32
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Apotek merupakan badan usaha yang berjalan dibidang pelayanan
obat-obatan untuk masyarakat, baik obat khusus, obat bebas, maupun obat dari resep
yang diberikan dokter. Obat-obat khusus adalah obat yang tidak dijual secara
bebas, karena hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja, contohnya narkotika
dan physcotropika. Sedang obat bebas adalah obat-obatan yang dijual tanpa harus
menggunakan resep.
Pada saat ini sistem informasi penjualan pada Apotek Permata
Purwakartamasih menggunakan sistem konvensional, dimana setiap datanya
disimpan dalam arsip. Sehingga sering terjadi kerangkapan data, hal ini
menyebabkan kelalaian dalam pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan.
Apotek didirikan dengan tujuan untuk pelayanan masyarakat, adapun tinjauan
tersebut meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi serta fungsinya.
3.1.1.Sejarah Perusahaan
Apotek Permata Purwakarta terletak di jalan Veteran No.35 Purwakarta,
berdiri pada bulan Oktober tahun 2003 dengan surat izin dari Dinas Kesehatan
Purwakarta bernomor 449/SIA/05551-BPMPTSP/XII/2016. Apotek Permata
Derajat. Apotek Permata Purwakarta saat ini memiliki 6 (Enam) orang karyawan,
yang terdiri dari 1 (Satu) orang Apoteker, 4 (Empat) orang Asisten Apoteker, dan
1 (Satu) orang Non Asisten Apoteker.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber: Apotek Permata Purwakarta
Gambar III.1. Struktur Organisasi
Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Sarana Apotek (PSA)
a. Bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kegiatan apotek.
b. Mengawasi seluruh kegiatan karyawan, penjualan dan pembelian obat.
c. Memeriksa laporan-laporan harian, bulanan, dan tahunan dari bagian
laporan keuangan, laporan resep, detail faktur, dan pembelian obat.
2. Apoteker
a. Apoteker bertugas mengelola apotek.
c. Bertanggung jawab pada masalah teknis.
d. Mengontrol dan membuat laporan pengeluaran Obat Keras Terlarang (OKT).
3. Bagian Pembelian/Outlet.
a. Melakukan pengecekan obat yang kosong.
b. Membuat Surat Pesanan Obat (Purchase Order) kepada Pedagang Besar
Farmasi (PBF).
c. Memeriksa barang datang dari Pedagang Besar Farmasi (PBF).
4. Bagian Laporan Resep.
a. Merekap data detail resep ke buku arsip resep.
b. Menyusun resep berdasarkan Nomor Kedatangan Resep untuk disimpan.
5. Bagian Laporan Keuangan.
a. Melaporkan hasil pembelian obat kepada Pemilik Sarana Apotek (PSA).
b. Mencatat nominal tagihan berdasarkan faktur pembelian.
6. Bagian Detail Faktur.
a. Merekap data dari faktur pembelian ke buku arsip pembelian obat.
b. Mengecek Harga Pokok Penjualan (HPP), berdasarkan faktur.
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Agar dapat lebih mudah memahami sistem penjualan, pemesanan, dan
pengecekan stok obat yang berjalan di Apotek Permata Purwakarta berikut ini
adalah penjelasan secara garis besar yang digambarkan dalam 5 (lima) prosedur
1. Pengecekan Stok
Bagian pembelian atau outlet mengecek keseluruhan stok barang pada buku
defekta, apabila stok barang kurang dari standar maka akan dilakukan
pemesanan barang kepada supplier atau pedagang besar farmasi (PBF).
2. Pemesanan
Bagian pembelian atau outlet membuat pemesanan barang kepada supplier
atau pedagang besar farmasi (PBF), sesuai dengan stok jumlah minimum
barang pada buku defekta.
3. Pengecekan Barang Datang
Supplier mengantarkan pesanan beserta faktur pembelian kepada bagian pembelian/outlet, Barang dan faktur pembelian diterima, selanjutnya
dilakukan pengecekan barang satu-persatu sesuai dengan surat pemesanan dan
faktur pembelian oleh bagian pembelian atau outlet, setelah semua barang
sesuai dengan surat pemesanan dan faktur pembelian, barang akan di tulis ke
dalam kartu stok barang.
4. Penjualan
Setiap konsumen datang langsung ke apotek, dan bagian pembelian/outlet
akan memberikan obat atau barang yang dibeli dan mengurangi jumlah stok
pada kartu stok barang tersebut sesuai dengan barang yang dibeli.
5. Laporan
Bagian detail faktur akan memeriksa seluruh surat pemesanan dan faktur
pembelian dari supplier, serta merekap data dari faktur pembelian ke buku
laporan pembelian dan diberikan kepada pemilik apotek untuk diperiksa dan
disetujui
3.3. Use Case Diagram
Pengencekan stok barang Memebuat pesanan barang Mengecek barang datang Penjualan Membuat laporan Pemilik Apotek Konsumen supplier Bagian outlet/ pembelian Bagian detail aktur
Sistem Informasi Inventory Obat
Gambar III.2.
Use Case Diagram
Tabel III.1.
Deskripsi Use Case Pengecekan Stok Barang
Use Case Name Pengecekan stok barang
Requirements Mengecek keseluruhan stok
Goal Mengecek stok barang
Pre-conditions Melihat stok pada buku defekta
Post-conditions Melakukan pemesanan barang
Failed and conditions Tidak ada barang kosong
Actor Bagian Pembelian/outlet
Main flow/basic path 1. Bag.Pembelian/outlet mngecek keseluruhan stok
barang pada buku defekta
2. Bag.Pembelian/outlet melakukan pemesanan kepada supplier
Alternate flow/invariant A Alternate flow/invariant B
Tabel III.2.
Deskripsi Use Case Membuat Pesanan Barang
Use Case Name Membuat pesanan barang
Requirements Pengecekan stok berdasarkan buku defekta
Goal Membuat pesanan barang
Pre-conditions Pengecekan stok pada buku defekta
Post-conditions membuatan surat pesanan
Failed and conditions -
Actor Bagian Pembelian/outlet
Main flow/basic path 1. Bag.Pembelian/outlet mngecek keseluruhan stok
barang pada buku defekta
2. Bag.Pembelian/outlet melakukan pemesanan kepada supplier
Alternate flow/invariant A Alternate flow/invariant B
Tabel III.3.
Deskripsi Use Case Mengecek Barang Datang
Use Case Name Mengecek barang datang
Requirements Melakukan pemesanan
Goal Mengecek barang datang sesuai surat pemesanan
Pre-conditions Supplier mengantarkan pesanan
Post-conditions Pengecekan data barang datang
Failed and conditions Data barang tidak sesuai dengan data surat pesanan
Actor Bagian Pembelian/outlet dan supplier
Main flow/basic path 1. Supplier mengantarkan pesanan serta faktur
pembelian
2. Bagian Pembelian/outlet mengecek barang 3. Bagian Pembelian/outlet menulis data barang
pada kartu stok barang
Alternate flow/invariant A Alternate flow/invariant B
Tabel III.4.
Deskripsi Use Case Penjualan
Use Case Name Penjualan
Requirements -
Goal Pengurangan jumlah stok pada kartu stok barang
Pre-conditions Pesanan barang dari konsumen
Post-conditions Pemberian barang kepada konsumen
Failed and conditions Tidak ada transaksi penjualan
Actor Bagian Pembelian/outlet dan konsumen
Main flow/basic path 1. Konsumen datang ke apotek
2. Memberikan barang kepada konsumen
3. Bagian Pembelian/outlet mengurangi jumlah stok pada kartu stok
Alternate flow/invariant A Alternate flow/invariant B
Tabel III.5.
Deskripsi Use Case Membuat Laporan
Use Case Name Membuat laporan
Requirements Memeriksa seluruh surat pemesanan dan faktur pembelian
Goal Laporan pembelian
Pre-conditions Melihat arsip buku pembelian
Post-conditions Pembuatan laporan pembelian sesuai arsip buku pembelian
Failed and conditions Data arsip pebelian berbeda dengan faktur pembelian
Actor Bagian detail faktur dan pemilik apotek
Main flow/basic path 1. Bag.detail faktur memeriksa surat pemesanan dan
faktur pembelian
2. Merekap data dari faktur pembelian ke buku arsip pembelian
3. Membuat laporan pembelian untuk pemilik apotek
Alternate flow/invariant A Alternate flow/invariant B
3.4. Spesifikasi Sistem Berjalan
Spesifikasi sistem berjalan merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen
masukan (input) dan dokumen (output) yang semuanya teratur dan dipakai dalam
sistem berjalan.
3.4.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
Dokumen masukan adalah segala bentuk (input) atau masukan yang
diperlukan dalam sistem pengelolaan apotek. Adapun bentuk dokumen masukan
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Kartu stok
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah stok per merek
Sumber : Bagian Pembelian/outlet
Tujuan : Bagian Detail Faktur
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap barang datang dan barang keluar
Bentuk : Lihat lampiran A.1
2. Nama Dokumen : Buku Defekta
Fungsi : mengetahui jumlah stok keseluruhan obat yang kosong
Sumber : Bagian Pembelian/outlet
Tujuan : Bagian Detail Faktur
Media : Dokumen
Jumlah : 1 buku
Frekuensi : Setiap barang kosong
Bentuk : Lihat lampiran A.2
3. Nama Dokumen : Faktur pembelian
Fungsi : Sebagai bukti pembelian barang
Sumber : Supplier
Tujuan : Bagian Detail Faktur
Media : Kertas
Jumlah : 2 lembar
Frekuensi : Setiap barang datang
Bentuk : Lihat lampiran A.3
3.4.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen masukan adalah segala bentuk (output) atau keluaran yang
diperlukan dalam sistem pengelolaan apotek. Adapun bentuk dokumen keluaran
1. Nama Dokumen : Surat pemesanan
Fungsi : Sebagai bukti pemesanan barang
Sumber : Bagian pembelian/outlet
Tujuan : Supplier
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap pemesanan barang
Bentuk : Lihat lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Laporan Pembelian
Fungsi : Sebagai bukti pembelian barang
Sumber : Bagian Detail Faktur
Tujuan : PSA
Media : Kertas
Jumlah : 1 lembar
Frekuensi : Setiap pembelian barang berdasarkan faktur pembelian
Bentuk : Lihat lampiran B.2
3.5. Permasalah Pokok
Permasalahan pokok yang dihadapi pada sistem inventory obat pada Apotek
Permata Purwakarta adalah :
1. Pencatatan data pemesanan hingga data stok obat dilakukan secara
konvensional sehingga sistem persediaan obat tidak terkontrol dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengecekan data dan barang
2. Pembuatan laporan surat pemesanan dan faktur pembelianpun masih dalam
bentuk catatan manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dan beresiko
hilang atau rusak.
3.6. Pemecahan Masalah
Dengan melihat permasalahan yang ada pada sistem berjalan, maka untuk
mengatasai permasalahan tersebut penulis mengajukan alternatif pemecahan
masalah yaitu:
1. Membuat sebuah aplikasi program berbasis desktop dengan bahasa
pemrograman Java yang dapat memudahkan pemesanan data barang, dan
pencatatan data barang sehingga data persediaan barang yang kurang atau
kosong dapat terlihat dengan cepat dan akurat. Penyimpanan data
menggunakan media database MYSQL untuk proses pemesanan, jumlah
ketersediaan stok, laporan faktur-faktur pembelian dan penjualan agar lebih
efektif dan efesien sehingga tidak ada data yang hilang dan rusak.
2. Membuat laporan menggunakan aplikasi iReport sehingga pembuatan laporan
dapat lebih cepat dan akurat karena telah terhubung dengan aplikasi program