• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1. Sumber Data

Data data penulis di ambil dari berbagai sumber yang di jelaskan di bawah ini:

2.1.1. Literatur Buku

1. Timor Timur the Untold Story (Kiki Syahnakri)

2. “Resimen Pelopor” Pasukan Elit Yang Terlupakan (Anton Agus dan Andi Muh Darlis) 3. “Animator's Survival Kit”(Richard Williams)

4.”Operasi Udara Di Timor Timur”(Hendra Subroto)

2.1.2. Literatur Artikel • http://mysweetlandtimorlorosae.blogspot.com/2012/04/operasi-seroja-timor-timur-1975-1979.html • http://antonasetyawan.wordpress.com/2012/03/26/kisah-perang-operasi-seroja-1-tragedi-minggu-palma-pertempuran-yon-teratai-brimob-vs-tropaz-fretilin/ • http://indomiliter.com/2013/02/07/pt-76-dan-btr-50-duet-maut-ranpur-amfibi-di-timor-timur/ • http://indomiliter.com/2013/02/05/btr-50-1-kisah-pertempuran-dalam-operasi-seroja/ • http://kick-asep.blogspot.com/2012/03/operasi-seroja-invasi-militer-indonesia.html

(2)

2.2. Data Umum

2.2.1. Sejarah Singkat FRETILIN

FRETILIN didirikan pada tanggal 11 September 1974 setelah Revolusi Carnation di Portugal bulan April tahun itu. Pendirinya termasuk Francisco Xavier do Amaral (Presiden), Nicolau Lobato (belakangan menjadi Presiden DRET, dibunuh oleh tentara Indonesia bulan Desember 1978), Mari Alkatiri dan Jose Ramos Horta (Sekretaris). FRETILIN menggantikan ASDT (Associacao Social Democrata Timorense, Asosiasi Demokrasi Sosial Timor) yang dibentuk tanggal 20 Mei sebelumnya. Seperti digambarkan oleh namanya, FRETILIN mewakili spektrum dan pandangan anggotanya dan memiliki komitmen pada program sosial radikal, perubahan politik dan ekonomi dan kemerdekaan penuh. Merupakan gerakan sosial sekaligus partai politik yang membentuk dirinya dalam skala nasional, mengangkat program kecakapan membaca dan menulis serta proyek pembangunan lainnya dan memiliki pengikut yang kuat dari komunitas pedesaan yang masih berlangsung hingga saat ini. Agendanya yang lebih radikal dan retorik dan memasukkan dalam jajarannya beberapa pengikut Marx dan Lenin mengejutkan Indonesia, juga pemerintahan-pemerintahan Barat dan bagian masyarakat Timor Timur termasuk gereja Katolik dan partai-partai politik lainnya. Koalisi singkatnya dengan UDT berahir setelah kudeta UDT tanggal 11 Agustus 1975. Kemudian membentuk FALINTIL (Forcas Armadas de Libertacao Nacional de Timor-Leste, Angkatan Bersenjata Liberasi Nasional Timor Timur) pada tanggal 20 Agustus 1975. FRETILIN menyatakan kemerdekaan pada tanggal 28 Nopember 1975 dan merupakan tulang punggung militer maupun perjuangan diplomatik hingga bulan Desember 1987 ketika, di bawah pimpinan Xanana Gusmao, gerakan kemerdekaan mengangkat strategi persatuan nasional yang lebih inklusif. Terjadi kejahatan dan pembunuhan terhadap orang Timor yang dituduh pengikut revolusi selama kudeta UDT dan masa-masa perlawanan awal.

FRETILIN mengadakan Konperensi Nasional Luar Biasa di Sydney, tanggal 14-20 Agustus 1998. Peserta dalam Konperensi ini termasuk anggota Komite Utama dari dalam Timor Timur, dipimpin oleh Mau Hodu Ran Kadalak, Jose Luis Guterres (waktu itu Pimpinan Delegasi Luar Negeri FRETILIN), Mari Alkatiri (waktu itu Sekretaris Hubungan Luar Negeri) dan Roque Rodrigues (waktu itu Wakil di Angola). Konperensi tersebut menghasilkan:

(3)

* Buku pedoman politik untuk simbol-simbol dan istilah umum FRETILIN * Program prinsip-prinsip penuntun pendekatan FRETILIN dalam perjuangan menuju kemerdekaan, kebijakan luar negeri, rekonstruksi nasional, keadilan sosial, keamanan dan struktur pemerintahan (termasuk dukungan bagi pemerintah persatuan nasional lima

tahun pertama setelah kemerdekaan);

* Undang-Undang;

* Usul kuat untuk persatuan nasional, termasuk peran gereja Katolik dan FRETILIN dalam mengutamakan persatuan.

FRETILIN adalah pendiri utama CNRT dan komponen terbesarnya, namun menolak ikut serta dalam Badan Tetap sejak Kongres bulan Agustus 2000 karena ketidakpuasannya terhadap beberapa proses dan keputusan Kongres. Hubungan antara organisasi masa perempuan FRETILIN (OPMT Organizacao Popular da Mulher Timorense ) dan organisasi perempuan CNRT (OMT Organizacao da Mulher Timorense ) juga tegang dari waktu ke waktu. OJETIL, sayap pemuda FRETILIN, aktif terlibat dalam budaya, pendidikan dan aktifitas kepemudaan. Gregorio Saldanha, anggota OJETIL yang pernah dihukum penjara seumur hidup oleh pemerintah Indonesia, menduduki kursi pemuda dalam Badan Nasional mewakili pemuda secara umum.

FRETILIN telah kehilangan beberapa anggotanya karena perpecahan partai-partai seperti Partai Sosialis Timor (PST), Partai Nasional Timor (PNT), dan Komite Pertahanan Populer untuk Republik Demokrasi Timor Timur (CPD-RDTL). Usaha-usaha untuk menyatukan anggota-anggota FRETILIN ini, antara lain melalui jasa baik Francisco Xavier do Amaral, presiden pendiri FRETILIN, tidak berhasil. Amaral keluar dari FRETILIN pada tahun 1977. Ia diterima kembali pada konperensi FRETILIN bulan Mei 2000 dan mendapatkan penghormatan yang dalam di daerah pedesaan dan terutama di daerah pegunungan sekitar Turiscai. Beberapa orang memperkirakan bahwa Amaral akan mewakili FRETILIN untuk melawan Xanana Gusmao pada pemilihan presiden nanti. Anggota-anggota FRETILIN yang lain juga terlibat dalam Partai Sosial Demokrat (PSD) dan Partai Kristen Demokrat (PDC). Hubungan FRETILIN dengan CPD-RDTL semakin menurun sampai pada titik di mana persaingan antara kedua kelompok ini ditandai dengan kekerasan. Meskipun demikian, para pemimpin FRETILIN terus berusaha untuk

(4)

meminta toleransi dan respek secara timbal balik dan menolak kekerasan sebagai cara penyelesaian bagi perbedaan pendapat.

FRETILIN kini tengah memusatkan perhatiannya pada penguatan struktur partai dan mengaktifkan keanggotaanya yang sementara tertidur. Partai ini telah melengkapi pendaftaran nasional atas semua milisi dan simpatisan. Beberapa penduduk merasakan adanya tingkat intimidasi yang tinggi dalam proses ini. Pemilihan-pemilihan kini tengah dijalankan untuk mempersiapkan penyeleksian perwakilan dari tiap kabupaten. Keanggotaanya telah mencapai lebih dari 150.000 orang. Suatu kongres nasional yang akan berpusat pada kebijakan akan diselenggarakan pada 20-25 Mei 2001. Partai ini berharap dapat memenangkan pemilihan umum dengan jumlah mayoritas. Hal ini mengakibatkan beberapa orang mempertanyakan komitmen CNRT pada suatu pemerintahan yang memberikan persatuan nasional.

FRETILIN memiliki hubungan internasional yang kuat, termasuk dengan Australia di mana partai ini mendapat dukungan dari Badan Serikat Buruh (ACTU) dan baru-baru ini membuka kantornya pada Victorian Trades Hall di Melbourne.

(sumber : http://members.pcug.org.au/~wildwood/01maracfoa.htm#5fretilin)

2.2.2 Sejarah Singkat UDT

UDT dibentuk pada tanggal 11 Mei 1974, sebuah asosiasi politik pertama setelah Revolusi Carnation di Portugal dan, pada awalnya, partai terbesar. Pendirinya sebagian besar adalah pegawai negeri dalam Administrasi Portugis, pemilik tanah, beragama Katolik dan anti komunis. Mereka termasuk presiden Mario Carrascalao (belakangan menjadi gubernur Timor Timur yang diangkat oleh Indonesia dan kini presiden partai Sosial Demokrat Timor), Augusto Cesar Mouzinho (dulu walikota Dili), Francisco Lopes da Cruz (belakangan menjadi penasihat senior bagi mantan Presiden Suharto), Domingos de Oliveira (pegawai bea cukai dan kini Sekretaris Jenderal UDT) dan saudara laki-laki Mario Carrascalao, Joao Carrascalao (kini Presiden UDT dan anggota Kabinet UNTAET yang bertugas mengawasi infrastruktur).

(5)

* penentuan nasib dalam mendukung federasi independen dengan Portugal;

* peningkatan pembangunan sosial, ekonomi, budaya dan politik * penggunaan bahasa Portugis secara nasional

* Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia dan demokrasi * pembagian pendapatan yang merata

* kebijakan tetangga yang baik

* dan kerja sama dengan partai-partai politik yang lain.

Partai ini juga menyatakan menentang aktif korupsi dan ‘integrasi Timor Timur dengan negara asing manapun’.

Dalam pernyataan resmi gabungan dengan FRETILIN pada tanggal 18 Maret 1975, UDT menegaskan posisinya terhadap kemerdekaan dan menyatakan ‘pertahanannya yang tak akan berubah pada hak masyarakat untuk kemerdekaan nasional’.

Koalisi UDT dengan Fretilin hancur pada Mei 1975. Pada tanggal 11 Agustus UDT melancarkan kudeta (menurut Joao Carrascalao adalah aksi ‘ketidaktundukan sipil’, civil disobedience) dan diikuti oleh perang sipil yang menewaskan kurang lebih 1500 orang, pengungsi mengalir ke Timor Barat dan Australia, dan beberapa bulan ‘interregnum’ FRETILIN sebelum penyerangan Indonesia pada tanggal 7 Desember 1975.

Partai ini pada umumnya beroperasi di luar Timor Timur di Portugal dan Australia selama masa pemerintahan Indonesia. Hal ini telah melemahkan posisinya di tengah generasi muda Timor Timur namun memungkinkan adanya kontak internasional, sumber pendanaan dan pengalaman yang akan bermanfaat saat ini pada pembangunan kembali partai ini. Kongres nasional diadakan di Perth tanggal 3-6 Desember 1997, merevisi Undang-Undang dan organ-organ internal partai ini dan mengikat dirinya kembali pada kemerdekaan Timor Timur, Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia, kemajemukan, demokrasi dan anti kekerasan.

UDT ikut serta dalam kongres CNRT di Portugal tahun 1998 dan kongres CNRT bulan Agustus tahun 2000 di Timor Timur. Sejak saat itu telah menarik diri dari CNRT (lihat penjelasan CNRT) namun kini mengirim pengamatnya pada pertemuan-pertemuan Badan Tetap. Partai ini telah

(6)

kehilangan beberapa anggota pentingnya pada PSD sejak pembentukan PSD pada bulan September 2000 dan menghadapi beberapa tantangan politik dan tantangan organisasi yang signifikan.

(sumber : http://members.pcug.org.au/~wildwood/01maracfoa.htm#15udt)

2.2.3. Sejarah Singkat TNI (Tentara Nasional Indonesia)

Lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Dalam perkembangan selanjutnya usaha pemerintah untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesyahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia(TNI).

Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. Sebagai kekuatan yang baru lahir, disamping TNI menata dirinya, pada waktu yang bersamaan harus pula menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dari dalam negeri, TNI menghadapi rongrongan-rongrongan baik yang berdimensi politik maupun dimensi militer. Rongrongan politik bersumber dari golongan komunis yang ingin menempatkan TNI dibawah pengaruh mereka melalui Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat:. Sedangkan tantangan dari dalam negeri yang berdimensi militer yaitu TNI menghadapi pergolakan bersenjata di beberapa daerah dan pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional. Tantangan dari luar negeri yaitu TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.

(7)

2.2.4 Latar Belakang Operasi Seroja

Operasi Seroja merupakan operasi ‘militer’ terlama yang pernah dilakukan oleh ABRI. Sebelumnya, operasi militer terlama yang dilakukan ABRI adalah operasi penumpasan DI/TII. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa operasi Seroja berlangsung dari tahun 1975 sampai dengan tahun 1978. Menurut penulis, operasi Seroja masih berlaku sampai dengan ‘lepasnya’ Tim-Tim. Hal ini ditandai dengan adanya organisasi ‘Kolakops’ yang merupakan ciri khas operasi militer serta pemberian satyalancana Seroja bagi tentara yang bertugas setelah tahun 1978. Hal lain yang mendukung pendapat penulis adalah dikaryakannya anggota ABRI di pemerintahan, mulai dari tingkat desa sampai provinsi. Beberapa jabatan bupati yang daerahnya dianggap rawan serta jabatan wakil gubernur adalah jabatan yang diplot untuk anggota ABRI yang dikaryakan. Hal ini mengingatkan kita akan taktik gerilya a la Jenderal Besar Nasution yang diimplementasikan oleh ABRI melalui dwi fungsinya.

Operasi Seroja merupakan lanjutan dari operasi intelijen yang dilakukan oleh pihak Intelijen Indonesia sebelumnya, yaitu operasi Komodo yang telah digelar semenjak Januari 1975. Operasi Komodo bertujuan untuk menjalin kontak politik dengan orang-orang pro-Indonesia. Perang sipil yang masif di Timor Portugis serta ‘dorongan’ Aussie dan AS, memicu Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan di Timor Portugis.

(sumber :

http://jadihansiplah.blogspot.com/2009/02/timor-timur-operasi-seroja.html) 2.2.5 Seni Mencukil Kayu

Cukil kayu merupakan teknik seni grapis yang paling kuno yang masuk pada kategori seni murni, sebelum ditemukannya mesin cetak seni inilah media propaganda yang paling ampuh. Di Asia seni jenis ini berkembang di daerah Jepang dan Cina, di Cina teknik ini telah di gunakan pada abad kelima sedang kan di jepang memiliki masa keemasaan pada masa periode Edo dimasa itu cukil kayu banyak dipakai untuk ilustrasi buku dan seni ini menjadi cikal bakal dari komik jepang, di indonesia sendiri pengaruhnya mungkin dari jepang yang sempat menjajah dan juga pendatang dari cina yang berdagang ke indonesia, tapi dalam perkembangan seni cukil ini tak sepopuler seni lain nya dikarenakan seni ini lebih dikenal sebagai alat propaganda di bandingkan untuk sebuah karya seni.

(8)

Proses cetak cukil kayu dimulai dari membuat gambar cetakan di atas papan MDF (medium density fibreboard) atau papan kayu lainnya. Melukis harus dilakukan secara refleksi horizontal cermin, kanan menjadi kiri dan sebaliknya kiri menjadi kanan. Setelah itu gambar dicukil dengan pisau pahat kecil. Ada beragam jenis mata pisau yang menghasilkan efek goresan berbeda. Bagian yang tidak tercukil yang akan mencetakkan cat ke atas media, dan bagian cukilan membuat media tidak tersentuh cat.

Bila papan cukilan selesai, tuang cat ke atas media yang rata dan licin seperti cermin. Lalu ratakan cat dengan roller. Setelah itu roller digelindingkan ke atas papan cukilan. Bila sudah rata, kayu cukilan diletakkan di atas media pada posisi yang diinginkan.

Media cetak sebaiknya diletakkan di atas bidang rata seperti kardus bekas.

Tutupi kayu cukilan dengan kertas bekas pakai agar tidak mengotori media. Maka mulailah menginjak cukilan sampai rata. Bila dirasa sudah cukup, angkat kayu cukilan perlahan.

Gambar2.1 Contoh proses dan hasil dari seni cukil kayu

(sumber : http://suponoterbang69.blogspot.com/)

2.2.6 Sejarah Kepulauan Timor Timur

Timor adalah sebuah pulau di Indonesia, terbagi antara negara merdeka Timor Leste (Timor Timur) dan Timor Barat, yang termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia.

(9)

Luas Pulau Timor sekitar 30,777 km². Nama pulau ini diambil dari kata “timur”, bahasa Melayu untuk timur; dinamakan demikian karena terletak di ujung timur rantai kepulauan Sunda Kecil. Ada juga spekulasi yang menyatakan bahwa nama Timor berasal dari bahasa Latin ‘timere’ yakni nama pemberian dari para misionaris Katolik dari Portugis dan Spanyol ketika menginjakkan kaki di Nusa Cendana harum mewangi ini. Timere sendiri artinya “takut”, mungkin karena para penduduk asli lari ketakutan melihat kedatangan bangsa kulit putih tersebut.

Pada bagian selatan dan tenggara Timor terletak negara Australia. Pada sebelah barat laut adalah pulau Sulawesi dan pada arah barat ialah pulau Sumba. Pada sebelah barat-barat laut Timor adalah kepulauan Flores dan Alor, dan pada sebelah timur laut terletak Kepulauan Barat Daya, termasuk Wetar.

Timor, bersama dengan Kepulauan Sunda Kecil pada barat laut dan kepulauan kecil lainnya pada timur laut, ditutup oleh hutan kering tropika. Banyak pohon yang gugur daunnya pada musim kemarau.

Menurut mitos rakyat setempat, pulau Timor dulunya adalah seekor buaya raksasa. Mitor ini sangat kuat hidup di bagian timur. Orang Timor Leste sendiri menamakan daerahnya secara tak resmi dengan “The Sleeping Crocodille” sang buaya tidur.

Pulau Timor telah terbagi menjadi dua bahagian selama berabad-abad: Timor Barat, yang dikenali sebagai “Timor Belanda” dari tahun 1800-an hingga 1949 ketika ia menjadi “Timor Indonesia”, sebuah bahagian dari negara Indonesia yang terbentuk dari bekas Hindia Belanda; dan Timor Timur yang dikenali sebagai Timor Portugis dari tahun 1596 hingga 1975. Wilayah Timor Timur juga mencakupi kawasan yang dinamakan “Enclave Oecussi-Ambeno” di Timor Barat. [Sebelumnya bahkan mencakup wilayah Noemuti, di Timor Tengah Utara, sebagai

enclave dari Ambeno!]. Belanda dan Portugis tidak menyelesaikan masalah perbatasan ini secara resmi hingga 1912.

Timor Timur (‘Tim-Tim’) menjadi sebahagian dari Indonesia tahun 1976 sebagai provinsi ke-27 setelah Gabenor Jeneral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili setelah tidak mampu mengawal keadaan yang pada masa itu berlakunya perang saudara.

(10)

Amerika Serikat dan Australia “merestui” tindakan Indonesia karena takut Timor Timur menjadi kubu komunisme terutama karena kekuatan utama perang saudara Timor Timur. Namun PBB tidak menyetujui tindakan Indonesia. Setelah pemungutan suara yang diadakan tahun 1999 di bawah perjanjian yang ditaja oleh PBB antara Indonesia dan Portugis, kebanyakan penduduk Timor-Timur tidak setuju dengan autonomi yang ditawarkan oleh Indonesia. Timor-Timur menyatakan kemerdekaannya pada tahun 2002 dengan sokongan luar biasa daripada PBB.

(sumber : http://aklahat.wordpress.com/tanah-timor/)

2.2.7 Sejarah Lepasnya Kepulauan Timor Timur Dari Indonesia

Kasus Timor Timur merupakan kisah sedih tentang lepasnya sebuah daerah yang sudah banyak mengorbankan nyawa, biaya, dan perhatian di Indonesia beberapa tahun silam.

Dahulu sebelum bergabung dengan Indonesia di Timor Timur lahir lima partai, yaitu; partai UDT yang menginginkan Timor Timur bergabung dengan portugal, partai ASDT yang berganti nama menjadi FRETILIN menginginkan Timor Timur menjadi Negara merdeka, serta tiga partai lain yang menginginkan Timor Timur bergabung dengan Indonesia yaitu: AITI yang berubah nama menjadi APODETI, KOTA, dan Partido Trabalhista/Partai Buruh.

Kemudian pada 11 September 1975 tiba-tiba UDT mendeklarasikan keinginannya untuk bergabung dengan Indonesia. Dan pada 28 November 1975 atas cetusan FRETILIN, Timor Timur pun merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Timur. Deklarasi tersebut tidak diterima partai lain yang Pro-integrasi, sehingga kelompok Pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30 November 1975 dan meminta dukungan agar Indonesia ambil alih Timor Timur dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan marxis-Komunis. Saat Indonesia mendarat di Timor Timur pada 7 Desember 1975, FRETILIN dan ribuan rakyatnya mengungsi ke pegunungan untuk melawan Indonesia. Pada akhirnya penduduk banyak yang meninggal karena pemboman dari udara oleh Indonesia, kelaparan, penyakit, dan bahkan ada yang karena dibunuh sesama FRETILIN di hutan.

Perbedaan sikap politik antara partai-partai yang ada menimbulkan perang saudara dan

Indonesia terus mengikuti kondisi atas peristiwa tersebut. Adapun tanggapan Indonesia terhadap permintaan kelompok Pro-integrasi yaitu menerima Timor Timur sebagai bagian dari

(11)

Indonesia.Timor Timur pun bergabung dengan Indonesia secara legal/resmi sesuai UU.No7/1976, pada tanggal 17 Juli 1976.

Integrasi “bumi Loro Sae“ ke NKRI tersebut merupakan buah aspirasi masyarakat Timor Timur sendiri melalui deklarasi Balibo. Karena bergabung di Indonesia belakangan, Timor Timur pun bukan bagian utuh dari Indonesia, karena tidak termasuk dalam Indonesia pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pada waktu itu Presiden Habibie menganggap pembiaran integrasi Timor Timur ke Indonesia oleh dunia internasional (terutama Amerika dan sekutunya) disebabkan saat itu terjadi

kekosongan kekuasaan di Timor Timur dan karena khawatir Timor Timur menjadi daerah komunis lewat FRETILIN. Namun setelah Blok Timur/Komunis runtuh, dunia barat mulai mempermasalahkan integrasi Timor Timur tersebut.

Selain desakan referendum oleh PBB dan Portugal serta desakan internasional, sejak awal peralihan Orde Baru ke Reformasi Timor Timur masih terus menjadi beban bagi Indonesia karena gejolak masyarakat disana yang sebagian besar pro referendum sementara tidak sedikit curahan sumber daya untuk Timor Timur yaitu 93% APBD provinsi ini ditanggung oleh Negara yang jauh berbeda dengan bantuan untuk daerah lain.

Alokasi dana dari Indonesia ditujukan untuk pembangunan di Timor Timur yang luasnya 14.609 km². Bantuan itu berupa dana pembangunan daerah (inpres) dan dana sektoral masing-masing berjumlah Rp 350,7 miliar dan Rp 602,4 miliar yang mendorong kemajuan di Timor Timur. Hasilnya kesejahteraan sosial , angka melek huruf, ruas jalan beraspal, hingga bangsal di Rumah Sakit pun terus bertambah. Bahkan saat semakin besar potensi untuk berpisah dengan Indonesia tahun 1999, Timor Timur masih menerima alokasi APBN sebesar Rp 187,3 Miliar untuk pembangunan provinsi, kota, desa, dan jaringan pengaman sosial, serta untuk

menanggulangi kemiskinan. Sehingga Timor Timur menjadi seperti benalu bagi Indonesia bahkan sampai di akhir-akhir masa integrasinya.

Selain dana yang cukup besar dari pemerintah untuk Timor Timur, masalah daerah lain yang ikut ingin merdeka, masalah gerilya politik oleh kelompok Anti-integrasi, dan kritik serta kecaman Negara-negara barat atas pelanggaran HAM di Timor Timur yang terus ditujukan kepada Indonesia, semua itu semejak Timor Timur menjadi provinsi ke-27 di Indonesia. Dan perang saudara selama 3 bulan (September-November 1975) di Timor Timur dan

(12)

dan 183.000 diantaranya disebabkan tentara Indonesia yaitu karena keracunan bahan kimia dari bom. Karena hal tersebut PBB tidak setuju dengan integrasi Timor Timur ke Indonesia.

Ketidaksetujuan PBB juga dikarenakan ada kaum anti-kemerdekaan yang didukung Indonesia melakukan pembantaian balasan secara besar-besaran dimana sekitar 1.400 jiwa tewas dan 300.000 jiwa dipaksa mengungsi ke Timor Barat.

Untuk mengatasi permasalahan di Timor Timur, pemerintah Indonesia menawarkan otonomi diperluas dengan status khusus/otonomi khusus. Namun PBB dan Portugal tetap menolak dan mendesak dengan alasan walau kebijakan itu dibuat, kedepannya Timor Timur tetap meminta referendum. Hal tersebut tentu saja merugikan Indonesia.

Akhirnya jajak pendapat pun dilakukan untuk memberi kebebasan kepada rakyat Timor Timur untuk menerima ataupun menolak tawaran otonomi khusus. Ternyata hasil jajak pendapat

tersebut menunjukkan 78,5% menolak (ingin merdeka) dan 21,5% menerima (masih ingin bergabung dengan Indonesia). Dengan kata lain lebih banyak rakyat Timor Timur yang memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Indonesia. Kenyataan pahit tersebut harus diterima Indonesia karena itu pilihan rakyat Timor Timur sendiri.Dan pada 20 Mei 2002 Timor Timur diakui dunia sebagai Negara merdeka dengan nama Timor Leste/ Republica Democratica de Timor Leste dan mendapat sokongan dana yang luar biasa dari PBB. Dan sejak merdeka, pemerintah Timor Leste berusaha memutus segala hubungan dengan Indonesia seakan Indonesia penjajah dan tidak pernah membantu mereka. Dengan kata lain Timor Timur tidak tahu

berterimakasih atas apa yang pernah dilakukan Indonesia terhadapnya.

Lepasnya Timor Timur menjadi catatan kelam bagi Indonesia karena dipertahankan dengan penuh pengorbanan, dana, dan nyawa. Diperkirakan lebih dari 5.000 pahlawan gugur dalam perang seroja demi mempertahankan provinsi ini.

Permasalahan lepasnya Timor Timur dari Indonesia sempat menjadi kesempatan lawan politik Presiden Habibie (yang saat itu menggantikan Presiden Soeharto) untuk menjatuhkan Presiden Habibie. Lepasnya Timor Timur juga dianggap sebagai ketidakmampuan Pak Habibie dalam mempertahankan Provinsi Timor Timur yang saat itu menjadi bagian dari Indonesia.

Namun, semua sudah jelas bahwa dari sejarahnya kita mengetahui lepasnya Timor Timur tidak lain adalah keinginan masyarakatnya sendiri ditambah desakan dunia internasional. Jadi, Indonesia dan Presiden Indonesia yang menjabat pada waktu itu tidak salah dalam kasus Timor

(13)

Timur, karena Indonesia telah menjaga dan mempertahankan wilayah tersebut sebelumnya. Dan lepasnya Timor Timur adalah memang jalan keluar terbaik pada saat itu.

Pengalaman Indonesia dalam masalah ini menjadi sebuah pelajaran tentang kehilangan suatu wilayah yang pernah dipertahankan. Dan diharapkan jangan sampai ada daerah-daerah lain di Indonesia yang menginginkan kemerdekaan seperti itu lagi. Terlebih daerah lain merupakan bagian utuh Indonesia sejak kemerdekaan dan mempunyai kesamaan nasib di masa lalu, dan bukan merupakan wilayah yang baru bergabung.

(sumber : http://kumsej.blogspot.com/2012/11/sejarah-lepasnya-timor-timur.html ) 2.3 Analisa Kasus

2.3.1 Sinopsis

Sesuai data di atas, tayangan dokumenter akan tersusun mulai dari awal mula penyebab terjadinya operasi seroja, momen momen penting apa sajakah yang pernah terjadi kala itu, akhir dari serbuan tersebut.

2.3.2 Target Audiens

Target audiens yang di tuju adalah remaja hingga dewasa, terutama bagi mereka yang menyukai sejarah. Secara geografi berada di kota besar maupun luar kota besar. Dengan latar perekonomian semua level.

2.3.3 Analisa SWOT

Strength, bisa di katakana belum ada dokumenter animasi yang mengangkat tentang operasi seroja ini, dan tidak semua kalangan tau tentang operasi seroja.

Weakness, banyak orang yang kurang tertarik dengan apa itu sejarah. Padahal sejarah adalah hal penting. Tanpa sejarah kita tidak bisa atau sulit untuk memperbaiki hal hal yang ada di depan nanti

Opportunity, dokumentasi yang di angkat bisa di katakana dokumentasi yang jarang di bahas di permukaan. Apalagi ini adalah operasi yang punya banyak kisah pertempuran di dalamnya. Threat, masyarakat banyak yang menganggap sepele tentang sejarah, dan tidak begitu banyak orang yang tertarik dengan hal hal berbau sejarah.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 4.Data Pengamatan Parameter Rataan N total tanah pada perlakuan TKKS dan jumlah lubang biopori.. Perlakuan Blok Total

<h1 style="font-family: verdana ;"> judul pertama menggunakan h1 </h1> <p style="font-family: arial; color: red; font-size: 20px; "> ini

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola penggunaan antipsikotik dan berbagai kejadiaan efek samping yang terjadi selama terapi pengobatan antipsikotik pada pasien

melalui website pada Internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront yang berisi catalog produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki

Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah akuntan manajemen dibawah tekanan ketaatan dari atasan langsung untuk melanggar kebijakan anggaran perusahaan dan

Novan Ardy Wiyani (2013: 104-105) menyatakan bahwa pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri.

T he marketing s trategy of D aes hfunc tions very well and reac hes thes e vulnerable youngs ters. Many are born and rais ed in our own s oc ieties and they might pos e