PERUBAHAN TAHUN DASAR
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
BERBASIS SNA2008
H. Nevi Hendri, S.Si
I. PENTINGNYA
PERUBAHAN
TAHUN DASAR
PDRB
1. Latar Belakang
2. Manfaat
3. Implikasi
4. Mengapa Tahun 2010
3
a. Pengaruh
perekonomian
global
terhadap
struktur perekonomian nasional/regional dalam
sepuluh tahun terakhir;
b. Rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
untuk mengimplementasikan
System of National
Accounts
2008 (SNA2008) dalam penyusunan
PDB melalui kerangka
Supply and Use Tables
(SUT);
c. Menjaga konsistensi antara tiga pendekatan
PDRB dan memperkecil perbedaan antara PDRB
Jawa Barat dan PDRB Regional.
4
a. Memberikan gambaran perekonomian regional
terkini:
1) Pergeseran struktur ekonomi;
2) Pertumbuhan ekonomi.
b. Meningkatkan kualitas data PDRB yang
dihasilkan;
c. Menjadikan data PDRB dapat diperbandingkan
secara Internasional.
5
a. Meningkatnya nominal PDRB, yang pada
gilirannya akan berdampak pada pergeseran
kelompok pendapatan suatu negara/wilayah
dari rendah, menjadi menengah, atau tinggi;
b. Akan mengubah indikator makro struktur dan
pertumbuhan ekonomi;
c. Akan menyebabkan perubahan pada input data
untuk
modelling
dan
forecasting
6
a. Perekonomian Indonesia relatif stabil;
b. Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama
10 (sepuluh) tahun terakhir, terutama dibidang
informasi dan teknologi serta transportasi yang
berpengaruh terhadap pola distribusi dan
munculnya produk-produk baru;
c. Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar
dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun
sekali
1
;
1Rekomendasi PBB tentang perubahan tahun dasar tertuang pada: SNA1993, paragraph 16.76: “constant price series
should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years without rebasing”
7
d. Teridentifikasinya pembaharuan konsep, definisi,
klasifikasi, cakupan dan metodologi sesuai
rekomendasi dalam SNA2008;
e. Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan
PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 (SP2010)
dan Indeks Harga Produsen (IHP)/
Producer Price
Index
(PPI);
f. Tersedianya kerangka kerja SUT yang digunakan
untuk
benchmarking
/menetapkan PDB
CATATAN:
System of National Accounts
2008 (SNA2008) atau Sistem
Neraca Nasional (SNN) adalah rekomendasi internasional
tentang bagaimana menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang
sesuai dengan standar neraca baku yang didasarkan pada
prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang dimaksud
dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi,
dan aturan neraca yang disepakati secara internasional dalam
mengukur indikator tertentu seperti PDB.
8
II. SUPPLY AND
USE TABLE (SUT)
1. Konsep dan Manfaat
SUT
2. Kerangka Kerja SUT
3. Kerangka Matriks
10
a. SUT
merupakan kerangka kerja yang menggambarkan
keseimbangan aliran produksi dan konsumsi (barang dan jasa)
dan penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut
yang terdiri dari 2 (dua) tabel utama yaitu tabel supply dan
tabel use.
b. Manfaat:
Kerangka untuk menganalisis kesenjangan data yang terintegrasi
melalui mekanisme keseimbangan penyediaan dan penggunaan
barang dan jasa;
Memberikan gambaran tentang keterkaitan antara lapangan
usaha, pelaku ekonomi dan produk yang dihasilkan secara
koheren;
Menghasilkan penyusunan PDB menurut 3 (tiga) pendekatan
yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran secara konsisten;
Sebagai dasar penyusunan Tabel Input-Output (I-O).
11
a. Kerangka kerja SUT menggunakan klasifikasi yang berkorespondensi
dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009)
dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia 2010 (KBKI 2010).
b. Kerangka kerja SUT memiliki dua persamaan yang harus dipenuhi
yaitu:
SUPPLY = USE
Nilai barang dan jasa yang disediakan dari produksi dalam negeri
dan impor harus
SAMA
dengan nilai barang dan jasa yang
digunakan.
OUTPUT = INPUT
Nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri harus
SAMA
dengan nilai barang dan jasa yang digunakan untuk kegiatan
produksi di dalam negeri.
2. KERANGKA KERJA SUT ……
(lanjutan)
12
13
PDRB (Produksi) = Output dikurangi
Konsumsi Antara
TABEL PENYEDIAAN
Penyediaan Domestik Harga Produsen
TO
TAL
PEN
YED
IAA
N
TOTAL OUTPUT
Konsumsi Antara
PDRB (Produksi)
3. KERANGKA MATRIKS SUPPLY REGIONAL
KOMPONEN PENGGUNAAN
Konsumsi Rumahtangga
Konsumsi Lembaga Non Profit Melayani Rumahtangga (LNPRT)
Konsumsi Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Perubahan Inventori Ekspor Impor (-)
PDRB (Pengeluaran)
PDRB (Pengeluaran)=Konsumsi
Rumahtangga+ LNPRT+Konsumsi
Pemerintah+PMTB+Perubahan
Inventori+Ekspor-Impor
=
Nilainya sama Lapangan Usaha K o moditiIII. IMPLEMENTASI
SNA 2008 DALAM
PDRB TAHUN
DASAR 2010
1. Implementasi SNA2008
2. Penyempurnaan
Penyusunan PDB
3. Penyempurnaan
Penyusunan PDRB
15
Terdapat 118 revisi dari SNA sebelumnya dan 44 revisi merupakan
revisi utama dalam SNA2008. Adopsi revisi SNA tersebut
diantaranya:
1. Konsep & Cakupan:
Adopsi
Cultivated Biological Resources
(CBR)
, Eksplorasi mineral dan
evaluasi, produk original pada karya seni dan sastra, perlakuan software
dan database, serta lisensi sebagai PMTB.
2.
Metodologi:
Perbaikan metode penghitungan output bank dari
Imputed Bank Service
Charge
(IBSC)
menjadi
Financial Intermediation Services Indirectly
Measured
(FISIM)
.
3.
Valuasi:
Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan harga dasar/
Basic Price
4.
Klasifikasi:
Update
penggunaan klasifikasi KBLI2009 dan KBKI2010
1. IMPLEMENTASI SNA2008 DALAM PENYUSUNAN
16
Contoh perbandingan perubahan konsep dan metode dari
SNA sebelumnya dan SNA 2008
1. IMPLEMENTASI SNA2008………….
(lanjutan)
Variabel
Konsep Lama
Konsep Baru
1. Output pertanian
Hanya mencakup output
pada saat panen.
Output saat panen ditambah nilai
hewan dan tumbuhan yang
belum menghasilkan.
2. Metode penghitungan
output bank komersial.
Menggunakan metode
Imputed Bank Services
Charge
(IBSC) .
Menggunakan metode
Financial
Intermediation Services Indirectly
Measured
(FISIM).
3. Valuasi
Nilai tambah lapangan
usaha dinilai dengan harga
produsen.
Nilai tambah lapangan usaha
dinilai dengan harga dasar.
4. Biaya eksplorasi
mineral dan
pembuatan produk
original
Dicatat sebagai biaya antara Dicatat sebagai output dan
dikapitalisasi sebagai PMTB.
17
1. IMPLEMENTASI SNA2008………….
(lanjutan)
Pengecekan satu arah: rekonsiliasi hanya
pada industri penyedia dan penggunanya.
Proses pengecekan dilakukan hanya pada
tahun dasar.
Pengecekan dua arah
:
rekonsiliasi pada Industri
penyedia dan pengguna kemudian rekonsiliasi
Produk yang diproduksi dan dikonsumsi.
SUT disusun setiap tahun sebagai alat untuk
konfrontasi, data gap filling, dan konsistensi ketiga
pendekatan PDB
Pada PDB seri 2000:
Pada PDB Seri 2010:
SUT 2010 dan 2011 mempunyai ketergantungan
yang erat dan penyusunannya dilakukan secara
simultan baik berlaku maupun konstan.
Variabel harga dan volume (kuantitas dan kualitas)
menjembatani kedua tabel SUT tersebut.
20
Nasional Provinsi Kabupaten/Kota
Implementasi SNA
Data/Indikator Harga (IHP, IHPB dan IHK), Produksi, Konsumsi, dan Investasi.
SUT
Matriks Supply (Penyediaan)
Lembar Kerja Standar
PDB lapangan Usaha dan Pengeluaran (tidak
seimbang)
PDRB menurut lapangan Usaha dan Pengeluaran
(tidak seimbang)
PDRB menurut lapangan Usaha dan Pengeluaran
(tidak seimbang)
Rekonsiliasi PDB dan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha dan Pengeluaran
Rekonsiliasi PRDB Provinsi dan Kabupaten/Kota
PDB =Jumlah PDRB Provinsi = Jumlah PDRB Kabupaten/Kota (Diskrepansi=0)
Komponen Penggunaan
Lembar Kerja Standar
4. HASIL
PENGHITUNGAN
1. Perbandingan PDRB
2. Implikasi Perubahan
Tahun Dasar PDRB
Berbasis SNA2008
22
2. PERBANDINGAN PDRB Kab. BANDUNG
Perekonomian Kabupaten Bandung
diukur berdasarkan besaran PDRB
atas dasar harga berlaku tahun 2010
mencapai Rp 46,09 triliun (seri
2000),
sedangkan
berdasarkan
Tahun dasar 2010 mencapai Rp
48,43 triliun atau terjadi kenaikan
5,08 %.
Perbedaan
5,08%
disebabkan oleh
dampak Implementasi SNA 2008
(coverage/metodologi), perubahan
volume dan harga.
PDRB Kabupaten Bandung, Tahun 2010
46.09
48.43
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 PDRB seri 2000 PDRB seri 2010▲
5,08%
Tri
liun
Rp
.
2. PERBANDINGAN PDRB KAB/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT
PDRB Kab.Bandung seri 2000
Rp. 46,092 triliun
PDRB Kab. Bandung seri 2010
Rp.48,431 triliun
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 0 20000 40000 60000 80000 100000 12000024
LAPANGAN USAHA 2010
(Miliar Rp) (%)
1 Pertanian 3.471,7 7,53
2 Pertambangan dan Penggalian 580.8 1,26
3 Industri Pengolahan 27.471,5 59,60
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 741,2 1,61
5 Konstruksi 764,9 1,66
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 7.796,2 16,91
7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.933,1 4,19
8 Keuangan, Real Estate dan jasa
Perusahaan 898,3 1,95
9 Jasa-Jasa 2.434,4 5,28
PDRB 46.092,2 100
LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) 2010 (%)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.606,3 9,51
2 Pertambangan dan Penggalian 1.574,15 3,25
3 Industri Pengolahan 24.668,9 50,94
4 Pengadaan Listrik, Gas 66,3 0,14
5 Pengadaan Air 15,8 0,03
6 Konstruksi 2.767,0 5,71
7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 6.490,1 13,40 8 Transportasi dan Pergudangan 1.628,6 3,36
9 Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1.097,6 2,27
10 Informasi dan Komunikasi 690,2 1,43
11 Jasa Keuangan 315,7 0,65
12 Real Estate 567,7 1,17
13 Jasa Perusahaan 211,8 0,44
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 1.212,1 2,50
15 Jasa Pendidikan 1.267,3 2,62
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 300,0 0,62
17 Jasa lainnya 952,7 1,97
PDRB 48.431,8 100,00
PDRB 2010 seri 2000:
PDRB 2010 Seri 2010:
Perbedaan (Trilyun Rp) 2.,39
Perbedaan (Persen) 5,08
2. PERBANDINGAN PDRB ……….
(lanjutan)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010
Lapangan Usaha
Seri 2000
Seri 2010
(Miliar Rp)
(%)
(Milyar Rp)
(%)
1
Pertanian
3.471,7 7,534.606,3
9,51
2
Pertambangan dan Penggalian
580.8 1,261.574,1
3,25
3
Industri Pengolahan
27.471,5 59,6024.668,9
50,93
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
741,2 1,6182,1
0,20
5
Konstruksi
764,9 1,662.767,0
5,71
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.796,2 16,917.587,2
15,66
7
Pengangkutan dan Komunikasi
1.933,1 4,192.318,8
4,79
8
Keuangan, Real Estate dan jasa
Perusahaan
898,3 1,951.095,2
2,26
9
Jasa-Jasa
2.434,4 5,283.732,2
7,71
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Bandung, Tahun 2011-2014 (%)
2. PERBANDINGAN PDRB ……….
(lanjutan)
5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6 6.1 6.2 6.3 2011 2012 2013 20145.94
6.15
5.96
5.92
5.82
6.28
5.89
5.88
Seri 2000
Seri 2010
27
3.A. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDB DI
NEGARA LAIN
Negara
Tahun Dasar
Lama
Tahun Dasar
Baru
Perubahan Nominal
PDB (%)
Maldives
1995
2003
37
Malaysia
2000
2005
3,2
Ghana
1993
2006
60
Kenya
2001
2009
25
Nigeria
1990
2010
59,5
Zambia
1994
2010
25
Singapura
2005
2010
1,3
Indonesia
2000
2010
6,5
28
3.B. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDRB DARI TAHUN
DASAR 2000 KE 2010 DI PROVINSI LAIN
No
Provinsi
PDRB 2010
Series TD 2000
(Triliun Rp)
PDRB 2010
Series TD 2010
(Triliun Rp)
Perubahan
Nominal PDRB (%)
1
DKI Jakarta
861,99
1.075,18
24,73
2
Jawa Barat
771,59
906,69
17,51
3
Jawa Tengah
444,67
623,22
40,16
4
DI Yogyakarta
45,63
64,68
41,76
5
Jawa Timur
778,56
990,65
27,24
6
Banten
171,75
271,47
58,06
7
Bali
67,19
93,75
39,52
8
NTB
49,63
70,12
41,29
9
NTT
27,75
43,85
58,03
29
3.C. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDRB DARI TAHUN
DASAR 2000 KE 2010 DI KAB/KOTA LAIN
No
Provinsi
PDRB 2010
Series TD 2000
(Miliar Rp)
PDRB 2010
Series TD 2010
(MiliarRp)
Perubahan
Nominal PDRB (%)
1
Kab. Bandung
46.092,2
48.431,8
5,08
2
Garut
24.844,6
25.465,2
2,49
3
Kota Bandung
82.002,2
102.154,9
24,57
4
Cianjur
18.435,7
19.758,9
7,18
5
Cimahi
12.845,6
13.571,6
5,65
6
Bandung Barat
17.543,6
19.322,1
10,14
7
Purwakarta
15.957,0
28.209,0
76,78
8
Sumedang
12.265,7
14.686,8
19,74
9
Kab. Tasikmalaya
12.771,9
15.853,4
24,13
Perubahan tahun dasar PDB/PDRB 2010 merupakan
proses yang berkelanjutan. Dengan keterbatasan yang
ada, PDB/PDRB 2010=100 merupakan upaya
terbaik
yang dapat dilakukan oleh BPS untuk meningkatkan
kualitas data PDB/PDRB yang dihasilkan.
Agenda Kerja selanjutnya:
1. Memperluas cakupan implementasi SNA;
2. Merperkuat hubungan kerja antar pemangku
kepentingan baik penyedia dan pengguna data
Neraca Nasional umumnya dan PDB/PDRB
khususnya;
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
3. Memperluas adopsi data dasar: Hasil Sensus
Pertanian 2013, Sensus Ekonomi 2016;
4. Menyusun Tabel I-O yang diturunkan dari SUT
2010;
5. Penyusunan SUT secara reguler.
6. Penyempurnaan matriks supply;
7. Konsistensi PDRB Provinsi dan Kabupaten/Kota
menurut lapangan usaha dan pengeluaran;
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
PDRB ADHB Kab. Bandung SERI 2010 TAHUN 2010-2014 (Juta Rupiah)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) A 4,606,246.8 4,958,027.6 5,326,175.0 5,861,571.5 6,133,358.8 B 1,574,147.4 1,733,363.7 1,829,360.7 1,788,536.2 1,784,385.6 C 24,668,876.8 27,285,068.9 29,883,859.6 34,466,754.6 39,546,295.4 D 66,329.3 72,744.8 80,366.0 74,936.8 75,699.9 E 15,821.8 18,063.4 20,805.7 22,276.6 22,955.1 F 2,767,006.5 3,083,646.2 3,626,455.2 3,947,198.0 4,529,721.8 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor6,490,137.4 7,433,631.3 8,643,837.7 9,961,566.7 10,978,604.3 H 1,628,592.0 1,837,831.3 2,089,280.9 2,281,295.0 2,733,986.0 I 1,097,034.3 1,248,334.9 1,501,853.6 1,650,602.1 1,844,750.2 J 690,187.1 753,251.1 810,020.7 927,398.8 1,043,808.0 K 315,660.8 349,993.5 392,450.3 452,639.2 492,467.2 L 567,694.9 633,530.9 720,740.8 764,145.3 827,348.9 M,N 211,827.0 234,348.2 265,727.2 287,562.2 316,833.2 O 1,212,146.7 1,351,159.2 1,536,849.8 1,634,785.4 1,739,681.4 P 1,267,285.6 1,445,699.3 1,675,628.3 1,904,560.3 2,194,269.9 Q 300,033.7 350,231.3 413,776.8 480,828.0 550,479.7 R,S,T,U 952,720.8 1,060,326.3 1,228,521.8 1,335,232.6 1,507,031.2 48,431,748.9 53,849,251.8 60,045,710.2 67,841,889.2 76,321,676.9 46,885,322.0 52,147,607.5 58,250,901.0 66,088,079.3 74,571,081.5 Kategori Uraian 2010 2011Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Konstruksi
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
(2)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas
2012 2013 2014
Real Estate Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PDRB ADHK Kab. Bandung SERI 2010 TAHUN 2010-2014 (Juta Rupiah)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) A 4,606,246.8 4,602,691.2 4,691,673.1 4,844,584.2 4,743,405.6 B 1,574,147.4 1,602,874.8 1,547,030.4 1,478,454.6 1,452,188.9 C 24,668,876.8 26,046,300.0 27,583,084.9 29,232,561.2 31,179,167.9 D 66,329.3 70,676.8 80,638.1 87,300.6 85,137.4 E 15,821.8 17,865.0 19,934.9 21,026.6 21,624.9 F 2,767,006.5 2,991,254.5 3,242,182.6 3,524,147.8 3,847,216.1 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor6,490,137.4 7,054,276.7 7,608,564.3 8,215,856.0 8,681,126.8 H 1,628,592.0 1,755,676.8 1,934,075.6 2,032,834.2 2,242,870.3 I 1,097,034.3 1,183,163.9 1,318,430.7 1,390,485.4 1,455,713.0 J 690,187.1 755,438.9 826,225.9 930,771.6 1,093,885.1 K 315,660.8 344,788.0 375,770.2 412,047.6 428,163.6 L 567,694.9 607,063.2 657,993.9 673,295.3 712,040.0 M,N 211,827.0 223,228.3 238,678.7 255,432.2 268,150.9 O 1,212,146.7 1,237,897.6 1,287,662.8 1,334,376.1 1,381,517.7 P 1,267,285.6 1,394,497.8 1,566,598.7 1,664,216.5 1,799,803.5 Q 300,033.7 325,466.3 356,773.7 402,260.1 432,847.2 R,S,T,U 952,720.8 1,037,089.4 1,132,838.2 1,175,923.6 1,243,655.1 48,431,748.9 51,250,248.9 54,468,156.8 57,675,573.7 61,068,514.0 46,885,322.0 49,677,943.3 52,952,176.6 56,227,170.6 59,644,638.8 Kategori Uraian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan GasPengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Konstruksi
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
(2)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
2010 2011 2012 2013 2014
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan
KONTRIBUSI SEKTORAL PDRB KAB.BANDUNG 2010-2014 (Persen)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) A 9.51 9.21 8.87 8.64 8.04 B 3.25 3.22 3.05 2.64 2.34 C 50.94 50.67 49.77 50.80 51.82 D 0.14 0.14 0.13 0.11 0.10 E 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 F 5.71 5.73 6.04 5.82 5.94 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor13.40 13.80 14.40 14.68 14.38 H 3.36 3.41 3.48 3.36 3.58 I 2.27 2.32 2.50 2.43 2.42 J 1.43 1.40 1.35 1.37 1.37 K 0.65 0.65 0.65 0.67 0.65 L 1.17 1.18 1.20 1.13 1.08 M,N 0.44 0.44 0.44 0.42 0.42 O 2.50 2.51 2.56 2.41 2.28 P 2.62 2.68 2.79 2.81 2.88 Q 0.62 0.65 0.69 0.71 0.72 R,S,T,U 1.97 1.97 2.05 1.97 1.97 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 96.81 96.84 97.01 97.41 97.71 Kategori Uraian (2) 2014 2010 2011 2012 2013Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate
Jasa Perusahaan
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Konstruksi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PERTUMBUHAN EKONOMI KAB. BANDUNG 2011-2014 (Persen)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) A 2.44 -0.08 1.93 3.26 -2.09 B 4.14 1.82 -3.48 -4.43 -1.78 C 5.40 5.58 5.90 5.98 6.66 D 5.38 6.55 14.09 8.26 -2.48 E 3.36 12.91 11.59 5.48 2.85 F 7.17 8.10 8.39 8.70 9.17G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor7.71 8.69 7.86 7.98 5.66
H 6.27 7.80 10.16 5.11 10.33 I 9.25 7.85 11.43 5.47 4.69 J 3.07 9.45 9.37 12.65 17.52 K 8.53 9.23 8.99 9.65 3.91 L 4.29 6.93 8.39 2.33 5.75 M,N 4.63 5.38 6.92 7.02 4.98 O 6.17 2.12 4.02 3.63 3.53 P 6.31 10.04 12.34 6.23 8.15 Q 6.14 8.48 9.62 12.75 7.60 R,S,T,U 4.51 8.86 9.23 3.80 5.76 5.58 5.82 6.28 5.89 5.88 5.63 5.96 6.59 6.18 6.08 Kategori Uraian 2010 2011
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Konstruksi
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi (2)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas
2012 2013 2014
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA
Real Estate Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya