• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Untuk Madrasah/RA/BA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bantuan Sarana Meubelair Madrasah Untuk Madrasah/RA/BA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

BANTUAN PEMERINTAH

Bantuan Sarana Meubelair Madrasah

(2)

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH

TAHUN ANGGARAN 2017

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair dapat diselesaikan dengan baik.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu Madrasah. Kebijakan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan Islam harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.

Implementasi bantuan sarana dan prasarana madrasah sejalan dengan visi dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) Pendidikan Islam Kementerian Agama, yaitu peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan Madrasah. Selain itu tentu saja untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Sehingga ikhtiar menciptakan pendidikan madrasah berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai harapan masyarakat.

Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana tersebut, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat. Salah satunya melalui Bantuan Sarana Meubelair untuk memenuhi sarana pembelajaran yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat.

Ekspektasi masyarakat yang besar untuk mengakses pendidikan madrasah, perlu diimbangi dengan ikhtiar memenuhi sarana dan prasarana madrasah secara proporsional, cukup dan berkualitas. Dengan demikian proses belajar mengajar di madrasah dapat berjalan dengan baik. Dampak yang menyertai tentu saja adalah meningkatnya kualitas lulusan pendidikan madrasah dapat bersaing dengan anak -anak lainnya di tanah air.

Petunjuk Teknis ini merupakan acuan bagi pemegang kebijakan pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan kelompok kepentingan (stakeholder) Madrasah dalam merealisasikan Bantuan Sarana Meubelair Tahun Anggaran 2017. Apa yang kami khidmatkan kepada bangsa dan negara semoga bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan madrasah. Atas kerjasama semua pihak kami sampaikan terima kasih. Wassalam.

Jakarta, 30 Desember 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Islam

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Dasar Hukum ... 3 C. Pengertian ... 5 D. Tujuan ... 7

E. Jenis dan Sasaran Bantuan ... 8

F. Pemberi Bantuan ... 8

BAB II ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATANDAN MEKANISME BANTUAN ... 9

A. Asas Pelaksanaan ... 9

B. Persyaratan ... 9

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ... 10

D. Jangka Waktu Pelaksanaan ... 11

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ... 12

A. Organisasi ... 12

B. Tugas dan Tanggung Jawab ... 12

1.Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah ... 12

2.Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ... 13

3.Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota ... 14

4.Madrasah Penerima Bantuan ... 15

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH ... 17

A. Sarana Meubelair Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) ... 17

B. Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) Pada MTs ... 19

C. Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) Pada MA ... 22

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI ... 29

A. Sumber dan Anggaran ... 29

B. Mekanisme Pencairan Dana ... 29

C. Ketentuan Perpajakan ... 30

D. Sanksi ... 31

(7)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan akan menentukan wajah dunia dan rakyatlah yang akan menentukannya. Dalam hal ini Thedore Brameld mengatakan education as power

means copetent and strong enough to enable us, the majority of people,to decide what kind of a world (pendidikan merupakan kekuatan berarti, mempunyai kewenangan yang

cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu).

Begitu pentingnya pendidikan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) berkepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga mencanangkan empat pilar pendidikan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together.

Salah satu tujuan dibentuknya pemerintah Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa;”Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya” (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945). Sementara ayat 4 berbunyi: “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi penyelenggaraan pendidikan nasional”. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan kemudahan, dan menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (Pasal 31 Amandemen ke-4).

Sementara itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN No.20 Tahun 2003).

Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai kekuatan strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah NKRI dengan delapan Standar Nasional LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7387 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH/RA/BA TAHUN ANGGARAN 2017

(8)

BAB I PENDAHULUAN (4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan Pendidikan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan. Salah satu standar nasional pendidikan tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang kemudian diatur lebih rinci dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Madrasah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Madrasah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Madrasah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Standar Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu madrasah. “Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 8).

Selanjutnya pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bertekad untuk menata paradigma pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan prasarana melalui berbagai program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan bantuan sarana prasarana

(planning), pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras pada madrasah

dapat berjalan dengan baik. Di sinilah dibutuhkan pemahaman yang sama tentang paradigma manajemen pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan lain sebagainya.

(9)

BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan Bantuan Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) menggunakan mekanisme Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 173/PMK.05/2016 Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015, yaitu bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Dalam PMK tersebut, Pasal 24 dinyatakan bahwa Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang.

Pelaksanaan dengan cara mekanisme Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya masyarakat; Kedua, Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; Ketiga, Penerima bantuan Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) adalah lembaga masyarakat yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan lokasi, karakteristik, dan satuan biaya yang berbeda sesuai dengan lokasi dan daerah penerima bantuan.

Petunjuk Teknis Sarana Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) diperuntukan bagi Satuan Kerja (Satker) pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan menggunakan Skema Bantuan Pemerintah. Bagi Satker yang menggunakan skema pengadaan barang/jasa dengan penyedia, maka mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Dari dasar pemikiran tersebut di atas, di susun Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair yang mengacu pada PMK Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas PMK Nomor 168/PMK.05/2015 dan PMA 67 tahun 2015 sebagai acuan dan pedoman dalam mengimplementasikan Bantuan.

B. Dasar Hukum

Bantuan Sarana Meubelair Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) tahun anggaran 2017 ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar sebagai berikut:

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4400);

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5767);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); sebagaimanatelah beberapa kali terakhirdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor13Tahun2015tentang PerubahanKeduaAtas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5670);

7. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;

8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa; 9. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

(11)

BAB I PENDAHULUAN 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah

Pada Kementerian Agama.

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementarian Agama;

C. Pengertian

1. Bantuan Pemerintah

Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah.

2. Sarana Prasarana

Sarana adalah yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,

buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Prasarana adalah yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan

pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Yang dimaksud Bantuan Sarana Prasarana (sarpras) Pendidikan Madrasah (Termasuk Meubelair) dalam juknis ini adalah bantuan sarana prasarana pendidikan yang diberikan kepada madrasah, tidak termasuk bantuan untuk keperluan pembangunan gedung/ bangunan.

3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan.

4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab

atas pelaksanaan Bantuan Pemerintah.

6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah membayar.

7. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.

8. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Provinsi/Kan Kemenag Kab-Kota/Madrasah Negeri).

9. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Kepala Madrasah penerima bantuan pemerintah.

10. Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) adalah unit yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran danmelaksanakan pembayaran.

11. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku BUN. untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.

12. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan.

13. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 16. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dari Belanja Negara (APBN).

D. Tujuan

1. Tujuan Bantuan

Bantuan Sarana Meubelair Madrasah merupakan bantuan untuk insentif, stimulan, memacu partisipasi madrasah dan masyarakat guna memenuhi sarana pendidikan. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana yang diajukan oleh madrasah.

Bantuan Sarana Meubelair bertujuan untuk meningkatkan sarana pendidikan dilingkungan madrasah untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) guna memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) Madrasah. Hal ini sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan prasarana.

2. Tujuan Petunjuk Teknis

Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:

1. Menstandarisasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair di seluruh Indonesia;

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair dimadrasah;

3. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bantuan Sarana Meubelair dimadrasah.

E. Jenis dan Sasaran Bantuan 1. Jenis Bantuan

Jenis Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 adalah bantuan dalam bentuk uang, untuk pembelian meubelair pada madrasah (MI, MTs, MA dan RA).

2. Sasaran Bantuan

Sasaran Bantuan Sarana Meubelair adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dan Raudlatul Athfal (RA) yang memenuhi persyaratan di seluruh Indonesia.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

F. Pemberi Bantuan

Pemberi Bantuan Sarana Meubelair adalah Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kanwil Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Provinsi dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

(15)

BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

BAB II

ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

A. Asas Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang efektif dan efisien.Oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan. Adapun asas pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Tahun Anggaran 2017 meliputi:

1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;

2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;

3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;

4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;

5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh madrasah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

B. Persyaratan

Syarat-syarat penerima Bantuan Sarana Meubelair adalah madrasah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Mengajukan proposal permohonan bantuan;

2. Rekomendasi dari Kanwil Kemenag Provinsi/Kankemenag Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang;

3. Memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM);

4. Memiliki izin operasional;

5. Memiliki NPWP Madrasah/Yayasan;

6. Memiliki Nomor Rekening atas nama Madrasah;

7. Belum memiliki sarana pendidikan yang memenuhi standar sarana prasarana pendidikan;

(16)

BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

8. Pada tahun anggaran 2017 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang bersumber dari dana APBN/APBD;

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

1. Madrasah dapat mengajukan proposal ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Sistem Informasi

Manajemen Sarana dan Prasarana (Simsarpras :

www.sarprasmadrasah.kemenag.go.id/sarpras) secara online.

2. Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada.

3. Dalam hal memastikan terhadap kelayakan sasaran Bantuan Pemerintah, dilakukan verifikasi factual atau visitasi lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh PPK dimana anggaran tersebut berada.

4. Penetapan keputusan calon penerima bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Selanjutnya untuk pencairan anggaran ditetapkan surat keputusan penerima bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA dimana anggaran tersebut berada.

5. Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan. 6. Proses pencairan anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Madrasah melaksanakan bantuan sesuai dengan mekanisme pelaksanaan bantuan pemerintah.

8. Madrasah melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan/Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

(17)

BAB I I AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN Mekanisme pelaksanaan bantuan dalam bentuk uang:

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender setelah dana diterima.

Penerimaan Proposal Pengolahan Proposal Verifikasi Administratif Bimbingan teknis Pelaporan Pelaksanaan Program Monitoring Penetapan calon penerima Pelaksanaan Bantuan Proses Pencairan

(18)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

BAB III

ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi

Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana Meubelair akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. 3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. 4. Madrasah Penerima Bantuan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah;

b) Membuat Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017;

c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 kepada Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

e) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi Madrasah calon penerima bantuan;

(19)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB keputusan penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah di wilayah masing-masing;

h) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama/Kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah penerima bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; (lampiran: Format 1)

i) Memberikan bimtek kepada Madrasah penerima bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

j) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran dari DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

k) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun anggaran 2017;

l) Meminta laporan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair dari Madrasah penerima bantuan (anggaran DIPA Direktorat KSKK) dan summary laporan dari Kanwil Kemenag Propinsi;

m) Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah sebagai bahan masukan untuk kebijakan selanjutnya.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor Kementerian Agama Provinsi;

b) Melakukan sosialisasi kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017;

c) Meneruskan usulan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah melalui Simsarpras untuk alokasi anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi Madrasah calon penerima bantuan;

e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon Madrasah penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017 kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan berdasarkan Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bagi penerima Bantuan

(20)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017, apabila anggaran bantuan ada pada DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi;

g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi; (lampiran: Format 1);

h) Bimbingan teknis dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan atau dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah;

i) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran pada DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi;

j) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah;

k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah;

l) Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur KSKK tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah disertai dengan data dukung (softcopy).

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Sarana Meubelair tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor Kementerian Agama Kab/Kota;

b) Melakukan sosialisasi kepada Madrasah tentang Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017;

c) Meneruskan usulan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah melalui Simsarpras untuk alokasi anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi;

d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi usulan dari Madrasah;

(21)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Meubelair Madrasah tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama/kontrak bantuan pemerintah dengan Madrasah penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; (lampiran: Format 1);

h) Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah tahun 2017;

i) Melakukan proses pencairan bantuan untuk anggaran pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

j) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah;

k) Melakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah;

l) Melaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah tentang pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah.

4. Madrasah Penerima Bantuan

a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair yang meliputi: 1) Menentukan jumlah kebutuhan Sarana Meubelair di madrasah; 2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (lampiran: Format 2)

b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran. Nama yang masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap. UPKK terdiri dari:

1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara

c) Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Bantuan Pemerintah dengan:

1) PPK pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan jika anggaran berasal dari DIPA Ditjen Pendidikan Islam;

2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi;

(22)

BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB 3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran

pada DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

d) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan pencairan.

e) Membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah /Kanwil Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan sistematika terlampir (lampiran: Format 4).

(23)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

BAB IV

RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

Ruang lingkup kebutuhan sarana meubelair adalah seperangkat sarana Pendidikan yang dibutuhkan oleh madrasah dalam mendukung peningkatan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Berikut ini adalah daftar kebutuhan sarana meubelair yang dapat diadakan melalui bantuan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Pembelian sarana meubelair tersebut dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat.

A. Sarana Meubelair pada Madrasah Ibtidaiyah (MI)

1. Ruang Kelas terdapat Sarana sebagaimana tabel berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik, minimum dibedakan untuk kelas 1-3 dan kelas 4-6. Desain memungkin-kan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat. stabil, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.5 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas. Tertutup dan dapat dikunci.

1.6 Rak hasil karya siswa

1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran memadai untuk meletakkan hasil karya seluruh siswa yang ada di kelas. Dapat berupa rak terbuka atau lemari.

1.7 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 1.8 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.

Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

(24)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

3. Laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

4. Ruang Kepala Madrasah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum tabel berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

2 Perabot

2.1 Rak buku 1 set/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah.

2.2 Rak majalah 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi surat kabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah.

2.4 Meja baca 10

buah/madrasah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh pe-serta didik. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

2.5 Kursi baca 10

buah/madrasah Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk

bekerja dengan nyaman. 2,7

Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas Kuat. stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.8 Lemari katalog 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapal diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.

2.9 Lemari 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci.

2.10 Papan

pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m

2

. 2.11

Meja multimedia 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyim-pan seluruh alat peraga. Tertutup dan dapat dikunci. Dapat memanfaatkan lemari yang terdapat di ruang kelas

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

(25)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

5. Ruang Guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum tabel berikut :

6. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimanatercantum pada tabel berikut :

7. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimanatercantum pada tabel berikut :

B. Sarana Meubelair Pada Madrasah Tsanawiyah (MTs)

1. Ruang Kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.

1.3 Lemari 1 buah/guru atau 1 bu-ah digunakan bersama oleh semua guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci.

1.4 Papan statistik 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

1.5 Papan

pengumuman 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari/rak 1buah/tempat ibadah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1buah/siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan

mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 1.2 Meja siswa 1buah/siswa

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok usia siswa dan mendukung postur tubuh yang baik. Desain

memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

(26)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

3. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

dapat dikunci.

1.6 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 1.7 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

2 Perabot

2.1 Rak buku 1 set/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah.

2.2 Rak majalah 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah.

2.4 Meja baca 15

buah/madrasah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain meja memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

2.5 Kursi baca 15

buah/madrasah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar.

2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.7 Meja kerja/

sirkulasi 1 buah/petugas

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.8 Lemari katalog 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemarii katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.

2.9 Lemari 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menam-pung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan. Dapat dikunci.

2.10 Papan

pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m

2

.

2.11 Meja multimedia 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menam-pung seluruh peralatan multimedia.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi 1 buah/siswa, ditambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan. 1.2 Meja siswa

1 buah/7 siswa

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok

(27)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

4. Ruang Kepala Madrasah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

5. Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

6. Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci.

2 Media Pendidikan

2.1 Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.3 Kursi dan meja

tamu 1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman.

1.4 Lemari 1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan madrasah/madrasah Tertutup dan dapat dikunci.

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1m2.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/guru, ditambah 1 buah/ 1 wakil kepala madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.

1.3 Lemari

1 buah/guru, atau 1 buah digunakan ber-sama oleh semua guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru unluk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci.

1.4 Kursi tamu 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

1.6 Papan

pengumuman 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan administrasi. 1.3 Lemari 1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi madrasah/ madrasah Tertutup dan dapat dikunci.

(28)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

7. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

8. Ruang konseling dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

9. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

10. Ruang organisasi kesiswaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

C. Sarana Meubelair Pada MA

1. Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Lemari/rak 1 buah/tempat ibadah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan ibadah.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.2 Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.3 Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. 1.5 Papan kegiatan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempat tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.2 Kursi 4 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.3 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

(29)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

2. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

3. Ruang laboratorium biologi dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.5 Lemari 1 buah/ruang

Kuat, stabil, aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perleng-kapan yang diperlukan kelas tersebut. Tertutup dan dapat dikunci.

1.6 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 60 cm x 120 cm. 2 Media Pendidikan

2.1 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Diskripsi

2 Perabot

2.1 Rak buku 1 set/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh ko-leksi dengan baik. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi buku dengan mudah.

2.2

Rak majalah 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

2.3 Rak surat kabar 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan siswa menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah.

2.4 Meja baca 15

buah/madrasah

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja.

2.5 Kursi baca 15

buah/madrasah

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 2.6 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja

dengan nyaman.

2.7 Meja kerja/sirkulasi 1 buah/petugas Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2.8 Lemari katalog 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.

2.9 Lemari 1 buah/madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci dan ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaan.

2.10 Papan pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 1 m2.

2.11 Meja multimedia 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi

1 buah/siswa, tambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa

Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah dibersihkan. Luas memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi memungkinkan seluruh siswa dapat

(30)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

4. Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

5. Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua alat. Tertutup dan dapat dikunci.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan. Tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci. 1.7 Bak cuci 1 buah/2kelom-pok, tambah 1 buah di ruang persiapan

Tersedia air bersih dalam jumlah memadai. 2 Media Pendidikan

2.1

Papan tulis 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi

1 buah/siswa, ditambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.2 Meja kerja

1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang. 1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan. 1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan

materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat.

2 Media Pendidikan

2.1 Papan tulis 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi 1buah/siswa, ditambah 1 buah/ guru

Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok

(31)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

6. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

7. Ruang laboratorium bahasa dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

bahan, tidak mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat. Pintu geser, berkunci.

1.7 Lemari asam 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam Iemari minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi tahan karat, tahan asam, mempunyai pintu kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian, mempunyai pencahayaan yang baik, saluran buangan gas langsung keluar dan terpompa, mempunyai saluran air bersih dan buangan.

2 Media Pendidikan

2.1 Papan tulis 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi peserta

didik

1 buah/peserta didik

Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar. 1.2

Meja 1 buah/2 peserta

didik

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk

menampung 1 unit komputer dan siswa bekerja berdua. Jika CPU diletakkan di bawah meja maka harus

mempunyai dudukan minimum setinggi 15 cm. Kaki siswa dapat masuk ke bawah meja dengan nyaman.

1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran kursi memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru

1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

2 Media Pendidikan

2.1 Papan lulis 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi siswa 1 buah/ siswa Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.2 Meja siswa 1 buah/ siswa

Kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan oleh siswa. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain meja memungkinkan kaki siswa masuk dengan leluasa ke bawah meja. Meja tidak diperlukan jika kursi sudah dilengkapi tempat menulis.

1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nvaman.

1.5 Lemari 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang mendukung kegiatan praktik bahasa. Tertutup dan dapat dikunci.

2 Media Pendidikan

2.1 Papan tulis 1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

(32)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

8. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

9. Ruang guru dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

10. Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.3 Kursi dan meja

tamu 1 set/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman.

1.4 Lemari 1 buah/ruang

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan madrasah/madrasah Tertutup dan dapat dikunci.

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot 1.1 Kursi kerja 1 buah/guru ditam-bah 1 buah/1 wakil kepala madrasah

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.2 Meja kerja 1 buah/guru

Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.

1.3 Lemari 1 buah/guru atau 1 buah yang diguna-kan bersama oleh semua guru

Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci.

1.4 Kursi tamu 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.

1.6 Papan pengumuman 1 buah/madrasah Kuat, stabil, dan aman.Berupa papan tulis ukuran minimum 1 m2.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman

1.2 Meja kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan administrasi.

1.3 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi

madrasah/ madrasah, Tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan tulis berukuran

(33)

BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA MEUBELAIR PADA MADRASAH

12. Ruang konseling dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

13. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut :

14. Ruang organisasi kesiswaan dilengkapi sarana seperti tercantum pada tabel berikut :

Sarana Meubelair yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan madrasah dan jumlah anggaran bantuan yang diterima.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

1.2 Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.3 Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

1.4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. 1.5 Papan kegiatan 1 buah/ruang

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempal tidur 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.2 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci 1.3 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

1.4 Kursi 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja 1 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.2 Kursi 4 buah/ruang Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 1.3 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.

(34)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI

BAB V

PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran

Sumber dana Bantuan Sarana Meubelair berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Besarnya dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam/Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai pada DIPA masing-masing satuan kerja.

B. Mekanisme Pencairan Dana

Mekanisme pencairan bantuan sarana meubelair diberikan dalam bentuk uang. Penyaluran bantuan dilakukan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening penerima bantuan sarana/prasarana (Pasal 25 ayat 3, PMK 168 Tahun 2015). Pencairan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang (Pasal 24 huruf a, PMK 168 Tahun 2015) dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan sarana/prasarana.

Mekanisme pencairan anggaran Bantuan Sarana Meubelair Madrasah kepada penerima dilakukan sekaligus dalam satu tahap 100% dengan syarat-syarat sebagai berikut :

a) Madrasah Penerima Bantuan mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana anggaran tersebut berada.Dokumen tersebut meliputi:

1) Surat Permohonan Pencairan

(35)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI aktif;

8) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. (Lampiran: Format 5)

b) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah;

c) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang untuk pembayaran serta menerbitkan SPP setelah pengujian berdasarkan petunjuk teknis;

d) SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya. Setelah proses pencairan selesai Madrasah wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan..

Mekanisme Pencairan Bantuan

C. Ketentuan Perpajakan

Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota tidak memungut pajak pada saat pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut pajak sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan dengan dilampiri:

a. Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang

telah ditandatangani oleh penerima bantuan.

(36)

BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSI

D. Sanksi

Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk tehnis, lembaga yang tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk tehnis dan peraturan yang berlaku maka:

1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun yang akan datang.

(37)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB VI

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah telah diterima dan dimanfaatkan dengan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Selain itu, Monev dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program Bantuan Sarana Meubelair Madrasah berjalan secara optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam pengembangan sarana dan prasarana Madrasah dimasa yang akan datang.

Monev dilaksanakan secara berkala oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu sehingga bantuan Madrasah berjalan secara transparan dan akuntable.

B. Laporan Pertanggungjawaban

Penerima dana Bantuan Sarana Meubelair Madrasah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;(Lampiran : Format 6)

2. Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan diatas materai 6000; (Lampiran : Format 7) 3. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;

4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; 5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika tidak dimanfaatkan untuk lainnya).

(38)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Madrasah penerima bantuan diharuskan menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi Bantuan Sarana Meubelair Madrasah. Mekanisme pelaporan dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu mengirimkan laporan hardcopy dan mengirimkan softcopy secara elektronik melalui web sarpras yaitu :

www.sarprasmadrasah.kemenag.go.id/emonev. Sedangkan laporan hardcopy dibuat dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi Keuangan dengan sistematika sebagai berikut:

1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:

Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan

Bantuan Sarana Meubelair Madrasah, tujuan dan sasaran bantuan.

Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari pembentukan UPKK, persiapan, pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis (Juknis) bantuan ini.

Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan Bantuan Sarana

Meubelair Madrasah, kendala yang dihadapi, saran dan rekomendasi. Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:

a. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

b. Foto-foto kegiatan sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan pekerjaan. 2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran Bantuan Sarana Meubelair Madrasah dan dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti lainnya.

Laporan pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat :

a. Rangkap 2 (dua); 1 (satu) untuk Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan c.q. Subdit Sarana dan 1 (satu) Kanwil Kemenag Propinsi c.q.

(39)

BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Madrasah apabila anggaran di DIPA Kanwil Kemenag Propinsi atau Kankemenag Kab/Kota.

c. Asli untuk Madrasah.

C. Penyerahan Aset

Meubelair yang telah dibeli oleh madrasah selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Agama, Kabupaten/Kota/Kanwil Kementerian Agama/Direktorat KSKK (dimana anggaran berada) dengan penandatanganan berita acara serah terima aset (Lampiran: Format 8).

Kementerian Agama mencatatkan Aset tersebut dalam Aplikasi SIMAK Persediaan. Selanjutnya Kementerian Agama menyerahkan Aset meubelair kepada Madrasah/RA penerima bantuan untuk dimanfaatkan bagi pengembangan mutu madrasah.

(40)

BAB VII PENUTUP

BAB VII PENUTUP

Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Sarana Meubelair Madrasah diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan Madrasah Penerima Bantuan pada tahun anggaran 2017 dengan baik.

Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan ini, baik langsung maupun tidak langsung terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Meubelair Madrasah. Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan.

Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi Madrasah penerima Bantuan Sarana Meubelair Madrasah serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan. Semoga Allah SWT meridlai segala ikhtiar untuk mengembangkan dan memajukan Madrasah, salah satunya dengan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal dibidang sarana dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan disempurnakan kemudian.

DIREKTUR JENDERAL,

(41)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama 2. Format 2 : Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) 3. Format 3 : Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 4. Format 4 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban 5. Format 5 : Contoh Kuitansi

6. Format 6 : Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan 7. Format 7 : Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan 8. Format 8 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset

(42)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA

BANTUAN SARANA MEUBELAIR MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2017

Nomor: …………..(nomor surat dari K/L)

Pada hari ini, ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu tujuh belas kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : --- (nama) NIP : --- (NIP)

Jabatan : --- (jabatan pada satuan kerja Kemenag) Alamat : --- (alamat kantor tempat kerja)

Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ---(institusi tempat kerja), berkedudukan di ---(alamat). Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : --- (nama kepala Madrasah) Jabatan : --- (Kepala Madrasah) Alamat : --- (alamat)

Selaku Kepala Madrasah yang bertindak untuk dan atas nama --- (nama Madrasah), alamat --- (alamat).

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama, dalam rangka pelaksanaan Bantuan Sarana Meubelair Madrasah dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

KETENTUAN UMUM

1. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana Pihak Pertama mengikat Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk pelaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan Sarana Meubelair Madrasah;

2. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua tanpa ada unsur paksaan.

Pasal 2

Referensi

Dokumen terkait

Yang menjadi fokus penelitian ini adalah bagaimana rekrutmen kepala madrasah di kantor wilayah kementerian agama provinsi lampung dalam hal pelaksanaan

Apakah Kantor Kementerian Agama membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif?. (Cek bukti fisik pada dokumen LAKIP atau

Sumber dana berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian

JADWAL PELAKSANAAN LOMBA MADRASAH SEHAT TINGKAT RA/BA/TA, MI, MTs, dan MA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.. KANTOR KEMENTERIAN

DAFTAR QUOTA CALON PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) JENJANG MA DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PONOROGO..

Sumber dana Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Madrasah/RA/BA berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat

Sumber dana berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian

Surat Laporan Pertanggujawaban Peneriman Bantuan Insentif ditujukan Ke: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren