• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh masyarakat untuk tujuan komunikasi. (Sudaryat, 2008:2). Bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting dalam kehidupan manusia. Dari segi perkembangan budaya, bahasa yang digunakan manusia sangat beragam dan banyak jumlahnya sesuai dengan berkembangnya kebudayaan suatu bangsa dalam menggunakan bahasa. Bahasa Arab merupakan media penyebaran agama Islam yang tentunya bersumber kepada Alquran.

Alquran adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya. Dalam firman-Nya. :       

/`innā anzalnāhu qur`ānan „arabiyyan la„allakum ta„qilūna/ “Sesungguhnya

Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

(Qs. 12:2)

Alquran adalah kitab suci, yang diturunkan kepada umat manusia berfungsi sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan. Sehubungan dengan itu menarik untuk diteliti kandungan isinya, sehingga dapat diambil manfaatnya bagi manusia. Oleh karena itu tergugah hati penulis untuk meneliti kata-kata yang terdapat dalam Alquran. Dalam hal ini penulis mencoba meneliti salah satu kata yang terdapat dalam Alquran, yaitu kata ةىلص /ṣalātun/ baik dari segi morfologi maupun dari segi semantiknya.

(2)

Kata ةىلص /ṣalātun/ di dalam Alquran banyak diartikan „salat‟ atau „sembahyang‟. Di dalam bahasa Indonesia salat atau sembahyang ini merupakan hal yang sangat sakral dalam agama Islam. Berdasarkan berbagai keterangan dalam Alquran dan hadits nabi, dapatlah dikatakan bahwa salat adalah kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting dalam sistem keagamaan Islam. Allah SWT berfirman:                         

/`utlu mā ūhiyā `ilaika mina al-kitābi wa aqīmi aṣ-ṣalāta, inna ṣalāta tanhā „ani

al-faḥsyā`i wa al-mungkari, wa lażikru allahi akbaru wa allahu ya„lamu mā taṣna„ūna/ “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab

(Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs.25:45)

Kata ةولص/ṣalātun/ dan kata ةلاص/ṣalātun/ adalah dua kata yang berbeda

dari segi penulisan, namun memiliki arti yang identik sama. Penulisannya yang terdapat dalam Alquran ialah dengan menggunakan huruf

ٗ

/waw/ yaitu

ةولص

/ṣalātun/. Penulisan ini adalah sesuai dengan tata cara penulisan Alquran yang

disebut dengan Rasm Alquran.

Rasm Alquran atau Rasm Utsmani atau Rasm Usman adalah tata cara

penulisan Alquran yang ditetapkan pada masa Khalifah Ustman bin „Affan. Istilah

Rasm Utsman lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf Ustman, yaitu mushaf

yang ditulis oleh panitia empat yang terdiri atas Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair Sa‟id bin Al‟Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits. Mushaf Utsmani ditulis dengan kaidah-kaidah tertentu. (Anwar, 2006:50).

(3)

Kata ةولص/ṣalātun/ adalah salah satu contoh dari mushaf Ustmani yang berpedoman pada salah satu kaidah mushaf Usmani, yaitu kaidah Badal

( penggantian ), huruf alif ) ا( ditulis dengan wawu )و ( sebagai penghormatan. Sama halnya seperti kata ىكزة /zakātun/ dan ةىٍح /ḥayātun/.

Wazan (pola) dari kata لاصة /ṣalātan/ adalah

حيْؼَف /

fa`latan/. Kata لاصة

/ṣalātan/ asalnya adalah ةَىْلَص /ṣalwatan/ diganti harakat yang ada pada sebelum

waw yakni „sukun‟ dengan harakat „fatha‟ kemudian waw tadi diganti dengan alif

sehingga menjadi لاصة /ṣalātan/. (Hasan)

Kata ةىلص /ṣalātun/ serta perubahan-perubahan bentuknya di dalam Alquran sebanyak 99 kata terdapat pada 94 ayat di dalam 44 surat. (Abdul Baqi, 2006:508-510). Dari data inilah penulis bermaksud untuk meneliti kata ةىلص /ṣalātun/ tersebut dari segi morfologi dan semantiknya dengan menggunakan pendapat Chaer sebagai landasan teori. Contoh bentuk-bentuk kata ةىلص /ṣalātun/ dalam Alquran:                                        

/Huwa al-lażī yuṢallī „alaikum wa malā`ikatuhu, liyukhrijakum mina aẓ-ẓulumāti

`ilā annūri, wa kāna bilmu‟minīna raḥiman./ “ Dialah yang memberi rahmat

kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Qs. 3:39)

                                                   

/Wa iż ja„alnā al-baita maṡābatan linnāsi wa `amnan wa takhiżū min maqāmi `ibrāhima muṣallan, wa „ahidnā `ilā `ibrahima wa `ismā„īla `an ṭahhirā baitī

(4)

liṭṭā`ifīna wa al-„ākifīna wa ar-rukka„i as-sujūdi./ “dan (ingatlah), ketika Kami

menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Qs.2:125)

                                       

/Qul `inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillahi rabbi al-„ālamīna/

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Qs. 6:162)

Dari ke tiga ayat Alquran di atas terdapat 3 (tiga) bentukan kata ةىلص

/ṣalātun/ yaitu: ًِّْيَصٌُ, ىًّيَصٍُ dan ًِذلاَص, maka bentuk-bentuk tersebut beserta

bentuk-bentuk kata ةىلص /ṣalātun/ lainnya yang terdapat di dalam Alquran akan diteliti secara morfologi dengan menggunakan pendapat Hasan sebagai landasan teori.

Morfologi adalah bagian dari linguistik yang mempelajari morfem. Morfologi mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk, klasifikasi kata-kata. Dalam linguistik Arab morfologi ini adalah tasrif yaitu perubahan bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentukan untuk mendapatkan makna yang berbeda, yang tanpa perubahan ini, makna yang berbeda itu tak terlahirkan (Alwasilah, 1993:110). Dari segi morfologi penulis akan meneliti proses pembentukan kata dari morfem-morfem pembentuk kata ةىلص /ṣalātun/ yang terdapat dalam Alquran.

Semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu arti dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik. Dari segi semantik penulis akan meneliti makna kata ةىلص /ṣalātun/ di dalam Alquran dan Terjemahannya Departemen Agama RI. Secara leksikal Yunus (1990:220) mengatakan kata ةىلص /ṣalātun/ memiliki makna yaitu: salat, sembahyang, dan doa. dan Munawwir (1997:792) mengatakan kata ةىلص

(5)

penulis menemukan di dalam Alquran dan Terjemahannya Departemen Agama RI kata ةىلص /ṣalātun/ memiliki makna yaitu selawat, memberi rahmat, doa, berkat, rumah ibadah, dan tempat salat. Oleh sebab itu kata ةىلص /ṣalātun/ dalam Alquran sungguh menarik untuk diteliti baik dari segi morfologi maupun semantiknya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dan untuk mengarahkan penelitian kepada sasaran yang ingin dicapai, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses morfologis bentuk-bentuk kata ةىلص /ṣalātun/ yang terdapat dalam Alquran?

2. Apa saja makna kata ةىلص /ṣalātun/ dalam terjemahan Alquran Departemen Agama RI?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah:. 1. Untuk mengetahui proses morfologis bentuk-bentuk kata ةىلص /ṣalātun/

yang terdapat dalam Alquran.

2. Untuk mengetahui makna kata ةىلص /ṣalātun/ dalam terjemahan Alquran Departemen Agama RI.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang proses morfologis maupun makna yang terkait dengan kata ةىلص /ṣalātun/.

2. Untuk menambah wawasan ilmiah bagi akademisi yang bergelut dalam bidang linguistik.

(6)

Untuk memperoleh suatu hasil yang maksimal diperlukan metode atau cara yang sesuai dengan objek penelitian yang akan dibahas. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri, data disini berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. (Djajasudarma:1993)

Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan Latin, penulis menggunakan sistem Translitrasi Arab-Latin berdasarkan SKB menteri Agama dan Menteri Kebudayaan RI No 158/1987 dan No 0543 b/U/1987 tertanggal 1988. Adapun tahap-tahap pengumpulan dan penganalisisan data yang dilakukan oleh penulis dalam hal ini adalah:

1. Mengumpulkan bahan rujukan atau buku referensi yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dikaji.

2. Mengumpulkan data yang akan dijadikan bahan penelitian dengan menggunakan kitab Almuʻjamul Mufarras Li`alfazil Qur`an, serta Qur‟an Player Versi 2.0.1.0 copyright © 2005 dan tetap berpedoman pada Alquran.

3. Membaca, mempelajari, dan mencatat data- data yang telah terkumpul. 4. Mengklasifikasikan data-data yang telah terkumpul.

5. Menganalisis data yang dikumpulkan dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk laporan ilmiah berupa skripsi.

Adapun data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Alquran yang berupa kata ةىلص /ṣalātun/

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat admin melakukan Login, maka akan ditampilkan menu admin yang terdiri dari : menu staff, kelas, siswa, inventaris, keuangan dan laporan serta logout.. Pada

Puji syukur dan terima kasih kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi yang diberi judul “Analisis dan

Dr St Aisjah Farhum yang juga merupakan Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar sangat mengharapkan dukungan dari para stakeholders untuk

Gempa bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa.Energi yang

Berdasarkan hasil analisis dari beberapa aspek diatas, untuk mengetahui respon petani terhadap teknologi yang didemonstrasikan pada umumnya baik setelah melihat, melakukan dan

Dalam hal melakukan brainstroming dengan ketua Asosiasi pengrajin gambir dan para pengrajin gambir itu sendiri, mereka sepakat agar dilakukan suatu sentuhan teknologi yang dapat

Skor Morning Sickness Setelah Akupresur pada Ibu Hamil Trimester I Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen adalah pemberian terapi akupresur pada titik pericardium 6

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat