55 SUMMARY
BINA NUSANTARA UNIVERSITY
Faculty of Humanities
English Department
Strata I Program
2013
The Effectiveness of Vocabulary Building Through Nursery Rhymes For K-2 Kindergarten Students
Devina
1301031331
Penulisan tugas akhir ini memfokuskan diri kepada keefektivan dari pembelajaran vocabulary atau kosakata bahasa inggris melalui metode nursery rhymes (lagu anak – anak) pada murid – murid TK-B (taman kanak – kanak ). Untuk mengetahui akan keefektivan dari metode pembelajaran kosakata bahasa inggris melalui metode nursery rhymes, penulis melakukan observasi langsung ke lapangan. Selain menlakukan observasi di kelas, ada pun wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap salah satu guru di kelas tersebut. Sebagaimana tertera pada penulisan judul di atas penulis melakukan observasi ke sekolah taman kanak – kanak yaitu sekolah TK Santo Kristoforus.
Penulis melakukan observasi langsung ke kelas TKB-1 dengan jumlah partisipan sebanyak 21 orang. Ada pula beberapa langkah – langkah yang ditempuh
oleh penulis dalam kegiatan belajar-mengajar kosakata menggunakan metode nursery rhymes, berikut adalah langkah –langkahnya:
1. Pertama, penulis memperkenalkan nursery rhymes berjudul “Wheels on the Bus” kepada para murid – murid di kelas dengan menuliskan di papan tulis lalu menyanyikan bersama – sama dengan iringan lagu. Penulis menuliskan lirik dari lagu tersebut di papan tulis dan menggaris bawahi beberapa kosakata penting yang akan penulis pakai sebagai soal untuk test tertulis bagi para murid – murid. 2. Kedua, setelah menuliskan di papan tulis, penulis memberikan contoh kepada
para murid dengan menyanyikan lagu tersebut sendiri terlebih dahulu sambil diiringi dengan gerakan tangan. Setelah itu penulis mengajak para murid- murid di kelas untuk ikut bernyanyi bersama dan mengikuti gerakan yang penulis peragakan pula. Pada saat penulis mengajar di depan kelas penulis sambil mengamati reaksi – reaksi yang ditunjukkan oleh para murid – murid tersebut, terutama penulis ingin tahu mengenai entusiasme yang ditunjukkan oleh mereka. Penulis mengamati bahwa sebagian besar murid – murid di kelas ikut bernyanyi sambil mengikuti gerakan yang penulis peragakan dengan semangat, walaupun ada beberapa dari mereka yang terlihat hanya bernyanyi tanpa mengikuti gerakan dan ada pula yang hanya mengikuti gerakan saja tanpa bernyanyi, mereka tampak kurang kompak. Oleh karena itu sebagai usulan dari wali kelas yang bersangkutan, ia mengusulkan kepada penulis agar penulis membacakan kepada mereka kata – kata di papan tulis terlebih dahulu, karena nampaknya ada beberapa murid yang belum tahu cara pengucapan beberapa kata di lagu tersebut, walaupun banyak juga dari murid-murid tersebut yang fasih dengan pengucapan kata – kata di lagu tersebut. Maka dari itu penulis membacakan kepada mereka
satu per satu sendiri, setelah itu penulis mengajak mereka untuk ikut membaca bersama terlebih dahulu.
3. Ketiga, seusai membaca bersama penulis mengajak para murid – murid untuk kembali bernyanyi bersama sambil diiringi oleh gerakan yang penulis peragakan di depan kelas. Penulis melihat adanya perubahan yang terjadi disbandingkan sebelumnya, suara dari para murid – murid tampak lebih kencang, mungkin karena sebagian dari mereka yang tadinya tidak tahu cara pengucapannya sekarang sudah mengetahuinya, sehingga mereka dapat ikut bernyanyi bersama. 4. Pada pertemuan terakhir, penulis mengulang materi yang penulis ajarkan di
pertemuan sebelumnya kepada murid – murid tersebut. Penulis mengajak para murid – murid untuk bernanyi bersama sambil diiringi oleh gerakan yang penulis peragakan. Pada peremuan terakhir tersebut, ternyata antusias mereka terhadap nursery rhymes semakin meningkat, terdengar dari suara nyanyian mereka yang semakin kencang dan bersemangat, tampaknya mereka sudah dapat menguasai lagi dengan baik, dapat mengucapkan kata – kata di lirik lagu dengan fasih, sehingga mereka dapat dengan percaya diri menyanyikan “Wheels on the Bus” penuh semangat. Setelah kegiatan bernyanyi selesai, penulis memberikan tes tertulis kepada semua murid di kelas dan sebelum penulis membagikan kertas soal kepada para murid – murid penulis tidak lupa untuk memberikan petunjuk mengenai cara pengerjaan tes tersebut, bentuk soal yang digunakan pada tes tertulis tersebut adalah dalam bentuk persamaan kata dengan gambar, murid – murid ditugaskan untuk menarik garis dari kata – kata yang ada pada barisan kiri ke gambar yang ada di barisan kanan sesuai dengan arti dari gambar tersebut. Setelah selesai mengerjakan para murid mengumpulkan kembali kepada penulis. Keseluruhan kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar hingga akhir.
Dari hasil soal tertulis yang penulis berikan, penulis mulai memeriksa lalu mengelompokkan hasil dari tes tertulis tersebut ke dalam tiga kategori yaitu kategori murid yang mengalami peningkatan nilai, kategori murid yang mengalami penurunan nilai, dan kategori murid yang memperoleh nilai yang sama dengan tes sebelumnya. Dari hasil tersebut, penulis mulai menganalisa dan hasil analisa menunjukkan apakah metode pembelajaran kosakata menggunakan metode nursery rhymes efektif atau tidak. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode nursery rhymes tidaklah mempengaruhi peningkatan kemampuan murid dalam hal kosakata, yakni tidaklah efektif. Namun, nursery rhymes dapat dijadikan pilihan atu pertimbangan yang baik bagi para guru yang ingin menyampaikan metode pembelajaran dan pengajaran dengan cara lebih menyenangkan, tidak hanya terpaku pada metode yang biasanya sudah sering kali dilakukan. Dalam hal tersebut penulis menganalisa sebab yang dihasilkan apakah karena faktor kebetulan atau mutlak, ternyata hal tersebut terjadi karena faktor kebetulan. Nilai – nilai hasil dari tes para murid – murid di kelas tersebut ada yang mengalami peningkatan, penurunan maupun tetap sama terjadi karena kebetulan. Ada bermacam - macam faktor yang dapat mempengaruhi para murid – murid tersebut, faktor kesehatan, faktor kefokusan, faktor sifat, maupun posisi tempat duduk, atau bisa jadi karena mereka sudah terbiasa dengan metode yang diajarkan oleh guru mereka sehingga mereka lebih familiar dengan metode itu. Penulis membahas mengenai hal – hal tersebut di dalam bab 4.
Tidak ada hal yang sempurna di dunia, begitupula yang terjadi pada metode pengajarn dan pembelajaran menggunakan nursery rhymes tersebut. Walaupun hasil dari observasi yang dilakukan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang diberikan oleh nursery rhymes dalam hal kosakata bahasa Inggris. Namun nursery rhymes sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Adapun beberapa kelebihan
yang dimiliki nursery rhymes dimana penulis juga merasakan hal tersebut ketika mengajarkannya di hadapan para murid – murid. Kelebihan – kelebihannya adalah nursery rhymes mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para murid – murid di kelas. Dengan adanya suasana yang nyaman dan menyenangkan di kelas, membantu para murid untuk fokus pada pembelajaran kosakata. Nursery rhymes memberikan keseruan dan keasikan sendiri bagi para murid – murid tersebut hingga mereka bahkan tidak sadar bahwa sesungguhnya mereka sedang dalam kegiatan belajar, sebab nursery rhymes membuat mereka terus bernyanyi sehingga mereka tidak sadar bahwa sebetulnya mereka telah belajar sambil bernyanyi. Adapun kekurangan dari nursery rhymes sendiri yakni terkadang ditemukannya beberapa kalimat yang sulit untuk dijelaskan artinya dan kata – kata tersebut tidaklah familiar di telinga anak yang masih duduk di bangku TKB. Kata – kata yang sulit dijelaskan membuat penulis bingung dan berusasha berpikir untuk menemukan ide agar dapat memberikan penjelasan yang singkat tetapi tetap dapat dimengerti oleh para murid – murid tersebut dengan baik.
Selain dari hasil analisa yang dibahas oleh penulis di penulisan tugas akhir ini, penulis juga membahas beberapa teori – teori pendukung, definisi dan fungsi dari nursery rhymes sendiri, beberapa saran mengenai cara pengajaran atau penyampaian kosakata bahasa inggris yang baik di kelas, cara mengenai penyampaian nursery rhymes di kelas, dll.
Ada pula beberapa usulan – usulan yang penulis berikan baik terhadap guru maupun terhadap orang tua. Dengan harapan bahwa para orang tua dapat belajar untuk mendukung kemampuan bahasa Inggris anak dengan belajar untuk mengenal nursery rhymes dan merupakan suatu harapan pula bagi penulis bahwa penulisan tugas akhir ini dapat menginspirasi guru – guru lain diluar sana untuk dapat
menggunakan metode – metode lain yang mungkin lebih menarik dan menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran. Para guru-guru atau orang tua dapat menambahkan beberapa aktivitas menarik lainnya sembari belajar menggunakan metode nursery rhymes, menggunakan kartu bergambar, objek nyata, menggunakan mainan,dll. Tidak lupa penulis juga berharap semoga, kedepannya penelitian – penelitian lain yang memiliki topik yang serupa dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.