• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING VOGUE PHOTO STUDIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING VOGUE PHOTO STUDIO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-MARKETING

VOGUE PHOTO STUDIO

Rudy

1

; Rosrita Krisman

2

; Jerri

3

; Sisca Agustina

4

ABSTRACT

Vogue Photo Studio is a company that runs in photography service by providing photo shoot. Article analyzes the running condition and designing an e-Marketing on Vogue Photo Studio. The e-Marketing application on Vogue Photo Studio is purposed to reach a bigger market area, to attract the interest of customer, and to offer the provided product (brand image). It can be concluded that e-Marketing based on web can help the marketing strategy in spreading information about the Vogue Photo Studio widely.

Keywords: marketing, internet, e-Marketing

ABSTRAK

Vogue Photo Studio merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa fotografi yang menyediakan layanan pemotretan. Artikel menganalisis kondisi yang sedang berjalan dan merancang e-Marketing pada Vogue Photo Studio. Penerapan e-Marketing di Vogue Photo Studio dimaksudkan untuk menjangkau area pemasaran yang lebih luas, menarik minat pelanggan terhadap Vogue Photo Studio, dan menawarkan produk tersedia (brand image). Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan perancangan e-Marketing pada Vogue Photo Studio adalah bahwa dengan adanya e-Marketing berbasiskan web dapat membantu strategi pemasaran dalam menyebarkan informasi mengenai Vogue Photo Studio secara luas.

Kata kunci: pemasaran, internet, e-Marketing

1

Staf Pengajar Jurusan Sistem Informasi, Fasilkom, UBiNus, Jakarta (rudy@binus.ac.id) 2,3,4

(2)

PENDAHULUAN

Pada saat ini, dunia memasuki era globalisasi yang mendorong persaingan bisnis semakin kompetitif. Kelengkapan dan ketersediaan informasi dapat menjadi faktor keberhasilan dalam persaingan bisnis. Hal itu membuat para pelaku bisnis untuk memanfaatkan teknologi internet ke dalam proses bisnis. Dengan internet, jangkauan proses bisnis tersebut lebih mengglobal dibanding sebelumnya. Internet juga memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk mencari informasi mengenai produk yang dicari, melakukan transaksi dan komunikasi tanpa harus dibatasi oleh jarak dan waktu. Dari pemikiran tersebut kemudian dikembangkan konsep e-Marketing sebagai salah satu strategi baru di dalam dunia bisnis.

Di Indonesia, dunia pemasaran berkembang dengan pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat dalam berbagai sektor. Dalam persaingan, hampir semua perusahaan ingin merebut pangsa pasar dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Vogue Photo Studio perusahaan yang bergerak dibidang jasa fotografi yang baru berdiri dengan target utama pangsa pasar adalah kaum remaja. Kondisi tersebut membuat Vogue Photo Studio belum dikenal oleh pangsa pasar dan dibutuhkan strategi untuk menghadapi kondisi tersebut sehingga brand

image dapat tercipta. Penerapan sistem e-Marketing, terutama pada pemasaran jasa

fotografi, merupakan suatu peluang yang menjanjikan bagi Vogue Photo Studio. Oleh karena itu, diharapkan dengan menerapkan sistem tersebut, akan memperluas segmen pasar bagi Vogue Photo Studio sehingga dapat mensejajarkan Vogue Photo Studio dengan photo studio lain yang sudah terkenal.

Penelitian ini hanya membahas hal berikut. Pertama, pembuatan aplikasi e-Marketing yang meliputi: Front end: merupakan aplikasi yang berhubungan dengan user (pelanggan) untuk mendapat informasi yang lengkap mengenai Vogue Photo Studio.

Back end: merupakan aplikasi yang berhubungan dengan proses bisnis utama pada Vogue

Photo Studio, tetapi tidak mempunyai interface dengan pelanggan. Kedua, aplikasi

e-Marketing yang dibangun dapat melakukan pemesanan pemotretan secara online.

Adapun tujuan penelitian adalah menganalisis sistem Marketing yang berjalan pada Vogue Photo Studio untuk menentukan kebutuhan informasi dan merancang dan membangun e-Marketing yang berbasiskan web untuk Vogue Photo Studio. Manfaat penelitian ini sebagai berikut. Sebagai sarana promosi bagi perusahaan untuk mempengaruhi minat pelanggan atas jasa yang ditawarkan; Memperluas area pemasaran guna meningkatkan persentase penjualan; Menciptakan brand image bagi perusahaan; Memudahkan pelanggan memperoleh informasi yang dibutuhkan terhadap Vogue Photo Studio; Memudahkan komunikasi antara pelanggan dan perusahaan.

(3)

Metode penelitian yang digunakan sebagai berikut. Pertama, analisis, antara lain meliputi: wawancara dan survei dan melakukan wawancara kepada pegawai dan atasan perusahaan dan melakukan survei di lapangan. Tiga tahap awal dari 7 (tujuh) tahap Internet -marketing, yaitu Framing the Market Opportunity, Formulating the Marketing

Strategy, and Designing the Customer Experience.

Kedua, Perancangan, meliputi 4 (empat) tahap akhir dari tujuh tahap Internet marketing, yaitu Crafting the Customer Interface, Designing the Marketing Program,

Leveraging Customer Information through Technology, and Evaluating the Marketing Program.

PEMBAHASAN

Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang berhubungan dengan jutaan komputer dan penggunanya lebih dari 200 negara. Keistimewaan dan keunggulan internet, yaitu efisiensi, tanpa batasan, 24 Jam Non-stop, dan interaktif.

Pemasaran

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, penentuan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan jasa untuk menciptakan suatu pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison, 2003:3).

Menurut Kotler (2001:6-20), ada lima konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi, yaitu Konsep Produksi, Konsep Produk, Konsep Penjualan, Konsep Pemasaran, dan Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial.

e-Marketing

Menurut Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003:4), internet

marketing adalah proses dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan

melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan yang memberikan kepuasan bagi tujuan kedua belah pihak atau kelompok. Lima komponen internet Marketing, yaitu Proses, Membangun dan memelihara hubungan dengan konsumen, Online, Pertukaran, dan Kepuasan tujuan kedua belah pihak.

(4)

Menurut Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003:13-15), internet

marketing mix mempunyai elemen berikut: Branding, Distribusi (Place), Komunitas

(Community), Komunikasi (Communication), Harga (Pricing), Produk (Product).

Tujuh tahap Internet Marketing menurut Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003:4) sebagai berikut.

Gambar 1 Tujuh Tahap Internet Marketing

Proses Bisnis yang Berjalan

Pelanggan yang ingin melakukan pemesanan pemotretan dapat datang langsung ke Vogue Photo Studio atau dapat melalui telepon. Pelanggan yang datang langsung ke Vogue Photo Studio akan dilayani oleh customer service untuk menyesuaikan jadwal dan membayar DP 50% dari harga paket foto yang dipilih. Customer service akan memberikan kwitansi sebagai bukti pembayaran atas DP yang telah dibayar. Pada hari pemotretan, pelanggan yang datang untuk melakukan pemotretan menyerahkan kwitansi bukti pembayaran DP, melunasi sisa pembayaran, dan memilih konsep pemotretan kepada customer service yang disertai pemberian kwitansi pelunasan pembayaran oleh

customer service. Customer service akan mengisi dan menandatangani Form Order (FO)

lalu FO tersebut akan diserahkan ke make-up artis untuk ditandatangani setelah pelanggan selesai di make-up. FO tersebut diserahkan kepada fotografer untuk ditandatangani

(5)

setelah pelanggan selesai difoto. Setelah selesai pemotretan maka FO diserahkan dan ditandatangani oleh asisten Manajer Operasional. Lalu pelanggan akan memilih file foto mana yang akan dicetak, dimana data tersebut akan ditulis di FO oleh Manajer Operasional. Sebagai bukti agar tidak terjadi kesalahan, FO tersebut kemudian akan ditandatangani oleh pelanggan juga.

Analisis Kebutuhan Pelanggan

Tahap Satu: Framing the Market Opportunity (Menentukan Peluang Pasar)

Langkah Satu: Investigate Opportunity in an Existing or New Value System (Menemukan peluang pada sebuah sistem yang sedang berjalan atau pada sistem yang baru).

Tabel 1 Perbandingan Peluang pada Sistem Lama dan Baru

Peluang Pada Sistem Berjalan Pada Sistem Baru

Penyebaran informasi secara luas mengenai jasa yang ditawarkan.

- Mengadakan pameran/ mendirikan stand

- Promosi melalui media cetak / radio

- Menggunakan layanan tambahan secara online

Kemudahan dalam mendapatkan informasi

- Pelanggan harus datang langsung ke Vogue Photo Studio untuk melihat contoh dan konsep foto - Komunikasi dilakukan melalui telepon atau datang langsung

- Menyediakan menu “Galeri“ dan “Paket Foto“ yang memudahkan pelanggan mendapatkan informasi mengenai jasa yang ditawarkan. - Menu “Hubungi Kami” yang

digunakan untuk komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan

Membangun komunitas Vogue Photo Studio

Melalui Friendster Melalui “Forum” yang disediakan

bagi para member Vogue Photo Studio untuk saling

berkomunikasi.

Pengalaman pelanggan - Mouth to mouth (mulut ke mulut) - Melalui “Forum” pelanggan dapat saling berbagi pengalaman

- Polling konsep foto dan lomba foto

Langkah Dua: Identify Unmet or Underserved Needs (Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi). Beberapa kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi saat ini, antara lain keterbatasan waktu bagi pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang jasa yang ditawarkan, menyebabkan pelanggan hanya bisa mengetahui informasi pada jam-jam kerja saja; Pelanggan yang ingin melihat contoh hasil foto dan konsep pemotretan harus datang ke Vogue Photo Studio.

(6)

Langkah Ketiga: Determine Target Customer Segments (Menentukan segmentasi target pelanggan). Target pasar Vogue Photo Studio dibagi berdasarkan geografis dan demografis. Letak Geografis untuk target pasar Vogue Photo Studio dibuat menjadi 6 (enam) bagian, antara lain: Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan daerah lainnya. Demografis untuk target pasar Vogue Photo Studio dibuat menurut tingkatan umur dan status, dibuat menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu remaja (antara 12 sampai 17 tahun), kawula muda atau mahasiswa (antara 18 sampai 23 tahun), dan dewasa (di atas 24 tahun)

Langkah Keempat: Assess Resource Requirements to Deliver the Offering (Menaksir kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran). Sumber daya yang terdapat di Vogue Photo Studio, antara lain Customer-Facing Resources. Vogue Photo Studio memiliki customer service dan bagian marketing; Internal Resources. Vogue Photo Studio pada saat ini memiliki fotografer dan desain grafis yang profesional;

Upstream Resources. Vogue Photo Studio memiliki hubungan dengan pihak Pencetak

foto.

Langkah Kelima: Assess Competitive, Technological, and Financial Attractiveness of Opportunity (Menaksir peluang bersaing, teknologi, dan keuangan).

Pertama, kompetitor. Pada tahap ini, perusahaan yang menjadi kompetitor dari Vogue Photo Studio, baik secara direct maupun indirect ditunjukkan pada Gambar 2. Kedua, Teknologi. Penggunaan teknologi yang dipakai hanya berdampak kecil bagi perusahaan karena perusahaan ini merupakan bentuk perusahaan brick & mortar, yaitu secara keseluruhan kinerja operasional perusahaan dilakukan secara offline. Ketiga, keuangan.

(7)

Market share Vogue Photo Studio sampai saat ini jauh lebih kecil dibandingkan

dengan perusahaan lain sejenisnya. Hal itu karena perusahaan belum lama berdiri. Keuntungan yang diperoleh Vogue Photo Studio saat ini meningkat cukup banyak setiap bulannya.

Langkah Keenam: Conduct a Go/No-Go Assessment (Keputusan Go/No-Go). Berdasarkan skema di bawah (Gambar 3), disimpulkan bahwa Vogue Photo Studio mampu untuk melaksanakan sistem pemasaran melalui Internet.

Gambar 3 Vogue Photo Studio Overall Opportunity Assessment

Tahap Kedua: Formulating the Marketing Strategy (Merumuskan Strategi Marketing)

Strategi Marketing Vogue Photo Studio, yaitu pertama, Segmentation. Segmentasi Vogue Photo Studio adalah Market Expansion karena Vogue Photo Studio ingin menerapkan skenario segmentasi pemasaran ini dalam skala yang lebih besar tanpa mengubah karakteristik dari segmen itu sendiri. Kedua, Targeting. Untuk Targeting, Vogue Photo Studio menggunakan Blangket Targeting karena target pemasaran online ini adalah seluruh segment pada pemasaran offline. Ketiga, Positioning. Positioning yang diambil oleh perusahaan ialah blanket positioning, yaitu Vogue Photo Studio menawarkan tambahan pelayanan yang didapat dari Internet .

(8)

Tahap Ketiga: Designing the Customer Experience (Merancang Tipe Pengalaman Pelanggan)

Dalam merancang tipe pengalaman pelanggan, ada 3 (tiga) tahapan, yaitu

Functionality, Intimacy, dan Evangelism.

Tabel 2 Customer Experience

Tahapan Yang Diinginkan Pelanggan Yang akan Dilakukan V P Studio Functionality ƒ Kemudahan navigasi

ƒ Akses dengan cepat ƒ Website yang handal

ƒ Desain tampilan website yang jelas dan menarik

ƒ Informasi yang up to date ƒ Segmentasi paket foto dan

konsep foto yang jelas.

ƒ Membuat navigasi yang intuitif ƒ Kemudahan untuk dapat mengakses

website dengan cepat

ƒ Kemampuan web hosting yang handal ƒ Website di-maintenance secara berkala ƒ Membuat setiap fungsi yang dapat

dijalankan dengan baik

ƒ Membuat template website yang menarik dan teratur

ƒ Informasi di update secara berkala ƒ Paket foto dan contoh konsep foto yang

dikategorikan secara jelas. Intimacy ƒ Customization

ƒ Komunikasi yang efektif ƒ Layanan pelanggan yang

optimal

ƒ Trustworthiness

ƒ Tampilkan Profil ƒ Ubah Profil ƒ Hubungi kami ƒ Tanya & Jawab ƒ Newsletter ƒ Paket Foto ƒ Galeri ƒ Berita / Acara ƒ Pemesanan ƒ Lomba Foto ƒ Profil Perusahaan Evangelism ƒ Tempat komunitas antar

pelanggan

ƒ Kepedulian perusahaan terhadap pendapat pelanggan

ƒ Forum ƒ Polling

Ringkasan Hasil Analisis

Dunia fotografi pada masa sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Dengan kemudahan dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi digital, membuat banyak orang tertarik dengan fotografi. Vogue Photo Studio menawarkan jasa pemotretan teknologi digital dengan nuansa anak muda yang kental yang ditujukan kepada orang-orang yang berjiwa muda, bagi kawula muda yang hobi dengan dunia foto dan kritis akan kualitas produk fotonya dan sarat akan nuansa fashion yang stylish yang dihadirkan

(9)

dengan beberapa pilihan konsep pemotretan. Target utama Vogue Photo Studio dibedakan berdasarkan geografis dan demografis. Segmentasi Vogue Photo Studio adalah

Market Expansion karena Vogue Photo Studio ingin menerapkan skenario segmentasi

pemasaran ini dalam skala yang lebih besar tanpa mengubah karakteristik dari segmen itu sendiri. Targeting Vogue Photo Studio adalah blanket targeting karena karakteristik pelanggan secara offline dan online tidak berubah tetapi segmentasi pasarnya semakin meluas karena semakin luasnya area pemasaran. Positioning yang diambil oleh perusahaan ialah blanket positioning, yaitu Vogue Photo Studio menawarkan tambahan pelayanan yang didapat dari internet.

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Tahap Keempat: Crafting the Customer Interface (Merancang Interface Pelanggan)

Teknologi Internet telah menyebabkan penggantian cara interaksi antara pelanggan dengan perusahaan, yaitu dari konsep marketplace (interaksi face-to-face

menjadi) menjadi konsep marketspace (interaksi screen-to-face). Pada tahap itu, akan

dijelaskan mengenai prinsip desain untuk menciptakan customer interfaces yang sukses. Dalam perancangan website, berpedoman pada tujuh elemen perancangan customer

interface yang dijabarkan sebagai berikut.

Context

Terdapat 2 (dua) dimensi dari dimensi context, yaitu nilai estetika dan fungsional. Pertama, fungsional. Vogue Photo Studio lebih menekankan pada penawaran utama, seperti jasa, layanan, maupun informasi. Dua faktor penting dalam layout website Vogue Photo Studio adalah sebagai berikut: Section Breakdown. Faktor itu menggambarkan bagaimana sebuah situs Vogue Photo Studio diorganisasikan menjadi subkomponen. Pada struktur subkomponen, level atas dibagi menjadi “Halaman Utama”, ”Registrasi”, “Login”, “Galeri”, “Paket Foto”, “Berita dan Acara”, “Forum”, “Tanya dan Jawab”, dan “Hubungi Kami”. Subkomponen level-bawahnya terdapat dalam pembagian kategori “Paket Foto” dan “Galeri”; Linking Structure. Vogue Photo Studio memberikan “Site

Map” sebagai panduan yang dapat membantu memudahkan pelanggan untuk mengetahui link antarhalaman.

Kedua, Estetika. Fungsi estetika yang ada dalam website Vogue Photo Studio digambarkan melalui pemberian warna hitam polos dan garis abu-abu sebagai latar belakang website yang disesuaikan dengan image/ciri khas dari Vogue Photo Studio. Penggunaan font dengan tipe Trebuchet MS sedangkan untuk menu menggunakan font dengan tipe Haettenschweiler. Vogue Photo Studio juga memberikan animasi movie flash pada bagian kanan website agar website terlihat lebih interaktif.

(10)

Content

Terdapat 4 (empat) dimensi dari content, yaitu offering mix, appeal mix,

multimedia mix, dan content type. Pertama, Offering Mix. Informasi mengenai penawaran

jasa secara detail dapat dilihat pada halaman “Paket Foto”. Pada halaman tersebut, terdapat penjelasan mengenai jasa yang ditawarkan. Untuk contoh foto yang dibagi berdasarkan konsepnya masing-masing, dapat dilihat pada halaman “Galeri”. Kedua,

Appeal Mix. Promosi yang dilakukan oleh Vogue Photo Studio seputar penawaran harga

yang murah pada harga paketnya dan event seperti perlombaan foto. Ketiga, Multimedia

Mix. Penggunaan multimedia pada website Vogue Photo Studio mengarah pada variasi

dari media, seperti teks, gambar, dan grafik. Dan keempat, Content Type. Halaman

website Vogue Photo Studio yang mempunyai tingkat sensitivitas waktu yang cukup

tinggi, seperti halaman “Forum”, “Berita dan Acara”, dan “Polling”, akan di-update sesuai perubahan informasi mengenai penawaran dan informasi yang ingin disampaikan oleh perusahaan.

Community

Vogue Photo Studio memberikan fasilitas untuk komunitas online. Sarana untuk komunitas online itu adalah dibuatnya fitur forum.

Customization

Customization yang diberikan kepada Pelanggan pada website Vogue Photo Studio adalah Tampilkan Profil dan Ubah Profil.

Communication

Komunikasi broadcast ditunjukkan dengan menu “Tanya dan Jawab”, “Berita & Acara” dan “Newsletter”. Komunikasi interactive ditunjukkan dengan menu “Hubungi Kami” dan pelanggan dapat bertanya kepada Vogue Photo Studio.

Connection

Vogue Photo Studio tidak memberikan koneksi/link apapun ke website lain. Commerce

Vogue Photo Studio menyediakan sarana “Pemesanan” bagi para pelanggannya yang ingin melakukan pemesanan jadwal secara online.

(11)

Halaman Utama Registrasi Login Galeri Paket Foto Berita & Acara Forum Tanya & Jawab Hubungan Kami

Logo Vogue

Logo Vogue Photo Studio

Selamat Datang di Vogue Photo Studio..

Slogan Berita & Acara

Footer

Animasi Flash

Gambar 4 Rancangan Layar Halaman Default Non-Member

(12)

Tahap Kelima: Designing the Marketing Program (Merancang Program Marketing)

Tahap ini merupakan perancangan kombinasi khusus, dari tindakan pemasaran untuk memindahkan target pelanggan dari awareness menjadi commitment menggunakan

marketspace matrix.

Tabel 3 Marketspace Matrix

Awareness Exploration Commitment Dissolution

Product ƒ Foto ƒ Paket-paket foto

ƒ Galeri

ƒ Komentar konsep foto di Forum ƒ Berita / Acara ƒ Lomba Foto ƒ Pemesanan Price ƒ Click-through promotions ƒ Web referral promotions

ƒ Web price discounts ƒ Bundling ƒ Price as a sign of quality ƒ Targeted price promotions ƒ Justify Prices ƒ Volume discount promotions ƒ Wide variety of pricing programs ƒ Profit-enhancing opportunity 1. Discontinue pricing promotions

Communication ƒ Flyer (brosur) ƒ Iklan di media cetak ƒ Iklan di sejumlah website lokal ƒ Informasi langsung kepada pelanggan ƒ Stand / pameran di beberapa universitas dan sekolah ƒ Tanya dan Jawab ƒ Profil Perusahaan ƒ Hubungi kami

ƒ Kirim newsletter ke

e-mail pelanggan

Community ƒ Website Vogue

Photo Studio

ƒ Kemudahan navigasi ƒ Forum ƒ Kebebasan

untuk memutuskan hubungan dari forum Distribution ƒ Intermediary Type

Tahap Keenam: Leveraging Customer Through Technology (Mempengaruhi Informasi Pelanggan Melalui Teknologi)

Marketing research dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mengerti dan

menemukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggannya dengan menyediakan informasi yang konstruktif mengenai kualitas dan kegunaan produk serta pelayanannya. Marketing research dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut. Pertama, Define Problem (Mendefinisikan Masalah). Permasalahan dapat terjadi jika Vogue Photo Studio tidak dapat mengikuti perkembangan tren, keinginan pelanggan,

Relationship stages

(13)

dan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi marketing yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Kedua, Collect Data (Mengumpulkan Data). Adapun cara yang dilakukan oleh Vogue Photo Studio dalam mengumpulkan data adalah Polling konsep foto dan lomba foto, Perhitungan frekuensi login member, dan Forum.

Ketiga, Organize Data (Mengorganisasikan Data). Vogue Photo Studio mengumpulkan dan mengorganisir data yang diperoleh dari forum serta hasil polling konsep foto dan lomba foto. Dari data tersebut, Vogue Photo Studio dapat mengetahui minat pasarnya. Keempat, Analyze Data (Analisis Data). Vogue Photo Studio menggunakan Basic Statistics dengan frequency table yang ditampilkan di halaman “Polling Lomba Foto” dan “Polling Konsep” pada bagian user interface. Kelima, Utilize

Data (Memanfaatkan Data). Dari hasil data yang sudah terkumpul sebelumnya,

perusahaan tentunya dapat memanfaatkan data tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah strategi marketing yang tepat selanjutnya.

Tahap Ketujuh: Evaluating the Marketing Program

Tahap ini berfokus pada bagaimana perusahaan dapat menaksir performa program internet marketing menggunakan Marketing Metrics Framework.

Financial Metrics

Financial Metrics terdiri atas tiga bagian. Pertama, Sales. Untuk mengukur

berhasil atau tidaknya suatu strategi marketing Vogue Photo Studio yang sedang diterapkan, dapat dilihat dari tingkat penjualan per bulannya.Kedua, Revenue. Jumlah pendapatan yang diterima oleh Vogue Photo Studio dapat dijadikan sebagai tolok ukur suksesnya program marketing yang sedang dijalankan. Ketiga, Marketing spend. Vogue Photo Studio juga perlu melakukan evaluasi biaya marketing secara online yang dikeluarkan, apakah Vogue Photo Studio mendapatkan keuntungan yang sebanding dengan menggunakan marketing secara online atau apakah Vogue Photo Studio hanya perlu menggunakan marketing secara offline.

Customer-based Metrics

Pada metrics ini, pengukuran dilakukan berdasarkan jumlah pelanggan yang melakukan registrasi dan pelanggan yang ikut berpartisipasi dalam fasilitas yang disediakan di website Vogue Photo Studi, sehingga dari jumlah tersebut dapat diketahui apakah strategi marketing yang dilakukan Vogue Photo Studio berhasil atau tidak. Selain itu, pengukuran dihitung berdasarkan jumlah pelanggan sebelum website diimplementasi dan jumlah pelanggan setelah website diimplementasi. Dari perbandingan jumlah pelanggan tersebut, dapat diketahui apakah penggunaan website dapat dikatakan berhasil atau tidak.

(14)

Implementation Metrics

Untuk mengukur berhasil atau tidaknya implementasi performa dari sebuah

website perusahaan, Vogue Photo Studio menggunakan Behavioral Metrics yang

diobservasi berdasarkan click-stream data. Pengukuran dapat dilakukan dari poin berikut:

Visitor Metrics. Pada metrics ini, pengukuran dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang

telah melakukan registrasi di dalam website Vogue Photo Studio. Selain itu, untuk mengukur keberhasilan website dapat dilihat dari seberapa sering pelanggan tersebut melakukan login ke website Vogue Photo Studio, termasuk keaktifan pelanggan dalam berpartisipasi di sarana forum dan feedback dari pelanggan yang disampaikan melalui menu “Hubungi Kami”.

Tampilan Layar Website Vogue Photo Studio

(15)
(16)

PENUTUP

Simpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian adalah sebagai berikut. Penerapan e-Marketing yang berbasiskan web dapat membantu dalam menyebarkan informasi mengenai perusahaan secara cepat dan up to date serta memperluas jangkauan area pemasaran. Dengan penyediaan informasi tersebut dan sarana yang disediakan dalam

website Vogue Photo Studio, dapat membantu perusahaan untuk menarik minat

pelanggan.

Brand image Vogue Photo Studio semakin banyak dikenal oleh masyarakat

secara luas. Dengan adanya penerapan e-Marketing yang berbasiskan web, Vogue Photo Studio dapat memperoleh informasi dari pelanggannya dan dari informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang strategi marketing yang tepat. Dengan e-Marketing yang berbasiskan web, Vogue Photo Studio dapat semakin mendekatkan diri kepada pelanggan dengan melakukan komunikasi online, seperti forum, hubungi kami, dan newsletter.

Saran untuk penelitian lebih lanjut, yaitu Vogue Photo Studio dapat bekerja sama dengan supplier dari kamera ataupun film sehingga pelanggan dapat mengetahui kualitas dari peralatan yang dipakai oleh Vogue Photo Studio dalam website-nya; Vogue Photo Studio dapat menambahkan konsep pemotretan yang ada agar lebih banyak pilihan bagi pelanggan dalam website Vogue Photo Studio; Menambahkan fitur komunikasi online lainnya yang dapat dilakukan secara 2 arah, seperti Mailing List, Yahoo Messenger, dan

Windows Messenger agar Vogue Photo Studio dapat lebih mengetahui keinginan dan

kebutuhan pelanggan; Selalu melakukan update dalam sistem back-end website Vogue Photo Studio sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam sistem offline Vogue Photo Studio dapat diintegrasikan dengan baik.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2002. Short Course: Web Basic. Binus Center.

Forrest, Ed. 1999. Internet Marketing Research: Resource and Techniques. Australia: The McGraw Hill.

Kotler, Philips and Gary Amstrong. 2001. Principles of Marketing. 9th Edition. USA: Prentice-Hall International, Inc.

Mcleod, Jr R. 2001. Management Information Systems. Edisi 8. New Jersey, USA: Prentice-Hall, Inc.

Mohammed, Rafi A., Robert J. Fisher, Bernard J. Jaworski, and Gordon J. Paddison. 2003. Internet Marketing: Building Advantage in a Networked Economy. 2nd Edition. New York: The McGraw Hill.

O’Brien, James. 2003. Introduction to Information Systems. Edition 11th. New York, USA: McGraw-Hill.

Shneiderman, Ben. 1998. Resigning the User Interface. Massachusetts, USA: Addison Welsey.

Turban, Efraim, R. Kelly, Jr. Rainer, and Richard E. Potter. 2001. Introduction to

Information Technology. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Ustandiyanto, Rieke. 2002. E-Business Plan: Perencanaan, Pembangunan, dan Strategi

di Internet. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Winasis, Tri Aji. 2001. Trik Membangun Situs Web Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Gambar

Gambar 1 Tujuh Tahap Internet Marketing
Gambar 2  Kompetitor Vogue Photo Studio
Gambar 3 Vogue Photo Studio Overall Opportunity Assessment
Tabel 2 Customer Experience
+5

Referensi

Dokumen terkait

Masalah penelitian ini adalah bahwa kegiatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam dengan Metode Diskusi Kelompok Kelas III Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara

Dalam hal ini dibahas pembentukan model sistem linear singular pada rangakian RLC, bentuk dekomposisi standar system linear yang terdiri dari dua subsistem yaitu

The purpose of guidelines to good practices: academic staff is to assist higher education providers in developing their own policies, processes and procedures with

Jadi Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk

Pada Volume 2 Nomor 1 Maret 2017 ini ada empat (4) basil penelitian mahasiswa S-2 yang dipublikasikan, antara lain: lmma Noer Fatimah yang mengungkapkan basil penelitiannya

Bagian yang paling rapuh pada kerak bumi disebut Litosfer dengan aktifitas gempa yang tinggi, sedangkan lapisan bagian atas selubung yang plastis disebut astenosfer..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rnengetahui ada tidaknya hubungan antara kernatangan ernosi rernaja dengan sikap terhadap tekanan kelornpok ternan sebaya

Syarat bahwa item-item tersebut valid adalah nilai korelasi (r hitung harus positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel dimana untuk subyek ketentuan df = N-2 pada penelitian