• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekuitmen Dosen en Pegawai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rekuitmen Dosen en Pegawai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber Daya Manusia yang dimiliki Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros sebanyak 36 orang dosen tetap, 25 orang staf administrasi Prodi dan tenaga pendukung lainnya terpusat di Jurusan Keperawatan.

a. Rekrutmen dan Seleksi 1.0 TUJUAN

Sebagai panduan dalam pengendalian dalam rekruitmen dosen, berdasarkan pedoman, prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan, sehingga akan diperoleh dosen yang profesional memiliki loyalitas tinggi terhadap lembaga.

2.0 RUANG LINGKUP

Panduan yang berlaku untuk dosen tetap dan tidak tetap ini, meliputi: pemetaan kebutuhan dosen oleh Kaprogdi, proses seleksi, sampai penetapan sebagai dosen melalui surat keputusan Direktur Akper Yapenas 21 Maros.

3.0 DEFINISI

Rekruitmen dosen Akper Yapenas adalah proses seleksi penerimaan dosen untuk mengajar di Akper Yapenas 21 Maros.

4.0 REFERENSI

4.1 Peraturan pemerintah Nomor : 60 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi. 4.2 Keputusan Mendiknas 232/U/2000 Tentang Kurikulum Pendidikan Perguruan

Tinggi.

4.3 SK Dirjen Dikti No. 16/DIKTI/Kep/1997 Penataan Program Studi Pada Perguruan Tinggi.

4.4 Keputusan Mendiknas Nomor : 184/U/2001 Tentang Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma III di Perguruan Tinggi

4.5 Kebijakan Yayasan Pendidikan Anak Bangsa 21 Maros, 4.6 Peraturan Akademik Akper Yapenas 21 Maros.

5.0 KONDISI UMUM

Proses penerimaan dosen untuk mengajar di Akper Yapenas 21 Maros dilakukan oleh Kaprogdi, berdasarkan pada SK Direktur.

6.0 PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

6.1 Kaprodi menentukan / memetakan kebutuhan dosen untuk setiap semester.

6.2 Kaprodi melakukan seleksi terhadap calon dosen.

6.3 Kaprodi mengusulkan calon dosen yang memenuhi syarat mengajar, kepada direktur untuk diitetapkan.

(2)

7.0 KONDISI KHUSUS

Apabila proses penerimaan dosen Akper Yapenas 21 Maros tidak dapat dilakukan oleh Kaprodi, maka Direktur menunjuk Wakil Direktur I untuk mengambil alih tugas tersebut.

8.0 ARSIP

Arsip yang diperlukan dan tetap disimpan selama 1 tahun adalah sebagai berikut:

8.1 Surat SK perjanjian kerja.

9.0 LAMPIRAN

9.1. Flowchart seleksi dan penerimaan dosen

9.2 Form Pemetaan kebutuhan dosen untuk setiap semester

Untuk mengantisipasi gerak pengembangan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros maka perlu ditunjang dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang memadai, baik kuantitas maupun kualitas. Untuk itu, mengacu pada Peraturan Kepegawaian Akper Yapenas 21 Maros.

Pegawai yang dimaksud adalah mereka yang diangkat oleh Yapenas 21 Maros atau dosen yang dipekerjakan oleh oleh Kopertis Wilayah IX Sulawesi sebagai tenaga bantu untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan diberi gaji berdasarkan tugas dan tanggungjawab tersebut. Adapun status dan klasifikasi pegawai di lingkungan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros terdiri dari :

- Pegawai Administrasi, yakni pegawai yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan tugas keadministrasian atau ketatausahaan.

- Pegawai Fungsional, yakni pegawai yang tugas pokoknya melaksanakan pekerjaan profesi tertentu (dosen, peneliti, pustakawan).

- Pegawai Dipekerjakan, yakni pegawai tidak tetap yang dipekerjakan atas persetujuan atau rekomendasi direktur Akper Yapenas 21 Maros atau Ketua Prodi pada unit-unit kerja dibawahnya yang diangkat dan digaji oleh Direktorat yang mempekerjakannya atau menempatkannya pada unit dalam lingkup Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros.

Adapun persyaratan dan prosedur penerimaan dan seleksi pegawai sebagai berikut: 1. Persyaratan:

(3)

yang diperlukan untuk kebutuhan akreditasi.

b. Tidak pernah dijatuhi hukuman penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai keputusan hukum yang tetap.

c. Tidak pernah terlibat dalam gerakan menentang Pancasila, dan UUD 1945.

d. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai suatu instansi, baik pemerintah maupun swasta.

e. Tidak berkedudukan sebagai pegawai atau calon pegawai pada instansi lain. f. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian yang dibutuhkan

2. Prosedur Seleksi Penerimaan:

a. Panitia melakukan seleksi berkas sesuai formasi kebutuhan dan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Perserta yang dinyatakan bersyarat, dipanggil untuk mengikuti tes tertulis.

c. Peserta yang dinyatakan lulus ujian tertulis, dipanggil untuk mengikuti Psikotes yang dilaksanakan oleh tim penguji yang ditunjuk.

d. Peserta yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, selanjutnya diajukan untuk mengikuti tes wawancara.

e. Pelamar yang dinyatakan lulus tes wawancara harus menempuh evaluasi akhir yang dilakukan secara bertahap yang meliputi : Akhlaq/perilaku dan kemampuan/keterampilan khusus berkenaan dengan kepentingan unit yang lowong. Penetapan kriteria yang cukup ketat tersebut dimaksudkan agar fungsi dan

pengelolaan dosen dapat optimal dan sejalan dengan arah pengembangan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros dalam penyelenggaraan program akademik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Standar Operasional Prosedur Pedoman Rekruitmen Dosen Akper Yapenas 21 Maros. Dalam dokumen kebijakan akademik tercantum berbagai upaya untuk mendorong segenap staf pengajar di lingkungan Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros pada umumnya, untuk selalu meningkatkan kompetensinya, baik dalam penguasaan materi/substansi bahan ajar maupun metode pengajarannya, pencapaian derajat akademik tertinggi serta mampu melakukan berbagai inovasi yang dapat menjamin tercapainya kompetensi mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diampunya.

(4)

b. Penempatan dan Pengelolaan :

Setiap dosen tetap Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros dalam pemanfaatannya dilakukan dalam bentuk pemberian beban tugas dosen tetap yakni jenis dan jumlah pekerjaan yang wajib dilaksanakan sebagai tugas institusional dalam menyelenggarakan fungsi pendidikan tinggi. Tugas institusional yang dimaksudkan berupa tugas fungsional yaitu pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan oleh dosen tetap dalam rangka penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi serta administrasi dan manajemen perguruan tinggi berdasarkan penugasan formal melalui suatu surat keputusan. Beban tugas dosen tetap dinyatakan sebagai kewajiban dengan imbalan berupa gaji dan imbalan lain yang diterima karena beban tugas dimaksud.

Selain beban tugas untuk Dharma pendidikan, seorang dosen tetap juga diberi kewajiban darma penelitian dan darma pengabdian pada masyarakat, dan dapat ditambah dengan kewajiban pembinaan sivitas akademika, administrasi dan manajemen melalui surat keputusan Direktur.

c. Pembinaan dan Pengembangan Karier

Berkenaan dengan tugas institusional yang dibebankan bagi setiap pegawai (dosen, peneliti dan pustakawan), berupa pekerjaan dalam batas-batas fungsi pendidikan tinggi yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi maka kepadanya akan diberikan imbalan sesuai dengan jenjang jabatan fungsionalnya. Jabatan fungsional diberikan kepada pegawai fungsional (dosen, peneliti dan pustakawan) yang jenjangnya disesuaikan dengan perolehan angka kredit pegawai yang bersangkutan menurut peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

 Asisten Ahli sampai dengan Guru Besar untuk dosen

 Asisten Peneliti Muda sampai dengan Ahli Peneliti Utama untuk peneliti

 Asisten Pustakawan Muda sampai dengan Pustakawan Utama untuk pustakawan

(5)

dipersyaratkan formasi tersebut. Selain itu, dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier maka setiap dosen juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kompetensinya, baik berupa pendidikan bergelar maupun pendidikan tidak bergelar. Pemberian peluang seluas-luasnya diberikan bagi dosen untuk studi lanjut hingga jenjang pendidikan tertinggi, baik dalam negeri maupun diluar negeri. Begitupula dengan berbagai kegiatan seminar, pelatihan dan teaching improvement, baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar institusi. Hal ini merupakan refleksi dari standard akademik dan kebijakan akademik Analis Kesehatan bahwa setiap staf akademik harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional serta merefleksikan praktek pengajaran yang dimiliki sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional.

d. Kode Etik dan Reward dan Punishment

Secara umum, pengelolaan pegawai pada Prodi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros diatur dalam suatu mekanisme reward and punishment yang jelas sebagaimana yang diatur dalam dokumen Peraturan Kepegawaian tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di lingkungan Akper Yapenas 21 Maros. Oleh karena itu, seluruh dosen dan tenaga pendukung wajib mematuhi setiap aturan yang berlaku dalam lingkungan Akper Yapenas 21 Maros pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan motivasi, integritas dan memberikan kepastian hak dan kewajiban bagi seluruh staf. Salah satu bentuknya adalah aturan tentang jaminan kesejahteraan hari tua (dana pensiun). Sedangkan jaminan kesejahteraan staf diperoleh melalui gaji dan tunjangan tetap setiap bulan berdasarkan pangkat dan golongan yang dimiliki dengan rincian sebagai berikut : ● Penggajian :

Setiap pegawai mendapat gaji setiap bulan sesuai pangkat dan golongan yang dimiliki, yang terdiri dari :

a. Gaji pokok

b. Tunjangan keluarga c. Tunjangan kerja (tugas) d. Tunjangan lain-lain

(6)

● Kenaikan gaji, dapat dibedakan atas : a. Kenaikan gaji berkala

b. Kenaikan gaji pangkat/golongan

● Kenaikan gaji berkala diberikan kepada pegawai :

a. Setiap masa kerja bertambah 2 tahun sampai mencapai masa kerja 20 tahun bagi pegawai golongan I dan II

b. Setiap masa kerja bertambah dua tahun sampai masa kerja 18 tahun bagi pegawai golongan III dan IV

c. Setiap masa kerja bertambah 4 tahun setelah mencapai masa kerja diatas 20 tahun bagi pegawai golongan I dan II

d. Setiap masa kerja bertambah 4 tahun setelah mencapai masa kerja diatas 18 tahun bagi pegawai golongan III dan IV

● Tunjangan – Tunjangan :

a. Tunjangan jabatan fungsional sesuai dengan jenjang jabatan fungsionalnya

b. Tunjangan jabatan struktural diberikan kepada pegawai tetap yang menduduki jabatan struktural berdasarkan eselon yang ditempati/dimiliki

c. Tunjangan keluarga diberikan kepada pegawai tetap yang telah berkeluarga d. Tunjangan kesehatan dan pensiun

e. Tunjangan pendidikan diberikan kepada pegawai fungsional yang melanjutkan pendidikan pada program Magister dan Doktor atau pendidikan lain untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya.

Sementara itu, bagi mereka yang berprestasi luar biasa, dapat diberi kenaikan pangkat istimewa, setelah menduduki pangkat terakhir minimal 1 tahun, maksimal dua kali. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak melakukan kewajibannya dapat dikenakan hukuman jabatan berupa penundaan kenaikan pangkat atau gaji berkala. Begitu pula bagi pegawai yang melakukan pelanggarann kode etik atau pelanggaran hukum akan diberikan sanksi berupa teguran, skorsing hingga pemecatan dengan tidak hormat.

(7)

Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros senantiasa melakukan monitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan akademik dosen seperti : kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat:

a. Kegiatan pembelajaran meliputi: Jumlah mahasiswa, jadwal perkuliahan dan praktikum, Garis-garis besar program pengajaran (GBPP), kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa dalam kuliah, praktikum dan ujian, nilai ujian.

b. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi berupa karya-karya ilmiah seperti: laporan hasil penelitian, makalah, hasil seminar, dan sejenisnya.

c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi: kegiatan penyuluhan, pelatihan, konsultasi, dan sejenisnya.

Dari berbagai kegiatan tersebut tersusun dalam bentuk dokumen rekam jejak kinerja akademik dosen dan kinerja tenaga kependidikan, dosen, yang menggambarkan berbagai fenomena hasil evaluasi dosen. Peningkatan kualitas proses belajar-mengajar secara rutin dimonitoring oleh pengelola program melalui evaluasi terhadap dosen pengajar setiap matakuliah yang mencakup :

Komponen penilaian dosen

No Obyek

Penilaian Komponen Penilaian

(1) (2) (3)

1 Materi Manfaat materi

Relevansi materi dengan pekerjaan Kesesuaian materi dengan modul

2 Dosen Penguasaan Materi

Kejelasan dan sistematika materi Metode penyajian

Pengembangan wawasan mahasiswa Penggunaan contoh yang sesuai

Upaya mendorong partisipasi mahasiswa Sumber : Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros

Bagi dosen pengajar yang mendapatkan penilaian bagus, maka diusulkan untuk diberi kesempatan mengajar pada semester berikutnya dengan tetap menyesuaikan. Untuk

(8)

memenuhi tuntutan paradigma baru pengelolaan perguruan tinggi yang mengutamakan perbaikan mutu secara berkelanjutan, Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar membentuk Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Unit ini mempunyai tugas dan fungsi untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan Jurusan Analis Kesehatan secara berkelanjutan dalam rangka mencapai visi dan misi yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan stakeholder (kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia kerja dan kebutuhan profesional) melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. LPM Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar sampai saat ini baru dapat menyusun 20 Standard Opersional Prosedur. Seluruh dokumen telah disosialisasikan kepada pimpinan unit kerja dan dosen di lingkungan Akper Yapenas 21 Maros. Karena baru menyelesaikan dokumen mutu akademik dan mensosialisasikannya, maka LPM belum dapat menghasilkan laporan hasil audit. Untuk Program Studi D-III Keperawatan Akper Yapenas 21 Maros, MONEV yang dilakukan pada proses pembelajaran dilakukan melalui :

1. Kesiapan jadwal pembelajaran ceramah, ruang kuliah, termasuk kesiapan dan kesediaan dosen pengajar, dan pembimbing Tugas Akhir.

2. Pelaporan dosen tentang kesiapan rancangan belajar MK, SAP, materi yang akan disampaikan, dan daftar nilai mata kuliah yang diamanatkan kepadanya. 3. Pembahasan rancangan belajar, penilaian dan lain-lain terkait proses

pembelajaran bersama tim yang dilibatkan.

4. MONEV kehadiran dosen disesuaikan dengan pembahasan yang seharusnya diberikan sesuai rancangan belajar. Instrument yang digunakan adalah monitoring dosen, daftar hadir mahasiswa dan buku kontroling mahasiswa. 5. MONEV kegiatan evaluasi pembelajaran antara lain : tes tulis UTS dan UAS. 6. Memberikan kuesioner evaluasi dosen//pembimbing.

7. Membahas permasalahan yang ditemukan dalam pertemuan berkala tingkat prodi atau pertemuan insidentil bila diperlukan.

8. Rekam jejak kinerja akademik dosen menjadi dokumen pendukung untuk mengusulkan honor mengajar, honor transport, honor tutorial, honor laboratorium dan honor praktek lapangan.

Rekam jejak kinerja tenaga kependidikan (non dosen) seperti bagian administrasi kemahasiswaan yang ada di tingkat prodi dapat dimonev dari dokumen kelengkapan input nilai, semua kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesekretariatan prodi.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Data campur kode antara bahasa Indonesia dengan unsur bahasa Minang memang cukup banyak, namun data tersebut memiliki kesamaan identitas, yakni berupa penyisipan kata dan

Berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu yang hanya sampai pada penyuguhan fenomena transient poor, penelitian ini akan masuk pada wilayah substantif, diagendakannya

Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan satu set rinci catatan yang tak terpisahkan dari laporan keuangan pokok laporan laba rugi, laporan perubahan

Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek

” Permohonan pemeriksaan banding diajukan secara tertulis oleh pemohon atau kuasanya yang khusus dikuasakan untuk itu kepada Pengadilan Tata Usaha Negara yang menjatuhkan

Regresi Poisson merupakan suatu fungsi regresi dengan peubah respon (Y) yang mempunyai sebaran peluang Poisson, misalkan peubah cacah Y menyatakan banyaknya kejadian yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi return di JII normal atau tidak, mengetahui tingkat volatilitas di JII, dan mengetahui karakteristik return

Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan upa- cara adat tradisional kelahiran bayi pada tahan ketiga, yaitu puputan atau