• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan reformasi lembaga Kejaksaan RI dilaksanakan melalui program Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gerakan reformasi lembaga Kejaksaan RI dilaksanakan melalui program Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Makna

Kejaksaan

Gerakan reformasi lembaga Kejaksaan RI dilaksanakan melalui program Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI  UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2005-2025

Pada hakikatnya, Reformasi Birokrasi merupakan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan sebagai organisasi pemerintahan. Perubahan tersebut meliputi :

 Aspek kelembagaan (organisasi).

 Aspek ketalaksanaan (business process).

(3)

Tahun 2005-2007 D a s a r :

UU No. 25 Tahun 2000 Tentang PROPENAS bidang hukum RENSTRA Kejaksaan 2000-2004, dan telah disusun sebuah Matrik Pembaruan Kejaksaan RI.

PROGRAM PEMBARUAN KEJAKSAAN

Diterbitkannya Paket Peraturan Jaksa Agung pada tanggal 12 Juli 2007 yang terdiri dari 6 (enam) Peraturan Jaksa Agung RI :

1. PERJA RI No : 064/A/JA/07/2007 Tentang Rekrutmen CPNS dan Calon Jaksa;

2. PERJA RI No : 065/A/JA/07/2007 Tentang Pembinaan Karir Pegawai Kejaksaan RI;

3. PERJA RI No : 066/A/JA/07/2007 Tentang Standar Minimum Profesi Jaksa;

4. PERJA RI No : 067/A/JA/07/2007 Tentang Kode Perilaku Jaksa; 5. PERJA RI No : 068/A/JA/07/2007 Tentang Penyelenggaraan

Diklat Pegawai Kejaksaan RI;

6. PERJA RI No : 069/A/JA/07/2007 Tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan RI;

(4)

Penyelenggaraan Quick Wins :

1. Percepatan penanganan perkara.

2. Penerapan

teknologi

informasi

dalam

penanganan perkara.

3. Penerapan

teknologi

informasi

dalam

pengaduan.

4. Pengembangan web site.

Capaian :

1. Dikeluarkannya kebijakan berupa surat petunjuk, SE maupun Peraturan

Internal dalam percepatan penanganan perkara, misal :

SE-004/A/JA/02/2009 tentang Kesetaraan Meminimalisir Bolak-Balik

Perkara

B-005/A/Fd.1/01/2009 tentang Percepatan Proses Penanganan

Korupsi se Indonesia.

2.

Entry data perkara melalui SIMKARI.

3.

Lapdu On-line.

4.

Redesain Website.

Tahun 2008

(5)

Capaian antara lain :

1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan, sosialisasi, penerbitan kode perilaku jaksa. 2. Pedoman Penyusunan peraturan (Perja 08/2013), data base perundangan di website.

3. Pembentukan organisasi (Perja 09/2011), analisa jabatan, evaluasi jabatan dan remunerasi. 4. Pembuatan SOP setiap bidang kerja.

5. Perja 049/2011 tentang pembinaan karir pegawai, profil assement.

6. Kanal pengaduan online, penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). 7. Pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indeks Penilaian Kinerja Unit (IPKU). 8. Perja-032/2010 pelayanan informasi publik, pelatihan kehumasan.

PerjaNo.11 tahun 2012 Tentang SOP pengelolaan Website Kejaksaan RI (saat ini baru terdapat 30 Kejati dan 85 Kejari yang ada dan aktif memiliki website)

Tahun 2010

Road Map RB tahun 2010-2014

Perubahan terhadap 8 area :

1. Manajemen perubahan 2. Penataan peraturan. 3. Penataan organisasi. 4. Penataan tata kelola. 5. Penataan SDM

6. Peningkatan pengawasan 7. Peningkatan akuntabilitas 8. Peningkatan pelayanan publik

(6)

Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB tahun 2013 mencapai 70,33 %.

Peringkat 8 versi Komisi Informasi Pusat (2010), peringkat 5 pada tahun 2013.

Pemberian Remunerasi, kenaikan tunjangan jaksa.

WTP untuk laporan keuangan sejak

tahun 2013 hingga tahun 2014.

Peringkat ke-8 untuk pengelolaan

web

(7)

KONDISI OBYEKTIF YANG

MASIH DIHADAPI……

Pola pikir

• Budaya kerja yang belum baik

• Minimnya pemahaman RB.

• Tidak adanya role model

Peraturan Perundangan

• Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang belum maksimal • Regulasi yang masih

kurang harmonis dan tumpang tindih

Organisasi

• Konstitusi yang belum mendukung Kelembagaan • Struktur organisasi yang

belum optimal • Tugas dan fungsi unit

organisasi yang tumpang tindih

Tata Laksana

• SOP yang belum maksimal dilaksanakan

• Manajemen kearsipan yang belum maksimal

SDM

• CAT yang belum menyeluruh

• Kebutuhan Organisasi yang belum sinkron • Redistribusi pegawai belum maksimal Pengawasan • WBK yang belum maksimal • WBS • Pengendalian gratifikasi Akuntabilitas

• LAKIP belum optimal • Monev anggaran yang

belum optimal • Informasi website

yang tidak maksimal

Pelayanan publik

• Standar Pelayanan yang belum optimal dilaksanakan

(8)

Dasar HUKUM

 Perpres 81 tahun 2010.  Perpres 2 tahun 2015.  Permenpan No. 11

tahun 2015.

 Perja No. 04 tahun

2015 Perlu Dukungan

Seluruh Satuan Kerja Kejaksaan

Manajemen Perubahan

Penguatan Sistem Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Penguatan Kelembagaan Penguatan Tata Laksana

Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN

Penguatan Perundang-Undangan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

(9)

REFORMASI BIROKRASI, PENGUATAN KAPASITAS, PENGELOLAAN SDM & INTEGRITAS SDM;

1. Internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kinerja dan pelayanan.

 Membentuk Tim Manajemen Perubahan;

 Melaporkan pelaksanaan kegiatan RB setiap triwulan.  Internalisasi/sosialiasi RB di satuan kerja.

 Penandatanganan pakta integritas seluruh pegawai.  Membuat perjanjian Kinerja untuk pejabat struktural.  Mengisi SKP.

 Sosialisasi Kode Perilaku

 Penerapan Kode Perilaku melalui Waskat dan Wasnal. 2. Pengetahuan dan pemahaman pegawai

Kejaksaan tentang RB yang masih kurang.

3. Belum adanya penerapan agen perubahan RB.

Evaluasi pelaksanaan RB secara berjenjang.

 Menunjuk Agen Perubahan Daerah dengan SK Kajati / Kajari.

4. Peningkatan persepsi publik melalui public campaign dan budaya pelayanan prima.

Melakukan Public Campaign, misalnya:  Pers Release yang dilakukan setidaknya

HBA dan Akhir tahun.

 Penunjukkan duta Adhyaksa (masyarakat umum yang mampu mencitrakan

(10)

…. PENGELOLAAN SDM & INTEGRITAS SDM

Terobosan-terobosan dalam rangka

penguatan kapasitas, pengelolaan SDM dan integritas SDM Kejaksaan RI

e-library dosir kepegawaian;

public campaign

diskusi, seminar

peran serta aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan

• Melakukan Analisis Beban Kerja dan Analisis Jabatan

• Melakukan analisa kebutuhan, peninjauan lokasi dan pengumpulan data pembentukan beberapa Kantor Kejari, peningkatan Tipe Kejari serta pembentukan Kantor Cabang Kejari

• Evaluasi Jabatan untuk penyesuaian grading • Pembentukan Jabatan Struktural baru

Penguatan Tata Laksana Pembentukan Tim

ULP LPSE

Pembentukan Kejari & Cabjari baru

Peningkatan Kejari tipe A ke tipe B Menghidupkan kembali Eselon V Teknis

(11)

1. Pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kejaksaan RI.

Pengawasan

Menunjuk/memilih unit kerja untuk memperoleh predikat menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

2. Penerapan Whistle Blowing System (WBS).

Sosialisasi WBS ke seluruh Satuan Kerja.

3. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di lingkungan unit kerja

Sosialisasi SPIP di lingkungan unit kerja.

4. Aparat Pengawasan sebagai Prime Mover

dlm reformasi Kejaksaan RI

Memberdayakan APIP secara optimal dengan terbitnya SEJA No. 004/A/JA/06/2016 tentang Pejabat Pengawasan Melekat dan Pejabat Pengawasan Fungsional sebagai Penggerak Utama (Prime Mover

(12)

Reformasi dalam Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik

Penguatan penerapan standar pelayanan publik di kejaksaan RI.

Optimalisasi penerapan standar pelayanan publik pada unit kerja Kejaksaan berdasarkan PERJA No : PER-011/A/JA/06/2013 tentang Standar Pelayanan Publik Kejaksaan RI

Melakukan duplikasi terhadap inovasi pelayanan publik yang telah berhasil memberikan pelayanan publik terbaik.

Melakukan inovasi-inovasi pelayanan publik yang berhasil memberikan pelayanan publik terbaik

Penerapan Standar

Penyelenggaraan informasi publik di Kejaksaan RI

Sosialisasi SOP penyelenggaraan Informasi Publik Kejaksaan RI sesuai dengan PERJA No : PER-032/A/JA/08/2010 dan INSJA No : INS-001/A/JA/06/2011

Meningkatkan kualitas pelayanan publik vide

Peraturan Presiden No. 87 tahun 2016 tanggal 20 Oktober 2016

Pembentukan Unit Saber Pungli Kejaksaan di Kejagung dan Kejati

(13)

PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI

PUBLIK KEJAKSAAN RI TAHUN 2015-2016

D a s a r :

1. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

2. PERJA RI No. PER-32/A/JA/08/2010 tentang Pelayanan Informasi Publik di Kejaksaan RI;

3. INSJA RI No. INS-001/A/JA/06/2011 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Informasi Publik di Kejaksaan RI;

STRUKTUR ORGANISASI

Penanggungjawab : Wakil Jaksa Agung RI/Wakajati/Kajari;

PPID : Kapus Penkum Kejagung RI/Asintel/Kasintel; Pejabat Informasi : Dir, Karo, Inspektur, Kapus, Sesbadiklat/

Asisten, Ka.TU/Eselon IV

Petugas Informasi : Pejabat Eselon III Kejagung/Pejabat Eselon IV Kejati/staf Kejari;

Petugas Meja Informasi: Staf Kapus Penkum/staf Kasi Penkum/ staf Kasi Intel;

(14)

ALUR PELAPORAN LAYANAN INFORMASI

PUBLIK

PASAL 37 PERJA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

KAJARI

Penanggung Jawab pada KEJARI WAKAJATI Penanggung Jawab pada KEJATI

WAJA RI

Penanggung Jawab pada KEJAGUNG

JAKSA

AGUNG RI

KOMISI INFORMASI PUSAT Diberikan Salinan Laporan

(15)

REFORMASI DALAM HAL

SISTEM PENANGANAN PERKARA

Optimalisasi &

Pembenahan

Penanganan Perkara

Pidum & Pidsus

 Perbaikan-perbaikan peraturan-peraturan dan

Standard Operational Procedure (SOP) dalam rangka percepatan penanganan perkara pidum & pidsus;

 pembenahan tata kelola penerimaan denda tilang sebagai PNBP yaitu dengan pelaksanaan e-tilang;  Pembentukan TP4P/TP4D;

 Ditingkatkan peranan Jaksa Pengacara Negara;  Diadakan kerjasama penegakan hukum yang

bertujuan untuk mengoptimalkan keberhasilan penegakan hukum;

 Sistem komputerisasi dalam penanganan perkara Pidum : aplikasi inventarisasi berkas perkara, aplikasi barang bukti, dan aplikasi penuntutan;  mekanisme SMS Gateway dalam hal penanganan

perkara pidum dan pidsus;

 pembenahan dan perbaikan penyimpanan barang bukti dengan mengembangkan sistem barcode;  dst

(16)

Kemudahan dalam membayar Tilang

Pengembalian Barang Bukti

kepada yang berhak

(17)

Pembentukan TP4

 Telah mendorong percepatan

pembangunan sekaligus peningkatan kesadaran anti korupsi.

 Kementerian, Pemerintah Daerah,

BUMN maupun BUMD

Program Jaksa Masuk Sekolah

Januari-Mei 2016 telah dilaksanakan pada :

15 SD, 87 SMP, 225 SMA dan 4 perguruan Tingi serta dihadiri 74.687 orang

Dialog Hukum On-line

Pelayanan Prima kepada Saksi

Bahwa langkah-langkah yang telah diambil dalam rangka reformasi Kejaksaan RI diharapkan sebagai bagian dari strategi pembenahan dan penguatan Kejaksaan secara kelembagaan kedepannya

Bahwa langkah-langkah yang telah diambil dalam rangka reformasi Kejaksaan RI diharapkan sebagai bagian dari strategi pembenahan dan penguatan Kejaksaan secara kelembagaan kedepannya

(18)

TINDAK - LANJUT

Melaksanakan Reformasi Birokrasi Kejaksaan sesuai dengan PERJA No :

PER-004/A/JA/03/2016 Tentang

Road Map

Reformasi Birokrasi Kejaksaan

RI 2015-2019;

Melakukan analisa pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan;

Secara bertahap melakukan evaluasi terhadap jabatan struktural yang

tidak tepat lagi dalam rangka menjalankan dan menerapkan fungsi-fungsi;

Secara bertahap terus melakukan peningkatan kualitas SDM dengan

menerapkan kode perilaku jaksa, standard minimum profesi jaksa, serta

reward and punishment

dan remunerasi;

Guna

mendukung

Nawa

Cita

Presiden

dan

melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik, lebih

mengoptimalkan pelaksanaan SIMKARI;

Pengoptimalan tata kelola penerimaan PNBP;

Dengan berlakunya MEA dikawasan Asia Tenggara,

maka peran Kejaksaan di Bidang Perdata dan Tata

Usaha Negara harus semakin ditingkatkan;

(19)

K E S I M P U L A N

 Banyak perubahan yang berhasil diwujudkan Kejaksaan baik dengan program

jangka pendek, program jangka menengah maupun program jangka panjang, antara lain : telah dilakukan analisa jabatan, evaluasi jabatan dan remunerasi,

dikembangkannya sistem WBS dan Kanal Pengaduan online serta penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), dst;

 Bahwa reformasi Kejaksaan masih banyak kekurangan, akan tetapi cukup

banyak terobosan-terobosan yang telah dilaksanakan antara lain :

dirintisnya penyimpanan berkas secara digital (e-library), whistleblowing

system (WBS) melalui website, e-mail, call center, sms, diadakan program layanan masyarakat baik melalui media elektronik lokal maupun media cetak didaerah, antara lain kolom tanya-jawab;

 Bahwa langkah-langkah yang telah diambil dalam rangka

reformasi Kejaksaan RI diharapkan sebagai bagian dari strategi pembenahan dan penguatan Kejaksaan secara kelembagaan kedepannya

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peraturan perundang-undangan tentang pemberantasan terorisme oleh TNI,kemudian mengkaji bagaimana politik hukum

Praktek infibulation yang membuang klitoris serta menjahit labia majora dengan meninggalkan lubang sekecil kepala “korek api” saja dan kemudian harus dibuka kembali ketika

Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk mengukur diantara tiga variabel tersebut, variabel mana yang memiliki pengaruh dalam menjelaskan variabel penjualan perusahaan dan

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir Mengevaluasi hasil perhitungan link budget Menelaah hasil perhitungan parameter sistem keilmuan yang mendukung paket

Berkaitan dengan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba warung “PANGESTU” dan untuk

lilin dalam tiga sesi tidak dipertimbangkan untuk menjadi juara.. Sinar di sekitar arena adalah campuran dari sinar IR, sinar tampak, dan UV, misalnya dari lampu ruang, blitz,

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

Pelayanan kesehatan di desa terpencil menjadi objek penelitian saya untuk mengamati dan memperoleh data yang diperlukan, tempat yang biasa di singgahi oleh petugas medis