• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PETUNIUK

PEI.AKSANMN

DAN

TATA

TERTIB

DIKIAT

KEPEMIMPINAN

TINGKAT

IV

ANGKATAN

LV

TAHUT{

2016

PEMERINTAH PROYINSI

'AWA

TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PE1ATIHAN

JL. SETIABUDI

NOMOR

201

A

sEMnhane

(3)

PETUT{JUK

PELAKSAilAAN

(

JUKLAK

)

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT

IV

PROPINSI

JAWA TENGAH

TAHUN

2016

PEMERINTAH PROVINSI

TAWA TENGAH

BADAN

PENDIDIIGN

DAN

PETATIHAN

JL. SETIABUDI

NOMOR

201 A

(4)

I.

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki

semua

prakondisi

untuk mewujudkan

visi

Negara sebagaimana tertuang dalam

Pembukaan Undang

-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun L945, yang ditandai dengan kekayaan

alam yang

melimpah, potensi sumber daya manusia,

peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relative

stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum

mampu dikelola secara efektif dan efesien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari

cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.Salah satu

penyebab keteftinggalan

tersebut adalah

lemahnya

kemampuan dalam menuangkan Visi Negara

ke

dalam

kebijakan strategis baik oleh penyelenggara pemerintah

pusat dan daerah, termasuk lemahnya kapasitas dalam

meml mpin implementasi kebij aka n strateg is tersebut.

Dalam

sistem

manajemen kepegawaian, Pejabat

Struktural Eselon

IV

memainkan peranan yang sangat

menentukan dalam membuat perencanaan pelakanaan kegiatan

-

kegiatan instansi dan memlmpin bawahan dan

seluruh stakeholder stratejik untuk melakanakan kegiatan

-

kegiatan tersebut secara efektif dan efisbn.Tugas ini

menuntutnya

memiliki

kompetensi

kepemimpinan

(5)

I .-:

operasional,

yaitu

kemampuan

dalam

membuat

perencanaan pelaksanaan kegiatan

-

kegiatan instansi dan

kemampuan mempengaruhi sefta memobllisasi bawahan

dan

stakeholder

strategisnya

dalam

melakanakan

kegiatan yang telah direncanakan.

Untuk dapat membentuk sosok pejabat Struktural Eselon

IV

seperti tersebut

di

atas, pelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat

IV

yang

bertujuan sebatas membekali pesefta dengan kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional dirasakan tidak

cukup

memadai.Oleh

karena

itu

diperlukan sebuah

penyelenggaraan

Diklat

yang

memungkinkan pesefta

mampu

menerapkan kompetensi

yang

telah dimilikinya.Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV sepefti ini, pesefta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan

di

unit kerjanya dan

memimpin perubahan tersebut hingga menlmbulkan hasil

yang signifikan.Kemampuan memimpin perubahan lnilah

yang kemudian menentukan keberhasilan pesefta tersebut

dalam

memperoleh kompetensi

yang ingin

dibangun

dalam

penyelenggaraan Diklatpim

Tingkat

IV.Dengan

demikian,

pembaharuan

Diklatpim

Tingkat

IV

ini

diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak'hanya

(6)

memiliki kompetensi, tetapi

juga

mampu menunjukkan

kinerjanya dalam memimpin perubahan.

II.

DASAR HUKUM

1.

Undang

-

Undang nomor

5

Tahun 2014 Tentang

Aparatur

Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesla Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2,

Undang

-

Undang Nomor

23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2OL4

Nomor

244,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan

Undang

-

Undang Nomor

9

Tahun 2015 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 101Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor

198,

tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesla Nomor 4019);

(7)

Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972 tentang

Tanggung

Jawab

Fungsional Pendidikan

dan Pelatihan;

Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor

38

Tahun

2002 tentang Pendidikan

dan

Pelatihan Prajabatan

dan Kepemimpinan di Jajaran Depdagri dan Daerah,

Keputusan Kepala Lembaga Adminlstrasi Negara

Nomor 193/XIV/10/61200L tentang Pedoman Umum

Penyelenggaran Pendidikan

dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Kepala Lembaga Adminlstrasi Negara

nomor 2035111L1912010 tanggal

13

Desember 2010

Tentang hasil

Akeditasi

dan

Penetapan Sertifikasi Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah;

Peraturan

Kepala

Lembaga Administrasi Negara

Nomor

20

Tahun 2015

tentang

Pedoman

Penyelenggaraan

pendidikan

dan

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV.

Juklak Diklat PIM Mahun 2015 4.

5.

6.

7.

(8)

rv.

v.

TUIUAN

SesuaidenganketentuanPeraturanKepalalAN.Rl

Nomor 20 Tahun 2015 Diklatpim Tingkat IV bertuJuan :

Membentuk kompetensi kepem i mpinan operasional

dan

memhentuk

pemimpin

perubahan

pada

Pejabat

Struktural

eselon

IV

yang

akan

berperan

dan

melaksanakan

tugas dan

fungsi

kepemerintahan

di

instansinya masing

-

masing'

SASARAN

sasaran Diklatpim Tingkat

IV

adalah terwujudnya PNS

yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan pesyaratan jabatan eselon IV.

KOMPETENSI

KompetensiyangdibangunpadaDiklatpimTingkatlV

adalah

kompetensi kepemimpinan operasional yaitu kemampuan membuat perencanaan kegatan instansi dan

memimpin

keberhasllan implementasi

pelaksanaan

kegiatan

tersebut,

yang

diindikasikan

dengan kemampuan:

1. membangun karaKer dan sikap perilku integritas sesuai

dengan

peraturan

perundang

-

undangan dan

(9)

kemampuan untuk menj,unju,ng

tinggi etika

publilq

taat

pada

nilai

-

nilai,

norma,

moralitas dan

beftangggung

jawab

dalam

memimpin

unit

instansinya;

2,

membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan instansi ;

3,

melakukan kolaborasi secara internal

dan

eksternal

dalam mengelol tugas

-

tigas

organisasi

ke

arah

efektivitas

dan

efisiensi

pelaksanaan kegiaatan instansi;

4.

melakukan

inowasi

sesuai bidang tugasnya guna

mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif

dan efisien ;

5. mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal

dan ekternal

organisasi

dalam

mengimplementasi kegiatan unit instansinya,

VI.

PELAKSANAAN

A.

Pelaksanaan

Penyelenggara

Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan LV ProvinsiJawa Tengah Tahun 2016 adalah

Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sebagai Lembaga

Diklat Provinsi Jawa Tengah yang telah terakreditasi (Keputusan

Kepala

t-AN Nomor

2035111t1912010

(10)

c.

Tanggal 13 Desember 2010 tentang Hasil Akreditasi

dan Penetapan Sertifikasi Badan Diklat Provinsi Jawa

Tengah). Pembiayaan

Pembiayaan

penyelenggaraan

Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan LV Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2016 dibiayai Biaya APBD Instansi Pengirim.

Tempat dan Waktu

1.

Diklat

kepemimpinan Tingkat

IV

Angkatan LV

Provinsi

Jawa

Tengah

Tahun

20t6

di

selenggarakan

oleh

Badan Diklat Provinsi Jawa

Tengah

bertempat

di

kampus

Diklat

Sindoro

Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Jl. Setiabudi

No. 201 A Semarang;

2.

Dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan pesefta diasramakan;

3.

Diklat

Tingkat

IV

Angkatan

LV

Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2016 dilaksanakan selama 95 hari

kerja mulai tanggal 16 Pebruari s/d 17 Juni 2016

yang terdiri dari 290 JP atau 30 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (di dalam kelas) dan 585 JP

(11)

atau

65

hari

kerja untuk

pembelajaran

non klasikal.

D.

Kurikulum dan Mata

Diklat

1.

Kurikulum Diklatpim Tingkat IV sejumlah

290 jam

pelajaran meliputi :

fuklak Diktat prfrFlarru

"ZOte

l{o Mata Oiklat/Ofrentasi

Jumlah JP A rErarsanaan ol Kelas 1 llor-rildr NeDangsaan 18 JP 2 $ trEgfltas 18 JP

3 J(crnqafi truKa PubllK

18 JP

4 Jrsrem Aomlntsrasl Negara

Kesatuan R.epublik Inddnesia 9JP 5 !,ldgn0sa PefUOahan Ornanlcect

27 JP a. Isu Stategis : g Jp u. Lrcgnosuc Keading : 1g Jp 6 rflovasl 54 JP q. TTIOVASI ; ]U JP

u. rengenaran rotensi Diri : 9 Jp

D€,ncnmarKrng ke

g&

Practice

r27JP 7 I IIII trrCKIIT 45 JP c. Neceroasan rmosi : 1g Jp

u.

rYremDangun I im EfeKif : 1g JP

L. Nuurstna$ oan Kolaborasi : g

JP 8

-:.IuytrK"Igzuqqlqn 47 JP

(12)

9 Orientasi Peserta L2JP

10 Pembimblnqan 36 JP

11 Evaluasl Keoemlmoinan 6JP

Jumlah Jam Pelaiaran 290 JP

B Pelaksanaan di Temoat Keria

a.

Pembimblngan dan Konseling

pada saat membangun komitmen bersama

10 hari

b. Pembimbingan dan Konseling

pada saat laboratoriurn keoemlmoinan

55 harl

Jumlah Hari Peblmbinoan 65 hari

2,

Mata Diklat

a.

Tahap Diagnosa Kebutuhan perubahan Mata Diklat untuk tahap ini adalah :

1)

Pilar

-

pilar Kebangsaan;

2)

Integritas;

3)

Standart Etika Publik;

4)

SANRI;

5)

Isu Strategis;

6)

Diagnostic Reading ;

7)

Konsepsi Berplkir Kreatif dan Inovasi ;

8)

Penjelasan Konsep Proyek Perubahan.

b,

Tahap Taking Ownership (BreaRhrough I)

1)

Coaching;

2)

Counselling;

c.

Tahap Merancang Perubahan dan Membangun

Tim, Mata Diklat untuk tahap ini adalah:

1)

Kecerdasan Emosi;

2)

Pengenalan Potensi diri;

(13)

3)

Strategi Inovasi;

4)

Koordinasi dan Kolaborasi;

5)

Membangun Tim EfeKif;

6)

Benchmarking ke Best Practice;

7)

Merancang Proyek Perubahan;

8)

SeminarPresentasi Proyek Perubahan;

9)

Penjelasan Implementasi

Proyek

Perubahan.

d.

Tahap

Laboratorium

Kepemimpinan

(Breakthrough

II)

Mata Diklat untuk tahap ini adalah :

1)

Coaching;

2)

Counselling.

e.

Tahap Evaluasi

Mata Diklat untuk tahap ini adalah :

1)

Pembimbingan ;

2)

SeminarLaboratorium Kepemimpinan ;

3)

Evaluasi kepemimpinan pesefta

E.

Pesefta

1.

Pesefta Diklat Kepemimpinan Tingkat

IV

adalah

PNS yang

telah atau

akan menduduki jabatan struktural Eselon IV;

(14)

F.

2,

Pegawai Negeri

Sipil yang

berasal

dari

SKPD

Pemerintah Kabupaten/ Kota

di

Provinsi Jawa

Tengah;

3.

Syarat peserta sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;

4,

Jumlah pesefta 40 (empat puluh ) orang.

Tenaga Kediklatan

Tenaga Kediklatan pada Diklatpim Tingkat IV adalah :

1)

Tenaga

Pengajar

yang

meliputi

Widyaiswara,

Pakar, PraKisi

dan

Narasumber lainnya yang

memiliki

kompetensi

dan

pengalaman dalam

mengelola perubahan;

2)

Mentor dan Coach;

3)

Pengelola

dan

Penyelenggara Lembaga Diklat

Pemerintahan.

Fasilitas

Diklat

1.

Prasarana

Penyelenggaraan

Diklatpim

Tingkat

IV menggunakan sarana

yang

responsive gender,

Prasarana

yang

diperlukan

dalam

Diklatpim

meliputi :

a.

Aula;

b.

Ruang Kelas; Iuklak Diklat PIM Mahun 2016

G.

(15)

c.

Ruang Seminar;

d.

Ruang kantor;

e.

Ruang kebugaran;

f.

Ruang Komputer;

g.

Ruang laboratorium;

h.

Asrama bagi peserta;

i.

Wisma Tenaga kediklatan;

j.

Perpustakaan;

k.

Ruang makan;

l.

Fasilitas Olahraga;

m.

Fasilitas rekreasi;

n.

Unit Kesehatan;

o.

Tempat ibadah.

2.

Sarana

Penyelenggara Diklatpim Tingkat IV menggunakan

sarana :

o.

Papan tulis;

b.

Flip chart; Overhead

pfiector;

Sound system;

W

dan Video; Kaset, compact disk; Perekam; c. d. e. f. g.

(16)

h,

Komputerllaptop;

i.

LCD Pr{ector;

J.

Jaringan Wireless Fidelity (WI-fi);

k.

Buku referensi;

L

Modul/Bahan Ajar;

m.

Bank losus;

n.

Teknologi multimedia.

H,

Evaluasi

1.

Evaluasi Peserta

Penilaian terhadap peserta Diklatpim Tingkat IV meliputi

2

(dua) aspek dengan bobotnya sebagai

berlkut:

t{o Aspek Bobot 1o7o1

I

Perencanaan Inovasi 40 2 Manajemen Perubahan 60 JUMLAH 100

(17)

I

--2. Perencanaan Inovasi

_Unsur yang dinilai dalam aspek perencanaan

Inovasi serta bobotnya

adalah sebagai berikut :

Manajemen perubahan

Unsur

yang

dinilai dalam

Perubahan

dan

bobotnya berikut: aspek Manajemen

adalah

sebagai t ! t

f uklak Diklat pttut nltafrun

2016

(18)

\

Kualifikasi Kelulusan

Kualifikasi kelulusan pesefta diklat ditetapkan sebagai

berikut:

.

Sangat Memuaskan (skor > 90,1-100);

o

Memuaskan

(skor >80,1-90,0);

o

Cukup Memuaskan(skor >70,1-80,0);

r

Kurang Memuaskan(skor >60,1-70,0);

o

Tidak Memuaskan (skor

s

60 ).

Peserta diklat yang memperoleh kualifikasi Tidak

Memuaskan

atau

Jumlah

Ketidakhadiran

pesefta melebihi 3 sesi atau 9 jam pelajaran atau

satu

hari

secara

kumulatif, dinyatakan Tidak

Lulus.

Pesefta diklat yang memperoleh kualifikasi Kurang

Memuaskan

dinyatakan

Ditundakelulusannya

dan

pesefta

diklat dimakud

mendapatkan

tambahan

waktu

maksimal

2

(dua)

bulan untuk melaksanakan perbaikan,

dan

apabila

setelah

diberikan tambahan

waKu

peserta

tidak

bisa

menunJukkan perbaikan implementasi, maka yang

bersangkutan dinyatakan

tidak

kompeten untuk

diluluskan sehingga

hanya

diberikan

surat kiterangan telah mengikuti diklat.

(19)

Pengharyaan

1. Kepada peserta

yang

dinyatakan lulus diberikan

penghargaan

berupa

Surat Tanda

Tamat

Pendidikan dan Pelatihan (STTPp);

2. Peserta yang tidak lulus diberikan Surat Keterangan

telah mengikuti Diklatpim Tingkat IV;

3, Bagi lulusan terbaik diberikan Piagam Penghargaan.

Tata

Teftib

Selama

mengikuti

Diklatpim

Tingkat

IV,

peserta

dituntut mematuhi peraturan tata teftib yang terbagi atas aspek administrasi dan akademik. Penyelenggara

diklat

wajib

menetapkan

tata

tertib

tersebut harus

dicantumkan

dalam

panduan

diklat.

Berikut

lni

disampaikan

butir-butir

tata

tertib

dari

aspek

administrasi

dan

akademik

yang

dapat diterapkan dalam pelenggaraan Diklatpim :

A.

Administrasi

Tata

tertib

adminstrasi

yang

bersifat

umum meliputi:

1.

Setiap

peserta

Diklatpim

Tingkat

IV

wajib

mentaati segala

aturan

yang

ditetapkan

penyelenggara,

luklak Diklat PIM IV Tahun 2016

I.

(20)

2. Pesefta

harus

berkelakuan

baik

dan mengindahkan norma-norma sopan santun,

3.

Peserta wajib mengikuti acara pembukaan dan

penutupan sefta hadir 20 menit sebelum acara

dimulai,

4.

Pada

hari

peftama,

semua peserta

wajib

mengisi

formulir

isian

data

dan

segera mengembalikan kepada penyelenggara.

5.

Selama mengikuti sesi

diklat,

pesefta diklat

mengenakan pakaian yang sopan dan rapi,

6.

Pesefta

wajib

menjaga

kebersihan ruang belajar dan asrama,

7,

Pesefta makan dan minum ditempat yang telah

disediakan.

B.

Akademik

Tata tertib akademik yang bersifat umum mellputi :

1.

Peserta harus sudah sampai di ruang belaJar 10

menit sebelum pembelaJaran dimulai.

2.

Tertib melaksanakan dan menyerahkan tugas-tugas yang diberikan.

3.

Mengisi

/

Menandatangani daftar hadir setaip

sesi.

4.

Meminta

izin

kepada penyelenggara diklat,

apabila.

terpaka

pada suatu hari tidak dapat mengikuti sesi pelatihan.

(21)

r

VII.

PENUruP

Demikian petunjuk pelakanaan

ini

dibuat

agar

para

peserta dalam mentaati

ketentuan

ketentuan yang berlaku sehlngga dapat menentukan keberhasilan Dikrat

Kepemimpinan.,TTngkat IV dan hal

-

hal yang belum diatur dalam pedoman dan tata tertib dapat ditanyakan kepada

Penyeleng gara

I

Sekretariat,

Semarang,

Pebruari2016

An. KEPAIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH

Kepala Bidang Kepemimpinan

lf

fr-DTs BAGUS -SURIANTO, M.Pd

Pembina Tk

I

NrP. 19640420 198503 1 012

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa keperawatan yang di tegakan pada pasien dengan diare: 1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, 2) Hipertermi berhubungan

Atribut adalah karakteristik dari objek sikap (Ao). Salient Belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut sebagai

20 menit Ceramah Laptop dan LCD 1-10 INTI ƒ Mendeskripsikan konsep PPC ƒ Mendeskripsikan konsep P3K: pengertian, penyebab, pola pendekatan (tujuan, sasaran,

Faktor ekonomi yang sangat berpenga- ruh dan menentukan di dalam berubahnya pemanfaatan di kawasan By Pass Kota Ken- darai. dapat dikemukakan tiga hal pokok

Dengan melakukan penyelidikan secara empiris mengenai QWL diharapkan menemukan QWL yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dapat memberikan sumbangan efektif bagi peningkatan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya laporan penelitian tindakan kelas berjudul ” Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana

Dengan impedansinya yang tidak konstan, maka arus yang dihasilkan tidaklah berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan, sehingga beban non linier tidaklah mematuhi

aktivitas kognitif akan mempengaruhi perilaku adiktif yang berupa sikap-sikap maladjustment dalam lingkungan sosial