• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Gempa

2.1.1 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa.Energi yang dilepaskan tersebut merambat melalui tanah dalam bentuk gelombang getaran.Gelombang getaran yang sampai kepermukaan bumi disebut gempa bumi.

2.1.2 Penyebab Terjadinya Gempa

Menurut pendapat para ahli, sebab-sebab terjadinya gempa adalah sebagai berikut:

1 Runtuhnya gua-gua besar yang berada dibawah tanah. Kenyataannya tidah pernah terjadi.

2 Tabrakan meteor pada permukaan bumi. Tata surya kita terdapat meteor yang mengelilingi orbit bumi. Sewaktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan. Pengaruhnya tidak terlalu besar dan jarang sekali terjadi.

3 Letusan Gunung Berapi. Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Gempa bumi jenis ini disebut gempa vulkanik. Di Indonesia pernah terjadi letusan gunung berapi yang sangat dahsyat tahun 1883 meletusnya gunung Krakatau Jawa Barat.

(2)

6

4 Gempa Tektonik disebabkan oleh proses pembentukan gunung, gerakan lempengan bumi.gempa ini

berkekuatan lebih dari 5 skala Richter. 2.1.3 Parameter Dasar Gempa Bumi

Beberapa parameter dasar gempa bumi yang perlu kita ketahuiadalah :

1. Hypocenter yaitu tempat terjadinya gempa atau pergeseran tanah didalam bumi.

2. Epicenter yaitu titik yang diproyeksikan tepat berada diatas hypocenter pada permukaan bumi.

3. Bedrock yaitu tanah keras tempat bekerjanya gaya gempa. 4. Ground acceleration yaitu percepatan pada permukaan

bumi akibat gempa bumi.

5. Amplification factor yaitu factor pembesaran percepatan gempa yang terjadi pada permukaan tanah akibat jenis tanah tertentu.

6. Skala gempa yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif pengukuran dengan skala Richter, sedangkan pengukuran kualitatif dengan melihat seberapa besar kerusakan yang diakibatkan gempa.

2.1.4 Kerusakan Akibat Gempa

Secara umum akibat gempa yaitu adanya korban jiwa, kerusakan alam dan bangunan-bangunan.

2.2 Skala Richter

Salah satu skala yang sering digunakan untuk mengukur kekuatan gempa adalah Skala Richter (Richter Magnitude Scale) atau disebut Local Magnitude (ML). Skala ini dibuat oleh DR.Charles F. Richter dari California Institute of Technology pada tahun 1934.Skala Richter didasarkan pada skala logaritma. Besaran dari Skala Richter ditentukan dengan mengukur

(3)

7

amplitudo maksimum dari gelombang seismic yang tercatat pada alat seismograf yang ditempatkan pada jarak 100km dari pusat gempa.

Besaran pada Skala Richter ditulis berdasarkan skala logaritma (base10) ini berarti bahwa setiap penambahan satu angka pada Skala Richter akan mempresentasikan kenaikan sebesar 10 kali lipat pada pergerakan tanah akibat gempa. Jika gempa tercatat 5 pada Skala Richter (magnitude gempa M=5) akan mengakibatkan goncangan tanah sepuluh kali lipat lebih kuat dibandingkan (magnitude gempa M=4), dan permukaan bumi akan bergerak sejauh 10 kali.

Angka pada Skala Richter anggaplah sebagai suatu bentuk energi yang dilepaskan oleh bahan peledak. Suatu gelombang gempa dengan tingkat magnitude gempa M=1 pada skala Richter akan melepaskan energi setara dengan energi ledakan 6ton bahan peledak TNT. Kebanyakan dari gempa yang terjadi setiap tahunnya mempunyai tingkat magnitude kurang dari 2.5, sehingga terlalu kecil untuk dapat dirasakan oleh manusia.

Tabel 2.1 Tingkatan Magnitude, kekutan gempa dan pengaruhnya.

Gempa dengan magnitude M=5 dianggap sebagai gempa sedang (moderate earthquake), sedangkan gempa dengan magnitude M=6

(4)

8

merupakan gempa kuat (strong earthquake). Gempa dengan magnitude M=8 atau lebih, merupakan gempa sangat kuat (great earthquake).

Skala Richter tidak mempunyai batas atas, tetapi gempa magnitude lebih dari M=8 sangat jarang terjadi, hanya sekali setiap 5-10 tahun didunia. Skala Richter juga tidak terdapat batas bawah. Gempa dengan M=1 dengan ukuran 1/10 menyatakan skala 0 pada skala Richter. Jika M=0 dengan ukuran gempa 1/10 menyatakan skala -1 pada skala Richter. Gempa dengan magnitude negatif pada skala Richter terjadi setiap hari, tetapi sangat kecil getarannya sehingga sulit untuk dideteksi.

Magnitude gempa dapat mencerminkan kondisi sesungguhnya dari besarnya gempa. Magnitude tidak memberikan gambaran mengenai derajat kerusakan yang disebabkan oleh gempa. Suatu gempa dengan magnitude besar yang terjadi di tengah samudera, mungkin tidak akan mengakibatkan kerusakan pada bangunan, getarannya pun mungkin tidak akan dirasakan oleh manusia yang berada di darat. Sebaliknya suatu gempa dengan magnitude rendah tetapi mempunyai pusat gempa yang dekat pada suatu kota yang padat penduduk serta penuh dengan bangunan-bangunan, mungkin akan menyebabkan banyak kerusakan. Hubungan sesungguhnya antara intensitas dan magnitude sangat sulit untuk ditentukan. Banyak faktor disamping magnitude gempa dan jarak yang mempengaruhi besarnya intensitas. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah kondisi tanah.

(5)

9 2.3 Perlengkapan Dasar Mikrokontroler

Mikrokontroller adalah suatu piranti yang digunakan untuk

mengolah data-data biner (digital) yang didalamnya merupakan gabungan dari rangkaian-rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk suatu chip (IC). Pada umumnya mikrokontroler tediri dari bagian-bagian sebagai berikut: Alamat (address), Data, Pengendali, Memori (RAM atu ROM), dan bagian input-Output.

2.3.1 CPU

Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian yaitu unit pengendali (CU) serta unit aritmatika dan logika (ALU).Fungsi utama unit pengendali adalah untuk mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori.Sedangkan unit aritmatika dan perhitungan bertugas untuk menangani operasi perhitungan maupun bolean dalam program.

2.3.2 Alamat

Pada mikroprosesor/mikrokontroler, apabila suatu alat dihubungkan dengan mikrokontroler maka harus ditetapkan terlebih dahulu alamat (address) dari alat tersebut. Untuk menghindari terjadinya dua alat bekerja secara bersamaan yang mungkin akan meyebabkan kerusakan.

2.3.3 Data

Mikrokontroler ATmega8535 mempunyai lebar bus data 8 bit.Merupakan mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan.

2.3.4 Pengendali

Selain bus alamat dan bus data mikrokontroler dilengkapi juga dengan bus pengendali (control bus) yang fungsinya untuk

(6)

10 2.3.5 Memori

Mikroprosesor/mikrokontroler memerlukan memori untuk menyimpan program/data.Ada beberapa tingkatan memori, diantaranya register internal, memori utama, dan memori massal.Sesuai dengan urutan tersebut waktu aksesnya dari yang lebih cepat ke yang lebih lambat.

2.3.6 RAM

RAM (Random Acces Memory) adalah memori yang dapat dibaca atau ditulisi. Data dalam RAM akan terhapus bila catu daya dihilangkan. Oleh karena itu program mikrokontroller tidak disimpan dalam RAM. Ada dua teknologi yang dipakai untuk membuat RAM, yaitu RAM statik dan RAM dinamik.

2.3.7 ROM

ROM (Read Only Memory) merupakan memori yang hanya dapat dibaca. Data dalam ROM tidak akan terhapus meskipun catu daya dimatikan. Oleh karena itu ROM dapat digunakan untuk menyimpan program. Ada beberapa jenis ROM antara lain ROM murni, PROM, EPROM, EAPROM. ROM adalah memori yang sudah diprogram oleh pabrik, PROM dapat diprogram oleh pemakai sekali saja.Sedangkan EPROM merupakan PROM yang dapat diprogram ulang.

2.3.8 Input / Output

I/O dibutuhkan untuk melakukan hubungan dengan piranti di luar sistem. I/O dapat menerima data dari alat lain dan dapat pula mengirim data ke alat lain. Ada dua perantara I/O yang dipakai, yaitu piranti untuk hubungan serial (UART) dan piranti untuk hubungan paralel (PIO).

2.4 Mikrokontroler AVR ATmega 8535

ATmega 8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun

(7)

11

2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATmega 8535 juga menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer ).

Beberapa kemampuan AVR ATMEGA 8535 :

 Sistem mikrokontroler8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

 Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.

 Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran.

 Memiliki PWM (Pulse Wide Modulation) internal sebanyak 4 saluran.

 Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

 Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik. Arsitektur ATMega8535 :

 Sumber Interrupt internal dan eksternal  Port SPI (Serial Pheriperal Interface)  EEPROM on board sebanyak 512 byte  Komparator analog

 Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

(8)

12

Gambar 2.1 Blok Diagram Arsitektur ATmega 8535 2.4.1 Konfigurasi Pin AVR ATmega 8535

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC.

Nama-nama pin ATmega 8535 adalah : 1. VCC untuk teganganpencatu daya positif. 2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.

3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan memiliki kemampuan lain yaitu sebagai input untuk ADC

4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.

5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535.

6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.

(9)

13

7. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock. 9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC. 10. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.

Gambar 2.2 Pin-pin ATmega 8535 kemasan 40- pin

2.4.2 Port sebagai Analog Digital Converter ( ADC )

ATmega 8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. ADC ATmega8535 dapat dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.

ATmega8535 mempunyai ADC (Analog to Digital Converter) internal dengan fitur sebagai berikut (untuk lebih detil dapat mengacu pada datasheet) :

 10-bit Resolution

 65 - 260 μs Conversion Time

(10)

14

 8 Multiplexed Single Ended Input Channels

 Optional Left Adjustment for ADC Result Readout  0 - VCC ADC Input Voltage Range

 Selectable 2.56V ADC Reference Voltage  Free Running or Single Conversion Mode

 ADC Start Conversion by Auto Triggering on Interrupt Sources  Interrupt on ADC Conversion Complete

 Sleep Mode Noise Canceler

Dibawah ini gambar timing diagram untuk mode singleconvertion maksudnya hanya satu input chanel saja yang dikonversi.

Gambar 2.3 Timing Diagram untuk mode single-conversion Register-register yang dipakai untuk mengakses ADC adalah: 1. ADMUX – ADC Multiplexer Selection Register

(11)

15

 Bit 7:6 – REFS1:0 : Bit Pemilih tegangan referensi

Bit ini berfungsi untuk memilih tegangan referensi ADC untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel dibawah ini.

2. ADCSRA – ADC Control and Status Register

Gambar 2.5 register ADCSRA  Bit 7 – ADEN : ADC Enable

Diisi 1 untuk mengaktifkan ADC, diisi 0 untuk mematikan ADC sekaligus memberhentikan konversi yang sedang berlangsung.

 Bit 6 – ADSC : ADC Start Conversion

Pada mode single-conversion, set bit ini untuk memulai tiap konversi.Pada mode free-running, set bit ini untuk konversi pertama kalinya.

Bit ADSC bila dibaca akan bernilai 1 selama proses konversi, dan bernilai 0 bila konversi selesai. Mengisi bit ini dengan nilai 0 tidak akan mempunyai dampak.

 Bit 5 – ADATE : ADC Auto Trigger Enable

Bila bit ini diisi 1 maka auto trigger ADC akan diaktifkan. ADC akanmemulai konversi pada saat tepi positif dari sumber sinyal trigger yang dipilih. Sumber sinyal trigger ditentukan dengan menseting bit ADTS pada register SFIOR.

 Bit 4 – ADIF : ADC Interrupt Flag

Bit ini akan bernilai 1 pada saat ADC selesai mengkonversi dan Data register telah diupdate. ADC Conversion Complete Interrupt akan dijalankan bila bit ADIE dan bit-I pada register SREG diset 1. ADIF akan di-clear secara hardware bila mengerjakan penanganan vector interrupt yang bersesuaian.

(12)

16

Alternatifnya, ADIF dapat di-clear dengan menuliskan 1. Hati-hati bila bekerja dengan Read-Modify-Write pada ADCSRA, interrupt yang tertunda dapat dinonaktifkan/batal. Hal ini juga berakibat sama bila instruksi SBI dan CBI digunakan.

 Bit 3 – ADIE : ADC Interrupt Enable

Mengisi bit ini dan bit-I pada register SREG menjadi 1 akan mengaktifkan ADC Conversion Complete Interrupt.

 Bit 2:0 – ADPS2:0 – Bit pemilih ADC Prescaler

Menentukan bilangan pembagi antara sumber clock XTAL ke clock ADC.

3. ADCL, ADCH – ADC data register o Bila ADLAR = 0

Gambar 2.6 register ADCLAR = 0

o Bila ADLAR = 1

Gambar 2.7 register ADCLAR = 1

Setelah ADC selesai melakukan konversi kedua register ini berisi hasil konversi. Bila channel differensial dipilih maka hasilnya dalam format 2’s komplemen. Saat ADCL dibaca, data register tidak akan meng-update data sampai ADCH dibaca. Jika hasilnya dirata kiri (left adjust) dan hanya butuh 8-bit maka cukuplah dengan membaca ADCH. Jika butuh 10-bit, baca ADCL dahulu kemudian ADCH. Register SFIOR berfungsi untuk

(13)

17

sumber auto triger. Dimana kita dapat memilih beberapa mode untuk konversi.

4. SFIOR – Special Function I/O Register untuk sumber auto trigger

Gambar2.8 register SFIOR

Dengan konfigurasi seperti dibawah maka dapat memilih mode start ADC, ADC akan konversi ketika berdasarkan mode yang dipilih.

Tabel 2.3 Pemilihan scaning ADC

 Bit 7:5 – ADTS2:0 : ADC Auto Trigger Source Bila ADATE dalam register ADCSRA diset 1, maka nilai dalam bitbit ini akan menentukan sumber mana yang akan mentrigger konversi ADC. Bila bit ADATEbernilai 0, maka bit-bit ini tidak akan mempunyai efek. Sebuah konversi ditrigger oleh sinyal rising-edge dari interrupt flag yang dipilih. Perlu diingat bahwa memindah sumber trigger yang di-clear ke sumber trigger lain yang di-set akan menyebabkan positive-edge pada sinyal trigger. Bila ADEN dalam register ADCSRA diset, juga akan memulai

(14)

18

konversi. Memindah mode ke mode freerunning tidak akan menyebabkan pulsa trigger, meskipun bila flag interrupt ADC diset.

 Bit 4 – RES : Reserved bit

Bit cadangan, bila dibaca hasilnya nol. 2.4.3 Timer

Timer/couter adalah tujuan umum single channel, module 8 bit timer/counter. Beberapa fasilitas chanel dari timer counter antara lain:

 Counter channel tunggal

 Pengosongan data timer sesuai dengan data pembanding  Bebas -glitch, tahap yang tepat Pulse Width Modulator (PWM)  Pembangkit frekuensi

 Event counter external .

Gambar 2.9 blok diagram timer/counter

Gambar diagram block timer/counter 8 bit ditunjukan pada gambar di bawah ini. Untuk penempatan pin I/O telah di jelaskan pada bagian I/O di atas. CPU dapat diakses register I/O, termasuk dalam pinpin I/O dan

(15)

19

bit I/O. Device khusus register I/O dan lokasi bit terdaftar pada deskripsi timer/counter 8 bit.

2.5 Pemrograman Bahasa C

Penggunaan sebuah sistem mikrokontroler AVR mengunakan sebuah software yang digunakan untuk menulis program, kompilasi, simulasi dan download program ke IC mikrokontroler AVR. Software yang digunakan adalah CodeVision AVR dalam bahasa C, Codevision memilki IDE (integrated Development Environment) yang lengkap, di mana penulisan program, compile, linkdan download program ke chip AVR dapat dilakukan oleh CodeVision, selain itu CodeVision juga memiliki fasilitasterminal, yaitu digunakan untuk melakukan komunikasi serial dengan mikrokontroler yang sudah deprogram. Proses download ke Ic mikrokontroler dapat menggunakan sistem download secara ISP(In-System Programming).

2.5.1 Header

Di dalam fungsi header berisi include file (.hex), yaitu library (pustaka) yang akan digunakan dalam pemograman. File-file ini mempunyai cirri yaitu namanya diakhiri dengan ekstensi .h. Misalnya pada program #include<stdio.h> menyatakan pada kompiler agar membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi. Bentuk umum #include:

Contoh:

#include <delay.h> #include <delay.h> #include <stdio.h>

Prepocessor (#): Digunakan untuk memasukkan (include) text dari file lain, mendefinisikan macro yang dapat mengurangi beban kerja pemograman dan meningkatkan legibility source code (mudah dibaca). Bentuk dari (#include <nama file>) memberikan penjelasan pencarian file dilakukan pada direktori khusus (direktori file). Bentuk lain dari header (#include “nama file”) mengisyaratkan bahwa pencarian file terlebih

(16)

20

dahulu dilakukan pada direktori aktif tempat sumber program dan bila tidak ditemukan pencarian akan dilanjutkan pada direktori lainnya yang sesuai dengan perintah pada sistem operasi.

2.5.2 Tipe Data

Umumnya data yang digunakan didalam bahasa pemograman komputer dibedakan menjadi data nilai numerik dan nilai karakter. Tujuan data menjadi efisien dan efektif digunakan bahasa-bahasa pemograman komputer yang membedakan data kedalam beberapa tipe. Dalam bahasa C tersedia lima tipe data dasar, yaitu tipe data interger (nilai numeric bulat yang dideklarasikan dengan int), floatingpoint(nilai numerik pecahan ketetapan tunggal yang dideklarasikandengan float), double-precision (nilai numerik pecahan ketetapan ganda yang dideklarasikan dengan double).

Tabel 2.4 Tipe-tipe data dasar

Tipe Ukuran (Bit) Range

Bit 1 0,1 Char 8 -128 to 127 Unsigned Char 8 0 to 255 Signed Char 8 -128 to 127 Int 16 -32768 to 32767 Short int 16 -32768 to 32767 Unsigned int 16 0 to 65535 Signed int 16 -32768 to 32767 Long int 32 -2147483648 to 2147483647

Unsigned long int 32 0 to 4294967295

Signed long int 32 -2147483648 to 2147483647

Float 32 ±1.175e-38 to ±3.402e38

(17)

21

Karakter (dideklarasikan dengan char), dan kosong (dideklarasikan dengan void).Int,float, double dan char dapatdikombinasikan dengan pengubah (modifier) signed, unsigned, longdan short. Hasil dari kombinasi tipe data ini dapat dilihat pada tabel.

2.5.3 Operator

Dalam suatu intruksi mengandung operator dan operand.Operator merupakan sebuah simbol yang menyatakan operasi mana yang harus dilakukan oleh operand tersebut.Sedangkan operand adalah variable atau konstanta yang merupakan bagian pernyataan. Adatiga operand (a,b dan c) dan dua operator (= dan +). Operator dalam c dibagi menjadi 3 kelompok. Yaitu:

1. Unary

Operator yang beroperasi pada satu operand, missal:-n. 2. Binary

Operator yang beroperasi padaduaoperand, missal: a-n, 3. Ternary

Operator yang memerlukan tiga atau lebih operand, misal: a=(b*c)+d

Tabel 2.5 Operator Kondisi Operator Kondisi Keterangan

< Lebih Kecil

<= Lebih kecil sama dengan < Lebih Besar

>= Lebih Besar sama dengan

= = Sama dengan

(18)

22 2.6 Sensor Accelerometer MMA 7260

Sensor AccelerometerMMA 7260 buatan Freescale Semiconductor ini mempunyai 6 buah fungsi yaitu untuk mengukur gerakan (movement), getaran (vibration), jatuh (fall), kemiringan (tilt), posisi (positioning) dan benturan (shock).Sensor Accelerometer 3-axis merupakan generasi pertama. Pengguna bias mendapatkan akselerasi dari sumbu x,y, dan z

Sensitifitas keluaran bisa dipilih dari pengaturan level tegangan sederhana dari pin-pin yang tersedia. Rentang pengukuran sensor ini dapat dipilih dari 1.5g, 3g, dan 6g. Arus yang digunakan selama sleep mode hanya 3uA dan serendah-rendahnya 500uA saat mode kerja.Output dari MMA7260 3-Axis adalah analog, jadi diperlukan ADC untuk membaca nilai akselerasinya saat di interface-kan dengan mikrokontroller.

Gambar 2.10 Sensor Accelerometer MMA7260

2.7 LCD

LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2

(19)

23

baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah.Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory), dan DDRAM (Display Data Random Access Memory).

Tabel2.6 Susunan kaki LCD 2x16

2.8 Regulator L7805T

Regulator LM7805T adalah jenis regulator yang dipaket dalam sebuah IC, regulator ini menghasilkan tegangan yang konstan sebesar 5V dengan arus maksimum 1.5 ampere.Regulator tegangan dapat memiliki perlindungan terhadap sirkuit pendek serta peredam panas yang

(20)

24

Gambar 2.11 Bentuk Fisik Regulator L7805T

2.9 BUZZER

Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 Khz. (Albert Paul, Prinsip-prinsip Elektronika, 1989 hal: 134).

Gambar

Tabel 2.1 Tingkatan Magnitude, kekutan gempa dan pengaruhnya.
Tabel 2.2. Hubungan antara Magnitude dan Intensitas Gempa
Gambar 2.1 Blok  Diagram Arsitektur ATmega 8535  2.4.1  Konfigurasi Pin AVR  ATmega 8535
Gambar 2.2  Pin-pin ATmega 8535 kemasan 40- pin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Model tersebut didasarkan pada gagasan bahwa manajemen risiko rantai pasokan yang proaktif harus berusaha untuk fokus pada tindakan preventif, yaitu mengurangi kemungkinan dari

Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menghadapi tantangan yang ada antara lain melalui penguatan legislasi nasional, kurangnya sistem pengawasan

Pemberi Fidusia tidak berhak untuk rnelakukan Fidusia ulang atas --- Obyek Jaminan Fidusia. Pemberi Fidusia juga tidak diperkenankan --- untuk membebankan dengan cara

Jika daerah itu tidak ditetapkan menjadi daerah sima, maka hasil pungutan pajak setelah dikelola kemudian sebagian diberikan kepa- da mereka yang ikut menikmati

Pada tingkat ini her- meneutika dipekerjakan untuk menginter- pretasikan laba akuntansi dari teks atau ayat-ayat Al Qur’an dikaitkan dengan peng- guna laporan keuangan

Pada sisi reheater katup pengaman diset lebih rendah dari pada sisi masuknya dengan tujuan yang sama% yaitu men$egah pipa reheater o6erheat Banyaknya katup pengaman dengan ukuran

Keuntungan penggunaan balok baja dengan menggunakan castellated beam selain dapat mengurangi biaya konstruksi dan membuat bahan menjadi lebih ringan jika dibanding dengan profil

Orang- orang merasa bimbang kenapa Nichiren, yang mengakui sebagai seorang pelaksana Saddharma Pundarika Sutra harus dihadapi oleh begitu banyak penganiayaan dan