
c) untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen yang ditunjukkan,
d) untuk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian,
e) untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,
f) untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditentukan penting bagi organisasi untuk perencanaan dan operasional sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan, dan
g) untuk mencegah pemakaian tak disengaja dari dokumen obsolete (kadaluarsa), dan membubuhkan identifikasi sesuai padanya bila disimpan untuk tujuan apa pun.
4.2 Persyaratan Dokumentasi
Pengendalian Rekaman (4.2.4)
Rekaman yang ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian pada persyaratan dan operasi efektif dari sistem manajemen mutunya harus dikendalikan.
Organisasi harus Mendokumentasikan dan mengidentifikasikan kendali untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, retensi dan pembuangan rekaman.
NEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Mgt Responsibility
4 QM System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
5 Management Responsibility
5.1 Komitmen Manajemen
menyampaikan ke organisasi pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta undang-undang dan peraturan,
menetapkan kebijakan mutu,
memastikan sasaran-sasaran mutu ditetapkan, melakukan tinjauan manajemen
memastikan tersedianya sumber daya.
5.2 Fokus Pada Pelanggan
persyaratan pelanggan ditetapkan 7.2.1 meningkatkan kepuasan pelanggan 8.2.1
5.3 Kebijakan Mutu
sesuai dengan tujuan organisasi,
mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutunya,
menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, dikomunikasikan dan difahami dalam organisasi, dan
ditinjau untuk kesesuaian yang berkesinambungan
Quality Policy Quality
Policy
5. Tanggung Jawab Manajemen
Customer Requirem
KEBIJAKAN MUTU (CONTOH)
PT Merdeka Com , sesuai dengan Visi menjadi Organisasi Unggul di persaingan global dengan mengutamakan layanan prima, memahami
bahwa keberadaan Organisasi sangat bergantung kepada Pelanggan.
Perusahaan bertekad untuk menempatkan para Kepuasan Pelanggan sebagai prioritas utama sejalan dengan kemajuan Organisasi dan kinerjanyadengan senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan kepada sistem manajemen mutu dan berusaha untuk memenuhi persyaratan yang relevan dari produk dan layanan dengan :
• tekad untuk mencapai 5 besar skala nasional dari revenue dan
pangsa pasar,
• Mengutamakan teknologi yang sesuai dan handal serta prasarana
yang melingkupi,
• memenuhi kompetensi sumberdaya manusia,
• Pengelolaan informasi yang akurat,
• Senantiasa berpegang pada nilai-nilai professionalisme dalam
pengelolaan layanan dan operasi,
Kebijakan mutu adalah menjadi arahan kepada seluruh jajaran
perusahaan untuk senantiasa fokus kepada para pelanggan dan budaya perusahaan untuk memastikan konsistensi peningkatan mutu layanan dan produk serta kinerja.
Jakarta, 1 Feb 2009 (edisi 2, rev.0) Direktur Utama
ASR outgoing > 85%, ASR incoming > 90% Drop call < 5%
Realisasi training plan untuk front liner 95% dari rencana
Plan v.s. actual gap untuk revenue < 10%
Forecast v.s. actual gap untuk revenue < 5% 15% pasar celular nasional
Kepuasan pelanggan dari survey > 80%
Migrasi ke operator lain < 2%
Revenue 1 T di 2009
SASARAN MUTU (CONTOH)
Kerangka Konsistensi
5. Tanggung Jawab Manajemen
5.4 Perencanaan
5.4.1 Sasaran Mutu
Ditetapkan untuk setiap level dan fungsi Termasuk sasaran mutu untuk produk Sasaran harus dapat DIUKUR
Konsisten dengan kebijakan mutu
5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Quality Policy Quality Policy 100 % 90%80% 70%60% 50% Customer satisfaction Quality Objectives Quality Manuals
perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan dalam 4.1, seperti juga sasaran mutu keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara bila perubahan
Perencanaan SMM dan
5.5 Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.5.1 Tanggung Jawab dan Wewenang
Top Manajemen harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam organisasi.
5.5.2 Wakil Manajemen (MR)
Top manajemen harus menunjuk seorang anggota manajemen organisasi dimana, di luar tanggung jawab lainnya, harus memiliki tanggung jawab dan wewenang termasuk • memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang telah
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara,
• melaporkan kepada top manajemen tentang kinerja (performance) sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apa pun untuk perbaikannya, dan
• memastikan untuk tumbuhnya kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi.
5.5.3 Komunikasi Internal
Top Manajemen harus memastikan bahwa proses komunikasi sesuai ditetapkan dalam organisasi dan bahwa komunikasi terjadi sehubungan dengan keefektifan sistem manajemen mutu
CATATAN Tanggung jawab seorang wakil manajemen dapat mencakup penghubung dengan pihak-pihak external untuk hal-hal terkait dengan SMM
Manajemen puncak harus meninjau SMM organisasi, pada interval yang
direncanakan, untuk menjamin:
kesesuaian, kecukupan dan keefektifan yang berkesinambungan
tepat pada sasaran
5.6 Tinjauan Manajemen
Tinjauan tersebut harus mencakup:
tinjauan peluang untuk untuk peningkatan
perubahan yang dibutuhkan untuk SMM,
5.6.2 Management review input
Input
tinjauan manajemen harus termasuk informasi mengenai:
hasil audit-audit,
umpan balik pelanggan,
kinerja proses dan kesesuaian produk,
status tindakan korektif dan pencegahan,
tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya,
perubahan yang dapat mempengaruhi SMM, dan
5.6.3 Management review output
Peningkatan terhadap efektivitas SMM dan
proses-prosesnya,
Peningkatan atas produk sesuai dengan
persyaratan pelanggan, dan
Sumber daya yang dibutuhkan.
NEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Management Resp.
4 QM-System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
6 Resource Management
6. Pengelolaan Sumberdaya
6.1 Penyediaan sumber daya
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan:
a) untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu, dan untuk terus memperbaiki keefektifannya, dan
b) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan
6.2 Sumber Daya Manusia
6.2.1 Umum
Personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian atas persyaratan produk harus kompeten atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai.
CTTN. Kesesuaian atas persyaratan produk dapat dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh orang yang melaksanakan penugasan dalam sistem manajemen mutu.
Training
Calon PegawaiKompetensi
pendidikan
keahlian
pengalaman
training
Kualifikasi pendidikan keahlian pengalaman training Sesuai?6.2.2 Kompetensi,
Pelatihan dan Kesadaran
Organisasi harus:
a)
menetapkan
kompetensi
yang
diperlukan
bagi
personel
yang
melaksanakan
pekerjaan
yang
mempengaruhi
kesesuaian
atas
persyaratan produk,
b)
dimana dapat diterapkan
, menyediakan pelatihan atau melakukan
tindakan lain untuk
mencapai kompetensi yang dibutuhkan
c)
evaluasi efektivitas tindakan yang diambil,
d)
menjamin kesadaran bahwa
- aktivitas setiap orang adalah penting, dan
- mereka berkontribusi terhadap pencapaian
sasaran-sasaran mutu,
e)
memelihara rekaman / records yang sesuai dari pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman (lihat 4.2.4)
Penetapan Kompetensi
1. Untuk setiap personil yang pekerjaannya mempengaruhi mutu 2. Berdasarkan (minimal) pendidikan, pengalaman, keahlian dan
pelatihan Penerapan SMM dan operasional pemelajaran Evaluasi pemenuhan kompetensi
1. Bisa sekalian dilakukan waktu evaluasi personil tahunan, atau lainnya
2. Terdapat ketidaksesuaian karena masalah kompetensi Pengembangan organisasi dan produk Terpenuhi Dipenuhi dg Pelatihan? Kebutuhan Pelatihan Tidak / belum Ya Penetapan “Tindakan Lain” Program Pelatihan Tahunan Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan “Tindakan Lain” Tdk
Evaluasi Pelatihan dan Tindakan Lain thd Kinerja dan Pemenuhan Kompetensi
Rekaman Evaluasi Rekaman Bukti Kompetensi • Studi-banding, • Pendampingan, • Studi lanjutan, • Rotasi / mutasi, • dll
Jika hasil evaluasi tidak efektif, maka harus dilakukan keputusan, misal: pelatihan tidak direkomendasikan lagi, penggantian personil, pelatihan kembali atau pengambilan tindakan lain.
Informasi penyelenggaraan pelatihan
Riwayat Pelatihan
6.3 Prasarana (Infrastruktur)
Organisasi harus menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk. Prasarana mencakup, serta dapat berlaku pada
a) gedung, ruang kerja dan utilitas terkait,
b) peralatan proses (baik perangkat keras maupun lunak), dan
c) layanan pendukung (seperti transportasi, komunikasi, atau sistem informasi).
Contoh
Pengendalian Dari Prasarana :
6.4 Lingkungan Kerja
ISO 9004:2000
Lingkungan kerja sebaiknya merupakan kombinasi antara:
Faktor Manusia
metode kerja yang kreatif
penggunaan alat pelindung diri
interaksi sosial Faktor Fisik
lokasi tempat kerja
higienitas, kebersihan, bising, vibrasi, dan polusi
ergonomis
Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk.
CTTN: Istilah “lingkungan kerja” berhubungan dengan kondisi-kondisi dimana setiap pekerjaan dilakukan termasuk fisik, lingkungan dan faktor-faktor lainnya
NEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Management Resp.
4 QM-System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
7 Product Realization
7. Realisasi Produk
7.1 Perencanaan Realisasi Produk
Harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus taat azas dengan persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen mutu (lihat 4.1).
Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan yang berikut, jika sesuai:
a) sasaran Mutu dan persyaratan untuk produk
b) kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen, dan untuk menyediakan sumberdaya spesifik terhadap produk,
c) aktifitas verifikasi, validasi, monitoring, measurement inspeksi dan test yang diperlukan spesifik teradap produk dan kriteria keberterimaan produk;
d) rekaman diperlukan untuk menyediakan bukti bahwa proses-proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan
CTTN 1. Sebuah dokumen yang yang menentukan proses-proses sistem manajemen mutu (termasuk
proses realisasi produk) dan sumber daya yang dipakai pada suatu produk, proyek atau kontrak tertentu, dapat dinamakan rencana mutu (quality plan).
PERSYARATAN
PRODUK PERSYARATAN PELANGGAN
PERSYARATAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN
PERSYARATAN ORGANISASI
7.2 Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
7.2.1 Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk
Organisasi harus menetapkan:
a) persyaratan yang ditentukan oleh
pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan dan kegiatan pasca
penyerahan,
b) persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui,
c) persyaratan undang-undang dan peraturan yang dapat diterapkan terhadap produk, dan
d) persyaratan tambahan apa pun yang
dipertimbangkan penting oleh organisasi.
CTTN. Kegiatan pasca pengiriman termasuk, sebagai contoh, tindakan dibawah kondisi garansi, kewajiban kontraktual seperti jasa pemeliharaan, dan jasa-jasa pendukung seperti daur ulang atau pembuangan akhir.
7.2.2 Tinjauan terhadap Persyaratan Produk
Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan produk. Tinjauan ini harus dilakukan sebelum komitmen organisasi untuk menyediakan produk kepada pelanggan (e.g. penyerahan tender, penerimaan kontrak atau order, penerimaan perubahan kontrak atau order) dan harus memastikan bahwa a) persyaratan produk sudah didefinisikan
b) persyaratan kontrak atau order yang berbeda dengan yang dinyatakan sebelumnya telah diselesaikan, dan
c) organisasi mampu memenuhi persyaratan yg ditentukan
Rekaman hasil dari tinjauan dan tindakan yang timbul dari tinjauan tsb harus dipelihara.
Jika pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis dari persyaratan, peryaratan pelanggan tsb harus dikonfirmasi oleh organisasi sebelum diterima.
Bila persyaratan produk dirubah, organisasi harus memastikan bahwa
dokumen relevan dirubah dan bahwa personel yang sesuai faham terhadap persyaratan yang dirubah.
CTTN. Dalam beberapa situasi, seperti penjualan melalui internet, review formail mungkin tidak praktis untuk setiap order. Namun review dapat mencakup informasi produk yang sesuai seperti katalog atau materi iklan.
7.2.3 Komunikasi Pelanggan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan:
a) informasi produk
b) penawaran, penanganan kontrak atau order, termasuk perubahan, dan c) Umpan-balik pelanggan, termasuk keluhan pelanggan
Contoh media komunikasi dengan
pelanggan
• call in : Telepon
• walk in : Mendatangi pelanggan
• write in : mencatat, surat-menyurat
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.1 Perencanaan Perancangan dan Pengembangan
Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan perancangan dan pengembangan produk.Selama perencanaan perancangan dan pengembangan, organisasi harus menetapkan:
a) tahap perancangan dan pengembangan,
b) tinjauan, verifikasi dan validasi yang sesuai bagi tiap tahap perancangan dan pengembangan, dan
c) tanggung jawab dan wewenang untuk perancangan dan pengembangan.
Organisasi harus mengelola bidang temu (interfaces) antara kelompok berbeda terkait dalam perancangan dan pengembangan untuk memastikan komunikasi efektif dan kejelasan penugasan tanggung jawab.
Keluaran perencanaan harus diperbaharui, jika sesuai, selagi perancangan dan pengembangan berlangsung.
CTTN. Tinjauan rancangan dan pengembangan, verifikasi dan validasi memiliki tujuan masing-masing. Dapat dilakukan dan direkam secara terpisah atau dikombinasikan, sesuai dengan produk dan organisasinya.
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.2 Masukan Perancangan dan PengembanganMasukan berkaitan dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan rekamannya dipelihara (lihat 4.2.4). Membuat secara jelas persyaratan untuk rancangan – tertulis, lengkap, jelas dan telah direview, Termasuk persyaratan fungsi, kinerja, dan perundang-undangan.
Masukan harus ditinjau akan kecukupannya. Persyaratan harus lengkap, tidak bias (unambiguous) dan tidak saling bertentangan.
7.3.3 Output perancangan dan pengembangan
Keluaran perancangan dan pengembangan harus dalam suatu bentuk yang sesuai untuk Verifikasi terhadap masukan perancangan dan pengembangan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan/ lepas.
Keluaran perancangan dan dan pengembangan harus
a) memenuhi persyaratan masukan bagi perancangan dan pengembangan,
b) memberi informasi yang sesuai untuk pembelian, produksi dan penyediaan jasa. c) berisi atau mengacu pada kriteria keberterimaan produk, dan
d) menentukan karakteristik produk yang penting (essential) untuk pemakaian yang aman dan benar.
CTTN. Informasi untuk produksi dan penyediaan jasa dapat termasuk detail-detail untuk menjaga kondisi produk.
Customer Requirements
Customer Requirements
7.3 Perancangan dan Pengembangan
7.3.4 Review rancangan dan pengembangan
• Review hasil desain dengan dept terkait sesuai dengan phase review—don’t forget to record 7.3.5 Verifikasi rancangan dan pengembangan
• Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang direncanakan (lihat 7.3.1) • Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apa pun harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.3.6 Validasi rancangan dan pengembangan
• Harus dilakukan validasi perancangan dan pengembangan menurut pengaturan yang telah direncanakan (lihat 7.3.1)
• Bila dimungkinkan validasi harus diselesaikan sebelum penyerahan atau pelaksanaan (implementation) produk.
• Rekaman hasil validasi dan tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara (lihat 4.2.4). 7.3.7 Kendali perubahan rancangan & pengembangan
• Perubahan perancangan dan pengembangan harus ditunjukkan dan rekamannya dipelihara. • Perubahan harus ditinjau/ kaji, diverifikasi dan di validasi, jika sesuai, dan disetujui sebelum
dilaksanakan.
• Tinjauan perubahan perancangan dan pengembangan harus mencakup penilaian pengaruh perubahan pada bagian produk yang telah diserahkan/ sampaikan.
Purcha se Order Purcha se Order
7.4 Pembelian
7.4.1 Purchasing Process
Tentukan kriteria (Contoh : harga, delivery, after-sales service)
7.4.2 Informasi Pembelian
Informasi pembelian harus menguraikan dengan jelas produk yang akan dibeli, termasuk detail spesifikasinya, dan persyaratan mutu (bila ada)
7.4.3 Verifikasi produk yang dibeli
Verifikasi incoming material, atau dapat melakukan verifikasi/inspeksi material di tempat supplier
• Harus memastikan produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yg sdh ditetapkan.
Contoh Alur Seleksi dan Evaluasi Pemasok
Calon Pemasok Seleksi persyaratan Daftar Pemasok Disetujui Pembelian Termasuk pemasok yang sudah ada memenuhi tdk Evaluasi • Pembinaan Rekanan / • Dihilangkan dari daftarpemasok /
• Tidak dilakukan
pembelian sampai ada tindakan /
• Harus melalui tahapan
seleksi calon pemasok lagi / • dll memenuhi tdk • Legalitas pemasok (NPWP, SIUP) • Kualitas Sample • Komitmen pengiriman (jarak) • Harga • Mekanisme Pembayaran • dll • Kualitas • Ketepatan Pengiriman • Harga • Kesigapan Penanganan keluhan • dll Rekaman evaluasi
7.5.1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa/Layanan
Organisasi harus merencanakan dan menjalankan produksi dan
penyediaan layanan dlm keadaan
terkendali
, mencakup:
a) informasi ttg karakteristik produk
b) Instruksi kerja (jika diperlukan)
c) Peralatan yg dibutuhkan
d) Tersedianya alat (
equipment
) pemantauan dan pengukuran
e) Otorisasi pelepasan produk (finished or in-process)
f) Kegiatan pelepasan (release), delivery dan post-delivery
7.5 Produksi dan Penyediaan Jasa/Layanan
Instruksi Kerja
Instruksi Kerja
7.5.2 Validasi proses untuk produksi dan layanan
a)
kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan pengesahan dari proses-proses
tersebut,
b)
pengesahan alat dan kualifikasi dari personil,
c)
penggunaan metode dan prosedur spesifik,
d)
persyaratan rekaman, dan
e)
Validasi ulang
Organisasi harus mem-validasi proses apa pun untuk produksi dan penyediaan jasa bila keluaran yang dihasilkan tidak dapat di verifikasi oleh pemantauan atau pengukuran berurutan dan, sebagai konsekuensinya, defisiensi hanya terlihat setelah produk
digunakan atau jasanya telah dilaksanakan.Validasi harus memperagakan kemampuan proses ini untuk mencapai hasil yang direncanakan. Organisasi harus menetapkan
Identifikasi status produk (testing, monitoring, measurement) bila dibutuhkan • Pelanggan
• Persyaratan perundang-undangan • Praktek dalam industri
Lakukan identifikasi produk mulai dari produk diterima, selama tahapan produksi, dan delivery serta pemasangan
7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur
Bila sesuai, organisasi harus mengidentifikasikan produk dengan cara yang layak di seluruh
realisasi produk.
Organisasi harus identifikasi status produk terkait dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran diseluruh realisasi produk.
Bila mampu telusur dipersyaratkan, organisasi harus mengendalikan identifikasi unik produk dan memelihara catatannya (lihat 4.2.4).
CTTN. Di beberapa sektor industri, manajemen konfigurasi adalah sarana yang dipakai untuk memelihara identifikasi dan mampu telusur.
7.5.4 Properti Pelanggan & 7.5.5 Pengawetan Produk
7.5.4 Properti Pelanggan (Customer Property)
7.5.5 Pengawetan Produk (product preservation)
Software
Equipment Organisasi harus menjaga properti pelanggan ketika dalam pengendalian organisasi atau saat dipakai oleh organisasi. Organisasi harus identifikasi, verifikasi, melindungi dan menjaga properti pelanggan yang disediakan untuk dipakai atau dirangkai ke dalam produk. Jika properti apa pun dari pelanggan hilang, rusak atau ditemukan tak layak pakai, organisasi harus melaporkan hal ini ke pelanggan dan memelihara rekamannya (lihat 4.2.4).
CTTN. Properti pelanggan dapat mencakup properti intelektual dan data personal.
Organisasi harus menjaga produk selama proses internal dan penyerahan ke tujuan yang dimaksud dengan tujuan memelihara kesesuaian terhadap persyaratan.
Dimana dapat diterapkan, menjaga kondisi produk termasuk identifikasi, penanganan,
pengemasan, penyimpanan dan perlindungan. Menjaga kondisi harus berlaku juga terhadap bagian-bagian dari produk.
7.6 Pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran (Equipment)
Organisasi harus menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan dan peralatan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk menyediakan bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan.Dikalibrasi atau diverifikasi atau
keduanya pada selang waktu tertentu Status kalibrasi diindentifikasi
Dijaga dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan,
pemeliharaan, dan penyimpanan
Monitoring & Measurement Requirements
Identifikasi status kalibrasi Alat ukur / pemantauan diindentifkasi dan dikalibrasi dalam interval tertentu
CTTN. Konfirmasi kemampuan perangkat lunak komputer untuk memenuhi aplikasi yang dimaksud dapat termasuk seperti verifikasinya dan manajemen konfigurasi untuk memelihara kesesuaiannya dalam penggunaan.
NEW
ISO
9001:2008
0.2 Process Approach
5 Management Resp.
4 QM-System
6 Resource Management
7 Product Realization
8 Measurement, Analysis
and Improvement
8. Measurement, Analysis and Improvement
8.1 General
Organisasi harus merencanakan dan menerapkan
proses-proses pemantauan, pengukuran, analisis, dan peningkatan
perbaikan, untuk:
a) Membuktikan kesesuaian produk
b) Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
c)
Memperbaiki secara terus menerus kefektifan sistem
manajemen mutu
Proses Decision Inputs Outputs Measurements Adjustments8.2 Pemantauan dan Pengukuran
8.2.1 Kepuasan Pelanggan
Organisasi harus memantau informasi yang berkaitan dengan;
- Persepsi Pelanggan
- Pemenuhan persyaratan pelanggan
Metode pemantauan untuk mendapatkan dan menggunakan
informasi tersebut harus ditetapkan.
Contoh :
- Survey Kepuasan Pelanggan - Observasi lapangan
- Mystery shopping…dll
CTTN. Pemantauan persepsi pelanggan dapat termasuk memperoleh input dari sumber-sumber seperti survey kepuasan pelanggan, data pelanggan atas mutu produk yang diserahkan, survey opini pengguna, analisis kerugian bisnis, komentar-komentar, klaim garansi, laporan dealer.
8.2. Pemantauan dan Pengukuran
8.2.2 Internal Audit
Lakukan Internal Audit pada selang tertentu (contoh 2x setahun) Rencanakan jadwal audit, kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan
metode audit yang akan digunakan
Sebuah prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk mendefinisikan tanggung jawab dan perssyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, penetapan catatan dan pelaporan hasil-hasil.
Catatan/rekaman dari audit-audit dan hasilnya harus dipelihara (lihat 4.2.4).
8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses
Terapkan metode yg sesuai untuk memantau atau mengukur proses dalam sistem manajemen mutu,
Bila hasil yg direncanakan tidak tercapai lakukan koreksi dan tindakan perbaikan
CTTN. Ketika menentukan metode yang sesuai, disarankan bahwa organisasi
mempertimbangkan tipe dan cakupan pemantauan dan pengukuran yang sesuai untuk setiap proses-prosesnya terkait dengan dampak atas kesesuaian terhadap persyaratan produk dan terhadap efektivitas sistem manajemen mutu.
8.2. Pemantauan dan Pengukuran
Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik produk untuk verifikasi bahwa persyaratan produk dipenuhi. Ini harus dilakukan pada tahap-tahap sesuai dari proses realisasi produk menurut pengaturan yang sudah direncanakan (lihat 7.1). Bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan harus dipelihara.
Rekaman harus mengindikasikan otorisasi pelepasan produk untuk pengiriman ke pelanggan (lihat 4.2.4).
Pelepasan produk dan penyerahan jasa ke pelanggan tidak dapat dilanjutkan hingga semua pengaturan terencana (lihat 7.1) diselesaikan secara memuaskan, kecuali kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan, dan bila dapat disetujui oleh pelanggan.
8.3 Pengendalian Ketidaksesuaian (Non-conformities)
Non-Conforming Control Procedures Non-Conforming Control Procedures a) Menghilangkan ketidaksesuaian b) Diterima dengan konsesic) Mengambil tindakan pencegahan d) Mengambil tindakan lain
Regrade, recycle, scrap or destroy
TEST STATUS PASSED FAILED Non-con forming Product R ecords
Reinspect produk yg diperbaiki
Report non-conforming product as required
Recall product yg sudah dideliver ke customer
Rekaman ketidaksesuaian dan tindakannya harus dipelihara Ada prosedur terdokumentasi
Monitor & Measurement Records Monitor & Measurement Records
8.4 Analisa Data
Organisasi harus menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data untuk menunjukan kesesuaian dan efektivitas sistem manajemen mutu
Product Requiremen
ts Supplier Selection Records Supplier Selection Records Proses Decision Inputs Outputs Measurements Adjustments
Tentukan actions yg diperlukan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu yg berjalan.
Organisasi harus terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen
mutu melalui penggunaan dalam kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit,
analisis data, tindakan koreksi dan pencegahan dan tinjauan manajemen.
8.5 Improvement (1)
8.5. Perbaikan (Improvement)
8.5.2 Tindakan Koreksi (Corrective Actions)
a) peninjauan terhadap ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan), b) penetapan penyebab ketidaksesuaian,
c) penilaian/ mengevaluasi kebutuhan tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang lagi.,
d) penetapan dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan, e) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan f) peninjauan efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan.
8.5.3 Tindakan Pencegahan (Preventive Actions)
a) penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya,
b) penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian, c) penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,
d) rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan e) peninjauan efektivitas tindakan pencegahan yang dilakukan.
Tindakan Perbaikan - Tindakan Pencegahan
Ketidaksesuaian aktuil (sdh terjadi) Perbaikan Penyebab-penyebab Tindakan Perbaikan verifikasiTidak terjadi kembali /terulang (re-currence) Ketidaksesuaian potensial (blm terjadi) Penyebab-penyebab Tindakan Pencegahan verifikasi