• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUSIK DAN REALITAS SOSIAL (Analisis Semiotika Dalam Lagu Iwan Fals Surat Buat Wakil Rakyat ) FAHMI ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUSIK DAN REALITAS SOSIAL (Analisis Semiotika Dalam Lagu Iwan Fals Surat Buat Wakil Rakyat ) FAHMI ( )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

MUSIK DAN REALITAS SOSIAL

(Analisis Semiotika Dalam Lagu Iwan Fals “Surat Buat Wakil Rakyat”) FAHMI

(080904012) ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Musik dan Realitas Sosial (Analisis Semiotika dalam Lagu Iwan Fals “Surat Buat Wakil Rakyat“). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pesan apa yang coba disampaikan oleh Iwan Fals tentang para wakil rakyat kepada para pendengar. Metode yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes yang mengupas makna di balik tanda setiap lirik dalam lagu tersebut, dengan menggunakan analisis pendekatan semiotik berdasarkan konsep signifikasi dua tahap Roland Barthes. Yang menjadi objek penelitiannya adalah lagu Iwan Fals yang berjudul “Surat Buat Wakil Rakyat“ yang sangat meledak di pasaran ketika pemilu pada tahun 1987 yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur pada waktu sidang dianggap menghina pejabat negara. Lagu ini bahkan sempat dicekal tidak boleh ditayangkan di televisi karena dianggap mengganggu stabilitas politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pesan–pesan yang coba disampaikan oleh Iwan Fals tentang wakil rakyat yang sudah tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Tidak melihat keadaan rakyatnya yang tidak sejahtera dan seharusnya diperjuangkan dalam sidang, bukan hanya duduk tenang dan ada juga yang tidur. Untuk itu kita sebagai rakyat seharusnya dapat memilih wakil rakyat dengan baik dengan berbagai pertimbangan yang dapat mensejahterakan kehidupan semua masyarakat.

Kata kunci : Semiotika, Lirik, Pesan, Realitas Sosial. PENDAHULUAN

Konteks Masalah

Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak akan bisa lepas dari peran komunikasi. Menurut Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss (Mulyana, 2004: 69) komunikasi merupakan proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. Komunikasi digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan, baik yang bersifat verbal ataupun non verbal. Dalam model komunikasi Laswell disebutkan, komunikasi dapat berlangsung jika unsur-unsurnya terpenuhi, komunikator, pesan (lisan atau tulisan), media, komunikan dan efek (Sumartono, 2004: 4).

Lagu memiliki berbagai makna dan arti, salah satunya adalah proses kegiatan berkomunikasi, penyampaian jujur suatu rasa atau ide, pikiran (komunikator) dalam hal ini pencipta lagu kepada khalayak pendengar. Konsep pesan dalam sebuah lagu biasanya bermacam-macam, ada yang berupa ungkapan sedih, rasa bahagia, rasa kecewa, rasa kagum terhadap sesuatu hal atau orang, serta banyak juga yang merupakan penyampaian dorongan semangat atau motivasi. Lagu juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses komunikasi yang mewakili seni karena terdapat informasi dan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan bahasa verbal. Selain itu

(2)

2

lagu adalah sajak dan puisi yang didalamnya terkandung aturan bahasa, makna kiasan dan simbol-simbol.

Pada lagu, musik terkait pada bahasa. Artinya terkait pada bahasa karena isi dan bentuk dan teristimewa oleh hubungan bunyi dan kata–kata. Apa yang menarik komponis pada sebuah sajak sama dengan apa yang di jumpai seseorang penyanyi dan seorang pembaca yang musikal dalam sajak itu : yakni musikalitas dari sajak (Soekarno, 2006; 176). Selain intrumen atau alat musik yang dimainkan dan vokal dari penyanyi, kekuatan lirik lagu adalah unsur yang penting bagi keberhasilan bermusik. Sebab lewat lirik lagu, pencipta berusaha menyampaikan apa yang ingin diungkapkannya. Pesan yang disampaikan oleh seorang pencipta lagu tentunya tidak berasal dari luar diri pencipta lagu tersebut, dalam artian bahwa pesan tersebut bersumber pada pola pikirnya serta kerangka acuan (frame of reference) dan pengalaman (field of experience) sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan sosial disekitarnya. Lirik lagu yang beragam dapat mencerminkan sebuah kritikan sosial, selalu mendulang sukses. Pada lagu Surat Buat Wakil Rakyat yang di polulerkan oleh Iwan Fals contohnya.

KAJIAN PUSTAKA

Semiotika Roland Barthes

Fokus perhatian Barthes tertuju kepada gagasan tentang signifikasi dua tahap (two order of significations). Roland Barthes mencoba memilah-milah penanda-penanda pada wacana naratif kedalam serangkaian fragmen ringkas beruntun yang disebutnya sebagai leksia-leksia (lexias). Sepotong bagian teks yang apabila diisolasikan akan berdampak atau memiliki fungsi yang khas bila dibandingkan dengan teks lain disekitarnya. Sebuah leksia bisa berupa apa saja, berupa satu-dua patah kata, kelompok kata, beberapa kalimat, bahkan sebuah paragraf (Budiman, 2003:53).

Dalam setiap eseinya, Barthes membahas fenomena yang sering luput dari perhatian. Dia menghabiskan waktu untuk menguraikan dan menunjukkan bahwa konotasi yang terkandung dalam mitologi-mitologi biasanya merupakan hasil konstruksi yang cermat.

1. Penanda dan Petanda

Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Menurut Bertens, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang bermakna”. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa: apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Sedangkan petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Singkat kata, petanda merupakan aspek mental dari bahasa (Sobur, 2004: 46).

2. Denotasi dan Konotasi

Denotasi adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas memgang peranan penting di dalam ujaran. Denotasi bersifat langsung, dapat dikatakan sebagai makna khusus yang terdapat dalam sebuah tanda, sehingga sering disebut sebagai gambaran sebuah petanda. Sedangkan menurut Kridalaksana, denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu; sifatnya objektif (Sobur, 2004: 263).

(3)

3 3. Paradigmatik dan Sintagmatik

Paradigmatik (paradigms) merupakan sebuah istilah teknis untuk menggambarkan bahwa sebuah tanda itu bermakna dalam hubungannya dengan tanda lainnya (Danesi, 2010:46). Ia terdiri dari satu perangkat tanda (contoh: perbendaharaan kata), dan hanya satu unit dari perangkat itu yang dapat dipilih untuk memaknai sebuah tanda. Contoh dari penerapan paradigmatik adalah dalam satu sistem fashion. Di atas kepala seseorang tidak mungkin, atau jarang sekali, orang mengenakan topi sekaligus helm dan caping. Pemilihan penggunaan topi atau caping adalah satu pilihan paradigmatik.

4. Mitos

Mitos dapat didefinisikan sebagai narasi yang di dalamnya karakter-karakternya adalah para dewa, pahlawan, dan makhluk-makhluk mitis, dengan plotnya adalah tentang asal-usul segala sesuatu atau tentang peristiwa metafisis yang berlangsung di dalam kehidupan manusia, dan di sini setting yang diambil adalah penggabungan dunia metafisis dengan dunia nyata (Danesi, 2010: 56). Pada umumnya mitos adalah suatu sikap lari dari kenyataan dan mencari “perlindungan dalam dunia khayal”. Sedangkan menurut Barthes, mitos merupakan cara berpikir kebudayaan tentang suatu, sebuah cara mengkonseptualisasikan atau memahami sebuah hal (Sobur, 2004: 224).

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif dan pendekatan interpretatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal, dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik (Sangadji, 2010: 26).

Metode penelitian kualitatif ini diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandangan teoritis maupun praktis (Nawawi, 1995: 209). Dalam penelitian kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: (1) menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut, dan (2) menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial itu. Berdasarkan tujuan kedua, peneliti menggunakan analisis semiotik yang sifatnya memaparkan situasi/peristiwa dengan melukiskan variabel satu demi satu (Rahmat, 2004: 25).

Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika merupakan teknik penelitian bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber maupun penerimaan pesan. Dikategorikan ke dalam penelitian interpretatif dan subjektif karena sangat mengandalkan kemampuan peneliti dalam menafsirkan teks ataupun tanda yang dikaitkan dengan nilai-nilai ideologi, budaya, moral dan spiritual.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk membongkar makna dari lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat yang dipopulerkan oleh Iwan Fals.

(4)

4 Objek Penelitian

Objek yang diteliti di penelitian ini adalah lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat. Beberapa bulan belakangan, isu publik figur yang terjun ke ranah politik semakin menyeruak hingga menjadi santapan hangat di berbagai media televisi, cetak dan online. Dari mulai sosok musisi legendaris yang ingin menjadi calon Presiden, hingga artis senior yang dipasangkan sebagai calon Wakil Gubernur. Di tengah hingar bingar publik figur yang berpacu ingin meraih jabatan tertentu, peneliti jadi teringat dengan sosok legendaris yang sudah berkarya sejak dekade 1970-an, Iwan Fals. Pria kelahiran 3 September 1961 ini seakan tidak terpengaruh untuk terjun ke dunia politik, meski beberapa musisi seangkatannya banyak yang sudah menjadi elit beberapa partai politik.

Mungkin karena sering mendapat tekanan saat manggung di era 1980-an hingga awal 1990-an, membuat penyanyi kharismatik ini mempunyai stigma negatif dengan yang namanya politik. Padahal, saat Pemilu 2004 lalu, ada beberapa calon Presiden yang pernah menawarinya untuk duduk sebagai Menteri. Namun, “godaan” itu tetap membuatnya tidak bergeming. Hingga kini, musisi bernama asli Virgiawan Listanto tersebut, tetap asyik dengan dunianya sebagai seniman di bidang musik.

Kendati impian menjadikan Iwan Fals menjadi Presiden hampir mustahil, karena hingga kini belum adanya undang-undang untuk calon Presiden dari perorangan berbeda dengan calon Gubernur membuat impian saya tinggal menjadi impian belaka. Sebab, peneliti yakin pelantun hit Bongkar dan Bento ini sangat cocok bila suatu hari menjabat sebagai seorang pemimpin. Pasalnya, meski belum ada satupun partai yang mengusungnya, namun pria yang pernah dijadikan cover majalah bergengsi, Time Asia, merupakan musisi dengan penggemar terbanyak di Indonesia. Tidak kurang dari puluhan juta Oi (Orang Indonesia)-julukan untuk penggemarnya- yang tentu akan mendukungnya untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia. Apalagi, jika menilik lagu-lagu yang dinyanyikan beliau, sangat cocok diterapkan dalam pemerintahan.

Bagi rakyat Indonesia, hampir seluruhnya mengenal lirik dari album berjudul Surat Buat Wakil Rakyat ini. Lagu yang dirilis tahun 1987 itu, menjadi salah satu “tembang wajib” yang dibawakan Iwan Fals di setiap konsernya. Sebenarnya, lagu ini sangat sederhana dibanding beberapa lagu lainnya di album yang meledak jelang Pemilu ke- 4 di masa Orde Baru. Namun, di balik kesederhanaan lagu ini, terdapat lirik yang sangat dalam, bahkan sangat menyayat bagi yang mendengarnya. Terutama di bait terakhir yang mencerminkan bobroknya wakil rakyat kita yang tidak berubah sejak 27 tahun lalu hingga kini (http://hiburan.kompasiana.com).

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah music dan realitas sosial dalam lagu Iwan Fals “Surat Buat Wakil Rakyat“.

(5)

5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada lagu Surat Untuk Wakil Rakyat yang juga merupakan lagu – lagu yang dikenal luas oleh masyarakat merupakan kritik dan sindiran terhadap lembaga (kelompok) pemimpin politik di Indonesia, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.

Lirik di dalam lagu ini adalah untuk menyadarkan para wakil rakyat yang selama ini tidak menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuan yang sebenarnya. Kalimat pada bait pertama adalah: Untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari, di sana di gedung DPR, penggalan lirik pada bait tersebut adalah untuk wakil rakyat yang duduk di gedung DPR yang berdiskusi dan bersafari. Lalu dilanjutkan dengan wakil rakyat kumpulan orang hebat, bukan kumpulan teman – teman dekat, apalagi sanak famili yang berarti wakil rakyat itu merupakan orang hebat yang terpilih melalui proses pemilihan rakyat, bukan merupakan dari kumpulan orang – orang dekat apalagi kerabat atau keluarga. Di dalam bait pertama ini dapat diartikan dari keseluruhannya adalah wakil rakyat itu dapat terpilih melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh rakyat karena rakyat melihat bahwa wakil rakyat yang dipilihnya itu adalah orang hebat yang mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk rakyat, bukan hanya untuk duduk di dalam gedung dan berkumpul dengan teman – teman dekatnya atau keluarga dan kerabatnya. Wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat adalah wakil rakyat yang mengumbar janji – janji sebelum pemilihan berlangsung, karena para rakyat berharap dan menggantungkan kehidupannya kepada para wakil rakyat karena yang dapat mengubah banyak hal adalah para wakil rakyat yang ada di gedung DPR.

Pada bait kedua: Di hatimu dan lidahmu kami berharap, suara kami tolong dengar lalu sampaikan, penggalan lirik pada bait tersebut adalah untuk para wakil rakyat yang diharapkan oleh rakyat menyampaikan aspirasi atau suaranya, agar apa yang diharapkan oleh para rakyat dapat tersalurkan dan menjadi kenyataan untuk kesejahteraan hidup mereka. Di dalam bait kedua ada kalimat Jangan ragu jangan takut karang menghadang, yang berarti wakil rakyat jangan pernah ragu dan takut dengan apa yang disampaikan tentang rakyatnya, para wakil rakyat harus memperjuangkan pendapatnya untuk tujuan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Dilanjutkan dengan lirik Bicaralah yang lantang jangan hanya diam, yang berarti bicara yang kuat dan tegas / lantang, jangan hanya diam untuk menyampaikan aspirasi / suara rakyat, karena apabila tidak dengan cara begitu, maka suara wakil rakyat tersebut belum tentu dapat didengar oleh pejabat – pejabat lainnya. Dalam bait kedua ini dapat diartikan dari keseluruhannya adalah wakil rakyat seharusnya berbicara dengan kuat dan tegas tentang aspirasi / suara rakyatnya, jangan hanya diam, karena rakyat berharap tentang kesejahteraan mereka kepada wakil rakyat karena yang dapat mengubah banyak hal adalah para wakil rakyat.

Bait ketiga: Di kantong safarimu kami titipkan, masa depan kami dan negeri ini, dari sabang sampai merauke, penggalan lirik pada bait tersebut adalah rakyat menitipkan masa depannya serta masa depan negaranya di kantong safari para wakil rakyat, dengan kata lain mereka menitipkan masa depan tersebut di tangan para wakil rakyat untuk membuat negara dan rakyatnya sejahtera, apa yang

(6)

6

dilakukan oleh wakil rakyat / apa yang menjadi kebijakan negara, itu yang menentukan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia . Bait ketiga ada kalimat Saudara dipilih bukan dilotre yang artinya para wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat, bukan melalui undian, karena para wakil rakyat dipilih berdasarkan pemikiran rakyat melalui janji – janji yang akan diberikan oleh para wakil rakyat terhadap rakyatnya setelah terpilih nanti. Lalu dilanjutkan dengan kalimat Meski kami tak kenal siapa saudara. Arti dari kalimat tersebut adalah meski rakyat tidak mengenal wakil rakyat yang akan dipilihnya, namun rakyat sudah memilih dan menetapkan siapa yang akan menjadi wakil nya di gedung DPR dan dapat menyampaikan aspirasi / suaranya. Dalam hal ini rakyat awalnya tidak mengenal para calon yang akan menjadi wakil rakyat, namun dengan adanya kampanye serta beberapa hal – hal yang dijanjikan yang dapat menguntungkan rakyat, maka rakyat memilih mereka. Kalimat Kami tak sudi memilih para juara, juara diam juara he eh juara ha ha ha artinya adalah rakyat tidak mau memilih wakil rakyat yang hanya diam, hanya berkata ya / setuju dengan keputusan apapun yang belum tau dampaknya terhadap rakyat dan negaranya. Karena rakyat berharap para wakil rakyat yang terpilih dapat memperjuangkan nasib mereka.

Di dalam sebuah lagu ada yang dinamakan reff dan di kebanyakan lagu, reff biasanya diulang hingga beberapa kali agar lebih mempertegas arti dari lagu tersebut. Pada bait keempat ini dan sekaligus menjadi reff : Wakil rakyat seharusnya merakyat, penggalan lirik pada bait tersebut adalah wakil rakyat seharusnya mengerti dan tahu bagaimana kehidupan rakyat yang sebenarnya. Bukan sibuk berlomba-lomba untuk hidup lebih mewah / kaya. Mengerti akan penderitaan yang dialami oleh rakyatnya. Pada bait ini juga, ada kalimat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat yang artinya adalah rakyat berharap wakil rakyat itu jangan tidur di dalam rapat yang saat itu sedang membahas tentang rakyat. Jangan seolah – olah tidak mendengar apa yang menjadi kebijakan yang disepakati dalam sidang. Akan dilanjutkan pada lirik selanjutnya yaitu Wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu setuju yang artinya wakil rakyat itu adalah kumpulan orang hebat, bukan orang yang hanya mengikuti alur dan mengatakan setuju pada sebuah keputusan / ide yang belum tahu apa dampaknya kepada rakyat dan negaranya. Memperjuangkan aspirasi rakyat, sehingga rakyat dapat hidup lebih baik lagi.

Peneliti mendapatkan arti dari makna lirik lagu yang diteliti secara keseluruhan yaitu : wakil rakyat seharusnya memulai untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan tujuan yang sebenarnya. Jangan tidur dalam rapat sidang tentang rakyat. Rakyat memilih wakil rakyat karena mereka percaya terhadap orang tersebut, karena dianggap orang tersebut adalah orang hebat, yang mampu menyampaikan suara dan aspirasinya kepada semuanya, agar kehidupan rakyat menjadi sejahtera dan lebih baik lagi.

Wakil rakyat seharusnya memikirkan kehidupan rakyat, bukannya berlomba – lomba untuk hidup lebih mewah/kaya. Wakil rakyat merupakan orang hebat yang seharusnya mempunyai banyak ide untuk mensejahterakan rakyatnya, wakil rakyat harus memperjuangkan suara rakyat, bukan hanya sekedar mengatakan kata ya atau setuju dengan kebijakan atau ide yang muncul ketika rapat diskusi. Wakil rakyat merupakan harapan dari rakyat untuk menyampaikan

(7)

7

suaranya dalam rapat diskusi di gedung DPR, jangan tidur dan jangan hanya diam ketika membahas tentang rakyat.

Realitas sosial dalam lirik lagu surat buat wakil rakyat pada teks lagu tersebut menjelaskan tentang pesan komunikasi terhadap kasus-kasus korupsi, kolusi dan nepotisme di Indonesia. Secara umum, digambarkan mengenai kondisi sosial pada saat karya tersebut lahir dan terwakili sebagai realitas sosial di mata masyarakat. Selain itu, pada teks lagu Surat Buat Wakil Rakyat ini, seorang wakil rakyat menggambarkan image wakil rakyat.

Realitas sosial dalam lirik lagu surat buat wakil rakyat pada discourse practise, didasarkan pada hasil kerja seorang wakil rakyat yang dinilai masyarakat kurang memasyarakat. Hal tersebut dikembangkan menjadi wacana di kalangan masyarakat. Sehingga, harapan dari masyarakat itu sendiri adalah dengan adanya pemberantasan KKN dan seimbangnya antara apa yang rakyat inginkan dan wakil rakyat sebagai “jembatan penghubung” yang dapat mendengar aspirasi rakyat. Sehingga, rakyat pun akan menilai hasil kerja dari wakil rakyat.

Realitas sosial dalam lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat oleh Iwan Fals pada sociocultural practise yakni dengan adanya wawasan dan pengetahuan yang dimiliki tentunya mempunyai efek yang besar dalam proses untuk mencapai hal yang lebih baik. Rendah maupun kurangnya kerja keras seorang wakil rakyat di hadapan masyarakat terhadap pemerintah adalah merupakan sebuah resiko yang dapat oleh wakil rakyat. Dengan adanya lagu Surat Buat Wakil Rakyat, rakyat berharap tentang adanya perubahan yang lebih baik dan kinerja para wakil rakyat yang tentunya agar lebih baik.

Peneliti tertarik pada lirik lagu tersebut karena pada lirik lagunya memiliki arti yang kuat dalam mengkritik para wakil rakyat yang sudah tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Lagu ini diciptakan untuk menyadarkan para wakil rakyat agar melihat atau mendengarkan suara/aspirasi rakyat. Di dalam liriknya Iwan Fals menyampaikan bahwa wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat, bukan karena undian. Dan didalam gedung DPR seharusnya wakil rakyat itu memperjuangkan kemakmuran/suara rakyat, bukan hanya berkumpul dengan teman – teman dekatnya apalagi kerabat/keluarganya.

Lirik ini juga ditujukan kepada penguasa–penguasa yang tidak memikirkan keadaan rakyat kecil. Mereka malah berlomba – lomba untuk hidup mewah demi menjaga popularitas semata. Iwan Fals menegaskan di dalam liriknya wakil rakyat seharusnya merakyat, memberikan ide / gagasan untuk kemakmuran rakyat, bukan hanya diam dan hanya setuju dengan kebijakan yang belum tentu menjadi yang terbaik untuk rakyat.

Mitos dalam lagu ini menceritakan tentang bagaimana fungsi dan tugas wakil rakyat itu sudah tidak berjalan dengan baik. Senandung kritik yang diungkapkan Iwan Fals nampaknya tak lekang oleh waktu, padahal sudah puluhan tahun berlalu sejak lagu tersebut dirilis pertama kali di media 80-an. Harapan rakyat terhadap wakil rakyat yang belum juga berubah seolah menegaskan minimnya perbaikan kinerja. Para wakil rakyat semakin jauh dari konstituennya sehingga semakin jauh pula dari harapan rakyat untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Merakyat, menjadi satu kata penuh harapan kosong. Para wakil rakyat malah berebut tempat untuk naik ke puncak menara gading yang

(8)

8

memang lebih menjanjikan kemewahan dunia. Merakyat, menjadi satu kata yang jauh dari kata wakil rakyat, padahal tanpa pemahaman akan kondisi riil di tengah masyarakat, mustahil akan melahirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat yang diwakilinya.

Tanggapan masyarakat adalah kebiasaan yang sudah menjadi darah daging di pemerintahan, yang hanya bisa duduk dan diam ketika rakyat mengalami masalah. Pada penelitian ini, peneliti adalah sebagai masyarakat yang melihat makna dari lagu Surat Buat Wakil Rakyat. Peneliti melihat adanya suatu nilai – nilai kebiasaan yang terjadi di pemerintahan. Dengan lagu Surat Buat Wakil Rakyat inilah keinginan untuk merubah pemikiran para pejabat pemerintahan untuk tersadar dengan apa yang dijanjikan sebelum pemilihan. Di dalam lirik lagu ini juga menyuarakan seharusnya pejabat wakil rakyat itu seharusnya merakyat, bukannya berlomba – lomba untuk hidup menjadi lebih kaya.

Peneliti tidak hanya melihat dari aspek mengkritik para wakil rakyatnya saja, namun juga mengingatkan kepada rakyat untuk lebih teliti dan berhati – hati lagi untuk memilih para wakil rakyat, jangan hanya termakan dengan janji – janji palsu serta dengan iming – iming diberi hadiah, lantas rakyat langsung memilih orang tersebut, karena hal itu hanya bersifat sementara dan kelak rakyat mendapat masalah dari wakil rakyat yang dipilih tadi hanya bisa duduk dan diam seolah tidak mempunyai tanggung jawab kepada rakyatnya.

Pada lirik lagu tersebut peneliti mengkaitkan pada mitos di balik lagu tersebut yang sudah ada dalam benak para pendengar. Lagu ini diedarkan pada tahun 1987 dan album ini meledak di pasaran menjelang pemilihan umum (pemilu) pada saat itu karena lagu Surat Buat Wakil Rakyat yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur pada waktu sidang dianggap menghina pejabat negara.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Pada lirik lagunya memiliki arti yang sangat kuat dalam mengkritik kinerja para wakil rakyat. Diciptakannya lagu ini pada era 1987 di mana meledak di pasaran menjelang pemilihan umum (pemilu) pada saat itu. Lagu ini untuk mengkritik para pejabat pemerintahan (wakil rakyat). Didalam liriknya Iwan Fals menyampaikan bahwa para wakil rakyat jangan hanya duduk dan diam ketika rapat membahas masalah yang terjadi di keidupan rakyat. Karena seharusnya para wakil rakyat itu merakyat, mengetahui bagaimana kehidupan rakyat. Pendengar diajak untuk masuk kepada pemikiran Iwan Fals.

Adanya kesimpulan makna yang terkandung di dalam lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat. Peneliti menyimpulkan bahwa makna pada lirik lagu ini adalah: 1. Sebagai wakil rakyat yang baik, seharusnya para pejabat harus melihat

permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan rakyatnya. Memberikan ide / gagasan yang dapat merubah nasib serta permasalahan yang ada di tengah – tengah rakyat.

2. Para wakil rakyat seharusnya dapat merakyat, jangan sebelum terpilih saja yang dekat kepada rakyat, namun setelah terpilih para wakil rakyat seakan – akan melupakan janji – janjinya dulu kepada rakyat.

(9)

9

Seluruh rakyat bergantung kepada kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh para wakil rakyat yang rapat di gedung DPR. Jangan mengatakan “ya / setuju” tanpa tau dampak kebijakan tersebut terhadap kehidupan rakyat. Karena rakyat berharap kepada wakil rakyat yang dipilihnya yang mengumbar janji untuk mensejahterakan hidup rakyat.

Saran

Beberapa saran yang akan diberikan penulis adalah :

1. Saran penelitian, jika seluruh pertandaan yang ada dalam lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat tidak hanya dijadikan sebagai sarana untuk didengar saja, namun juga dijadikan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dari pihak pendengar / komunikan. Jadi tidak semata hanya mengutamakan lagu atau penggemar Iwan Fals saja, namun juga sebagai penyampai pesan kepada masyarakat secara umum. Tidak juga hanya mengklaim lagu ini saja tetapi, meneliti lagi apa – apa saja makna yang terkandung di dalamnya.

2. Saran Dalam Kaitan Akademis, semiotika Barthes ingin membongkar mitos-mitos tersebut dengan menunjukkan berbagai aspek sehingga tampak ketidakalamiahan makna yang muncul dari tanda tersebut. Upaya untuk membongkar mitos ini bertujuan agar penanda-penanda tersebut tidak dijadikan berhala makna yang dipuja oleh manusia, dan mencegah cara berpikir masyarakat yang berujung pada pemanfaatan yang dilakukan oleh para komunikan / penerima pesan yang bermaksud membuyarkan makna. Semiotika Barthes dapat melihat makna dan mitos apa yang ada dalam lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat berdasarkan analisis peneliti yang tentunya masih bersifat subyektif.

3. Saran Dalam Kaitan Praktis, peneliti memberikan masukan pada penelitian yang telah diteliti, atau yang ingin meneliti tentang kasus yang sama agar ada perkembangan yang signifikan. Saran peneliti adalah sebagaimana mestinya penelitian ini harus banyak referensi yang dibutuhkan demi mencapai suatu penelitian yang lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Budiman, Kris. (2003). Semiotika Visual. Yogyakarta: Buku Baik.

Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Mulyana, Deddy. (2004). Ilmu Komunikasi : suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. (1995). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: UGM Press. Rakhmat, Jalaludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sangadji. E.M & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian. Yogyakarta.

Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(10)

10

Soekarno, Ari. (2006). Buku Pintar Musik. Jakarta: Inovasi.

Sumartono. (2004). Menjalin Komunikasi Otak dan Rasa. Jakarta: Gramedia. Website.

Referensi

Dokumen terkait

DPA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen

Perkembangan internet saat ini sebagai sarana untuk memperoleh informasi semakin banyak digunakan, karena jangkauannya luas, Internet sangat ideal bila digunakan sebagai sarana

12.3 Silberschatz, Galvin and Gagne ©2005 Operating System Concepts – 7 th.. Edition, Jan

Bagi peserta yang telah memasukkan penawaran agar dapat memasukkan penawaran kembali dengan memperhatikan jadwal perubahan dan addendum ke dokumen pengadaan. Demikian

Kebutuhan akan berbagai peralatan atau alat uji dalam praktikum fenomena dasar mesin dan prestasi mesin dilaboratarium teknik mesin universitas pasir pengaraian yang

regresi yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan hasil bahwa, secara bersama-sama ke dua variabel Kemampuan dan Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap tingkat

Japanese art. manga aimed at a young male audience. The age group varies with individual readers and different magazines, but it is primarily intended for boys and

II-7 Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016.. Pada wilayah kering, curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 1.500 mm yang tercatat di beberapa