• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

48

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Profil Objek Penelitian

Pada bab ini yang menjadi objek penelitian adalah store atmosphere,

lokasi dan keputusan pembelian pada Kofluck Ciliwung yang berlokasi di Jl.

Ciliwung No.17 A, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115.

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kembali pada hari-hari di 2012 Nosa Sipda Pratama memulai bisnis pertamanya di bidang kuliner; keripik singkong buatan rumah yang dia jual di kampusnya, lalu dia pindah ke makanan pinggir jalan bernama Warung Pyramid, karena dalam pikirannya semua orang perlu makan dan karena modalnya terbatas yang dia peroleh dari permainan bola basket maka dari itu dia memulai Warung Piramid di tenda kecil 3m x 4m di jalan, ia menjual lele goreng dan ayam. Seiring berjalannya waktu, ia mencari peluang lain yang memiliki sedikit kesalahan yaitu kopi; semakin banyak kopi disimpan semakin baik rasanya. Oleh karena itu, Koffie Lucky ditemukan pada tahun 2015. Nosa ingin orang yang minum kopinya merasa beruntung pada saat secangkir kopi jatuh di tenggorokan mereka. Pada tahun pertama Kofluck, ada beberapa kegagalan yang dia hadapi, seperti, diakali oleh seseorang yang menawarkan biji kopi buruk. Belajar dari pengalaman yang dia hadapi, dia bertemu petani di sekitar ladangnya dan belajar dari mereka. Sekarang biji kopi Kofluck dapat pergi ke pasar lokal dan internasional. Kedai kopi Kofluck juga diperluas, sekarang ada 4 toko di 3 kota berbeda. Koffie Lucky yang terkenal dengan sebutan Kofluck, bisnis berjalan di bidang coffee shop yang dibangun pada tahun 2015 yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, pada tahun 2017 diperluas ke Batam, Kepulauan Riau, 54 Indonesia, pada awal tahun 2018 Kofluck membuka cabang lain di satu dari kota yang sibuk di Jawa Barat, Depok, letaknya sangat strategis di dekat Universitas Indonesia, universitas terbesar dan terbaik di

(2)

Indonesia. Kofluck menjual kopi dan minuman varian lain yang memiliki rasa berbeda dengan warung kopi lainnya karena biji kopi tersebut diproduksi di kebun sendiri yaitu di Ciwidey, Jawa Barat dan diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik. Tidak hanya kopi tetapi juga minuman lain dengan bubuk buatan sendiri dengan bebas pengawet seperti; talas, cokelat, teh hijau, beludru merah, dan alpukat. Seperti kita ketahui bahwa para penyuka kopi semakin hari ini tumbuh sehingga Kofluck lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas rasa yang membuat emosi konsumen muncul.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi: Menjadi Cafe yang semakin maju dan berkembang juga selalu menjaga kualitas makanan dan minuman yang disajikan di Kofluck Ciliwung. Misi:

1. Memberikan pelayanan yang terbaik

2. Memberikan fasilitas terbaik demi sebuah kenyamanan 3. Semakin kreatif dalam kreasi makanan dan minuman Tujuan:

1 Memberikan pelayanan yang terbaik untuk menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggannya dan menjadi pelanggan setia di Kofluck Ciliwung 2 Memberikan fasilitas-fasilitas yang baik untuk pelanggan dengan tempat

yang strategis dan luas juga fasilitas free internet (wi-fi) untuk para pelangan Kofluck Ciliwung

3 Berencana membuka cabang-cabang yang baru agar nama Kofluck semakin besar dan dikenal banyak orang.

4.1.3 Struktur Organisasi Kofluck Ciliwung

Struktur organisasi mempunyai arti penting karena struktur organisasi merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai bagian-bagian didalam suatu perusahaan. Dengan mengetahui struktur organisasi dapat diperoleh gambaran tentang bagian-bagian yang ada di dalamnya, apa

(3)

peranan masing-masing bagian tersebut dan wewenang serta tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kofluck Ciliwung Sumber: Manajemen Kofluck Ciliwung

4.1.4 Deskripsi Tugas

Ruang lingkup Kofluck Ciliwung dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pemilik bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di Kofluck Ciliwung.

2. Manager bertanggung jawab untuk :

a. Mengontrol proses transaksi jual-beli di Kofluck Ciliwung. b. Mengawasi pekerjaan para karyawan.

3. Kasir bertugas untuk :

a. Melakukan transaksi pembayaran customer. b. Membuat laporan pendapatan atau penjualan. 4. Bagian Operasional (Pelayan) bertugas untuk :

a. Mengantarkan makanan kepada konsumen.

b. Menulis pemesanan dari customer.

c. Memastikan customer telah dilayani dengan baik, dan pesanan makanan telah diantar kepada customer.

d. Bertanggungjawab atas semua fasilitas untuk customer, seperti sabun, kursi, dan lain lain.

PEMILIK

MANAGER

KASIR KEPALA DAPUR

(4)

e.Melaporkan setiap kegiatan dan pesanan kepada manager setiap harinya.

5. Kepala Dapur bertugas untuk :

a. Mengawasi pembuatan makanan oleh para chef. b. Mengawasi persediaan bahan makanan.

c. Mengatur pembelian bahan makanan.

4.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2017:2) metode penelitian yaitu :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif verifikatif. Data penelitian yang diperoleh tersebut diolah, dianalisis secara kuantitatif. Serta diproses lebih lanjut dengan alat bantu berupa dasar-dasar teori yang dipelajari sebelumnya sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti dan kemudian dari hasil tersebut ditarik kesimpulan

Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2017:29) adalah

Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Metode deskriptif ini merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

(5)

Kemudian definisi metode verikatif menurut Sugiyono (2017:32) sebagai berikut:

“Metode verifikatif adalah penelitian verifikatif pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X dan X terhadap Y. Verifikatif menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak”

4.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari pengamatan langsung pada perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data primer dari perusahaan tempat penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Kofluck Ciliwung .

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari literatur-literatur baik berupa buku-buku perpustakaan, karya ilmiah, literatur, jurnal dan referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian.

4.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Di dalam penelitian, tidakah selalu untuk meneliti seluruh jumlah individu dalam populasi karena di samping memakan biaya besar juga akan membutuhkan waktu yang lama. Karena itu, dari populasi tersebut dapat diambil suatu jumlah sampel yang memadai dan cukup representative dalam mewakili populasinya, untuk diteliti.

Menurut Sugiyono (2017:80) populasi yaitu :

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

(6)

Pengertian populasi menurut Zulganef (2008:133) dalam Suharto (2017:52:

Populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal-hal yang menarik bagi peneliti untuk ditelaah.

Apabila dalam populasi terdapat jumlah yang besar yang mengakibatkan peneliti tidak mungkin dapat mempelajari semua yang ada pada populasi oleh karena terbatasnya waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti mengambil sebagian sampel untuk diteliti yang tentunya mewakili populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang datang ke Kofluck Ciliwung.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2017:83) adalah sebagai berikut : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sampel dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya sehingga digunakan teknik atau rumus sesuai dengan teori Naresh K Malhotra (2014:291) yang menyatakan bahwa paling sedikit harus empat atau lima kali dari jumlah item pertanyaan. Berdasarkan rumus tersebut dapat dicari sampelnya sebagai berikut:

Sampel = 5 x jumlah item pertanyaan = 5 x 26

= 130

Sehingga dalam penelitian ini menggunakan 130 sampel. Dengan sampel sebanyak 130 dapat mewakili populasi yang ada.

Teknik penarikan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non-probability sampling, dimana setiap objek dalam suatu populasi yang bersifat homogen memperoleh kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian. Kriteria yang

(7)

ditentukan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Kofluck Ciliwung.

Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, teknik teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang-orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Martono, 2015:70). Sedangkan menurut Hasan (2014:68), sampling kebetulan merupakan bentuk sampling non probabilitas dimana anggota sampelnya yang dipilih diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan atau dilakukan seadanya, seperti mudah ditemui atau dijangkau atau kebetulan ditemukan.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam pengumpulan data digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Studi pustaka ( library research)

Merupakan penelitian secara teoritis untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan untuk mendapatkan teori yang diperlukan sebagai landasan teori masalah yang akan diteliti.

2. Penelitian lapangan (field research)

Merupakan penelitian lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data primer dengan cara sebagai berikut:

a. Kuesioner, yaitu usaha untuk memperoleh data yang diperlukan dengan membuat daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis dan diberikan kepada responden secara acak.

b. Meneliti dan mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan.

(8)

4.6 Operasionalisasi Variabel

Terdapat dua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel bebas ( independent variable)

Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas (dependent variable). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah store atmosphere (X1) dan lokasi (X2).

2. Variabel terikat (dependent variabel)

Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (independent variabel). Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.

Tabel 4.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Store Atmosphere (variable X1)

satu ritel marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga Ma’ruf (2014:201)

1. Exterior - Pintu masuk luas - Papan nama terlihat

jelas

- Bangunan terlihat unik

Ordinal

2. General Interior

- Pencahayaan di dalam ruangan baik

- Suhu ruangan terasa sejuk

- Ruangan terlihat bersih dan rapi

3. Store Layout - Ruang konsumen yang meliputi kursi, restroom dan lainnya tertata dengan baik - Pemanfaatan ruangan sudah teratur - Ruang karyawan terpisah 4. Interior (Point-of-Purchased) Displays - Tanda petunjuk terlihat jelas

- Adanya poster yang menarik

- Interior display disesuaikan dengan tema event

(9)

Lokasi (X2) Lokasi merupakan

keputusan yang dibuat perusahaan dimana perusahaan harus bertempat dan beroperasi

Lupiyoadi (2016:61)

1. Arus lalu lintas dan aksesibilitas - Dilalui kendaraan umum - Lokasi strategis Ordinal 2. Karakteristik lokasi

- Lokasi yang aman - Akses keluar masuk - Tempat parkir yang

luas Keputusan Pembelian (Y) Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk

Kotler dan Keller (2012;220)

1. Pilihan produk - Kebutuhan produk - Keberagaman varian

produk

- Kualitas produk

ordinal

2. Pilihan merek - Kepercayaan akan merek - Popularitas merek 3. Pilihan penyalur - Kemudahan mendapatkan produk - Ketersediaan produk 4. Jumlah pembelian - Kebutuhan akan produk

- Dalam jumlah yang banyak

4.7 Pengujian Instrumen Penelitian 4.7.1 Uji Validitas

Ada dua syarat penting yang berlaku untuk sebuah kuesioner yaitu valid dan reliabelnya instrumen yang ada dalam kuesioner tersebut, untuk itu perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2017:109).

Pengujian validitas menurut Simamora (2016 :172) yaitu :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang ingin di ukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang dapat dari variabel yang diteliti. Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu di uji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus teknik korelasi pearson, Umar (2014:114) sebagai berikut :

(10)

 

 ) ) ( )( ) ( ( ( ) ( ) ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rhitung = Keterangan :

r = korelasi product moment/korelasi pearson X = tiap item pertanyaan

Y = jumlah dari setiap pertanyaan

Semua item kuesioner yang digunakan untuk mengukur store atmosphere,

lokasidan keputusan pembelian, akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Correct item-Total Correlation

masing-masing butir pertanyaan. Apabila data perhitungan SPSS koefesien korelasi (r) diketahui bahwa seluruh korelasi item variabel X lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid. Begitu pula untuk variabel Y, jika seluruh korelasi item varibel Y lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid.

Kriteria pengujian validitas menurut Simamora (2016 : 174) keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

 Jika r hitung> r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.  Jika rhitung< r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

4.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana suatu instrumen bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2017:109).

Pengertian Reliabilitas menurut Simamora (2016 : 177), adalah : Tingkat kehandalan kuesioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Di dalam pengujian reliabilitas penulis menggunakan teknik belah dua (split half method) ganjil genap dimana peneliti mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok butir genap sebagai

(11)

belahan kedua. Adapun rumus yang digunakan menurut Umar (2014:118) adalah dengan menggunakan rumus spearman-brown:

b b i r 1 r x 2 r   Keterangan :

ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen.

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.

Untuk kuesioner yang mempunyai item banyak (Multi item quetionnaire) umumnya diukur melalui Cronbach Alpha. Pengukuran reliabilitas yang digunakan oleh penulis adalah one shoot atau pengukuran sekali saja yaitu pengukuran yang dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan skor total. SPSS memberi fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik

cronbach alpha. Menurut Umar (2014:120) Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.6.

4.8 Metode Analisis Data 4.8.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terdapat beberapa uji asumsi klasik yang terlebih dahulu harus dipenuhi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dimana dalam penelitian ini digunakan metode

Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan bantuan software SPSS. Pengambilan keputusan pada pengujian ini dilakukan sebagai berikut:

 Asymp. Sig < 0.05 = Distribusi Tidak Normal  Asymp. Sig > 0.05 = Distribusi Normal

(12)

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya adalah yang tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan cara melihat tabel VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF lebih dari 10 maka ada indikasi adanya multikolinieritas yang sebenarnya perlu dihindari.

Rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai VIF adalah :

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastis. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastis.

Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastis dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dengan dasar analisis sebagai berikut:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan terjadinya heteroskedastis.

Tolerance

(13)

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastis.

4.8.2 Analisis Koefisien Korelasi

Untuk menentukan hubungan antara kedua variabel yang ada, yaitu variabel independen dan variabel dependen, maka dilakukan uji korelasi Pearson. Rumus Korelasi Pearson Product Moment :

                               2 2 2 2 ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n j YX r Keterangan :

r = Koefisien korelasi Pearson antara item dengan variabel yang bersangkutan X = Skor Item dalam variabel

Y = Skor semua item dalam variabel n = Jumlah responden

Tabel 4.2

Tingkat Hubungan Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2017:231) 4.8.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara nol

(14)

dan satu (0 < R2<1). Nilai R2 yang mendekati 0 menunjukkan kemampuan variabel independen sangat terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukkan semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2016:176).

Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan program Microsoft/SPSS atau secara manual dengan rumus koefisien determinasi adalah :

Kd = r² x 100% Di mana :

Kd = koefisien determinasi r = koefisien korelasi

4.8.4 Teknik Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan Software SPSS Statistics dimana metode yang dipilih adalah metode analisis regresi berganda. Untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen atau tidak, dilakukan dengan melakukan Uji Koefisien Determinasi (R2), Uji Signifikansi Bersama (Uji Statistik F), dan Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) (Ghozali, 2016:182).

4.8.4.1 Uji Individu (Uji t)

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara individu guna menunjukan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam hal ini, variabel independennya yaitu storeatmosphere, dan lokasi. Sedangkan variabel dependennya yaitu keputusan pembelian. Langkah-langkah pengujian hipotesis secara individu adalah sebagai berikut:

(15)

1. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel X (variabel bebas) dan variabel Y (variabel terikat). Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1) Hipotesis Pertama

H0 : r1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian

H1 : r1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian

2) Hipotesis Kedua

H0 : r2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara lokasi terhadap keputusan pembelian

H2 : r2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara lokasi terhadap keputusan pembelian

2. Menentukan tingkat signifikasi sebesar α = 5%

Tingkat signifikasi 0.05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.

DF = n-(k+1)

3. Menghitung Uji t (t-test)

Keterangan:

bi : Koefisien regresi

Sbi : Standar deviasi koefisien regresi 4. Kriteria Pengambilan Keputusan

a. Ho tidak berhasil ditolak apabila t hitung ≤ t tabel, dengan demikian secara individu tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti.

(16)

b. Ho ditolak apabila t hitung > t tabel, dengan demikian secara individu ada pengaruh yang signifikan dari variabel yang diteliti

Atau perhitungan dengan menggunakan software SPSS : H0 ditolak atau pengaruh signifikansi apabila:

Significance < α = 0.05

H0 diterima atau pengaruh tidak signifikansi apabila: Significance > α = 0.05

4.8.4.2 Uji Bersama (Uji F)

Hipotesis nol yang dikemukakan dalam pengujian ini adalah bahwa semua variabel independen yang dipergunakan dalam model persamaan regresi serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka pedoman yang digunakan adalah jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak hipotesis nol (Ho) yang berarti koefisien signifikan secara statistik (Ghozali, 2016:182).

Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara bersama yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh secara bersama variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh, umumnya diformulasikan untuk ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1). H0 : β1= β2= 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama (bersama) dari store atmosphere (Variabel X1), dan lokasi (Variabel X2) terhadap keputusan pembelian (Variabel Y).

(17)

2). H1 : β1≠β2 ≠0 artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama (bersama) dari store atmosphere (Variabel X1) dan lokasi (Variabel X2) terhadap keputusan pembelian (Variabel Y).

2. Menentukan tingkat signifikasi sebesar α = 5%

Tingkat signifikansi 0.05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Dengan DF = n – (k+1)

3. Menghitung Uji (F-Test)

R² / k

F =

(1 – ) / (n k – 1) Sumber: Sugiyono (2017:257) Keterangan :

R2 : Koefisien determinasi gabungan

k : Jumlah variabel independen

n : Jumlah sampel 4. Kriteria Pengambilan Keputusan

a. Ho tidak berhasil ditolak apabila F hitung ≤ F tabel, dengan demikian secara bersama tidak ada pengaruh dari variabel yang diteliti.

b. Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, dengan demikian secara bersama ada pengaruh dari variabel yang diteliti

Atau perhitungan dengan menggunakan software SPSS 18,0: H0 ditolak atau pengaruh signifikansi apabila:

Significance F Change < α = 0.05

H0 diterima atau pengaruh tidak signifikansi apabila: Significance F Change > α = 0.05

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Strategi komunikasi yang digunakan oleh Kepala Madrasah dan guru-guru di MI Al-Abrar dengan menggunakan strategi komunikasi interpersonal (antarpribadi) baik itu dalam

Salah satu upaya untuk mendapatkan varietas kentang olahan sebagai bahan baku industri keripik kentang yang toleran terhadap hawar daun serta berdaya hasil tinggi telah

• Penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI 2010 sebagai acara yang mendidik dan menghibur bagi anak Indonesia : Bocah Petualang.. •

Hasil penelitian menemukan faktor-faktor pendorong keterpilihan tiga caleg perempuan dari faktor determinan, mereka menguasai modal politik hal ini memudahkan untuk membangun

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan hygiene genetalia dengan kejadian keputihan (Fluor Albus) pada remaja putri Madrasah Aliyah Sabilarrasyad Samarinda tahun

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

Berdasarkan wawancara kepada pemilik Butik Belleza dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya sistem informasi penjualan tunai berbasis web ini memberikan kemudahan