57
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkup wilayah UIN Imam Bonjol Padang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sungai Bangek, Balai Gadang, Koto Tangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini tergolong pada jenis penelitian yang bersifat kuantitatif atau disebut juga dengan metode discovery, karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1Penelitian kuantitatif adalah
tipe penelitian di mana data yang dikumpulkan adalah berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang dapat dikuantitaskan, dan diolah
dengan menggunakan teknik statistik.2
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 7
2Tim Penyusun,Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dari mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang.
C. Sumber Data dan Jenis Data
Adapun sumber dan jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.3
Data ini diperoleh dari hasil kuesioner (angket penelitian) dan wawancara (interview) yang dilakukan peneliti terhadap mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang sebagai responden.
2. Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari beberapa sumber yang dinilai mempunyai relevansi dengan penelitian ini.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
3Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2014), Edisi Kedua, Cet. ke-13, h. 42
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.4Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswi FEBI UIN Imam Bonjol Padang. Dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rincian Populasi Penelitian
No Populasi Jumlah
1. Mahasiswi Ekonomi Islam 529
2. Mahasiswi Manajemen Perbankan Syariah 408
Total Populasi 937
Sumber : Kasubag Akademik UIN Imam Bonjol Padang 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi, yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Populasi dapat juga didefenisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu
sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.5
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui cara Purposive Sampling yang merupakan metode Nonprobability Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik
4Sugiyono, op.cit., h. 80
5Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h. 77
Nonprobability yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.6
Yaitu penulis menggunakan pertimbangan sendiri dengan cara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan penulis. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu mahasiswiFEBI UIN Imam Bonjol Padang. Dengan demikian digunakan rumus Slovin
untuk menentukan jumlah sampel, sebagai berikut:7
n = N
1 + N.e² Di mana:
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
E= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, peneliti menggunakan 10% (0.1) sebagai persen kelonggaran ketidaktelitian.
Ukuran sampel yang akan diambil dari populasi ditentukan dengan rumus Slovin. Dengan rincian sebagai berikut: diketahui N = 937, e = 0.1 (10%), maka jumlah n adalah:
6
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.175.
n = 937
1 + 937 (0.1)²
n = 937
10.37
N = 90.36 Sampel yang diambil 90 orang mahasiswi
Maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang mahasiswi FEBI.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.8Dalam kousioner tersebut
terdapat pertanyaan mengenai data diri responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan yang disajikan dalam kousioner ini adalah pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan tersebut disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai
dengan pendapat dan pilihannya.9
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
8Sugiyono, op.cit., h. 142
9A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 202
untuk dijawab pada kesempatan lain.Pada penelitian ini akan dilakukan wawancara langsung kepada responden berkaitan dengan kuesioner yang diberikan.
3. Metode Dokumentasi
Teknik dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia. Biasanya berupa data statistic, agenda kegiatan, produk keputusan atau kebijakan, sejarah,
dan hal lainnya yang berkaitan dengan penelitian.10
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen, dan lain sebagainya. Metode ini diperlukan untuk menggali data tentang hal-hal yang perlu dari berkas arsip yang berupa tulisan, foto,
ataupun lainnya yang berkaitan dengan penelitian.11
F. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas atau independent dalam penelitian ini adalah :
(X1) kebudayaan (X2) sosial (X3) pribadi (X4) psikologis (X5) Produk (X6) Harga 10
Mahi M. Hikmat, Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2014) h. 83
11Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta:Fakultas Psikologi UGM, 2001) h. 127
(X7) Promosi
(X8) Saluran Distribusi
b. Variabel terikat (dependent) ini adalah: keputusan pembelian (y). G. Defenisi Operasional variabel
Tabel 3.2
Adapun operasional variabel penelitian dan pengukuran dapat dilihat pada tabel :
Variabel Defenisi Indikator Skala
Pengukuran Kebudayaan
(X1)
Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. 1. Budaya 2. Sub-budaya 3. Kelas sosial Ordinal Sosial (X2) Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarki dan
anggotanya menganut nilai-nilai minat, dan perilaku yang serupa.
1. Kelompok rujukan 2. Keluarga 3. Peran dan status Ordinal
Pribadi (X3) Merupakan suatu
keadaan dimana
1. Usia dan tahap siklus hidup
seseorang mempunyai sifat untuk bisa
menentukan
keputusannya sesuai dengan keinginannya tanpa ada paksaan dari pihak lain.
2. Keadaan ekonomi 3. Gaya hidup 4. Kepribadian
dan konsep diri
Psikologis (X4) Merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai keinginan-keinginan yang berasal dari diri pribadinya untukmenentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran 4. Kepercayaan dan sikap Ordinal
Produk(X5) Merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan 1. Variasi produk 2. Desain produk 3. Kualitas produk 4. halal Ordinal
Harga(X6) Merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (jasa dan barang lain) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu 1. Keterjangkuan harga 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Kesesuaian harga dengan manfaat Ordinal
barang atau jasa. 4. Kesesuaian
harga dengan
kemampuan atau daya saing
Promosi(X7
)
Merupakan cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli 1. Iklan 2. Promosi penjualan Ordinal Saluran Distribusi (X8) Merupakan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan 1. Mudah dijangkau 2. Lokasi distibusi yang strategis dan banyak Ordinal Keputusan pembelian (Y)
Semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang 1. Pemenuhan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Keputusan pembelian Ordinal
menentukan keuntungan serta kerugian masing-masing.
H. Statistik Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data kedalam beberapa kategori, yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan kedalam dua atau lebih
kategori. 12Distribusi frekuensi digunakan sebagai alat analisis
faktor-faktor yang menjadiprioritas konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan
menamakannya sebagai faktor.13
Membuat tabel frekuensi atau distribusi frekuensi berarti mendistribusikan dalam beberapa kelas atau kategori, kemudian menentukan banyaknya individu yang termasuk kedalam kelas tertentu,
yang disebut frekuensi kelas (class frequency).14
Langkah pertama yaitu mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Langkah kedua yaitu temukan banyak pengamatan yang jatuh kedalam tiap kelas, yaitu temukan frekuensi kelas. Dengan menggunakan suatu kertas tally atau kertas skor. Banyaknya kelas
12
Suharyadi dan Purwanto, Statistika: untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, (Jakarta: Selemba Empat, 2008) h. 28
13 Muhammad, op.cit., h. 180
sebaiknya antara 7 dan 15, atau paling banyak 20. (tidak aturan umum yang menentukan jumlah kelas). H.A Sturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul : “The Choice of a Class Interval dalam journal of American Statistical Association, yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan banyaknya kelas sebagai berikut:
k = 1+ 3,322 log n
Dimana:
k = banyaknya kelas
n = banyaknya nilai observasi
Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu perkiraan tentang banyak kelas.
Selanjutnya data yang diperoleh diolah ke dalam bentuk
presentasemenggunakan rumus sebagai berikut :15
Dimana :
P adalah presentase responden yang memilih kategori tertentu. Proporsi adalah jumlah responden yang memilih kategori tertentu. n adalah banyaknya jumlah responden.