• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG BEKU DI PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG BEKU DI PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTATION OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT IN THE AVAILABILITY OF RAW MATERIALS IN FROZEN SHRIMP PROCESSING INDUSTRY IN PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA

DAFISTA FIDEL BUSTAROSA

ABSTRACT

This research is to study supply chain management thet owned by PT. Indokom Samudra Persada in itsavailability raw material by looking the problems that faced by company to serve the consumer’s demand. This research foucuses to see how effective and efficient the applying of supply chain management that owned by a company until the company is able to respond the consumers as well. Supply chain management is a reciprocal relationship between the supplier and consumer to deliver the optimal values to consumer. This research is a descriptive research and using qualitative approach and using date collecting technique with interview, observation, and documentation. The role of technology and information system is helping supply chain mangement process in responding and controlling the raw material that make the company is being more effective and efficient. PT. Indokom Samudra Persada realizes that the applying of supply chain management in availability of raw material has a big role to respond the consumer’s demand that always change and the company has to utilize the role of technology (computer, internet, fax mail, and technology helping production) and information system to make a betterment of supply chain management in the future for PT. Indokom Samudra Persada.

(2)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN

UDANG BEKU DI PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA

DAFISTA FIDEL BUSTAROSA

ABSTRAK

Penelitian ini membahas sistem manajemen rantai pasok yang dimiliki PT. Indokom Samudra Persada dalam ketersediaan bahan baku melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam melayani permintaan konsumen. Fokus pada penelitian ini melihat seberapa efektif dan efisien penerapan manajemen rantai pasok yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan dapat selalu menanggapi konsumen dengan baik. Manajemen rantai pasok adalah hubungan timbal balik antara penyedia dan pelanggan untuk menyampaikan nilai-nilai yang sangat optimal kepada pelanggan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peran teknologi dan sistem informasi membantu proses manajemen rantai pasok dalam merespon dan mengendalikan bahan baku yang membuat perusahaan semakin efektif dan efisien. PT. Indokom Samudra Persada menyadari bahwa penerapan manajemen rantai pasok dalam ketersediaan bahan baku sangat berperan untuk menanggapi permintaan konsumen yang selalu berubah dan perusahaan harus memanfaatkan peran dari teknologi (komputer, internet, fax mail, dan teknologi pembantu produksi) dan sistem informasi untuk membuat manajemen rantai pasok yang lebih baik kedepannya untuk PT. Indokom Samudra Persada.

(3)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG BEKU DI PT.

INDOKOM SAMUDRA PERSADA

Oleh:

DAFISTA FIDEL BUSTAROSA

(SKRIPSI)

Sebagai Salah Satu untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1 Manfaat PT. Indokom Samudra Persada ... 9

1.4.2 Manfaat Ilmu Pengetahuan ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supply Chain Management ... 10

2.1.1 Definisi Supply Chain Management ... 10

2.1.2 Konsep Supply Chain Management ... 16

2.1.3 Strategi Supply Chain Management ... 17

2.1.4 Perencanaan Supply Chain Management ... 19

2.1.5 Permasalahaan Dalam Supply Chain Management ... 22

2.1.6 Strategi Persediaan ... 24

2.2 Saluran Distribusi... 28

2.2.1 Fungsi Saluran Distribusi ... 29

2.3 Sistem Informasi ... 30

2.3.1 Peran Sistem Informasi Supply Chain ... 31

2.3.2 Information Sharing ... 33

2.4 Penelitian Terdahulu ... 34

2.5 Kerangka Pemikiran ... 37

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Lokasi Penelitian ... 39

3.3 Fokus Penelitian ... 40

3.4 Subjek, Sumber dan Jenis Data ... 41

3.4.1 Subjek Penelitian ... 41

3.4.2 Sumber Data ... 42

3.4.3 Jenis Data ... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 43

(5)

ii

3.7 Teknik Analisis Data ... 46

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 53

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 53

4.1.2 Bentuk Perusahaan ... 54

4.1.3 Visi, Misis, dan Motto Perusahaan ... 55

4.1.4 Hasil Produk ... 55

4.1.5 Lokasi dan Tata Letak PT. Indokom Samudra Persada ... 55

4.1.6 Struktur Organisasi ... 56

4.2 Gambaran Informan ... 59

4.3 Hasil dan Pembahasan ... 61

4.3.1 Penerapan Supply Chain Management dan Strategi Supply Chain Management ... 61

4.3.1.1 Penerapan Supply Chain Management di PT. Indokom Samudra Persada ... 63

4.3.1.2 Strategi Supply Chain Management PT. Indokom Samudra Persada ... 67

4.3.1.2.1 Strategi Menetapkan Rekanan ... 67

4.3.1.2.2 Strategi Khusus ... 72

4.3.1.2.3 Strategi Perencanaan ... 77

4.3.2 Peran Teknologi dan Sistem Informasi dalam Supply Chain Management ... 83

4.3.3 Strategi Persediaan PT. Indokom Samudra Persada ... 90

4.4 Pembahasan ... 96

V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 114

5.2 Saran ... 115

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Volume dan Nilai Ekspor Perikanan 2008-2012 ... 3

1.2 Volume dan Nilai Ekspor Frozen Shrimp Menurut Komoditi Provinsi Lampung ... 5

1.3 Volume dan Nilai Hasil Perikanan 10 terbesar di Indonesia 2011-2012 ………... 7

4.1 Bahan Baku Packing dan Bahan Baku Pembantu Produksi ... 90

4.2 Bahan Baku Utama Periode September 2015 ... 91

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Supply Chain ... 12

1.2 Tahapan Supply Chain ... 15

1.3 Segitiga Pengambilan Keputusan Logistik ... 21

3.1 Analisis Model Interaktif ... 49

4.1 PT. Indokom Samudra Persada ... 56

4.2. Strategi Khusus PT. Indokom Samudra Persada ... 74

4.3 Tahapan Supply Chain ... 99

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Permohonan Izin Penelitian ... 120

1. Panduan Wawancara ... 121

2. Transkrip Wawancara ... 125

3. Triangulasi Data ... 132

4. Hasil Pertanyaan Bukan Wawancara ... 134

5. Data Evaluasi Pemasok RAW Material udang ... 136

(9)

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa :

$oflstc

$rdet

($ustaroso

Nomor Pokok Mahasiswa: 121605fi28

: IMPLEMENTASI MANAJEMEN RANTAI PASOK DAI,AM KETERSEDIA.AN BAIIAN BAI(U PADA IhIDUSTRI PENGOLAHAN UDAIIG BEKU DI PT.INDOKOM SAMUDERA PERSADA

: Ilmu Administrasi Bisnis

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MEIIYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.A.B.

NIP 19800628 200501 2 002

Jurusan

Fakultas

2. Kefi:a Jurusan Ilmu Admini

vr. vurrl,fvt v.

NrP 196902261

(10)

t

L

t

I

l.

Tim Penguji

Ketua

Penguji

MENGESAIIKA}I

: Mohammad Machrus, S.E., M.Si.

\

/'-Iladiawdn,

M.Si,

-

_

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 23 November2015

-4F;:

(11)

l.

PER}ryATAAN

Dengao ini sa-ya- me.nyatakaa ba-hwa:

Karya ruiis saya, Skripsi

i

Laporun ai<irir ini, ad;aiah asii rian beium pernah diajuiran ,,-r,1- IiirLUi( iiifiiuiiiiiili(eiii *^^A^^^*1,^- ^^1^- ^1.^l-*:1, 1e^-:--^ / A l-l: nr^,{.,^\ L^il. ,{: f I-i"o.oiioo

Btriiii iiiiiiligiiiih i.'iaii.,riiiri / fltrir tvr*iJrrj) (rdlir ul (JlllYLrs.iLclr Lampr:ng maupun pe.rgi-!ruao tingg lainya.

ikrya tuiis ini

murri gagasan, rumusan dan peneiitian saya sendiri, tanpa bantuan -:L^r. r^:- t.^^.,-I: ^-^l-^-'r':* D^*L:*L:^^

PUl.efi iaiiii. i\EUtjiarr dlrctt.3tl ! utl I LlllUiIrIUulB.

Dalam karya tr:lis ini tidak terdapat karya atau pendapa.t yang telah di tulis atsu

<iipubiikasikan orang iain, kecuaii secara tertuiis <iengau jelas dicannrmir:an sebagai

l^l-* ^^^1-^L l---^.^ Ji^^L.'+1.^- -.--- l^'^ l!^^.-+.*l-.-.- l^l-.-iiciian oaiiim iiasi(iiii Gengaii OiSCDU-LKAn iia:iia Feiigafaiig Gaii Ol0aiii'riiiiiiail GAiam

daftar pu-staka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguirnya dan apabria rii kemudian irari rerriapat

--.':*^^-^^* A^^ 1..-+iJ^t- Lo-^-oa

J^!oq roretrofcan ini moLe c4r-rc hcre er'!in ijcii)'iiiiijiiiiEiiii LiiUi r\Uiii"ii,i-ir UUiiiiia:Lii. uiriii.ij-i PvlrlJsLMi uu, 1!rG4 DdJ# uvrrLuq

me.nexirna sanksi akademik- berupa penea-br-ltan gela-r ya-ng telah diperoleh

kareaa-karya tuiis ini,sena sanirsi iainya sesuai dengan noflna yang beriaku cii perguruan r uBBr.

Banelar Lamnrrng= 23 November 2015

Yarr g mem iruat pernyataan.

Dafista Fidel B. NPM.i2i605i028

(12)

BERMIMPILAH SEPUAS-PUASNYA

DAN JANGAN PERNAH BANGUN SAAT

MIMPIMMU BELUM TERCAPAI.

(Dafista Fidel Bustarosa)

JANGAN BERHENTI MENJADI BAIK

KARNA KITA TAK TAU KAPAN KITA

AKAN DI AMBIL OLEH SANG

PENCIPTA DAN YAKINLAH TIADA

KERUGIAN SAAT ANDA BERBUAT

BAIK KEPADA SESAMA.

(Dafista Fidel Bustarosa)

SAAT KALIAN MEMPUNYAI MIMPI

KEJARLAH KARENA MIMPI TIDAK

(13)

Teriring rasa syukur yang tiada terhenti kepada sang

pencipta tuhan semesta alam ALLAH SWT atas nikmatnya

lah saya bisa sampai di penghujung perjuangan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis.

Karya Kecil ini aku persembahkan untuk kedua orang

tuaku yang telah membesarkan dan selalu ada di dekatku,

3 tahun 4 bulan tidak terasa sudah banyak uang mommy

yang ku habiskan selama duduk di bangku perkuliahan

dan hanya ini lah yang dapat ku persembahkan karya kecil

berbentuk “SKRIPSI” yang tidak akan dapat membalas

semua pengorbanan mommy Dra . Hj. Mirsa Rosalia dan

daddy Drs. Bustam Husin, M.P.M., Ph.D (alm).

Pendidikan sejak awal aku lahir hingga sekarang ini

sangat berarti, dan tetap lah menjadi mommy dan daddy

yang menjadi kebanggaan aku dan kakakku. Terima kasih

atas semuanya doakan aku agar dapat menjadi anak yang

dapat membanggaan keluarga. I Love You Momm, I Love

You Dadd

My Lovely Brother Emir Maharto Bustarosa, terima kasih

atas bantuan dan doa nya sehingga karya kecil ini dapat

selesai. Atas motivasi dan saran yang selalu engkau

berikan akan selalu ku dengarkan untuk kemajuan diriku

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, sebuah kota di

wilayah Provinsi Lampung, tercatat pada tanggal 18

Juli 1994 sebagai anak kedua dari dua bersaudara.

Penulis merasakan bangga atas nikmat tuhan penulis

dapat hadir kedunia melalui rahim wanita yang luar

biasa yang hingga saat ini selalu mendampingi

penulis, Mommy-ku Dra. Hj. Mirsa Rosalia, darinya lah penulis menemukan arti

penting bahwa surga hanya terletak di bawah kakinya yang menjadikan penulis

selalu ingin membanggakan dan mengabdi selalu kepada dirinya. Juga kepada

Daddy-ku Drs. H. Bustam Husin, M.P.M., Ph.D.(alm). yang telah banyak

memberikan pelajaran hidup bahwa ilmu pengetahuan menjadi suatu jendela

dunia yang dapat menjadikan manusia menjadi probadi yang lebih baik.

Terlahir di Kota Bandar Lampung menjadi kebanggaan bagi penulis tidak

merasakan kesulitan seperti orang lain yang terlahir di wilayah terpencil.

Menamatkan Taman Kanak-Kanak di TK AL-Azhar 2 pada tahun 2001 dan

melanjutkan ke Sekolah Dasar(SD) di SD AL-AZHAR 2 Bandar Lampung yang

diselesaikan penulis dengan tepat waktu pada tahun 2006, Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMPN 29

(15)

melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di SMA Yayasan Pembina

Universitas Lampung dan penulis lulus pada tahun 2012.

Tahun 2012 penulis mengikuti tes untuk memasuki perguruan tinggi dan pada

akhirnya penulis terdaftar sebagai Mahasiswa pada Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Lampung. Pengabdian

penulis sebagai Mahasiswa pada Almamater Universitas Lampung, penulis

menyelami organisasi internal Jurusan yaitu HMJ Administrasi Bisnis sebagai

Kepala Bidang Entrepreneur di periode kepengurusan 2014-2015, beberap

program selama penulis mengabdi telah di jalankan, antara lain: Kunjungan

Perusahaan, Keterampilan mahasiswa dalam melakukan perdagangan, hingga

sampai Field Trip yang dilakukan Jurusan dengan tujuan Malang, Bandung, dan

Jakarta. Menjadi suatu kebanggan penulis dapat melaksanakan beberapa program

dengan baik dan kepercayaan dari kawan-kawan untuk saya menjabat di posisi ini.

Pada Tahun 2014, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ramsai,

Kecamatan Way-Tuba, Kabupaten Way-Kanan, Provinsi Lampung selama 40

hari. Dalam kesempatan KKN tersebut penulis aktif diberbagai kegiatan kampung

dalam menagamalkan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkulihan selama

penulis berproses di Universitas Lampung. Semoga penulis senantisa menjadi

pribadi yang selalu menuju ke arah yang lebih baik, memberi hal-hal positif bagi

(16)

SANWACANA

Assalamuala’ikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan

penyusunan Skripsi dengan judul “Implementasi Manajemen Rantai Pasok Dalam

Ketersediaan Bahan Baku Pada Industri Pengolahan Udang Beku di PT.

Indokom Samudra Persada”. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di

Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa proses penulisan dan penyusunan

skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, khususnya yang

berada pada Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung. Untuk itu, sebagai wujud rasa hormat penulis mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. ALLAH SWT

2. Muhammad Saw

3. Terisitimewa untuk Mommy Dra. Hj. Mirsa Rosalia yang selalu ada untuk

penulis hingga saat ini dan selalu mendorong penulis untuk menyelesaikan

Skripsi ini dengan lancar dan Daddy saya Drs. Bustam Husin, M.P.M., Ph.D

(17)

dengan lancar dan melanjutkan jenjang pendidikan hingga akhir hayat. Terima

kasih sebesar-besarnya untuk cinta dan kasih sayang sepanjang masa yang

senantiasa telah memberikan motivasi, semangat dan kepercayaan serta do’a

selama ini yang telah mengiringi kesuksesan sehingga mampu menyelesaikan

Skripsi ini.

4. Kakakku tersayang IPDA Emir Maharto Bustarosa, S.Tk. terima kasih telah

memberikan motivasi serta do’a dalam proses menyelesaikan Skripsi ini. Semoga

kakakku menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat.

5. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

8. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

9. Bapak Drs. Suripto, S.Sos., M.A.B., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas.

10.Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

11.Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.sos., M.AB. selaku Pembimbing Utama yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis serta bersedia

(18)

dengan kondisi Bu Rori yang sedang sakit. Terima kasih Bu semoga saya dapat

menjadi seorang sarjana yang Bu Rori harapkan.

12.Bapak Mohammad Machrus, S.E, M.Si. selaku Dosen penguji yang telah banyak

memberikan arahan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat mengerjakan

Skripsi ini dengan baik sampai selesai.

13.Bapak Dr. Nur Efendi, S.sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan arahan dan bantuannya dalam masa perkuliahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

14.Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Lampung yang telah banyak membantu penulis.

15.Seluruh Dosen dan staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung,

terima kasih atas pengajaran dan ilmu yang telah diberikan selama ini kepada

penulis.

16.Terima kasih kepada saudara-saudaraku dari keluarga daddy dan mommy yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut mendoakan untuk kelancaran

dalam pengerjaan skripsi ini hingga dapat selesai dengan baik.

17.Rekan-rekanku para petualang (Anak Alam) yang selalu menghibur dan selalu

adventure bersama untuk menikmati keindahan tuhan terima kasih Afik,

Guswindi, Agung, Dimas, Risyah, Widi, Eri, Sentong, Bakso, dan Kak May

Roni. Telah menghabiskan waktu, meluangkan waktu, memberikan motivasi dan

selalu memberikan semangat dan do’a nya dalam pengerjaan skripsi ini, saya

do’a kan yang terbaik untuk kita semua. Semoga dikemudian hari kita bertemu

(19)

18.Rombongan Belakang, terima kasih untuk kalian telah menemani di bangku

SMA hingga saat ini, Takur, Acong, Pindo, Robert, Naufal, Ganang, Aulia,

Gilang, Maldi, dan Jibon. Semoga dikemudian hari kita bertemu dengan

kesuksesan kita masing-masing.

19.Rekan-rekanitaku My Best Friend Lily Oktaviani beserta WWWW atau Geng

Nero (Ovi, Sayu, Nia, Mia, Ane, May, Gaby, dan Tika), terima kasih kalian

telah memberikan warna kebahagian didalam kehidupanku, Motivasi dan saran

kalian akan selalu saya simpan untuk memperbaiki diri, dan terimakasih

cerita-cerita selama di bangku kuliah ini. Semoga dikemudian hari kita bertemu dengan

kesuksesan kita masing-masing.

20.Rekan-rekanitaku Karikatur atau Geng Cafe Nijun, Vida, Dita, Arisa, dan Dwi.

Terimakasih atas cerita-cerita saat berkumpul bersama menunggu dosen dan

terima kasih atas motivasi dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini.

21.Rekan-rekan seperjuangan Administrasi Bisnis 2012, dari absen awal hingga

akhir yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. dari rombongan saya, rombongan

Mahfudin, Rombongan Riza, Rombongan Ika Nofiyanti, Rombongan Ika Aprilia,

Rombongan Zahra, Rombongan Bhagus, dan seluruh teman-teman Administrasi

Bisnis 2012 yang saya cintai. Kalian terbaik dan semoga kita dapat bertemu lagi

di kemudian hari dengan membawa kesuksesan kita untuk membanggakan

orang-orang di sekitar kita. I Love Youuuu ABI 2012.Business On Vacation 

22.Teman-teman Administrasi Bisnis 2011,2013, 2014, serta 2015 yang senantiasa

(20)

kedepannya. Untuk adik tingkatku semangat terus kuliahnya jangan kecewain

kedua orang tua kalian .

23.Untuk seluruh pengurus HMJ periode 2015-2016 semangat kedepannya bangun

lah HMJ kita, sayangi HMJ kita dan kenal kan kepada Indonesia bahwa UNILA

punya Administrasi Bisnis yang patutu di banggakan . Terima Kasih juga

untuk Jamingatun yang menjadi sekertaris bidang saya ketika saya menjadi

kepala bidang atas semua bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih dan

untuk efri saya ucapkan terima kasih untuk masukan dan saran kepada saya.

24.Terima kasih kepada PT. Indokom Samudra Persada yang telah mengijinkan saya

untuk melakukan penelitian di perusahaan ini. Terutama untuk Bapak Yazid, Ibu

Sakila, Bapak Herman, Bapak Aziz, dan tak lupa kepada Bapak Dedi atas

bimbingan selama melakukan penelitian di perusahaan. Semoga perusahaan

dapat maju dan berkembang sesuai visi dan misi yang dimiliki perusahaan.

25.Terima kasih kepada rekan-rekan KKN Desa Ramsai, Kecamatan Way-Tuba,

Kabupaten Way-Kanan. Untuik Fajar, Husein, Doni, Christin, Bimbi, Puspita,

dan Tere. Terima kasih atas kerja samanya selama kita menjalani KKN semoga

dikemudian hari kita menjadi orang yang sukses.

Bandar Lampung, November 2015

Penulis,

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan sektor kelautan Indonesia yang cukup signifikan dan Indonesia

merupakan negara kepulauan yang sangat luas yang dikelilingi oleh perairan dan

Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar yang ada di wilayah Asia Tenggara.

Kelautan Indonesia sangat diperlukan dalam pengembangan sektor ekonomi

Indonesia yang kian melemah yang dapat diterapkan dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi pada masyarakat di pesisir laut Indonesia yang akan

menimbulkan peningkatan ekonomi makro di negara ini. Sumber daya alam yang

dimiliki Indonesia merupakan potensi yang terpendam dan harus dikembangkan.

Kelautan Indonesia menjadi penghasil perikanan terbesar di wilayah perairan

Asean bahkan Asia, hasil perikanan Indonesia cukup di nantikan kedatangannya

dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik. Wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat menjanjikan dalam

bisnis pengolahan hasil perikanan yang juga menjadi kebutuhan masyarakat

Indonesia.

Berdasarkan pendapat Nurhayat (2015) diketahui bahwa:

“Sektor kelautan dan perikanan Indonesia merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi Indonesia ini sendiri mempunyai luas laut 2/3 dari wilayah yang dimiliki Indonesia itu sendiri, yaitu 5,8 juta km2. Perairan Indonesia

(22)

2

daya laut Indonesia mempunyai berbagai macam jenis hewan laut yang memungkinkan dapat menjadi penghasilan masyarakat Indonesia yang akan memajukan perekonomian makro Indonesia itu sendiri. Sumber daya laut perikanan merupakan salah satu potensi yang selalu dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam mencari penghasilan, potensi laut Indonesia memiliki penghasilan yang bisa dibilang menjadi salah satu penghasil perikanan di dunia dan bahkan kontribusi Indonesia dalam memenuhi pasokan perikanan di dunia mencapai 30%”.

Indonesia sebagai negara kepulauan masih dinilai terlalu berorientasi pada

pembangunan di daratan yang nyatanya dua pertiga dari wilayah negara kesatuan

republik Indonesia merupakan wilayah perairan atau kawasan kelautan. Peran

strategis laut Indonesia sebagai pemasok produk perikanan terbesar dunia semakin

terancam akibat maraknya praktek Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU)

Fishing. Banyaknya praktek penangkapan hasil perairan ilegal dan merusak alam

yang menyebabkan berkurangnya jumlah populasi perikanan di wilayah perairan

Indonesia. Hal itu berdampak pada menurunnya jumlah hasil perikanan tangkapan

nelayan dan daerah penangkapan yang semakin meluas ke laut lepas. Akibat

sulitnya mendapatkan ikan, banyak nelayan tradisional yang beralih menggunakan

alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pukat dan cantrang.

Indonesia selalu mengalami perkembangan dibidang ekspor produk segar

terutama dalam hasil kelautan dan perikanan olahan udang yang menjadi salah

satu komoditi ekspor terbesar non-migas yang dimiliki Indonesia.

Berdasarkan pendapat Irene (2015) diketahui bahwa:

(23)

3

melonjaknya permintaan khususnya dari Amerika, Rusia, dan Jepang terhadap produk olahan udang beku dari Indonesia”.

Perkembangan kegiatan supply chain management atau manajemen rantai pasok

tidak terlepas dari perkembangan logistik yang dikenal sebagai push era pada

masa ini. Supply chain management merupakan suatu konsep dalam menjalankan

usaha/bisnis yang merupakan suatu kunci dalam keberlangsungan bisnis. Konsep

ini muncul pada akhir tahun 1980an yang pada era itu banyak perusahaaan yang

terdesak akibat tidak menerapkan sistem logistik dan rantai pasok yang tidak

terintegrasi. Pengelolaan supply chain management pun nyatanya mempunyai

peran yang sangat penting dalaam keberlangsungan usaha/bisnis yang dijalankan

di era modern ini. Dilihat dari permasalahan yang ada pada saat ini banyak

perusahaan yang tidak mempunyai pemasok (supplier) yang jelas yang

mengakibatkan usaha/bisnis yang dijalankan tidak dapat berlanjut.

Kebutuhan konsumen yang semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan

konsumen menginginkan produk yang mempunyai alur distribusi yang baik,

produk yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut sampai ke tangan konsumen

pada tempat dan waktu yang tepat dimana diungkapkan bahwa suatu produk,

bagaimanapun baiknya mutu hanya akan laku terjual di pasaran jika berada di

dalam jangkauan konsumen tepat pada waktu yang dibutuhkan.

Produksi hasil kelautan dan perikanan Indonesia menunjukan bahwasannya hasil

perikanan yang akan di ekspor menunjukan bahwa menurut data dari badan

statistik nasional pada tabel volume dan nilai ekspor menurut kelompok komoditi

tahun 2012 ternyata udang adalah hasil ekspor perikanan terbesar Indonesia

(24)

4

Udang beku (frozen shrimp) merupakan hasil perikanan yang memiliki volume

angka tertinggi dan nilai tertinggi dalam ekspor perikanan Indonesia dibandingkan

dengan komoditi – komoditi lain pada hasil perikanan Indonesia menurut hasil

komoditi Provinsi pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.1 ekspor udang

beku (frozen shrimp) Provinsi Lampung.

Tabel 1.1.

Volume dan Nilai ekspor frozen shrimp menurut komoditi Provinsi Lampung

Komoditi H.S Lampung

Volume (Kg.) Value (U$.$)

Udang dan Lobster 26.573.219 228.595.061

Udang beku 19.179.177 155.018.803

Udang kecil dan

Udang biasa air 0306160000 0 0

Udang windu dengan

kepala 0306171010 7.718 112.632

Udang windu tanpa

kepala 0306171020 174.085 2.316.469

Udang windu lainnya 0306171090 190.317 2.520.433

Udang vanamei

dengan kepala 0306172010 77.510 425.266

Udang vanamei tanpa

kepala dengan ekor 0306172020 10.204.131 77.195.700

Udang vanamei tanpa

kepalaa tanpa ekor 0306172090 666.989 5.322.286

Udang vanamei

lainnya 0306173000 0 0

Udang galah 0306179000 0 0

Udang lainnya 0306190000 0 0

Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional (2013)

Negara kesatuan republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang sudah

pasti mempunyai sumber daya alam perairan yang sangat luar biasa. Provinsi

Lampung sendiri merupakan Provinsi yang berada di ujung pulau sumatera yang

dapat dibilang provinsi yang dikelilingi oleh laut dan hanya ¼ bagian saja yang

(25)

5

Provinsi Lampung mempunyai kualitas terbaik yang dapat di ekspor ke luar

negeri, beberapa hasil perikanan yang di minati oleh pihak asing satu di antaranya

adalah udang yang belakangan ini ekspor udang beku Provinsi Lampung

meningkat.

Wilayah laut yang mengelilingi ¾ bagian dari Provinsi Lampung membuat hasil

kelautan yang dihasilkan sangat banyak. Hasil perikanan yang dimiliki oleh

Provinsi ini sangat dinantikan oleh pihak pengolah seperti perusahaan yang

bergerak pada pengolahan hasil perikanan. Hasil kelautan dan perikanan

kemudian akan di ekspor ke beberapa negara kerjasama dalam bidang pengolahan

perikanan seperti produk udang beku (frozen shrimp).

Berdasarkan pendapat Taryono (2011) diketahui bahwa:

“Produksi perikanan Provinsi Lampung pada tahun 2000 masih terdiri dari usaha penangkapan sebesar 85% sedangkan sisanya 15% dari hasil budidaya khususnya udang. Produksi perikanan di Provinsi Lampung dapat di kategorikan relatif stabil. Di tahun 2009, produksinya mencapai 164.552 ton per tahun, tahun 2010 143.813 ton per tahun, lalu tahun 2012 144.486 ton per tahun. Provinsi Lampung mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi dalam hasil kelautan dapat dilihat Nilai ekspor ikan dan udang itu sendiri selama tahun 2014 sebesar 213,1 juta dolar AS sedangkan pada Desember 2014 mengalami peningkatan ekspor sebesar 25,74% (4,23 juta dolar AS). Ikan dan udang menyumbang ekspor Provinsi Lampung sebesar 5,74 persen. Nilai tukar petani sektor perikanan tangkap sebesar 107,57 persen dan perikanan budidaya sebesar 97,37%”.

Perkembangan sumber daya kelautan yang ada di Provinsi Lampung selalu

mengalami peningkatan yang pada tahun 2014–2015 tetapi pada tahun 2011

hingga 2012. Provinsi Lampung yang tercatat mengalami penurunan dalam

volume hasil perikanan yang menyebabkan value yang dihasilkan oleh Provinsi

(26)

6

di Indonesia Provinsi Lampung termasuk dalam Provinsi yang mempunyai

penurunaan pada hasil perikanan dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Volume dan Nilai hasil perikanan 10 terbesar di Indonesia 2011 - 2012

N0 Provinsi Volume (TON) Trend

% Nilai (U$$1000) Trend %

2011 2012 2011 2012

1 Jawa

Timur 341.775 352.839 3,24 1.307.351 1.364.269 4,35

2 DKI

Jakarta 263.455 274.762 4,29 849.048 1.035.652 21,98

3 Maluku 145.931 187.143 28,24 89.177 105.701 18,53

4 Sulsel 90.051 91.125 1,19 187.626 204.382 8,93

5 Sumut 70.676 77.975 10,33 265.105 281.918 6,34

6 Papua 39.306 35.216 -10,41 19.775 16.201 -18.07

7 Papua

Barat 36.987 42.844 15,84 46.592 49.655 6,57

8 Lampung 32.665 28.228 -13,59 306.149 250.745 -18,10

9 Sulut 32.247 32.585 1,05 113.471 163.333 43,94

10 Jawa

Tengah 30.693 36.222 18,01 123.653 132.584 7,22

Total 1.083.786 1.158.939 58,19 3.307.947 3.604.440 81,69

Sumber : Badan Pusat Statistik nasional (2013)

Penerapan sistem rantai pasok akan membuat keberlangsungan perusahaan dalam

proses bisnis, hal ini dilihat dari fenomena perusahaan yang tidak menerapkan

sistem manajemen rantai pasok dapat kesulitan untuk mencari rekanan dalam

usaha/bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Peningkatan permintaan pada hasil

perikanan di Indonesia membuat perusahaan harus mempunyai daya saing yang

lebih lagi dalam melayani berbagai permintaan konsumen. Permintaan produk

frozen shrimp lebih pada ekspor, melihat Provinsi Lampung adalah termasuk

salah satu ekportir terbesar yang ada di Indonesia pada hasil perikanan fokus pada

(27)

7

Pengolahan industri frozen shrimp yang berdaya saing tinggi perlu melakukan

perbaikan dalam kinerja manajemen rantai pasok pada perusahaan pengolahan

udang beku secara menyeluruh. Kegiatan supply chain management itu sendiri

bukan bicara tentang beberapa aspek tetapi secara keseluruhan yang dapat

mempengaruhi seluruh kegiatan dalam memproduksi suatu produk maupun jasa,

dan supply chain management bukan semata–mata tentang logistik, namun

merupakan suatu kegiatan yang mempunyai cakupan yang lebih luas dengan

menerapkan prinsip integrasi, jejaring, hulu ke hilir, saling ketergantungan dan

komunikasi. Supply chain management mengelola suatu proses dari awal

perencanaan, pengendalian produksi, hingga mendapatkan hasil dari proses

tesebut.

Penerapan supply chain management bertujuan untuk menciptakan kepuasan

anggota supply chain itu sendiri hingga sampai kepada konsumen. Supply chain

management dalam pengolahan hasil sumber daya perairan ini masih sering

mempunyai kendala dalam mendapatkan supplier yang dapat berkomitmen untuk

dapat memberikan produk secara utuh tanpa ada kekurangan, oleh karena itu

dibutuhkan peramalan perencanaan yang tepat dalam proses supply chain

management pada industri pengolahan yang bersumber dari hasil perairan

tepatnya untuk wilayah Indonesia.

Faktor dari kemajuan sistem teknologi dapat membuat keberlangsungan dalam

proses ketersediaan bahan baku ke arah yang lebih baik, dalam proses supply

chain management kebutuhan akan sistem informasi menjadi salah satu penentu

(28)

8

suatu alat pemantau dalam kegiatan supply chain management yang akan

menghasilkan ke efektifan kerja dan ke efisienan kerja. Semua faktor yang

berhubungan dengan sistem informasi mempunyai keuntungan dan memberi nilai

lebih bagi kegiatan supply chain management dalam keberlangsungan bisnis pada

perusahaan.

Supply chain management yang baik tentunya harus ditunjang dengan transportasi

yang baik pula, sebagai salah satu aspek dibawah SCM transportasi merupakan

subyek yang sangat penting. Secara garis besar, transportasi merupakan salah satu

alat peradaban di era modern ini dalam suatu masyarakat yang bertujuan untuk

menciptakan keteraturan. Dilihat dari berbagai aspek, transportasi tidak diragukan

lagi merupakan industri terpenting di dunia rantai pasok yang menjadi kekuatan

dalam menjalankan usaha/bisnis sebagai salah satu kunci keberlangsungan bisnis

dan ketersediaan bahan baku.

Perusahaan Indokom Samudra Persada berbentuk PT (perseroan terbatas) adalah

sebuah organisasi bisnis yang mempunyai badan hukum resmi yang harus dimiliki

minimal oleh lebih dari dua orang atau lebih dengan mempunyai tanggung jawab

yang berlaku hanya kepada perusahaan tidak berhubungan dengan harta pribadi

atau perorangan di dalam sebuah organisasi bisnis ini. PT. Indokom Samudra

Persada itu sendiri bergerak dalam pengolahan hasil kelautan dan perikanan yang

ada di Provinsi Lampung. Produk yang di produksi oleh PT. Indokom Samudra

Persada adalah olahan udang beku (frozen shrimp) yang mempunyai berbagai

(29)

9

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana implementasi manajemen rantai pasok PT. Indokom Samudra Persada

dalam ketersediaan bahan baku di usaha pengolahan udang beku ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses penerapan dan efisiensi

manajemen rantai pasok pada PT. Indokom Samudra Persada dalam ketersediaan

bahan baku pada produk pengolahan udang beku .

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1.4.1. Manfaat Praktis

Mengetahui implementasi manajemen rantai pasok pada pengolahan

udang beku dan menerapkan pengembangan model manajemen

rantai pasok yang efisien sehingga mampu bertahan dan bersaing

dengan para kompetitor bisnis pada pengolahan udang beku.

1.4.2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi ilmiah

bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan referensi penelitian

khususnya manajemen rantai pasokan. Hasil penelitian ini dapat

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Supply Chain Management

2.1.1. Definisi Supply Chain Management

Supply chain management adalah hubungan timbal balik antara penyedia dan pelanggan untuk menyampaikan nilai-nilai yang sangat optimal kepada

pelanggan dengan biaya yang cukup rendah namun memberikan keuntungan

supply chain secara menyeluruh (Christopher, 2011:4). Fokus dari SCM adalah

manajemen hubungan untuk menciptakan hasil dan keuntungan optimal bagi

seluruh pihak yang terdapat dalam mata rantai supply chain management. Inovasi

bisnis yang semakin berkembang dewasa ini menggambarkan supply chain

management secara lebih luas lagi dari sekedar mata rantai tapi juga sebagai

sebuah jaringan. Aitken dalam Ballou (2004:6) supply chain management adalah

jaringan dari organisasi–organisasi yang saling berhubungan dan saling

membutuhkan satu sama lain dan mereka bekerjasama untuk mengatur,

mengawasi dan meningkatkan arus komoditi dan informasi semenjak dari tititk

supplier hingga ke end user.

Menurut Heyzer dan Render (2011:451), Supply chain managemnt yang

mengikuti konsep supply chain managemnt yang benar dan baik akan dapat

(31)

11

maupun pada sistem rantai pasokan yang dibangun perusahaan tersebut. Lebih

lanjut Heyzer dan Render (2011:453) menyatakan bahwa, perusahaan perlu

mempertimbangkan masalah rantai pasokan untuk memastikan bahwa rantai

pasokan mendukung strategi perusahaan. Hal tersebut didukung oleh pendapat

Chopra and Meindl (2007:7) bahwa, desain rantai pasokan, perencanaan, dan

keputusan operasi memberikan peranan yang penting dalam menentukan

keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi.

Supply chain management sebenarnya sudah dikenal sejak beberapa tahun yang

lalu dan terintegrasi dengan logistik. Supply chain management menegaskan

interaksi antar fungsi pemasaran, produksi pada suatu perusahaan. Memanfaatkan

kesempatan untuk meningkatkan pelayanan dan penurunan biaya dapat dilakukan

melalui koordinasi dan kerjasama antara pengadaan bahan baku dan

pendistribisiannya. Hal ini terkait dengan kegiatan rantai pasokan yang secara

tidak langsung terkontrol dari kegiatan logistik. Saat ini tidak dapat dipungkiri

bahwa perusahaan besar maupun kecil pasti melakukan kegiatan logistik, baik

logistik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Saluran persediaan

bahan baku sampai penyaluran barang jadi, sangat membutuhkan logistik

(Siagian, 2005:6).

Kegiatan–kegiatan ini mencangkup fungsi pembelian tradisional ditambah

kegiatan penting lainnya yang berhubungan antara pemasok dengan distributor.

(32)

12

Gambar 1.1. Supply Chain

Sumber : Siagian, 2005 : 8

Mentzer dalam Christhoper (2011:3) mendefiniskan Supply chain management

(SCM) sebagai strategi manajemen dari seluruh fungsi bisnis yang meliputi

beberapa aliran, hulu atau hilir, untuk beberapa aspek pada sistem rantai pasokan.

Supply chain management meliputi seluruh fungsi bisnis yang dikoordinasikan di

dalam perusahaan dan perusahaan lain yang terdapat pada rantai pasokan. Heizer

dan Render (2011:457) menambahkan bahwa supply chain management sebagai

pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi

barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh

aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan outsourcing, ditambah fungsi lain

yang penting bagi hubungan antara pemasok dan distributor.

Chopra dan Meindl (2007:6) menyatakan bahwa supply chain melibatkan seluruh

bagian, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk memenuhi permintaan

konsumen. Rantai pasokan tidak hanya berkaitan dengan manufaktur dan

pemasok, tetapi juga melibatkan transportasi, gudang, retailer, dan pelanggan itu

sendiri. Tujuan dari supply chain adalah memaksimalkan keseluruhan nilai.

 Informasi penjadwalan

 Arus kas

 Arus pesanan

Perusahaan

Pemasok Persediaan Distributor Konsumen

 Arus kredit

[image:32.595.145.493.83.280.2]
(33)

13

Keseluruhan value supply chain adalah perbedaan diantara nilai dari produk akhir

terhadap pelanggan dan upaya rantai pasokan dalam memenuhi permintaan.

Handfield, Monczka, Giunipero, dan Patterson (2009:44) menyatakan supply

chain management sebagai suatu fungsi integrasi manajerial terhadap bagian–

bagian yang terkait dengan supply chain melalui hubungan kerjasama, efektivitas

proses bisnis, dan informasi yang dapat diraih pada level manajerial tertentu

untuk menciptakan nilai–nilai performa yang tinggi sehingga memberikan

keuntungan kompetitif yang baik. Menurut Handfield, Monczka, Giunipero, dan

Patterson (2009:89) mendeskripsikan supply chain management sebagai filosofi

dan perencanaan bisnis yang dapat membuat sebuah badan usaha melakukan

koordinasi mengenai aktivitas dengan supplier, distributor, hingga konsumen dan

pengecer.

Hugos dalam Faharani, Asgari, dan Davarzani (2009:4) menyatakan rantai

pasokan mencakup perusahaan dan kegiatan usaha yang diperlukan untuk

merencanakan, sumber, membuat dan menyampaikan. Pengusaha tergantung

pada pasokan mereka rantai untuk menyediakan mereka dengan apa yang mereka

butuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang. Setiap bisnis cocok menjadi

satu atau lebih rantai pasokan dan memiliki peran untuk bermain

dimasing-masing.

Standtler dalam Faharani, Asgari, dan Davarzani (2009:4) menyatakan bahwa

koordinasi material, informasi dan arus keuangan dalam multinasional besar

perusahaan adalah tugas yang menantang dan bermanfaat. Jelas, membentuk

(34)

14

seperti satu kesatuann bahkan lebih sulit. Perubahan dan ketidakpastian tentang

bagaimana pasar akan berkembang telah membuatnya menjadi semakin penting

bagi perusahaan untuk menyadari rantai pasokan mereka berpartisipasi dalam dan

memahami peran mereka bermain. Itu perusahaan yang belajar bagaimana

membangun dan berpartisipasi dalam rantai pasokan yang kuat akan memiliki

keuntungan yang berkelanjutan kompetitif di pasar mereka.

Supply chain management adalah seperangkat pendekatan yang digunakan untuk

efisien mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang, dan toko sehingga barang

dagangan diproduksi dan didistribusikan pada jumlah yang tepat, ke tempat

lokasi, dan pada waktu yang tepat untuk meminimalkan biaya systemwide

sedangkan persyaratan tingkat layanan yang memuaskan. Definisi ini mengarah

ke beberapa pengamatan. Pertama, supply chain management

mempertimbangkan setiap fasilitas yang memiliki dampak

penekanan biaya dan memainkan peran dalam membuat produk sesuai dengan

persyaratan pelanggan dari pemasok dan fasilitas manufaktur melalui

gudang dan pusat distribusi ke pengecer serta toko. Memang, di

beberapa analisis supply chain, perlu untuk memperhitungkan

pemasok dan pelanggan karena mereka memiliki dampak

pada kinerja supply chain (Simichi-Levi, 2004:2).

Bowersox et al dalam Wolf (2008 : 11) supply chain management dapat

didefinisikan sebagai strategi berdasarkan kolaboratif untuk menghubungkan

operasi bisnis interorganizational untuk mencapai peluang pasar bersama. Supply

(35)

15

merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sumber yang efisien dan

efektif, manufaktur dan proses pengiriman produk, layanan, dan informasi terkait

dari titik asal bahan ke titik konsumsi utama untuk tujuan sesuai dengan end

customer persyaratan.

Menurut Chopra dan Meindl (2007:4), rantai pasokan menimbulkan gambaran

atas pergerakan produk atau pasokan dari supplier kepada pembuat produk,

distributor, pengecer, pelanggan sepanjang rantai. Rantai pasokan biasanya

melibatkan variasi dari tahapan, tahapan ini meliputi: 1) Pelanggan (Custumer),

2) Pengecer (Retailer), 3) Distributor, 4) Pembuat produk (Manufacturer), 5)

[image:35.595.111.512.386.635.2]

Komponen atau supplier bahan baku (Supplier).

Gambar 1.2. Tahapan Supply Chain

Sumber : Chopra dan Meindl, 2007 : 5

Lee & Whang dalam Anatan dan Ellitan (2008:46) supply chain management

sebagai integrasi proses bisnis dari pengguna akhir melalui pemasok memberikan

produk, jas, informasi, dan bahkan peningkatan nilai untuk konsumen dan

karyawan. Melalui supply chain management, perusahaan dapat membangun

Supplier Manufacture

r Distributor Retailer Custumer

Manufacture r

Manufacture

r Retailer

Retailer Supplier

Supplier

Distributor

Distributor

Custumer

(36)

16

kerjasama melaalui penciptaan jaringan kerja (network) yang terkordinasi dalam

penyediaan barang maupun jasa bagi konsumen secara efisien.

2.1.2. Konsep Supply Chain Management

Supply chain management menekankan pada penekanan lebih pada bagaimana

perusahaan memenuhi permintaan konsumen tidak hanya sekedar menyediakan

barang. supply chain management merupakan proses penciptaan nilai tambah

barang dan jasa yang berfokus pada efisiensi dan efektifitas dari persediaan,

aliran kas dan aliran informasi. Aliran informasi merupakan aliran terpenting

dalam pengelolaan rantai pasokan kareana dengan adanya informasi maka pihak

pemasok dapat menjamin ketersediaan material lebih tepat waktu, memenuhi

permintaan konsumen lebih tepat waktu, memenuhi permintaan konsumen lebih

cepat dengan kuantitas yang tepat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan

kinerja rantai pasok secara keseluruhan (Anatan dan Ellitan, 2008:98).

Tujuan utama membangun supply chain management untuk memperkuat

hubungan baik antara manufaktur dengan pemasok dan saluran distribusinya.

Artinya manufaktur perlu menyertakan mereka baik dalam resiko ataupun

peluang bisnis dengan pembagian responbility sebagai sesama produsen. Maka

dengan supply chain management perusahaan akan lebih responsif dan

kapabilitasnya memungkinkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply

chain management tidak dapat berjalan secara terpisah, tetapi harus merupakan

suaatu kesatuan sehingga akan menghasilkan sinergi. Rantai pasokan yang

(37)

17

aliran informasi merupakan keseluruhan elemen dalam supply chain yang perlu

diintegrasikan (Anatan dan Ellitan, 2008:98).

2.1.3. Strategi Supply Chain Management

Strategi supply chain management diperlukan untuk membantu pencapaian

tujuan perusahaan yang diiginkan dalam strategi perusahaan. Inovasi terhadap

pendekatan–pendekatan strategi supply chain management akan membuat

perusahaaan dapat unggul dalam bersaing. Perencanaan strategi supply chain

management diperlukan beberapa sumber–sumber pengambilan keputusan. Suatu

perspektif strategi untuk sumber dari dalam dan dari luar perusahaan bertujuan

agar mampu bersaing berdasarkan differensiaasi produk atau fokus. Unsur –

unsur pembuatan strategi supply chain management menurut Sisilan dan Satir

dalam Siagian (2005:20) terdiri dari faktor primer (keunggulan bersaing,

fleksibilitas permintaan) dan faktor sekunder (kapabilitas proses, batas waktu

proses, dan risiko strategi):

a. Faktor Primer

1. Keunggulan Bersaing

Secara umum keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui diferensiasi

produk, kepeloporan biaya (berusaha meminimalisasi biaya tanpa

mengurangi nilai dan kualitas produk), respon yang cepat dimana ditandai

dengan sifat fleksibel, reliabel, dan cepat tanggap terhadap

(38)

18

2. Fleksibilitas Permintaan

Fleksibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu produk itu sendiri,

campuran produk, volume, dan tipe pengantaran. Pengukuran dan

fleksibilitas dapat dilihat dari ketepatan pengantaran dan peramalan

permintaan yang tepat.

b. Faktor Sekunder

1. Kapabilitas proses

Faktor kapabilitas berkaitan dengan sejauh mana perusahaan dapat

menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dan sangat tergantung

pada tipe kegiatan.

2. Kematangan proses

Faktor kematangan proses sangat berkaitan dengan tingkat kinerja proses,

bagaimana proses ini dapat tanggap dan memenuhi penawaran pasar.

3. Risiko strategi

Risiko strategi mencakup penyebaran risiko, yaitu risiko yang diterima

perusahaan akibat adanya kebocoran informasi tentang produk dan

layanannya, baik itu yang diterima atau diberikan pemasok, sehingga

pesaing dapat mengetahui strategi-strategi perusahaan.

Strategi operasional dalam supply chain management lebih dikenal dengan

strategi supply chain. Strategi ini didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan dan

aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa

yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada

(39)

19

chain mengarah pada perencanaan jangka panjang untuk menciptakan produk

yang murah, berkualitas, tepat waktu, bervariasi, dan mendukung supply chain

untuk mencapai tujuan–tujuan strategis yang telah ditetapkan. Tujuan dapat

dicapai dengan cara perusahaan harus harus memiliki kemampuan untuk

beroperasi secara efisien, menciptakan kualitas produk yang tinggi, respon cepat

terhadap kebutuhan konsumen, fleksibel, dan inovatif dalam merespon perubahan

yang terjadi dalam perusahaan.

2.1.4. Perencanaan Supply Chain Management

Menurut Siagian (2005:23), penerapan supply chain management terdiri dari 6

topik, yaitu tingkatan perencanan, luasnya daerah perencanan, tujuan pelayaanaan

konsumen, strategi fasilitas lokasi, keputusan persediaan, dan strategi

transportasi.

a. Tingkat Perencanaan

Perencanaaan scm bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang apa,

kapan, bagaimana, hal tersebut berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu

strategis, taktikal, dan operasional. Perencanaan strategis, digolongkan

sebagai rencana jangka panjang logistik, dimana waktu yang dibutuhkan

lebih dari satu tahun. Perencanaan ini biasanya berhubungan dengan

kebijakan–kebijakan dalam menjalankan perusahaan. Perencanaan taktis,

merupakan perencanaan logistik jangka menengah, biasanya berlaku pada

jangka waktu menengah yang tidak terlalu lama, kurang dari satu tahun.

Perencanaan operasional, berorientasi pada kegiatan operasionaal logistik

sehari–hari, sehingga jangka waktunya sangat pendek, bahkan bisa

(40)

20

mempunyai perspektif yang berbeda. Perencanaan strategis bersifat

umum, karena data yang diperoleh untuk membuat perencanaan tersebut

sering diperoleh dari data yang tidak lengkap dan akurat, sedangkan

perencanaan operasional harus bersifat pasti, karena menggambarkan

kegitan logistik per kegiatan, hal ini sangat mempengaruhi kegiatan

logistik secara terperinci.

b. Luasnya Daerah Perencanaaan

Kegiatan logistik menyangkut empat keputusan penting, meliputi

1. tingkat layanan kepada pelanggan

2. lokasi fasilitas logistik, yaitu menentukan strategi logistik dapat

berjalan lancar dan menjamin akan mendapatkan stock

3. keputusan persediaan, berkaitan dengan persediaan yang dimiliki dan

kecukupan stock barang

4. keputusan transportasi, yaitu memilih model transportasi yang akan

digunakan. Hubungan keempat masalah tersebut, dapat digambarkan

dalam segitiga pengambilan keputusan logistik, yakni pada gambar

1.3.

c. Tujuan Pelayanan Konsumen

Faktor berikut ini sangat berbeda dengan faktor lainnya, bagaimana usaha

untuk memenuhi pelayanan konsumen sangat membutuhkan “seni”. Pada

tingkat pelayanan jasa yang rendah pemutusan persediaan dapat dilakukan

di beberapa tempat, akibatnya biaya menjadi lebih mahal. Tetapi, pada

(41)

21

Strategi Persediaan : Strategi Persediaan

- Tingkatan Persediaaan - Model Transportasi - Penyebaran Persediaan - Penjadwalan / rute

pengiriman - Metode Pengendalian

Strategi Lokasi

- Nomor, Ukuran dan fasilitas Lokasi - Penyimpanan untuk persiapan sumber daya - Antisipasi permintaan

- Penggudangan

Gambar 1.3 Segitiga Pengambilan Keputusan Logistik (Siagian, 2005 : 26)

d. Stategi Fasilitas Lokasi

Perencanaan logistik terhadap fasilitas lokasi, sangat tergantung pada

posisi geografis dari tempat penyimpanan dan tempat sumber daya.

Menetapkan jumlah, lokasi, besarnya fasilitas, dan menentukan pasar

yang dituju adalah cara penentuan produk yang tepat untuk dipasarkan.

Menentukan biaya rendah atau mendapatkan keuntungan yang maksimal

adalah tujuan dari perencanaan strategi fasilitas lokasi.

e. Keputusan Persediaan

Keputusan persediaan menunjukan tata cara bagaimana persediaan diatur.

Kebijakan yang diambil perusahaaan biasanya mempengaruhi keputusan

fasilitas lokasi, untuk itu kebijakan ini digolongkan sebagai strategi

logistik.

f. Strategi Transportasi

Keputusan transportasi yang digunakan sangat bergantung pada mode,

seperti ukuran pengiriman, rute pengiriman, dan penjadwalan. Selain itu,

(42)

22

untuk melihat problem perencanaan logistik dapat dilihat dari jaringan

kerjanya. Jaringan tersebut menggambarkan pergerakan barng mulai dari

toko pengecer – gudang – pabrik – atau vendor.

2.1.5. Permasalahan dalam Supply Chain yang Terintegrasi

Heizer dan Render (2011:480) menyatakan ada tiga permasalahan dalam

mengembangkan rantai pasokan yang efisien dan terintegrasi:

a. Optimasi Lokal (Local Optimalization)

Anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian untuk

memaksimalkan keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung

berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit kenaikan

kenaikan dan penurunan stock selalu diantisaipasi dengan berlebihan

karena perusahaan tidak ingin kekurangan stock atau kelebihan.

b. Insentif (Incentives)

Insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk

penjualan yang belum terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang mahal

bagi semua anggota rantai pasokan.

c. Lot Besar (Large Lot)

Hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada lot besar karena

cenderung mengurangi biaya per unit. Manajer logistik ingin

mengirimkan lot besar terutama dengan truk yang penuh dengan muatan,

dan manajer produksi menginginkan produksi berjalan jangka panjang.

Kedua hal ini menurunkan biaya per unit, namun gagal menunjukkan

penjualan yang nyata, tetapi tidak merefleksikan nilai penjualan

(43)

23

Selain itu implementasi MRP membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mulai

dari internal dalam hal ini seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini

seluruh partner yang ada. Berikut ini merupakan hambatan-hambatan yang akan

dialami dalam implementasi MRP yang semakin menguatkan argumen bahwa

implementasi MRP memang membutuhkan dukungan berbagai pihak seperti

pada penjelasan Chopra & Meindl, 2007:

a. Incerasing Variety of Products

Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat

semakin beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita

lihat strategi perusahan yang selalu berfokus pada konsumen (customer

oriented). Jika dahulu produsen melakukan strategi dengan melakukan

pembagian segment pada customer, maka sekarang konsumen lebih

dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut keinginan setiap

individu bukan menurut keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis

produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produk

membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan

dari konsumen.

b. Decreasing Product Life Cycles

Menurunnya daur hidup sebuah produk membuat perusahan semakin

kerepotan dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk

mengatur pasokan barang tertentu maka perusahaan membutuhkan

waktu yang tertentu juga. Daur hidup produk diartikan sebagai umur

(44)

24

c. Increasingly Demand Customer

MRP berusaha mengatur (manage) peningkatan permintaan secara

cepat, karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan

permintaan yang secara cepat walaupun permintaan itu sangat

mendadak dan bukan produk yang standar (customize).

d. Fragmentation of Supply Chain Ownership

Hal ini menggambarkan rantai pasok itu melibatkan banyak pihak yang

mempunyai masing-masing kepentingan, sehingga hal ini membuat

MRPsemakin rumit dan kompleks.

e. Globalization

Globalisasi membuat rantai pasok semakin rumit dan kompleks karena

pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok tersebut mencakup

pihak-pihak di berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasi diberbagai

pelosok dunia.

2.1.6. Strategi Persediaan

Persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan untuk tujuan tertentu,

anatara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah maka akan diproses

lebih lanjut, jika berupa komponen maka akan dijual kembali menjadi barang

dagangan. Persediaan merupakan bagian yang terbesar dalaam penggunaan

modal kerja perusahan dan merupakan aktiva yang selalu mengalami perubahan

setiap saat. Persediaan juga menglami perputaran yang berbeda–beda, tinggi

rendahnya perputaran akan berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana

(45)

25

Pembelian item berulang sering diadakan strategi persediaan. Dengan demikian,

kebijakan persediaan memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan

pembelian kuantitas. Beberapa pertanyaan banyak untuk memesan, kapan, dan

berapa banyak untuk dibawa dalam saham adalah keputusan kunci dikenakan

pemeriksaan perbaikan terus-menerus bersama dengan fokus pada kualitas dan

pelanggan, karyawan, dan kepuasan pemasok. Penting dalam membuat

pengiriman, persediaan, atau keputusan ukuran pesanan pembelian untuk

memahami mengapa persediaan ada dan apa trade-off yang relevan(Lenders,

Fearon, Flynn, dan johnson, 2002:200). Semakin tinggi perputaran persediaan

berarti semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam persediaan, sehingga

kebutuhan dan relatif lebih kecil dan sebaliknya semakin lamban perputaran

persediaan akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam persediaan,

sehingga kebutuhan dana untuk persediaan relatif besar. Strategi persediaan

meliputi beberapa bagian, yaitu:

a. Fungsi Persediaan

Persediian memiliki berbagai fungsi penting menambah fleksibilitas dari

operasi suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat

sederhana, yaitu meningkatkan profability perusahaan. Persediaan

kebijakan perushaan yang aman adalah memiliki persediaan dalam jumlah

banyak, tetapi ternyata hal ini akan menyebabkan tingginya biaya untuk

penyimpanan dan pembelian bahan atau barang yang bersangkutan,

sedangkan kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana

yang terserap dalam persediaan sehingga tidak efisien. Sebaliknya, bila

(46)

26

akan menggangu kelancaran proses produksi, selain itu juga biaya

pembelian dan biaya persediaan juga semakin besar. Selain fungsi dasar

persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang lainnya, yaitu:

1. Fungsi pemisahan wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara

unit pembuatan (manufacturing) dan unit distribusi yang dibagikan

dalam wilayah – wilayah yang ditangani.

2. Fungsi decoupling, merupakan fungsi suatu produk yang di proses dan

didistribusikan dalam ukuran yang ekonomis.

3. Fungsi penyeimbang dengan permintaan, Persediaan berfungsi untuk

menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar

kebutuhan konsumsi dapat dipenuhi dengan lancar dari proses

produksi yang dilakukan. Sifat permintaan dapat bersifat stabil dan

musiman.

4. Fungsi penyangga (buffer stock). Persediaan memiliki fungsi sebagai

penyangga agar proses produksi berjalan lancar tanpa hambatan.

Fungsi penyangga dilaksanakan dengan menetapkan persediaan

pengaman (safety stock).

b. Jenis – Jenis Persediaan

Secara umum, persediaan dapat dibedakan dari beberapa jenis, anatar a

lain sebagi berikut.

1. Persediaan bahan baku atau yang disebut juga persediaan bahan

mentah, yaitu bahan atau barang yang akan di proses lebih lanjut

menjadi barang jadi. Bahan mentah dapat digunakan pada proses

(47)

27

2. Persediaan barang dalam proses, merupakan persediaan yang telah

mengalami perubahan, tetapi belum selesai.

3. Supplies inventory adalah persediaan yang berfungsi sebagai

penunjang dalam proses operasi atau produksi agar berjaalan lancar.

4. Persediaan barang dagangan, merupakan persediaan yang akan dijual

kembali sebagai barang dagangan.

5. Persedian barang jadi, merupakan yang dipenuhi dari hasil operasi

atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang

perusahaan.

c. Biaya–biaya Persediaan

Tujuan dari kebanyakan model persediaan adalah untuk meminimlkan

biaya total secara keseluruhan. Dalam menetapkan kebijakan persediaan,

biaya–biaya yang ditimbulkannya dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa biaya. Biaya–biaya tersebut akan menjadi pertimbangan dalaam

menentukan jumlah persediaan, yang sifatnya saling berlawanan, antra

lain:

1. Biaya simpan, biaya untuk menyimpan/menjaga ataau merawat

persedian.

2. Biaya pesan, biaya yang timbul selama proses pemesanan, misalnya

biaya administrasi pemesanan, biaya proses pesan, biaya bongkar

muatan dan sebagainya.

3. Biaya penyiapan, biaya yang timbul untuk menyiapkan mesin atau

proses untuk produksi jika barang/komponen yang diperlukan

(48)

28

4. Biaya kehabisan bahan, biaya yang timbul jika terjadi kehabisan

bahan.

d. Persoalan–persoalan Manajemen Persediaan

Mengelola persediaan melibatkan berbagai jenis masalah. karena

mengelola persediaan tidak dapat ditangani dengan menggunakan metode

solusi tunggal, kita perlu mengkategorikan metode dalam beberapa

kelompok jurusan. manajemen persediaan menggunakan just-in-time

metode tidak akan dimasukkan dalam pengelompokan ini. dengan metode

manajemen persediaan yang tersisa, kami asumsi bahwa kondisi tingkat

permintaan dan variabilitas, lead time dan variabilitas, dan

biaya-persediaan terkait diketahui, dan bahwa kita harus melakukan yang

terbaik pengendalian persediaan pekerjaan, mengingat kondisi ini.

Sebaliknya, just-in-time philosopy (supply langsung untuk menuntut

seperti itu terjadi) adalah untuk elliminate persediaan dengan mengurangi

variabilitas permintaan dan siklus pengisian waktu, mengurangi ukuran

lot, dan menjalin hubungan yang kuat dengan sejumlah pemasok untuk

memastikan produk berkualitas dan ketertiban mengisi akurat (Ballou,

2004:331).

2.2. Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilewati barang–barang dari

produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai. Namun, American

Marketing Association mendefinisikan saluran distribusi sebagai suatu struktur

(49)

29

dealer, pedagang besar dan pengecer, yang melaluinya sebuah komoditi, produk

atau jasa dipasarkan Gottarma dan Walters dalam Kodrat (2009:20).

Manajemen distribusi adalah mengembangkan strategi yang searah dengan visi

dan misi perusahaan, berdasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk

memindahkan barang–barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai

tujuan peruahaan yang berada di dalam kondisi lingkungan tertentu dan sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen Walters dalam Kodrat (2009:20).

Permasalahan dalam memilih saluran distribusi merupakan satu permasalahan

yang ada dalam bidang pemasaran. Perusahaan perlu hati-hati di dalam memilih

saluran distribusi, hal ini sangat penting guna menyampaikan barang dan jasa

yang diperlukan oleh konsumen. Sistem distribusi adalah sumber daya eksternal

yang utama, biasanya perlu bertahun-tahun untuk membangunnya dan tidak

mudah untuk di ubah (Kotler dan Keller, 2008:388).

2.2.1. Fungsi Saluran Distribusi

Distribusi bermanfaaat untuk menciptakan nilai guna tersebut yang pada

prinsipnya fungsi distribusi dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok Swastha

dalam Kodrat (2009:25) yaitu: (1) fungsi pertukaran, (2) fungsi penyediaan fisik

dan (3) fungsi penunjang. Mengfungsikan saluran distribusi dan mengelola pada

jalur pemasaran sangatlah krusial karena menentukan bagaimana produk tersedia

bagi para pelanggan sebagai pengguna akhir. Pekerjaan ini biasanya lekat dengan

tiga indikator yaitu: spreading, coverage dan penetration. Bila fungsi distribusi

ini dilakukan dengan baik maka jaminanya adalah produk akan tersedia dengan

(50)

30

menuntut distributor untuk melakukan pemerataan produk namun effort untuk

pemerataan cukup besar yang berarti high cost. Dominasi pasar pratikal dan

operational issues dilakukan dengan cara membuat merek diterima para penyalur

dan pengecer sepanjang saluran distribusi (Kodrat, 2009:43). Fungsi saluran

distribusi menggerakan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Mereka

memecahkan kesenjangan utama seperti waktu, tempat, pemilikan yang

memisahkan barang dan jasa dari mereka yang ingin menggunakannya (Kotler

dan Amstrong 2001:8).

2.3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi

organisasi yang bersifat manajerial. Sistem informasi didalam dunia bisnis sangat

membantu dalam proses supply chain dan keberlangsungan dalam dunia bisnis.

Sistem informasi merupakan penerapan di dalam suatu organisasi untuk

mendukung informasi–informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan

manajemen. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting

bagi organisasi dalam memanajemen di dalam pengambilan keputusan (Sutabri,

2003:42).

Sistem Informasi didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.

Pemakai sistem informasi biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal

perusahaan atau subunit di bawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau

(51)

31

yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan

output dari simulasi. Output informasi digunakan oleh manajer dan non-manajer

saat membuat keputusan dan memecahkan masalah (Sukardi, 1995:30).

2.3.1. Peran Sistem Informasi Supply Chain

Perkembangan teknologi membuat sebuah perushaan mencari cara–cara dan

terobosan–terobosan baru melalui aplikasi teknologi informasi. Diharapkan

teknologi ini dapat menjadi fasilitatordan interprenter dalam menghadapi setiap

gejolak yang muncul. Sistem teknologi informasi yang dulu hanya berguna hanya

terbatas pada pemrosesan data, dengan berkembangnya teknologi tersebut hampir

semua aktifitas organisassi telah dimasuki oleh

Gambar

Gambar
Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Gambar 1.1.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjalankan program ini Bawaslu RI memberikan mandat kepada Bawaslu Provinsi guna perekrutan relawan pengawas pemilu dan melakukan bimbingan teknis kepada relawan yang

Metode Bayesian dan Regression memperhitungkan perubahan keselamatan lalulintas yang disebabkan oleh fenomena regresi terhadap nilai rata- rata (RTR) atau

Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh keluarga sangat penting dalam meningkatkan status kesehatan keluarganya (Kartika, S,W, 2013) Kurangnya pemanfaatan

Dari data yang sudah diwawancarai saya mendapatkan data yaitu berbagai pertanyaan wawancara diantaranya, Bagaimana cara pelayanan humas Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Pada perhitungan faktor median, kendaraan yang diperhitungkan pada Jalan yang dilengkapi dengan median berbentuk ditinggikan, pagar, dan garis adalah kendaraan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pretest maka peneliti memilih untuk menerapkan model pembelajaran berbeda dari model yang biasa digunakan. Model pembelajaran

Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 30 kali, hasil perhitungan nilai parameter eror rate (P) masing-masing filter deteksi tepi Sobel dan Prewitt untuk citra yang mengandung

Kampanye HIV AIDS di tingkat pusat dan daerah melalui berbagai Media televisi, radio, bioskop, media sosial (Facebook, Twitter, Youtube, dan sejenisnya) dan media luar