• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fee Based Activities pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar. NUR ALIMIN AZIS STIE-YPUP Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Fee Based Activities pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar. NUR ALIMIN AZIS STIE-YPUP Makassar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NUR ALIMIN AZIS STIE-YPUP Makassar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi fee based activities yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31) pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis comparative yaitu analisis yang membandingkan perlakuan akuntansi fee based activities yang dilakukan oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dengan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31).”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar menerapkan kebijakan yang dianggap immaterial atas pengakuan pendapatan yang berkaitan dengan jangka waktu yang diakui selama jangka waktu tersebut sebesar Rp.50.000.000. Dan pendapatan yang besarnya kurang dari Rp.50.000.000 diakui secara penuh pada saat terjadinya transaksi dengan pertimbangan efisiensi.

Pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar, telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan melakukan pengakuan pendapatan menurut jangka waktu telah diakui, sedangkan segala transaksi pendapatan yang tidak berkaitan dengan jangka waktu langsung diakui saat terjadi transaksi.

Kata kunci: fee based activities, PSAK

PENDAHULUAN

Bank adalah lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berperan dalam memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah adanya kepercayaan dari masyarakat. Hal tersebut nampak bahwa dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana.

Bank merupakan sektor yang penting dan berpengaruh dalam dunia usaha. Banyak orang dan organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan atau meminjam dana. Oleh karena itu, bank memainkan peran yang penting dalam memelihara kepercayaan masyarakat terhadap sistem moneter melalui kedekatan hubungannya dengan badan pengatur dan instansi pemerintah. Dalam rangka memelihara kepercayaan masyarakat tersebut, pemerintah banyak mengeluarkan peraturan di bidang perbankan, hal ini dipahami apabila terdapat perhatian yang meluas terhadap kesehatan keuangan bank, terutama yang berkaitan dengan likuiditas dan solvabilitas bank serta tingkat risiko relatif yang melekat pada tipe usaha yang dijalankan oleh bank yang bersangkutan.

Perlakuan akuntansi keuangan perbankan berperan untuk mencatat, dan melaporkan segala transaksi keuangan perbankan yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam mengevaluasi posisi dan kinerja bank dalam pengambilan keputusan bagi

(2)

setiap perusahaan perbankan. Salah satu yang menjadi titik pokok dalam penelitian ini adalah masalah fee based activities.

Salah satu perlakuan akuntansi yang menjadi titik pokok adalah yang berkaitan dengan kegiatan perbankan berbasis imbalan (fee based activities), dimana fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa Bank Mega dalam melakukan perlakuan akuntansi berbasis imbalan belum melakukan pemisahan pengakuan pendapatan dan beban menurut jangka waktu yang diakui dengan yang tidak berkaitan dengan jangka waktu yang diakui saat terjadinya dalam periode yang bersangkutan. Sedangkan menurut PSAK No. 31 paragraf 73 bahwa pendapatan dan beban yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut. Pendapatan dan beban yang tidak berkaitan dengan jangka waktu diakui pada saat terjadinya transaksi dalam periode yang bersangkutan.

Di samping keuntungan utama dari kegiatan pokok perbankan yaitu dari selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman (spread based) maka pihak perbankan juga dapat memperoleh keuntungan lainnya yaitu dari transaksi yang diberikannya dalam jasa-jasa bank lainnya. Keuntungan dari transaksi dalam jasa-jasa bank ini disebut fee based (Kasmir, 2008 : 5).

PSAK (2007, No. 31.6) mengemukakan bahwa: “Fee based activities merupakan pendapatan dan beban yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu tersebut. Pendapatan dan beban yang tidak berkaitan dengan jangka waktu diakui pada saat terjadinya transaksi dalam periode yang bersangkutan.”

Kegiatan perbankan yang tidak berhubungan dengan kredit terdiri atas kegiatan yang berkaitan dengan jangka waktu dan tidak berkaitan dengan jangka waktu. Pendapatan dan beban yang berkaitan dengan jangka waktu, antara lain, ialah komisi dan provisi dari kegiatan yang tidak berkatian dengan perkreditan. Sementara itu pendapatan dan beban yang tidak berkaitan dengan jangka waktu, antara lain, ialah transaksi pengiriman uang, pembukaan L/C, penjualan cek perjalanan (traveler cheque), anjungan tunai mandiri (ATM), dan penerbitan wesel bank (bank draft).

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:”Apakah perlakuan akuntansi fee based activities yang dilakukan oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31).”

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi fee based activities pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar.

METODE PENELITIAN

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:” Analisis comparative yaitu suatu analisis yang membandingkan perlakuan akuntansi fee based activities yang dilakukan oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dengan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31).”

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sumber-sumber Fee Based Activities

Akuntansi keuangan perbankan berperan sebagai alat untuk menyajikan laporan keuangan perbankan. Namun dalam penyajian laporan keuangan perbankan, maka perlu

(3)

ditunjang oleh adanya penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Oleh karena itulah dengan pentingnya peranan laporan keuangan bagi setiap perusahaan perbankan, maka salah satu pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah masalah Fee Based Activities. Fee Based Activities adalah kegiatan perbankan yang berkaitan dengan imbalan.

Adapun sumber-sumber imbalan yang diperoleh pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar dari kegiatan perbankan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendapatan imbalan dari kegiatan bank

Adapun yang termasuk pendapatan perbankan adalah sebagai berikut: a. Pendapatan provisi kredit

b. Pendapatan provisi bank garansi c. Pendapatan komisi ekspor impor d. Pendapatan komisi asuransi e. Pendapatan komisi jasa (notaries) f. Pendapatan komisi jasa pembayaran g. Pendapatan denda aktiva produktif h. Pendapatan iuran tahun visa card i. Pendapatan denda visa card j. Pendapatan transaksi visa card k. Pendapatan transaksi valas 2. Pendapatan Jasa Perbankan

a. Pendapatan Jasa Transfer

 Pendapatan Jasa ku ke Bank Lain (DN & LN)  Pendapatan Jasa Moneygram

 Pendapatan Jasa KU ke Bank Lain (DN) EX USD b. Pendapatan Jasa Inkaso

 Pendapatan Jasa Inkaso (DN)  Pendapatan Jasa Inkaso (LN)

 Pendapatan Jasa Inkaso ke (LN) Ex USD c. Pendapatan ATM dan Mobile Banking

 Pendapatan ATM TRX ATM Bersama Aquirer  Pendapatan ATM Transf ATM Bersama  Pendapatan ATM TRX ATM Prima Aquirer d. Pendapatan Transaksi Devisa lainnya

 Pendapatan Jasa TRX Devisa Lainnya e. Pendapatan Penutupan Rekening

 Pendapatan Administrasi Penutupan Giro  Pendapatan Administrasi Penutupan Tabungan  Pendapatan Administrasi Penutupan Giro EX USD f. Pendapatan Penalty

 Pendapatan Penalty Kredit Diberikan  Pendapatan Penalty Tab. Mega Rencana g. Pendapatan Jasa Pembayaran

 Pendapatan Jasa Pembayaran PLN  Pendapatan Jasa Pembyaran Telkom  Pendapatan Pembayaran BP Off Line h. Pendapatan Administrasi Rekening

(4)

 Pendapatan Administrasi Rekening Giro  Pendapatan Administrasi Rekening Tabungan  Pendapatan Lainnya Adm Rekening

 Pendapatan Administrasi Tolakan Warkat Kliring  Pendapatan Administrasi Tarikan Warkat Kliring  Pendapatan Administrasi Lainnya EX EUR  Pendapatan Administrasi Lainnya EX USD i. Pendapatan Admnistrasi Kredit

 Pendapatan Adm Kredit Baru

 Pendapatan Adm Kredit Perpanjangan j. Pendapatan Administrasi Lainnya

 Pendapatan Administrasi Bank Garansi

 Pendapatan Administrasi Safe Deposit Box (SDB)  Pendapatan Administrasi Kliring

 Pendapatan Administrasi Buku Cek/BG  Pendapatan Administrasi Referensi Bank  Pendapatan Administrasi Telex

 Pendapatan Administrasi Srt Berharga ORI k. Pendapatan Operasional Bunga Rak

 Pendapatan BNG Rak Dana Reguler  Pendapatan BNG Rak Kompensasi l. Pendapatan Non Operasional Lainnya

 Pendapatan Non OPRS Lain-lainnya m. Pendapatan Non Operasional Denda

 Pendapatan Non OPRS Denda lainnya

B. Saat Pengakuan dan Pencatatan Fee Based Activities

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pengelolaan aktivitas jasa perbankan khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar adalah pendapatan, sebab tanpa pendapatan yang diperoleh, maka akan mengakibatkan perusahaan perbankan tidak akan dapat membiayai setiap aktivitas yang berkaitan dengan perbankan. Pentingnya peranan pendapatan bagi setiap usaha bank, maka perlu dilakukan pengakuan pendapatan yang diterima dari kegiatan perbankan.

Salah satu jenis pendapatan yang menjadi titik pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah imbalan yang diterima dari kegiatan perbankan (fee based activities). Dalam melaksanakan pengakuan pendapatan yang berkaitan dengan imbalan (fee based activities), khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar mengakui pendapatan yang berkaitan dengan jangka waktu yang diakui selama jangka waktu tersebut dan tidak berkaitan dengan jangka waktu. Oleh karena itulah dapat disajikan saat pengakuan pendapatan/imbalan dari aktivitas perbankan pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pengakuan Pendapatan/Imbalan yang berkaitan dengan jangka waktu

Jenis-jenis pendapatan/imbalan yang diterima oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar yang berkaitan dengan jangka waktu adalah komisi, provisi dan sewa. Oleh karena itulah dapat disajikan saat pengakuan dan pencatatan pendapatan provisi, komisi dan sewa yang diterima oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dalam menjalankan aktivitas perbankan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

(5)

a. Provisi

Provisi merupakan jenis pendapatan/imbalan yang diterima dari aktivitas perbankan dan berkaitan dengan jangka waktu. Misalnya, PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar melakukan pencairan kredit kepemilikan rumah (KPR) kepada Tn X sebanyak Rp.200.000.000 dengan provisi 1% bunga 12% serta jangka waktu 15 thn. Selanjutnya provisi yang diterima oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar adalah sebesar Rp.2.000.000 Oleh karena itu jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar saat mengakui pendapatan provisi yaitu :

Dr. Rekening nasabah Rp.2.000.000

Cr. Pendapatan provisi Rp.2.000.000

b. Komisi

Pendapatan komisi yang diterima oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar adalah berkaitan dengan premi asuransi dan biaya notaris yang dibebankan kepada nasabah. Misalnya, PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar menerima komisi asuransi sebesar Rp.3.600.000, dan komisi notaris sebesar Rp.200.000 maka jurnal yang dibuat adalah:

Dr. Rekening nasabah Rp.3.800.000

Cr. Pendapatan komisi asuransi Rp.3.600.000 Cr. Pendapatan komisi notaris Rp. 200.000

Berikut ini adalah jurnal yang terjadi saat pencairan kredit dan pemungutan biaya-biaya yang terjadi:

Saat Pencairan Kredit KPR,

Dr. Rekening Pinjaman Mubaraq Rp.200.000.000,-

Cr. Rekening Simpanan Mubaraq Rp.200.000.000,- Saat pemungutan biaya-biaya yang terjadi,

Dr. Rekening Simpanan Mubaraq Rp.15.500.000,-

Cr. Pendapatan Provisi KPR Rp.2.000.000,- Cr. Pendapatan Administrasi KPR Rp. 500.000,- Cr. Giro/Tabungan Pihak Asuransi Rp.8.400.000,- Cr. Pendapatan Komisi Asuransi Rp.3.600.000,- Cr. Giro/Tabungan Pihak Notaris Rp. 800.000,- Cr. Pendapatan Komisi Notaris Rp. 200.000,-

Berikut ini adalah jurnal yang terjadi pada saat pancairan kredit dan pemungutan biaya-biaya dengan nominal kredit Rp.5.000.000.000 dan jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Pada tanggal 1 juli 200A, PT Bank Mega Tbk, Cabang Makassar mencairkan kredit kepada PT ABC dengan nominal kredit sebesar Rp 5.000.000.000 dengan syarat:

Jangka waktu 5 tahun

Provisi 1 % Rp.50.000.000

Biaya asuransi Rp.70.000.000 ( komisi 30% )

Biaya notaris Rp. 1.000.000 ( komisi 20% )

Maka jurnal saat pencairan kredit dan pemungutan biaya-biaya yang terjadi: Saat Pencairan Kredit KI,

Dr. Rekening Pinjaman PT ABC Rp.5.000.000.000,-

Cr. Rekening Simpanan PT ABC Rp.5.000.000.000,- Saat pemungutan biaya-biaya yang terjadi,

Dr. Rekening Simpanan PT ABC Rp. 121.500.000,-

(6)

Cr. Pend. Administrasi KI Rp. 500.000,- Cr. Giro/Tabungan Pihak Asuransi Rp.49.000.000,- Cr. Pendapatan Komisi Asuransi Rp.21.000.000,- Cr. Giro/Tabungan Pihak Notaris Rp. 800.000,- Cr. Pendapatan Komisi Notaris Rp. 200.000,-

Kemudian pendapatan provisi setiap di amortisasi bulan dengan perhitungan total pendapatan provisi diterima dimuka dibagi dengan jumlah bulan. Maka hasilnya sebesar Rp 833.333,33.

Jurnal penyesuaian tanggal 31 Agst 200A

Dr. Pendapatan Provisi KI diterima dimuka Rp.833.333,33

Cr. Pendapata Provisi KI Rp.833.333,33.

Demikian jurnal yang harus dibuat setiap akhir bulan untuk mengamortisasi pendapatan provisi.

c. Sewa

Pendapatan sewa yang diterima oleh PT. Bank Mega Tbk. Cabang Makassar adalah pendapatan yang berkaitan dengan Safe Deposit Box (SDB). Jangka waktu dan tarif penyewahan telah ditentukan oleh pihak PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar yaitu per tahun dengan tarif yang sesuai dengan ukuran SDB dan bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Misalnya Tanggal 1 Juli 2010 PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar menerima permohonan seorang nasabah bernama Tn. B untuk menyimpan barang berharga dan surat berharga miliknya. Untuk itu Tn. B menyerahkan setoran jaminan sebesar Rp.500.000,- secara tunai dan membayar biaya sewa SDB ukuran Large sebesar Rp.450.000,- dan Rp.45.000,- untuk pembayaran PPN, jangka waktu sewa setahun kedepan dengan pembayaran pendebitan rekening giro Tn. B. Masa sewa akan jatuh tempo pada 30 Juni 2011, maka jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar adalah:

Tanggal 1 Juli 2010

Dr. K a s Rp. 500.000

Dr. Rek Giro Bella Rp. 495.000

Cr. Pendapatan Sewa SDB Rp. 450.000

Cr. Titipan PPN Keluaran Rp. 45.000

Cr. Setoran Jaminan SDB Rp. 500.000

Setoran jaminan SDB merupakan jaminan terhadap kunci SDB yang dipegang oleh penyewa selama jangka waktu sewa. Bila pada akhir periode sewa ternyata kunci yang dipegang Bella hilang maka setoran jaminan tidak dikembalikan namun menjadi hak bank sebagai penganti kunci yang hilang. dengan jurnal:

Dr. Setoran Jaminan SDB Rp. 500.000

Cr. Inventaris Barang Terdaftar Rp. 500.000

Sedangkan PPN atas sewa SDB tersebut akan dilimpahkan setiap awal bulan ke kantor pusat guna kepentingan pelaporan PPN PT. Bank Mega, Tbk karena untuk pelaporan PPN PT. Bank Mega, Tbk menggunakan pemusatan PPN.

Dalam pengakuan terhadap pendapatan/imbalan yang diterima dari aktivitas perbankan yang berkaitan dengan jangka waktu. PT. Bank Mega, Tbk membuat kebijakan mengenai pengakuan pendapatan yang berkaitan dengan jangka waktu. Kebijakan tersebut adalah penentuan besaran pendapatan yang akan diakui selama jangka waktu yaitu sebesar

(7)

Rp.50.000.000.- Dengan demikian, untuk kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun dengan nominal yang lebih dari Rp.5.000.000.000,- seperti Kredit Investasi maka pengakuan pendapatan provisi dilakukan berdasarkan jangka waktunya dengan cara amortisasi. Akan tetapi untuk kredit dengan jangka waktu 1 tahun dan nominal dibawah Rp.5.000.000.000 seperti untuk Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumtif, maka PT. Bank Mega Tbk. melakukan pengakuan pendapatan secara penuh pada saat pencairan kredit. Hal ini dilakukan selain jangka waktunya yang singkat juga dengan pertimbangan efisiensi waktu dan efisiensi biaya serta nilai material (immaterial items). Khususnya untuk menekan biaya overhead seperti biaya voucher, biaya kertas, biaya pita printer, biaya listrik dan lain-lain, karena pelaksanaan amortisasi di lakukan secara manual.

2) Pengakuan Pendapatan / Imbalan yang tidak berkaitan dengan jangka waktu Jenis pendapatan/imbalan yang diterima dan tidak berkaitan dengan jangka waktu, khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar adalah meliputi:

a. Pendapatan pembukaan Surat Kredit Dalam Negeri (SKBDN) b. Pendapatan Jasa Transfer

c. Pendapatan ATM dan Mobile Banking. d. Pendapatan Penutupan Rekening e. Pendapatan Penalty

f. Pendapatan Jasa Pembayaran g. Pendapatan Administrasi Rekening h. Pendapatan Administrasi Lainnya i. Pendapatan Admnistrasi Kredit

Oleh karena itulah dapat disajikan cara pencatatan atas penerimaan pendapatan/imbalan dari masing-masing transaksi dalam aktivitas perbankan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pendapatan atas pembukaan Surat Kredit Dalam Negeri (SKBDN)

Pendapatan/imbalan atas pembukaan SKBDN berupa komisi sebesar 0,25% atau minimal Rp.500.000, sehingga jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar yaitu sebagai berikut:

Dr.Rekening nasabah Rp. XXX

Cr. Pendapatan pembukaan SKBDN Rp. XXX b. Pendapatan Jasa Transfer

Pendapatan jasa Transfer/Kiriman Uang (KU) khususnya pada PT Bank Mega Tbk Cab. Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

- Pendapatan Jasa KU ke Bank Lain (DN & LN) - Pendapatan Jasa Moneygram

- Pendapatan Jasa KU ke Bank Lain (DN) EX USD

PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar menyediakan jasa transfer atau kiriman uang dalam beberapa mata uang antar bank. Jasa ini dapat di manfaatkan oleh nasabah yang suda mempunyai rekening di PT. Bank Mega, Tbk maupun calon nasabah yang belum mempunyai rekening di PT. Bank Mega Tbk. Dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar saat terjadi transaksi adalah:

Dr. Kas / Rek. Nasabah. Rp. XXX

Cr. Rekening PT. Bank Mega, Tbk di BI Rp. XXX Cr. Pendapatan Jasa Transfer Rp. XXX

(8)

c. Pendapatan ATM dan Mobile Banking

Pendapatan jasa ATM dan Mobile Banking khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk Cab. Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan ATM TRX ATM Bersama Aquirer  Pendapatan ATM TRX ATM Prima Aquirer

Pendapatan ATM adalah pendapatan yang didapat atas pengoperasian mesin ATM yang telah ikut dalam jaringan ATM Bersama atau ATM Prima. Dimana semua kartu ATM yang diterbitkan oleh Bank yang telah terdaftar dalam jaringan ATM bersama atau ATM prima, dapat menggunakan mesin ATM Bank mana saja yang berlogo ATM bersama atau ATM Prima. PT. Bank Mega Tbk. Cabang Makassar juga terdaftar sebagai anggota jaringan ATM yang dimaksud, dan mempunyai beberapa mesin ATM yang diletakan di setiap kantor Bank Mega, juga dibeberapa tempat umum seperti Mall dll. Oleh sebab itu PT. Bank Mega Tbk Cabang Makassar, memperoleh pendapatan dari mesin ATM tersebut. dan pada saat terjadi transaksi, mesin secara otomatis akan mendebet

rekening nasabah yang melakukan transaksi kemudian dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega Cabang Makassar adalah:

Dr. Rek PT.Bank Mega, Tbk di BI Rp. XXX

Cr. Pendapatan ATM Rp. XXX

d. Pendapatan Penutupan Rekening

Pendapatan penutupan rekening khususnya pada PT Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan Admnistrasi Penutupan Giro  Pendapatan Admnistrasi Penutupan Tabungan

PT. Bank Mega, Tbk menerapkan beberapa kebijakan diantaranya adalah Setiap nasabah yang akan menutup rekening baik rekening giro maupun rekening tabungan, akan dikenakan biaya penutupan rekening. Dan biaya tersebut merupakan pendapatan bagi Bank. Maka jurnal yang akan dibuat oleh bank mega cabang Makassar adalah:

Dr. Rek. Nasabah giro/tabungan Rp. XXX

Cr. Pendapatan penutupan rekening Rp. XXX e. Pendapatan Penalty

Pendapatan penalty khususnya pada PT Bank Mega Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan Penalty Kredit Diberikan  Pendapatan Penalty Tab. Mega Rencana

Penalty oleh PT. Bank Mega, Tbk dikenakan kepada nasabah yang melakukan penarikan atau pembayaran yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disyaratkan dalam perjanjian awal. Dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar adalah:

Dr. Rek. Tabungan Nasabah Rp. XXX

Cr. Pendapatan Penalty Rp. XXX

f. Pendapatan Jasa Pembayaran

Pendapatan jasa pembayaran khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

(9)

 Pendapatan Jasa Pembayaran Telkom  Pendapatan Jasa Pembayaran PLN  Pendapatan Jasa Pembayaran Gaji

Jasa Pembayaran diberikan oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar kepada perusahaan atau organisasi yang memerlukan jasa pembayaran. Untuk mendapatkan jasa pembayaran maka perusahaan/organisasi sebagai pemohon, akan membuat perjanjian dengan PT Bank Mega Tbk Cabang Makassar. Kemudian oleh PT. Bank Mega, Tbk membebankan biaya atas jasa yang diberikan kepada pihak pemohon. Dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar pada saat terjadinya transaksi adalah:

Dr. Rek Tab / Giro Perusahaan Rp. XXX

Cr. Pendapatan Jasa Pembayaran Rp. XXX g. Pendapatan Administrasi Rekening

Pendapatan jasa administrasi rekening khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan Administrasi Rekening Giro  Pendapatan Administrasi Rekening Tabungan  Pendapatan Lainnya Administrasi Rekening  Pendapatan Administrasi Tolakan Warkat Kliring  Pendapatan Administrasi Tarikan Warkat Kliring

Biaya Administrasi rekening dibebankan ke seluruh nasabah yang memiliki rekening tabungan dan giro setiap bulan dan kepada nasabah yang melakukan transaksi dibawah saldo yang telah ditentukan oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar. Maka jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar pada tanggal pendebetan biaya administrasi tabungan atau giro, dan terjadinya transaksi dibawah saldo minimum adalah:

Dr. Rek. Tabungan / Giro Nasabah Rp. XXX

Cr. Pendapatan Administrasi Rekening Rp. XXX h. Pendapatan Administrasi Lainnya

Pendapatan jasa administrasi lainya khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan Administrasi Bank Garansi  Pendapatan Administrasi Kliring  Pendapatan Administrasi Buku Cek/BG  Pendapatan Administrasi Referensi Bank

Berdasarkan jenis pendapatan administrasi lainya, maka dapat diuraikan cara pencatatan pendapatan administrasi lainya. Untuk administrasi Bank Garansi, Referensi Bank dan Kliring, pencatatan dan pengakuan dilakukan pada saat terjadi transaksi, dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar adalah:

Dr. Kas / Rek. Tab. Nasabah Rp. XXX

Cr. Pendapatan Administrasi Lainya Rp. XXX

Dan untuk administrasi buku Cek dan BG akan di lakukan pencatatan pada saat buku Cek atau BG yang diminta oleh nasabah pemilik tabungan Giro telah diaktifkan oleh Head CS. Dan jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar adalah:

(10)

Cr. Persediaan Warkat Baku Rp. XXX Cr. Pendapatan Administrasi Lainya Rp. XXX i. Pendapatan Admnistrasi Kredit

Pendapatan jasa administrasi kredit khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dapat diuraikan sebagai berikut:

 Pendapatan Administrasi Kredit Baru

 Pendapatan Administrasi Kredit Perpanjangan

Pendapatan Adm Kredit terjadi pada saat kredit baru maupun perpanjangan telah disetujui dan dicairkan ke rekening pemohon. Maka jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar pada saat yang bersamaan adalah:

Dr. Rek. Tabungan Nasabah Rp. XXX

Cr. Pendapatan Administrasi Kredit Rp. XXX

C. Perbandingan Pengakuan Pendapatan Fee Based Activities menurut PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK No. 31)

Masalah pendapatan/imbalan berhubungan dengan arus masuk bruto ekonomi yang timbul dari aktivitas normal dan usaha bank selama suatu periode yang dapat berpengaruh dengan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari penanaman modal, oleh karena itulah untuk menunjang pengakuan pendapatan fee based activities, maka perlunya dilakukan analisis pengakuan pendapatan.

Perbandingan pengakuan pendapatan menurut perusahaan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31) yaitu:

1. Dalam pengakuan pendapatan Fee Based Activities menurut PSAK No. 31, menunjukkan bahwa pendapatan dan beban yang berkaitan dengan jangka waktu diakui selama jangka waktu. Pendapatan dan beban yang tidak berkaitan dengan jangka waktu diakui pada saat terjadi transaksi.

2. Pelaksanaan pengakuan pendapatan atas Fee Based Activities khususnya pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar telah sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK No. 31). Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pengakuan pendapatan/imbalan yang diterima, nampak bahwa PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar saat mengakui pendapatan telah mengakui yang berkaitan dengan jangka waktu dan pendapatan yang tidak berkaitan dengan jangka waktu saat terjadi transaksi.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengakuan pendapatan Fee Based Activities pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar, maka penulis akan menarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil analisis yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank Mega, Tbk Cabang Makassar menerapkan kebijakan yang dianggap immaterial atas pengakuan pendapatan yang berkaitan dengan jangka waktu yang diakui selama jangka waktu tersebut sebesar Rp.50.000.000. Dan pendapatan yang besarnya kurang dari Rp.50.000.000 diakui secara penuh pada saat terjadinya transaksi dengan pertimbangan efisiensi.

(11)

2. Pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar, telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan melakukan pengakuan pendapatan menurut jangka waktu telah diakui, sedangkan segala transaksi pendapatan yang tidak berkaitan dengan jangka waktu langsung diakui saat terjadi transaksi.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah:

”Sebaiknya pihak manajemen lebih meningkatkan perhatian atas pengakuan pendapatan/imbalan dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Makassar.”

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Undang-Undang Perbankan, 1998, Cetakan Kedua, Penerbit : Sinar Grafika, Jakarta

Arthesa, Ade dan Edia Handiman, 2006, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Cetakan Pertama, Penerbit : PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman, 2007, Manajemen Perbankan, Cetakan Keenam, Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hasibuan, Malayu, SP., 2008, Dasar-dasar Perbankan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Penerbit : PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007, Penerbit : Salemba Empat, Jakara.

Kasmir, 2008, Manajemen Perbankan, Cetakan Kedua, Penerbit: PT. RajaGrafindo, Jakarta.

---, 2008, Dasar-dasar Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Penerbit: PT. RajaGrafindo, Jakarta.

Mardiasmo, 2008, Akuntansi Keuangan Dasar, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Muqodim, 2005, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.

Sadeli, Lili, M dan Bedjo Siswanto 2001, Akuntansi Manajemen dan Pemecahan Soal, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.

Suyatno, Thomas, dkk, 2001, Kelembagaan Perbankan, Cetakan Kesebelas, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Taswan, 2003, Akuntansi Perbankan, Edisi Revisi, Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Yadiati, Wiwin, 2007, Teori Akuntansi , Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit : Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kebisingan yang berasal dari dalam site, yaitu kebisingan yang disebabkan oleh kegiatan reparasi, modifikasi, test drive, game dan cuci sepeda motor. Sedangkan kebisingan yang

Anak sebagai generasi penerus bangsa, harus dilindungi dari kecil sampai dewasa. Jika anak sejak kecil sudah berada di dalam lingkungan kejahatan, anak itu pasti menjadi

Pada kesempatan yang ini · pula kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para anggota Dewan yang terhormat yang telah ·

Argi dago beraz, Senet jokoak izan duen bilakaera erlijiora bideratuta egon dela eta hori aitzaki, Inperio Berrian jokoaren bi bertsio existitzen zirela azpimarratzekoa da: Bata,

pasal yang memberikan hak dan pasal-pasal yang mengatur tata cara pengajuan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh Parpol sebagai bertentangan dengan UUD

Ibu Ipop Sjarifah, Dra., M.Si, selaku Ketua Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku pembimbing II yang telah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 74 Tahun 2015 tentang Penerimaan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Keuntungan (kerugian) dari