• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN HASIL SURVEI INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PAPARAN HASIL SURVEI INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA 2011"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PAPARAN HASIL

SURVEI INTEGRITAS

SEKTOR PUBLIK INDONESIA

2011

Direktorat Penelitian dan Pengembangan

(2)

Agenda

Indeks Integritas Pusat (IIP)

Indeks Integritas Total Daerah (IITD)

IIN 2011

Responden dan Layanan

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Indeks Integritas vertikal (IIV)

Indeks Integritas Total Pusat (IITP)

Indeks Integritas vertikal (IID)

(3)

Tujuan & Metodologi

Pendekat

an

Mengetahui nilai integritas, indikator dan

sub-indikator korupsi dalam layanan publik.

Kegiata

n

Melakukan pengukuran ilmiah terhadap tingkat korupsi dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik dengan mensurvei

pengguna langsung

layanan publik (dari

sudut pandang pengguna layanan,

bukan pemberi layanan).

Tujuan/

Fungsi

Sebagai bahan masukan bagi instansi pelayanan publik untuk mempersiapkan upaya-upaya

pencegahan korupsi yang efektif

pada wilayah/layanan yang rentan terjadinya korupsi

Pengumpula n

Data

(4)

Responden

INSTANSI PEMDA

INSTANSI VERTIKAL

INSTANSI PUSAT

60 Pemerintah Daerah

Jumlah unit layanan total 180, masing-masing 3:

KTP,IMB,SIUP

Jumlah responden 5670 responden

(rata-rata 30 responden per unit layanan)

7 Instansi Vertikal di 20 kota

Jumlah unit layanan vertikal 15, total 284 unit

layanan

Jumlah responden 8580 responden (rata-rata 30

responden per unit layanan)

22 Instansi Pusat

Jumlah unit layanan total 43

Jumlah responden 1290 responden

TOTAL

87 Instansi Pusat/Vertikal/Daerah (2 Kementerian dengan unit layanan yang mewakili pusat dan vertikal)

Jumlah unit layanan 507 unit layanan

Jumlah responden 15.540 (rata-rata 30 responden

per unit layanan)

(5)

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Indeks Integritas Nasional (IIN) 2007 - 2011

(6)

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Indeks Integritas Nasional (IIN) 2007 - 2011

(7)

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Item

Nilai

Indeks Integritas Nasional (Pusat+Vertikal+Daerah)

6.31

Indeks Integritas Pusat

7.07

Indeks Integritas Total Pusat (Pusat + Vertikal)

6.49

Indeks Integritas Vertikal

6.40

Indeks Integritas Daerah

6.00

Indeks Integritas Total Daerah (Daerah + Vertikal)

6.24

Hasil survei tahun 2011 terhadap 15.540 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Nasional 6,31

Indeks Integritas Pusat (IIP) > Indeks Integritas Daerah (IID)

Indeks Integritas Vertikal (IIV) > Indeks Integritas Daerah (IID)

Indeks Integritas Pusat (IIP) > Indeks Integritas Vertikal (IIV)

Secara nasional, masih terdapat 43 persen (37) instansi/pemda yang nilai integritasnya masih di bawah rata-rata nasional

Terdapat 28 instansi/pemda(32%) (dari 87 instansi) yang nilainya di bawah standar yang ditetapkan KPK (6.00)

(8)

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 6.31 Pengalaman Integritas (0.667) 6.48 Pengalaman Korupsi (0.250) 6.56

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 5.87

Frekuensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 6.92

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 6.33

Cara Pandang Terhadap Korupsi

(0.750) 6.45

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7.01

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 6.26

Potensi Integritas

(0.333) 5.97

Lingkungan Kerja

(0.127) 7.04

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 6.03

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9.01

Keterlibatan Calo (0.221) 7.01

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.53

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.28

Sistem Administrasi

(0.280) 6.25

Kepraktisan SOP (0.281) 6.45

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.34

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.46

Perilaku Individu

(0.280) 6.57

Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.06

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 6.50

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 5.88

Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.75

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.73

(9)

IIN - 10 Instansi Tertinggi

Sepuluh Instansi/Pemda dengan indeks integritas tertinggi

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Pemko Dumai 8,14 7,03 7,77

2 Pemko Bukittinggi 8,18 6,64 7,67

3 Pemko Bitung 7,98 6,92 7,62

4 Pemko Yogyakarta 7,88 7,02 7,60

5 Badan Koordinasi Penanaman Modal 7,99 6,80 7,60

6 Kementerian Keuangan 7,88 6,93 7,56

7 Pemko Batam 7,94 6,76 7,55

8 Pemko Pontianak 7,86 6,91 7,54

9 Kementerian Kesehatan 7,82 6,94 7,52

10 PT. Jamsostek (Persero) 7,79 6,96 7,52

Sepuluh instansi dengan integritas terbaik terdiri dari: 6 pemda,

3 instansi pusat dan 1 instansi vertikal

(10)

IIN – 10 Instansi Terendah

Sepuluh Instansi/Pemda dengan indeks integritas terendah

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

78 Pemko Lubuk Linggau 3,47 6,20 4,38

79 Pemko Bogor 3,94 4,92 4,27 80 Pemko Palembang 3,84 5,06 4,25 81 Pemko Bengkulu 3,49 5,56 4,18 82 Pemko Ternate 3,68 4,86 4,07 83 Pemko Manokwari 3,25 4,61 3,70 84 Pemko Semarang 3,14 4,55 3,61 85 Pemko Serang 3,30 4,04 3,54 86 Pemko Depok 3,26 3,99 3,50 87 Pemko Metro 2,59 4,29 3,15

(11)

Indeks Integritas Pusat (IIP)

Hasil survei tahun 2011 terhadap 1.290 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Pusat 7,07

Item

Nilai

Indeks Integritas Pusat

7.07

Indeks Integritas Total Pusat (Pusat +

(12)

Indeks Integritas Pusat (IIP)

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 7.07 Pengalaman Integritas (0.667) 7.45 Pengalaman Korupsi (0.250) 7.58

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 7.43

Frekuensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 7.66

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 7.51

Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) 7.41

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7.02

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 7.54

Potensi Integritas

(0.333) 6.30

Lingkungan Kerja

(0.127) 7.81

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 7.26

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9.43

Keterlibatan Calo (0.221) 7.78

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.60

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.61

Sistem Administrasi

(0.280) 6.36

Kepraktisan SOP (0.281) 6.79

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.46

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.04

Perilaku Individu

(0.280) 7.20

Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.32

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 7.33

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 6.83

Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.84

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.94

(13)

IIP – 10 Instansi Pusat Tertinggi

Sepuluh Instansi Pusat dengan indeks integritas tertinggi

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Badan Koordinasi Penanaman Modal 7.99 6.80 7.60

2 Kementerian Kesehatan 7.82 6.94 7.52

3 PT. Jamsostek (Persero) 7.79 6.96 7.52

4 Kementerian Perindustrian 7.89 6.74 7.51

5 PT. Pelindo II (Persero) Cabang Tanjung Priok 7.73 7.04 7.50

6 Kementerian Perhubungan 7.84 6.73 7.47

7 Kementerian Kelautan dan Perikanan 7.99 6.39 7.46

8 Kementerian Pertanian 7.75 6.86 7.45

9 Kementerian Komunikasi dan Informatika 8.04 6.20 7.43

(14)

IIP – 10 Unit Layanan Pusat Tertinggi

Sepuluh Unit Layanan Pusat dengan indeks integritas tertinggi

No Unit Layanan Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Izin Belajar WNI Pada Sekolah International Kemendiknas 7.98 7.39 7.78

2 Izin Agen Domestik (Agen LPG12kg dan 50kg) PT. Pertamina 8.02 7.28 7.77

3 Penerbitan Angka Pengenal Importir Produsen BKPM 8.00 7.16 7.72

4 Surat Ijin Penangkapan Ikan (Baru dan Perpanjangn) KPP 7.95 7.27 7.72

5 Layanan Bongkar Muat Barang General Cargo PT. Pelindo II Cab. Tj. Priok 7.87 7.17 7.64

6 Layanan Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) PT. Jamsostek (Persero) 7.78 7.27 7.61

7 Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan laut (SIUPAL) Kemenhub 7.94 6.93 7.60

8 Penerbitan Rekomendasi Importir Produsen Tekstil (IP-Tekstil) Kemenperin 7.96 6.84 7.59

9 Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Tanaman Pangan Kementan 8.07 6.52 7.55

10 Surat Persetujuan Importir Psikotropika (SPI-P)

(15)

IIP – Instansi Pusat dengan Nilai < 6

Instansi Pusat dengan nilai integritas <6

No Instansi

Indeks Integritas Pengalaman Potensi Total

20 Kementerian Koperasi dan UKM 5.91 4.74 5.52 21 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5.28 5.79 5.44

(16)

IIP – Unit Layanan Pusat dengan Nilai < 6

Unit Layanan Pusat dengan nilai integritas <6

No Unit Layanan Instansi

Indeks Integritas Pengalaman Potensi Total

40 Pendaftaran/Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus Kemenag 6.04 5.66 5.91

41 Pelayanan Data Akses Pasar Domestik Kemenkop dan UKM 5.40 4.04 4.95

42 Perpanjangan Ijin KBIH (Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji) Kemenag 4.42 5.62 4.82

(17)

Indeks Integritas Vertikal (IIV)

Hasil survei tahun 2011 terhadap 8.580 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Vertikal 6,40

Item

Nilai

Indeks Integritas Vertikal

6.40

Indeks Integritas Total Pusat (Pusat +

(18)

Indeks Integritas Vertikal (IIV)

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 6.40 Pengalaman Integritas (0.667) 6.55 Pengalaman Korupsi (0.250) 6.61

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 5.96

Frekwensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 6.96

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 6.39

Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) 6.53

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7.16

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 6.32

Potensi Integritas

(0.333) 6.10

Lingkungan Kerja

(0.127) 7.15

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 6.23

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9.18

Keterlibatan Calo (0.221) 7.11

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.56

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.17

Sistem Administrasi

(0.280) 6.38

Kepraktisan SOP (0.281) 6.61

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.42

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.69

Perilaku Individu

(0.280) 6.65

Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.09

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 6.57

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 6.03

Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.94

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.91

(19)

IIV – Peringkat Integritas 7 Instansi Vertikal

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Kementerian Keuangan 7.88 6.93 7.56

2 PT. PLN (Persero) 6.45 6.23 6.38

3 Mahkamah Agung 6.61 5.80 6.34

4 Kementerian Hukum dan HAM 6.23 5.80 6.09

5 Badan Pertanahan Nasional 6.18 5.84 6.07

6 Kepolisian Negara RI 5.74 5.82 5.76

(20)

IIV – Peringkat Integritas 15 Unit Layanan Vertikal

No Unit Layanan Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Pelayanan SP2D di KPPN Kemenkeu 7.99 7.08 7.69

2 Pelayanan Penyelesaian Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Kemenkeu 7.96 7.02 7.65

3 Pelayanan Lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kemenkeu 7.85 6.83 7.51

4 Pelayanan Pengurusan Impor Barang ( Bea Masuk) di DJBC Kemenkeu 7.30 6.50 7.03

5 Layanan Tambah Daya PT. PLN 6.80 6.38 6.66

6 Peradilan Umum MA 6.66 5.98 6.44

7 Layanan Lembaga Pemasyarakatan Kemenkumham 6.70 5.91 6.43

8 Peradilan Tilang MA 6.55 5.63 6.24

9 Pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

Kepolisian Negara

RI 6.32 5.96 6.20

10 Layanan Pemasangan baru dan Pemasangan

Kembali PT. PLN 6.10 6.09 6.10

11 Pengukuran dan Pemetaan Kadastral BPN 6.18 5.92 6.09

12 Pembuatan Sertifikat BPN 6.18 5.77 6.04

13 Pembuatan dan Perpanjangan Paspor Kemenkumham 5.76 5.68 5.74

14 Layanan Administrasi Pernikahan di KUA Kemenag 5.41 5.40 5.41

(21)

Indeks Integritas Daerah (IID)

Hasil survei tahun 2011 terhadap 5.670 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Total Daerah 6.00

Item

Nilai

Indeks Integritas Daerah

6.00

(22)

Indeks Integritas Daerah (IID)

Unit Layanan Daerah

No

Instansi

Unit Layanan

1 Pemerintah Daerah

Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

(23)

Indeks Integritas Daerah (IID)

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 6.00 Pengalaman Integritas (0.667) 6.14 Pengalaman Korupsi (0.250) 6.25

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 5.39

Frekwensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 6.69

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 5.97

Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) 6.11

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 6.78

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 5.89

Potensi Integritas

(0.333) 5.70

Lingkungan Kerja

(0.127) 6.69

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 5.46

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 8.65

Keterlibatan Calo (0.221) 6.68

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.48

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.38

Sistem Administrasi

(0.280) 6.04

Kepraktisan SOP (0.281) 6.13

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.19

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.22

Perilaku Individu

(0.280) 6.31

Keadilan dalam Layanan (0.413) 6.96

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 6.19

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 5.44

Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.45

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.42

(24)

IID – 10 Daerah Tertinggi

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

1 Pemko Dumai 8.14 7.03 7.77 2 Pemko Bukittinggi 8.18 6.64 7.67 3 Pemko Bitung 7.98 6.92 7.62 4 Pemko Yogyakarta 7.88 7.02 7.60 5 Pemko Batam 7.94 6.76 7.55 6 Pemko Pontianak 7.86 6.91 7.54 7 Pemko Gorontalo 7.71 6.92 7.45 8 Pemko Surakarta 7.64 7.00 7.43 9 Pemko Banjarbaru 7.63 7.02 7.43 10 Pemko Surabaya 7.83 6.61 7.42

(25)

IID – Pemerintah Daerah dengan Nilai <6

No Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman Potensi Total

39 Pemko Medan 5.33 6.11 5.59 40 Pemko Bima 5.77 5.12 5.56 41 Pemko Binjai 5.47 5.68 5.54 42 Pemprov Jakarta 5.51 5.61 5.54 43 Pemko Lhoksumawe 5.22 5.25 5.23 44 Pemko Bekasi 4.80 5.64 5.08 45 Pemko Jember 5.45 4.25 5.05 46 Pemko Kendari 5.71 3.29 4.90 47 Pemko Manado 4.33 5.43 4.70 48 Pemko Cirebon 4.57 4.87 4.67

49 Pemko Pematang Siantar 4.79 4.38 4.65

50 Pemko Tangerang 4.19 5.01 4.46

51 Pemko Lubuk Linggau 3.47 6.20 4.38

52 Pemko Bogor 3.94 4.92 4.27 53 Pemko Palembang 3.84 5.06 4.25 54 Pemko Bengkulu 3.49 5.56 4.18 55 Pemko Ternate 3.68 4.86 4.07 56 Pemko Manokwari 3.25 4.61 3.70 57 Pemko Semarang 3.14 4.55 3.61 58 Pemko Serang 3.30 4.04 3.54 59 Pemko Depok 3.26 3.99 3.50 60 Pemko Metro 2.59 4.29 3.15

(26)

Indeks Integritas Total Pusat (IITP)

Hasil survei tahun 2011 terhadap 9.870 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Total Pusat 6.49

Item

Nilai

Indeks Integritas Total Pusat (Pusat + Vertikal)

6.49

Indeks Integritas Pusat

7.07

(27)

Indeks Integritas Total Pusat

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 6.49 Pengalaman Integritas (0.667) 6.67 Pengalaman Korupsi (0.250) 6.74

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 6.15

Frekwensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 7.05

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 6.54

Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) 6.65

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7.14

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 6.48

Potensi Integritas

(0.333) 6.13

Lingkungan Kerja

(0.127) 7.24

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 6.36

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9.21

Keterlibatan Calo (0.221) 7.20

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.57

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.23

Sistem Administrasi

(0.280) 6.37

Kepraktisan SOP (0.281) 6.64

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.43

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.60 Perilaku Individu

(0.280) 6.72

Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.12

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 6.67

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 6.14

Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.92

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.92 Mekanisme Pengaduan Masyarakat (0.250) 4.94

(28)

Indeks Integritas Total Daerah (IITD)

Hasil survei tahun 2011 terhadap 14.250 responden menunjukkan bahwa nilai dari

Indeks Integritas Total Daerah 6,24

Item

Nilai

Indeks Integritas Total Daerah (Daerah + Vertikal)

6.24

Indeks Integritas Daerah

6.00

(29)

Indeks Integritas Total Daerah (Daerah dan Vertikal)

Integritas

  Variabel  Indikator  Sub-Indikator 

Integritas Total 6.24 Pengalaman Integritas (0.667) 6.39 Pengalaman Korupsi (0.250) 6.47

Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 5.73 Frekwensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 6.85

Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 6.22

Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) 6.36

Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7.01

Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 6.15

Potensi Integritas

(0.333) 5.94

Lingkungan Kerja

(0.127) 6.97

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 5.92 Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 8.97

Keterlibatan Calo (0.221) 6.94

Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7.53

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7.25

Sistem Administrasi

(0.280) 6.24

Kepraktisan SOP (0.281) 6.42

Keterbukaan Informasi (0.584) 6.33

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 5.50 Perilaku Individu

(0.280) 6.51

Keadilan dalam Layanan (0.413) 7.04

Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi (0.327) 6.42

Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 5.80 Pencegahan Korupsi

(0.313) 4.74

Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 4.72 Mekanisme Pengaduan Masyarakat (0.250) 4.82

(30)

Saran Perbaikan

Saran Perbaikan disampaikan KPK secara umum adalah:

1. Seluruh unit layanan publik dan instansi/pemerintah daerah memberikan

perhatian yang serius pada upaya pencegahan korupsi di layanan publiknya,

melalui edukasi anti korupsi dan pengelolaan pengaduan masyarakat pengguna

layanan

2. Unit layanan publik meningkatkan upaya pemanfaatan teknologi informasi

dalam rangka menciptakan pelayanan yang transparan, cepat dan adil bagi

pengguna layanan

3. Unit layanan publik baik di pusat, vertikal maupun di daerah dengan skor

rendah, harus melakukan upaya yang lebih serius dan keras dalam mengendalikan

pemberian/penerimaan gratifikasi dalam layanan publik. Sosialisasi kepada

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, meskipun UUHT telah memberikan hak kepada kreditur untuk melakukan parate eksekusi terhadap objek hak tanggungan apabila debitur cidera janji/wanprestasi

Koefisien korelasi berganda (R) = 0,712 yang berarti bahwa variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama mempunyai hubungan yang signifikan dengan

Melalui simulasi yang dilakukan maka dapat dilihat ukuran kinerja dari sistem yang diamati yaitu sistem antrian di stasiun pelayanan Rumah Makan sehingga akan diperoleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan koagulan alami (Belimbing wuluh, Jeruk nipis dan Chitosan) menghasilkan produk tahu dengan yield dan kadar protein yang

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan kedisiplinan kerja pada organisasi pecinta alam di

Dari kelima langkah scientific, hanya langkah menganalisis yang kurang dilakukan guru (60% guru belum melakukan langkah menganalisis) (4) Kendala yang dialami guru

Boşluk bölgesinde oluşan elektrik alanı (uzaklık ile ters orantılı) ise artar. Dolayısıyla katkı oranının arttırılması zener diyodun devrilme gerilimini azaltır...

Perbedaan kebiasaan konsumsi minuman yang paling sering dikonsumsi antara hasil penelitian pada siswa SMP Raksana Medan dengan hasil survei CSPI mungkin disebabkan karena para