• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) SOP Pada Kelahiran Spontan, SC Dan Bayi Kembar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inisiasi Menyusui Dini (IMD) SOP Pada Kelahiran Spontan, SC Dan Bayi Kembar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SOP INISIASI MENYUSU DINI PADA PARTUS SPONTAN

1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin. ( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)

2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi

3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat

4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi

5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.

6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum Menyusu

7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya1 jam

(UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

(2)

8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi

9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K

10. RAWAT GABUNG BAYI:

Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003) Berikan ASI

saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

(3)

SOP INISIASI MENYUSU DINI PADA OPERASI CAESAR

1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar

operasi atau dikamar pemulihan.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI

Revised, 2006)

2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat

3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu

4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi

5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri

6. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK selama SATU JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO:

BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, Klaus and Kennel 2001; American College of

OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi

(4)

8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.

Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya

9. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih

10. RAWAT GABUNG:

Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

(5)

SOP INISIASI MENYUSU DINI PADA GEMELLI

1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.( ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)

2. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat

3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi

4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.

5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah

6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat

7. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi

MELEKAT pada KULIT ibu.

Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi

(6)

8. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama

PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam

(UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

9. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit melekat pada kulit

10. RAWAT GABUNG BAYI :

Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)

Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng

(7)

CEKLIST INISIASI MENYUSU DINI

Nama Ibu : ...……… Tanggal dan Jam Bayi Lahir : ...………..

Macam Partus;

Vagina : Normal…. Vacum……. Forceps …..

SC dg spinal/ epidural SC dg anastesi umum

Episiotomi :……. Penggunakan obat2an lain :……….

Kontak Kulit dengan Kulit : ya / tidak

Waktu Mulai:……….. Waktu Mengachiri:....…… Lama Kontak:…...…...

Alasan Mengachiri kontak kulit ke kulit:………... ….………...……… Saat bayi menyusu pertama kali: ...……...…. Tanggal dan jam menolong menyusui kedua: …...………

Catatan : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(8)

KONTAK KULIT DENGAN KULIT SEGERA SETELAH LAHIR SELAMA SETIDAKNYA 1 JAM (IMD)

Menurunkan angka mortalitas bayi

Mempertahankan suhu bayi tetap hangat

Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernafasan dan detak jantung bayi

Kolonisasi bakteri “baik”di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal yang menjaga bayi

Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stres dan tenaga yang dipakai bayi

Memungkinkan bayi menemukan sendiri payudara dan melekat sehingga lebih jarang menemukan kesukaran menyusui

Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu,ayah dan bayinya

BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA MELAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI

( ttd)

(9)

KEPUSTAKAAN

1. Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee: Protocol #5: Peripartum breastfeeding

management for the healthy mother and Infant at term. Ritrieved May 2007.

2. American College of Obstretics and Gynecology : Breastfeeding Maternal and Infant aspects.

Special report from ACOG Clin Rev, 12 ( supp), 1s – 16s ( 2007)

3. Care : Empat Belas Bahaya Pemberian Susu Formula, Care Banda Aceh 2006

4. Edmond K et all . Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal Mortality. Paediatrics 117: 380-386; 2006

5. Gupta Arun : Breastfeeding :The 1st Hour Save ONE Million Babies. Gold 07 Global online Lactation Discussion June 2007, WBW 2007

6. HSP USAID leaflet : Kesehatan Bayi Baru Lahir, Kesehatan Anak; 2007

7. Jones at al :Child Survival II: How many child deaths can we prevent this year ? The Lancet 362: 65-71, 2003

8. Klaus Marshall : Mother and Infant : Early Emotional Ties . Paediatrics. 102 : 1244 -1998

9. Kroeger & Smith : Impact of birthing practices on breastfeeding. Protecting the mother and baby

continuum. Boston Jones and Bartlett ( 2004)

10. Linghard R : Delivery self attachment, The Lancet 336: 1105 – 07. 1990 11. Roesli U : Inisiasi Menyusu Dini Pustaka Bunda , Jakarta 2008 12. Roesli U : Video dan foto koleksi pribadi 2007

13. Robert et al :How 9,7 million under 5 children die in 42 countries. The Lancet 361: 2226-34 . 2003 14. UNICEF dan WHO: Baby-Friendly Hospital Initiative : Revised, Updated and Expanded for Integrated

Care. Section 3 Breastfeeding Promotion and support in a baby-friendly hospital. A 20 hours course for maternity staff. Unicef , WHO 2006

15. UNICEF India: BREAST CRAWL Initiation of breastfeeding by breast crawl. UNICEF India 2007 16. WABA : Breasrfeeding :the 1st Hour Save One Million babies .Action Folder World Breastfeeding

Week 2007

17. WHO Collaborative Study Team. Effect of breastfeeding on infant and child mortality due to infectious

disease in less developed countries a pooled analysis. The Lancet 355: 415-5: 2000

18. WHO, UNICEF, UNFPA : Integrated Management of Pregnancy and Childbirth: Pregnancy,

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan hubungan yang dapat dilihat dengan besarnya HR dan kesintasan pada kelompok jenis kemoterapi menguatkan dugaan adanya hubungan sebab akibat antara jenis kemoterapi

[r]

SSL mengimplementasikan kriptografi kunci public dengan menggunakan algoritma RSA dan sertifikat digital untuk mengotentikasi server di dalam transaksi san untuk melindungi

Pada kondisi aktual dan optimal, secara bersama-sama peubah masukan tidak tetap (be- nih ikan kerapu, pakan ikan, tenaga kerja manu- sia) dan peubah masukan tetap (luas areal dan

Sedikitnya jumlah mahasiswa yang mengikuti organisasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah kuota yang terbatas, misalnya pengurus SEMA yang hanya

(4) Bagan struktur organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Pendaftaran Ujian Profesi Advokat (UPA) Online 2021 Periode 4 dibuka untuk seluruh Lulusan S1 Hukum yang telah menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPI2-JM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan