• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulselbar Kantor

Pusat Makassar Oleh Panus

Dosen STIM Nitro Makassa ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan, dan social terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 20 dengan melihat hasil tabulasi kuesioner.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variable aktualisasi diri merupakan variabel yang berpengaruh signifikan dengan nilai beta 0,355. Sedangkan variable penghargaan tidak berpengaruh signifikan dengan nilai beta 0,187 begitu pula dengan variable social tidak berpengaruh signifikan dengan nilai beta 0,126.

Key words: Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan, Sosial, Prestasi Kerjadan Karyawan

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan, PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal itu terelalisasikan melalui sistem penggajian dan penghargaan kepada karyawannya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu kebijakan yang dapat mempertahankan loyalitas para pekerja perusahaan, serta meningkatkan produktivitas kerja baik secara individu maupun secara kelompok dalam organisasi.

Hasibuan (2005: 12) menjelaskan bahwa karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).

Adapun aktualisasi diri yang diberlakukan untuk para pimpinan ialah pemberian wewenang atas perusahaan itu sendiri. Dalam anggaran dasar perusahaan, tugas pokok dari para pimpinan adalah memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan

(2)

ii

tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.

Masalah motivasi bukanlah masalah yang sederhana tapi cukup kompleks, sehingga setiap perusahaan hendaknya mempunyai suatu pedoman dalam menetapkan pemberian motivasi yang tepat. Dengan adanya kebijaksanaan dalam hal pemberian motivasi dalam bentuk aktualisasi diri, penghargaan dan sosial maka diharapkan setiap karyawan yang ada dalam perusahaan akan dapat meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas kerjanya. Dari hal tersebut penulis memilih judul skripsi “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah Kebutuhan Aktualisasi Diri berpengaruh Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan Pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar ? 2. Apakah kebutuhan penghargaan dapat mempengaruhi prestasi

kerja karyawan PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar ?

3. Apakah kebutuhan sosial berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar ?

TINJAUAN PUSTAKA 1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian.

Menurut Hasibuan (2001:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Motivasi

Motivasi berhubungan erat dengan manusia atas dasar permintaan internal dan pemberian kekuatan dalam diri dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Perbedaaan antara motif dengan motivasi yang dikemukakan pula oleh Jacius yang diterjemahkan oleh Effendi (1991:23 ) bahwa motif (motive) adalah daya tarik yang mendorong seseorang berbuat sesuatu, sedangkan motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.

(3)

iii

3. Teori Motivasi Menurut A. H. Maslow

Teori kebutuhan Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Theory of Human Motivation. Hierarki kebutuhan dari Maslow ini diilhami oleh Human Science Theory dari Elton Mayo bagi dalam lima tingkatan.

Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak yakni seseorang berperilaku/bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.

a. Kebutuhan psykologi (Psykological Needs) b. Kebutuhan akan rasa aman (Safety Needs) c. Kebutuhan sosial (Social Needs)

d. Kebutuhan untuk dihormati (Esteem Needs) e. Kebutuhan aktualisasi (Self Aktualization Needs)

Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi; kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu kebutuhan mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari pekerjaaan.

4. Kinerja dan Penilaian Prestasi

Setiap perusahaan selalu menginginkan agar karyawannya mempunyai prestasi yang baik dalam bekerja. Karena dengan prestasi yang maksimal dari para karyawannya, maka keberadaan perusahaan dapat dipertahankan.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang tertinggi dari teori Maslow. Ketika seseorang telah tercukupi dalam ke-4 kebutuhan di bawahnya maka ia pun

Kebutuhan Aktualisasi Diri (X1) Kebutuhan Penghargaan (X2) Prestasi Kerja (Y) Kebutuhan Sosial (X3) PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar Kesimpulan dan Saran Para Pimpinan

(4)

iv

akan membutuhkan aktualiasi diri dimana ia diakui sebagai seseorang yang memiliki kontribusi penting atas sebuah perusahaan. Kebutuhan aktualisasi diri akan menimbulkan kepuasan tersendiri dari individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi; kebutuhan untuk mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang di dapat dari sebuah pekerjaan. 2. Kebutuhan Penghargaan

Penghargaan adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Henri Simamora, 2004). Penghargaan adalah reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan (Mahmudi, 2005: 89).

Suatu penghargaan adalah imbalan yang diberikan dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, dengan kata lain pemberian penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivits dan mempertahankan karyawan yang berprestasi agar tetap berada dalam perusahaan.

3. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan kasih sayang / sosial (Love/belonging). Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan keluarga adalah tujuan utama dari memenuhi kebutuhan sosial ini.

4. Prestasi Kerja

Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

5. Karyawan

Karyawan yang dimaksud adalah karyawan manajerial yang terdiri dari manajer lini dan manajer staf. Hasibuan (2005: 13)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 1. Field Research, meliputi:

a. Wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden (Singarimbun & Effendi, 1995: 192).

b. Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data melalui penyebaran daftar pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan materi penelitian kepada responden yang telah terpilih.

(5)

v

2. Library Research

Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di mana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.

POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan grup dan pimpinan departemen. Populasi atau universe adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998: 115). Populasi yang ada pada PT. Bank Sulselbar Kantor Pusat Makassar berjumlah 40 orang 2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sugiono (1999 : 78). Dalam hal ini sampel yang di gunakan berjumlah 40 orang ialah pimpinan grup dan pimpinan departemen ANALISIS DATA

1. Analisis Instrumen a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (1999 :115) pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui validitas dari setiap pertanyaan dalam kuisioner yaitu dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total. Jika koefisien korelasi tiap faktor tersebut lebih kecil dari 0,05 maka menunjukkan pertanyaan tersebut valid, yang proses pengolahannya, menggunakan bantuan program SPSS (statistical Program For Social Science)

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui keandalan kuisioner. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

c. Uji Asumsi Klasik

Asumsi-asumsi pokok dalam regresi berganda harus dipenuhi agar nilai koefisien regresi yang dihasilkan baik atau tidak bias (Suharyadi dan Purwanto, 2009). Oleh karena itu, perlu dilakukan uji asumsi klasik yang memungkinkan pendeteksian pelanggaran asumsi tersebut. Beberapa pelanggaran asumsi adalah sebagai berikut:

1) Uji Multikolinieritas (antar variabel independen ada korelasi) Jika korelasi antar variabel independen lebih kecil dari pada koefisien determinasi (R2) maka tidak terjadi multikolinieritas (Suharyadi dan Purwanto, 2009). Untuk

(6)

vi

melihat korelasi antar variabel independen, dengan melihat nilai Pearson Correlation antar variabel pada tabel Correlations dalam output uji regresi.

2) Uji Heteroskedastisitas (varians atau residu tidak konstan) Jika pada scatter plot tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

3) Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat normal atau tidak normal data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati grafik yaitu Normality Probability Plot.

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W). Angka DW tersebut berada di antara -2 sampai dengan 2 berarti tidak terdapat gejala autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Yaitu pengujian regresi secara terpisah atau parsial antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Di dalam penelitian ini digunakan pengukuran dengan metode one shot, dimana pengukuran keandalan butir pertanyaan dilakukan dengan sekali menyebarkan koesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan SPSS 0.20 menggunakan fasilitas Correlation dan Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha jika lebih besar diatas 0.60 dan suatu konstruk dikatakan valid jika memberikan Correlation lebih besar dari 0.30

(7)

vii

Variabel Item Correlation Status

(X1) (X2) X3 Aktualisasi 1 Aktualisasi 2 Aktualisasi 3 Aktualisasi 4 Aktualisasi 5 Penghargaan 1 Penghargaan 2 Penghargaan 3 Penghargaan 4 Penghargaan 5 Sosial 1 0.555 0.708 0.700 0.651 0.750 0.767 0.537 0.731 0.505 0.399 0.555 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Variabel Item Correlation Status

Y Sosial 2 Sosial 3 Sosial 4 Prestasi kerja 1 Prestasi kerja 2 Prestasi kerja 3 Prestasi kerja 4 Prestasi kerja 5 0.792 0.823 0.735 0.754 0.814 0.784 0.803 0.566 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data Diolah 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jika Correlation lebih besar dari 0.3 maka dianggap valid begitupun sebaliknya jika Correlation lebih kecil Dari 0.3 maka dianggap tidak valid, maka koesioner yang merupakan indikator dari setiap variabel penelitian ini adalah valid

Variabel Cronbach Alpha Status

Aktualisasi Diri Penghargaan Sosial Prestasi Kerja 0.765 0.733 0.788 0.793 Realibel Realibel Realibel Realibel

Sumber : data diolah 2012

Dari Tabel dapat diketahuin bahwa jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 maka dianggap realibel begitupun sebaliknya jika Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,60 maka dianggap tidak realibel, maka kuesioner yang merupakan indikator dari setiap variabel penelitian adalah realibel.

(8)

viii

a. Uji Multikolinieritas

Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value diatas 0,10 atau nilai VIF dibawah 10.

Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) TOTAL AKTUALISASI .878 1.139 TOTAL PENGHARGAAN TOTAL SOSIAL .809 .895 1.237 1.117 Sumber : Data Diolah 2012

Dari table di atas dapat kita lihat bahwa hasil nilai VIF setiap variabel bebas dibawah 10 Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas pada masing-masing variabel.

b. Uji Autokorelasi

Terjadinya Autokorelasi akan mengakibatkan pengaruh secara parsial menjadi kurang akurat, untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model, akan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson.

Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai DW sebesar 2.131. Angka DW tersebut berada di antara -2 sampai dengan 2 berarti tidak terdapat gejala autokorelasi. Dengan demikian korelasi antar variabel dalam suatu model tidak dipengaruhi oleh data periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan model penelitian terbebas dari gejala multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi.

c. Uji Heteroskedasitas

Hasil dari uji heteroskedasitas dapat dilihat pada grafik Scatterplot berikut ini:

(9)

ix

Sumber : Data Diolah 2012

Hasil pengamatan dengan menggunakan grafik scatterplot dapat diketahui bahwa terlihat pola yang menyebar dibawah dan diatas angka nol sumbu Y, hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedasitas.

d. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

(10)

x

Sumber : Data diolah 201 Grafik Distribusi Normal

Sumber : Data Diolah 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat pada normal probability plot bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal. Sedangkan pada gambar Grafik Histogram, didapatkan garis kurva yang normal yang juga menunjukkan data yang diteliti di atas berdistribusi normal. 3. Analisis Data

a. Analisis Regresi Berganda Koefisien

(11)

xi Model Unstandardize d Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.544 6.003 .257 .798 TOTAL_AKTU ALISASI_DIRI .422 .183 .355 2.311 .027 TOTAL_PEN GHARGAAN .285 .244 .187 1.166 .251 TOTAL_SOSI AL .230 .277 .126 .828 .413

Sumber : Data Diolah 2012

Tabel di atas merupakan hasil perhitungan SPSS dengan menggunakan metode enter, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut

Y = 1.544+ 0.422X1 + 0.285X2 +0.230X3

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa semua variabel berkorelasi positif terhadap prestasi kerja. Alpha dari regresi di atas adalah sebesar 1.544, ini berarti bila kesemua variabel konstan (tidak berubah) maka Y akan konstan sebesar 1.544. Sedangkan koefisien regresi variabel X1 sebesar 0.422 dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada aktualisasi diri akan menambah prestasi kerja sebesar 0.422. koefisien regresi variabel X2 sebesar 0.285 dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada penghargaan akan menambah prestasi kerja sebesar 0.285. Dan koefisien regresi X3 sebesar 0.230 dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada sosial akan menambahkan prestasi kerja sebesar 0.230

b. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien Korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila di atas 0,5 dan mendekati 1.

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .502a .252 .190 2.48939

Sumber : Data Diolah 2012

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS tersebut, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar

(12)

xii

0.502 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah kuat. Sedangkan koefisien determinasi (R Square) sebesar 25,2%, ini berarti setiap perubahan prestasi kerja yang dapat dijelaskan oleh ketiga variabel adalah sebesar 25,2% dan sisanya 74.8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Pengujian parsial ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu kebutuhan aktualisasi, penghargaan dan sosial terhadap prestasi kerja. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode enter di dapatkan hasil seperti yang ditunjukkan di tabel 4.9 Adapun hasil pengujian signifikansi terhadap hipotesis statistik adalah sebagai berikut : a. Pengaruh Aktualisasi diri (X1) terhadap Prestasi kerja(Y)

Variable X1 yaitu Aktualisasi mempunyai T hitung> T tabel (2.311> 1.645) ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha di terima dengan demikian maka variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dengandegree of freedom(d.f.=36).

b. Pengaruh Penghargaan(X2) terhadap Prestasi kerja(Y)

Sedangkan untuk variabel Penghargaan denganT hitung< T tabel sebesar (1.166< 1.645) ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolaksehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel Y dengandegree of freedom(d.f.=36)

c. Pengaruh sosial (X3) terhadap Prestasi kerja(Y)

Sedangkan untuk variabel sosial dengan T hitung< T tabel (0.828< 1.645) ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X3 tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel Y dan degree of freedom(d.f.=36)

Hasil Penelitian

Variabel Arah dan Signifikansi Signifikansi

Koefisien P-value

X1 Positif 0.027 Signifikan

X2 Positif 0.251 Tidak Signifikan X3 Positif 0.431 Tidak Signifikan Sumber : Data Diolah 2012

Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh atau koefisien korelasi dengan arah yang positif dengan

(13)

xiii

probabilitas value sebesar 0.027, ini menunjukkan bahwa antara Aktualisasi diri terhadap Prestasi kerja berpengaruh signifikan beda hal yang terjadi pada variabel Penghargaanyang ada pengaruhatau koefisien korelasi dengan arah yang posoitif dengan probabilitas valuesebesar 0.251, ini menunjukkan bahwa penghargaan terhadap Prestasi kerja tidak berpengaruh signifikan dan begitupula halnya dengan sosial yang memiliki pengaruh atau korelasi koefisien dengan arah yang positif dengan probabilitas value sebesar 0.431, ini menunjukkan bahwa antara sosial terhadap Prestasi kerja tidak berpengaruh signifikan

Hal ini dapat menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat Aktualisasi diri, Penghargaan dan Sosial akan menyebabkan Prestasi kerja karyawan juga cenderung semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah tingkat Aktualisasi diri, Penghargaan dan Sosial akan mengakibatkan Prestasi kerja karyawan juga rendah.

1. Jika R Square/koefisien determinasi adalah 0,252 artinya 25.2% dari variasi prestasi kerja karyawan bisa dijelaskan oleh variabel aktualisasi diri, penghargaan dan sosial. Sedangkan sisanya 74,8% di jelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan uji T statistik diperoleh hasil analisis koefisien regresi untuk aktualisasi diri sebesar 0.422 dengan T hitung = 2,311 dan nilai signifikan sebesar 0,027 < 0.05 ( taraf signifikan atau alpha = 5%). Ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan diterima dan terbukti kebenarannya. Untuk hasil analisis koefisien regresi untuk penghargaan sebesar 0.285 dengan T hitung = 1,166 dengan nilai signifikan sebesar 0.251 > 0.05. Ini menunjukkan bahwa Ho diterma dan Ha ditolak, dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kebutuhan penghargaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan ditolak dan tidak terbukti kebenarannya. Untuk hasil analisis koefisien regresi untuk sosial sebesar 0,230 dengan T hitung = 0,828 dengan nilai signifikan sebesar 0,413 > 0,05. Ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kebutuhan sosial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan ditolak dan tidak terbukti kebenarannya.

3. Hasil analisis regresi pengaruh kebutuhan aktualisasi diri, penghargaan dan sosial terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Sulselbar Kantor usat Makassar menunjukkan Alpha dari regresi di atas adalah sebesar 1.544, ini berarti bila kesemua variabel konstan (tidak berubah) maka Y akan konstan sebesar 1.544. Sedangkan koefisien regresi variabel X1 sebesar 0.422

(14)

xiv

dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada aktualisasi diri akan menambah prestasi kerja sebesar 0.422. koefisien regresi variabel X2 sebesar 0.285 dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada penghargaan akan menambah prestasi kerja sebesar 0.285. Dan koefisien regresi X3 sebesar 0.230 dimana setiap perubahan sebesar 1 unit pada sosial akan menambahkan prestasi kerja sebesar 0.230. PENUTUP Kesimpulan ... ... ... ...Saran ... ... ... ... ... DAFTAR PUSTAKA

Effendi. 1991. Teori Motivasi. Penerbit Fes Comap, Jakarta.

Flippo Edwin B. 1998. Personal Manajemen. Edisi Keenam, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasibuan, Malayu S. P, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

…………., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Kulsum, Umi. 2007. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Pesona Remaja Malang. Skripsi Sarjana. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang. Malang.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid I, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA, Jakarta.

Sugiono. 1999. Metode Penelitiian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10, Mengolah Data Statistik secara Profesional. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.

Tisnawati, Erni dan Saefullah, Kurniawan, 2005. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.

(15)

xv

Gambar

Tabel di atas merupakan hasil perhitungan SPSS dengan  menggunakan  metode  enter,  didapatkan  persamaan  regresi  sebagai berikut

Referensi

Dokumen terkait

[r]

31. Pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan proses pembelajaran oleh kepala sekolah/madrasah.. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN.. 32. Mengembangkan sikap

Pengayaan Kompos Limbah Kelapa Sawit dengan Cendawan Endofit Isolat Lokal untuk Menekan Infeksi Ganoderma spp. dan Peningkatan Produksi di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di

[r]

Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin meningkat tekanan darah sistol akan memiliki pengaruh pada mikroalbuminuria, sedangkan terhadap interaksi mikroalbuminuria- retinopati dan

 Memberikan ide-ide tindakan yang dapat dilakukan manusia yang berhubungan dengan daur hidup hewan dan tumbuhan!. 1 25 PG

First, remote-sensing investigations are discussed, especially those directed toward taking full advantage of the capabilities of the new generation of satellites

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman diantara mahluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lainnya serta