• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan (produk) dan cara mencari tahu (proses). Biologi sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan (produk) dan cara mencari tahu (proses). Biologi sebagai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam atau sains yang mempelajari tentang kehidupan. Biologi sebagai sains dipandang sebagai kumpulan pengetahuan (produk) dan cara mencari tahu (proses). Biologi sebagai produk terdiri atas teori dan prinsip dari kehidupan makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan. Biologi sebagai proses memiliki berbagai keterampilan untuk memahami konsep yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup, dimiliki oleh ilmuwan untuk memperoleh dan membimbing pengetahuan.

Mundilarto (Gamaliel dan Suciati, 2011: 276) menyatakan bahwa keterampilan proses sains adalah kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains, sehingga dihasilkan suatu konsep, teori, prinsip, hukum, maupun fakta ilmiah. Keterampilan proses sains memfokuskan keterampilan intelektual dibandingkan dengan materi atau isi, atau menekankan praktek pembelajaran, dari keterampilan proses sains diperoleh isi atau pengetahuan.

Keterampilan proses sains memiliki beberapa jenis, yang terdiri dari sejumlah keterampilan. Keterampilan satu sama lainnya tidak bisa dipisahkan, namun masing-masing memiliki penekanan khusus. Nuryani Y. Rustaman, dkk. (2005: 78-81) menjabarkan sembilan jenis keterampilan proses sains, salah satunya adalah mengamati atau observasi. Keterampilan ini dilakukan dengan mengamati

▸ Baca selengkapnya: cara mencari ssxy

(2)

2 objek dan fenomena alam lingkungan sekitar menggunakan panca indera, menghitung, mengukur, dan mengklasifikasi termasuk di dalamnya.

Karakteristik khas Biologi adalah sebagai cabang ilmu sains yang mempelajari makhluk hidup dan lingkungannya, mulai dari aspek persoalan hingga tingkat organisasinya. Djohar (Suratsih, 2010: 8) menyatakan pada hakikatnya pembelajaran Biologi merupakan penciptaan situasi serta kondisi yang kondusif, sehingga terjadi interaksi antara siswa dan objek pembelajaran berupa makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya, baik produk maupun proses.

Pembelajaran Biologi dinilai lebih ideal jika guru juga membimbing keterampilan proses sains. Proses belajar Biologi disebut bermakna jika siswa terlibat aktif secara intelektual, manual, dan sosial dalam pembelajaran yang dilakukannya. Siswa yang aktif terlibat akan mendapatkan pengalaman belajar, yang membantunya memahami materi. Keterampilan proses sains, termasuk keterampilan mengamati, digunakan untuk mendapatkan pengalaman belajar.

Pembelajaran Biologi semestinya menekankan pada pengamatan objek agar siswa menjadi aktif sekaligus mendapatkan pengalaman belajar secara langsung. Keterampilan proses sains berpengaruh dalam kegiatan pengamatan, sehingga guru seyogyanya membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilannya. Keterampilan mengamati berkedudukan sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa karena merupakan langkah awal dalam melakukan metode ilmiah. Penting bagi guru untuk membimbing keterampilan siswa mengamati objek, baik pada kegiatan pengamatan di dalam kelas maupun laboratorium.

(3)

3 Guru ada kalanya tidak dapat membimbing keterampilan mengamati dalam rangka memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa. Perbedaan karakteristik materi membatasi proses pembelajaran yang dapat dilakukan guru. Sarana, prasarana, guru, dan siswa juga dapat mempengaruhi guru dalam membimbing keterampilan mengamati. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan objek sekaligus membimbing keterampilan proses sains dari siswa tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi MAN Yogyakarta 1 pada tanggal 21 Februari 2015, salah satu materi yang dianggap sulit adalah Ciri dan Peran Jamur. Materi tersebut diajarkan di Kelas X, Semester 1, dengan Standar Kompetensi “Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup” dan Kompetensi Dasar 2.4 “Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.” Ciri-ciri umum jamur meliputi sel bersifat eukariotik, berukuran mikro atau makro, menghasilkan spora, dinding sel mengandung kitin. Jamur bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai sumber pangan, obat-obatan, dan lain-lain.

Mengacu pada sifat objeknya, materi Ciri dan Peran Jamur bersifat konkrit, sehingga dapat ditangkap dengan indera manusia, maka pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan mengamati objek secara nyata. Pengamatan objek dapat dilakukan dengan maupun tanpa alat bantu seperti mikroskop. Keterampilan menggunakan mikroskop juga perlu dibimbing karena pengamatan tidak akan

(4)

4 berjalan lancar jika siswa kurang handal menggunakannya. Apabila keterampilan siswa mengamati objek berhasil diberikan kepada siswa, maka pengamatan Ciri dan Peran Jamur pasti juga akan berhasil dilakukan.

Madrasah Aliyah adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan ciri khas agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs. Sistem pendidikan di Madrasah Aliyah bercirikan adanya warna keagamaan dalam pembelajarannya. Sampai saat ini, jarang terdapat penelitian yang mengangkat MA sebagai objeknya.

Berkaitan dengan memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa, guru harus menyelenggarakan proses pembelajaran Ciri dan Peran Jamur yang berbasis pengamatan, baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Kegiatan pengamatan akan lancar dilakukan jika guru turut membimbing keterampilan siswa dalam mengamati objek. Mengamati sebagai langkah awal dalam metode ilmiah, sehingga langkah selanjutnya sangat ditentukan dari kegiatan ini, maka perlu diketahui hambatan guru dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Biologi di MA yang terdapat di Kota Yogyakarta, terutama dalam materi Ciri dan Peran Jamur.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disusun maka dapat ditarik beberapa permasalahan, antara lain:

1. Apa saja hambatan guru membimbing keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi materi Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

(5)

5 2. Bagaimanakah keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri

dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

3. Apa saja hambatan guru dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta? 4. Apa saja solusi guru mengatasi hambatan dalam membimbing keterampilan

siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

5. Apa saja kegiatan yang dilakukan guru dalam menyikapi materi untuk memberi kesempatan siswa berlatih mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi mengenai hambatan guru dalam membimbing keterampilan proses pada pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah (MA) di Kota Yogyakarta. Penelitian ini hanya akan melihat hambatan guru dalam membimbing salah satu keterampilan proses siswa, yaitu keterampilan mengamati, sehingga masalah yang diteliti adalah “Hambatan Guru Membimbing Keterampilan Mengamati Objek pada Pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta.”

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini meliputi:

1. Apa saja hambatan guru dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

(6)

6 2. Apa saja solusi guru mengatasi hambatan dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

3. Apa saja kegiatan yang dilakukan guru dalam menyikapi materi untuk memberi kesempatan siswa berlatih mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hambatan guru dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta.

2. Mengetahui solusi guru mengatasi hambatan dalam membimbing keterampilan siswa mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta.

3. Mengetahui kegiatan yang dilakukan guru dalam menyikapi materi untuk memberi kesempatan siswa berlatih mengamati objek pada pembelajaran Ciri dan Peran Jamur di MA Kota Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru

a. Guru mendapatkan umpan balik mengenai proses pembelajaran biologi yang telah dilakukan selama ini, terutama mengenai pengembangan keterampilan siswa mengamati.

(7)

7 b. Guru dapat menggunakan hasil penelitian untuk pedoman dalam membimbing keterampilan mengamati siswa pada kegiatan pembelajaran ke depannya.

2. Bagi Sekolah

Sekolah mendapatkan umpan balik yang dapat digunakan dalam membimbing kemampuan mengamati siswa dalam proses pembelajaran untuk berbagai macam mata pelajaran, tidak hanya biologi.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pengembangan keterampilan proses, terutama aspek siswa mengamati dalam materi Ciri dan Peran Jamur.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Hambatan Guru

Hambatan guru dalam penelitian ini adalah halangan atau rintangan yang sedang atau pernah dialami guru dalam mengadakan proses pembelajaran. Hambatan guru dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hambatan yang bersumber dari diri guru sendiri, misalnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman guru. Faktor eksternal bersumber dari luar diri guru, meliputi siswa dan sarana prasarana sekolah.

(8)

8 2. Membimbing Keterampilan Mengamati

Membimbing keterampilan mengamati yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah guru memberi petunjuk atau mengasuh keterampilan siswa mengamati objek, yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran Biologi yang diadakannya.

3. Keterampilan Siswa Mengamati

Keterampilan siswa mengamati yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan salah satu bentuk keterampilan proses di mana siswa melakukan tanggapan terhadap berbagai objek dan peristiwa alam dengan menggunakan panca inderanya. Keterampilan mengamati terdiri dari penglihatan (misalnya menentukan warna), pendengaran (misalnya mendengarkan kicauan burung), perabaan (merasakan kasar halusnya suatu objek), penciuman (misalnya membedakan bau bunga mawar dengan melati), dan pengecap (membedakan rasa manis dengan asin).

4. Ciri dan Peran Jamur

Ciri dan Peran Jamur yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah salah satu materi yang diajarkan di kelas X SMA/MA sederajat, di mana dipelajari dalam Standar Kompetensi 2 yang berbunyi “Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup” dan Kompetensi Dasar 2.4 yang berbunyi “Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan.”

Referensi

Dokumen terkait

Mızrak (çekirdek) Bölgesi: Bu bölgede hiçbir reaksiyon olmaz C2H2+O2 karışımı alevlenme sıcaklığının altındadır. Normal Alevdeki Bölgeler.. Oksi-asetilen alevin

Penyajain ‘bermain sambil belajar’ dapat meningkatkan minat dan semangat mereka dalam pelajaran Bahasa Inggris (Fadillah, 2019). MTS Al Ikhlas Pangkalan Susu merupakan sebuah

Sehubungan dengan itu, permasalahan/isu-isu strategis ini akan dijadikan fokus intervensi Renstra berikutnya (menyesuaikan dengan tugas dan fungsi LPMP yang

Hasil dari pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di Situs Gunung Padang dapat disimpulkan bahwa besarnya kebutuhan mitra akan ketersediaan media informasi sebagai

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan kerja memainkan peran yang bermacam-macam dan kompleks dalam mempengaruhi reaksi dari para karyawan sistem informasi kepada

Hasil jadi pewarnaan alami pada jilbab berbahan sutera dengan ekstrak gambir menggunakan teknik mordanting awal/pendahuluan, simultan, akhir ditinjau dari aspek kerataan

Catatan kaki (footnote) adalah catatan kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, peryataan, atau ikhtisar. Cara ini agak rumit, tetapi memiliki