• Tidak ada hasil yang ditemukan

314664317-PPK-JIWA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "314664317-PPK-JIWA.docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Praktik Klinis Panduan Praktik Klinis

SMF : PSIKIATRI SMF : PSIKIATRI RSUD Prof. Dr.

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTOSOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015 TAHUN 2015 DELIRIUM DELIRIUM 1. Pengertian 1. Pengertian (Definisi)

(Definisi) Kejadian akut atau subakut neKejadian akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan fungsikognitif dengan gangguan irama sirkardian dan kognitif dengan gangguan irama sirkardian dan bersifat reversibeluropsikiatri berupa penurunan fungsibersifat reversibel

2. Anamnesis

2. Anamnesis  Gambaran mencolok adanya defisit untuk memusatkan,Gambaran mencolok adanya defisit untuk memusatkan,

mempertahankan, memindahkan perhatian mempertahankan, memindahkan perhatian

 Halusinasi visual sering ditemukanHalusinasi visual sering ditemukan 

 Gangguan irama tidurGangguan irama tidur 

 Fluktuasi kesadaranFluktuasi kesadaran disorientasi, amnesia, tidak kooperatif disorientasi, amnesia, tidak kooperatif

3. Pemeriksaan Fisik 3. Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran berkabutKesadaran berkabut 

 Kesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatianKesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatian   DiorientasiDiorientasi   IlusiIlusi   HalusinasiHalusinasi 

 Perubahan kesadaran yang berfluktuasiPerubahan kesadaran yang berfluktuasi   DisfrasiaDisfrasia   DisartriaDisartria   TremorTremor 

 Asteriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremiaAsteriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia 

 Kelainan motorikKelainan motorik

4. Kriteria Diagnosis

4. Kriteria Diagnosis  Gangguan kesadaranGangguan kesadaran 

 Gangguan timbul setelah suatu periode waktu yang singkatGangguan timbul setelah suatu periode waktu yang singkat 

 Perubahan kognisiPerubahan kognisi 

 Disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan koDisebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan ko ndisi medisndisi medis

umum. umum. 5. Diagnosis 5. Diagnosis Delirium Delirium 6. Diagnosis Banding

6. Diagnosis Banding  DementiaDementia

7. Pemeriksaan 7. Pemeriksaan Penunjang Penunjang

 Pemeriksaan laboratorium: Darah, urine, faesesPemeriksaan laboratorium: Darah, urine, faeses 

 Pemeriksaan CT scanPemeriksaan CT scan

8. Terapi

8. Terapi   Ne Ne uuroro llepep titi k k (h(h alal ooppeeriri ddolol ,r,r iispsp eeriri ddoonene ,,olol anan zzaapipi nne)e) 

  Haloperidol (haldol) Haloperidol (haldol) 

  Risperidone (risperdal) Risperidone (risperdal) 

 Short acting sedative ( lorazepam )Short acting sedative ( lorazepam ) 

 Vitamin, thiamine (thiamilate) dancyanocobalamine (nascobal,Vitamin, thiamine (thiamilate) dancyanocobalamine (nascobal,

cyomin, crystamine) cyomin, crystamine)

 Terapi Cairan dan NutrisiTerapi Cairan dan Nutrisi

9. Edukasi

9. Edukasi  Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diriLindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri 

 Hindari dari benda-benda berbahayaHindari dari benda-benda berbahaya 

 Perawatan dengan pengawasan yang ketatPerawatan dengan pengawasan yang ketat 

 Dukungan dan peran serta keluargaDukungan dan peran serta keluarga 

 Maksimalkan rasa amanMaksimalkan rasa aman

10. Prognosis 10. Prognosis

Tergantung pada etiologi yang melatarbelakangi Tergantung pada etiologi yang melatarbelakangi

(2)

11. Tingkat

Evidens IV

12. Tingkat

Rekomendasi C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ 14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan  Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan

Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(3)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

DEMENTIA

1. Pengertian (Definisi)  proses degeneratif yang progresif yang mengenai fungsi kognitif .Suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh

2. Anamnesis

• Gangguan memori & kognitif • Deteriorasi

• Penderita murung, menarik diri, menjauhi teman lama • Obsesi

• Daya nilai menurun • Apati

• Gangguan kepribadian menyeluruh mengurus diri (-) • Tak mampu mengingat, komunikasi

• Gejala neurologik afasia, apraksia, agnosia, buta kortikal

3. Pemeriksaan Fisik

 Gangguan Daya Ingat  Gangguan Bahasa  Perubahan Kepribadian  Psikosis

4. Kriteria Diagnosis

 Gangguan Daya Ingat  Gangguan Bahasa  Perubahan Kepribadian  Psikosis 5. Diagnosis Dementia 6. Diagnosis Banding  Delirium  Depresi   Fractitious disorder 7. Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan laboratorium: Darah, urine, faeses  Pemeriksaan CT scan

8. Terapi Dukungan dan psikoterapi edukasional

9. Edukasi

 Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri  Hindari dari benda-benda berbahaya

 Perawatan dengan pengawasan yang ketat  Dukungan dan peran serta keluarga

10. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad malam

(4)

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(5)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

SKIZOFRENIA

1. Pengertian (Definisi) Suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya  perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang.

2. Anamnesis

 Halusinasi pendengaran, seperti mendengar suara-suara  Delusi, seperti percaya rekan kerja ingin meracuni Anda  Kegelisahan

 Kemarahan  Emosi datar  Kekerasan

 Banyak berargumentasi (berdebat)

 Merasa diri penting atau memandang orang lain rendah.  Pikiran dan perilaku bunuh diri

3. Pemeriksaan Fisik

 Halusinasi pendengaran  Delusi

 Emosi datar  Disorganisasi

 Gangguan daya pikir  Katalepsi

 Waxy  S tupor

 Gaduh gelisah katatonik   Negativism yang ekstrim   Rigidity

  Mutism

 Keanehan dalam sikap tubuh (bizarre posture), gerakan tubuh dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak terkendali.

  Echolia (mengulang ucapan orang lain) dan echopraxia (mengikuti tingkah laku orang lain).

 Menarik diri secara sosial  Pikiran-pikiran ganjil  Inaktivitas

(6)

4. Kriteria Diagnosis

 Gejala “negative” dari skizofrenia yang menonjol misalnya

 perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

 Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa

lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofenia;

 Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana

intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom “negative” dari skizofrenia;

 Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik

lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut

5. Diagnosis Skizofrenia

6. Diagnosis Banding

 Gangguan skizoafektif   Gangguan waham menetap

7. Pemeriksaan

Penunjang

-8. Terapi

 Terapi obat-obatan anti psikotik {Fenothiazin, Khloropromazin

(dengan nama jual Thorazine), butirofenon (haloperidol, Hadol), dan thioksantin (thiothiksin, Navane)}

 Terapi Elektrokonvulsif (ECT)  Terapi psikososial

9. Edukasi

 Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri  Hindari dari benda-benda berbahaya

 Perawatan dengan pengawasan yang ketat  Dukungan dan peran serta keluarga

10. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

(7)

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan

Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(8)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

GANGGUAN WAHAM MENETAP

1. Pengertian (Definisi)

Serangkaian gangguan dengan waham waham yang berlangsung lama dan merupakan sebagai satu satunya gejala klinis yang khas atau yang paling mencolok serta tidak dapat digolongkan sebagai ganggguan menal organik,skizofrenia atau afektif.

2. Anamnesis

 Waham yang sistematis  Waham yang non sistematik

 Waham kebesaran (delusi megaloman)  Waham kehinaan (delusi nihilistic)  Waham tuduhan diri

 Waham kejaran (delution of persecution)  Waham sindiran

 Erotomania: waham cinta, biasanya terhadap orang-orang

terkenal (bintang film, pejabat)

 Kebesaran (megalomania): punya kelebihan, kekuatan,

kekuasaan; penemuan penting; waham keagamaan (pemimpin umat, nabi)

 Cemburu: paranoia, lebih sering pada laki-laki

 Penganiayaan: paling sering; pemarah, benci, menyakiti  Somatik: dikenal sebagai psikosis hipokondriakal

monosimptomatik; sering infeksi (bakteri, virus, parasit); dysmorphofobia (bentuk tidak serasi pada hidung dan dada); bau badan (kulit, mulut, vagina, dsb)

3. Pemeriksaan Fisik

 Waham yang sistematis  Waham yang non sistematik

 Waham kebesaran (delusi megaloman)  Waham kehinaan (delusi nihilistic)  Waham tuduhan diri

 Waham kejaran (delution of persecution)  Waham sindiran

 Erotomania  Paranoia

4. Kriteria Diagnosis

 Merupakan satu-satunya gejala atau gejala atau yang paling

mencolok

 Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan khas pribadi  Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap

ada pada saat depresinya hilang.

 Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi, dan

tanpa riwayat skizofrenia, dan tanpa riwayat skizofrenik

5. Diagnosis Gangguan waham menetap

6. Diagnosis Banding

 Skizofrenia

(9)

7. Pemeriksaan Penunjang

-8. Terapi

 Terapi obat-obatan anti psikotik {Fenothiazin,

Khloropromazin (dengan nama jual Thorazine), butirofenon (haloperidol, Hadol), dan thioksantin (thiothiksin, Navane)}

 Terapi Elektrokonvulsif (ECT)  Terapi psikososial

9. Edukasi

 Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri  Perawatan dengan pengawasan yang ketat

 Dukungan dan peran serta keluarga

10. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(10)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

GANGGUAN PANIK

1. Pengertian (Definisi) Serangan panik yang berulang-ulang dengan onset cepat dan durasi sangat singkat.

2. Anamnesis  Dada berdebar  Berkeringat  Gemetar

 Sensasi nafas memendek  Rasa tercekik

  Nyeri dada atau tidak nyaman

 Mual atau rasa tidak nyaman di perut  Pusing, melayang, atau pingsan  Ketakutan, kehilangan kontrol  Takut mati

 Kedinginan atau hot flashes

3. Pemeriksaan Fisik

 Palpitasi, takikardi

  Nyeri dada atau tidak nyaman

 Derealization (feeling unreality) atau depersonalization (spt

terpisah dr dirinya)

 Paresthesia (numbness or tingling sensation)  Hot flashes

4. Kriteria Diagnosis

 Tidak ditemukan gangguan anxietas fobik

 Ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa 1

 bulan

5. Diagnosis Gangguan panik

6. Diagnosis Banding

 Gangguan cemas menyeluruh  Gangguan ansietan fobik 

7. Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan laboratorium: Darah  Pemeriksaan EKG

8. Terapi

 Anti panik (imipramin)  Terapi psikososial

9. Edukasi

 Hindari faktor pencetus panik

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad malam

(11)

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(12)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

GANGGUAN DEPRESI

1. Pengertian (Definisi)

Gangguan mental umum yang menyajikan dengan mood depresi, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur terganggu atau nafsu makan, energi rendah, dan hilang konsentrasi.

2. Anamnesis

  Feeling down/blue all day

 Gangguan tidur  ( insomnia or sleeping too much)  Oversensitive (irritable)

 Sulit konsentrasi / sulit mengambil keputusan  Menyalahkan diri sendiri >>

 Merasa tidak berharga (self-esteem )  Cepat lelah

 Kehilangan semangat

 Kehilangan interest (anhedonia)

 Perubahan nafsu makan (makan terus atau kehilangan nafsu

makan) perubahan BB

 Gelisah (restlessness) atau lamban (slowness)  Tidak berdaya

 Putus asa

 Pikiran tentang kematian (suicide)

3. Pemeriksaan Fisik  Afek depresif  Anhedonia  Anergia 4. Kriteria Diagnosis  Afek depresif  Anhedonia  Anergia

5. Diagnosis Gangguan depresi

6. Diagnosis Banding  Gangguan bipolar episode depresi

7. Pemeriksaan

Penunjang

-8. Terapi

 Anti depresan (Amitriptilin, fluoxetin)  Psikoterapi (CBT)

 Dukungan keluarga

9. Edukasi

 Minum obat teratur

10. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad bonam

(13)

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnosis Gangguan Jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III,

editor Dr, Rusdi Maslim.1993. hal 3

 Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, edisi ketujuh, jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 1997. hal 502-540.

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

(14)

Panduan Praktik Klinis SMF : PSIKIATRI

RSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KAB. MOJOKERTO TAHUN 2015

GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

1. Pengertian (Definisi)

• Obsesi: aktivitas mental seperti fikiran, perasaan , ide, impuls yang berulang, persisten dan intrusif, egodistonik, ada usaha untuk menekan atau tidak menghiraukannya

• Kompulsi: Pola perilaku berupa dorongan yang mendesak dan  berulang-ulang, meskipun tidak disukai agar melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan sehari-hari,atau kebiasaan dan norma-norma , dan dilakukan dengan cara stereotipik

2. Anamnesis

• Ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan,meskipun adalainnya yang tidak lagidilawan oleh  pasien

• Pikiran untuk melakukan trindakan tersebut diatas bukan merupakan halyang memberi kepuasan atau kesenangan

 Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut

merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.

3. Pemeriksaan Fisik

-4. Kriteria Diagnosis

 Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri

 Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil

dilawan,meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh  pasien

 Pikiran untuk melakukan trindakan tersebut diatas bukan

merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan

 Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus

merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.

5. Diagnosis Gangguan obsesif kompulsif

6. Diagnosis Banding

 Gangguan cemas menyeluruh  Gangguan panik 

7. Pemeriksaan

Penunjang

-8. Terapi

 Anti obsesif kompulsif (Klomepramin, fluoxetin)  Psikoterapi

9. Edukasi  Minum obat teratur

10. Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fumgsionam : dubia ad bonam

(15)

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi

C

13. Penelaah Kritis dr. Rasyid Salim Sp. KJ

14. Indikator Medis Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan

 Diagnostic and statistical manual of mental disorder, 4th  ed. DSM-IVWashington DC : American Psychiatry

Association, 1994.2.Saddock BJ, Saddock VA. Obsessive-Compulsive Disorder. Dalam : Kaplan &Sadock’s Synopsis of Psychiatry, ninth ed. Lippincott Williams &

Wilkins,Philadelphia, 2003. h 616-23.3.Khouzan HR. Obsessive compulsive disordes : what to do if you

recognize baffling behaviour. Postgard Med 1999; 106(7): 133-41.4.Jenike MA. Obsessive compulsive disorder. N Engl J Med 2004; 350 : 259-655.Elkin GD. Obsessive compulsive disorder. Dalam : Introduction to ClinicalPsychiatry. 1st

Ketua Komite Medik

Dr. Asri Bindusari, SpKK 19601102 198703 2 002 Mojokerto, Ketua SMF Psikiatri dr. Rasyid Salim Sp. KJ 19691115 200112 1 002

Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian adalah menganalisis pengaruh peran keluarga (pengawasan orang tua, dukungan ketersediaan sarana, pekerjaan orang tua, pemberian uang saku dan

peningkatan perilaku perawatan kaki pada pasien DM dalam penelitian ini; 1) dasar dari program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga, 2) metode edukasi, 3) dukungan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil analisis hubungan perilaku dengan peran keluarga dalam melakukan perawatan pasien skizofrenia sebagian responden memiliki

peningkatan perilaku perawatan kaki pada pasien DM dalam penelitian ini; 1) dasar dari program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga, 2) metode edukasi, 3) dukungan

Begitu pentingnya dukungan keluarga, peran petugas kesehatan sangat signifikan dalam mendukung program pengobatan pasien jiwa skizofrenia dengan cara

Keluarga memainkan peran penting dalam perawatan klien di rumah, dukungan keluarga memiliki peran yang sangat penting baik dalam dukungan emosional, dukungan

Tujuan dari penelitian adalah menganalisis pengaruh peran keluarga (pengawasan orang tua, dukungan ketersediaan sarana, pekerjaan orang tua, pemberian uang saku dan

Bedasarkan pendapat partisipan-partisipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran yang telah dilakukan keluarga adalah memberikan dukungan dan motivasi untuk