• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH. Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus. (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1 MAKALAH

“Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus”

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang dibina oleh Bapak Dr. Lud Waluyo, M. Kes.)

Oleh :

Tila Watur Rochmah (201310070311100) Biologi VI C

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang 2016

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis Kritis Buku BSE Kelas X Materi Virus”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kapita Selekta Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Lud Waluyo M.Kes, selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Biologi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian tugas ini.

2. Teman-teman Biologi VI C yang telah ikut berpartisipasi dalam membantu penyelesaian tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

(3)

3 DAFTAR ISI Cover Halaman ... 1 Kata pengantar ... 2 Daftar Isi ... 3 Bab I (Pendahuluan) ... 4 1.1 Latar Belakang ... 4 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan ... 5 1.4 Manfaat ... 5 Bab II (Pembahasan) ... 7 2.1 Materi Pokok ... 7 2.1.1 Virus ... 8 2.1.2 Ciri-ciri Virus ... 9 2.1.3 Perkembangbiakan virus ... 10 2.1.4 Peranan virus ... 11

2.2 Kajian Analisis Kritis ... 13

2.2.1 Perbandingan dengan Materi Perkuliahan ... 14

2.2.2 Perbandingan antar Buku Contoh dan Buku Pembanding ... 15

2.2.3 Perbandingan Peta Konsep Buku Contoh dan Buku Pembanding ... 18

2.2.4 Kesesuaian Gambar Pendukung Isi Materi ... 24

2.2.5 Kesesuaian Isi dan Konsep Serta Penulisan Istilah yang Benar ... 27

Bab III (Penutupan) ... 31

3.1 Kesimpulan ... 31

3.2 Saran ... 31

(4)

4 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti ’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza, batuk, pilek, tifus, gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis ( Sulistyorini, 2009 ). Adanya penyakit menyebabkan manusia mencari tahu tentang penyebab penyakit dan upaya mencegah tertularnya penyakit tersebut serta cara pengobatannya.

Virus memiliki golongan sendiri yang sering dikenal sebagai “The Invisible Kingdom” atau sebagai kerajaan yang tak terlihat. Hal itu dikarenakan virus merupakan makhluk hidup sangat kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Apabila dia berada di dalam sel hidup, maka dia sebagai makhluk hidup, tetapi jika berada di luar sel hidup dapat dikatakan sebagai makhluk tak hidup (Kistinnah, 2009).

Pentingnya materi bahan ajar mengenai virus, juga dibutuhkan akan sumber belajar yang baik tentunya. Namun, pada faktanya masih terdapat banyak perbedaan konsep yang terdapat pada beberapa sumber bahan belajar pada tingkat pendidikan tertntu. Adanya perbedaan penulisan, judul, peta konsep, isi, gambar pendukung serta penulisan istilah-istilah pada beberapa sumber belajar/ buku ajar

(5)

5 dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pemahaman konsep. Kesesuaian antara judul, peta konsep, isi serta materi pendukung sangatlah berpengaruh terhadap pemahaman oleh para pembaca. Oleh karena itu, pengkajian ulang terhadap kesesuaian isi dan materi pendukung pada buku bahan ajar sangatlah dibutuhkan. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang dapat disusun dalam karya tulis ini adalah: a. Adakah perbedaan judul, peta konsep, isi materi maupun materi pendukung

antar buku Biologi kelas X mengenai Virus?

b. Apakah terdapat perbedaan isi pembahasan maupun penulisan istilah antar buku Biologi kelas X mengenai Virus?

c. Bagaimana keterkaitan isi materi Virus dari perkuliahan dengan buku Biologi kelas X mengenai Virus?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

a. Mengetahui adanya perbedaan dalam penulisan judul, peta konsep, isi materi maupun materi pendukung antar buku Biologi kelas X mengenai materi Virus.

b. Mengetahui adanya perbedaan dan kesamaan isi pembahasan maupun penulisan istilah antar buku Biologi kelas X mengenai materi Virus.

c. Mengetahui keterkaitan isi materi Virus dari perkuliahan dengan buku Biologi kelas X mengenai virus.

1.4 Manfaat

Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada para pembaca terkait isi materi virus pada buku-buku Biologi kelas X saat ini. Dilakukannya analisis kritis tentang perbandingan materi

(6)

6 Virus di perkuliahan dengan buku-buku Biologi kelas X maka dapat diketahui kejelasan perbedaan serta persamaan isi materi. Hal tersebut sangatlah dibutuhkan mengingat pentingnya kesamaan dan kebenaran materi agar tidak terjadi kesalah pahaman pembaca serta para pengguna buku.

(7)

7 BAB II

PEMBAHASAN 2.1.Materi Pokok

2.1.1. Virus

Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah Virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti ’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron (Campbell, 2010). Menurut Widayati (2009), virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati karena virus lebih dominan mempunyai ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup. Virus berbentuk seperti molekul atau partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang terdiri dari dari ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta dapat melakukan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.

Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer. Ia melakukan penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus. Sekitar tahun 1892, virus digunakan untuk agen penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia). Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau (mosaik tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini. Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang

(8)

8 mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik yang tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen M. Beijerinck (1897) dari Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang berukuran sangat kecil dan mampu berkembang biak. Pada tahun 1935 kesimpulan Iwanovski dan M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus. Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit (Sulistyorini, 2009).

2.1.2. Ciri-Ciri Virus

Virus memiliki ciri ataupun karakteristik yang membedakannya dari mikroorganisme lain, meliputi :

a. Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, ADN atau ARN saja;

(9)

9 c. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak

mempunyai protoplasma.

d. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.

e. Bentuk virus bermacam-macam, yaitu silindris, kotak, oval, memanjang, dan polihedron atau bentuk T.

f. Virus hidup sebagai parasit obligat (parasit sejati) hanya dapat hidup secara parasit pada sel organisme lain.

g. Struktur tubuh virus terdiri atas bagian-bagian kepala yang dilindungi oleh selubung protein (kapsid) dan satu unit pembentuk kapsid disebut dengan kapsomer, selubung, dan ekor.

2.1.3. Perkembangbiakan Virus

Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup. Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi (penggandaan diri tubuh virus) (Widayati,dkk., 2009). Menurut Campbell (2010) menyebutkan bahwa Virus tidak memiliki enzim-enzim metabolisme dan peralatan untuk membuat protein, misalya ribosom. Virus merupakan parasit intraseluler obligat; dengan kata lain hanya dapat

(10)

10 bereproduksi dalam sel inang. Boleh saja menyebut virus dalam kondisi isolasi tak lebih dari sekadar kemasan seperangkat gen yang sedang berpindah dari satu sel inang ke sel inang yang lain.

Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu, virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai partikel virus yang disebut virion. Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi (penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan tahap litik (pemecahan sel inang). Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik (Sulistyorini, 2009).

Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia). Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu

- fase adsorbsi (fase penempelan) : virus melekatkan tubuhnya pada sel inang dengan enzim yang dihasilkan,

- fase penetrasi sel inang : seluruh tubuh virus atau asam nukleat (ADN atau ARN) menembus (penetrasi) ke dalam sel,

- fase eklifase : Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendali ADN bakteri.

(11)

11

- fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang.

Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak (Suwarno, 2009).

2.1.4. Peranan Virus

Dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan virus dapat merugikan dan menguntungkan. Pada umumnya virus merugikan tubuh makhluk hidup yang menjadi inangnya. Virus bisa merugikan karena menimbulkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Tetapi ternyata ada juga virus yang menguntungkan, terutama bagi manusia. Berikut peranan virus bagi kehidupan manusia:

a. Peran positif virus bagi kehidupan manusia

Virus juga bisa memberikan peranan bagi kehidupan manusia, sehingga virus dapat dimanfaatkan dalam beberapa teknologi. Virus dimanfaatkan dalam kloning gen, yaitu produksi ADN yang identik secara genetis, untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia Beberapa contoh jenis virus ini adalah:

- Virus yang digunakan untuk membuat hormon insulin, untuk menyembuhkan penyakit gula (diabetes melitus). Hal ini merupakan rekayasa yang berguna di bidang kedokteran.

(12)

12

- Virus yang bermanfaat untuk mengendalikan serangga yang dapat merusak tubuh tanaman. Sehingga bisa digunakan untuk membasmi hama dalam bidang pertanian.

- Virus untuk terapi gen. Terapi gen adalah upaya penyembuhan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh pewarisan gen.

Selain itu, salah satu manfaat virus berdasarkan hasil penelitian adalah Protein JSU dan JTat diduga dapat menginduksi kekebalan yang protektif pada sapi Bali terhadap penyakit Jembrana sehingga keduanya sangat berpotensi untuk dipakai sebagai vaksin rekombinan (Singh SM & A K Panda, 2005).

b. Peran negatif virus bagi kehidupan manusia

Beberapa virus memiliki peran negatif/merugikan bagi kehidupan manusia, yang meliputi :

1. Penyebab penyakit pada manusia

- HIV (Human Immunodefi ciency Virus) penyebab AIDS

- Virus ebola (ebola virus) penyebab penyalit Ebola

- Virus hepatitis (Hepatitis virus) penyebab penyakit Hepatitis B

- Measles virus penyebab penyakit cacar

- Herpes Simplex virus penyebab penyakit herpes

- Human Papilomavirus penyebab penyakit kutil pada manusia

- Adeno virus Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem respirasi dan menyebabkan tumor rahim pada wanita.

- Mumps virus Virus ini menyebabkan penyakit gondong atau parotitis

(13)

13

- Rabiez virus (Virus rabies) Virus rabies menyerang sistem syaraf pada hewan atau manusia. Penyakit ini disebut penyakit anjing gila

- Poliomyelitis (Virus polio) Virus ini menyerang sistem syaraf, yaitu pada sistem alat gerak anak balita, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak bagian bawah (kaki).

2. Penyebab penyakit pada hewan

- Paramyxovirus Virus ini menyebabkan penyakit NCD (New Castle Desease), menyerang sistem syaraf pada unggas (misal: ayam).

- Rhabdo virus Virus ini menyerang sistem syaraf pada hewan (anjing, kucing, kera), menyebabkan penyakit rabies.

- Rous Sarcoma Virus (RSV) Virus ini menyebabkan penyakit tumor pada ayam.

3. Penyebab Penyakit pada tumbuhan

- Virus Mosaik Tembakau (Tobacco Mosaic Virus, TMV) Virus ini menyebabkan penyakit mosaik pada daun tembakau.

- Virus Tungro Virus ini menyerang batang dan akar padi, sehingga tumbuhan padi menjadi kerdil (pertumbuhan yang tidak normal).

- Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) Virus ini menyebabkan penyakit degenerasi (penyakit tumor) pada batang dan daun jeruk.

2.2. Kajian Analisis Kritis

Materi Virus pada tingkat Sekolah Menengah Atas merupakan salah satu materi yang penting dalam pembelajaran biologi hingga Perguruan Tinggi untuk mengetahui peran positif maupun negatifnya bagi kehidupan. Kajian analisis kritis

(14)

14 pada materi Virus Biologi kelas X SMA bertujuan agar di dapat materi/konsep yang benar mengenai materi ini. Kajian analisis kritis menganilisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Karangan Subardi, dkk yang di terbitkan pada tahun 2009. Selain itu analisis juga dilakukan pada buku-buku BSE lain sebagai pembanding yang meliputi karangan beberapa penulis seperti Sri Widayati, Moh. Anshori Joko, Riana, Fictor Ferdinand, Ari Sulistyorini, Idun Kistinah serta Suwarno. Analisis buku-buku pembanding dilakukan agar diperoleh kesamaan maupun perbedaan konsep pada masing masing buku karaya masing-masing penulis.

2.2.1. Perbandingan dengan Materi Perkuliahan

Materi Virus pada buku Biologi SMA kelas X karangan Subardi meliputi ciri-ciri dan struktur, replikasi dan peranan. Awal materi pada buku karangan Subardi, dkk kurang adanya penjelasan mengenai Virus dan langsung masuk pada ciri-ciri virus, sehingga kurang memeberikan umpan balik pada peserta didik. Selain itu penjelasan ciri-ciri masih terdapat beberapa hal yang kurang tepat, misalnya ukuran pada Virus yang disebutkan dengan satuan milimikron. Seharusnya satuan pada virus ialah nanometer. Hal tersebut berdasarkan kajian dari beberapa sumber yang menyebutkan satuan nm.

Pembahasan materi “Virus” juga terdapat pada perkuliahan salah satunya tercantum pada buku Campbell Reece Biologi Jilid 1. Pada buku perkuliahan materi tentang virus lebih dijabarkan lebih jelas dan lengkap. Materi di jelaskan meliputi pemahan konsep mengenai virus terdiri atas asam nukleat yang diselubungi protein, Virus bereproduksi hanya dalam sel inang, Virus merupakan patogen bagi kehidupan.

(15)

15 Pembahasan selain ciri-ciri ialah pembahasan mengenai reproduksi virus, dimana pada buku BSE karang Subardi hanya menjelaskan replikasi virus secara singkat dan sederhana tanpa menjelasakan tahap-tahapnya. Sedangkan pada buku Biologi Campbell (2010) reproduksi virus dapat terjadi dalam sel inang, dan dapat bereplikasi secara sederhana, namun juga terdapat ciri-ciri umum siklus reproduksi virus yang dapat melalui dua mekanisme alternatif yaitu siklus lisis (litik) dan lisogenik.

2.2.2. Perbandingan Antar Buku Contoh dengan Buku-Buku Pembanding Setiap buku memiliki perbedaan isi konsep maupun tujuan yang berbeda beda, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai judul dan tujuan yang dicantumkan oleh para penulis. Berdasarkan hasil analisis judul dan tujuan dari setiap penulis pada buku BSE memiliki masing-masing perbedaan. Judul dan tujuan juga mencerminkan isi pembahasan yang akan di ulas. Berikut penulisan judul dan tujuan serta letak Bab pembahasan pada masing-masing buku BSE yang di analisis:

(16)

16 NO. Nama Pengarang Judul Materi Letak

Bab Tujuan Pembelajaran

1. Subardi, Nuryani, Shidiq Pramono (Buku Utama) Virus Bab 2

Dapat mendeskripsikan ciri-ciri virus, dapat mendeskripsikan replikasi virus, dapat mendeskripsikan peran virus dalam kehidupan.

2 Ari Sulistyorini Virus Bab 3

Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan sehari-hari. 3 Fictor Ferdinand dan Moekti A. Virus dan Monera Bab 2

Mampu mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan, serta mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan perannya bagi kehidupan.

4.

Idun Kistinah dan Endang Sri

Lestari

Virus Bab 3

Mampu mendeskripsikan ciri-ciri virus dan replikasinya sehingga Anda mengetahui peranan virus dalam kehidupan. 5. Moch. Anshori dan Djoko Martono Virus Bab 3

Dapat lebih mengenal tentang virus sehingga dapat mengetahui kegunaan dan bahayanya bagi kehidupan, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang

(17)

17 (Tabel 1 : Tabel 1 Perbandingan Judul Materi Serta Tujuan Pembelajaran) Hasil analisis yang diperoleh pada tabel diatas, pada umunya materi virus terletak pada bab ke 3. Namun, pada tujuan pembelajaran terdapat beberapa perbedaan antar penulis serta perbedaan pada silabus Kurikulum 13 saat ini. Tujuan pembelajaran pada silabus K 13 ialah :

- Dapat memahami pemahaman tentang virus.

- Dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus, menggambarkan struktur virus.

berpotensi untuk penularan virus HIV/AIDS dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat.

6.

Riana Yani, Musarofah, Tintin A., dan

Widi P.

Virus Bab 2

Membedakan virus dengan

makhluk hidup lainnya,

menjelaskan karakteristik virus, menjelaskan peran virus dalam kehidupan. 7. Sriwidayati, Siri Nur R., dan Zubedi Virus dan Peranannya dalam Kehidupan Bab 2

8. Suwarno Virus Bab 2

Dapat mengurangi kerugian akibat virus dalam kehidupan, misalnya mencegah penyakit akibat virus.

(18)

18

- Dapat menjelaskan tahapan-tahapan reproduksi/replikasi virus.

- Dapat menyebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus

- Dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan.

Tujuan pembelajaran dari buku teranalisis yang lebih mendekati kesesuaian dengan silabus K 13 di tunjukkan pada buku BSE karangan Riana, Ari Sulistyorini serta Idun Kistinah.

2.2.3. Perbandingan Peta Konsep Buku Contoh dan Buku Pembanding Selain dilihat dari penulisan judul dan tujuan, pada penulisan peta konsep juga banyak terdapat perbedaan. Pada buku BSE karangan Subardi, dkk memiliki peta konsep yang sangat sederhana hanya meliputi Ciri dan Struktur, Replikasi serta Peranan saja, terlihat seperti pada gambar berikut:

(Sumber : Subardi,dkk., 2009)

Sehingga pembahasan materi Virus yang termuat kurang begitu luas dan lengkap. Tidak semua dari 8 buku yang dianalisis terdapat peta konsep. Terdapat beberapa buku seperti karangan Ferdinand, dkk., dan Widayati, dkk tidak mnuliskan peta konsep pada materi Virus. Peta Konsep yang dapat di rekomendasikan untuk pembelajaran materi virus ini ialah dari buku BSE karangan Ari Sulistyorini dan karangan Yani, Riana, dkk., dikarenakan dari kedua buku tersebut peta konsep lebih

(19)

19 jelas dan lebih rinci. Namun masih terdapat beberapa kekurangan. Berikut peta konsep peta konsep dari buku buku pembanding.

(20)

20 Sumber : Kistinnah, dkk., 2009

(21)

21 (Sumber : Sulistyorini, 2009)

(Sumber : Suwarno, 2009)

Kekurangan dari peta konsep buku BSE karangan Yani, dkk., 2009 terletak pada perbanyakan virus serta kelompok virus. Sedangkan pada buku BSE karangan Ari Sulistyorini terletak pada cara hidup virus yang dapat dimasukkan dalam

(22)

ciri-22 ciri virus, serta peranan virus merugikan dapat dibagi/dikelompokkan menjadi 3 meliputi virus yang merugikan bagi tubuh manusia, virus yang merugikan bagi hewan dan virus yang merugikan bagi tumbuhan. Oleh karena itu contoh peta konsep yang direkomendasikan penulius telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam silabus kurikulum 13 serta isi materi telah disesuaikan dengan beberapa sumber literatur yang dipercaya, sehingga di dapatkan isi materi dan pemahaman konsep yang lebih rinci dan sesuai. Peta konsep materi virus yang baik dan benar digambarkan sebagai berikut :

(23)

23 Peta Konsep Rekomendasi

(24)

24 2.2.4. Kesesuaian Gambar Pendukung Isi Materi

Virus memiliki bentuk dan struktur yang berbeda dari bakteri. Bentuk serta srtuktur pada virus dapat diperjelas dengan adanya gambar. Tercantumnya gambar Virus pada buku Biologi BSE kelas X merupakan salah satu pendukung dari isi materi. Adanya Gambar dapat menunjukkan bentuk, struktur serta bagian-bagian pada virus. Berikut contoh beberapa gambar dari buku Biologi Kelas X:

NO. Nama Pengarang Contoh Gambar Virus

1.

Subardi, Nuryani, Shidiq Pramono

(Buku Utama)

(25)

25 3.

Fictor Ferdinand dan Moekti A.

4.

Idun Kistinah dan Endang Sri Lestari

5.

Moch. Anshori dan Djoko Martono

(26)

26 6.

Riana Yani, Musarofah, Tintin A.,

dan Widi P.

7.

Sriwidayati, Siri Nur R., dan Zubedi

8. Suwarno

(27)

27 Gambar-gambar bentuk dan struktur ADN pada masing-masing buku berdasarkan hasil analisis memiliki banyak perbedaan. Terdapat beberapa buku yang memiliki perbedaan yang sangat jauh dari buku utama/terpilih serta pembanding lainnya, yaitu buku karangan Idun Kistinah serta Riana Yani, pada buku tersebut kurang dijelaskan bentuk dari virus jenis apa serta kurang jelas dari bagian-bagian yang di tunjukkan. Untuk pemahaman konsep sebaiknya gambar bentuk dan struktur yang diberikan dapat disertai keterangan contoh dari nama bakteri serta diberi keterangan bagiannya. Pada buku karangan Subardi sudah terdapat keterangan bagian-bagian gambar Virus, namun kurang ada penjelasan bahwa gambar contoh merupakan bentuk dari virus bentuk T (Bakteriofage). Namun, masih terdapat beberapa buku yang sudah memberi keterangan bentuk, jenis virus serta keterangan pada bagian struktur virus tersebut yaitu pada buku karangan Ari Sulistyorini, Fictor Ferdinand dan Moekti Aribowo serta Moh. Anshori Joko. Kejelasan keterangan serta kejelasan gambar sebagai pendukung materi sangatlah penting untuk pemahaman konsep bagi para pembaca khususnya bagi para peserta didik. 2.2.5 Kesesuaian Isi dan Konsep Serta Penulisan Istilah Yang Benar

Banyak buku yang ditulis serta diterbitkan dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberikan sumber belajar serta pengetahuan bagi para pembacanya. Namun, isi dari masing masing buku terkadang masih kurang jelas. Sehingga diperlukan beberapa buku untuk pemahaman satu konsep materi. Virus pada materi SMA merupakan materi dasar yang diberikan agar para siswa dapat mengenal bentuk, struktur ciri serta peranannya bagi kehidupan, baik kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Diawali dari pemahaman bagaimana virus ditemukan

(28)

28 yang berawal dari sekitar akhir abad ke-19. Selanjutnya penyebutan ukuran struktur virus, bentuk-bentuk tubuh virus serta reproduksi dari virus itu sendiri. Hal-hal tersebut dari masing masing buku memiliki pembahasan yang sedikit berbeda-beda. Banyak kerancuan yang ditemukan dari hasil analisis penulisan sejarah penemuan virus yang tertulis pada buku Biologi kelas X BSE. Buku karangan Subaradi sebagai menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh M. Bejerink seorang ahli dari Belanda dilaksanakan pada tahun 1887, sedangkan pada buku-buku lain disebutkan bahwa penelitian dari M. Bejerink dilaksanakan pada tahun 1897/1898. Perbedaan juga terdapat dalam penulisan nama tokoh dari buku karangan Subardi menyebutkan Windell Stanley, namun pada umumnya buku lain menyebutkan dengan Wendell Stanley. Selain itu, penulisan ukuran dari Virus pada buku BSE karangan Subardi disebutkan dalam konversi millimikron, sedangkan untuk saat ini kebanyakan penyebutan ukuran dari virus sudah disebutkan menjadi nanometer.

(Sumber : Subardi, dkk., 2009)

(Sumber : Subardi , dkk., 2009)

(Sumber : Subardi, dkk.,2009)

Adanya kerancuan penulisan istilah juga terdapat pada buku-buku BSE karangan penulis lainnya seperti pada buku karangan M. Anshori menyebutkan ukuran

(29)

29 terkecil dan terbesar virus yaitu antara 20nm-80nm, padahal menurut Campbel (2010) serta sumber lain menyebtkan bahwa ukuran virus ialah antara 20nm – 300nm. Dalam buku karangan M. Anshori juga terdapat perbedaan penulisan Bakteriofage menjadi Bakteriofaga. Selain itu istilah replikasi pada buku karangan Ari Sulistyorini tersebut tertulis multiplikasi. Sedangkan menurut Sriwidayati perbedaan arti kata terletak pada kata virus yang berarti ‘menular’ berbeda dengan sumber buku lain yang menyebutkan bahwa virus berasal dari bahasa latin yang berarti ‘racun’. (Sumber: Anshori, dkk., 2009) (Sumber: Anshori, dkk., 2009) (Sumber: Sulistyorini, 2009) (Sumber: Sriwidayati, dkk., 2009)

Perbedaan lain pada buku karangan Ari Sulityorini , Fictor Ferdinand serta Suwarno khususnya pada penulisan serta penyebutan ukuran pada virus. Berikut tabel perbedaan penulisan ukuran virus dari ketiga buku tersebut :

(30)

30 Tabel 3 : Perbandingan penulisan ukuran pada virus.

Banyaknya perbedaan serta kerancuan dalam penulisan istilah antar buku dapat menyebabkan kerancuan dalam hal pemahaman konsep isi materi yang terdapata pada materi virus terhadap para pembaca khususnya para peserta didik. Hal ini merupakan hal yang perlu perhatian khusus serta adanya pengkajian pada buku-buku bahan ajar ataupun buku pembelajaran.

(Sulistyorini, 2009)

(Ferdinand, dkk., 2009)

(31)

31 BAB III

PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis buku BSE Biologi kelas X pada materi Virus dengan buku karangan Subardi dan 7 buku pembanding lainnya, dapat disimpulkan bahwa masih banyak terdapat kerancuan serta perbedaan peta konsep antar buku atau pengarang. Gambar-gambar pendukung isi materi masih banyak yang tidak jelas serta banyaknya kerancuan penulisan istilah antar pengarang buku dapat menyebabkan kesalahpahaman konsep oleh pembaca terhadap isi materi yang disajikan. Selain itu isi materi pokok yang termuat dalam buku BSE Biologi kelas X khususnya pada materi Virus masih sangat sederhana serta masih sangat minim akan materi. Sehingga diperlukan adanya sumber belajar lain untuk memahami isi dari materi pokok.

3.2. Saran

Adanya pengkajian serta koreksi ulang terhadap buku-buku bahan ajar sekolah sangalah di perlukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman konsep bagi para pembaca.

(32)

32 DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Moch dan Martono. J. 2009. Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)- Madrasah Aliyah (MA); BSE. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Campbell, Reece. 2010. Biologi Jilid 1 edisi 8. Jakarta. Erlangga.

Ferdinand, Fictor dan Ariebowo M. 2009. Biologi BSE (Untuk SMA/MA) kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Kistinnah, I., Lestari,S.L., 2009. Biologi (Makhluk Hidup dan Lingkungannya) SMA/MA kelas X BSE. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Singh SM and AK Panda. 2005. Solubilization and refolding of bacterial inclusion body proteins. Journal o fBioscience and Bioengineering 99 (4), 303-310.

Subardi, Nuryani, Pramono, S., 2009. Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi BSE untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Widayati, S., Rochmah, S.N., Zubedi. 2009. Biologi BSE 1 untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

(33)

33 Yani, R., Musarofah, Atikah, T., Purwaningsih,T. 2009. Biologi BSE 1 untuk SMA/

Gambar

Tabel 3 : Perbandingan penulisan ukuran pada virus.

Referensi

Dokumen terkait

Among various decentralized poverty alleviation programs, geographically targeted program like National Program for Com- munity Empowerment is more successful compared to

Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa bank dengan prinsip bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil, sebaliknya bank

Program Penilaian Poster Sains dan Teknologi Islam (ISnT) dan Islamic Civilization, Science and Technology Coursework Evaluation (i-CiviST) merupakan satu program penilaian

Adapun bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental designs(nondesigns) dengan bentuk one-group pre-test- post-test design.

Acetylene black terdiri dari komposisi kristal yang besar, Membentuk struktur panjang, Memiliki inpuritas yang paling sedikit dari karbon hitam lainnya, konduktivitas listrik

Perhitungan yang dilakukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan risiko yang memperlukan lebih lanjut atau tidak dengan melihat matriks risk grade pada Gambar 1.. Hasil

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta ‘alla atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Pendistribusian Zakat Hasil Pertanian di Desa Sialang Panjang Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi