• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA PADA APLIKASI PENCARIAN BENGKEL TAMBAL BAN TERDEKAT DI KOTA MEDAN BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA PADA APLIKASI PENCARIAN BENGKEL TAMBAL BAN TERDEKAT DI KOTA MEDAN BERBASIS ANDROID"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

41

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA PADA APLIKASI

PENCARIAN BENGKEL TAMBAL BAN TERDEKAT DI

KOTA MEDAN BERBASIS ANDROID

Sutriono

Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan

Abstrak

Pencarian rute terpendek ini telah diterapkan di berbagai bidang untuk mengoptimasi kinerja suatu sistem, baik untuk meminimalkan biaya atau mempercepat jalanya suatu proses. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan masalah dalam berkendara adalah mendapati ban kendaraan bocor di jalan karena tertusuk paku, terkena jebakan, ataupun sebab lain. Hal tersebut memengaruhi kebutuhan akan layanan kendaraan bermotor seperti bengkel tambal ban. Kendala yang dihadapi bagi pengendara dalam mencari bengkel tambal ban harus mencari dan menelusuri sepanjang jalan tanpa mengetahui kearah mana pengendara dapat menemukan bengkel tersebut. Pengendara juga harus bertanya kepada setiap warga sekitar yang ditemui sehingga akan mengakibatkan lamanya proses pencarian. Pada pencarian yang dilakukan ini menggunakan algoritma Dijkstra, metode ini dipilih karena mampu mencari jalur terdekat dengan melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. Dengan kata lain algoritma ini menghitung lintasan berdasarkan jarak terpendek yang di tempuh. Media informasi tersebut dapat berupa teknologi yang mengikuti perkembangan teknologi informasi, teknologi yang tepat digunakan adalah teknologi Global Positioning System (GPS), salah satunya smartphone yang berbasis sistem operasi Android. Untuk mengetahui bengkel tambal ban, diperlukan teknologi yang mampu menyimpan dan mendistribusikan data bengkel tambal ban.

Kata Kunci: Lintasan Terpendek, bengkel tambal ban, Dijkstra. I. Pendahuluan

Saat ini bengkel tempel ban sangat banyak kita temui dipinggir jalan bahkan didalam jalan kecil juga sering kita temui. Kendaraan bermotor merupakan alat yang paling dibutuhkan sebagai media transportasi. Pesatnya kemajuan zaman, membuat kendaraan bermotor sangat dibutuhkan sebagai media transportasi. Kendaraan bermotor membuat efisiensi waktu dan tenaga karena diciptakan memang untuk membantu aktivitas manusia.

Lintasan terpendek di dalam graf merupakan salah satu persoalan optimasi. Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Kata terpendek berbeda-beda maknanya

bergantung pada tipikal persoalan yang akan diselesaikan. Namun, secara umum terpendek berarti meminimisasi bobot pada suatu lintasan dalam graf. Masalah lintasan terpendek berkosentrasi pada mencari lintasan dengan jarak minimum. Dalam masalah lintasan terpendek, diasumsikan bahwa pengambilan keputusan yang pasti tentang parameter (jarak, waktu dan lain-lain) antara node yang berbeda[1].

Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan masalah dalam berkendara adalah mendapati ban kendaraan bocor di jalan karena tertusuk paku, terkena jebakan, ataupun sebab lain. Hal tersebut mempengaruhi kebutuhan akan layanan kendaraan bermotor seperti bengkel tambal ban. Kendala yang dihadapi bagi pengendara dalam mencari bengkel tambal ban harus mencari dan menelusuri sepanjang

jalan tanpa mengetahui kearah mana pengendara dapat menemukan bengkel tersebut. Pengendara juga harus bertanya kepada setiap warga sekitar yang ditemui sehingga akan mengakibatkan lamanya proses pencarian sehingga mengurangi ketidak kefesienan waktu.

Berdasarkan masalah yang dihadapi maka perlunya dibangun suatu sistem media informasi untuk membantu mencari lokasi bengkel tambal ban berada. Pada pencarian yang dilakukan ini menggunakan algoritma Dijkstra, metode ini dipilih karena mampu mencari jalur terdekat dengan melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. Dengan kata lain algoritma ini menghitung lintasan berdasarkan jarak terpendek yang di tempuh. Media informasi tersebut dapat berupa teknologi yang mengikuti perkembangan teknologi informasi, teknologi yang tepat digunakan adalah teknologi Global Positioning System (GPS), salah satunya smartphone yang berbasis sistem operasi Android. Untuk mengetahui bengkel tambal ban, diperlukan teknologi yang mampu menyimpan dan mendistribusikan data bengkel tambal ban.

II. TEORITIS

A. Lintasan Terpendek

Persoalan mencari lintasan terpendek didalam graf merupakan salah satu persoalan optimasi. Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot (Weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Bobot pada sisi graf dapat menyatakan jarak antar kota waktu pengiriman pesan, ongkos pembangunan,

(2)

42

dan sebagainya. Asumsi yang kita gunakan di sini adalah bahwa semua bobot bernilai positif. Kata “terpendek” jangan selalu diartikan secara fisik sebagai panjang minimum, sebab kata “terpendek” berbeda–beda maknanya bergantung pada tipikal persoalan yang akan diselesaikan. Namun, secara umum “terpendek” berarti meminimasi bobot pada suatu lintasan didalam graf [1]. Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain:

1. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu.

2. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul.

3. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain.

4. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tang melalui beberapa simpul tertentu.

B. Algoritma Dijkstra

Algoritma Dijkstra, ditemukan oleh ilmuwan komputer asal Belanda Edsger Dijkstra pada tahu 1959, algoritma Dijkstra pencarian grafik yang memecahkan masalah jalur terpendek dari satu sumber dengan nilai jalur yang dihasilkan tidak negatif, dan menghasilkan pohon jalur terpendek. Algoritma ini sering digunakan dalam pencarian rute. Untuk sumber simpul (node) tertentu dalam grafik, algoritma menghasilkan jalur dengan biaya terendah (yaitu lintasan terpendek) antara vertex dan vertex lainnya [9].

Dalam mencari jalur terpendek algoritma Dijkstra memiliki beberapa uruatan logika, adapun urutannya sebagai berikut:

1. Beri nilai bobot (jarak) untuk setiap titik ke titik lainnya, lalu set nilai 0 pada node awal dan nilai tak hingga terhadap node lain (belum terisi). 2. Set semua node “Belum Terjamah” dan set node

awal sebagai “Node keberangkatan”.

3. Pertimbangkan node tetangga yang belum terjamah dan hitung jaraknya dari titik keberangkatan. Sebagai contoh, jika titik keberangkatan A ke B memiliki bobot jarak 6 dan dari B ke node C berjarak 2, maka jarak ke C melewati B menjadi 6+2=8. Jika jarak ini lebih kecil dari jarak sebelumnya (yang telah terekam sebelumnya) hapus data lama, simpan ulang data jarak dengan jarak yang baru.

4. Saat kita selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap node tetangga, tandai node yang telah terjamah sebagai “Node terjamah”. Node terjamah tidak akan pernah di cek kembali, jarak yang disimpan adalah jarak terakhir dan yang paling minimal bobotnya.

5. Set “Node belum terjamah” dengan jarak terkecil (dari node keberangkatan) sebagai “Node Keberangkatan” selajutnya dan lanjutkan dengan kembali ke step 3.

III. ANALISA

A. Analisa Masalah

Analisa kebutuhan sistem membahas secara garis besar kebutahan sistem. Sistem yang ada di sini dapat memberikan suatu penyelesaian masalah dengan menghasilkan gambar peta, jarak terpendek dan waktu tempuh, seperti di gambarkan pada blok diagram berikut:

Blok Diagram Rancangan Sistem

Sesuai gambar di atas maka langkah-langkah pembuatan sistem ini adalah memasukan node awal, node akhir, jarak , waktutempuh dan gambar peta yang sudah analisis. Kemudian dari seluruh data tersebut akan dicari nilai rute terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra dari keseluruhan hasil analisis akan dilakukan sistem simulasi untuk menghasilkan gambar peta dengan rute terpendek dari data gambar yang sudah ditentukan. Hasil dari penerapan sistem di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Memberikan informasi rute terpendek dari titik awal menuju ke lokasi bengkel terdekat yang akan di lintasi dan waktu yang ditempuh.

2. Memberikan informasi pilihan dalam menentukan ke arah mana pengendara mencari lokasi bengkel tambal ban terdekat.

3. Memberikan informasi rute-rute jalur yang terpendek..

B. Penyelesaiyan Agoritma Dijkstra Pencarian Jalur Terpendek

Seorang pengendara motor dari vertex X yang berada di jalan AR.Hakim mendapati kendaraannya bocor ban, pengendara ini mencari jalur terdekat untuk dapat menemukan bengkel tambal ban, Terdapat beberapa rute yang dapat ditempuh, tetapi jarak terdekat yang dapat ditempuh belum diketahui sehingga dicari rute terpendek menuju lokasi yang yang akan ditempuh dengan algoritma Dijkstra.

Adapun langkah-langkah penyelesaian rute terpendek pencarian bengkel tambal ban terdekat dengan algoritma Dijkstra adalah sebagai berikut: 1. Menentukan node awal dan akhir.

(3)

43

Mulai = Jl. AR.Hakim (disimbolkan dengan variable x)

Tujuan = Bengkel tambal ban

Gambar 1 Peta lokasi Pencarian Bengkel Berdasarkan peta diatas maka dapat diperoleh graf sebagai berikut:

Gambar 2 Graf Lokasi Pencarian Bengkel Keterangan Gambar :

A. Simpang Ismailiyah B. Bengkel A

C. Simpang Utama D. Bengkel B

E. Simpang Medan Area F. Bengkel C

G. Simpang A.R Hakim H. Bengkel D

I. Bengkel E

J. Simpang Gang Hormat K. Jl. AR.Hakim

2. Mentukan kandidat pembentuk solusi atau rute yang tersedia untuk ditempuh menuju node akhir,

dimana didapat beberapa solusi antara lain sebagai berikut: a. X-C-A-B b. X-C-A-B-E-D c. X-C-A-B-E-F d. X-C-D e. X-N-L-M

3. Melakukan perhitungan terhadap setiap solusi pembentukan rute. Pada tahap ini dilakukan perhitungan satu per satu kesetiap node pembentukan.

Maka dapat diperoleh jarak sebagai berikut: a. X-C-A-B = 220 + 200 + 90 = 510 m b. X-C-A-B-E-D =220 + 200 + 90 + 84 + 400 = 994 m c. X-C-A-B-E-F =220 + 200 + 90 + 84 + 120 = 714 m d. X-C-D = 220 + 210 = 430 m e. X-N-L-M=230 + 280 + 73 = 583 m f. X-N-L-K-D =230 + 280 + 350 + 110 = 970 m g. X-N-L-K-J-I =230 + 280 + 350 + 180 + 92 = 1132 m h. X-N-O-P = 230 + 500 + 230= 960 m i. X-N-L-M-P = 230 + 280 + 73 + 400 =983 m

Setelah ditemukan solusi tujuan bengkel mana yang akan di tujuh oleh pengendara, maka akan dibandingkan rute ataupun jalur terpendek yang akan dilalui, formula perbandingan jarak minimumnya sebagai berikut:

Keterangan:

a. DestValue : Nilai dalam vertex tujuan (kolom Y)

b. MarkedValue : Nilai dalam vertex awal (kolom X)

c. EdgeWeight : Bobot dari sisi yang menghubungkan vertex

Tabel 1 Pencarian Jarak Minimum

Tabel 2 Daftar rute perjalanan beserta jaraknya

No Rute Jarak (m) 1 X-C-A-B 510 2 X-C-A-B-E-D 994 3 X-C-A-B-E-F 714 4 X-C-D 430 5 X-N-L-M 583 Min(DestValue,MarkedValue + EdgeWeight)

(4)

44

6 X-N-L-K-D 970

7 X-N-L-K-J-I 1132

8 X-N-O-P 960

9 X-N-O-M-P 983

Maka dengan demikian jarak terpendek yang dapat dilalui oleh pengendara adalah sebagai berikut:

X-C-D = 220 + 210 = 430 m IV. IMPLEMENTASI

A. Implementasi Sistem

Implementasi sistem program ini mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software). Tampilan program terdiri dari print screen dari tampilan input,

output, dan proses yang dirancangan. Adapun

tampilan program yang dirancang adalah sebagai berikut:

1. Menu Utama

Gambar 3 Form Menu Utama 2. Lokasi Saya

Gambar 4 Lokasi Saya 3. Tampilkan Bengkel

Gambar 5 Tampilan Lokasi Bengkel B. Hasil Pengujian Program

Hasil pengujian program menampilkan hasil

output dari sebuah input data pada aplikasi yang telah

siap. Untuk pengujian programnya bisa kita lihat sebagai berikut:

1. Detail Bengkel

Gambar 6 Hasil Pencarian Bengkel V. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian yang dilakukan proses pencarian rute terdekat sangat tergantung pada data-data bengkel yang diinputkan.

2. Metode Dijkstra dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada pencarian rute terpendek berbasis android.

3. Dengan Menggunakan bahasa pemograman Java dan eclipse sebagai aplikasinya dapat membuat aplikasi pencarian rute terpendek yang berbasis android dan memberikan hasil kepada pengguna lebih mudah dalam pencarian rute terpendek untuk mencari bengkel tambal ban terdekat. REFERENSI

[1] Rinaldi Munir, Matimatika Diskrit. Bandung: Informatika, 2012.

(5)

45

[2] M.Sc Drs. Jong Jek Siang, Matematika Diskrit dan Aplikasinya Pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi, 2009.

[3] Andri Kinoyo Kusrini, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akutansi Dengan Microsoft Visual Basic & SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset, 2007.

[4] Nazaruddin Safaat H, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika, 2015.

[5] Sholiq, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

[6] Adi Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Menggunakan Metode USDP. Bandung: Andi Offset, 2010.

Gambar

Gambar 2 Graf Lokasi Pencarian Bengkel Keterangan Gambar :
Gambar 3 Form Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMENEP. TAHUN

Dikarenakan lingkungan makin mudah bergejolak, para eksekutif puncak melihat manfaat jika perencanaan terdesentralisasi dibawa lebih jauh, yaitu dengan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik. Universitas

Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Bahasa Inggris sebagai Sarana untuk Mempromosikan Paket Wisata pada Biro Perjalanan Wisata Pyramid Tour &

Sumber Dana : APBD Kabupaten Lampung

Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Bahasa Inggris sebagai Sarana untuk Mempromosikan Paket Wisata pada Biro Perjalanan Wisata Pyramid Tour &

The focus has been on accessing enterprise informa- tion system resources from the component, using tools to simplify and reduce appli- cation development effort involved in

Didasari oleh hal-hal tersebut diatas maka penulis mencoba membuat solusinya dengan membuat sistem aplikasi perpustakaan berbasis komputer yang terjamin keamanannya, dan