• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten, seluruh siswa berasal dari pedesaan, tinggal dipegunungan dan berbukit, lereng Merapi, dan sekitarnya. Jarak dari kota Kabupaten Klaten sekitar 12 km. Lingkungan sosial budaya di sekolah ini masih termasuk tradisional, karena di pedesaan, sehingga menarikuntuk diteliti lebih mendalam.

2. Waktu Penelitian

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama tujuh bulan, sejak bulan November 2007 sampai dengan bulan Mei 2008.

Tabel 1 Jadwal Penelitian

Waktu Pelaksanaan No. Tahapan

Kegiatan Nov’ 07 Des’07 Jan’08 Feb’08 Mar’08 Apr’08 Mei ’08 1 Persiapan

2 Observasi 3 Angket 4 Dokumentasi 5. Konsultasi

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya,

(2)

seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan.

Teknik kuantitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena teknik ini untuk memahami dan mendeskripsikan realitas rasional sebagai realitas subjektif khususnya warga sekolah. Dokumentasi yang didukung observasi dan wawancara mendalam bersifat sangat utama dalam pengumpulan data, yang diharapkan mampu menggali data yang diperlukan sesuai kebutuhan penelitian.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju di mana masing-masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiyono, 2002: 7).

Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur (Sukmadinata,2006: 95).

2. Pendekatan Penelitian

Sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Hubungan variabel dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Variabel independent dalam penelitian

(3)

ini budaya masyarakat (X1) dan pergaulan teman sebaya (X2) dan variabel dependent adalah perilaku sosial siswa (Y).

C. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi

Populasi adalah siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten sebanyak 600 siswa yang terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas X, XI dan XII masing-masing 200 siswa.

2. Sampel

Penelitian ini populasinya bertingkat (siswa), maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2003: 120).

N n = 1 + N e2 di mana: 1 = konstanta n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e2 = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir

Diketahui : 1 = konstanta n = ukuran sampel N = 600 e2 = 5% 600 n = 1 + 600 (0,05)2

(4)

600 = 1 + 1,5 600 = = 240 2,5 3. Sampling

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentu jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan digunakan menjadi objek penelitian. Sampel yang diteliti representatif yaitu mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlah.

Menurut Sukmadinata (2006:253) salah satu cara pengambilan sampel yang representatif adalah secara acak atau random. Pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

n

n1 = x N1 N

Keterangan :

n1 = banyaknya sampel di setiap kelas n = banyaknya populasi di setiap kelas N = banyaknya populasi seluruh kelas N1 = banyaknya sampel penelitian

Tabel 2

Proporsi sampel penelitian

No Kelas N1 n1

1 X 200 80

2 XI 200 80

3 XII 200 80

(5)

D. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Berkaitan dengan proses pengumpulan data tersebut, Arikunto (2006: 89), mengatakan bahwa pengumpulan data dalam penelitian bermaksud memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan reliabel. Untuk memperoleh data seperti yang dimaksudkan itu pekerjaan research menggunakan teknik, prosedur, alat-alat serta kegiatan yang dependable, yang dapat diandalkan.

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan teknih observasi, wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.

1. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini dokumen adalah setiap bahan tertulis yang disimpan dan dirawat sedemikian rupa sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan mudah mencari dan memanfaatkannya. Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten.

(6)

2. Angket

Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh orang yang meliputi sasaran angket tersebut. Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang budaya masyarakat (X1) dan pergaulan teman sebaya (X2) dan perilaku sosial siswa (Y).

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas penelitian ini budaya masyarakat (X1) dan pergaulan teman sebaya (X2) dan variabel dependent adalah perilaku sosial siswa (Y)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. (Arikunto, 2006:160)

Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk

(7)

skala deskriptif. Angket dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga angket yaitu budaya masyarakat (X1) dan pergaulan teman sebaya (X2) dan variabel dependent adalah perilaku sosial siswa (Y).Pada bagian ini alternatif jawaban menggunakan skala Linkert dengan lima alternatif jawaban, yaitu sangat tinggi (ST), tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat rendah (SR). Nilai atau skor untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah ST=5, T=4, C=3, R=2 , dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan/peryataan negatif, nilia/skor sebaliknya. Untuk lebih jelasnya aspek-aspek yang diungkap dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek Indikator No Item Jumlah

1. Budaya a. Tradisi kejawen a. kenduri 1, 7, 13, 19 4 masyarakat b. tirakatan 2, 8, 14, 20 4 b. Ritual religius a. tasyakuran kelahiran 3, 9, 15 3

anak

b. peringatan kematian 4, 10, 16 3 c. Kebiasaan a. kekerabatan 5, 11, 17 3 kemasyarakatan b. gotong royong 6,12, 18 3 20 2. Pergaulan a. lingkungan a. belajar kelompok 1, 7, 13, 19 4 teman sekolah b. berlomba / berprestasi 2, 8, 14, 20 4

sebaya c. Guru 3, 9, 15 3

b. lingkungan a. belajar kelompok 4, 10, 16 3 di rumah b. Orang tua 5, 11, 17 3 c. bermain 6,12, 18 3 20 3. Perilaku a. Tindakan rasional a. hubungan dengan guru 1, 7, 13 3 sosial b. hubungan dengan orang 2, 8, 14 3

tua

c. hubungan dengan tokoh 3, 9, 15 3 masyarakat

b. Tindakan irasional a. hubungan sesama teman 4, 10, 16 3 b. kepedulian sosial 5, 11 2 c. kemampuan

berkomunikasi

6,12 2 c. Tindakan tradisional a. sopan santun 17, 18 2 b. adat istiadat 19, 20 2 20

(8)

1. Uji coba instrumen

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

Menurut Umar (2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria yaitu, (1) validitas, yaitu sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur yang ingin diukur, (2) reliabilitas,yaitu sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali, (3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi, (4) objektivitas, yaitu data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif, dan (5) fisibilitas, yaitu berkenaan dengan teknis pengisian kuesioner, serta penggunaan sumber daya dan waktu.

Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Tempat uji coba (try out) di SMA Negeri 1 Karangnongko kepada populasi bukan anggota sampel sebanyak 30 siswa.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan

(9)

isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep (konstruk teori) yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk pengujian ini digunakan SPSS 15.0

Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Jika r (korelasi), dengan item tersebut valid. Besarnya r tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom Corrected Items Correlation). Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika Korelasi sudah lebih besar dari 0,3, pertanyaan yang dibuat dikatagorikan valid/shahih (Setiaji,2004:61)

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuisioner disebut reliable atau handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten (Setiaji, 2004: 60). Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan SPSS 15.0. Uji reliabilitas menggunakan SPSS. Jika Cronbach Alpha >0,6, maka reliabilitas pertanyaan untuk mengukur bisa diterima/tinggi.

(10)

2. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

1) Uji Validitas Variabel Budaya masyarakat (X1) Tabel 3

Uji Validitas Variabel Budaya masyarakat (X1)

Item Corrected Item-Total Correlation Batas kritis Status a1 0,424 0,30 Valid a2 0,484 0,30 Valid a3 0,448 0,30 Valid a4 0,747 0,30 Valid a5 0,595 0,30 Valid a6 0,391 0,30 Valid a7 0,541 0,30 Valid a8 0,573 0,30 Valid a9 0,711 0,30 Valid a10 0,481 0,30 Valid a11 0,567 0,30 Valid a12 0,455 0,30 Valid a13 0,452 0,30 Valid a14 0,691 0,30 Valid a15 0,436 0,30 Valid a16 0,382 0,30 Valid a17 0,360 0,30 Valid a18 0,508 0,30 Valid a19 0,499 0,30 Valid a20 0,457 0,30 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil uji validitas variabel budaya masyarakat (X1) di atas didapatkan hasil bahwa dari 20 butir pertanyaan untuk variabel budaya masyarakat dinyatakan valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30, dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam variabel ini layak untuk mengungkap tentang budaya masyarakat (X1).

(11)

2) Uji Validitas variabel Pergaulan teman sebaya (X2) Tabel 4

Uji Validitas Variabel Pergaulan teman sebaya (X2)

Item Corrected Item-Total Correlation Batas kritis Status b1 0,416 0,30 Valid b2 0,553 0,30 Valid b3 0,482 0,30 Valid b4 0,498 0,30 Valid b5 0,671 0,30 Valid b6 0,698 0,30 Valid b7 0,356 0,30 Valid b8 0,397 0,30 Valid b9 0,390 0,30 Valid b10 0,546 0,30 Valid b11 0,628 0,30 Valid b12 0,406 0,30 Valid b13 0,737 0,30 Valid b14 0,725 0,30 Valid b15 0,349 0,30 Valid b16 0,449 0,30 Valid b17 0,521 0,30 Valid b18 0,620 0,30 Valid b19 0,474 0,30 Valid b20 0,459 0,30 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil uji validitas variabel pergaulan teman sebaya (X2) di atas didapatkan hasil bahwa dari 20 butir pertanyaan untuk variabel pergaulan teman sebaya dinyatakan valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30, dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam variabel ini layak untuk mengungkap tentang Pergaulan teman sebaya (X2).

(12)

3) Uji Validitas variabel Periaku sosial siswa (Y) Tabel 5

Uji Validitas Variabel Periaku sosial siswa (Y)

Item Corrected Item-Total Correlation Batas kritis Status c1 0,409 0,30 Valid c2 0,605 0,30 Valid c3 0,633 0,30 Valid c4 0,546 0,30 Valid c5 0,510 0,30 Valid c6 0,468 0,30 Valid c7 0,673 0,30 Valid c8 0,489 0,30 Valid c9 0,390 0,30 Valid c10 0,424 0,30 Valid c11 0,654 0,30 Valid c12 0,657 0,30 Valid c13 0,424 0,30 Valid c14 0,508 0,30 Valid c15 0,389 0,30 Valid c16 0,350 0,30 Valid c17 0,637 0,30 Valid c18 0,363 0,30 Valid c19 0,587 0,30 Valid c20 0,574 0,30 Valid

Sumber: Data diolah

Hasil uji validitas variabel periaku sosial siswa (Y) di atas didapatkan hasil bahwa dari 20 butir pertanyaan untuk variabel periaku sosial siswa dinyatakan valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30, dengan demikian butir-butir pertanyaan dalam variabel ini layak untuk mengungkap tentang periaku sosial siswa.

b. Uji Reliabilitas

Hasil analisis reliabilitas dari masing-masing variabel diilustrasikan sebagaimana tabel berikut:

(13)

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Penelitian Alpha

Batas

Kritis Kesimpulan Budaya masyarakat (X1)

Pergaulan teman sebaya (X2)

Periaku sosial siswa (Y)

0,889 0,895 0,892 0,60 0,60 0,60 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data diolah

Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai alpha adalah positif dan lebih besar dari 0,60, maka reliabilitas pertanyaan dapat dikatakan tinggi, sehingga item pertanyaan untuk variabel budaya masyarakat, pergaulan teman sebaya, dan periaku sosial siswa dapat dikatakan reliabel.

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan sebagai benkut.

Y = a + b1 X1+ b2 X2 + ei Keterangan:

Y : Perilaku Sosial X1 : Budaya Masyarakat X2 : Pergaulan Teman Sebaya a : Parameter konstanta b1, b2,: Parameter penduga e i : faktor error/disturbance

(14)

2. Uji Ketepatan Parameter Penduga (Estimate)

Uji-t digunakan untuk menguji apakah pertanyaan hipotesis benar (Setiaji, 2004: 13). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Menentlikan H o dan H 1 (Hipotesis Nihil dan Hipotesis altematif). b. Dengan melihat hasil print out komputer melalui program SPSS for

Windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t.

c. Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

d. Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, artinya Ho diterima dan menolak H1, pada tingkat signifikansi 5%.

3. Uji Ketepatan Model a. Uji F

Uji F dugunakan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama. Menurut Setiaji (2004) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut.

1) Menentukan Ho dan H1 (Hipotesis Nihil dan Hipotesis alternatif). 2) Menentukan level of signifikans (misalnya a = 5%).

(15)

3) Kriteria uji-F, dengan melihat hasil print out komputer, jika hasil F-hitung lebih besar dari 4, maka model dalam analisis sudah tepat (fit) (Setiaji, 2004: 22).

4) Apabila F-hitung > 4 maka Ho ditolak, berarti signifikan. Sebaliknya, apabila F-hitung < 4 maka Ho diterima yang berarti tidak signifikan. b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Setiaji (2005: 20) koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel yang terikat.

Rumus R2:

Σ Y – Y R2 =

Σ Y

4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Variabel pengganggu e dari suatu regresi disyaratkan berdistribusi normal. Hal ini untuk memenuhi asumsi zero mean. Jika variabel e berdistribusi normal, maka variabel yang diteliti Y juga berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas e, dapat digunakan formula Jarqu Berra (JB test) sebagai berikut (Setiaji, 2004).

(

)

      + = 24 3 6 2 2 k s n JB keterangan: S = skewness (kemencengan) k = kurtosis (keruncingan)

(16)

Data disebut normal apabila nilai JB lebih rendah atau sama dengan nilai kritis tabel Chi-Square dengan derajat bebas 2, α = 1% (= 9,2). Tapi jika ternyata JB lebih besar dari Chi-Square tabel maka berarti data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji linearitas metode Durbin-Watson (Ghozali, 2003: 80), adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Lakukan regresi dengan dua persamaan yaitu linear dan kuadrat: Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b1X12 + b2X22 + b3X32 2) Dapatkan nilai DW hitung masing-masing model

3) Bandingkan nilai DW hitung dengan nilai DW kritis, jika berada pada daerah autokorelasi positif maka spesifikasi model persamaan utama adalah salah atau tidak linear.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah kondisi di sebaran varian faktor atau mana (disturbance) tidak konstan sepanjang observasi. Jika harga Z pengganggu makin besar maka sebaran Y makin lebar sempit. Untuk menguji atau heteroskedastisitas dengan menggunakan uji LM (Lagrange Multiplier). Prosedur untukuji Lagrange Multiplier adalah sebagai berikut.

(17)

2) Kwadratkan kedua variabel baru di atas. 3) Lakukan regresi dengan model e = a + bY0 + u. 4) Hitunglah R dari regresi pertolongan di atas.

5) Kalikan R yang diperoleh dengan besarsampel N=RxN.

6) Bandingkan hasil tersebut dengan label Chi Square dengan derajat bebas dan alpha I persen.

7) BesarnyanilaiChiSquareadalah9,2.

8) Jika RN lebih besar dari 9,2 maka standar mengalami xerror heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai RN lebih kecil dari 9,2 maka x standar error (e) tidak mengalami heteroskedastisitas. d. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah korelasi linier yang perfect (100%) atau eksak di antara variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model. (Setiaji, 2004: 39). Jika di antara variabel penjelas ada yang memiliki korelasi tinggi maka hal ini mengindikasikan adanya problem multikolinieritas. Dalam uji multikolinieritas melalui print out komputer, terlihat adanya hasil collinierity diagnosis dan coefficient correlation. Apabila nilai koefisien korelasi variabel bebas mendekati angka I, menunjukkan adanya multikolinieritas. Demikian juga nilai toleransi mendekati nol. Atau nilai inflasi variance (VIF) cenderung besar/mendekati 10 (Setiaji, 2004: 75-76).

Gambar

Tabel 1  Jadwal Penelitian
Tabel 6  Hasil Uji Reliabilitas  Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul Pengaruh Emulgel Ekstrak Ikan Kutuk (C hanna striata ) terhadap

Dengan menemukan makna-makna kesabaran yang terkandung dari kisah Nabi Yusuf melalui penelitian, kemudian menariknya pada konteks saat ini, diharapkan dapat membantu dalam

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Materi yang disajikan dalam media pembelajaran membantu guru untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran matematika materi peluang dengan pendekatan kontekstual. 5

3.3 Pengamatan pada daerah bond coat Pada Gambar 4.24 adalah hasil pengujian SEM pada spesimen sebelum dan sesudah dikenai perlakuan siklik thermal,

kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. )rganisasi )rganisasi adalah adalah suatu suatu sistem sistem perserikatan perserikatan formal, formal, berstruktur

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik maka guru harus mampu menerapkan pendekatan saintifik dalam setiap proses pembelajaran.Tujuan dari

untuk menginvestigasi bagaimana mengintegrasikan digitisasi dan strategi digital dengan strategi inovasi model bisnis: a) fokus pada produk digital di mana pesaing belum