KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KAJIAN
FISKAL
REGIONAL
Triwulan II
2019
Penyusun:
Penanggung Jawab : Zaid Burhan Ibrahim Ketua Tim : Yusri
Koordinator : Tommy Hansen Panjaitan Editor & Desain Grafis : Arriza Adiya
Anggota : Nanang Heru Setyo Purdianto
DAFTAR
ISI
Daftar Isi i
Infografis Kajian Fiskal Regional ii
I. Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional 1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1
Inflasi 2
Indikator Kesejahteraan 3
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN 5
Pendapatan Negara 5
Belanja Negara 8
Prognosis Realisasi APBN 11
III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD 13
Pendapatan Daerah 13
Belanja Daerah 17
Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun 2019 18
IV. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian
(APBN dan APBD) 19
Pendapatan Konsolidasian 19
Belanja Konsolidasian 21
Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Indikator Ekonomi 22
Regional
V. Berita / Isu Fiskal Terpilih 23
Potensi Wisata Syariah 23
S
54%
Pendapatan Konsolidasian Rp21.038,52 miliar46%
Belanja Konsolidasian Rp18.235,97 miliarPOSTUR ANGGARAN
POSTUR ANGGARAN APBN
POSTUR ANGGARAN APBD
21,06%
Bukan Pajak Rp431,77 miliar
78,94%
Pajak Rp1.618,27 miliarPendapatan
Belanja
0,19% Bansos Rp11,41 miliar14,55%
Modal Rp877,91 miliar35,15%
Barang Rp2.121,17 miliar50,11%
Pegawai Rp3.023,32 miliarPendapatan
0,37% Lainnya Rp69,39 miliar 0,45% Hibah Rp84,75 miliar 4,45% Pajak Rp844,74 miliar 6,85% Bukan Pajak Rp1.299,87 miliar87,89%
Transfer Rp16.689,73 miliar
Belanja
0,27%
Tak Terduga Rp33,47 miliar
0,77%
Bansos Rp94,50 miliar
4,39%
Belanja Lainnya Rp535,10 miliar
5,93% Modal Rp723,33 miliar 19,48% Transfer Rp2.377,44 miliar 22,28% Barang Rp2.718,46 miliar 46,88% Pegawai Rp5.719,85 miliar
CAPAIAN INDIKATOR PEMBANGUNAN
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Target RKP Aceh 2019 : 70,92 Capaian s.d 2018 : 71,19 PERTUMBUHAN EKONOMI Target RKP Aceh 2019 : 5,00% Capaian s.d Triwulan II : 3,71% INFLASI Target RKP Aceh 2019 : 4,00% Capaian s.d Triwulan II : 2,73%
ANGKA KETIMPANGAN (RASIO GINI)
Target RKP Aceh 2019 : 0,32 Capaian s.d Maret 2019 : 0,32 ANGKA PENGANGGURAN Target RKP Aceh 2019 : 6,85% Capaian s.d Februari 2019 : 5,53% ANGKA KEMISKINAN Target RKP Aceh 2019 : 15,43% Capaian s.d Maret 2019 : 15,32% PERTUMBUHAN
EKONOMI
SUMSEL 5,80% LAMPUNG 5,62% SUMUT 5,25% BENGKULU 5,05% SUMBAR 5,02% JAMBI 4,82% KEPRI 4,66% ACEH 3,71% BABEL 3,49% RIAU 2,80% NASIONAL ACEH (MIGAS)ACEH (NON MIGAS) 3,97% 3,71%
5,05%
I N F O G R A F I S
K A J I A N F I S K A L R E G I O N A L
PERKEMBANGAN &
ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
I
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Taman Laut Pulau Rubiah Merupakan sebuah pulau cantik yang masih asri dengan luas wilayah sekitar
Taman Laut Pulau Rubiah
PULAU RUBIAH1
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019 I. Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
ampai dengan Triwulan II 2019, Pertumbuhan Ekonomi Aceh mencapai 3,71 persen (y-on-y), persentase penduduk miskin 15,32 persen (per Maret 2019), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,53 persen (per Februari 2019), IPM sebesar 71,19 (2018), Ketimpangan/Gini Ratio sebesar 0,32 (per Maret 2019), dan inflasi sebesar 2,73 persen (y-on-y per Juni 2019). Hampir semua indikator pembangunan telah sesuai target, kecuali Pertumbuan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 mengalami sedikit penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Untuk angka kemiskinan dan pengangguran, walaupun telah sesuai dengan target, namun angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh juga masih cukup tinggi. Program-program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan diindikasikan belum berjalan sebagaimana mestinya, sehingga diharapkan ada usaha lebih dari pemerintah untuk lebih concern dalam pelaksanaan program-program tersebut.
Perbandingan Target dalam KUA Provinsi Aceh dengan Capaian s.d Triwulan I I 2019
Indikator Ekonomi Makro Target KUA Aceh 2019 Aceh Q2 2019 Nasional Q2 2019
Pertumbuhan Ekonomi 5,00% 3,71% 5,05% Kemiskinan 15,43% 15.32% 9.41% Pengangguran 6,85% 5.53% 5.01% IPM 70,92 71.19 71.39 Gini Ratio 0,32 0.32 0.38 Inflasi 4,00% 2,73% 3,28%
A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Aceh (ADHB) pada triwulan II 2019 sebesar 40,89 triliun, dan secara agregat 2019 (ditambah triwulan I) sebesar 79,73 triliun. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II 2019 mencapai 3,71 persen, artinya menurun 17 basis poin dari triwulan sebelumnya, serta lebih rendah 134 basis poin dari pertumbuhan ekonomi nasional. Jika
komponen migas dihilangkan,
ekonomi Aceh tumbuh sebesar 3,97 persen, artinya terdapat andil
komponen migas dalam
pertumbuhan Aceh pada periode ini. Jika dihitung secara agregat (c-to-c)
S
Sumber: Bappeda dan BPS Aceh, 2019 (diolah)
3 7 ,1 3 38 ,8 3 3 9 ,7 6 4 0 ,1 9 3 8 ,8 4 40 ,8 9 3 5 ,8 0 37 ,4 1 3 8 ,2 3 3 8 ,9 1 3 7 ,4 5 39 ,4 5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2018 2019 (d al am t ri liu n R p )
PDRB Aceh per Triwulan
PDRB (dengan Migas) PDRB Tanpa M igas
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2018-2019 (diolah)
3,34% 5,74% 4,03% 5,43% 3,88% 3,71% 3,65% 5,72% 3,75% 5,09% 3,88% 3,97% 5,06% 5,27% 5,17% 5,18% 5,07% 5,05% 3,00% 4,00% 5,00% 6,00% Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2018 2019
Pertumbuhan Ekonomi Aceh dan Nasional
YoY Pertumbuhan ekonomi Aceh (dengan migas) YoY Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas YoY Pertumbuhan ekonomi Nasional
I. Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
PDRB Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 3,80 persen dengan migas. Hal ini mengindikasikan bahwa pada periode triwulan II, terjadi percepatan yang begitu signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Aceh.
Dari 7 Jenis Lapangan
Usaha Terbesar penunjang
Pertumbuhan PDRB, terdapat 4
sektor yang mengalami
pertumbuhan negatif diantara-nya ialah Transportasi (-2,12%),
Konstruksi (-0,69%), Adm.
Pemerintahan (-0,5%) dan
Industri Pengolahan (-0.27%). Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menjadi sektor dengan share tertinggi dalam struktur PDRB Aceh yaitu 12,11 triliun atau 29,62 persen dari total PDRB Aceh Triwulan II 2019.
Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga masih menjadi kontributor tertinggi dalam ekonomi Aceh, diikuti PMTB dan
Belanja Pemerintah.
Dikurangi Impor luar Negeri mengalami kenaikan paling signifikan yaitu sebesar 68,83 persen, diikuti Ekspor Luar Negeri dengan kenaikan sebesar 22,51 persen.
B. Inflasi
Secara m-to-m,
pada bulan Mei tercatat inflasi Aceh mengalami kenaikan yang cukup tinggi, setelah periode deflasi pada bulan Februari dan Maret. Tren kenaikan tersebut bahkan lebih tajam dari inflasi nasional. 0 ,8 4 0 ,2 4 0 ,2 6 -0 ,7 4 0 ,3 2 0 ,6 2 0 ,3 8 0 ,4 0 -0 ,6 0 -0 ,3 4 0 ,4 2 1 ,2 7 0 ,4 7 0 ,5 9 0 ,2 8 -0 ,0 5 -0 ,1 8 0 ,2 8 0 ,2 7 0 ,6 2 0 ,3 2 -0 ,0 8 0 ,1 1 0 ,4 4 0 ,6 8 0 ,5 5 -0,80 -0,30 0,20 0,70 1,20
Inflasi M-to-M Aceh dan Nasional
M-to-M Aceh M-to-M N asional
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah) 12,11 6,61 4,39 3,32 2,55 2,03 1,99 4,26% 6,84% -0,51% -0,69% -2,12% -0,27% 3,60% -4,00% -2,00% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 0 5 10 15 Pertanian, Kehutanan, Perikanan Perdagangan dan Reparasi Administrasi Pemerintahan Konstruksi Transportasi dan Pergudangan Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian (t ri liu n r u p ia h )
Pertumbuhan PDRB Sektoral untuk 7 Jenis Lapangan Usaha Terbesar PDRB Q2 2019 (triliun Rp) % YoY 25,30 0,95 10,14 14,24 0,00 1,56 1,22 -10,09 3,66% 20,00% 2,50% 5,30% -102,07% 22,51% 68,83% 5,77% -150,00% -100,00% -50,00% 0,00% 50,00% 100,00% -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00
Ruma h Tang ga LN PRT Pemeri nta h PM TB Peruba han Inv entori
E kspor Lua r N eg eri
Di kura ng i Impor Lua r Neg eri
N et E ks por Anta rda erah
(t ri liu n r u p ia h )
Pertumbuhan PDRB per Jenis Pengeluaran
PDRB Q1 2019 (triliun Rp) % YoY
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah)
3
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019 I. Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh periode hari raya Idul Fitiri di Aceh lebih signifkan daripada rata-rata
nasional, dikarenakan
adanya tradisi meugang yang dilaksanakan di Aceh setiap sebelum bulan puasa
dan lebaran, yang menyebabkan kenaikan harga bahan makanan secara signifikan.
Jika dilihat secara y-on-y, sejak September 2018 inflasi Aceh selalu lebih rendah dari inflasi nasional. Kelompok
Bahan Makanan menjadi kontributor
terbesar dalam IHK mengalami peningkatan paling signifikan secara y-on-y yaitu sebesar 1,57 persen. Secara umum, beberapa komoditas yang memberikan andil dominan
terhadap peningkatan indeks pada
kelompok ini adalah Cabai Merah sebesar 0,1977 persen, Tongkol/Ambu-Ambu sebesar 0,1123 persen, Apel sebesar 0,0534 persen, Daging Ayam Ras sebesar 0,0436 persen dan Cabe Hijau sebesar 0,0343 persen.
C. Indikator Kesejahteraan
Persentase penduduk
miskin di Aceh dari tahun 2016 sampai 2019 (per Maret 2019) secara umum mengalami tren
penurunan, meskipun masih
sedikit berfluktuasi. Sempat mengalami kenaikan pada periode Maret 2018 di level 15,97 persen
dibanding periode September
2017 yang sebesar 15,92 persen, persentase penduduk miskin Aceh turun di periode Maret 2019 di level 15,32 persen. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan persentase penduduk miskin secara nasional, yang bahkan selalu terjadi dalam beberapa periode terakhir.
Kontribusi Kelompok Pengeluaran pada Inflasi Aceh
Kelompok Pengeluaran IHK Juni 2018 IHK Juni 2019 Inflasi YoY Bahan Makanan 140,24 144,91 1,57%
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau 127,66 131,75 0,08%
Perumahan, Air, Listrik,
Gas & Bahan Bakar 122,93 124,80 0,15%
Sandang 129,09 134,36 0,03%
Kesehatan 116,92 119,65 0,14%
Pendidikan, Rekreasi &
Olahraga 120,15 123,09 0,00%
Transportasi, Komunikasi
& Jasa Keuangan 125,69 129,32 0,06%
Sumber: BPS Aceh, 2019 (diolah)
848 841 872 829 839 831 819 16,73% 16,43% 16,89% 15,92% 15,97% 15,68% 15,32% 10,86% 10,70% 10,64% 10,12% 9,82% 9,66% 9,41% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 780 800 820 840 860 880
Mar 16 Sep 16 Mar 17 Sep 17 Mar 18 Sep 18 Mar 19 Angka Kemiskinan Aceh dan Nasional
Jumlah Penduduk Miskin Aceh (ribu orang) % Penduduk Miskin Aceh
% Penduduk Miskin Nasional
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah)
3 ,9 4 3 ,8 9 3 ,5 5 0 ,5 1 2 ,4 8 2 ,7 4 1 ,8 4 2,3 7 2 ,0 7 1 ,8 2 2 ,5 1 3,1 0 2 ,7 3 3 ,1 2 3 ,1 8 3 ,2 0 2 ,8 8 3 ,1 6 3 ,2 3 3 ,1 3 2 ,8 2 2 ,5 7 2 ,4 8 2,83 3 ,3 2 3 ,2 8 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50
Inflasi Y-to-Y Aceh dan Nasional
YoY Aceh YoY Nasional
I. Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah)
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah)
Sumber: BPS Aceh dan Nasional, 2019 (diolah) Dari sisi angka pengangguran
tercatat per Februari 2019 sebanyak
136 ribu orang, menurun jika
dibandingkan jumlah pengangguran pada periode Agustus 2018 yang sebanyak 149 ribu orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Provinsi Aceh pada Februari 2019 sebesar 5,53 persen, turun cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode Agustus 2018 yang mencapai 6,35 persen. Tren TPT Aceh terus mengalami penurunan secara berkelanjutan dari sejak periode Febuari 2016. Meskipun demikian, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, angka TPT Aceh masih selalu tinggi jika dibandingkan TPT secara nasional.
Dari sisi ketimpangan, data BPS menunjukkan bahwa posisi Rasio Gini Aceh per 2018 berada pada level 0,32, artinya menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 0,33. Angka tersebut juga terhitung lebih rendah jika dibandingkan dengan Rasio Gini nasional yang sebesar 0,38. Namun demikian, meskipun secara pemerataan pendapatan selalu lebih rendah, secara bersamaan PDRB per Kapita Aceh juga selalu lebih rendah dibanding PDRB per kapita secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat Aceh mengalami rata ke bawah, yang mana hal ini juga terlihat dari angka kemiskinan Aceh yang masih tinggi.
Dari sisi pembangunan
manusia, data BPS terakhir
menunjukkan bahwa IPM Aceh sampai dengan tahun 2018 berada pada level
71,19. Artinya IPM Aceh masih
termasuk dalam kategori IPM Tinggi
(70≤IPM<80). Meskipun angka tersebut masih tipis dibawah IPM Nasional (71,39), namun tren kenaikan IPM Aceh terhitung sangat stabil dari tahun ke tahun. Diharapkan tren positif ini bisa terus berlanjut, ditengah pemerintah Aceh yang terus fokus dalam peningkatan dunia pendidikan di Aceh, baik dalam hal peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi di Aceh, serta pemberian beasiswa untuk putra-putri Aceh baik dalam maupun luar negeri.
182 171 172 150 154 149 136 8,13 7,57 7,39 6,57 6,55 6,35 5,53 5,50 5,61 5,33 5,50 5,33 5,50 5,01 0,00 5,00 10,00 0 50 100 150 200
Feb 16 Agu 16 Feb 17 Agu 17 Feb 18 Agu 18 Feb 19 Angka Pengangguran Aceh dan Nasional
Jumlah Pengangguran Aceh (ribu orang) TPT Aceh (%) TPT Nasional (%)
68,81 69,45 70,00 70,60 71,19 68,90 69,55 70,18 70,81 71,39 67,00 68,00 69,00 70,00 71,00 72,00 2014 2015 2016 2017 2018
IPM Aceh dan Nasional
IPM Aceh IPM Nasio nal
0,32 0,33 0,34 0,33 0,32 0,41 0,41 0,40 0,39 0,38 0 0,5 0 100 2014 2015 2016 2017 2018
PDRB per Kapita dan Rasio Gini
PDRB per kapita Aceh (j uta rupiah) PDB per kapita Nas ional (juta rupiah) Rasio Gini Aceh Ras io Gini Nasional
PERKEMBANGAN &
ANALISIS
PELAKSANAAN APBN
II
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Lhokseudu, merupakan salah satu destinasi wisata pantai di daerah aceh besar. Berjarak sekitar 35 Km dari Kota Banda Aceh
Pantai Lhok Seudu
L E U P U N GII. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Sumber: Monev PA, OM SPAN, Simtrada DJPK, 2019 (diolah)
roporsi realisasi pendapatan APBN sampai dengan triwulan II 2019 yaitu pendapatan pajak sebesar 78,94 persen dan PNBP sebesar 21,06 persen. Sampai dengan triwulan II 2019, realisasi pendapatan APBN sebesar Rp2,05 triliun (35,11 persen). Secara nominal meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,86 triliun (30,80 persen).
LRA APBN Lingkup Provinsi Aceh (dalam miliar rupiah)
Uraian 2018 2019
Pagu Realisasi Q2 % Pagu Realisasi Q2 %
A. Pendapatan 6.045,72 1.861,82 30,80% 5.833,91 2.050,04 35,11% Pajak 5.521,00 1.534,48 27,79% 5.261,06 1.618,27 30,76% PNBP 524,72 327,34 62,38% 572,85 431,77 74,79% B. Belanja 48.788,26 21.174,44 43,40% 50.029,13 22.723,52 44,83% Belanja Pusat 13.900,37 5.083,75 36,57% 13.704,34 6.033,81 42,01% Belanja Pegawai 5.952,12 2.700,63 45,37% 5.773,97 3.023,32 51,75% Belanja Barang 4.848,44 1.605,43 33,11% 5.095,95 2.121,17 37,91% Belanja Modal 3.073,81 769,61 25,04% 2.792,36 877,91 30,44%
Belanja Bantuan Sosial 26,00 8,08 31,08% 42,06 11,41 27,12%
Transfer ke Daerah 34.887,89 16.090,69 46,12% 36.324,79 16.689,72 45,95%
Dana Bagi Hasil 1.328,58 506,61 38,13% 1.410,02 540,63 38,34%
Dana Alokasi Umum 14.728,92 8.579,75 58,25% 15.242,09 8.891,22 58,33%
Dana Alokasi Khusus 5.919,71 1.711,68 28,91% 6.228,65 1.716,39 27,56%
Dana Otsus dan DID 8.451,29 2.619,69 31,00% 8.488,54 2.572,77 30,31%
Dana Desa 4.459,40 2.672,96 59,94% 4.955,50 2.968,72 59,91%
C. Surplus/Defisit APBN -42.742,54 -19.312,62 45,18% -44.768,07 -20.673,48 46,09%
Proporsi realisasi belanja APBN yaitu 26,55 persen (6,03 triliun) merupakan belanja pusat, dan 73,45 persen (16,68 triliun) merupakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Realisasi belanja APBN sampai dengan triwulan II 2019 sebesar Rp22,72 triliun (44,83 persen) yang mengalami penimgkatan baik secara nominal maupun secara persentase dari periode yang sama tahun sebelumnya.
A. Pendapatan Negara 1. Pendapatan Pajak a. Pajak Dalam Negeri
Total realisasi penerimaan pajak dalam negeri di Aceh sampai dengan triwulan II 2019 sebesar Rp1,61 triliun. Berdasarkan jenis pajak, proporsi terbesar dari total realisasi pajak dalam negeri di Aceh yaitu berasal dari PPh Non Migas yaitu sebesar 57,04 persen, diikuti PPN sebesar 40,62 persen.
Secara y-on-y, PPh Non Migas sebagai kontributor terbesar pajak dalam negeri mengalami kenaikan sebesar 4,93 persen. Hal ini menjadi sinyal baik dalam pencapaian target penerimaan pajak di tahun 2019. Hanya saja PBB mengalami penurunan yang cukup
6
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN dan Kanwil DJP Aceh, 2019 (diolah)
signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (-88,09 persen). PPh Migas mengalami kenaikan y-on-y paling signifikan yaitu sebesar 329,58 persen dari realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Mayoritas penerimaan pajak dalam negeri di Aceh berada di area Kota Banda Aceh, dengan kontribusi sebesar 27,07
persen. Selain merupakan pusat
perekonomian di Provinsi Aceh, banyaknya proyek pemerintah yang dilaksanakan di ibukota provinsi juga menjadi faktor banyaknya sumber penerimaan pajak di Kota Banda Aceh. Terbanyak kedua yaitu Kab. Aceh Utara dengan kontribusi penerimaan pajak sebesar 11,00 persen. Kab. Aceh Jaya dan Kota Sabang menjadi daerah dengan realisasi penerimaan pajak paling kecil di sepanjang Triwulan II 2019, seperti yang tergambar dalam grafik disamping.
b. Pajak Perdagangan Internasional
Komposisi Pajak Perdagangan Internasional di Aceh sampai dengan triwulan II 2019 terdiri dari 2 jenis pajak, yaitu Bea Masuk dengan proporsi 94,86 persen (Rp1,38 miliar) dan Denda Administrasi Pabean dengan proporsi 5,14 persen (Rp75 juta).
Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, total realisasi pajak internasional di Aceh mengalami penurunan yang sangat signifikan. Penurunan tersebut berasal dari semua jenis pajak perdagangan internasional, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat penurunan aktivitas ekspor-impor yang terjadi di Aceh selama periode tahun 2019.
878,79 590,05 29,13 29,91 0,21 922,15 656,67 33,51 3,56 0,92 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 800,00 900,00 1.000,00
PPH Non Migas PPN Pajak Lainnya PBB PPh Migas
(m ili ar R p )
Realisasi pajak dalam negeri per jenis pajak (dalam miliar Rp)
Q2 201 8 Q2 201 9 Lhokseumawe; 8,44% Aceh Utara; 11,00% Banda Aceh; 27,07% 9,35 11,07 12,49 12,98 14,62 18,57 18,78 28,56 34,75 35,74 41,23 45,98 56,10 56,97 59,36 65,78 82,38 85,26 91,00 106,43 139,93 182,47 449,08 Sabang Aceh Jay a Simeul ue Gay o Lues Pidie Jaya Aceh Barat Daya Aceh Tenggara Bener Meriah Aceh Selatan Subulussalam Aceh Singkil Aceh Timur Nagan Raya Pidie Bireuen Aceh Tami ang Langsa Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Lhokseumawe Aceh Utara Banda Aceh
Realisasi Pajak Q2 2019 per Kab/Kota (miliar Rp)
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
PNBP di Aceh menyumbang kontribusi sebesar 21,06 persen dari total pendapatan APBN di Aceh sampai dengan triwulan II 2019. Tercatat posisi terakhir realisasi PNBP Aceh sampai dengan triwulan II 2019 yaitu sebesar Rp431,77 miliar, meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp327,34 miliar.
Pendapatan PNBP Lainnya menjadi jenis PNBP dengan kontribusi terbesar, diikuti Pendapatan Badan Layanan Umum sebagai terbesar kedua. Sementara Pendapatan Sumber Daya Alam Non Migas menjadi kontributor terkecil dari dari total realisasi PNBP di Aceh.
PNBP Lainnya sebagai kontributor terbesar dalam realisasi PNBP Aceh, mengalami kenaikan sebesar 1,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selanjutnya Pendapatan Badan Layanan Umum juga mengalami kenaikan sebesar 258,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan Penerimaan Sumber Daya Alam dalam beberapa tanun terakhir selalu mencatatkan angka pendapatan Rp0, namun sampai dengan triwulan II 2019 telah mendapatkan penerimaan sebesar Rp320 ribu.
Be a Masuk Be a Keluar Denda Adm.Pabean Pabean LainnyaPendapatan Total Q2 201 8 3.760,44 0,00 2.632,41 0,00 6.392,84 Q2 201 9 1.384,90 0,00 75,00 0,00 1.459,90 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00 (j u ta r u p ia h ) Pajak Internasional Bea Masuk; 94,86% Denda Adm. Pabean;
5,14% 0,00 39,17 288,17 0,00032 140,56 291,22 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00
Penerimaan Sumber Daya Alam Non Migas
Pendapatan Badan Layanan Umum PNBP Lainnya
(m ili ar ru p ia h )
Realisasi PNBP Aceh Per Jenis Pendapatan
s.d. Q2 2018 s.d. Q2 2019 189,64 236,58 286,27 327,34 431,77 Q2 2015 Q2 2016 Q2 2017 Q2 2018 Q2 2019
8
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
B. Belanja Negara 1. Belanja Pusat
Belanja Pegawai masih menjadi jenis belanja dengan proporsi terbesar dalam struktur Belanja Pusat di Aceh yaitu sebesar 40,67 persen. Belanja Barang dan Belanja Bantuan Sosial mengalami kenaikan pagu dari tahun sebelumnya yaitu masing-masing 15,40 persen dan 61,73 persen, sedangkan Belanja Pegawai dan Belanja Modal mengalami penurunan pagu yaitu masing-masing -1,85 persen dan -6,17 persen. Secara keseluruhan, realisasi belanja meningkat baik secara nominal maupun secara persentase dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perkembangan Belanja Pusat per Fungsi (dalam miliar rupiah)
Fungsi Pagu 2018 Realisasi Q2 2018 % Realisasi 2018 Pagu 2019 Realisasi Q2 2019 % Realisasi 2019 % Kenaikan / Penurunan Pagu % Kenaikan / Penurunan Realisasi Pelayanan Umum 3.395,42 1.224,29 36,06% 3.377,43 1.383,89 40,97% -0,53% 13,04% Pertahanan 1.781,62 805,18 45,19% 1.906,83 1.050,11 55,07% 7,03% 30,42%
Ketertiban dan Keamanan 1.252,48 518,99 41,44% 1.233,16 540,73 43,85% -1,54% 4,19%
Ekonomi 2.162,95 627,70 29,02% 1.746,83 607,14 34,76% -19,24% -3,28%
Lingkungan Hidup 190,96 34,92 18,28% 273,17 34,21 12,52% 43,06% -2,01%
Perumahan dan Fasilitas
Umum 532,23 123,44 23,19% 305,27 45,52 14,91% -42,64% -63,13%
Kesehatan 234,46 59,78 25,50% 178,63 67,94 38,04% -23,81% 13,66%
Pariwisata dan Budaya 1,85 0,72 39,17% 1,41 0,44 31,01% -23,44% -39,40%
Agama 224,44 100,47 44,77% 234,37 123,39 52,65% 4,43% 22,81%
Pendidikan 3.272,78 1.183,42 36,16% 3.199,28 1.313,77 41,06% -2,25% 11,01%
Perlindungan Sosial 26,90 4,34 16,12% 28,17 6,02 21,36% 4,71% 38,80%
Jumlah 13.076,07 4.683,25 35,82% 12.484,55 5.173,16 41,44% -4,52% 10,46%
Berdasarkan Fungsi Belanja, terlihat bahwa dalam dua tahun terakhir Fungsi Pelayanan Umum dan Pendidikan menjadi prioritas pembangunan pemerintah pusat di Provinsi Aceh. Tahun 2019 proporsi pagu untuk Fungsi Pelayanan Umum menjadi yang tertinggi yaitu sebesar 27,05 persen dari total pagu belanja pusat dan Fungsi Pendidikan dengan proporsi pagu sebesar 23,63 persen. Tingginya porsi Belanja Fungsi Pelayanan
51,75% 37,91% 30,44% 27,12% 45,37% 33,11% 25,04% 31,08% -1,85% 15,40% -6,17% 61,73% -20,00% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00
B. Pegawai B. Barang B. Modal B. Bansos
(m ili ar R u p ia h )
Realisasi Belanja Pusat per Jenis Belanja
Pagu 2019 Realisasi Q2 2019
% Realisasi Q2 2019 % Realisasi Q2 2018 % Kenaikan/Penurunan Pagu YoY
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Umum menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam meningkatnya kinerja birokrasi yang efektif dan efisien yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Sedangkan pada Fungsi Pendidikan menandakan bahwa pemerintah pusat mengarahkan kebijakan fiskal untuk membangun kualitas sumber daya manusia di Aceh. Dampaknya tercermin dari peningkatan angka IPM Aceh secara stabil dalam beberapa tahun terakhir, yang mana unsur pendidikan menjadi salah satu indikatornya.
Tahun 2019 hampir seluruh Belanja Fungsi mengalami penurunan pagu dibandingkan tahun sebelumnya. Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum mengalami penurunan pagu yang paling signifikan yaitu sebesar -42,64 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan peningkatan pagu paling signifikan dialami Fungsi Lingkungan Hidup (43,06 persen). Hal ini mengindikasikan bahwa membangun Lingkungan Hidup menjadi salah satu arah kebijakan fiskal pemerintah pusat melalui skema APBN dalam rangka membangun perekonomian Aceh. 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Pagu Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 4,09 persen dari tahun sebelumnya. Jika diuraikan per jenis transfer, Dana Desa mengalami peningkatan pagu paling signifikan yaitu sebesar 11,12 persen dibandingkan tahun 2018. Sedangkan Dana Insentif Daerah (DID) mengalami penurunan pagu paling signifikan yang turun sebesar -68,91 persen. Namun dari sisi realisasi, Dana Insentif Daerah (DID) juga mengalami penurunan realisasi yang paling signifikan yaitu sebesar -68,91 persen. Penurunan jumlah pagu dari tahun sebelumnya diindikasikan sebagai salah satu penyebab turunnya realisasi DID di tahun 2019.
Perkembangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Jenis Transfer Pagu 2018 (miliar Rp) Realisasi Q2 2018 (miliar Rp) % Realisasi Q2 2018 Pagu 2019 (miliar Rp) Realisasi Q2 2019 (miliar Rp) % Realisasi Q2 2019 % Kenaikan/ Penurunan Pagu % Kenaikan/ Penurunan Realisasi DBH 1.328,58 506,61 38,13% 1.410,02 540,63 38,34% 6,13% 6,72% DAU 14.728,92 8.579,75 58,25% 15.242,09 8.891,22 58,33% 3,48% 3,63% DAK 5.927,90 1.711,68 28,88% 6.228,65 1.716,39 27,56% 5,07% 0,27% DAK Fisik 2.700,80 201,23 7,45% 2.742,87 270,62 9,87% 1,56% 34,48% DAK Nonfisik 3.227,09 1.510,45 46,81% 3.485,78 1.445,77 41,48% 8,02% -4,28%
Otsus dan DID 8.451,29 2.619,69 31,00% 8.488,54 2.572,77 30,31% 0,44% -1,79%
Otsus 8.029,79 2.408,94 30,00% 8.357,47 2.507,24 30,00% 4,08% 4,08%
DID 421,50 210,75 50,00% 131,06 65,53 50,00% -68,91% -68,91%
Dana Desa 4.459,41 2.672,96 59,94% 4.955,50 2.968,72 59,91% 11,12% 11,06%
10
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019
Sumber: OM SPAN dan Monev PA, 2019 (diolah)
Sumber: SIKP, 2019 (diolah)
3. Pengelolaan BLU Pusat
Kemandirian BLU dapat dilihat dari seberapa besar ketergantungan suatu BLU terhadap RM, yang artinya bisa dilihat dari seberapa besar kontribusi pendapatan layanan BLU terhadap total belanja yang direalisasikan di tahun yang bersangkutan. Grafik diatas menunjukkan bahwa diantara 4 satker BLU Pusat di Aceh, sampai dengan triwulan I 2019, pendapatan layanan Unsyiah dan UIN Ar-Raniry telah melebihi realisasi belanja. Hal ini menunjukkan kedua BLU tersebut tidak ketergantungan terhadap alokasi dana APBN, sedangkan BPKS Sabang dan BP2IP Malahayati menunjukkan ketergantungan terhadap alokasi dana APBN yang masih tinggi dalam memenuhi kebutuhan belanjanya.
4. Manajemen Investasi Pusat
Penyaluran KUR per Sektor Ekonomi s.d Triwulan II 2019
Sektor Ekonomi
Kredit Rata Rata Kredit per Debitur (juta Rp) Jumlah Kredit (juta Rp) Outstanding (juta Rp) Debitur (Orang)
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 248.625,30 185.672,31 11.648 15,94
Perikanan 18.133,00 13.515,62 684 19,76
Pertambangan dan Penggalian 22,00 20,26 2 10,13
Industri Pengolahan 56.568,00 40.666,69 2.077 19,58
Konstruksi 1.288,00 757,30 11 68,85
Perdagangan Besar dan Eceran 559.070,00 396.957,02 18.561 21,39
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 26.255,20 14.390,51 603 23,86
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 13.875,00 10.408,96 651 15,99
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan 11.864,53 8.464,50 148 57,19
Jasa Pendidikan 363,00 261,82 23 11,38
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4.734,00 3.449,65 96 35,93
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
Perorangan Lainnya 76.389,92 54.804,92 3.235 16,94
TOTAL 1.017.187,95 729.369,57 37.739 19,33
Unsyiah UIN Ar-Raniry BP2IP
Malahayati BPKS Sabang Target PNBP 2019 216,05 87,33 23,58 7,70 Realisasi PNBP Q2 2019 113,09 20,30 1,67 0,00 Realisasi Belanja Q2 2019 191,27 93,01 3,50 58,56 Rasio Kemandirian 2019 59,12% 21,83% 47,70% 0,00% Rasio Kemandirian 2018 194,00% 56,08% 18,14% 2,46% 59,12% 21,83% 47,70% 0,00% 194,00% 56,08% 18,14% 2,46% 0,00% 50,00% 100,00% 150,00% 200,00% 250,00% 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 (m ili ar r u p ia h )
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah) Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Nilai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Aceh hingga Semester I 2019 mencapai Rp1.017,18 miliar, dengan jumlah debitur sebesar 37.739 debitur. Dari jumlah tersebut terlihat bahwa rata-rata per debitur memiliki kredit sebesar Rp19,33 juta. Dari 12 kategori jenis usaha debitur KUR di Aceh, penyaluran untuk Sektor Perdagangan menjadi yang terbesar yaitu sebesar 54,96 persen dari total KUR yang tersalur. Terbesar kedua yaitu Sektor Pertanian dan Kehutanan sebesar 24,44 persen dari total KUR yang tersalur. Sedangkan sektor dengan jumlah kredit terkecil berasal dari Pertambangan dan Penggalian yang hanya sebesar Rp22 juta atau sebesar 0,002 persen dari total KUR yang tersalur di Aceh. C. Prognosis Realisasi APBN
Prognosis realisasi Pendapatan Pajak, dihitung berdasarkan rata-rata realisasi penerimaan tahun-tahun sebelumnya, dan kebijakan-kebijakan, serta mempertimbangkan asumsi dasar ekonomi makro jangka menengah, penerimaan perpajakan dalam jangka menengah diperkirakan berada pada kisaran kurang lebih 71,55 persen, dengan nominal realisasi sebesar ± Rp4,29 triliun.
Sedangkan PNBP dan Belanja
dihitung berdasarkan rata-rata persentase realisasi dalam 4 tahun terakhir. Realsasi PNBP pada akhir tahun 2019 diproyeksikan akan terealisasi kurang lebih 109,58 persen, dengan nominal realisasi sebesar ± Rp577,35 miliar. Realisasi Belanja pada akhir tahun 2019 diproyeksikan akan terealisasi kurang lebih 92,50 persen, dengan nominal realisasi sebesar ± Rp20,40 triliun. 4.290 81,55% 68,00% 70,00% 72,00% 74,00% 76,00% 78,00% 80,00% 82,00% 84,00% 4.150 4.200 4.250 4.300 4.350 4.400 4.450 2015 2016 2017 2018 Proyeksi 2019 (m ili ar R p )
Proyeksi Penerimaan Pajak 2019
Realisasi Realisasi (%) Rata-rata 2015-2018
633 109,58% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% 160,00% 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1.000 2015 2016 2017 2018 Proyeksi 2019 (m ili ar R p ) Proyeksi PNBP 2019
Realisasi Realisasi (%) Rata-rat a 2015-2018
20.408 92,50% 87,00% 88,00% 89,00% 90,00% 91,00% 92,00% 93,00% 94,00% 95,00% 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 2015 2016 2017 2018 Proyeksi 2019 (m ili ar R p ) Proyeksi Belanja 2019
12
II. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019
Sumber: Simtrada DJPK dan OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: Monev PA, Simtrada DJPK dan OM SPAN , 2019 (diolah)
Proyeksi TKDD 2019 Jenis Transfer % Realisasi 2015 % Realisasi 2016 % Realisasi 2017 % Realisasi 2018 Rata-rata Realisasi 2015-2018 Pagu 2019 (miliar Rp) Proyeksi Akhir Tahun 2019 (miliar Rp) DBH 79,50% 80,47% 58,31% 84,34% 75,66% 1.410,02 1.066,75 DAK 98,43% 80,66% 92,47% 94,11% 91,42% 15.242,09 13.933,93 Dana Desa 100,00% 99,81% 99,88% 99,94% 99,91% 6.228,65 6.222,89 DAU 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 8.488,54 8.488,54
Otsus & DID 100,00% 100,00% 100,00% 99,79% 99,95% 4.955,50 4.952,90
Untuk Prognosis TKDD dihitung berdasarkan rata-rata persentase realisasi dalam 3 tahun terakhir, dimana DAU serta Dana Otsus dan DID diproyeksikan akan terealisasi diatas 99 persen sampai dengan akhir tahun 2019, sedangan DAK dan DBH diproyeksikan akan terealisasi masing-masing sebesar 91,42 persen dan 75,66 persen.
Proyeksi Realisasi APBN Lingkup Provinsi Aceh Tahun 2019
Uraian % Realisasi 2015 % Realisasi 2016 % Realisasi 2017 % Realisasi 2018 Prognosis % Realisasi 2019 Pagu 2019 (miliar Rp) Proyeksi Akhir Tahun 2019 (miliar Rp) Pendapatan Negara 4.847,09 Penerimaan Pajak 79,51% 73,40% 84,78% 80,22% 79,48% 5.261,06 4.181,36 PNBP 81,39% 80,56% 164,83% 138,07% 116,21% 572,85 665,72 Belaja Negara 93,55% 89,24% 93,65% 93,93% 92,59% 50.029,13 46.322,70 Surplus/Defisit -41.475,62
Pendapatan APBN diproyeksikan mengalami penurunan, baik pada Penerimaan Pajak maupun PNBP. Dari sisi pengeluaran, belanja negara diperkirakan mengalami penurunan sebesar 1,34 persen. Penurunan lebih dikarenakan penurunan pada realisasi Jenis Belanja Pegawai, Belaja Barang dan Belanja Modal secara nominal, yang mana merupakan dampak dari menurunnya pagu pada jenis belanja tersebut dibandingkan tahun sebelumnya.
PERKEMBANGAN &
ANALISIS
PELAKSANAAN APBD
III
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Pulau Bangkaru termasuk dalam 63 gugusan pulau di Kepulauan Banyak dan berhadapan langsung dengan
Pulau Bangkaru
PULAU BANYAK BARAT13
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019 III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Sumber: Simtrada DJPK, BPKA dan Seluruh Badan Pengelolaan Keuangan Lingkup Aceh, 2019 (diolah)
roporsi terbesar dari realisasi Pendapatan APBD di Aceh yaitu berasal dari Pendapatan Transfer yaitu sebesar 87,89 persen dari total realisasi Pendapatan. PAD hanya memiliki porsi sebesar 11,29 persen dari total pendapatan, dan sisanya dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 0,81 persen. Artinya ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Alokasi Dana Transfer dari pemerintah pusat masih sangat tinggi. Secara total, terjadi kenaikan realisasi Pendapatan APBD jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pagu dan Realisasi APBD (APBA + APBK) Lingkup Provinsi Aceh (dalam miliar rupiah)
URAIAN 2018 2019
Pagu Realisasi Q2 % Pagu Realisasi Q2 %
PENDAPATAN 52.606,53 18.384,97 34,95% 58.856,20 18.988,47 32,26%
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 5.998,05 1.704,14 28,41% 5.498,55 2.144,61 39,00%
Transfer Pemerintah Pusat 34.887,89 16.090,69 46,12% 36.324,79 16.689,73 45,95%
DBH 1.328,58 506,61 38,13% 1.410,02 540,63 38,34%
DAU 14.728,92 8.579,75 58,25% 15.242,09 8.891,22 58,33%
DAK 5.919,71 1.711,68 28,91% 6.228,65 1.716,39 27,56%
Dana Otsus dan DID 8.451,29 2.619,69 31,00% 8.488,54 2.572,77 30,31%
Dana Desa 4.459,40 2.672,96 59,94% 4.955,50 2.968,72 59,91%
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 11.720,59 590,15 5,04% 17.032,86 154,13 0,90%
BELANJA 43.056,45 11.595,82 26,93% 47.782,83 12.202,16 25,54%
Belanja Daerah 36.499,74 9.539,24 26,14% 38.017,87 9.824,72 25,84%
Belanja Pegawai 13.946,81 5.633,06 40,39% 14.953,78 5.719,85 38,25%
Belanja Barang dan Jasa 12.608,31 2.008,67 15,93% 12.555,87 2.718,46 21,65%
Belanja Modal 7.675,58 821,10 10,70% 9.162,64 723,33 7,89%
Belanja Bantuan Sosial 756,60 456,10 60,28% 219,42 94,50 43,07%
Belanja Tak Terduga 114,32 34,59 30,26% 210,37 33,47 15,91%
Belanja Lainnya 1.398,12 585,72 41,89% 915,80 535,10 58,43%
Transfer 6.556,71 2.056,58 31,37% 9.764,96 2.377,44 24,35%
Belanja Bagi Hasil 1.053,17 468,32 44,47% 737,40 452,16 61,32%
Belanja Bantuan Keuangan 5.503,54 1.588,25 28,86% 9.027,56 1.925,28 21,33%
SURPLUS/DEFISIT 9.550,08 6.789,15 71,09% 11.073,37 6.786,32 61,28%
PEMBIAYAAN 1.998,48 2.052,83 102,72% 2.300,22 3.660,13 159,12%
Penerimaan Pembiayaan 2.100,43 2.060,83 98,11% 2.408,09 3.666,75 152,27%
Pengeluaran Pembiayaan 101,95 8,00 7,85% 107,87 6,62 6,14%
SILPA 11.548,56 8.841,99 0,00% 13.373,59 10.446,45 78,11%
Secara total, realisasi Belanja APBD mengalami kenaikan dari sisi nominal namun dari sisi persentase Belanja APBD mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pengesahan APBA yang disahkan pada awal tahun ternyata tidak memberikan dampak yang berarti atas aktivitas belanja pemerintah daerah, hal ini terlihat dari lambatnya penyerapan pada belanja pemerintah daerah.
A. Pendapatan Daerah 1. Pendapatan Asli Daerah
Ketergantungan Pemerintah Daerah di Aceh terhadap transfer dari pemerintah pusat tergambar dari kecilnya proporsi PAD dalam struktur APBD di Aceh. Data sampai dengan triwulan II 2019 menunjukkan bahwa total realisasi PAD dari seluruh pemda di Aceh yaitu sebesar Rp2,14 triliun atau hanya 11,29 persen dari total pendapatan daerah.
III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD Pajak Daerah; 39,39% Retribusi Daerah; 5,09% HPKDYD; 4,65% Lain-Lain PAD yang
Sah; 50,87%
Total PAD Q2 2019 Rp2,14 Triliun
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Dari total realisasi PAD, porsi terbesar berasal dari Lain-Lain PAD yang Sah (50,87 persen), diikuti Pajak Daerah (39,39 persen), Retribusi Daerah (5,09 persen), dan proporsi paling kecil berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (4,65 persen).
Jika dilihat dari realisasi per pemda, realisasi PAD hingga triwulan II 2019 didominasi oleh penerimaan dari Pemda Provinsi Aceh dengan total realisasi sebesar Rp1.035,55 miliar, atau secara persentase sebesar 48,29 persen dari total realisasi PAD di seluruh Aceh. Jauh lebih tinggi dari daerah dengan realisasi PAD terbesar kedua yaitu Kab. Aceh Utara yang sebesar Rp138,70 miliar atau secara persentase sebesar 6,47 persen dari total realisasi PAD di seluruh Aceh. Hal ini disebabkan sumber penerimaan pajak daerah yang termasuk dalam katergori pajak provinsi lebih besar jika dibandingkan dengan pajak kabupaten/kota.
Terlihat dari enam pemda dengan realisasi pajak daerah terbesar di Aceh, Pemerintah Provinsi Aceh memiliki realisasi pajak daerah yang tertinggi dengan total realisasi hingga
triwulan II 2019 sebesar
Rp627,30 miliar. Realisasi Pajak Daerah untuk Provinsi Aceh mengalami kenaikan jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp462,01 miliar.
Salah satu komponen PAD yang lain yaitu Retribusi Daerah. Meskipun dalam komposisi PAD Aceh retribusi daerah tidak terlalu besar, namun realisasi yang dicapai pemda dalam beberapa tahun terakhir (untuk periode yang sama) menggambarkan progres yang positif dari pemda dalam rangka menggali potensi penerimaan-nya. Dari 6 daerah dengan capaian realisasi pendapatan retribusi terbesar di lingkup Provinsi Aceh, Kabupaten Pidie Jaya menjadi daerah dengan
8,93 10,70 10,75 12,47 16,23 19,77 19,86 26,59 28,40 29,99 32,56 33,25 38,51 44,96 58,79 64,60 66,35 67,34 84,54 91,45 98,43 105,90 138,70 1.035,55 Aceh Tenggara Subulussalam Aceh B arat Daya Gayo Lues Simeulue Sabang Aceh Singkil Aceh Timur Aceh B arat Lhokseumawe Pidie Jaya Aceh Jaya Bener Meriah Nagan Raya Aceh Selatan Aceh Tamiang Aceh B esar Bireuen Pidie Langsa Aceh Tengah Banda Aceh Aceh Utara Prov. Aceh PAD Aceh s.d. Q2 2019 462,01 10,06 29,64 33,59 15,86 4,92 627,30 48,55 36,78 35,40 12,34 8,51 35,77% 382,59% 24,06% 5,40% -22,23% 73,01% -200,00% 0,00% 200,00% 400,00% 600,00% 0,00 500,00 1.000,00 (m ili ar R p )
6 Pemda dengan Realisasi Pajak Daerah Terbesar
Realisasi s.d. Q2 2018 Realisasi s.d. Q2 2019 %Kenaikan/ Penurunan
8,47 11,36 1,53 9,27 11,07 8,93 19,69 17,91 9,89 9,43 9,15 7,88 132,50% 57,63% 546,57% 1,72% -17,34% -11,77% -200,00% 0,00% 200,00% 400,00% 600,00% 0,00 10,00 20,00 30,00 (m ili ar R p )
6 Pemda dengan Realisasi Retribusi Daerah Terbesar
15
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019 III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN dan Simtrada DJPK, 2019 (diolah)
Sumber: OM SPAN dan Simtrada DJPK, 2019 (diolah)
kontribusi realisasi terbesar, dimana realisasi Retribusi Daerah pada Kab. Pidie mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (naik 132,50 persen). Peningkatan pendapatan Retribusi Daerah paling signifikan dialami Kab. Aceh Singkil, yaitu meningkat 546,57 persen dari periode yang sama tahun sebelumya.
Sedangkan untuk realis-asi PAD lainnya terdiri dari Lain-lain PAD yang Sah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Untuk Lain-lain PAD yang Sah pada triwulan II 2019 telah terealisasi sebesar
Rp1.090,91 miliar dan merupakan jenis PAD dengan proporsi terbesar yaitu 50,87 persen, terdiri dari Penerimaan Jasa Giro, Pendapatan Bunga, Pendapatan Denda Pajak dan Retribusi, Pendapatan Pengembalian, Pendapatan Zakat, Pendapatan Layanan BLUD, dan Lain-lain PAD yang Sah Lainnya. Sedangkan Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan hanya terealisasi sebesar Rp99,70 miliar atau secara proporsi hanya sebesar 4,65 persen dari total PAD. Dari jumlah keduanya, Pemda Provinsi Aceh memiliki realisasi tertinggi jika diuraikan per pemda di lingkup Provinsi Aceh dengan realisasi sampai dengan triwulan II 2019 sebesar Rp408,25 miliar, diikuti Kab. Aceh Tengah dengan realisasi sebesar 88,83 miliar.
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer dan Dana Desa dari Pemerintah Pusat merupakan jenis pendapatan dengan share terbesar dari total realisasi pendapatan APBD di lingkup Provinsi Aceh, dengan persentase sebesar 87,89 persen. Persentase penyaluran pendapatan transfer sampai dengan triwulan II 2019 tercatat sebesar 45,95 persen dari pagu tahun 2019.
Diuraikan per jenis Dana Perimbangan, Dana Otsus dan
Dana Insentif Daerah,
penurunan terjadi pada
persentase penyaluran Dana Otsus dan Dana Insentif Daerah serta DAK. Penyaluran Dana
349,10 54,41 46,29 2,53 55,09 79,37 408,25 88,83 85,13 72,92 70,74 67,09 16,94% 63,27% 83,90% 2782,11% 28,41% -15,47% -2000,00% 0,00% 2000,00% 4000,00% 0,00 200,00 400,00 600,00 (m ili ar R p )
6 Pemda Reaslisasi PAD Lainnya Terbesar (Lain-lain PAD yang Sah + HPKDYD)
Realisasi Q2 2018 Realisasi Q2 2019 % Kenaikan/ Penurunan
DBH; 3,24% DAU; 53,27% DAK; 10,28% Dana Otsus dan DID; 15,42% Dana Desa; 17,79%
Proporsi Realisasi Pendapatan Transfer s.d Q2 2019 39,82% 29,99% 38,13% 38,34% 58,26% 58,44% 58,25% 58,33% 30,96% 35,69% 28,91% 27,56% 30,91% 32,10% 31,00% 30,31% Q2 2016 Q2 2017 Q2 2018 Q2 2019
Persentase Penyaluran Dana Perimbangan serta Dana Otsusdan DID
III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Sumber: OM SPAN, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Otsus dan Dana Insentif Daerah sampai dengan triwulan II 2019 sebesar 30,31 persen, turun jika dibandingkan persentase penyaluran periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 31,00 persen. Penyaluran DAK sampai dengan triwulan II 2019 sebesar 27,56 persen, turun jika dibandingkan persentase penyaluran periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 28,91 persen. Hal ini disebabkan adanya beberapa pemda yang gagal kontrak, dan batas waktu panyaluran tahap pertama yang masih sampai bulan Juli menyebabkan realisasi DAK Fisik masih sangat rendah jika di hitung berdasarkan cut off data penyaluran per Juni 2019.
Untuk Dana Desa, total persentase realisasi sampai dengan triwulan II 2019 sebesar 59,91 persen dari total pagu penyaluran tahun 2019. Persentase tersebut merupakan agregat dari penyaluran tahap I dan tahap II tahun 2019. Secara ketentuan, Dana Desa sampai dengan tahap II seharusnya tersalurkan 60 persen dari total pagu. Hanya saja untuk Provinsi Aceh masih terdapat beberapa desa yang penyalurannya kurang dari 60 persen. Selain karena pembulatan, kurangnya realisasi penyaluran tersebut dikarenakan juga adanya unsur pengurang yang berasal dari gagal salur kepada beberapa desa yang tidak memiliki persyaratan salur Dana Desa, khususnya untuk laporan pertanggungjawaban pada periode sebelumnya.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan triwulan II 2019 telah terealisasi sebesar Rp154,13 miliar, berkontribusi sebesar 0,81 persen terhadap total realisasi Pendapatan APBD Aceh triwulan II 2019. Namun realisasi tersebut menurun jika dibandingkan realisasi pada triwulan II 2018 yang sebesar Rp590,15 milar.
Jika dirinci per jenis pendapatannya, kontribusi terbesar pada Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah untuk realisasi triwulan II 2019 berasal dari pendapatan Dana Hibah dengan realsasi sebesar Rp84,75 miliar. Diikuti Pendapatan Lainnya yang sebesar Rp69,39 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya, hanya Dana Hibah
59,89% 59,75% 60,00% 60,00% 60,00% 60,00% 59,74% 60,00% 60,00% 60,00% 60,00% 60,00% 60,00% 60,00% 59,73% 60,00% 60,00% 60,00% 58,63% 60,00% 58,93% 60,00% 60,00% 55,00% 56,00% 57,00% 58,00% 59,00% 60,00% 61,00% 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 (d al am m ili ar R p )
Pagu dan Persentase Realisasi Dana Desa 2019 per Kab/Kota
Pagu 2019 % Realisasi s.d. tahap II
Dana Hibah; 7,55 Dana Hibah; 84,75 Pendapatan Lainnya; 582,60 Pendapat an Lainnya; 69,39 Realisasi Q2 2018 Realisasi Q2 2019 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah
17
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019 III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
yang mengalami peningkatan realisasi dari periode yang sama tahun sebelumnya sedangkan Pendapatan Lainnya mengalami penurunan yang sangat signifikan.
B. Belanja Daerah
1. Belanja dan Transfer APBD Berdasarkan Jenis Belanja
Diantara empat jenis belanja dalam struktur Belanja Daerah di Aceh, sampai dengan triwulan II 2019 persentase realisasi tertinggi berada pada Belanja Pegawai yaitu sebesar 38,25 persen, menurun dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya (40,39 persen). Belanja Modal dan Belanja Barang dan Jasa terealisasi sangat rendah sampai dengan triwulan II 2019, dengan masing-masing sebesar 7,89 persen untuk Belanja Modal, dan 21,65 persen pada Belanja Barang dan Jasa. Persentase realisasi pada Belanja Modal juga menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan persentase Belanja Barang mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pengesahan APBA yang disahkan pada awal tahun ternyata tidak memberikan dampak yang berarti atas aktivitas belanja pemerintah daerah. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah mengingat komponen yang paling rendah dalam hal realisasinya adalah Belanja Modal, jenis belanja yang diharapkan memiliki multiplier
effect paling besar terhadap perekonomian.
Belanja Transfer Antar Daerah dan Desa terdiri dari Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Bagi Hasil, dengan masing-masing realisasi sampai dengan triwulan II 2019 sebesar Rp1.925,28 miliar dan Rp452,16 miliar. Secara persentase realisasi, Belanja Bantuan
Keuangan mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sedangkan Belanja Bagi Hasil mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 38,25% 21,65% 7,89% 43,07% 15,91% 58,43% 40,39% 15,93% 10,70% 60,28% 30,26% 41,89% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00
B elanja Pegawai B elanja B arang dan Jasa
B elanja M odal B elanja B antuan Sosial B elanja Tak Terduga B elanja Lainnya (m ili ar R p )
Realisasi Belanja Daerah per Jenis Belanja
Pagu 2019 Realisasi Q2 2019 % Realisasi Q2 2019 % Realisasi Q2 2018
61,32% 21,33% 44,47% 28,86% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 0,00 2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00 10.000,00
B elanja B agi Hasil B elanja B antuan Keuangan
(m ili ar R p )
Realisasi Belanja Transfer Antar Daerah dan Desa
III. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah) Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
Sumber: BPKA, 2019 (diolah)
2. Belanja APBD per Fungsi
Dalam struktur Belanja APBA (Pemerintah Provinsi Aceh), proporsi terbesar dalam realisasi belanja jika diuraikan per Fungsi berasal dari Fungsi Pelayanan Umum (37,89 persen), diikutiposisi kedua yaitu Fungsi Pendidikan (21,21 persen), dan ketiga yaitu Fungsi Kesehatan (20,28 persen). Angka proporsi tersebut terhitung kurang produktif jika dilihat dari sudut pandang peningkatan perekonomian Aceh, dikarenakan kecilnya proporsi untuk Fungsi Ekonomi yang hanya sebesar 8,96 persen.
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Akhir Tahun 2019
Untuk proyeksi realisasi PAD dilakukan dengan memperhitungkan pertumbuhan rata-rata penerimaan pajak dalam 4 tahun terakhir. Sedangkan belanja pusat APBN dihitung berdasarkan rata-rata persentase realisasi belanja pada periode 2015-2018 yang kemudian menjadi pengali pagu belanja APBN tahun 2019.
Dengan memperhitungkan
pertumbuhan rata-rata realisasi PAD dalam 4 tahun terakhir, realisasi PAD pada akhir tahun 2019 diprediksi akan
mengalami peningkatan secara
nominal jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2019. Realisasi PAD pada tahun 2019 diprediksi akan mencapai ± Rp4,91 triliun, atau dengan kenaikan yang diprediksi sebesar ±7,30 persen dari realisasi PAD tahun 2018.
Proyeksi realisasi belanja APBD dihitung berdasarkan rata-rata persentase realisasi belanja dalam 4 tahun terakhir. Dalam perhitungannya, rata-rata persentase realisasi belanja daerah dalam 5 tahun terakhir yaitu 90,47 persen. Rata-rata persentase
realisasi tersebut selanjutnya menjadi pengali dari pagu belanja daerah tahun 2019, sehingga belanja pusat pada akhir tahun 2019 diproyeksikan akan terealisasi kurang lebih sebesar 90,47 persen, dengan nominal realisasi sebesar ± Rp43,23 triliun.
4.915,27 7,30% -5,00% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 0,00 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 2015 2016 2017 2018 Proyeksi 2019 Proyeksi Realisasi PAD Aceh pada Akhir Tahun 2019
PAD % Pertumbuhan Rata-rata 2015-2018
43.101,30 90,20% 80,00% 85,00% 90,00% 95,00% 30.000,00 35.000,00 40.000,00 45.000,00 2015 2016 2017 2018 Proyekasi 2019 Proyeksi Belanja Daerah pada Akhir Tahun 2019
Realisasi Belanja % Realisasi Belanja Pelayanan Umum 37,89% Pendidikan 21,21% Kesehatan 20,28% Ekonomi 8,96% Perumahan dan Fasilitas Umum 7,49% Ketertiban dan
Ketentraman 1,42% Perlindungan Sosial 1,18% Pariwisata dan Budaya 0,83% Agama 0,67% Pertanahan 0,08%
PERKEMBANGAN &
ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN
KONSOLIDASIAN
(APBN dan APBD)
IV
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Pantai Lampuuk salah satu objek wisata primadona di Provinsi Aceh. Pantai Lampuuk berjarak kurang lebih 15 km dari pusat kota Banda Aceh. Pantai Lampuuk saat ini terintegrasi dengan beberapa objek wisata lainnya seperti Dataran Tinggi Takengon, Pulau Weh dan juga Danau Laut Tawar.
Pantai Lampuuk
L H O K N G AIV. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)
Sumber: OM SPAN, Simtrada DJPK dan BPKA, 2019 (diolah)
Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian
ari realisasi Anggaran Konsolidasi (sampai dengan triwulan II 2019) terdapat penurunan secara Y-on-Y sebesar 6,56 persen pada realisasi pendapatan pada tahun ini, dan terjadi penurunan sebesar 8,97 persen pada realisasi belanja. Penurunan realisasi pendapatan negara memberikan sinyal bahwa pemerintah perlu memperluas potensi penerimaan negara di Aceh demi meningkatkan kemandirian fiskal daerah. Disisi lain, penurunan realisasi belanja juga perlu mendapatkan perhatian khusus, dimana Aceh memerlukan stimulus dari belanja pemerintah untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Aceh yang pada beberapa tahun terakhir masih belum stabil.
Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Aceh (dalam miliar rupiah)
Uraian Q2 2019 Realisasi Konsolidasi Q2 2018 % Kenaikan/ Penurunan Pusat Daerah Konsolidasi
Pendapatan Negara 2.050,04 18.988,47 21.038,52 20.246,80 3,91%
Pendapatan Pajak 1.618,27 844,74 2.463,01 2.150,37 14,54%
Pendapatan Bukan Pajak 431,77 1.299,87 1.731,64 1.415,59 22,33%
Hibah 0,00 84,75 84,75 7,54 1023,79%
Transfer 0,00 16.689,73 16.689,73 16.090,69 3,72%
Pendapatan Lainnya 0,00 69,39 69,39 582,61 -88,09%
Belanja Negara 6.033,81 12.202,16 18.235,97 16.679,57 9,33%
Belanja Pegawai 3.023,32 5.719,85 8.743,17 8.333,69 4,91%
Belanja Barang dan Jasa 2.121,17 2.718,46 4.839,64 3.614,10 33,91%
Belanja Modal 877,91 723,33 1.601,24 1.590,71 0,66%
Belanja Bantuan Sosial 11,41 94,50 105,90 464,18 -77,18%
Belanja Tak Terduga 0,00 33,47 33,47 34,59 -3,24%
Belanja Transfer 0,00 2.377,44 2.377,44 2.056,58 15,60% Belanja Lainnya 0,00 535,10 535,10 585,72 -8,64% Surplus/Defisit -3.983,76 6.786,32 2.802,55 3.567,22 -21,44% Pembiayaan 0,00 3.660,13 3.660,13 2.052,83 78,30% Penerimaan Pembiayaan 0,00 3.666,75 3.666,75 2.060,83 77,93% Pengeluaran Pembiayaan 0,00 6,62 6,62 8,00 -17,21%
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran -3.983,76 10.446,45 6.462,68 5.620,05 14,99%
A. Pendapatan Konsolidasian
1. Analisis Perbandingan Proporsi dan Perubahan Pendapatan Konsolidasian
Di antara empat jenis pendapatan
negara konsolidasian, realisasi
pendapatan transfer memiliki proporsi paling besar dibandingkan dengan jenis pendapatan yang lain, yaitu sebesar 79,33 persen dari seluruh realisasi pendapatan. Angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan proporsi terbesar kedua yaitu Pendapatan Pajak yang hanya sebesar 11,71 persen. Hal ini menandakan bahwa sumber pendapatan
D
Pendapatan Perpajakan 11,71% Pendapatan Bukan Pajak 8,23% Hibah dan Pendapatan Lainnya 0,73% Transfer 79,33% 65,70% 34,30% Pusat Daerah 24,93% 75,07% 100% 100%20
IV. Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)
Kajian Fiskal Regional Provinsi Aceh Triwulan II 2019
Sumber: OM SPAN, Simtrada DJPK dan BPKA, 2019 (diolah)
yang ada di Aceh saat ini masih belum mampu untuk menutup kebutuhan pendanaan di Aceh, sehingga ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat masih tinggi.
Secara persentase perubahannya, penurunan pada Pendapatan Lainnya
dan Hibah mengalami
merupakan yang paling signifikan (-73,88 persen). Jika diurakan, penurunan
tersebut disebabkan
adanya penurunan yang sangat signifikan pada komponen pendapatan APBD di pos Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.
2. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian
Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDRB Aceh menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan realisasi penerimaan pajak yang menurun, disaat PDRB Aceh mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penyempurnaan sistem administrasi perpajakan serta pengawasan yang lebih intensif pada sektor usaha tertentu yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan perpajakan diharapkan mampu dilakukan pemerintah untuk lebih meningkatkan realisasi pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah.
Sejalan dengan peningkatan Rasio Pajak, maka Rasio Pendapatan (gabungan penerimaan pajak dan bukan
pajak) terhadap PDRB Aceh triwulan II 2019 juga mengalami
peningkatan. Hal ini
mengindikasikan kinerja
pemerintah yang cukup baik
dalam menggali sumber
penerimaan melalui pendapatan bukan pajak. 14,54% 22,33% 3,72% -73,88% -80,00% -60,00% -40,00% -20,00% 0,00% 20,00% 40,00% 0,00 2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00 10.000,00 12.000,00 14.000,00 16.000,00 18.000,00
Pendapatan Pajak Pendapatan Bukan Pajak
Transfer Pendapatan Lainnya dan Hibah
(m
ili
ar
R
p)
Perbandingan Perubahan Realisasi Pendapatan
Q2 2018 Q2 2019 % Perubahan
Perkembangan Rasio Pajak dan Rasio Pendapatan Aceh terhadap PDRB Aceh (dalam miliar rupiah)
Uraian Q2 2016 Q2 2017 Q2 2018 Q2 2019 Penerimaan Pajak (Pusat+Daerah) 2.159,07 2.171,22 2.150,37 2.463,01 Penerimaan Bukan Pajak (Pusat+Daerah) 1.128,79 1.077,16 1.415,59 1.731,64 Total Penerimaan (Pusat+Daerah) 3.287,86 3.248,38 3.565,96 4.194,65 PDRB Aceh Semester I (ADHB) 66.790,00 71.290,00 76.460,00 79.730,00 Rasio Pajak (%) 3,23% 3,05% 2,81% 3,09% Rasio Pendapatan Terhadap PDRB 4,92% 4,56% 4,66% 5,26%