• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI IV. Proses Pengolahan dan Pengoperasian Sistem 4.1. Sistem Utama Proses Pengolahan SP2010-RBL...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI IV. Proses Pengolahan dan Pengoperasian Sistem 4.1. Sistem Utama Proses Pengolahan SP2010-RBL..."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 i

DAFTAR ISI IV. Proses Pengolahan dan Pengoperasian Sistem 4.1. Sistem Utama... 1 4.1.1 Setup Database ... 1 4.1.2 Pengaturan Petugas ... 4 4.1.3 Menu Utama ... 5 File ... 6 Data ... 6 Master Wilayah ... 6 Master Pulau ... 7 Entri Data ... 9 Laporan ... 9 Utilitas ... 10 Setup Database ... 10 Manajemen Data ... 11 Restore ... 13 Gabung Data ... 13

Create File Monitoring... 14

Petugas SP2010... 15 Manajemen Pengguna ... 16 Bantuan ... 18 4.2 Proses Pengolahan SP2010-RBL ... 19 4.3 Proses Pengolahan SP2010-RC2 ... 23 4.4 Proses Pengolahan SP2010-L1 P212 ... 26 4.5 Proses Pengolahan SP2010-L2 ... 29

(2)

ii Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halaman muka sistem utama ... 1

Gambar 2. Setup database... 2

Gambar 3. Setting lokasi... 3

Gambar 4. Pengaturan database ... 3

Gambar 5. Tampilan pengaturan petugas ... 4

Gambar 6. Error kesalahan pengaturan petugas ... 5

Gambar 7. Tampilan setelah pengaturan petugas ... 6

Gambar 8. Master wilayah ... 7

Gambar 9. Master pulau ... 8

Gambar 10. Sisip master pulau ... 8

Gambar 11. Status sisip master pulau ... 9

Gambar 12. Progress pengolahan ... 10

Gambar 13. Manajemen data ... 11

Gambar 14. Tampilan menu backup database ... 12

Gambar 15. Tampilan menu restore ... 13

Gambar 16. Menu gabung Data ... 14

Gambar 17. Tampilan menu create file monitoring... 15

Gambar 18. Tampilan menu alokasi petugas SP2010 ... 16

Gambar 19. Sisip dan edit pengguna ... 17

Gambar 20. Ubah kata sandi ... 18

Gambar 21. Pilih wilayah kerja ... 19

Gambar 22. Entri SP2010-RBL ... 20

Gambar 23. Pencarian Master pulau ... 21

Gambar 24. Kode error SP2010-RBL ... 22

Gambar 25. Status Data SP2010-RBL... 23

Gambar 26a. Browser SP2010-RC2 ... 23

Gambar 26b. Form entri Sp2010-RC2... 24

Gambar 27. Pesan Error SP2010-RC2... 25

Gambar 28. Tanpa C2 ... 26

Gambar 29. Form SP2010-L1 P212 ... 27

Gambar 30. Form Entri Data L1-P212 ... 28

Gambar 31. Pesan Kesalahan SP2010-L1 P212 ... 29

Gambar 32. Menu Entri Data SP2010-L2 ... 30

Gambar 33. Entri Data SP2010-L2 ... 30

Gambar 34. Memasukan Record baru ... 31

Gambar 35. Halaman-1 dokumen SP2010-L2... 31

Gambar 36. Halaman-2 dokumen SP2010-L2... 32

Gambar 37. Error Halaman-2 dokumen SP2010-L2(1) ... 33

Gambar 38. Error Halaman-2 dokumen SP2010-L2 (2) ... 34

(3)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 1

BAB IV

PROSES PENGOLAHAN DAN PENGOPERASIAN SISTEM

4.1 Sistem Utama

Sebelum melakukan entri dokumen SP2010-RBL, SP2010-RC2, SP2010-L1 P212, dan SP2010-L2, atau mengakses file monitoring, user harus melakukan login terlebih dahulu sesuai dengan default login admin pada sistem utama pengolahan cepat SP2010. Setelah admin melakukan login, maka akan muncul layar seperti Gambar 1. Tulisan “Database belum di setup” menandakan bahwa belum ada database yang dapat diakses oleh sistem, untuk itu pembentukan database harus dilakukan dengan cara melakukan klik pada linklabel “setup database”. (Lihat Gambar 1).

Gambar 1. Halaman muka sistem utama

4.1.1 Setup Database

Fasilitas Setup database meliputi Setup Database dan Pengaturan Database itu sendiri. Setup Database akan membentuk database olah cepat SP2010 sesuai dengan provinsi dan kabupaten/kota terpilih. Menu Setup Database berfungsi untuk membentuk database RBL sesuai dengan wilayah kerja per kabupaten/kota dengan format nama file

(4)

2 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

sekali ketika ingin membentuk database baru. Database yang sudah pernah terbentuk di dalam folder yang dipilih tidak akan pernah terbentuk kembali sebelum database tersebut di hapus secara manual dari dalam folder yang dipilih. (Lihat Gambar 2)

Selain membentuk database olah cepat SP2010, setup database juga melakukan pengaturan database/ setting lokasi sesuai dengan default di local drive yaitu di folder dimana database di setup. (Lihat Gambar 4). Sehingga apabila user bermaksud bekerja standalone di local drive, maka tidak perlu melakukan setting lokasi database karena secara otomatis folder akan terpilih. Tetapi, apabila pada suatu waktu user ingin bekerja melalui jaringan, maka user harus melakukan pengaturan database dengan cara melakukan klik pada link label Setting lokasi Data Kerja di bagian awal sebelum login. (Lihat Gambar 3). Dan selanjutnya pilih dan klik option pertama yaitu “Telah ada dalam share folder (melalui network)”. Pemilihan lokasi kerja dapat dilakukan secara flexible tergantung dari situasi dan kondisi di masing-masing unit pengolahan

(5)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 3

Gambar 3. Setting lokasi

(6)

4 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

4.1.2 Pengaturan Petugas

Selanjutnya, user harus melakukan pengaturan petugas terlebih dahulu sebelum dapat menjalankan sub aplikasi SP2010-RBL, SP2010-RC2, SP2010-L1 P212, dan SP2010-L2. Pengaturan Petugas menggunakan data SP2010-RD sebagai input. Data SP2010-RD ini adalah data yang sudah terbentuk pada waktu pengentrian dokumen RD di daerah yang kemudian dikirim ke pusat dan menjadi master RD nama filenya RD_ppkk.SP2010. Dalam Pengaturan Petugas, sistem akan meminta user untuk terlebih dahulu memilih dimana lokasi penyimpanan data SP2010-RD. (Lihat Gambar 5.), selanjutnya klik “OK”.

Gambar 5. Tampilan pengaturan petugas

Tetapi apabila data SP2010-RD yang kita pilih tidak bersesuaian dengan database yang dibentuk, maka pengaturan petugas tidak dapat dilakukan dan akan muncul message error seperti Gambar 6.

(7)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 5

Gambar 6. Error kesalahan pengaturan petugas

Setelah melakukan pengaturan petugas dan dengan login admin maka seluruh fasilitas menu dapat diakses oleh user sebagaimana yang terlihat pada Gambar 7.

4.1.3 Menu Utama

Dari Gambar 7 dapat dilihat terdapat 5 menu utama dalam sistem yaitu, File, Data, Laporan, Utilitas, dan Bantuan. Sedangkan dalam panel Sensus Penduduk 2010 terdapat beberapa link label, diantaranya adalah SP2010-RBL, SP2010-RC2, SP2010-L1 P212, SP2010-L2, Utilitas, Petugas SP2010, Master 2010, Ubah Passwoed, dan Logout. Perlu diketahui bahwa semua link label dalam panel Sensus Penduduk 2010 bukanlah menu baru melainkan merupakan shortcut dari menu utama. Link label dalam panel Sensus penduduk 2010 adalah sub menu dari menu utama yang diprediksi akan lebih sering digunakan, sehingga diharapkan link label ini dapat memudahkan user untuk mengakses sub menu lebih cepat tanpa harus mencari terlebih dahulu di menu utama.

(8)

6 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Penjelasan mengenai menu utama adalah sebagai berikut:

1. Menu File

Menu ini berisi sub menu “Keluar” yang memungkinkan user untuk melakukan logout setelah selesai menggunakan aplikasi.

2. Menu Data

Menu ini terdiri dari submenu Master dan submenu Entri Data. a. Master

i. Master wilayah adalah data yang berisi nama-nama wilayah dari nama propinsi

sampai dengan blok sensus, pilihan menu ini tidak difasilitasi untuk menambah atau memperbaiki wilayah. Seperti terlihat pada Gambar 8. Di dalam layar master wilayah terdapat kolom “Status Master”, kolom ini memberikan informasi sumber dari pengisian master wilayah tersebut. Apabila wilayah tersebut merupakan hasil

Gambar 7. Tampilan setelah pengaturan petugas

Panel Sensus penduduk 2010 Menu Utama

(9)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 7

entri SP2010-RD yang telah dikirim ke pusat sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka isian kolom Status Master adalah blank, tetapi jika merupakan hasil sisip master dari daerah, maka isian kolom Status Master adalah ‘1’ . Perlu diketahui bahwa, perubahan pada master wilayah hanya dimungkinkan pada level blok sensus dan apabila blok sensus tersebut adalah blok persiapan (P).

Gambar 8. Master Wilayah

Untuk menutup tampilan layar gambar 8. klik tombol x berwarna merah sebelah kanan pojok atas sebaris dengan pilihan jenis master.

ii. Master Pulau gunanya untuk menampilkan, memperbaiki dan menambahkan pulau yang baru ditemukan pada wilayah tersebut. Seperti terlihat pada Gambar 9 dibawah ini

(10)

8 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Gambar 9 Master Pulau

Sisip Pulau hanya dapat dilakukan pada level kabupaten/kota saja. Untuk menyisipkan pulau yang baru ditemukan maka klik tulisan Sisip master pulau yang berwarna ungu pada kolom (4) ujung kanan tengah, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 9 di bawah ini. Isikan kode master pulau yang baru kedalam kotak yang berlabel Pulau dan nama pulau ke dalam kotak entri disebelah kode pulau, kemudian klik tombol Simpan.

(11)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 9

Hasil sisip pulau oleh kapupaten/kota akan diberi Status Master ‘1’ pada kolom Status Master. Apabila pulau tersebut merupakan hasil entri SP2010-RD yang telah dikirim ke pusat sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka isian kolom Status Master adalah blank. (Lihat Gambar 11)

Gambar 11 Status Sisip Master Pulau

b. Entri Data

Setelah semua data yang akan digunakan sudah tersedia proses selanjutnya adalah entri data. Terdapat empat pilihan entri data yaitu entri data RBL. RC2, SP2010-L1 P212, dan SP2010-L2. Pilih menu sesuai dengan jenis dokumen yang akan di entri. Perlu diingat bahwa sub menu ini juga dapat di akses melalui panel Sensus Penduduk 2010 dengan meng-klik link label yang sesuai. Penjelasan lebih lanjut tentang entri data SP2010-RBL. SP2010-RC2, SP2010-L1 P212, dan SP2010-L2 terdapat di sub bab selanjutnya.

3. Menu Laporan

Menu Laporan menyediakan fasilitas untuk melihat progress pengolahan. Progress pengolahan ini dapat diakses sampai dengan level kecamatan. Untuk mendapatkan progress pengolahan sampai dengan level lebih rendah maka klik pada text isian wilayah, misalnya untuk mengakses Kota Jakarta Utara, klik pada isian [31] DKI Jakarta, dan untuk level kecamatan lanjutkan dengan meng-klik [75] Jakarta Utara.

(12)

10 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Gambar 12 Progress pengolahan

4. Menu Utilitas

Menu utilitas menyediakan beberapa fasilitas, diantaranya adalah Setup Database, Manajemen Data ( Backup dan Restore, Penggabungan Data, dan Buat File Monitoring), Petugas SP2010, dan Manajemen Pengguna. Perlu diingat kembali bahwa terdapat shortcut untuk mengakses beberapa submenu tersebut pada panel Sensus Penduduk SP2010 dengan meng-klik link label yangs sesuai.

a. Setup Database

Setup database adalah fasilitas untuk membentuk database awal. Setup database dilakukan di awal pengoperasaian program dan hanya dilakukan sekali dalam pengolahan. Penjelasan mengenai setup database sudah dijelaskan pada awal penjelasan sub bab ini.

(13)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 11

b. Manajemen Data

Gambar 13 Manajemen data

i. Backup and Restore

Menu ini akan melakukan proses full backup database.

Pilih lokasi dimana database yang akan di backup berada, pada ellipses Target Folder

Target folder adalah lokasi domain folder untuk menyimpan database hasil proses

backup. Kemudian sistem akan membentuk subfolder: [hari], [bulan]

[tanggal], [tahun] – [jam]. [NAMA]_ppkk.bkp adalah nama database file hasil proses backup, misalnya backup. RBL_ppkk.bkp.

Jadi misalnya user akan melakukan backup data di hari jumat tanggal 20 Maret

2010, target folder yang dipilih adalah C:\Program Files\BPS\SP2010-RBL ,maka lokasi hasil backup data adalah C:\ProgramFiles\BPS\SP2010-RBL\backup\Saturday, March 20, 2010 - 9 13 AM.

(14)

12 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Gambar 14. Tampilan menu Backup Database

Setelah target folder dipilih maka, pilih lokasi database yang akan di backup dengan cara melakukan klik pada tombol “Select”.

Filename adalah database hasil perekaman data SP2010-RBL(RBL_ppkk.db) yang

pernah atau sedang digunakan selama proses pengolahan/perekaman data yang digunakan sebagai sumber / asal data yang akan di-backup.

Tombol Remove adalah tombol yang berfungsi menghapus database yang dipilih

dari dalam list database yang akan di backup.

Selanjutnya, setelah database yang akan di backup dipilih maka, klik tombol “Start Back Up”

Tombol Start Backup digunakan untuk mem-backup data dari folder data ke lokasi

tertentu sesuai alamat yang diinginkan.

Apabila proses backup berjalan dengan lancar, maka pada kolom ”hasil” di window backup akan tertulis ”OK”

(15)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 13 Restore digunakan untuk melakukan proses pergantian database yang rusak/ corrupt

yang digantikan dari database hasil backup terakhir.

Gambar 15 Tampilan menu Restore

Target folder adalah lokasi folder dimana tempat database hasil proses backup di

simpan.

Filename adalah database hasil proses backup (RBL_ppkk.bkp) yang berada di

dalam backup folder yang dipilih dimana database inilah yang akan menggantikan database SP2010-RBL(RBL_ppkk.db) yang rusak/ corrupt.

Tombol Start Restore digunakan untuk menjalankan proses restore

Tombol Close digunakan untuk keluar dari menu Restore

ii.Gabung Data

Menu ini digunakan untuk menggabung database kabupaten/kota. Nama file data yang digabung harus sama, tetapi harus ditempatkan pada folder yang berbeda. Sesuai dengan gambar di atas tombol browse sebelah kiri digunakan untuk memilih

database input, sedangkan tombol browse sebelah kanan digunakan untuk memilih

(16)

14 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

layar sebelah kiri sehingga bisa dipilih folder dan database lain sebagai input. Tombol Remove di sebelah kanan digunakan untuk membersihkan layar sebelah kanan sehingga bisa dipilih folder dan database lain sebagai output. Pada gambar diatas terdapat pilihan-pilihan sebelum gabung antara lain

Batalkan gabung jika ada record yang lain

Gabung record hanya yang tidak ada / sama dengan output file

Gambar 16. Menu Gabung Data

iii.Create File Monitoring

Menu ini digunakan untuk menjalankan proses pembuatan database file monitoring RBL_ppkk_timestime.SP10 (pp = kode propinsi, kk = kode kabupaten/kota, timestime = tanggal dan waktu). Proses ini akan melakukan enkripsi data dan pembuatan file monitoring.

(17)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 15

Gambar 17. Tampilan menu Create file monitoring

Monitoring folder adalah lokasi folder untuk menyimpan database hasil proses

pembuatan file monitoring. RBL_ppkk_timetimes.SP10 adalah nama database

file hasil proses kirim.

Tombol Close digunakan untuk keluar dari menu Kirim ke Pusat.

c. Petugas SP2010

Menu ini memfasilitasi user untuk dapat melihat alokasi petugas SP2010 yang terlebih dahulu sudah dilakukan dalam Pengaturan Petugas dengan data input dari SP2010-RD. Data SP2010-RD ini adalah data yang sudah terbentuk pada waktu pengentrian dokumen RD di daerah yang kemudian dikirim ke pusat dan menjadi master RD nama filenya RD_ppkk.SP2010. Perlu diketahui bahwa dalam sistem aplikasi ini tidak dimungkinkan perubahan data SP2010-RD.

Untuk dapat melihat alokasi petugas, klik berdasarkan wilayah yang dipilih. Misalnya, Propinsi Bali – Kab Klungkung: pada level kecamatan, klik kecamatan yang dipilih, selanjutnya pilih Kecamatan yang kehendaki, kemudian klik nama korlap untuk dapat melihat kortim dari korlap yang dimaksud.

(18)

16 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Gambar 18. Tampilan menu alokasi petugas SP2010

d. Manajemen Pengguna

Demi kelancaran proses pengolahan, admin dapat mengatur autorisasi pengguna sesuai dengan level pengguna dengan melakukan “Manajemen Pengguna” yang dapat diakses melalui menu “Utilitas”. Klik ‘Sisip Pengguna” untuk menambah pengguna, dan klik “Ubah Pengguna” untuk melakukan edit pengguna dalam hal level dan nama pengguna. Apabila diperlukan, pengguna dapat dihapus melalui link label “Hapus Pengguna”.

Perlu diperhatikan disini bahwa Admin adalah level tertinggi dan Operator adalah level terendah. Level yang lebih tinggi dapat melakukan reset password dari pengguna dengan level yang lebih rendah.

User dengan

Level 3  Administrator

Level 2  Administrator

Level 1  Operator

Selain dapat melakukan reset password, admin dapat mengubah password dari pengguna dengan memilih linklabel “Ubah Kata Sandi”, pada tampilan awal setelah login.

(19)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 17

Untuk mengganti/mengubah password, yang pertama dilakukan adalah mengisi

password yang lama/yang sedang aktif pada kotak “Kata sandi saat ini”, kemudian

isikan password baru yang diinginkan pada kotak “Kata sandi baru” lalu ketik kembali

password yang baru sebagai penegasan untuk meyakinkan bahwa password baru yang

diisikan adalah benar pada kotak “Verifikasi kata sandi baru” kemudian klik tombol “Ubah”.

Jika password baru terisi maka password yang baru harus di ketik kembali pada kotak confirm new password, namun jika password baru tidak terisi maka kotak confirm

new password tidak perlu terisi dan sistem akan menganggap password yang lama akan di reset menjadi blank/tanpa password. Untuk membatalkan pergantian password / perubahan password dilakukan dengan menekan / mengklik tombol “Batal”.

Apabila admin belum pernah mengubah password sebelumnya, maka pada baris “Ada perubahan” berisi ‘Tidak, dan baris selanjutnya akan kosong. Selanjutnya, untuk keluar dari aplikasi sistem utama, penggua dapat melakukan logout pada linklabel “Ganti Pengguna” di menu utama.

(20)

18 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

5. Menu Bantuan

Menu ini akan member penjelasan lebih lanjut kepada user tentang sistem pengolahan cepat SP2010.

Gambar 20. Ubah Kata Sandi

Tahapan inti Sistem Pengolahan Cepat :

1. Install Program

2. Setup database

3. Pengaturan database (jika bekerja melalui network)

4. Pengaturan Petugas

5. Entri Data (SP2010-RBL, SP2010-RC2, SP2010-L1 P212, SP2010-L2)

6. Create File Monitoring

(21)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 19 4.2 Proses pengolahan SP2010-RBL

Setelah database terbentuk dan diatur melalui pengaturan database kemudian alokasi petugas telah dilakukan, maka entri RBL dapat dilakukan. Proses pengolaan data SP2010-RBL dimulai dengan meng-klik linklabel SP2010-SP2010-RBL pada panel Sensus Penduduk 2010. Selanjutnya akan tampil window Rekapitulasi Blok Listing yang berisi pembagian kerja dari masing-masing kortim menurut wilayah kerja. Layar ini memungkinkan user untuk memilih wilayah kerja dokumen RBL yang akan di entri berdasarkan alokasi petugas.

Sebelum entri RBL, pilih wilayah kerja berdasarkan korlap dan kortim. Misalnya seorang kortim bernama Agus Made Suradnya yang bekerja di wilayah kerja Propinsi Bali, Kab Klungkung, Kecamatan Nusa Penida bermaksud merekam isian yang ada di dalam dokumen SP2010-RBL. Maka kortim tersebut harus meng-klik wilayah Kab. Klungkung, kemudian pilih dan klik kecamatan Nusa Penida, dan selanjutnya pilih korlapnya, dalam hal ini adalah I Nyoman Kartika, SE. Setelah itu akan muncul window seperti Gambar 21. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa alokasi blok sensus nya adalah sebanyak 6 blok sensus. Maka untuk melakukan entri data, pilih dan klik “Edit” di Kolom [5], pada baris kortim yang bersangkutan.

(22)

20 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Setelah itu akan tampil window seperti Gambar 22.

Jumlah isian blok sensus yang tersedia adalah berdasarkan jumlah alokasi BS dari seorang kortim. Apabila, kortim mempunyai alokasi BS lebih dari 4, maka isian BS akan tampil dalam Lembar berikutnya dan untuk entri data lembar berikutnya, klik tab “Lembar” yang dimaksud. Dalam hal ini terdapat 6 alokasi BS, maka yang terisi dari form entri RBL hanya 6 BS saja yang terbagi dalam dua lembar (1 lembar berisi 4 BS). Selanjutkan user dapat melakukan entri dokumen SP2010-RBL sesuai dengan identitas BS. Perlu di ketahui bahwa pengisian data per BS tidak harus urut dari kolom paling kiri atau blok sensus terkecil, tetapi dimungkinkan untuk mengisi data per BS sesui dengan ketersediaan data. Misalnya data yang sudah ada adalah NBS ke-3 dari 6 alokasi NBS, maka pengisian dapat dimulai dari NBS ke 3 tersebut.

Isikan form RBL dengan benar sesuai dengan dokumen. Isikan kode pulau sesuai dengan master pulau, klik F10 untuk bantuan memilih kode pulau dari master pulau. (Lihat Gambar 23)

(23)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 21

Untuk memudahkan user mencari pulau yang dimaksud, layar Master Pulau ini juga dilengkapi dengan bantuan search and find. Ketikkan nama pulau yang dimaksud pada kotak isian yang terletak paling atas, kemudian klik “cari”. Metode pencarian ini sangat memudahkan user karena dengan mengisikan satu atau dua huruf saja, sistem akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan petunjuk huruf yang diketik. Setelah pulau yang maksud ditemukan, maka klik “pilih” pada kolom Perlakuan pada baris pulau yang dimaksud.

Didalam form entri RBL ini, akan dilakukan pengecekan range dan konsistensi. Sehingga apabila data yang diisikan diluar range atau tidak konsisten maka akan muncul kode error. User harus mengecek kembali isian data sehingga tidak ada lagi error. Kode error yang muncul secara interaktif pada waktu user selesai entri dan melakukan simpan. Kode error yang muncul dapat dilihat pada Gambar 24.

(24)

22 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Di Dalam window Kode Error terdapat tiga panel, panel vertikal di sebelah kiri berisi tentang kode error dan lokasi error, misalnya K301 (Kolom 4): error K301 terjadi di Kolom [4]. Panel horizontal disebelah kanan atas berisi tentang penjelasan kondisi kode error. Sedangkan panel horizontal di sebelah kanan bawah berisi informasi mengenai perlakukan yang harus di lakukan terhadap error yang terjadi. Untuk mengetahui kondisi dan perlakuan dari kode error yang lain, klik pada panel vertical kode error yang di maksud.

Pada aplikasi RBL ini memungkinkan data untuk disimpan dalam kondisi apapun baik dalam keadaan clean maupun error. Tombol “simpan” berfungsi untuk melakukan validasi data secara keseluruhan. Misalnya terdapat enam alokasi BS, maka jika data yang diisikan kurang dari alokasi NBS maka sistem akan mem-validasi keenam BS dan menampilkan error secara keseluruhan. Sedangkan tombol “Tutup” berfungsi untuk mem-validasi per NBS sekaligus keluar dari aplikasi RBL. Misalnya dari 6 alokasi BS, hanya terisi satu BS saja, maka sistem akan melakukan validasi hanya pada BS yang terisi. Namun demikian, secara keseluruhan sistem akan tetap memberi Status Data “E” yang menandakan isian BS masih dalam kedaaan error, karena isian tidak konsisten dan target BS belum terpenuhi. Sebaliknya jika isian sudah konsisten dan target BS terpenuhi maka Status Data nay adalah “C”.

(25)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 23

4.3 Proses pengolahan SP2010-RC2

Dokumen SP2010-RC2 adalah rekapitulasi daftar SP2010-C2 yang merupakan dokumen pencacahan lengkap rumah tangga di lokasi khusus. Record yang dientri dalam aplikasi SP2010-RC2 adalah per desa.

Untuk dapat melakukan entri, dimulai dengan meng-klik linklabel SP2010- RC2 pada panel Sensus Penduduk 2010 atau pilih melalui menu “Data”  “Entri Data”  “SP2010-RC2”. Setelah menu dipilih maka akan muncul window seperti Gambar 26a.

Gambar 25 Status Data SP2010-RBL

(26)

24 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Pada Gambar 26a merupakan browser yang menunjukan record per desa, dan dapat dilihat bahwa secara default seluruh record yang belum di entri akan diberi status data error “E”. Untuk dapat melakukan entri atau edit data, maka pilih identitas desa yang akan dientri kemudian klik tombol “update” yang ada di bagian kiri bawah, dan untuk keluar dari aplikasi klik tombol “close”.

Setelah meng-klik tombol “edit ” maka akan muncul tampilan layar seperti Gambar 26b.

Pada form entri SP2010-RC2 terdapat tiga macam isian yang harus di entri yaitu, jumlah rumah tangga, jumlah laki-laki, dan jumlah perempuan. Tidak ada pengecekan konsistensi jumlah dalam form ini karena isian jumlah akan terisi secara otomatis sebagai penjumlahan kolom. Semua isian harus terisi, apabila ada satu isian yang tidak terisi maka akan muncul pesan kesalahan. Pesan kesalahan juga akan muncul apabila isian jumlah RT lebih besar dari penjumlahan penduduk laki-laki dan perempuan. (Lihat Gambar 27). Untuk mendapatkan status data clean, edit kembali isian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(27)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 25

Isian data harus sesuai dengan kondisi lapangan. Apabila sesuai kondisi lapangan terdapat desa tanpa penghuni karena satu dan lain hal, maka sistem memberi fasilitas untuk membuat record desa tersebut dalam keadaan blank tanpa membuat data menjadi error dengan cara meng-klik tombol “tanpa RC2” yang terletak di sebelah kiri bawah. Proses untuk menjadikan record tanpa RC2 dapat dilakukan secara multi select, yaitu dengan cara menyorot desa yang akan dibuat tanpa C2 kemudan klik tombol “tanpa C2”. Selain menggunakan tombol “tanpa C2”, untuk menyatakan kondisi desa tanpa C2 dapat dilakukan dengan klik kanan pada record-record yang bersesuaian, sehingga akan muncul dua opsi, yaitu “Pilih semua “ dan “tanpa C2”. Kemudian pilih opsi yang dikehendaki.

Pilih Semua : untuk melakukan select semua record desa yang telah dinyatakan tanpa muatan C2.

Tanpa C2 : untuk menyatakan desa tanpa muatan C2

Dan untuk membuat record “tanpa C2” menjadi normal kembali maka klik pada record desa yang dimaksud dan ketikkan isian data.

Setelah semua record terisi, pada isian record terakhir secara otomatis kursor akan berada pada tombol “close” yang akan mem-validasi sekaligus menutup form entri apabila sudah tidak ada lagi error. Seperti halnya aplikasi SP2010-RBL, aplikasi SP2010-RC2 ini

(28)

26 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

juga memungkinkan data disimpan dalam kondisi apapun baik dalam kondisi clean maupun error.

4.4 Proses pengolahan SP2010-L1 P212

Setelah database terbentuk dan diatur melalui pengaturan database serta pengaturan petugas telah dilakukan, maka entri SP2010-L1 P212 dapat dilakukan. Dokumen SP2010-L1 merupakan hasil pendaftaran bangunan dan rumah tangga. Dalam aplikasi pengolahan cepat ini yang akan direkam hanyalah pertanyaan rincian 212 tentang rekapitulasi jumlah penduduk menurut jenis kelamin hasil pencacahan lengkap.

Proses pengolaan data SP2010-L1 P212 dimulai dengan meng-klik linklabel SP2010- L1-P212 pada panel Sensus Penduduk 2010 atau pilih melalui menu “Data”  “Entri Data”  “SP2010-L1 P212”. Setelah menu dipilih maka akan muncul window seperti Gambar 29.

. Form SP2010-L1 P212 seperti pada Gambar 29 ini merupakan browser yang menampilkan jumlah penduduk menurut jenis kelamin per blok sensus. Untuk dapat melihat

(29)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 27

jumlah penduduk suatu blok sensus maka user terlebih dahulu harus memilih kecamatan dan kelurahan dimana blok sensus tersebut berada pada panel paling kiri. Setelah itu akan muncul tampilan jumlah penduduk menurut jenis kelamin per blok sensus di kelurahan tersebut. Selain melihat informasi jumlah penduduk, user juga dapat melakukan perubahan berupa update dan hapus. Untuk melakukan sisip/edit data, klik tombol update yang terletak di bagian bawah, dan klik tombol delete jika ingin menghapus data yang telah di entri.

Update  digunakan untuk mengganti hasil entri

Delete  untuk menghapus hasil entri.

Close  untuk keluar dari menu ini.

.

Untuk melakukan entri data atau mengubah data yang sudah dientri, pilih kecamatan, desa dan blok sensus mana yang akan di rekam data SP2010- L1-P212 kemudian klik tombol “Update”

(30)

28 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Gambar 30. Form Entri Data L1-P212

Gambar 30 adalah layar untuk entri SP2010-L1P212 yang berisi Identitas dari propinsi sampai dengan blok sensus, Jumlah anggota rumah tangga laki-laki, jumlah anggota rumah tangga perempuan dan jumlah laki-laki + perempuan. Di bagian bawah layar terdapat tombol Save dan Close. Fungsi masing-masing tombol adalah sebagai berikut

Save  untuk menyimpan data yang sudah dientri.

Close  untuk keluar dari menu ini.

Aplikasi SP2010-L1 P212 ini juga dilengkapi dengan pengecekan konsistensi isian jumlah laki-laki + perempuan. Sehingga apabila terjadi slaha penjumlahan dari data yang diisikan maka akan muncul pesan kesalahan. (Lihat Gambar 31). Jika data yang diisikan masih mengandung error maka status data dari record tersebut adalah ”E”, tetapi jika data yang sudah diisikan sudah tidak mengandung error maka status data nya adalah ”C”.

(31)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 29

Gambar 31 Pesan Kesalahan SP2010-L1 P212

4.5 Proses pengolahan SP2010-L2

Dokumen SP2010-L2 adalah pencacahan penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap, untuk pengolahan datanya aplikasi ini dibuat sedemikian rupa agar para pengguna mengoperasikannya dengan mudah dan data dapat terjaga konsistensinya, oleh sebab itu sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif.

Setelah semua data yang akan digunakan sudah tersedia proses selanjutnya adalah merekam isian yang ada di dalam dokumen SP2010-L2 dengan menggunakan menu

(32)

30 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

Pilihan submenu pada Gambar 32 ini hanya untuk merekam data dari dokumen SP2010-L2. Kemudian akan muncul tampilan layar gambar 34. seperti dibawah ini.

Dalam layar gambar 33 terdiri dari daftar kecamatan, daftar desa dan terdapat 4 macam tombol , Fungsi masing-masing tombol adalah sebagai berikut:

New (+)  digunakan untuk penambahan record data SP2010-L2 Update  digunakan untuk mengubah isian record data SP2010-L2 Delete  digunakan untuk menghapus record data SP2010-L2 Close  untuk keluar dari menu ini

Gambar 32. Menu Entri Data SP2010-L2

(33)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 31

Untuk memulai entri dokumen SP2010-L2 masukan atau pilih kecamatan dan desa yang sesuai dengan dokumen SP2010-L2 , kemudian klik tombol New (+) yang akan menampilkan layar gambar 35. seperti dibawah ini

Dokumen SP2010-L2 terdiri dari 3 Blok yang dibagi dalam 2 halaman yang berbentuk tombol Halaman-1 dan tombol Halaman-2, tombol-tombol tersebut bisa dilihat pada Gambar 35 yang terletak di pojok kiri atas, jika pengguna akan melihat ke halaman 1 atau ke halaman 2 maka klik salah satu tombol tersebut. Ada juga tombol Save(F12) gunanya untuk menyimpan record data SP2010-L2 dan tombol Close untuk keluar dari layar gambar 35.

Gambar 34. Memasukan Record baru

(34)

32 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

• Halaman-1 terdiri dari Blok I (Pengenalan Tempat) dan Blok II (Keterangan Petugas) seperti terlihat pada tampilan layar gambar 35. Halaman-1 adalah layar untuk entri blok I yang beridentitas dari propinsi sampai dengan lokasi pencacahan atau dari R101 sampai dengan R106. Untuk R105-NBS- dimungkinkan dalam kondisi blank tetapi R106 –

isian lokasi pencacahan- harus ada isiannya. Selanjutnya untuk R107 harus berisi kode 1

sampai dengan kode 7, pada R108c isiannya harus sama dengan jumlah R108a ditambah dengan R108b. Setelah semua rincian pada blok I sudah ada isiannya, maka sistem langsung pindah ke Halaman-2 seperti tampilan layar gambar 36.

• Halaman-2 adalah layar untuk entri blok III (Keterangan Penduduk) , blok III terdiri dari kolom-kolom yang masing-masing kolom adalah :

- Kolom (1) Nomor urut anggota rumah tangga tidak di entri.

- Kolom (2) Nama anggota rumah tangga, untuk memulai entri nama klik satu kali atau tekan enter, jumlah nama anggota rumahtangga harus sama dengan jumlah penduduk yang dicacah pada blok I rincian 108c.

- Kolom (3) Umur (dalam tahun) anggota rumah tangga, harus ada isian.

- Kolom (4) Anggota rumah tangga yang berjenis kelamin Laki-laki, isikan kode 1 jika ada, total kode 1 yang ada pada kolom (4) harus sama dengan jumlah

penduduk yang dicacah pada blok I rincian 108a.

(35)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 33

- Kolom (5) Anggota rumah tangga yang berjenis kelamin Perempuan. Isikan kode 1 jika ada, total kode 1 yang ada pada kolom (5) harus sama dengan jumlah penduduk yang dicacah pada blok I rincian 108b.

- Kolom (6) Pendidikan yang ditamatkan anggota rumah tangga, isikan kode 0 sampai dengan kode 9.

- Kolom (7) dan kolom (8) adalah nama wilayah tempat lahir, kolom (7) dan kolom (8) tidak di entri , untuk melewatinya harus tekan enter 2 kali maka kursor akan ke kolom (9), sistem akan mengisikan wilayah yang sesuai dengan isian kode pada kolom (9). Jika isian kode pada kolom (9) tidak ada di master maka pada kolom (7) dan kolom (8) akan muncul tulisan Invalid berwarna merah seperti tampilan layar gambar 37. di bawah ini

- Kolom (9) Kode wilayah tempat lahir anggota rumah tangga harus berisi 5 (lima) digit, 2 (dua) digit kode propinsi , 2 (dua) digit kode kabupaten dan 1 (satu) digit adalah kode pulau.

Bila semua pertanyaan pada blok I dan blok III sudah diisi semua dan tidak ada kesalahan pada setiap rincian atau antar rinciannya kemudian disimpan dengan menggunakan tombol Save(F12). Tetapi bila isi rincian masih ada yang salah atau belum

(36)

34 Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010

konsisten antar rincian, maka setelah tombol Save (F12) diklik sistem akan memberitahukan dengan munculnya windows Error List seperti tampilan layar gambar 38. di bawah ini.

Gambar 38. menunjukan bahwa masih ada yang salah seperti tampilan windows

error list yang terdiri dari 3 bagian yaitu:

Kode Error  Menampilkan nomor kode error.

Contohnya : R_B_3_K_6 (2) artinya kesalahan ada di blok III kolom (6) baris 2 .

Kondisi  Pernyataan kesalahan data yang terjadi.

Contohnya : Blok III kolom (6) baris ke 2 kosong artinya kesalahan ada di blok III kolom (6) baris 2 sama dengan kosong (blank)

Perlakuan  Pernyataan data yang seharusnya (yang benar).

Contohnya : Blok III kolom (6) baris ke 2 tidak boleh kosong artinya kesalahan ada di blok III kolom (6) baris 2 harus ada isian.

Setelah dokumen SP2010-L2 satu blok sensus selesai di entri dan clean maka data akan disimpan dan blok sensus yang sudah di entri akan muncul seperti pada tampilan layar gambar 39. dibawah ini

(37)

Suplemen Pedoman Olah Cepat SP2010 35

Gambar 39. menunjukan bahwa blok sensus 001 sudah di entri dan clean. Tetapi bila masih ada blok sensus yang akan diperbaiki maka double klik blok sensus tersebut atau klik satu kali kemudian klik tombol Update satu kali, begitu juga untuk blok sensus yang akan dihapus maka double klik blok sensus tersebut atau klik satu kali kemudian klik tombol

Delete satu kali. Untuk keluar dari menu ini klik tombol CLOSE. Seperti halnya aplikasi

olah cepat yang lain, aplikasi SP2010-L2 ini memungkinkan data disimpan dalam kondisi apapun baik clean maupun error. Pengecekan clean atau tidak nya record dilakukan per blok. Sehingga apabila user telah selesai melakukan entri di blok I tetapi belum melakukan entri di blok III, maka status data di record tersebut adalah Clean di kolom Flag blok I, dan Error di kolom Flag blok I & III. Dan jika di kemudian hari user melakukan perbaikan di record tersebut dan melakukan entri di blok III dengan benar, maka di kedua kolom (blok I, blok I & III) akan ber-status Clean dan data dinyatakan Clean secara keseluruhan.

Gambar

Gambar 9  Master Pulau
Gambar 11 Status Sisip Master Pulau
Gambar 12  Progress pengolahan
Gambar 13  Manajemen data
+7

Referensi

Dokumen terkait