© Rizaldi Boer. 2012
RIZALDI BOER
1Centre for Climate Risk and Opportunity Management in
South East Asia and Pacific, Bogor Agriculture University (CCROM SEAP-‐IPB): [email protected])
MENUJU SISTEM PERTANIAN YANG
CLIMATE SMART
© Rizaldi Boer. 2012
Expected discussions
GHG Emissions from and Climate Change Impacts
on agriculture in Indonesia [DR. Rizaldi Boer,
CCROM-‐SEAP IPB;]
•
current status of GHG emissions from
agriculture and its trend/ projecNon;
•
current status of GHG emissions from LULUCF
and its trend/ projecNon;
•
climate change impacts on agriculture;
•
current main efforts in agriculture sectors to be
strengthened in order to combat climate change
in Indonesia?
© Rizaldi Boer. 2012
Pendahuluan: Iklim dan Pembangunan
Arah dan laju Pembangunan sosial-‐ ekonomi
(populasi, teknologi, pertumbuhan
ekonomi,
Tata Kelola Kepemerintahan)
AUTONOMOUS
ADAPTATION
EMISI
dan
PENINGKATAN
KONSENTRASI
GAS RUMAH KACA
CLIMATE CHANGE
Dampak pada manusia
dan sistem alam
(Pangan, ekosistem,
kesehatan, lain-‐lain)
AD
AP
TAS
I
TE
RE
N
CAN
A
MI
TI
G
AS
I
Pembangunan Rendah Emisi Sistem yang tahan terhadap
dampak keragaman dan perubahan iklim
Butuh inovasi baru, lebih kreaNf à
Pembangunan ala biasa (BAU) Ndak cukup à perlu aksi kolekKf dan terintegrasi à perkuat
sinergitas program
Keragaman Iklim
(banjir, kekeringan,
kenaikan suhu &
muka air laut)
© Rizaldi Boer. 2012
Apa kata masyarakat tentang PI?
Fenomena Perubahan Iklim
Petani
Pangan (%)
Petani
Kebun (%)
Nelayan
(%)
Perubahan Suhu Udara
97
90
79
Perubahan Curah Hujan
86
65
71
Perubahan/Pergeseran Musim
83
95
79
Air Bersih Semakin Sulit
72
70
-
Cuaca/Iklim Ekstrim Sering Terjadi
41
50
64
Peningkatan Frekuensi Bencana Banjir,
Kekeringan, Tanah Longsor
45
60
-
Sumber: Responden dari Kabupaten Tanah Toraja, Kabupaten Ciamis dan
Cilacap (Boer et al., 2012)
© Rizaldi Boer. 2012
Tren Perubahan iklim historis
Panjang MK Memendek Tetap
Memanjang
© Rizaldi Boer. 2012
Kemungkinan Perubahan Pola Hujan di
Jawa dan Bali
T
IN
G
G
I H
U
JA
N
Agustus Desember Mei
Masa Depan
Sekarang
Sumber: Berdasarkan Kajian Naylor et al.(2007)
Panjang MH cendrung lebih Pendek
AWAL MH CENDRUNG AKAN MUNDUR
© Rizaldi Boer. 2012
Tren perubahan
Knggi hujan
musiman di
Indonesia 2025
dan 2050 (Ndak
linear)
Boer et al., 2009
Merah tua: cendrung
turun (14 model
konsisten),
PuNh: cendrung tetap
(7 model memprediksi
naik, 7 model
memprediksi turun
Biru Tua: cendrung
naik (14 model
konsisten)
DJF
JJA
A2: 2025 A2:2050 B1: 2025 B1:2050 A2: 2025 A2:2050 B1: 2025 B1:2050© Rizaldi Boer. 2012 PELUANG BANJIR PELUANGKEKERINGAN A2-‐2025 A2-‐2050 B1-‐2025 B1-‐2050 A2-‐2025 A2-‐2050 B1-‐2025 B1-‐2050 SAAT INI SAAT INI KABUPATEN PROBOLINGO, MALANG DAN LUMAJANG
© Rizaldi Boer. 2012
Penurunan Hasil Rata-‐Rata Akibat Iklim Ekstrim di
wilayah DAS Brantas: Antara 2.0% dan 5.2%
5.2% 2.0 % Sumber: Boer et al., 2011
Iklim masa depan akan mengekpose kita pada tantangan di luar
pengalaman historis
Upaya
penanganan ala
biasa (BAU)
Ndak cukup
© Rizaldi Boer. 2012
Apa yang perlu dilakukan?
•
Pelaksanaan Adaptasi yang sifatnya responsif
dan dengan mengandalkan pengalaman historis
saja Ndak cukup
•
Strategi adaptasi perlu memperNmbangkan
perubahan iklim
•
Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang climate
smart perlu dikembangkan agar tercipta sistem
pembangunan yang tahan terhadap dampak
perubahan iklim (Nngkat kerentanan rendah) dan
sekaligus dapat berkontribusi terhadap
© Rizaldi Boer. 2012
Media Padi Apung
•
Sangat efekRf dalam
mengatasi banjir di Ciamis.
Potensi untuk
dikembangkan pada lahan
seluas 2000 ha yang pada
MH selalu terancam banjir
dengan lama sampai 4 bulan
•
Adopsi masih terbatas
karena ada biaya tambahan
•
Media diperkirakan bisa
tahan selama 4 tahun
© Rizaldi Boer. 2012
Pelaksanaan
Pembangunan
belum climate
smart:
Kasus Tanah
Toraja
© Rizaldi Boer. 2012
Pelaksanaan
Pembangunan
belum climate
smart:
Tingkat
Kerentanan
Meningkat
© Rizaldi Boer. 2012
Sistem Pertanian yang Climate Smart
Adaptasi MiNgasi Synergy ProdukNvitas & pendapatan meningkat MEMPERKUAT PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL DAN TUJUAN
© Rizaldi Boer. 2012
SUT yang climate smart (sumber: Modifikasi dari FAO, 2012)
Komponen SUT SUT Intensifikasi yang konvensional
SUT yang ‘climate smart’ Teknologi Konversi sumber energi untuk
pengelolaan UT dari tenaga manusia ke tenaga hewan dan mesin pertanian dengan BBM
Penggunaan teknologi yang lebih efisien energi dan sumber energi berbasis non-BBM
Input SUT Peningkatan penggunaan pupuk, pestisida dan herbisida (sangat
tergantung pada BBM) dan umumnya kurang efisien.
Efisiensi penggunaan pupuk non-organik lebih efisien dan pupuk organik meningkat (optimalisasi pemanfaatan limbah organik)
Pemanfaatan Lahan
Perluasan lahan pertanian melalui deforestasi dan konversi dari alang/ semak ke lahan pertanian
Lebih mengintensifkan lahan yang sudah digunakan dari pada
memperluas ke wilayah baru
SDA Kualitas SDA (e.g. lahan, air, sumber genetic) yang digunakan dalam sistem produksi menurun/terdegradasi
Restorasi, konservasi dan penggunaan SDA yang lebih lestari
Produksi dan pemasaran
Sistem produksi pertanian dan pemasaran meningkat
Sistem pemasaran, produksi, input dan output yang lebih beragam (jasa lingkungan carbon)
Pemanfaatan informasi iklim
Belum memanfaatkan informasi
(prakiraan) iklim secara optimal dalam mengelola risiko iklim dan
mengembangan kegiatan UT
Informasi (prakiraan) iklim digunakan secara efektif dalam mengelola risiko iklim dan dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kegiatan UT
© Rizaldi Boer. 2012
Managemen Pergudangan Rngkat Kelompok
Tani dengan memperRmbangkan Informasi Iklim
Mar Jul Des Jan
Import Beras
Informasi Prakiraan El Nino
Stategi penjualan melalui manajemen pergudangan Diperlukan
pergudangan yang memadai, anNsipasi
penyiapan dana talangan yang lebih
besar melaui kerjasama dengan
Bank Dukungan Pendanaan
© Rizaldi Boer. 2012
Mengukur Perubahan Kerentanan
Waktu
Ti
ng
ka
t Ke
re
ntanan
/emi
si
G
RK
Perbaikan atau penguatan pelaksanaan kegiatan pembangunan terkait adaptasi/ miRgasi (meningkatkan Rngkat keberhasilan program)
Pelaksanaan kegiatan adaptasi/miRgasi yang dengan investasi Rnggi (pengembangan
infrastruktur yang climate proof)
Perluasan dan pengembangan program dan langkah aksi adaptasi/miRgasi melalui upaya sinergitas program dan aksi
mutlipihak
2011 2015 2021 2031
Dukungan in
ternaNonl (AdaptaNon
Fund) Melalui sine
rgi Dan dukun gan pihak lain (non APBD , adaptaNo n fund))
BASELINE: Situasi hipoteNk yang akan terjadi apabila Ndak adanya kebijakan dan/atau regulasi sektor maupun nasional/daerah untuk Adaptasi dan MiNgasi
© Rizaldi Boer. 2012
Kelembagaan Adaptasi/MiNgasi :Saling
Memberdayakan Berawal Dari Komunitas
Desa Kelembagaan Desa Desa Desa Desa PEMERINTAH
DAERAH Stakeholders* Lain
Kawasan Kerjasama Antar Desa/Kec. Menguatkan Kerjasama Antar Desa Kelembagaan Desa Kelembagaan Desa Kelembagaan Desa Menguatkan Kerjasama Komunitas Desa Mengembangkan Kerjasama KreaNf
Sinergitas kegiatan mulNpihak untuk pemberdayaan masyarakat dengan dukungan sistem pendanaan
© Rizaldi Boer. 2012
Upaya mengatasi masalah perubahan iklim
berbasis masyarakat
•
Upaya adaptasi dan miKgasi berbasis
masyarakat yang dilakukan secara sinergi
dapat memberikan manfaat ganda
–
Menurunnya laju pemanasan global sehingga
dampak langsung dan Ndak langsung dari
perubahan iklim dapat dikurangi
–
Meningkatnya kemampuan adaptasi dan
mendapatkan keuntungan ekonomi dari upaya
miNgasi dan adaptasi yang dilakukan
© Rizaldi Boer. 2012