• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMDAL & PROSES PENYUSUNAN (Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMDAL & PROSES PENYUSUNAN (Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

AMDAL & PROSES PENYUSUNAN

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

Nomor 16 Tahun 2012

(3)

ii

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat

(4)

iii

AL Sentot Sudarwanto

AMDAL & PROSES PENYUSUNAN

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

Nomor 16 Tahun 2012

Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

(5)

iv AMDAL & PROSES PENYUSUNAN

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012

Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

Hak CiptaAL Sentot Sudarwanto. 2018 Penulis

AL Sentot Sudarwanto Editor

Dr. Pranoto, M.Sc.

Pius Tri Wahyudi, S.H., M.Si. Ari Sulistyarini, S.Si.

Ilustrasi Sampul UNS Press

Penerbit dan Percetakan

Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press)

Jalan Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57126

Telepon (0271) 646994 Psw. 341 Fax. (0271) 7890628 Website: www.unspress.uns.ac.id

Email : unspress@uns.ac.id

Cetakan 1, Edisi I, Juli 2018

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

All Rights Reserved

(6)

v

SEKAPUR SIRIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan limpahan karunia-Nya sehingga buku AMDAL dan Proses Penyusunan selesai disusun dan bisa dipersembahkan pada para pembaca yang budiman. Buku ini berisi tata cara, tahapan penyusunan AMDAL yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Selain itu berisi berbagai pengalaman lapangan ketika penulis masuk sebagai Tim Penyusun AMDAL yang dilakukan diberbagai sektor pembangunan, dengan pembagian materi yang tebagi menjadi 4 Bab sebagai berikut:

Pada BAB I berisi tentang pendahuluan, secara garis besar membahas mengenai permasalahan lingkungan, pengetahuan tentang konsep pembangunan berwawasan lingkungan serta peningkatan pembangunan mengandung risiko pencemaran dan perusakan lingkungan. Pada BAB II berisi mengenai pengertian, tujuan dan manfaat AMDAL serta Peranan AMDAL dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pada BAB III berisi tentang penjelasan mengenai bagaimana proses penyusunan dokumen AMDAL. Dan terakhir BAB IV berisi hal-hal penting apa saja yang perlu diperhatikan baik dalam proses penyusunan dokumen AMDAL maupun setelah dokumen AMDAL selesai disusun berdasarkan pengalaman penulis.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Dr. Okid Parama Astirin M.S yang telah berkenan memberikan saran dan masukan konstruktif, kepada Ketua Program Studi S-2 Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana UNS Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Sri Budiastuti, M.Si yang senantiasa memberikan dukungan, saran dan motivasi penulis untuk mewujudkan buku ini; tim editor, serta penerbit yang telah bekerja keras dan berperan banyak untuk penerbitan buku ini. Juga penulis sampaikan terimakasih kepada para pembaca yang budiman, yang memanfaatkan buku ini sebagai salah satu literatur dalam kursus AMDAL maupun bahan ajar mata kuliah AMDAL Dan Audit Lingkungan serta sebagai acuan penyusunan dokumen AMDAL.

(7)

vi

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, sehingga jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan sumbang saran yang bersifat konstruktif dari pembaca yang budiman sangat penulis harapkan. Dengan menabur harapan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Surakarta, Juli 2018 Penulis,

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Buku ini dipersembahkan kepada istriku Ariani Indriastuti S.H., serta anak-anakku:

1. Benno Suryo Ariantoputro 2. Andreas Pandu Wirawan 3. Yosephin Yayi Utari

Yang senantiasa memberikan semangat, kekuatan untuk maju dan dukungan doa kepada penulis sehingga dapat terwujudnya buku ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, perlindungan dan berkat berlipat untuk istri dan anak-anakku semua. Tuhan Memberkati.

Surakarta, Juli 2018 Penulis,

(9)

viii

KATA SAMBUTAN

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup

LPPM UNS

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat ALLah SWT atas terbitnya buku AMDAL dan Proses Penyusunan. Buku ini disusun dalam konteks mendorong agar mahasiswa yang mempelajari tentang AMDAL, praktisi penyusun dokumen AMDAL, penilai dokumen AMDAL dan masyarakat pecinta lingkungan pada umumnya, agar dapat memahami substansi, prosedur dan kaidah dalam penyusunan dokumen AMDAL berikut peraturan perundangan yang menyertai yang harus ditaati.

Usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat, baik masyarakat secara umum maupun masyarakat pelaku usaha. Pada pelaksanaannya, pemerintah baik di tingkat Pusat maupun tingkat Daerah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.

AMDAL merupakan kajian mengenai dampak signifikan dalam pengambilan keputusan suatu usaha/kegiatan dengan pertimbangan lingkungan hidup. Seringkali orang-orang yang sekedar tahu mengenai AMDAL berpersepsi bahwa AMDAL merupakan dokumen berisi perijinan untuk memulai suatu rencana kegiatan/usaha. Padahal AMDAL merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin lingkungan dalam melakukan usaha atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat berwenang, yang selanjutnya juga dituntut komitmen dari pelaku usaha untuk melaksanakan mekanisme pengelolaan dan pemantauan lingkungan atas dampak yang ditimbulkannya. Esensi dari AMDAL sendiri adalah mengkaji mengenai dampak positif atau negatif dari suatu rencana kegiatan/usaha, sehingga dari kajian tersebut dapat diputuskan apakah suatu kegiatan/usaha tersebut sudah memenuhi persyaratan lingkungan atau belum. Suatu rencana kegiatan/usaha dikatakan tidak layak lingkungan apabila menurut kajian AMDAL, dampak negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi dengan teknologi yang tersedia dan juga jika biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi dampak lebih besar dari manfaat yang diperoleh.

(10)

ix

Saya yakin, buku ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman mengenai proses dan prosedur penyusunan dokumen AMDAL secara spesifik dan dokumen lingkungan secara umum. Kepada penulis, saya berharap tidak puas dan berhenti sampai pada buku ini namun diharapkan akan disusun dan terbit buku-buku lainnya terutama yang terkait dengan lingkungan hidup, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang memadahi sebagai dasar penyusunan dokumen AMDAL dan dapat berperan serta dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Surakarta, 20 Juli 2018 Terima kasih,

Prof.Dr. Okid Parama Astirin, M.S. Kepala Pusat Penelitian

(11)

x

SAMBUTAN

KAPRODI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga buku berjudul “AMDAL DAN PROSES PENYUSUNAN”, telah selesai disusun dan dipublikasikan. Buku ini dapat dipergunakan sebagai acuan atau sumber pengetahuan bagi khalayak/pembaca yang bergerak khususnya dalam bidang Pengelolaan Lingkungan dan pemrakarsa kegiatan pembangunan fisik, hayati, dan sosial-ekonomi-budaya

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 Ayat (2) yang menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, maka hal tersebut menjadi landasan dalam menyusun Undang-Undang, Peraturan Menteri dan peraturan lain, seperti halnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 16 Th 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, yang dibahas dalam buku ini.

Penyusunan Dokumen Lingkungan menjadi dasar pengetahuan bagi pelaku pembangunan di segala bidang untuk secara sadar memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan bertanggung jawab. Segala bentuk pembangunan selalu menimbulkan dampak baik positif maupun negatif dan mengurangi kualitas dan kuantitas SDA. Namun demikian, upaya peningkatan kesejahteraan manusia tidak lepas dari pembangunan, sehingga “buku ini” mengarahkan pelaku pembangunan untuk merancang suatu dokumen yang mampu menekan dampak negatif yang ditimbulkan.

Buku ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca yang peduli dan memiliki keinganan yang tinggi untuk melestarikan sumberdaya alam melalui bentuk-bentuk pembangunan yang berwawasan lingkungan. Demikian pula bermanfaat bagi para calon-calon penyusun dokumen AMDAL dalam kursus-kursus, dan bagi mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk menambah wawasan dan peningkatan kesadaran terhadap kontinuitas fungsi sumber daya alam.

(12)

xi

Usaha yang gigih dalam penyusunan buku ini merupakan gambaran modal pengetahuan dan pengalaman lapangan dari penulis yang cukup memadai, sehingga tidak diragukan lagi bahwa buku ini sangat komunikatif bagi berbagai kalangan. Harapan selanjutnya, semoga penulis dengan tangan terbuka menerima saran dari pembaca serta para pakar lingkungan untuk lebih mempertajam pembahasan dalam buku ini. Akhirnya, dengan penerbitan buku ini diharapkan dapat menambah informasi dan memberikan kontribusi bagi upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Surakarta, 23 Juli 2018

Kaprodi Magister Ilmu Lingkungan PPS UNS,

(13)

xii

DAFTAR ISI

SEKAPUR SIRIH ... v

KATA SAMBUTAN ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan ... 1

B. Kerusakan Lingkungan Hidup, Pencemaran dan Pengendaliannya ... 5

C. Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 17

BAB II ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) 33 A. Pengertian (AMDAL, Kerangka Acuan, ANDAL, dan RKL-RPL) ... 33

B. Tujuan AMDAL ... 39

C. Manfaat AMDAL ... 41

BAB III PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL... 43

A. Proses Penapisan (Screening) Wajib AMDAL ... 46

B. Proses Pengumuman dan Konsultasi Publik ... 53

C. Proses Pelingkupan (Scooping) ... 68

D. Penyusunan Kerangka Acuan ... 71

E. Penyusunan ANDAL ... 95

F. Penyusunan RKL-RPL ... 108

G. Penilaian ANDAL dan RKL-RPL ... 121

H. Persetujuan Kelayakan Lingkungan ... 122

BAB IV HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN ... 125

A. Deskripsi Proyek Rencana Kegiatan yang dilakukan AMDAL harus pasti dan terperinci ... 125

(14)

xiii

B. Hal-Hal Khusus yang Perlu Diperhatikan dalam

Prakiraan Dampak ... 127 C. Koordinasi dan Kerjasama Antara Tim Penyusun

AMDAL dengan Pemrakarsa Harus Terbuka, Baik

dan Jujur ... 128 D. Kesepahaman dan Kesepakatan Masyarakat Terkena

Dampak Atas Rencana Kegiatan Harus Sudah Selesai .. 129 E. Kesanggupan Pemrakarsa dalam Melaksanakan

Rekomendasi RKL-RPL Serta Kewajiban Pelaporan ... 131 DAFTAR PUSTAKA ... 133 DAFTAR LAMPIRAN

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Penyusunan AMDAL ... 44 Gambar 2 Kerangka Penyusunan Dokumen AMDAL ... 45 Gambar 3 Skema Pembagian AMDAL, UKL-RPLL, dan SPPL ... 48 Gambar 4 Bagan Alir Tata Cara Penapisan Rencana Usaha

dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL ... 49 Gambar 5 Mekanisme Keterlibatan Masyarakat dalam Proses

AMDAL ... 67 Gambar 6 Bagian Alir Proses Pelingkupan ... 71

(16)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pembahasan dalam bab ini bermaksud untuk memberikan suatu gambaran mengenai permasalahan lingkungan, pengetahu-an tentpengetahu-ang konsep pembpengetahu-angunpengetahu-an berwawaspengetahu-an lingkungpengetahu-an. Sebagai dasar hukum lingkungan hidup yaitu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH). Dalam bab ini dijelaskan juga peningkatan pembangunan mengandung risiko pencemaran dan perusakan lingkungan. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan hak asasi manusia. Pembangunan dibidang lingkungan hidup harus dilandasi dengan wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan datang. Upaya menjaga kelestarian serta mencegah pencemaran lingkungan adalah kewajiban yang dibebankan kepada setiap orang, baik sebagai individu maupun makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat.

Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pengertian pembangunan secara umum pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Pada dasarnya pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus dilakukan sebagai kemajuan dan perbaikan menuju kearah tujuan yang ingin dicapai, dan juga merupakan penegasan terhadap cita-cita bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur merata material dan spiritual, bebagaimana terkandung di dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan berdasarkan pancasila.

Istilah pembangunan memiliki arti yang berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa

(17)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

2

pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan1. Siagian

(1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Tujuan pembangunan Indonesia yaitu peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional dicapai dengan melaksanakan pembangunan ekonomi secara konsekuen disegala bidang meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pertambangan, energi, perhubungan, koperasi, tenaga kerja, transmigrasi dan pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi yang baik juga harus didukung lingkungan sebagai wadah dari jaringan kehidupan. Setiap pembangunan ekonomi yang dilakukan perlu mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, sehingga perlu dikembangkan dan diimplementasikan pola pembangunan berwawasan lingkungan. Lingkungan merupakan tempat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup, bertempat tinggal, dan berkembang biak. Sebagai satu kesatuan tempat, makhluk, benda, dan kondisi pada suatu ruang di mana manusia terikat di dalamnya maka lingkungan sangat mempengaruhi keberlanjutan hidup manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan, yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep pembangunan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang muncul dan berawal dari rasa keprihatinan negara-negara dunia terhadap timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan yang semakin mengkhawatirkan

1 Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT

(18)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

33

BAB II

ANALISIS MENGENAI DAMPAK

LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)

Pada Bab ini dijelaskan bahwa pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumber daya alam (SDA), baik yang terbarukan maupun tak terbarukan. Namun dalam pemanfaatan SDA kurang memperhatikan kelestariannya. Bab ini dijelaskan mengenai pengertian, tujuan dan manfaat AMDAL. AMDAL sebagai alat bagi pemerintah untuk merencanakan tindakan preventif atau mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang dilakukan. AMDAL memberikan manfaat bagi pemerintah, masyarakat, dan pemrakarsa suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Peranan AMDAL dalam pengelolaan lingkungan hidup menghindari kerusakan lingkungan hidup, sehingga dapat membantu menjaga kenyamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar pembangunan, menentukan prioritas penjaminan sesuai misi yang akan dijalankan.

Pengertian (AMDAL, Kerangka Acuan, ANDAL dan

RKL-RPL)

Aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha dan/atau Kegiatan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan diterapkannya prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses pelaksanaan pembangunan, dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh berbagai aktivitas pembangunan tersebut dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin. Perangkat atau instrumen yang

(19)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

34

dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang di analisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan. AMDAL adalah bagian dari membangun Indonesia yang lebih baik. Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya merubah tatanan dan/atau kondisi lingkungan. Makin besar perubahan tesebut, makin besar pula perubahan yang di alami lingkungan shg dapat menimbulkan dampak penting yang dapat merusak ekosistem yang merupakan pendukung utama kehidupan.

Berdasarkan Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hudup Pasal 1 Ayat (2) pengertian AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Pasal 1 butir (10) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah keputusan yang menyatakan kelayakan lingkungan hidup dari suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL. AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh. AMDAL disusun oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan wajib sesuai dengan rencana tata ruang, jika tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dokumen AMDAL tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada pemrakarsa.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, AMDAL terdiri dari 3 (tiga) dokumen, sebagai berikut: 1. Kerangka Acuan

2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)

(20)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

43

BAB III

PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL

AMDAL merupakan hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Pada bab ini berisi penjelasan mengenai bagaimana proses penyusunan dokumen AMDAL. Secara garis besar proses AMDAL terdiri dari Proses penapisan (screening) wajib AMDAL, Proses pengumuman, Proses pelingkupan (sopping), Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL, Penyusunan dan penilaian ANDAL dan RKL-RPL, Persetujuan Kelayakan Lingkungan.

(21)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

44

(22)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

45 Gambar 2. Kerangka penyusunan dokumen AMDAL

(23)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

125

BAB IV

HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN

Dalam implementasi di lapangan antara norma yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan dengan praktiknya dilapangan terkadang tidak sama, sehingga terjadi kesenjangan antara “yang seharusnya dengan yang senyatanya”. Dalam bab ini ditulis dari pengalaman penulis yang dijumpai implementasi/pelaksanaan. Misalnya terkait dengan diskripsi proyek yang seharusnya disediakan pemrakarsa terkadang tidak lengkap dan belum rinci. Berikutnya dalam kajian AMDAL lebih banyak mengkaji dari aspek fisik, sementara porsi kajian aspek sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat belum mendapat porsi yang seimbang. Selanjutnya, koordinasi dan Kerjasama Antara Tim Penyusun AMDAL dengan Pemrakarsa harus terbuka, baik dan jujur. Dari aspek sosekbud kesepahaman dan kesepakatan Masyarakat terkena dampak atas rencana kegiatan harus sudah selesai. Terakhir dibahas sebuah janji pemrakarsa dalam mentaati peraturan yang ditulis dalam surat kesanggupan Pemrakarsa dalam Melaksanakan rekomendasi RKL-RPL serta kewajiban pelaporan.

Deskripsi Proyek Rencana Kegiatan yang dilakukan

AMDAL harus pasti dan terperinci

Deskripsi proyek merupan informasi dasar yang sangat penting dalam prakiraan dampak, maka diperlukan suatu usaha untuk mengumpulkan informasi mengenai rencana usaha dan atau kegiatan, secara lengkap dan terperinci dengan baik. Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan, di mana terjadi interaksi antara kegiatan suatu usaha dan/atau kegiatan dengan

(24)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

126

lingkungan. Sedangkan yang dimaksud dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

Prakiraan dampak yaitu melakukan pengkajian tingkat kedalaman terjadinya perubahan lingkungan dari segi kualitas yang dikarenakan pembangunan sebuah proyek, baik pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi, ataupun tahap pasca-konstruksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam prakiraan dampak yaitu menyusun berbagai dampak besar yang akan timbul dan menuliskan semua aktivitas pembangunan yang akan menimbulkan dampak. Kriteria dampak penting yaitu memberikan dampak langsung terhadap komponen fisik, sosial, maupun kimia, setelah itu memunculkan rangkaian dampak lanjutan terhadap komponen sosial dan biologi. Dalam studi AMDAL, tahap prakiraan dampak merupakan langkah yang dipandang paling sulit, karena metode atau teknik prakiraan dampak ini sangat bergantung pada kemajuan tiap ilmu yang digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim dalam bidangnya masing-masing.

Prakiraan munculnya suatu dampak pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada komponen lingkungan sebagai akibat dari aktivitas pembangunan. Pendugaan dampak dilakukan terhadap setiap komponen atau parameter lingkungan. Misalnya, air limbah buangan pabrik akan mengurangi kualitas air dan menimbulkan dampak pada perairan dan akan berdampak pula terhadap kondisi ekonomi masyarakat nelayan.

Prakiraan dampak lingkungan dapat dilakukan dengan hasil yang baik apabila deskripsi proyek dikatahui secara jelas dan terperinci serta sifat-sifat dari setiap tahapan kegiatan dan hubungannya terhadap lingkungan dapat diketahui, sehingga dapat diperkirakan aktivitas mana saja yang potensial menimbulkan dampak. Ketidaklengkapan atau minimnya informasi mengenai proyek akan menyebabkan sulitnya melakukan prakiraan dampak yang tepat dan lengkap, dengan kata lain prakiraan dampak dari deskripsi yang kurang lengkap menghasilkan prakiraan yang kurang tepat dan tidak jelas sehingga bersifat mengambang. Sering terjadi pemrakarsa proyek tidak memberikan informasi yang cukup lengkap kepada tim penyusun AMDAL, mungkin

(25)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

127 terjadi karena pemrakarsa tidak mengetahui informasi apa saja yang diperlukan dalam penyusunan AMDAL atau sengaja tidak memberikan informasi yang lengkap atau cenderung dirahasiakan untuk kepentingan proyek.

Hal-Hal Khusus yang Perlu Diperhatikan dalam

Prakiraan Dampak

Dalam memprakirakan dampak dari suatu rencana kegiatan dan/atau usaha baik dari aspek fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat. Menurut penulis aspek sosial (Ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat) harus mendapatkan perhatian yang lebih karena yang akan mendapatkan risiko (dampak negatif) ataupun kemanfaatan (dampak positif) adalah masyarakat, terutama masyarakat disekitar tapak proyek. Sebagai contoh, hal-hal yang perlu diperhatikan pada aspek prakiraan dampak sosial-budaya antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi kebudayaan yang ada, tumbuh dan berkembang.

2. Menentukan nilai-nilai budaya yang mempunyai arti penting dari sudut lokal, maupun nasional

3. Nilai-nilai yang perlu dipertahankan dari sudut arkeologi, budaya, sejarah, perjuangan, teknik dan lain sebagainya.

4. Nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat yang tidak terlihat sering terkena dampak petama sebelum dampak lain terjadi, misalnya: adat istiadat, kepercayaan, hubungan di dalam keluarga atau masyarakat dan perilaku lainnya.

Menurut penulis pendugaan dampak aspek sosial seringkali kurang mendapat perhatian khusus, karena sulit untuk diprakirakan mengingat belum adanya standar atau indikator untuk memprakirakan aspek sosial dalam AMDAL secara jelas. Selain itu, data sekunder sebagai acuan prakiraan dampak yang bisa diperoleh dari desa maupun kecamatan tidak semua datanya lengkap, terisi dan valid antara data di desa, kecamatan maupun di kabupaten. Bahkan kadang data yang tersedia tidak sama dari sumber satu dengan yang lain.

(26)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

133

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul. 2011. Hukum Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan

Hidup. Medan: P.T Sofmedia

Bram, Deni. 2014. Hukum Lingkungan Hidup, Jakarta: Gramata Publishing

Brown, R Lester. et al, 1981. Masa Depan Bumi. Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Efendi, A’an. 2014. Hukum Lingkungan (Instrumen ekonomik dalam

Pengelolaan Lingkungan di indonesia dan Perbandingannya dengan beberapa Negara. Cetakan pertama. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti

Erwin, Muhamad. 2008. HUKUM LINGKUNGAN Dalam Sistem

Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup. Bandung: PT.

Refika Aditama. Cetakan Pertama

Fandeli, Chafid. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip

Dasar dan Pemapanannya dalam Pembangunan. Liberty:

Yogyakarta. Cetakan pertama

Friedman, Lawrence M. 1975. The Legal System. 1975, Rusel Sage Foundation

Friedman, Lawrence M. 1994. American Law: An Introduction. W.W.Northon and Company, New York

Friedman, Lawrence M. 2001. Introduction to American Law. Jakarta: PT. Tatanusa

Hardjasoemantri, Koesnadi. 1999. Hukum Tata Lingkungan. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

I Gusti Ayu Ketut R.H. 2011. Pengantar Hukum Lingkungan. Solo: Cakra Books. Cetakan Pertama.

Maswood, Javed. 2000. International Political Economy and

Globalization. Singapore: World Scientific

Rajagukguk Erman, dan Ridwan Khairandy (Editor). 2001. Hukum dan

Lingkungan Hidup Indonesia, Program Pascasarjana, Fakultas

(27)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

134

Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan

Pembangunan Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kelsen, Hans. 1973. General Theory of Law and State. Russel & Russel: New York

Canter LW. 1977. Environmental Impact Assesment. McGraw Hill Book Company, New York.

Rahmadi, Takdir. 2014. Hukum Lingkungan Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press. Cetakan Ke-4

Salim, Elim.1990. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Cetakan Ketiga. Jakarta: LP3ES

Sudharto P Hadi, 2001. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada Ubiversity Press.

Suratmo, F. Gunawan. 2002. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Cetakan ke-9

Syahrani, Riduan. 1999. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Wahidin, Samsul.2014. Dimensi Hukum Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 Tentang

Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan izin Lingkungan

(28)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

135 PermenLH Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2016 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.

Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.6559/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/12/2017 Tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin baru Pemanfaatan Hutan dan Perubahan Peruntukan Kawasan hutan dan Areal Penggunaan Lain

https: //alamendah.org/2014/08/01/kerusakan-lingkungan-hidup-di-indonesia-dan-penyebabnya/ diakses tanggal 3 Maret 2018 pukul 12.27

https: //walhijabar.wordpress.com/2008/01/21/pemberdayaan-masyarakat-dalam-pengelolaan-lingkungan-oleh-admin/ diakses tanggal 04 April 2018 Pukul 12.04 WIB.

(29)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

(30)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

137

(31)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

(32)

AMDAL & Proses Penyusunan

(Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup)

Gambar

Gambar 1. Skema Proses Penyusunan AMDAL

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis/spesies lamun, mengetahui kerapatan dan tutupan lamun, serta mengetahui nilai biomassa dan nilai estimasi simpanan karbon

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh modal, bahan baku dan tingkat upah terhadap produktivitas dan penyerapan tenaga kerja pada

Ukuran kinerja dari Bundaran Adipura Nganjuk dapat diperkirakan untuk beberapa kondisi yang terkait dengan geometri, lingkungan dan lalu lintas dan juga beberapa

Keadaan ini menunjukkan bahawa aktiviti pembangunan guna tanah dalam kawasan tadahan air telah mempengaruhi kualiti air yang secara langsung memberi kesan kepada sumber bekalan

Gel ekstrak daun akasia memiliki pengaruh terhadap penyembuhan luka sayat, maka akan dilanjutkan dengan uji LSD untuk melihat perbedaan antar setiap perlakuan dalam

Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sektor-sektor ekonomi apa saja yang paling strategis dan potensial

Besarnya peluang atau kecenderungan perubahan kualitas hidup, perilaku dan pengetahuan bahwa intervensi edukasi palliative care memberikan pengaruh (affect)

Oleh karena itu, pemberian kompos pupuk kandang sapi disertai MPF diharapkan dapat membantu meningkatkan kandungan bahan organik, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan