• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT

PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 NGEMBATPADAS SRAGEN

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

MUHAMMAD AZIS ANWAR ZULKIFLI A 510 100 133

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT PADA

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 NGEMBATPADAS SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

MUHAMMAD AZIS ANWAR ZULKIFLI A 510 100 133

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dokumentasi, tes, dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalah deskriptif kualitatif dengan analisis intraktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Tumbuhan Hijau. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan peningkatan minat belajar yang tercermin dalam pasrtisipasi aktif dalam pembelajaran prosentase pada prasiklus 33.65%, pada siklus I 55.77%, siklus II 84.63%. Minat belajar dalam memberikan perhatian pada pembelajaran dari prosentase prasiklus 35.58%, siklus I 58.65%, dan siklus II 91.35%. Minat belajar dalam ketertarikan terhadap proses pembelajaran dari prosentase prasiklus 31.73%, siklus I 57.70%, dan siklus II 88.46%. Minat belajar yang tercermin dalam rajin dalam belajar dari prosentase prasiklus 30.77%, siklus I 53.85%, dan siklus II 86.54%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan proses pembelajaran sebelum tindakan sebesar 42.31% siswa yang tuntas dalam pembelajaran dan setelah dilakukan tindakan meningkat sebesar 53.69% pada siklus I, dan di akhir tindakan siswa yang tuntas dalam pembelajaran meningkat menjadi 96.15%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen tahun ajaran 2013/2014.

(5)

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 yang berbunyi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (dalam Hasbullah, 2009:4). Dalam mengembangkan potensi peserta didik atau siswa salah satu caranya adalah melalui pendidikan IPA. Namun dalam kenyataan yang dijumpai di lapangan, hasil belajar siswa SD dalam mata pelajaram IPA belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena minat belajar siswa rendah ataupun guru yang belum tepat dalam memilih metode pembelajaran.

Minat dan hasil belajar IPA di SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen kelas V sangat rendah. Hal ini dikarenakan kebanyakan siswa sering berbicara sendiri pada saat proses pembelajaran sehingga hal ini mengganggu keberlangsungan proses pembelajaran dan dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin memperhatiakan pelajaran dari guru. Hal ini tercermin dari indikator pencapaian minat belajar yaitu partisipasi aktif dalam pembelajaran 33.65%, memberikan perhatian pada pembelajaran 35.58%, ketertarikan terhadap proses pembelajaran 31.73%, dan rajin dalam belajar 30.77%. Dan

ini juga dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang rendah. Dari 26 siswa yang tuntas ada 42%, sedangkan 58% belum mencapai KKM. Sedangkan KKM di

SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen kelas V pada mata pelajaran IPA adalah 70.

(6)

strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa pada pembelajaran IPA. Maka strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi pembelajaran Physical Self Assessment.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengangkat judul “Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment pada siswa kelas V SDN 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Ngembatpadas Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 1

Ngembatpadas Sragen yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 4 bulan dimulai pada bulan Sebtember sampai dengan bulan Desember 2013.

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk

memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai: planning

(7)

Data adalah segala informasi baik lisan maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar, atau foto yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana dinyatakan di dalam rumusan masalah (Bungin, 2007: 15). Jenis data pada prinsipnya ada dua macam yaitu data kualitatif dan kuantitatif, sedangkan data dalam penelitian ini kualitatif yaitu data mengenai peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Teknik pengumpilan data yang digunakan dalam peneliti ini, yaitu: (1) Wawancara; dalam penelitian wawancara dilakukan kepada guru dan siswa kelas V secara langsung melalui pertanyaan lisan. (2) Observasi; observasi yang dilakukan di kelas untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang tindak belajar dan tindak mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Physical Self Assessment, (3) Dokumentasi; dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil sekolah, daftar nama-nama siswa dan silabus IPA. (4) Tes; Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran IPA setelah melaksanakan proses pembelajaran IPA yaitu melalui post test. (5) Catatan Lapangan; catatan lapangan digunakan untuk melengkapi dari lembar observasi.

Analisis data yang peneliti gunakan ialah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif untuk mengelola data peningkatan minat dan hasil belajar IPA siswa. (1) Reduksi Data; pada langkah ini, peneliti memilih data yang relevan dengan tujuan perbaikan

tujuan pembelajaran. (2) Paparan Data; Pada kegiatan ini, guru membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan reduksi data.

(8)

situasi tempat penelitian. Peneliti juga berupaya melengkapi berbagai kekurangan dan memahami yang belum dipahami.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Minat belajar adalah salah satu alat motivasi atau alasan siswa untuk belajar dengan menyadari pentingnya pelajaran tersebut untuk dipelajari.

Tanpa adanya minat belajar dalam diri siswa maka siswa akan ragu-ragu dalam aktivitas belajarnya sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal. Indikator minat belajar pada penelitian ini ditentukan yang paling sering dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu : 1) Partisipasi aktif dalam pembelajaran. 2) Memberikan perhatian pada pembelajaran. 3) Ketertarikan terhadap proses pembelajaran. 4) Rajin dalam belajar.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui penerapan strategi pembelajaran Physical Self Assessment yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Ngembatpadas Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen dapat meningkatkan minat belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan minat dan hasil belajar siswa dari prasiklus atau kondisi awal, siklus I, sampai siklus II.

Kondisi awal: Dari hasil pra siklus di atas menunjukkan bahwa jumlah score siswa dalam partisipasi aktif dalam pembelajaran sebanyak 35 dengan prosentasenya 33.65%, jumlah score siswa dalam memberikan perhatian pada

pembelajaran sebanyak 37 dengan prosentasenya 35.58%, jumlah score siswa dalam ketertarikan terhadap proses pembelajaran sebanyak 33 dengan

prosentasenya 31.73%, jumlah score siswa dalam rajin dalam belajar sebanyak 32 dengan prosentasenya 30.77%. Dan dari 26 siswa yang tuntas ada 42%, sedangkan 58% belum mencapai KKM

(9)

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi oleh peneliti sebagai pelaksana. Siklus I pertemuan I menunjukan jumlah score siswa dalam partisipasi aktif dalam pembelajaran sebanyak 44 dengan prosentasenya 42.31%, jumlah score siswa dalam memberikan perhatian pada pembelajaran sebanyak 50 dengan prosentasenya 48.08%, jumlah score siswa dalam ketertarikan terhadap proses pembelajaran sebanyak 45 dengan prosentasenya

43.27%, jumlah score siswa dalam rajin dalam belajar sebanyak 41 dengan prosentasenya 39.42%. Dan hasil belajar siswa meliki rata-rata nilai kelas 66,15. Dari 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 13 siswa atau sekitar 50%. Siklus I pertemuan II menunjukan jumlah score siswa dalam partisipasi aktif dalam pembelajaran sebanyak 58 dengan prosentasenya 55.77%, jumlah score siswa dalam memberikan perhatian pada pembelajaran sebanyak 61 dengan prosentasenya 58.65%, jumlah score siswa dalam ketertarikan terhadap proses pembelajaran sebanyak 60 dengan prosentasenya 57.70%, jumlah score siswa dalam rajin dalam belajar sebanyak 56 dengan prosentasenya 53.85%. Dan hasil belajar siswa memiliki rata-rata nilai kelas 75.96. Dari 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 19 siswa atau sekitar 73.08%.

Siklus II: Penelitian Tindakan Kelas siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 November 2013, pada pukul 09.00-10.10 sedangkan untuk pertemuan kedua pada tanggal 23 November 2013, pada pukul 09.00-10.10. Penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi oleh peneliti sebagai pelaksana. Siklus II pertemuan I menunjukan jumlah score siswa dalam

(10)

sekitar 76.92%. Siklus II pertemuan II menunjukan jumlah score siswa dalam partisipasi aktif dalam pembelajaran sebanyak 88 dengan prosentasenya 84.62%, jumlah score siswa dalam memberikan perhatian pada pembelajaran sebanyak 95 dengan prosentasenya 91.35%, jumlah score siswa dalam ketertarikan terhadap proses pembelajaran sebanyak 92 dengan prosentasenya 88.46%, jumlah score siswa dalam rajin dalam belajar sebanyak 90 dengan

prosentasenya 86.54%. Dan hasil belajar siswa memiliki rata-rata nilai kelas 87.88. Dari 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 25 siswa atau sekitar 96.15%.

Hasil penelitian yang memfokuskan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014 dimulai dari kondisi awal sampai dengan pelaksanaan siklus kedua pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator

Prosentase siswa Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Partisipasi

aktif dalam pembelajaran

33.65% 42.31% 55.77% 73.08% 84.62%

Memberikan perhatian pada

pembelajaran

35.58% 48.08% 58.65% 77.88% 91.35%

Ketertarikan terhadap proses

pembelajaran

31.73% 43.27% 57.70% 73.08% 88.46%

Rajin dalam

belajar 30.77% 39.42% 53.85% 72.12% 86.54%

(11)

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian ini dapat diterima dan tujuan penelitian dapat tercapai.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan strategi pembelajaran Physical Self-Assessment dapat meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan prosentase indikator minat belajar siswa yang meliputi :

a. Partisipasi aktif dalam pembelajaran pada kondisi awal sebesar 33.65%, siklus pertama pertemuan pertama sebesar 42.31%, pertemuan kedua sebesar 55.77%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73.08%, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 84.62%.

b. Memberikan perhatian pada pembelajaran pada kondisi awal sebesar 35.58%, siklus pertama pertemuan pertama sebesar 48.08%, pertemuan kedua sebesar 58.65%. Pada siklus kedua pertemuan

pertama mengalami peningkatan menjadi 77.88%, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 91.35%.

c. Ketertarikan terhadap proses pembelajaran pada kondisi awal sebesar 31.73%, siklus pertama pertemuan pertama sebesar 43.27%, pertemuan kedua sebesar 57.70%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 73.08%, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 88.46%.

(12)

53.85%. Pada siklus kedua pertemuan pertama mengalami peningkatan menjadi 72.12%, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 86.54%.

2. Penerapan strategi pembelajaran Physical Self-Assessment dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Ngembatpadas Sragen tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari

adanya prosentase dan jumlah siswa yang mencapai KKM. Pada kondisi awal yang mencapai KKM hanya 11 siswa atau 42.31%, pada siklus pertama yang mencapai KKM meningkat menjadi 15 siswa atau 53.69%, kemudian pada siklus kedua yang mencapai KKM meningkat menjadi 25 siswa atau 96.15%. Pada siklus kedua hasil belajar siswa sudah mencapai indikator pencapaian yang telah ditetapkan.

E. Daftar Pustaka

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada diagram alir curah hujan dan bentuk-bentuk sumberdaya air seperti yang disajikan pada Gambar 2, analisis DDL-ai r dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,

tipe likert , dan perbedaan persepsi konsumen Yamaha Nouvo, Yamaha Mio, Kymco Trend, Kymco Metica dan Kymco New Easy diketahui dengan menggunakan uji stasistik Chi Square (X 2

Sebagai daerah otonom baru yang hampir tiga tahun mekar, pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan harus mampu menggali potensi keuangan daerah, mengetahui sekor-sektor mana saja

• Pengetahuan: mengetahui cara menjaga dan merawat tubuh dengan berolahraga, mengetahui arti dan macam- macam properti yang digunakan dalam tari, mengetahui cara-cara

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul:

baik daripada siswa dengan kreativitas belajar rendah dan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada

mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang itu Karena untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru,?. pengalaman belajar yang lalu

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap pembelian sepeda motor Honda digunakan analisis Fisbein sedangkan untuk mengetahui hubungan karakteristik konsumen (jenis kelamin,