• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kinerja dan Kompensasi :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Kinerja dan Kompensasi :"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Bagian I

Manajemen Kinerja dan Kompensasi :

Praktek-Praktek Pengelolaan Reward (Pengembangan Sistim Remunerasi)

(2)

1. Konseptual dan Kerangka Kerja Penilaian kinerja 2. Sistem Manajemen Kinerja dan Pengelolaan kinerja, 3. Best Practise Implementasi Kinerja di Perusahaan

1st Week

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Materi Kuliah

4. Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja

5. Analisis dan Evaluasi Metode-metode Pengelolaan Kinerja 6. Peran Manager lini dalam Penilaian Kinerja

7. Evaluasi Manajemen Kinerja

U T S: 06 s.d 15 Maret 2017

8. Performance management & compensation dan.

Macam-macam compensation (financial dan non financial)

9. Melakukan penilaian pekerjaan secara internal (Job grading and valueing)

10. Melakukan penilaian pekerjaan secara eksternal (membandingkan suatu pekerjaan dengan harga market)

(3)

1st Week

Materi Kuliah

11. Pengembangan sistem remunerasi.

12. Pengelolaan sistem remunerasi

13. Evaluasi sistem remunerasi dan Best Practise remuneration di perusahaan.

14. Analisis Implementasi sistim remunerasi di perusahaan

U A S : 08 s.d 18 Mei 2017

31 Juli s.d 15 Agustus 2017

Perwalian dan Registrasi

Awal Kuliah Semester Ganjil 2017/2018

(4)

1st Week

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

(5)

1st Week 18 14 11 11 7 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 12 0 5 10 15 20 China US India Russia Japan Indonesia Korea United Kingdom Mexico Brazil France Germany Canada Turkey Spain Other Lulusan PT Dunia Tahun 2020

Berdasarkan proyeksi dari organization for economic co-operation and

development Indonesia akan menghasilkan

lulusan perguruan tinggi sebanyak 4 persen dari 129 juta lulusan perguruan tinggi di dunia atau sekitar 5,16 juta lulusan

perguruan tinggi pada tahun 2020.

(6)

1st Week

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Usia 2013 2014 2015 2016 2017 0-4 20.863,00 20.907,60 20.937,80 20.949,80 20.955,00 5-9 20.513,60 20.590,20 20.657,50 20.723,40 20.778,70 10-14 20.052,80 20.140,30 20.227,50 20.322,60 20.411,80 15-19 20.539,80 20.138,40 19.744,60 19.844,50 19.940,90 20-24 21.375,40 21.515,20 21.650,70 21.269,40 20.882,60 25-29 20.901,30 20.875,90 20.851,00 21.011,10 21.174,20 30-34 20.500,10 20.682,80 20.797,60 20.862,90 20.855,80 35-39 19.110,10 19.347,70 19.587,80 19.850,90 20.121,30 40-44 17.536,40 17.854,10 18.156,10 18.443,60 18.704,80 45-49 15.545,50 15.901,20 16.253,40 16.603,20 16.949,10 50-54 13.268,10 13.674,90 14.075,50 14.475,00 14.844,90 55-59 10.512,40 11.001,30 11.473,30 11.944,80 12.386,40 60-64 7.645,40 8.049,50 8.477,30 8.816,20 9.286,80 65-69 5.395,80 5.644,80 5.927,50 6.176,90 6.433,40 70-74 3.918,60 3.988,60 4.075,40 4.237,00 4.410,20 75+ 4.335,50 4.502,40 4.679,40 4.810,80 4.953,00 Jumlah 242.013,80 244.814,90 247.572,40 250.342,10 253.088,90

Proyeksi Penduduk Indonesia 2013 – 2017

(7)

Bersainglah dengan Pemenang niscaya

menjadi juara disaat menang dan tetap

terhormat disaat kalah

Jangan bersaing dengan yang kalah, kalau

menangpun belum menjadi juara

(8)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Perjalanan hidup kita menuju masa depan

Mengetahui tentang masa depan, memudahkan persiapan yang harus dilakukan

Persiapan merupakan modal sukses yang luar biasa

Menyiapkan Pemimpin sesuai dengan kebutuhan zaman (Sekarang kita sedang mengalami defisit kepemimpinan dan kenegarawanan)

Tanpa mengetahui masa depan, kita bisa terjebak dalam expired generation

(9)
(10)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Now 2016

2020

PwC's Global Data and Analytics Survey: Big Decisions TM. Base: 2,106 senior executives(July, 2016) Sop hi stic ation Speed Kemampuan Pengambilan

Keputusan Harus Terus Diasah: Higher Order Thinking, Creative, Intuitive Sharpness dan

Decision Support System

Telkom University Memberikan Bekal Kemampuan

(11)

1st Week

1 Kemampuan Komunikasi 4.69 2 Kejujuran/Integritas 4.59 3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54 4 Kemampuan Interpersonal 4.5 5 Beretika 4.46 6 Motivasi/Inisiatif 4.42 7 Kemampuan Beradaptasi 4.41 8 Daya Analitik 4.36 9 Kemampuan Komputer 4.21 10 Kemampuan Berorganisasi 4.05 11 Berorientasi pada Detail 4 12 Kepemimpinan 3.97 13 Kepercayaan Diri 3.95 14 Ramah 3.85 15 Sopan 3.82 16 Bijaksana 3.75 17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68 18 Kreatif 3.59 19 Humoris 3.25 20 Kemampuan Berwirausaha 3.23 Kesimpulan :

Soft skills (kemampuan interaksi sosial) dibutuhkan untuk sukses!

Komponen Pencapaian Keberhasilan

Diterbitkan oleh National Association of Colleges and

Employers, USA

(12)

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Penempatan Pegawai

School of Communication & Business

Inspiring Creative Innovation

(13)

Evaluasi Pelajaran Sebelumnya

Dikaitkan Dengan

(14)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Siklus Proses Dalam Strategi Kompensasi

(1) MEMAHAMI ORGANISASI Visi, misi, sasaran, kekuatan, kelemahan,

kompetisi bisnis dan nilai-nilai

(2) APA YANG INGIN DIHARGAI

Mengartikulasikan nilai-nilai dalam organisasi dan mengembangkan

filosofi kompensasi

(5) BAGAIMANA JALAN MENUJU KESANA? Mengembangkan kebijakan,

aturan pelaksanaan dan taktis penerapan program

kompensasi (6) BAGAIMANA MENCAPAI HASIL YANG DIHARAPKAN? Terapkan program kompensasi

(4) KEMANA ARAH KITA TUJU? Kembangkan strategi kompensasi

(3) BAGAIMANA DAN DIMANA POSISI KITA SAAT INI?

Lakukan internal equity analysis dan external competitiveness analysis

(15)

Strategi Kompensasi

Strategi Kompensasi sangat perlu diselaraskan dengan visi

dan misi serta strategi bisnis dan human resources di

perusahaan. Hal ini bukan hanya tanggung jawab dari

bagian sumber daya manusia tetapi juga merupakan

tanggung jawab dari manajemen perusahaan terutama di

level CEO dan Direktur bisnis.

(16)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Strategi Kompensasi

Tujuan dasar dari pemberian kompensasi dan benefit adalah untuk memberikan imbal jasa dari suatu pekerjaan/jasa yang dilakukan oleh pekerja kepada pemberi kerja (perusahaan). Untuk itu, faktor kesetaraan internal (internal equity) dan faktor daya saing perusahaan (external competitiveness) menjadi sangat penting untuk senantiasa dijaga.

Kompensasi adalah suatu senjata yang ampuh untuk mencapai sasaran-sasaran bisnis. Tentukanlah dengan jenis filosofi strategi kompensasi anda dengan memperhatikan dan menyelaraskan terhadap kebutuhan bisnis anda.

(17)

Pengembangan Sistim

Remunerasi

(18)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Strategic

Policies ObjectiveStrategic

Alignment Work Description Evaluation/ Internal Analysis Certification Structure

Techniques

Administration Planning Budgeting Communication Evaluation Competitivenes Market Surveys Policy Lines Pay

Definitions Structure

Contributors Seniority Performance Merit Incentive Based Based Guidelines Programs

Efficiency: -Performance -Quality -Customers & Stockholder -Cost Fairness Compliance

(19)

Mekanisme Penetapan Upah Minimum

Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Per-Menakertrans No.1 Tahun 1999 tentang Upah Minimum dan Keputusan Menakertrans No.226/MEN/2000 tentang perubahan beberapa pasal dalam Permenaketrans No,1 Tahun 1999.

Dalam mengimplementasikan sistim kompensasi di Indonesia, manajemen perusahaan harus memahami peraturan yang berlaku di Indonesia, berupa Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah atau Peraturan Menteri.

Kebijakan Sistim Kompensasi di Indonesia

(20)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Mekanisme Penetapan Upah Minimum

Dewan Pengupahan

Provinsi Survey Kabupaten

Kebutuhan Hidup Layak

(KHL)

Makanan dan Minuman Sandang

Perumahan & Perabot Aneka Kebutuhan

Jan s.d Sept

Okt s.d Des dilakukan prediksi dg Metode Least Square

Rapat (Pembahasan Hasil) Upah Minimum Usulan Besaran(UM) Rekomendasi Nilai KHL & UM Gubernur Bupati UMP UMK UMSP UMSK a) > 5% dari UMK b) Perundingan SB & Apindo a) > 5% dari UMK b) Perundingan SB/SP& Apindo Faktor Pertimbangan:

Survey Kebutuhan Hidup Produktivitas (PDRB) Pertumbuhan Ekonomi Usaha Marjinal

(21)

Komponen Upah

Dalam Undang-Undang ada 3 (tiga) komponen upah: 1. Gaji Pokok

2. Tunjangan Tetap

3. Tunjangan Tidak Tetap

Berikut ini adalah pengertian dari Gaji Pokok, Tunjangan Tetap dan Tunjangan Tidak Tetap menurut surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990, Tentang Pengelompok Upah dan Pendapatan Non Upah.

(22)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

1. Gaji Pokok

Gaji Pokok adalah imbalan dasar (basic salary) yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan:

Kecenderungan dalam pemberian gaji pokok:

1. Tidak ada UU yang menyatakan bahwa kompensasi tidak boleh turun, namun biasanya kompensasi tidak bisa turun.

2. Biasanya beban biaya SDM sangat sulit untuk dikurangi,

kecuali terdapat program pengurangan karyawan dan

efisiensi.

3. Gaji pokok merupakan factor yang menjadi dasar

perhitungan bagi elemen kompensasi lainnya, seperti THR, Bonus, Jamsostek, Uang Penghargaan masa kerja dan Uang Pensiun.

(23)

2. Tunjangan Tetap

Berdasarkan Pasal 94 UU.13/2003 Tunjangan tetap adalah pembayaran kepada pekerja yang dilakukan secara teratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian prestasi kerja tertentu.

Tunjangan tetap tersebut di bayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti tunjangan istri dan/atau tunjangan anak, tunjangan perumahan dan tunjangan jabatan.

(24)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation 3. Tunjangan Tidak Tetap

Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tidak tetap dan dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti

tunjangan transportasi dan/atau tunjangan makan yang

didasarkan pada kehadiran.

Pertanyaan ?

Apakah besarnya gaji yang diterima pekerja setiap bulannya (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap) setara

(25)

3. Tunjangan Tidak Tetap (Lanjutan)

Berdasarkan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tantang tenaga kerja, Komponen Upah Minimum hanya terdiri dari Gaji Pokok dan Tunjangan Tetap.

Tunjangan tidak tetap tidak termasuk dalam komponen Upah Minimum dan besarnya gaji pokok sekurang kurangnya harus sebesar 75% dari jumlah upah minimum.

Upah Minimum = Gaji Pokok (75% dari Upah Minimum) + Tunjangan Tetap (25 % dari Upah Minimum)

(26)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu organisasi mencapai keberhasilan strategis sambil memastikan keadilan internal dan eksternal. Internal equity atau keadilan internal memastikan bahwa jabatan yang lebih menantang atau orang yang mempunyai kualifikasi lebih baik dalam organisasi di bayar lebih tinggi. Sedangkan

external equity atau keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan mendapatkan kompensasi secara adil dalam perbandingan dengan pekerjaan yang sama dipasar tenaga kerja.

Kriteria Efektivitas Untuk Mencapai Tujuan Manajemen Kompensasi

(27)

Pengembangan sistim remunerasi di perusahaan harus efektif untuk meningkatkan performansi perusahaan, menurut Ivancevich (2010:295) memberikan tujuh kriteria untuk efektivitas kompensasi, yaitu:

1. Adequate. Tingkat kompensasi minimum yang harus dipenuhi baik oleh pemerintah, serikat pekerja maupun manajer.

2. Equitable. Setiap orang harus dibayar dengan jujur, Sesuai dengan usaha, kemampuan, dan pelatihan mereka.

3. Balanced. Bayaran, tunjangan, dan penghargaan lain harus dapat memberikan paket imbalan yang layak.

(28)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation Efektivitas Kompensasi

4. Cost-effective. Bayaran tidak boleh berlebihan, perlu mempertimbangkan apa yang dapat diusahakan oleh perusahaan atau organisasi untuk membayar.

5. Secure. Bayaran harus cukup untuk membantu pekerja merasa aman dan membantu memuaskan kebutuhan dasar mereka.

6. Incentive-providing. Bayaran harus memotivasi efektivitas dan pekerjaan produktif.

7. Acceptable to the employee. Pekerja harus memahami sistem bayaran dan merasakan sebagai sistem yang layak untuk perusahaan atau organisasi dan diri mereka.

(29)

Faktor Memengaruhi Kompensasi

Kompensasi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal organisasi. Sebagai faktor eksternal adalah the labor market, the economy , the government dan unions. Sedangkan sebagai faktor internal adalah the labor budget dan who makes compensation decision (Invancevich, 2010: 295).

1. The Labor Market, pasar tenaga kerja. Pada umumnya timbul pendapat bahwa tenaga kerja sebaiknya tidak di atur oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada Kenyataannya, apabila terdapat kesempatan kerja penuh, upah dan gaji mungkin lebih tinggi untuk menarik dan menjaga kecukupan pekerja yang berkualitas. Dalam depresi, bayaran dapat lebih rendah. Bayaran mungkin juga lebih tinggi apabila pekerja terampil tersedia terbatas di pasar.

(30)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Faktor Mempengaruhi Kompensasi

2. The Economy, kondisi ekonomi. Kondisi perekonomian, terutama tingkat daya saing, memengaruhi kemampuan organisasi membayar upah tinggi. Semakin tinggi situasi tingkat kompetitif , organisasi semakin kurang mampu membayar upah lebih tinggi.

3. The Government, pemerintah. Pemerintah secara langsung memengaruhi kompensasi melalui pengendalian upah, antara lain sebagai contoh apabila pemerintah menetapkan besaran upah minimum.

4. Unions, perserikatan. Serikat pekerja mempunyai pengaruh pada bayaran, tunjangan, dan perbaikan kondisi kerja. Pada umumnya cenderung mengakibatkan meningkatnya tingkat bayaran. Apabila serikat pekerja kuat akan memengaruhi kebijakan kompensasi.

(31)

5. The Labor Budget, anggaran tenaga kerja. Anggaran tenaga kerja umumnya mengidentifikasi jumlah uang tersedia untuk kompensasi tahunan pekerja. Setiap unit kerja dalam organisasi dipengaruhi oleh besarnya anggaran tenaga kerja, yang menyatakan berapa banyak tersedia untuk unit kerja.

6. Who Makes Compensation Decision, pembuat keputusan kompensasi keputusan tentang berapa banyak membayar, Sistem apa dipergunakan, tunjangan apa ditawarkan, dipengaruhi dari atas sampai ke bawah dari organisasi. Manajemen membuat keputusan yang mempertimbangkan jumlah total anggaran yang disediakan untuk bayaran, bentuk bayaran yang dipergunakan dan kebijakan bayaran lainnya.

(32)

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation

Penyusunan Kebijakan Kompensasi di Lingkungan BUMN

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Pembuatan Kebijakan (Kompensasi)

Implementasi Evaluasi

Penyusunan Kebijakan Sistim Kompensasi di Lingkungan BUMN melibatkan Union/Serikat Karyawan melalui proses sebagai berikut:

1. Perundingan dalam menyusun PKB antara serikat karyawan dan manajemen perusahaan dilakukan dua tahun sekali.

2. Setelah PKB ditandatangani, maka disusun kebijakan atau policy terkait kompensasi sesuai PKB.

3. Kebijakan tersebut kemudian diimlementasikan.

4. PKB akan dievaluasi kembali dua tahun sekali atau diperpanjang.

Catatan:

PKB tidak hanya membahas kompensasi tetapi semua kebijakan

(33)

Tugas Kelompok

Analisis Implementasi Sistim Remunerasi Di Perusahaan (sumber…..)

1. Pendahuluan

2. Sistim Remunerasi Di Perusahaan…………. 3. Landasan Teori

4. Analisis Solusi 5. Kesimpulan

6. Daftar Pustaka :minimal 3 buku

Lainnya dari jurnal, majalah, Koran, internet

(34)

School of Communication & Business

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa masih terdapat dokter hewan yang menjawab kurang tepat pertanyaan pengetahuan mengenai biosekuriti yang terdapat dalam

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Hal diatas sejalan dengan yang diungkapkan oleh Pramudia (2006) dalam jurnal yang menyatakan bahwa, tujuan dari kegiatan orientasi peserta didik baru antara lain agar

Kondisi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja

3. Tahapan memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi, dapat ditingkatkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Semarang dengan cara melakukan

15 Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penggunaan model pembelajaran problem based instruction (PBI), think pair share (TPS), dan

Besar atau kecilnya partisipasi oleh anggota juga akan mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) yang akan diterima anggota setiap tahunnya. Sedangkan pengertian partisipasi

Untuk itu diperlukan adanya media lain untuk melakukan knowledge sharing tentang tata cara pelaksanaan aktivitas penjilidan agar knowledge yang dimiliki oleh karyawan