1
1.1Latar Belakang
PT. Bank BTPN adalah sebuah usaha sebagai badan perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya Sesuai dengan visinya, Melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) di setiap pengoperasian bisnis Bank BTPN. Menyediakan beragam produk dan layanan yang sesuai dengan bisnis Bank BTPN kepada nasabah.Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit hal ini sesuai dengan fungsi dasar dari bank yang tertera dalam Undang - Undang no. 10 Tahun 1998.
Sebagai bisnis model pensiun Bank BTPN adalah jasa pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT) dan pembayaran pensiun bulanan melalui pola kerja sama dengan mitra usaha strategis, utamanya TASPEN, dan Dana Pensiunan antara lain Dana Pensiun Pertamina, Dana Pensiun Telkom dan Dana Pensiun Perhutani. Selain jasa pembayaran pensiun, bank BTPN juga menyediakan produk pinjaman kepada nasabah pensiunan dengan pemotongan cicilan bulanan langsung dari pembayaran pensiun bulanan.
2 yang tepat, akurat, dan cepat. Berdasarkan analisis diatas, maka diambilah judul :
“ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERKREDITAN PENSIUNAN DI KANTOR CABANG KHUSUS BANK BTPN BANDUNG”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya permasalahan di atas dan di tempat kerja praktek, maka penulis dapat mengidentifikasikan permaslahan yang menjadi beberapa pertanyaan untuk dijawab dengan harapan dapat memperoleh solusi dari permasalahan yang terjadi.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada sistem kredit pensiun baru yang ada, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Banyaknya tahapan-tahapan yang dikerjakan dalam pengajuan kredit pensiun.
3 3. Kurang efektifnya pembagian kerja dalam sistem perkreditan yang
sedang berjalan saat ini.
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis buat berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah :
1. Bagaimana Sistem Informasi perkreditan yang sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
2. Bagaimana mengembangkan sebuah sistem perkreditan yang lebih efektif pada sistem perkreditan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
3. Bagaimana mengefektifkan sistem perkreditan yang sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
4. Bagaimana implementasi sistem perkreditan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Laporan KP yang disusun ini mempunyai maksud dan tujuan. 1.3.1 Maksud
4 sesungguhnya dilapangan.
3. Memahami dan memperdalam disiplin ilmu, khususnya penerapan manajemen informatika.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakan kerja praktek adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi perkreditan yang sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
2. Untuk mengetahui efektifnya pengembangan sebuah sistem perkreditan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
3. Untuk mengetahui efektifitas sistem perkreditan yang sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
4. Untuk mengetahui implementasi sistem perkreditan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
1.4 Metode Pengembangan Sistem
5 dari metode ini adalah bagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan terstruktur. Adapun penjelasan tahapan dari metodologi waterfall adalah sebagai berikut :
1. Sistem Engginering, adalah pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Analisys, merupakan tahapan dimana sistem engginering menganalisis hal-hal yang diperlihatkan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pegembangan perangkat lunak dan bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
3. Design, tahapan ini merupakan tahap peterjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).
4. Coding yaitu menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang dirancang kedalam bahasa pemograman yang telah ditentukan.
5. Testing, program selesai dibuat, maka berikutnya adalah uji coba terhadap program tersebut.
6. Maintenance atau Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi
6 batasan masalah yang akan dibahas didalam laporan kerja praktek, diantaranya adalah :
1. Sistem informasi yang dianalisis adalah sistem informasi perkreditan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
2. Sistem informasi ini hanya membahas sistem perkreditan pensiunan untuk pembukaan pengajuan kredit baru.
1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Lokasi Kerja Praktek : Kantor Cabang Khusus Bank BTPN
Jl. Oto Iskandardinata No.392 Bandung 40242.
NO KEGIATAN
MINGGU KE
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data 3. Penyusunan
Laporan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Sistem.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya didefinisikan oleh Jerry Fitzgerald dalam bukunya Fundamentals of System Amalysis diterjemahkan oleh H.M Jogiyanto dalam bukunya Analisa dan Desain sistem pendekatan terstruktur adalah sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”(1,1)
2.1.1 Elemen Sistem.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Hardware
2. Software
Kumpulan dari perintah-perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu, memerintahkan komputer agar melaksanakan fungsi tertentu.
3. Data
Bahan dasar dari suatu informasi berupa fakta yang mengangkat kejadian-kejadian nyata dan dituangkan kedalam suatu simbol.
4. Prosedur
Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen prosedur seperti : buku petunjuk operasional dan teknis.
5. Manusia
Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : Operator, Programmer, Analyst, Designer dan sebagainya.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen(components), batas sistem(boundary), lingkungan luar sistem(environments), penghubung(interface), masukan (input), keluaran(output), pengolah(process), dan sasaran(objectives) atau tujuan(goal).
a. Komponen sistem
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian bagian dari sistem.
b. Batasan sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membetasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luaran sistem
Lingkungan dari luar suatu sistem adalah apapun batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat mengntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung sistem
e. Masukan sistem.
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroprasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merugikan masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran yang berupa barang.
h. Sasaran sistem.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasi sebagai berikut :
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik. (contoh : sistem teologia).
Sistem fisik adalah system yang ada secara fisik. (contoh : sistem computer)
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. (contoh : sistem perputaran bumi)
Sistem buatan manusia adalah system yang dirancang oleh manusia, melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem tertutup (closed system) dan system terbuka (open system)
tertutup, yang ada hanyalah relative closed system (secara relatip tertutup, tidak benar benar tetutup).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.2Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Menurut pendapat Drs. Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan bahwa :
“Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. (4,15)
Dalam bukunya Drs. Krismiaji menjelaskan bahwa informasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Relevan
2. Dapat dipercaya
Secara akurat menggambarkan kejadian atau aktifitas organisasi.
3. Lengkap
Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai.
4. Tepat waktu
Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
5. Mudah dipahami
Disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
6. Dapat diuji kebenarannya
Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.
2.3Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information Systems atau CBIS).(5,10)
2.4Metode Pendekatan & Pengembangan Sistem
2.4.1 Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis dan desain yaitu pendekatan secara terstruktur. Analisis terstruktur adalah teknik atas bawah yang sistematis yang menyempurnakan tujuan dan sasaran yang telah ada dengan menggunakan metode bertingkat. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju ketingkat lebih rendah yang lebih rinci. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat alat (tools) dan teknik teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapat sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem
Gambar 2.1
Model waterfall
System Engineering
Proses penilaian sistem lama yang sedang berjalan dan studi kelayakan pengembangan sistem baru berdasarkan aspek teknologi, ekonomis dan sumber daya manusia.
Analisis
Perolehan kebutuhan pengguna sistem dari user serta pilihan solusi jenis sistem informasi yang akan dikembangkan.
Desain
sebelumnya maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
Coding Dan Testing
Desain harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.
Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis akan dikerjakan oleh programmer.
Proses Coding ini harus dilakukan Testing untuk menguji kesalahan-kesalahan program maupun fungsi dari sistem.
Implementasi
Setelah semua fungsi-fungsi software harus di ujicoba agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Maka proses selanjutnya adalah bagaimana sistem baru akan diinstall dan dijalankan di perusahaan dengan pengoperasian yang dilakukan oleh user.
Pemeliharaan
perubahan dari perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi atau perangkat lainnya.
2.4.3 Alat Bantu Analisis
Alat-alat (Tools) yang digunakan untuk melakukan pendekatan dan pengembangan sistem pengadaan material adalah sebagai berikut :
1. Flow Map
Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis computer) dan aliran data ( dalam bentuk dokumen keluarandan masukan )
2. Diagram Kontex
Merupakan diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem.
3. Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) yaitu aliran data merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dokumentasi dari sistem yang baik.
2.5Delphi
diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi yang berbasis Windows.
2.6Pengertian Kredit
Kredit adalah pembelian atau peminjaman dengan janji pengembalian di kemudian hari. Pada setiap rencana kredit, terdapat kreditor (pribadi, institusi keuangan, toko atau perusahaan yang uangnya dipinjam). Dalam pembukuan, terdapat catatan sejumlah uang milik pribadi atau institusi.
2.7Pengertian Pensiun
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2009 selain mengatur tarif PPh Pasal 21 atas pembayaran uang pesangon, juga mengatur tarif PPh Pasal 21 atas pembayaran uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, dan jaminan hari tua. Peraturan pemerintah [PP] ini mengatur bahwa pemotongan PPh bersifat FINAL.
dari ketentuan pasal 23 ayat 2 poin b maka pensiun dapat diartikan batas akhir usia kerja dari PNS.
2.8Pengertian Kredit Pensiunan
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1.Sejarah Perusahaan
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai badan perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik angkatan bersenjata maupun sipil.
Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan ijin usaha sebagai Bank Tabungan. Pada tahun 1993 status BTPN menjadi Bank Umum.
2008 merupakan tahun penting bagi BTPN. Berbagai pengembangan dan pencapaian signifikan dilakukan. Pada 12 Maret 2008 BTPN sukses melakukan go public dengan melepas saham milik pemerintah c.q. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar 28,39%. Pada 14 Maret 2008, TPG Nusantara, S.a.r.l. mengakuisisi 71,6% saham BTPN, sehingga menjadi pemegang saham utama.
mengembangkan usahanya di pangsa pasar Usaha Mikro Kecil dan Unit Usaha Syariah, dengan membuka 46 cabang btpn l mitra usaha rakyat di seluruh Indonesia dan 2 Cabang Syariah di Bandung dan Jakarta.
Kini, BTPN dikenal sebagai bank publik skala menengah bereputasi prima dan salah satu bank dengan kinerja keuangan terbaik di Indonesia, yang telah meraih berbagai pengakuan dalam bentuk penghargaan dari lembaga-lembaga terkemuka dan terpercaya.
Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank Tabungan Pensiunan Nasional bekerja sama dengan PT Taspen, sehingga Bank Tabungan Pensiunan Nasional tidak saja memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman, tetapi juga melaksanankan ”Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran Tabungan hari Tua. Pembayaran Jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun.
Visi Bank Tabungan Pensiunan Nasional :
Menjadi penyedia jasa keuangan retail yang dipilih dan penuh kepedulian di Indonesia.
Misi Bank Tabungan Pensiunan Nasional :
Melaksanankan Good Corporate Governance (GCG) disetiap pengoperasian bisnis Bank Tabungan Pensiunan Nasional.
Menjamin keamanan, kepercayaan, dan kemudahan akses bagi nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional melaui penggunaan teknologi mutakhir disetiap pengoperasian bisnis kami.
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan oleh Bank BTPN KCK BANDUNG berbentuk fungsional. Berikut adalah gambar struktur organisasi di Bank BTPN KCK BANDUNG
Branch Head Khusus
Branch Sales & Marketing Manager
Credit Acceptance & Service Supervisor
Sales & Marketing Supervisor
Sales & Marketing Officer Credit Acceptance
Teller
Gambar 3.1
3.3.Deskripsi Tugas
Dari struktur organisaisi diatas, berikut adalah deskripsi jabatan dari masing-masing posisi dan unit yang ada di Bank BTPN KCK BANDUNG:
a. Branch Head Tujuan jabatan
Memimpin, mengelola, merencanakan, dan melakukan koordinasi aktifitas penjualan dan promosi kredit pensiun, membangun kerjasama yang baik dengan mitra kerja, memonitor penanganan tagihan, memonitor pembinaan direct sales untuk pengembangan bisnis cabang, memastikan bahwa pelayanan uang pensiun dan kredit pensiun telah dilaksanakan dengan baik.
Tanggung jawab utama :
Melakukan monitoring terhadap seluruh kegiatan operasional kredit pensiunan cabang di KC, KCP dan KK sehingga operasional berjalan sesuai dengan system dan prosedur yang berlaku dengan memperhatikan resiko operasional dan memastikan standard service perusahaan dijalankan dengan baik.
Menjalankan perannya sebagai pimpinan area/ governance representative. b. Branch Sales & Marketing Manager
Tujuan jabatan
mitra kerja, melakukan penanganan tagihan, membina direct sales untuk pengembangan bisnis cabang,
Tanggung jawab utama :
memastikan bahwa pelayanan pembayaran uang pensiun dan kredit pensiun telah dilaksanakan dengan baik
c. Credit Acceptance & Service Supervisor
Melakukan supervisi atas seluruh kegiatan pembayaran pensiun, proses pemberian kredit pensiun, dan kelengkapan dokumen kredit, memberikan persetujuan pemberian kredit pensiun sesuai dengan kewenangannya dan memonitor penanganan tagihan.
d. Sales & Marketing Supervisor Tujuan jabatan
Mencapai target cabang dengan mengelola dan melakukan supervisi terhadap aktifitas penjualan dan promosi kredit pensiun di Kantor Cabang/Cabang Pembantu, melalui kegiatan promosi, menjalankan kerja sama yang baik dengan mitra kerja kredit pensiun, melakukan supervisi pelayanan kredit pensiun dengan baik.
e. Credit Acceptance
persetujuan pemberian kredit pensiun sesuai dengan kewenangannya dan memonitor penanganan tagihan.
f. Sales & Marketing Officer
Melakukan aktifitas penjualan kredit pensiun, penawaran kredit baru (pembaharuan) serta melakukan kegiatan promosi ke mitra kerja terkait.
g. Teller Pensiun
BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1Analisis Sistem Yang Berjalan
Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram, diagram Sistem Informasi Perkreditan Bank BTPN yang sedang berjalan pada Kantor Cabang Khusus Bank BTPN.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis Dokumen yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang sedang digunakan pada sistem informasi, diantaranya
Dokumen Aplikasi Permohonan Kredit Pensiunan
Deskripsi : Merupakan formulir yang diisi oleh Credit acceptance
Fungsi : Untuk memasukan data
Rangkap : 2
Sumber : nasabah
Distribusi : Credit Acceptance
Bentuk Dokumen : Formulir.
4.1.2 Prosedur yang sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi yang ada dan sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN.
4.1.2.1 Prosedur Permohonan Kredit
1. Nasabah Mengambil dan mengisi formulir applikasi permohonan kredit Pensiun.
2. Front office perkreditan pensiunan menghitung jumlah perkiraan pinjaman yang dapat di pinjam oleh nasabah dengan applikasi sederhana Microsoft excel.
3. Nasabah menyerahkan kepada Front office perkreditan pensiunan applikasi permohonan kredit yang telah diisi dan dokumen-dokumen kelengkapan pengajuan kredit
4. Front office menyerahkan semua dokumen dan aplikasi permohonan kredit kepada Credit acceptance.
5. Credit acceptance melakukan verifikasi dan pengecekan ulang terhadap semua dokumen-dokumen nasabah.
7. Kredit acceptance menghubungi nasabah untuk menginformasikan berapa pinjaman yang dapat disetujui, angsuran per bulan, potongan biaya dan asuransi serta jumlah dana bersih dapat dicairkan
8. Apabila nasabah setuju Kredit acceptance mencetak hasil simulasi YKA dan MPK.
9. Credit acceptance menyerahkan seluruh dokumen pengajuan kredit nasabah yang verifikasi dan MPK kepada pemutus kredit.
10.Pejabat pemutus kredit mereview MPK dan mengecek kembali dokumen kelengkapan pengajuan kredit nasabah.
11.Pejabat pemutus kredit menandatangani MPK.
12.Kredit acceptance melakukan pembukaan rekening nasabah pada system perbankan Bank BTPN.
13.credit acceptance mencetak SPK dan dokumen kredit lainnya. 14.Nasabah menandatangani SPK dan dokumen lainnya.
15.Credit Acceptance memeriksa tanda tangan nasabah dan meminta tanda tangan pejabat berweanang
16.LAD (Loan Administration Staf) melakukan verifikasi dokumen dari Kredit Acceptance.
17.LAD (Loan Administration Staf) melakukan input data kredit pada equation.
18.CC (Costudian Credit) melakukan penyimpanan SKEP asli dan dokumen kredit nasabah.
4.1.2.1FlowMap
4.1.2.3Diagram Kontek
4.1.2.4Data Flow Diagram
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan
Setelah melewati beberapa tahapan analisis terhadap system informasi yang sedang berjalan di BANK BTPN KANTOR CABANG KHUSUS JL.OTTO ISKANDAR DINATA, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada system, kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :
NO Permasalahan Pemecahan
1.
Banyak nya pembagian unit kerja untuk melakukan proses
pengajuan kredit pensiunan.
Dengan menyederhanakan tahapan proses perkereditan yang ada saat ini.
Dengan membuat program applikasi penghitungan kredit, menggunakan bahasa pemograman Delphi.
Menyatukan unit bagian kerja untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga.
4.2 Usulan Perancangan Sistem
Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow diagram yang diusulkan.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem perkreditan di kantor cabang khusus Bank BTPN mampu :
1. Meningkatkan keefektifan dan efisiensi waktu dengan menyederhanakan tahapan pengajuan kredit pensiunan tanpa mengurasi kredibilitas dan keakuratan data.
2. Membuat sebuah program analisis penghitungan kredit yang mampu menganalisis jumlah pinjaman lebih terperinci untuk memudahkan nasabah dalam memperkirakan besaran pinjaman yang dapat ia terima. 3. Menggabungkan fungsi kerja yang hampir sama kepada satu bagian
4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan.
Sebagian besar prosedur dan flowmap yang diusulkan sama dengan Sistem perkreditan yang sedang berjalan di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN yang ada sekarang,
perbedaanya hanya adanya pengurangan unit kerja dan tahapan yang dilakukan untuk pengajuan peminjaman kredit pensiunan baru.
4.2.2.1 Prosedur yang diusulkan:
1. Nasabah Mengambil dan mengisi formulir applikasi permohonan kredit Pensiun.
2. Credit Acceptance perkreditan pensiunan menghitung jumlah perkiraan pinjaman yang dapat di pinjam oleh nasabah dengan applikasi Penghitungan kredit.
3. Credit acceptance melakukan verifikasi dan pengecekan terhadap form aplikasi pengajuan kredit dan dokumen-dokumen nasabah.
4. Credit Acceptance melakukan simulasi penghitungan lebih terperinci terhadap jumlah pinjaman yang dapat diajukan termasuk biaya-biaya pengajuan kredit dengan menggunakan system perbankan yang ada si Bank BTPN.
5. Credit acceptance menghubungi nasabah untuk menginformasikan berapa pinjaman yang dapat disetujui, angsuran per bulan, potongan biaya dan asuransi serta jumlah dana bersih dapat dicairkan
7. Credit acceptance menyerahkan seluruh dokumen pengajuan kredit nasabah yang verifikasi dan MPK kepada pemutus kredit.
8. Pejabat pemutus kredit mereview MPK dan mengecek kembali dokumen kelengkapan pengajuan kredit nasabah.
9. Pejabat pemutus kredit menandatangani MPK.
10. Credit acceptance melakukan pembukaan rekening nasabah pada system perbankan Bank BTPN.
11. Credit Acceptance mencetak SPK dan dokumen kredit lainnya. 12. Nasabah menandatangani SPK dan dokumen lainnya.
13. Credit Acceptance memeriksa tanda tangan nasabah dan meminta tanda tangan pejabat berwenang.
14. LAD (Loan Administration Staf) melakukan verifikasi dokumen dari Kredit Acceptance.
15. LAD (Loan Administration Staf) melakukan input data kredit pada equation.
16. CC (Costudian Credit) melakukan penyimpanan SKEP asli dan dokumen kredit nasabah.
4.2.2.2 Flow Map yang diusulkan
4.2.2.3Diagram Kontek
4.2.2.4Data Flow Diagram yang diusulkan
Gambar 4.6 DFD yang diusulkan
4.2.3 Perancangan Program.
Program menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 sebagai aplikasi pembuat program Analisis penghitungan Plafond Perkreditan Pensiunan.
Program ini tidak menggunakan database karena program ini hanya bersifat analisis untuk memudahkan nasabah dalam menghitung berapa pinjaman kredit yang bisa di ajukan dan mengetahui berapa biaya – biaya dan pinjaman bersih yang diterima.
4.2.3.1 Perancangan Interface (Antar Muka ) Program
Interface program ini dirancang agar user mudah menggunakannya dan juga menarik untuk dilihat.Program ini hanya memiliki satu form yang berisi field untuk input data,analisis penghitungan dan juga output nya.
Rancangan Form diatas adalah menu utama yang berfungsi untuk menginput data nasabah. Dari data – data nasabah kita dapat menghitung jumlah plafond,jumlah potongan,biaya administrasi dan asuransi.
Kelebihan program ini ialah nasabah dapat langsung mengetahui jumlah plafond yg diajukan,potongan dan biaya – biaya pengajuan kredit, jumlah angsuran serta uang pinjaman bersih yang diterima.
Pada program ini kita cukup memasukkan input data nasabah seperti, nama nasabah, usia, gaji pensiun, jangka waktu, pos bayar, dan jumlah pinjaman yang di inginkan.
Setelah itu kita dapat langsung menghitung plafond pinjaman, asuransi, biaya administrasi, Biaya tata laksana, total potongan, angsuran perbulan, sisa gaji dan uang bersih yang diterima nasabah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Demikianlah hasil penelitian dan analisis kami terhadap Sistem Pengajuan Kredit Pensiun di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN di Jl. Otto Iskandar Dinata Bandung. Sistem yang telah di terapkan di kantor ini secara keseluruhan sudah sangat baik apalagi telah di gunakannya sistem perbankan universal. Tetapi masih terdapat sedikit kekurangan yang mungkin dapat di sempurnakan agar sistem yang telah ada sekarang menjadi lebih baik lagi dan proses pengajuan kredit pensiunan menjadi lebih efektif dan lebih efisien.
Program yang kami ajukan dan di peruntukkan bagi kesempurnaan dari proses pengajuan kredit pensiunan agar lebih memberi kenyaman dan kecepatan proses pengajuan kredit pensiun di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN.
5.2 Saran
iii
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2
1.2.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 4
1.4 Metode Pengembangan Sistem ... 4
1.5 Batasan Masalah ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Prektek Kerja Lapangan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Pengertian Sistem ... 7
2.1.1 Elemen Sistem ... 7
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 10
2.2 Pengertian Informasi ...12
iv
2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ... 14
2.4.3 Alat bantu Analisis ... 17
1)Flow Map ... 17
2)Diagram Konteks ... 17
3)Data Flow Diagram ... 17
2.5 Delphi ...17
2.6 Pengertian Kredit ... 18
2.7 Pengertian Pensiunan ... 18
2.8 Pengertian Kredit Pensiunan ... 19
BAB III. PROFIL PERUSAHAAN ……….... 20
3.1 Sejarah Perusahaan ………... 20
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 22
3.3 Deskripsi Tugas ………23
BAB IV. ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 26
4.1 Analisi Sistem ……….… 26
4.1.1 Analisis Dokumen ………. 26
4.1.2 Prosedur yang sedang Berjalan ……….. 27
4.1.2.1Prosedur Permohonan Kredit ... 27
4.1.2.2Flowmap ……….… 30
4.1.2.3Diagram Konteks ……….………... 31
4.1.2.4Data Flow Diagram (DFD) ……….……….... 32
v
4.2.2Perancangan Prosedur yang diusulkan ....………. 34
4.2.2.1Prosedur yang diusulkan ……….………...…………. 35
4.2.2.2Flowmap yang diusulkan ……….37
4.2.2.3Diagram Konteks yang diusulkan ………....38
4.2.2.4DFD yang diusulkan ………39
4.2.3Perancangan Program ………40
4.2.3.1Perancangan Antar Muka ……….40
4.2.3.2Perancangan Input ………41
4.2.3.3Perancangan Output ……….42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto.HM.1990. Analisis & Disain Sitem Informasi. Andi Offset.Yogyakarta Jogiyanto.HM.1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi & Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Andi Offset.Yogyakarta.
ht t p:/ / nurul.unsoed.net / w p-cont ent / uploads/ 2008/ 05/ t ugas-akhir-ads.pdf
ht t p:/ / gudank-inform asi.blogspot .com / 2009/ 03/ m et odologi-w at erfall.ht m l
ii
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul
“Analisis dan Pengembangan Sistem Informasi Perkreditan Pensiunan di
Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung” yang dilakukan untuk
memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah mendapatkan bantuan dari banyka pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Wartika S. Kom Selaku dosen pembimbing dan dosen wali.
2. Bapak Dadang Munandar, SE, Msi. Selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.
3. Bapak Hamuda Ary Laksamana. Selaku pembimbing lapangan dan Sales Marketing Supervisor di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung. 4. Bapak E. Kuswara Selaku kepala Kantor Cabang Khusus Bank BTPN
Bandung.
5. Ibu Lenny Widyastuti Selaku Sales Marketing Officer di Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Bandung.
BTPN BANDUNG”
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Wahyuni Kustya Lestari NIM. 10507464
Muhamad Ikhrom NIM. 10507436
Jerry Sander NIM. 10507455
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Wahyuni Kustya Lestari NIM. 10507464 Muhammad Ikhrom NIM. 10507436 Jerry Sander NIM. 10507455
Bandung, 15 September 2010
Pembimbing Jurusan, Pebimbing Lapangan,
Wartika S. Kom Hamuda Ary Laksamana NIP. 4227. 70. 26 002 NIK. 7404. 38. 74
Ketua Jurusan Manajemen Informatika