• Tidak ada hasil yang ditemukan

kondom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kondom"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah

Mata Kuliah : P: Pelayanelayanan Kean Keluluarga arga BerencanaBerencana Topik

Topik :: KontraseKontrasepsi Kopsi Kondomndom

Sub Topik Sub Topik ::

1.

1. Definisi Definisi dari kondari kondomdom 2.

2. JenJenis Konis Kondom dom PriaPria 3.

3. KelebiKelebihan han dan keldan kelemahan emahan pemakaipemakaian an kondom sebagai alat kontkondom sebagai alat kontrasepsirasepsi.. 4.

4. Efek samping Efek samping pemakaipemakaian an kondom.kondom. 5.

5. IIndikasi dan konndikasi dan kontra tra indikasindikasi pemakaii pemakaian an kondom.kondom. 6.

6. UnUntuk tuk mengetahui cara penggunaan mengetahui cara penggunaan dan pemasadan pemasangan ngan kondom.kondom. Waktu

Waktu : 15 menit: 15 menit Dosen

Dosen : : DiDini ni Puji Puji Astriani RAstriani R

OBJEKTIF PE

OBJEKTIF PERILAKU SISWRILAKU SISWAA

Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : a.

a. MenyMenyebutkan ebutkan pengertian kontrpengertian kontrasepsasepsi dai dan jn jenis-jenis kondom dengan tenis-jenis kondom dengan tepat daepat dan benn benar sesuaiar sesuai denga

dengan hn hand out..and out.. b.

b. MenjMenjelaskan cara kerja kontelaskan cara kerja kontrasepsi rasepsi kondom dengan kondom dengan tepat dan benartepat dan benar.. c.

c. MenjMenjelaskan keunelaskan keuntutungan dan keterbatasan kontrasepsi ngan dan keterbatasan kontrasepsi kondom dengan tepat dakondom dengan tepat dan benarn benar..

REFERENSI REFERENSI

1.

1. YYununiiiico. 2009co. 2009. . “10 T“10 Types of ypes of CoCondoms”, hndoms”, http://wwwttp://www.nikonews.co.nikonews.co.cc/20.cc/2009/109/12/102/10-types-of- -types-of-condoms.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Saifuddin, BA. 2008.

condoms.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010. Saifuddin, BA. 2008. Buku PanduanBuku Panduan Praktis

(2)

2.

2. Hartanto, Hartanto, HH.. Keluarga BerencKeluarga Berencana & ana & Kontrasepsi Kontrasepsi . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar  Harapan, 2004 ; Hal.

Harapan, 2004 ; Hal.179 – 179 – 193.193. 3.

3. Manuaba, Manuaba, II.B.G..B.G. Ilmu KebIlmu Kebididanan, Penanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Beryakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk encana untuk  Pen

Pendiddidikan ikan BidBidanan.. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440. 4.

4. SpSperoff, L. & eroff, L. & DaDarneyrney, , PP..Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 ..Jakarta : Penerbit BukuJakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan mmerupakan menghenghindari aindari atau mtau mencegah terjencegah terjadiadinynya kehamilan sebagai a kehamilan sebagai akibakibatat pertemuan an

pertemuan antara sel tara sel telutelur yanr yang matang dg matang dan sel spean sel sperma (Derma (Depkes pkes RIRI, 1999, 1999). Upaya tersebut dapat). Upaya tersebut dapat bersifat se

bersifat sementmentara dan dapaara dan dapat pult pula bersia bersifat permanenfat permanen. Kontrasepsi a. Kontrasepsi atau antau antikonsepsi tikonsepsi adalahadalah mencegah terj

mencegah terjadiadinynya konsepsi a konsepsi dengan memakai dengan memakai cara, alat atau obcara, alat atau obat-obatan. Pengaturat-obatan. Pengaturan kelahiranan kelahiran (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau merencan

merencanakan jumakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kolah dan jarak kehamilan dengan memakai kontntrasepsi rasepsi (Kusmarjadi, 200(Kusmarjadi, 2008).8). Salah satu cara ko

Salah satu cara kontntrasepsi rasepsi yyang cukuang cukup efekp efektif apatif apabila bila dilakukan dengan benar ydilakukan dengan benar yaitu denganaitu dengan pemakai

pemakaian kondom. Kondom meruan kondom. Kondom merupakan cara kontrasepsi pakan cara kontrasepsi metode tradimetode tradisional dan cara kerjanysional dan cara kerjanyaa yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua

yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua mengen

mengenai ai kondom dikondom ditemutemukan di kan di Mesir Mesir sejak lebisejak lebih dari 3h dari 3000 000 tahutahun yn yang laluang lalu. T. Tetapi etapi sangat sulitsangat sulit un

untutuk mendapat gk mendapat gambaran bagaambaran bagaimana bentuimana bentuk kondom pk kondom pada ada masa Mesimasa Mesir kunr kuno tersebut.o tersebut.

Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan upacara keag

upacara keagamaan. Beberapamaan. Beberapa waktu a waktu kemudian orang Romawkemudian orang Romawi membuat kondom dari jarii membuat kondom dari jaringanngan otot tentara korban pepe

otot tentara korban peperangan (Lurangan (Lubis, bis, 20082008). Kondom yang tertu). Kondom yang tertua dia ditemutemukan istana Dkan istana Dudludley dekatey dekat Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang antara Ol

antara Oliver Cromwell dan iver Cromwell dan KiKing Charlng Charles I (es I (Lubis, 2008Lubis, 2008). Kondom dari ka). Kondom dari karet diprodret diproduksi secarauksi secara besar-bes

besar-besaran setelah tahuaran setelah tahun 1844. n 1844. KetiKetika Cka Charlharles Goodes Goodyear mematenkan pembuyear mematenkan pembuatan vuatan vulkanisasilkanisasi dari

dari karet. Kkaret. Kondom tersebut hanondom tersebut hanya digya digununakan unakan untutuk sak satu kali petu kali pemakaiamakaian dan kondom yang terbuatn dan kondom yang terbuat dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008).

dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008).

Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan sebag

sebagain masyarakat tidak ain masyarakat tidak mengetahmengetahui resiko ui resiko dari dari penypenyakiakit menut menular seksual/ Hlar seksual/ HIIV dV dan tidakan tidak meny

menyukai efek/ pukai efek/ perasaan ketierasaan ketika menggunka menggunakan kondom ataupun akan kondom ataupun merasa kmerasa khawhawatir terhadap atir terhadap reaksireaksi pasangan seksualny

pasangan seksualnya (Lubisa (Lubis, 2008, 2008).). Pad

Pada tahua tahun 1980-an, dimana dunia din 1980-an, dimana dunia dilanda epilanda epidemik demik penypenyakit menulakit menular seksar seksual termual termasukasuk HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008). metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008).

Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka kegag

kegagalan talan teoritieoritis 3% dan praktisnya 5-20%. Ts 3% dan praktisnya 5-20%. Tetapi etapi akhir-akhir ini, angka kegaakhir-akhir ini, angka kegagalan pemakaiagalan pemakaiann kondom menu

kondom menurun run menjmenjadi adi 14-15%, i14-15%, ini artinyni artinya 14-1a 14-15 dari 5 dari 100 p100 pasangan wanasangan wanita pita pemakai emakai kondomkondom akan hamil selama pemakai

akan hamil selama pemakaian kondom di tahun an kondom di tahun pertama. Bapertama. Bahan han spermicispermicidal meningkatkandal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009). efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009).

UR

(3)

2.

2. Hartanto, Hartanto, HH.. Keluarga BerencKeluarga Berencana & ana & Kontrasepsi Kontrasepsi . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar . Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar  Harapan, 2004 ; Hal.

Harapan, 2004 ; Hal.179 – 179 – 193.193. 3.

3. Manuaba, Manuaba, II.B.G..B.G. Ilmu KebIlmu Kebididanan, Penanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Beryakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk encana untuk  Pen

Pendiddidikan ikan BidBidanan.. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998 ; Hal. 440. 4.

4. SpSperoff, L. & eroff, L. & DaDarneyrney, , PP..Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 Pedoman Klinis Kontrasepsi, Ed.2 ..Jakarta : Penerbit BukuJakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

Kedokteran EGC, 2005 ; Hal. 240 – 270.

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan mmerupakan menghenghindari aindari atau mtau mencegah terjencegah terjadiadinynya kehamilan sebagai a kehamilan sebagai akibakibatat pertemuan an

pertemuan antara sel tara sel telutelur yanr yang matang dg matang dan sel spean sel sperma (Derma (Depkes pkes RIRI, 1999, 1999). Upaya tersebut dapat). Upaya tersebut dapat bersifat se

bersifat sementmentara dan dapaara dan dapat pult pula bersia bersifat permanenfat permanen. Kontrasepsi a. Kontrasepsi atau antau antikonsepsi tikonsepsi adalahadalah mencegah terj

mencegah terjadiadinynya konsepsi a konsepsi dengan memakai dengan memakai cara, alat atau obcara, alat atau obat-obatan. Pengaturat-obatan. Pengaturan kelahiranan kelahiran (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah (birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah salah satu usaha menjarangkan atau merencan

merencanakan jumakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kolah dan jarak kehamilan dengan memakai kontntrasepsi rasepsi (Kusmarjadi, 200(Kusmarjadi, 2008).8). Salah satu cara ko

Salah satu cara kontntrasepsi rasepsi yyang cukuang cukup efekp efektif apatif apabila bila dilakukan dengan benar ydilakukan dengan benar yaitu denganaitu dengan pemakai

pemakaian kondom. Kondom meruan kondom. Kondom merupakan cara kontrasepsi pakan cara kontrasepsi metode tradimetode tradisional dan cara kerjanysional dan cara kerjanyaa yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua

yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008). Ilustrasi yang tertua mengen

mengenai ai kondom dikondom ditemutemukan di kan di Mesir Mesir sejak lebisejak lebih dari 3h dari 3000 000 tahutahun yn yang laluang lalu. T. Tetapi etapi sangat sulitsangat sulit un

untutuk mendapat gk mendapat gambaran bagaambaran bagaimana bentuimana bentuk kondom pk kondom pada ada masa Mesimasa Mesir kunr kuno tersebut.o tersebut.

Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan Kemungkinan mereka menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual atapun alasan upacara keag

upacara keagamaan. Beberapamaan. Beberapa waktu a waktu kemudian orang Romawkemudian orang Romawi membuat kondom dari jarii membuat kondom dari jaringanngan otot tentara korban pepe

otot tentara korban peperangan (Lurangan (Lubis, bis, 20082008). Kondom yang tertu). Kondom yang tertua dia ditemutemukan istana Dkan istana Dudludley dekatey dekat Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun Birmingham, England. Kondom yang terbuat dari ikan dan usus hewan telah dijumpai sejak tahun 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang 1640. Kemungkinan digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual selama terjadi perang antara Ol

antara Oliver Cromwell dan iver Cromwell dan KiKing Charlng Charles I (es I (Lubis, 2008Lubis, 2008). Kondom dari ka). Kondom dari karet diprodret diproduksi secarauksi secara besar-bes

besar-besaran setelah tahuaran setelah tahun 1844. n 1844. KetiKetika Cka Charlharles Goodes Goodyear mematenkan pembuyear mematenkan pembuatan vuatan vulkanisasilkanisasi dari

dari karet. Kkaret. Kondom tersebut hanondom tersebut hanya digya digununakan unakan untutuk sak satu kali petu kali pemakaiamakaian dan kondom yang terbuatn dan kondom yang terbuat dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008).

dari usus domba masih dapat dijumpai (Lubis, 2008).

Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang Pada tahun 1930-an kondom Latex digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan ditularkan melalui hubungan seksual tetapi penggunaannya belum secara luas, disebabkan sebag

sebagain masyarakat tidak ain masyarakat tidak mengetahmengetahui resiko ui resiko dari dari penypenyakiakit menut menular seksual/ Hlar seksual/ HIIV dV dan tidakan tidak meny

menyukai efek/ pukai efek/ perasaan ketierasaan ketika menggunka menggunakan kondom ataupun akan kondom ataupun merasa kmerasa khawhawatir terhadap atir terhadap reaksireaksi pasangan seksualny

pasangan seksualnya (Lubisa (Lubis, 2008, 2008).). Pad

Pada tahua tahun 1980-an, dimana dunia din 1980-an, dimana dunia dilanda epilanda epidemik demik penypenyakit menulakit menular seksar seksual termual termasukasuk HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan HIV/AIDS, dinajurkan untuk meningkatkan minat menggunakan kondom latex, yang merupakan metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008). metode efektif untuk mencegah penularan penyakit melalui hubungan seksual (Lubis, 2008).

Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka Pemakaian kondom sangat efektif apabila dipakai dengan benar pada saat bersenggama. Angka kegag

kegagalan talan teoritieoritis 3% dan praktisnya 5-20%. Ts 3% dan praktisnya 5-20%. Tetapi etapi akhir-akhir ini, angka kegaakhir-akhir ini, angka kegagalan pemakaiagalan pemakaiann kondom menu

kondom menurun run menjmenjadi adi 14-15%, i14-15%, ini artinyni artinya 14-1a 14-15 dari 5 dari 100 p100 pasangan wanasangan wanita pita pemakai emakai kondomkondom akan hamil selama pemakai

akan hamil selama pemakaian kondom di tahun an kondom di tahun pertama. Bapertama. Bahan han spermicispermicidal meningkatkandal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009). efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten (Afriani, 2009).

UR

(4)

1.

1. Definisi Definisi KondoKondomm a.

a. Kondom merupakan selKondom merupakan selubuubung/ ng/ sarunsarung karet yang karet yang dapag dapat terbut terbuat dari beat dari berbagai rbagai bahanbahan dia

diantntaranyaranya lateks a lateks (karet), plastik (karet), plastik (v(vinil), atau bahan alami (prodinil), atau bahan alami (produksi hewanuksi hewani) i) yyang diang dipasangpasang pada

pada penis spenis saat huaat hubunbungan seksual. Kondom terbuat dari gan seksual. Kondom terbuat dari karet sikaret sintntetis etis yyang tipiang tipis, berbes, berbentntukuk silinder, dengan mu

silinder, dengan muaranyaranya ba berpinggierpinggir tebal, yang bila r tebal, yang bila digdigululunung bg berbentuerbentuk rata k rata atauatau mempun

mempunyai bentuyai bentuk sepk seperti perti pututing susuing susu. Berb. Berbagai agai bahan telbahan telah ditambahkan pada ah ditambahkan pada kondomkondom bai

baik k ununtutuk meningkatkan ek meningkatkan efektivitasnyfektivitasnya a (misalny(misalnya a penambahan spermicipenambahan spermicidal) maupundal) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2003).

sebagai aksesoris aktivitas seksual (Saifuddin, 2003). b.

b. Kondom dalam berbagKondom dalam berbagai jenis bentuai jenis bentuk telah k telah digdigununakan sejak beberapakan sejak beberapa abad yang lala abad yang lalu.u. Kondom be

Kondom berfurfungsi sebngsi sebagai agai barriebarrier yanr yang membungkug membungkus penis s penis ununtutuk melindunk melindungi gi dari dari penypenyakitakit yyang telah digunakan sejak 13ang telah digunakan sejak 1350 50 sebelum masehi dsebelum masehi dan digan digununakan unakan untutuk mencegahk mencegah

kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008). kehamilan sekitar abad ke-16 (Lubis, 2008). c.

c. Kondom merupakan mKondom merupakan metode kontrasepsi etode kontrasepsi yanyang paling banyg paling banyak digak digununakan. Cara kerja kondom,akan. Cara kerja kondom, mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan. mencegah sperma bertemu dengan sel telur yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan.  Alat

 Alat kontkontrasepsi ini rasepsi ini lebih lebih efektif efektif digundigunakan akan tetapi jtetapi jika pengguika penggunnaannaannyya secara a secara tepat tepat dan dan benar benar  (ww

(wwww.raky.rakyatmerdeka.co.idatmerdeka.co.id, , 20072007).).

2.

2. Jenis Kondom PriaJenis Kondom Pria a.

a. Kondom Kondom berulir berulir (Ribbed Condom)(Ribbed Condom)

Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir untuk menambah Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir untuk menambah kenikmatan pada saat bersenggama.

kenikmatan pada saat bersenggama. b.

b. Kondom ekstra tipis (Extra Kondom ekstra tipis (Extra ThThin Condom)in Condom) T

Tipe ipe satu ini berbasatu ini berbahan karet dengan uhan karet dengan ukuran ykuran yang sangat tipiang sangat tipis. Pas. Pada sada saat melakukan senat melakukan senggama,ggama, pasangan seak

pasangan seakan-akan senggama tanpa menggunan-akan senggama tanpa menggunakan kondom.akan kondom. c.

c. Kondom Kondom bintik (Dotted bintik (Dotted Condom)Condom) T

Tipe ipe ini diini disertai dsertai dengan bintik-bintik di engan bintik-bintik di sekisekitarntarnya yya yang bisa ang bisa menimbulmenimbulkan efek mengejukan efek mengejutkan bagitkan bagi wanita.

wanita. d.

d. Kondom Kondom getar getar (Vi(Vibrating brating Condom)Condom) Kondom i

Kondom ini dini dilenlengkapi gkapi dengan cincin getar ddengan cincin getar di bi bagiagian ujan ujunungnygnya Ka Kondom yanondom yang menggung menggunakan bateraiakan baterai khu

khusus unsus untutuk menggerak menggerakkan cikkan cincin getarnyncin getarnya a ini ini bisa bisa bertahan hbertahan hingga ingga 30 30 menit.menit. e.

e. Kondom Kondom baggbaggyy.. T

Tipe ipe ini beini bentntuknuknya agak ya agak membesar dmembesar di i bagibagian ujan ujunung serta g serta memiliki memiliki ululir dir di i bagibagian badannyan badannya, una, untutukk memaksimalkan gerakan saat bersenggama.

memaksimalkan gerakan saat bersenggama.

3.

3. Efek Kerja KondomEfek Kerja Kondom Kondom

(5)

4.

4. Manfaat Kondom :Manfaat Kondom : Efektif

Efektif mencegah kehamilan.mencegah kehamilan. T

Tidaidak mengganggu produksi ASIk mengganggu produksi ASI Tidak mengganggu kesehatan klien. Tidak mengganggu kesehatan klien. Mu

Murah dan dapat dirah dan dapat dibeli sebeli secara umucara umum.m. Sebagai

Sebagai metode kontmetode kontasepsi asepsi semensementara.tara. Mencegah terjadiny

Mencegah terjadinya a PMSPMS T

Tidaidak memerluk memerlukan pemerikskan pemeriksaan medisaan medis Pria

Pria ikut secara aktif dalam progrikut secara aktif dalam program KBam KB 5.

5. Keterbatasan KondomKeterbatasan Kondom Efektifitas tidak terlalu tinggi. Efektifitas tidak terlalu tinggi. T

Tingkat efekingkat efektifitas tifitas tergantutergantung pada ng pada pemakaipemakaian kondom yang benaran kondom yang benar..  Adany

 Adanya pena pengurgurangan angan sensitsensitifitas pada penifitas pada penis.is. Haru

Harus ses selalu tlalu tersediersedia sea setiap tiap kali kali berhuberhubunbungan seksual.gan seksual. Perasa

Perasaan malu man malu membeli embeli di di tempat umutempat umum.m. Masalah pembuan

Masalah pembuangan kondom bekas pagan kondom bekas pakai.kai. 6.

6. SelaksSelaksi Klien Penggunaan i Klien Penggunaan KondomKondom a.

a. Sesuai untuk pria yangSesuai untuk pria yang Ingin berpartisi

Ingin berpartisipasi dalam program Kpasi dalam program Kbb

Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi Ingin segera mendapatkan alat kontrasepsi Ingin kontrasepsi sementara

Ingin kontrasepsi sementara Ingin kontrasepsi tambahan Ingin kontrasepsi tambahan Hanya ingin menggun

Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi jakan alat kontrasepsi jika akan berhubunika akan berhubungangan Beresiko tinggi tertular/menularkan IMS

Beresiko tinggi tertular/menularkan IMS b.

b. Tidak sesuai untuk pria yangTidak sesuai untuk pria yang Al

Alergi terergi terhadap bahadap bahan dasar kondhan dasar kondomom Mempunyai pasangan

Mempunyai pasangan yang byang beresiko tinggi apabila tereresiko tinggi apabila terjadi kehamiljadi kehamilanan Menginginkan kontrasepsi jangka panjang

Menginginkan kontrasepsi jangka panjang

Tidak mau terganggu dengan persiapan untuk melakukan hubungan seksual Tidak mau terganggu dengan persiapan untuk melakukan hubungan seksual Tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi

Tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi 7.

7. Penanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnyaPenanganan efek samping dan masalah kesehatan lainnya a.

a. Efek samping atau masalahEfek samping atau masalah

Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan) Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan) Kondo

Kondom bocor atau di curigai m bocor atau di curigai ada curahan dada curahan di vagina saat berhubungani vagina saat berhubungan Di curigai adany

Di curigai adanya reaksi alergi (spermisida)a reaksi alergi (spermisida) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual Mengurangi kenikmatan hubungan seksual b.

b. PenangananPenanganan

Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida digabung kondom Jika dicurigai ada kebo

Jika dicurigai ada kebocoran,pertimcoran,pertimbangkan bangkan pemberian morning after pillpemberian morning after pill Reaksi alergi,

Reaksi alergi,meskipun jarang,dapat sangat menggangmeskipun jarang,dapat sangat mengganggu dan gu dan bisabisa

berbahaya.jika keluhan menetap sesudah berhubungandan tidak ada gejala berbahaya.jika keluhan menetap sesudah berhubungandan tidak ada gejala IMS,

IMS,berikan konndberikan konndom alami(om alami(produk produk hewanhewani:lamb skin atau guf)atau bantu klieni:lamb skin atau guf)atau bantu klien memilih metode lain

(6)

Jika penurunan

Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerikepekaan tidak bisa ditolerir biarpun denga r biarpun denga kondom yankondom yang lebihg lebih tipi

tipis,anjurkan pemakaian s,anjurkan pemakaian metode lainmetode lain

a. a. IbuIbu

Nu

Nutrisitrisi, T, Tambaambahan han kalori yg dikalori yg dibutuhbutuhan o/ an o/ bufas ybufas yaiaitu tu 500 ka500 kalori/harilori/hari, diet beri, diet berimbang unmbang untuktuk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vitamin, dan mineral yg cukup, minum mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vitamin, dan mineral yg cukup, minum sedi

sedikitnykitnya 3 a 3 lt/lt/hariPihariPil zl zat besat besi si sdktnydktnya sea selama 40 lama 40 hr pasca sahr pasca salin, minlin, minum kapsul vum kapsul vitamin Aitamin A (200.000

(200.000 ununit), hindari it), hindari makanan ymakanan yg g menganmengandundung kg kafein/nafein/nikotiikotinn  Aktivit

 Aktivitas sehas sehari-hari-hari, dilakuari, dilakukan kan secara bertsecara bertahap ahap sampai densampai dengan gan ibu mibu merasa cuerasa cukukup kup kuatat melakukan kegiatan.

melakukan kegiatan.

Istirahat, dapat membantu involusi uterus, mengurangi perdarahan, mempercepat Istirahat, dapat membantu involusi uterus, mengurangi perdarahan, mempercepat

pengeluaran ASI, mencegah depresi PP. Anjurkan untuk istirahat cukup untuk mencegah pengeluaran ASI, mencegah depresi PP. Anjurkan untuk istirahat cukup untuk mencegah kelehan

kelehan, sarankan melakukan kegi, sarankan melakukan kegiatan rumatan rumah tangga sah tangga secara ecara perlahanperlahan- lahan, jika i- lahan, jika ibubu menyusui maka ibu sering bangun di malam hari, anjurkan untuk mengambil masa istirahat menyusui maka ibu sering bangun di malam hari, anjurkan untuk mengambil masa istirahat pd siang hari / beristirahat pada saat bayi tidur 

pd siang hari / beristirahat pada saat bayi tidur  Perawatan peri

Perawatan perineuneum dan persom dan personal hnal higiigiene,ene, Perawatan Perineum

Perawatan Perineum

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan daerah di Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan daerah di sekitar

sekitar vuvulvlva terlebia terlebih dahuh dahululu, dari , dari depan ke depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerahbelakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar

sekitar anuanus. Nasihatkan kepada s. Nasihatkan kepada ibu unibu untutuk membersik membersihkan vhkan vululva setiap va setiap kali skali selesaielesai BA

BAK/BAK/BAB. JiB. Jika terdapka terdapat luat luka epka episiisiotomi saotomi sarankan urankan untntuk tidak menyuk tidak menyentuentuh luh luka.ka. Sarankan ibu un

Sarankan ibu untutuk mengganti pembak mengganti pembalulut atau kain pembat atau kain pembalulut setidat setidaknyknya da dua kali seua kali sehari. Kaihari. Kainn dapat di

dapat digungunakan ulakan ulang jika telah dicuci dengan baik dang jika telah dicuci dengan baik dan dikerian dikeringkan di bawah matahngkan di bawah matahari atauari atau disetrika.

disetrika.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan d

membersihkan daerah aerah kelaminnkelaminnyaya Pakaian

Pakaian Seb

Sebaiknya, pakaiaaiknya, pakaian terbun terbuat dari at dari bahan ybahan yang mudah mang mudah menyenyerap kerap keringat karena peringat karena produksiroduksi keringat menjadi b

keringat menjadi banyanyak (di ak (di samping urin). Produksi ksamping urin). Produksi keringat yaneringat yang tinggi g tinggi berguna uberguna untntukuk mengh

menghilangkan ekstra vilangkan ekstra voluolume me saat hamil. saat hamil. SebSebaiknya pakaian agak longgar di daerahaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payu

dada sehingga payudara tidak tertekan dara tidak tertekan dan dan kering.Demikering.Demikian kian jujuga dengan ga dengan pakaipakaianan dalam,

dalam, agar agar tidak terjadi iritasi padtidak terjadi iritasi pada daerah a daerah sekisekitarntarnya ya akibakibat at lochea.lochea. Kebersihan rambut

Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir mu

Setelah bayi lahir mungkin ibu akan mengalami kerontokan pada rambut akibngkin ibu akan mengalami kerontokan pada rambut akibatat gangguan peru

gangguan perubahan hbahan hormon sehingga keadormon sehingga keadaannaannya menya menjadi jadi lebih tipilebih tipis dis dibandingkanbandingkan keada

keadaan nan normal. Normal. Namun amun akan akan pulih kembali setelah beberapa pulih kembali setelah beberapa bulbulan. Cuci rambutan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,lalu sisir menggunakan sisir yang lembut. Hindari dengan conditioner yang cukup,lalu sisir menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.

penggunaan pengering rambut. Kebersihan kulit

Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali

kembali melalumelalui i air air seni daseni dan keringat unn keringat untutuk menghilank menghilangkan pembegkan pembengkakan pada ngkakan pada wajahwajah,, kaki

kaki, betis , betis dan tangan ibu. Oldan tangan ibu. Oleh karena itu,dalam minggu-eh karena itu,dalam minggu-minggu pertama setelahminggu pertama setelah melah

melahirkan, ibirkan, ibu akan merasakan jumlu akan merasakan jumlah keringat yang lebih baah keringat yang lebih banynyak dak dari ari biabiasanysanya.a. Usah

(7)

Perawatan payudara bagi ibu menyusui, Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran susu. Lakukan perawatan payudara secara teratur, Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari.

Perawatan payudara yang mengalami pembengkakan Latihan mengencangkan otot perut (senam nifas)

Latihan mengencangkan otot perinerum (kegel exercise)

Hubungi bidan bila ada tanda-tanda bahaya nifas (perdarahan berlebih, demam, nyeri perut atau lochea berbau busuk, sakit kepala terus-menerus, nyeri epigastrik, atau ada masalah pandangan /penglihatan, payudara tampak merah, panas dan atau nyeri, rasa nyeri, merah, & lembek, pembengkakan pd kaki, merasa sangat sedih, tidak bisa mengasuh diri dan bayi). Kunjungan ulang pada 6 hari post partum, 2 minggu post partum dan 6 minggu post partum b. Bayi

Jika diberi susu formula

Penyiapan susu formula (Lihat tanggal kadarluasa, cuci tangan dahulu, alat harus benar-benar  baru di sterilkan dan siap untuk digunakan, air harus sudah masak dan dingin, pengambilan susu dengan sendok harus rata. Susu bubuk dimasukan kedalam botol, dot dan tutupnya dipasang kemudian dilakukan pengocokan. Ikuti petunjuk penakaran dengan tepat, setelah didinginkan tutup dan dinginkan dilemari es sampai saat diperlukan. Sebelum diberikan hangatkan dengan merendam botol dalam air panas, (periksa temperatur susu sebelum

diberikan dengan meneteskan kepergelangan tangan ibu bagian dalam). Jaga agar dot bayi tidak tersentuh agar steril. Setelah bayi selesai minum, semua sisa susu dibuang dan

botol,dot dan tutupnya dicuci dengan air sabun, bilas dan sterilkan, susu yang telah disiapkan dan tidak digunakan dalam 24 jam harus dibuang.

Perawatan dan penyiapan botol dan dot, dot yang sudah bersih direndam dalam air dingi, pastikan tidak ada gelembung udara yang terbentuk, lakukan perebusan selama 10 menit,  jangan menambahkan apapun dalam panci, peralatan yang sudah disterilkan harus

digunakan dalam 12 jam, gunakan jika sudah dingin.

Bagaimana memegang bayi selama pemberian susu formula, bayi digendong dengan baik, dekat dengan badan orang tua, seperti ketika disusui sehingga kontak mata antara ibu dan bayi terjaga.

Bagaimana memegang botol selama menyusui, dot harus diletakan diatas lidah bayi, botol dimiringkan sampai susu memenuhi dot agar udara keluar dari dot. Bayi akan menghisap dan berhenti jika ia sudah kenyang.

Menyendawakan bayi, dengan cara mendudukan bayi secara tegak, mengelus atau menepuk punggung bayi.

Memandikan bayi, termasuk mengenakan dan mengganti popok setiap bayi BAB/BAK Mengenakan baju termasuk berapa baju yang harus disiapkan berhubungan dengan temperatur lingkungan dan tubuh yang ditentukan dengan merasakan badan bayi Pembersihan dan perawatan penis

Perawatan perineum bagi bayi perempuan

Perawatan tali pusat, ganti kasa yang sudah basah dengan kasa kering Bagaimana cara mengangkat, memegang dan menggendong bayi Pencegahan dan pengobatan diaper rash (ruam popok)

 Arti tangisan Lapar 

Tidak nyaman (popok basah) Membutuhkan bersendawa

(8)

Tersakiti oleh sesuatu

Membutuhkan kasih saying (ingin dipegang atau dimomong) Pakaian atau selimut terlalu sempit

Sakit

Hubungi bidan bila terdapat tanda-tanda bahaya (pernafasan sulit atau cepat, terlalu

panas/demam, ikterik, susah makan/menyusu malas dan banyak muntah, tali pusat bengkak atau merah, tanda infeksi, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja berwarna hijau tua, menggigil, tangis tidak biasa, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, menagis terus menerus, tidak bisa tenang).

Bawa bayi atau 2-4 minggu kemudian untuk pemeriksaan kesehatannya dan juga imunisasi. c. Ibu dalam hubungannya dengan orang lain

Sibling rivalry/persaingan saudara kandung Perhatian terhadap suami

Transisi hubungan keluarga Perencanaan keluarga

Memulai kembali hubungan seksual

Perlu waktu bersama bila berpisah dari bayi dan jauh dari rumah

SELALU LIBATKAN ANGGOTA KELUARGA DALAM BIMBINGAN INI

SESUAIKAN TOPIK BIMBINGAN DENGAN DIAGNOSE IBU / MASALAH YANG DIHADAPI

8. PERSIAPAN PASIEN PULANG

a. Yakinkan ibu dan bayi tidak mengalami masalah dalam masa ini. Kebutuhan bayi dan ibu terpenuhi dengan meninjau kembali catatan/rekam medis ibu dan bayi untuk melihat hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dsb. Obat-obatan yang diberikan ataupun yang akan dibawa pulang harus ditinjau kembali.

b. Bila ibu lahir di rumah sakit. Dokter hanya dibutuhkan dalam perencanaan pulang seorang ibu dan bayi yang mengalami komplikasi persalinan atau pada awal masa pasca persalinan. c. Berikan informasi mengenai kebutuhan dan perawatan ibu dan bayi selama dirumah.

Informasi mengenai tanda bahaya dan saat dimana ibu harus menghubungi tenaga kesehatan (Bidan) dan bagaimana cara menghubunginya.

d. Informasi yang lengkap mengenai pendidikan kesehatan ibu dan bayi harus ditinjau kembali apakah ibu benar-benar mengerti atau tidak.

e. Berikan kesempatan pada ibu atau keluarga untuk dapat menghubungi bidan atau petugas kesehatan terkait kapan saja ibu memerlukan (misalnya: Lewat telepon).

f. Bila lahir dirumah sakit pastikan semua administrasi sudah lengkap, benda-benda ibu sudah disiapkan untuk dibawa pulang, gelang ibu dan bayi diperiksa untuk menyamakan identitas. g. Ingatkan ibu kapan harus control kerumah sakit atau klinik.

h. Sebagian besar ibu walaupun ibu lahir di rumah sakit terutama yang berasal dari rujukan bidan komunitas, maka perawatan ibu dan bayi akan dikembalikan pada bidan dikomunitas, dengan surat rujukan balik/resume hasil perawatan ibu dan bayi diberikan pada bidan yang akan merawatnya dirumah. Dan ingatkan ibu atau keluarga agar segera menghubungi bidan

(9)

tersebut sesampainya dirumah.

Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan pemakaian kondom

Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat kontrasepsi 1. Efektif bila digunakan dengan benar 

2. Tidak mengganggu produksi ASI. 3. Tidak mengganggu kesehatan klien. 4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik. 5. Murah dan dapat dibeli secara umum.

6. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.

7. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda (Saifuddin, 2003). Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat non kontrasepsi.

1. Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB. 2. Dapat mencegah penularan IMS.

3. Mencegah ejakulasi dini.

4. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks).

5. Saling berinteraksi sesame pasangan.

6. Mencegah imuno infertilitas (Saifuddin, 2003) Kelebihan kondom berdasarkan klasifikasinya. 1.a Pria

a) Murah dan dapat dibeli secara umum.

b) Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. c) Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan

d) Mudah cara pemakaiannya.

e) Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual (PMS) f) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten.

g) Tidak mengganggu produksi.

h) Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009). 1.b Wanita

a) Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular seksual (IMS). b) Tidak mengganggu produksi.

c) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten.

d) Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan seks lebih kecil dibandingkan kondom laki-laki. e) Tidak memerlukan pengawasan (USU, 2009).

2) Kekurangan pemakaian kondom

Kekurangan pemakaian kondom secara umum 1. Efektifitas tidak terlalu tinggi.

2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. 3. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).

4. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi. 5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.

6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum.

7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah (Saifuddin, 2003).

Kekurangan pemakaian kondom berdasakan klasifikasinya. 2.a Pria

a) Penurunan kenikmatan seks lebih besar daripada kondom wanita 2.b Wanita

a) Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemerisik saat berhubungan intim. b) Penampilan kurang menarik.

(10)

d) Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya ke dalam vagina. e) Harganya masih mahal (USU, 2009).

B.4 Efek Samping

Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom dan pasangannya tidak akan

mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya

memakai kondom dari bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal (Kusmarjadi, 2009).

Banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun partner-nya, memakai kondom bisa menghancurkan

spontanitas mereka dalam ML. Tetapi hal tersebut bukan merupakan efek samping (Kusmarjadi, 2009).

B.5 Indikasi dan Kontra indikasi 1. Indikasi

Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan. Selain itu, untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksual (IMS) (Puspitasari, 2009).

2. Kontra indikasi

a) Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini. b) Malformasi penis.

c) Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks (Puspitasari, 2009)

Gambar 13. Cara Pemasangan Kondom Pria

1. Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual.

2. Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermicidal ke dalam kondom.

3. Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya, pada saat membuka kemasan.

4. Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glan penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan  jalan menggeser gulungan tersebut ke arah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan

sebelum penetrasi penis ke vagina.

5. Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi. 6. Kondom dilepas sebelum penis melembek.

7. Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma disekitar vagina.

8. Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai.

9. Sediakan kondom dalam jumlah cukup dirumah dan jangan disimpan ditempat yang panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atau robek saat digunakan.

10. Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh atau kusut. 11. Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom (Saifuddin, 2003).

(11)

(Hermanto, 2009)

C. PENUTUP C.1 Kesimpulan

1. Kondom dalam berbagai jenis bentuk telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu. Kondom berfungsi sebagai barrier yang membungkus penis untuk melindungi dari penyakit yang telah

digunakan sejak 1350 sebelum masehi dan digunakan untuk mencegah kehamilan sekitar abad ke-16.

2. Klasifikasi kondom berdasarkan jenis kelamin yang memakainya yaitu kondom pria dan wanita. Tetapi kondom yang banyak dijual dipasaran yaitu ada 10 jenis, diantaranya Kondom dengan aroma dan rasa, Kondom berulir (Ribbed Condom), kondom ekstra tipis, kondom bintik dan sebagainya.

3. Sebenarnya untuk kelebihan dan kekurangan dari pemakaian kondom, itu tergantung dari jenis kondom yang digunakan. Tetapi kelebihan dan kekurangan yang menonjol yaitu sebagai berikut: Kelebihan: aman dipakai, mudah didapat, cukup efektif bila digunakan dengan benar, dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan Hepatitis B HIV/AIDS.

Kekurangan: ada risiko robek. oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. kondom yang baik terasa licin dan basah. jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya, angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun.

4. Pada umumnya saat menggunakan kondom, pemakai kondom dan pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus terutama yang alergi terhadap latex, bisa menimbulkan iritasi dan alergi. Apalagi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah.

5. Kontra indikasi : Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini, malformasi penis dan apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks.

6. Cara pemakaian kondom juga tergantung dari jenis kondom apa yang digunakan. Tetapi pada dasarnya, kondom dipasangkan pada alat genitalia pria dan wanita untuk mencegah terjadinya pembuahan.

C.2 Saran

1. Hindarilah pemakaian kondom secara illegal.

2. Jangan melakukan seks bebas tanpa ikatan pernikahan. 3. Gunakanlah kondom sesuai peraturan dan tujuannya.

4. Jangan menyalahgunakan kondom untuk hal-hal yang tidak baik. DAFTAR PUSTAKA

 Afriani, Ita Karunia. 2009. “Kecenderungan Pemakaian Kondom pada Pelanggan WPS Selama 3 Bulan (April – Juni 2009) dan Kejadian HIV pada WPS Tahun 2006 – 2008 Di Puskesmas Putat Surabaya”, http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/252/gdlhub-gdl-s1-2010-afrianiita-12551-fkm128-k.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Hermanto, Guntur. 2009. “Cara Memasang Kondom Wanita”,

http://www.binainsani.net/admin/pdf_file/CARAMEMASANGKONDOMWANITA.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Kusmarjadi, Didi. 2008. “Kontrasepsi”, http://www.drdidispog.com/2008/04/kontrasepsi-komplit-plit-plit.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

(12)

Kusmarjadi, Didi. 2009. “Efek Samping, Pro dan Kontra Kondom (Laki-laki)”,

http://www.drdidispog.com/2009/04/efek-samping-pro-dan-kontra-kondom.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Lubis, Ramona Dumasari. 2008. “Penggunaan Kondom”,

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3422/1/08E00890.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Puspitasari, Dyah. 2009. “Faktor Intrinsik yang Mempengaruhi Kebiasaan Pemakaian Kondom pada Wanita Penjaja Seks Liar (Di Tangkis Porong Sidoarjo pada 2009)”,

http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/251/gdlhub-gdl-s1-2010-puspitasar-12516-fkm114-k.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

USU. 2009. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20846/4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

www.rakyatmerdeka.co.id. 2007. “Efek Samping Alat Kontrasepsi”,

http://www.rmblitz.com/index.php?q=mod&modblitz=health&id=83. Diakses tanggal 17 Desember  2010.

Yuniico. 2009. “10 Types of Condoms”, http://www.nikonews.co.cc/2009/12/10-types-of-condoms.html. Diakses tanggal 17 Desember 2010.

8.1.11 Posting Oleh: Adnan Agnesa Pada hari 8.1.11 Labels: Makalah Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

If you find this article useful, please feel free to link to this page from your website or blog. URL: http://www.kesmas-unsoed.info/2011/01/makalah-kontrasepsi-kondom.html HTML Link: <a data-cke-saved-href= Forum Link: [url=http://www.kesmas-unsoed.info/2011/01/makalah-kontrasepsi-kondom.html]/MAK  Related Article: Makalah

DESAIN STUDI DESKRIPTIF

Makalah Cross Sectional atau Potong Lintang

Studi Kelayakan Usaha "Warung Tenda Saung Serabi" Makalah Pengelolaan Air Minum

Semut dan Rayap Serta Pengendaliannya TOKSISITAS DAN FORMULASI PESTISIDA Tidak ada komentar:

(13)

Poskan Komentar  Links to this post Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Favorite Site

Game Cooking Academy 3 Mini Tab 16

Spss 21 Full Version IDM 6.14 Build 3

Top of Form

Bottom of Form

Jika anda suka dengan artikel di blog ini. Silahkan berlangganan via email. Isi alamat email anda di bawah ini!!

Top of Form Ketik email anda disini..

Bottom of Form Kategori Info Kesehatan Laporan Praktikum Leaflet Kesehatan Magang Makalah metopen Promosi Kesehatan

Sarjana Kesehatan Masyarakat Surat Pembaca

Tips dan Trik Wallpaper  About Me

 Adnan Agnesa

When i am alone and i need some one to support me, no one comes to help me except  Allah. :)

(14)

Report Abuse

Please report abuse if your find illegal content on my blog. Illegal content will be removed during 2-5 days

MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK LAPANGAN TUGAS INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH CRITICAL THINKING

APRIYANTI AINI 201110104181

JOB SHEET JOB/KEGIATAN

Melakukan Pelayanan Alat Kontrasepsi Kondom UNIT

Keluarga Berencana WAKTU

30 menit

OBJEKTIF PERILAKU SISWA Mahasiswa mampu melakukan

prosedur pelayanan alat kontrasepsi kondom dengan benar dan sistematis. ALAT DAN BAHAN

Kondom, Phantom penis ALAT BANTU MENGAJAR

Job sheet, Video REFERENSI

Saifuddin, Abdul Bari. 2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

METODE Demonstrasi

DOSEN

(15)

PENDAHULUAN

- Membuka pertemuan praktik klinik dengan mengucapkan salam dan menanyakan kesiapan untuk mengikuti praktik klinik

- Menjelaskan keterkaitan materi praktik klinik yang akan diberikan dengan materi yang pernah dijelaskan sebelumnya

- Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah dilakukan Praktik klinik pada pertemuan kali ini

- Menjelaskan bahwa keterampilan ini penting dikuasai mahasiswa, agar dapat memberikan asuhan kebidanan pada klien terutama klien setelah yang ingin menggunakan alat kontrasepsi

- Menjelaskan metoda yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktik klinik, yaitu (1) memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen, (2) memberikan pelayanan alat

kontrasepsi kondom, (4) evaluasi setelah pelayanan alat kontrasepsi dari dosen - Menjelaskan teori singkat sebagai pengantar 

- Menjelaskan istilah penting

- Ergonomis : Meletakkan alat sesuai urutan penggunaannya

Langkah Kerja Ilustrasi Gambar  

1. Lakukan informed consent Key Point :

· Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

· Gunakan bahasa yang mudah dipahami ibu/keluarga

2. Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan Key Point :

· Anjurkan klien untuk menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual

· Anjurkan klien menambahkan spermisida ke dalam kondom

3. Sobek pembuka kondom pada sisi pembungkus, jangan disobek mengarah ke dalam kondom (merobek ke arah tengah).

(16)

Key Point :

· Anjurkan klien untuk tidak menggunakan gigi, benda tajam untuk membuka kemasan 4. Udara yang masuk terjebak di dalam kondom dapat merusak kondom. Untuk menghindarinya, tekan pada ujung kondom dengan jari dan jempol, dan pasangkan kondom ke penis yang sedang ereksi. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.

Key Point :

· Prosedur pemasangan kondom harus tepat karena dapat menyebabkan

kegagalan penggunaan kontrasepsi 5. Sambil menekan ujung kondom, gunakan tangan anda yang lain untuk membuka gulungan kondom secara

perlahan ke arah pangkal penis. Pastikan posisi kondom tidak berubah-ubah selama coitus, jika kondom menggulung lagi saat berhubungan, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.

Key Point :

· Menjaga agar kondom terpasang dengan baik pada penis

6. Segera setelah ejakulasi, gengam penis saat masih ereksi, kemudian lepaskan

kondom saat penis telah digenggam sepenuhnya. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan anda.

Key Point :

· Anjurkan klien untuk melepaskan kondom diluar vagina

· Anjurkan klien untuk menggunakan kondom hanya satu kali pakai

7. Buang kondom yang telah digunakan secara baik, bungkus kondom dengan

tissue dan buang ke tempat sampah (jangan dibuang ke dalam toilet, dapat

menyebabkan pemampatan saluran). Key Point :

· Buang kondom di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak

(17)

APLIKASI

Meminta mahasiswa untuk memperagakan kembali sehingga mahasiswa dapat lebih terarah dalam melakukan praktek di kemudian hari.

EVALUASI

- Mahasiswa mendemontrasikan pelayanan alat kontrasepsi kondom secara individu - Setiap langkah dilakukan mahasiswa secara sistematis

- Memperhatikan privacy dan respon pasien dalam setiap prosedur  - Memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien dalam setiap Prosedur 

- Instruktur membimbing dan menilai langkah – langkah pelayanan kontrasepsi kondom sesuai daftar tilik

PENUTUP

- Menyampaikan bahwa OPS hari ini telah tercapai

- Memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya - Mengucapkan terimakasih dan salam

Posted 8th December 2011 by Bidan Pendidik D4 Stikes 'Aisyiyah Yogyakarta Labels: Apriyanti Aini

0

Add a comment MDGs

Nama: Eti Sulastri NIM: 201110104251 Kelas F

MDGs

 A. Tinjauan teori MDGS

1.Pengertian Millenium Development Goals

 Adalah sebuah inisiatif pembangunan yang dibentuk pada tahun 2000, oleh perwakilan dari 189 negara dengan menandatangi deklarasi yang disebut adalah sebuah inisiatif pembangunan yang dibentuk pada tahun 2000, oleh perwakilan-perwakilan dari 189 negara dengan menandantangani

(18)

deklarasi yang disebut sebagai Millennium Declaration. upaya untuk memenuhi hak-hak dasar  kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk

melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan.

Merupakan target kuantitatif dan terjadual dalam upaya penanggulangan kemiskinan global serta dimensi kemiskinan lainnya seperti; kelaparan, penyakit, penyediaan infrastruktur dasar 

(perumahan dan permukiman) serta mempromosikan persamaan gender, pendidikan, dan

lingkungan berkelanjutan. Merupakan upaya pemenuhan hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Deklarasi Millenium PBB.

a. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi

Ruang lingkup Kesehatan Reproduksi secara luas meliputi: 1. Kesehatan Ibu dan Anak

2. Keluarga Berencana

3. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), termasuk IMS-HIV/AIDS 4. Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi Aborsi

5. Kesehatan Reproduksi Remaja

6. Pencegahan dan Penanganan Infertilitas 7. Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis

1.Tujuan Millenium Development Goals

Millenium Development Goals mempunyai delapan tujuan pembangunan yaitu : 1) Penghapusan kemiskinan;

Target 1 : Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah $1 perhari menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015

Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990&ndash;2015

2) Pencapaian pendidikan dasar untuk semua;

Target 3 : Memastikan pada tahun 2015 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar 

3) Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

Target 4 : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

4) Penurunan angka kematian anak:

(19)

1990&ndash;2015

5) Meningkatkan kesehatan ibu;

Target 6 : Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990&ndash;2015

6) Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;

Target 7 : Mengendalikan penyebaran HIV/AIDs dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015

Target 8 : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah malaria dan penyakit lainnya

7) Menjamin kelestarian lingkungan berkelanjutan;

Target 9 : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional

Target 10: Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air  minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas dasar pada 2015

Target 11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020

8) Membangun kemitraan global untuk pembangunan

2.Implementasi Millenium Development Goals

1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan (eradicate extreme poverty and hunger)

a) menurunkan separuh jumlah penduduk yang berpendapatan kurang dari US$ 1.00 per hari hingga tahun 2015

b) Menurunkan separuh jumlah penduduk yang menderita kelaparan ekstrim hingga tahun 2015. Kedua sasaran diatas dirasakan penting menjadi prioritas penyelesaian mengingat kedua sasaran tersebut merupakan titik awal terjadinya permasalahan-permasalahan turunan kemiskinan. Jika akses untuk kedua kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akses-akses kebutuhan lain pun juga tidak dapat dicukupi. Bila kelompok masyarakat tidak mampu memenuhi pendapatan sebesar  US$ 1 per hari atau setara dengan Rp. 9.000 per hari dapat dipastikan tidak dapat terpenuhinya kebutuhan pendidikan, kesehatan, keahlian dan keterampilan untuk pasar kerja serta sanitasi kesehatan rumah dan lingkungan.

c)Pengentasan kemiskinan dan Program Keluarga Harapan (PKH)

2) Mencapai pendidikan dasar yang universal (achieve universal primary education) Akses pendidikan dasar (wajar 9 tahun)

3) Mempromosikan persamaan jender dan pemberdayaan perempuan (promote gender equality and empower women)

Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals), yang disebut sebagai Deklarasi Milenium (Millenium Declaration). Deklarasi tersebut juga menyebutkan tentang pemberdayaan pe-rempuan serta persamaan jender. Berkaitan juga dengan penerapan hak-hak dan kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki, yang juga mengacu pada CEDAW: “to combat all forms of violence a ainst women and to im lement the Convention on the Elimination of All Forms of 

(20)

Discrimination Against Women. Oleh Indonesia, CEDAW telah diratifikasi sejak 1984. Selain itu MDGs juga mengacu pada kepedulian terhadap 12 wilayah kritis (critical areas), yang disepakati pada Kongres Pe-rempuan IV di Beijing tahun 1995, yang telah dituangkan dalam Beijing Platform for Action.

4) Mengurangi jumlah kematian anak (reduce child mortality) a) Akes pelayanan bidang kesehatan

5) Meningkatkan kesehatan ibu (improve maternal health) a) Akes pelayanan bidang kesehatan

b) Program Keluarga Berencana (KB)

6) Meme-rangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain (combat HIV/AIDS, ma-laria and other  diseases)

7) Menjamin kelestarian lingkungan (ensure environmental sustainability) a) Rehabilitasi hutan dan perlindungan konservasi sumber daya alam

b) Perbaikan infrastruktur, irigasi dan sanitasi.

8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (develop a global partnership for  development).

Dalam sepuluh tahun terakhir Indonesia mengalami sebuah paradigma baru dalam sistem

kepemerintahan dan kewenangan. Jika sebelumnya semua perencanan dan pembangunan diatur  secara terpusat, kemudian perencanaan dan pembangunan tersebut ditetapkan secara otonom menurut lingkup daerah provinsi, kabupaten/kota. Paradigma pembangunan inilah yang kita kenal dengan otonomi daerah. Bagi daerah yang memiliki posisi strategis kaya akan sumber daya alam dan manusia, era otonomi daerah merupakan peluang berharga bagi pelaksanaan pembangunan guna terwujudnya kemakmuran dan kesejahtaraan masyarkat. Akan tetapi bagi daerah yang minus, otonomi daerah akan menjadi sumber masalah bagi kelancaran pelaksanaan pembangunan. Untuk mengatisipasi permasalahan ini pemerintah pusat telah mengambil kebijakan dengan memberikan proporsi anggaran melalui dana perimbangan sehingga semua daerah memiliki kesempatan yang sama dalam melaksanakan pembangunan. Adapun dana perimbangan tersebut adalah Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hail Bukan pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

3.Hasil Millenium Development Goals

MDG 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh indikator USD 1,00 per kapita per hari, menjadi setengahnya. Kemajuan juga telah dicapai dalam upaya untuk lebih menurunkan lagi tingkat kemiskinan, sebagaimana diukur oleh garis kemiskinan nasional dari tingkat saat ini sebesar 13,33 persen (2010) menuju targetnya sebesar 8 – 10 persen pada tahun 2014. Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah menurun dari 31 persen pada tahun 1989 menjadi 18,4 persen pada tahun 2007, sehingga Indonesia diperkirakan dapat mencapai target MDG sebesar 15,5 persen pada tahun 2015. Prioritas ke depan untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan adalah dengan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan infrastruktur pendukung, dan memperkuat sektor pertanian. Perhatian khusus perlu diberikan pada:

1. Perluasan fasilitas kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

(21)

daya untuk meningkatkan kesejahteraannya

3. Peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan social

4. Perbaikan penyediaan proteksi sosial bagi kelompok termiskin di antara yang miskin.

MDG 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Upaya Indonesia untuk mencapai target MDG tentang pendidikan dasar dan melek huruf sudah menuju pada pencapaian target 2015 (on-track). Bahkan Indonesia menetapkan pendidikan dasar  melebihi target MDGs dengan menambahkan sekolah menengah pertama sebagai sasaran

pendidikan dasar universal. Pada tahun 2008/09 angka partisipasi kasar (APK) SD/MI termasuk Paket A telah mencapai 116,77 persen dan angka partisipasi murni (APM) sekitar 95,23 persen. Pada tingkat sekolah dasar (SD/MI) secara umum disparitas partisipasi pendidikan antarprovinsi semakin menyempit dengan APM di hampir semua provinsi telah mencapai lebih dari 90,0 persen. Tantangan utama dalam percepatan pencapaian sasaran MDG pendidikan adalah meningkatkan pemerataan akses secara adil bagi semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, untuk

mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas di semua daerah. Berbagai kebijakan dan program pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut adalah:

1. Perluasan akses yang merata pada pendidikan dasar khususnya bagi masyarakat miskin 2. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan

3. Penguatan tata kelola dan akuntabilitas pelayanan pendidikan.

Kebijakan alokasi dana pemerintah bagi sektor pendidikan minimal sebesar 20 persen dari jumlah anggaran nasional akan diteruskan untuk mengakselerasi pencapaian pendidikan dasar universal pada tahun 2015.

MDG 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Berbagai kemajuan telah dicapai dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender di semua jenjang dan jenis pendidikan. Rasio angka partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di

sekolah dasar dan sekolah menengah pertama berturut-turut sebesar 99,73 dan 101,99 pada tahun 2009, dan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15 sampai 24

tahun telah mencapai 99,85. Oleh sebab itu, Indonesia sudah secara efektif menuju (on-track) pencapaian kesetaraan gender yang terkait dengan pendidikan pada tahun 2015. Di bidang ketenagakerjaan, terlihat adanya peningkatan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian. Di samping itu, proporsi kursi yang diduduki oleh perempuan di DPR pada pemilu terakhir juga mengalami peningkatan, menjadi 17,9 persen. Prioritas ke depan dalam mewujudkan kesetaraan gender meliputi:

(1) Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan; (2) Perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan;

(3) Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan. MDG 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

 Angka kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup signifi kan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Demikian pula dengan target kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Namun demikian, masih terjadi disparitas regional pencapaian target, yang mencerminkan adanya perbedaan akses atas pelayanan

(22)

kesehatan, terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Prioritas kedepan adalah memperkuat system kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil.

MDG 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Dari semua target MDGs, kinerja penurunan angka kematian ibu secara global masih rendah. Di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan (MMR/Maternal Mortality Rate) menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Target pencapaian MDG pada tahun 2015 adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan kerja keras untuk mencapai target tersebut. Walaupun pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih cukup tinggi, beberapa faktor seperti risiko tinggi pada saat

kehamilan dan aborsi perlu mendapat perhatian. Upaya menurunkan angka kematian ibu didukung pula dengan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan unmet need yang

dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Ke depan, upaya peningkatan kesehatan ibu diprioritaskan pada perluasan pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan obstetrik yang komprehensif, peningkatan pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.

MDG 8: MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Indonesia merupakan partisipan aktif dalam berbagai forum internasional dan mempunyai

komitmen untuk terus mengembangkan kemitraan yang bermanfaat dengan berbagai organisasi multilateral, mitra bilateral dan sektor swasta untuk mencapai pola pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan (pro-poor). Indonesia telah mendapat manfaat dari mitra pembangunan internasional. Untuk meningkatkan efektifi tas kerjasama dan pengelolaan bantuan pembangunan di Indonesia, Jakarta Commitment telah ditandatangani bersama 26 mitra pembangunan pada tahun 2009. Bersamaan dengan ini, Indonesia telah berkomitmen untuk

menurunkan pinjaman luar negeri pemerintah terhadap PDB. Hal ini ditunjukkan dengan

menurunnya rasio pinjaman luar negeri pemerintah terhadap PDB dari 24,6 persen pada tahun 1996 menjadi 10,9 persen pada tahun 2009. Sementara itu, Debt Service Ratio Indonesia juga telah menurun dari 51 persen pada tahun 1996 menjadi 22 persen pada tahun 2009. Untuk

meningkatkan akses komunikasi dan informasi, sektor swasta telah membuat investasi besar ke dalam teknologi informasi dan komunikasi, dan akses pada telepon genggam, jaringan PSTN, dan komunikasi internet telah meningkat sangat pesat selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2009, sekitar 82,41 persen dari penduduk Indonesia mempunyai akses pada telepon seluler.

Ø Tinjauan Status Pencapaian MDG di Indonesia

Status: â— Sudah tercapai â–ºAkan tercapai â–¼Perlu perhatian khusus

Indikator   Acuan

Dasar  Saat Ini

Target MDGs 2015

StatusSumber  TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1

Proporsi penduduk dengan

pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari

20,60% (1990) 5,90% (2008) 10,30% â— Bank Dunia dan BPS 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan 2,70%

(1990)

2,21%

(2010) Berkurang â–º BPS, Susenas Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk

(23)

semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga

kerja 3,52% (1990) 2,24% (2009) -PDB Nasional dan BPS, Sakernas 1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap

penduduk usia 15 tahun ke atas

65%

(1990) 62% (2009)

-BPS, Sakernas 1.7

Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja

71%

(1990) 64% (2009) Menurun â–º

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi

31,0% (1989)* 18,4% (2007)** 17,9% (2010)** 15,5% â–º *BPS, Susenas **Kemkes, Riskesdas 2007; 2010(data sementara) 1.8a Prevalensi balita gizi buruk 7,2%

(1989)* 5,4% (2007)** 4,9% (2010)** 3,6% â–º

1.8b Prevalensi balita gizi kurang 23,8% (1989)* 13,0% (2007)** 13,0% (2010)** 11,9% â–º 1.9

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: â–¼ BPS, Susenas - 1400 Kkal/kapita/hari 17,00% (1990) 14,47% (2009) 8,50% - 2000 Kkal/kapita/hari 64,21% (1990) 61,86% (2009) 35,32% TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 

2.1  Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar  88,70% (1992) ** 95,23% (2009)* 100,00% â–º *Kemdiknas **BPS, Susenas 2.2

Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar  62,00% (1990)* 93,50% (2008)** 100,00% â–º *Kemdiknas **BPS, Susenas 2.3

 Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki 96,60% (1990) 99,47% (2009) Female: 99,40% Male: 100,00% â–º BPS, Susenas

(24)

99,55%

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

3.1

Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi

- Rasio APM perempuan/laki-laki di SD 100,27 (1993) 99,73 (2009) 100,00 â— BPS, Susenas - Rasio APM perempuan/laki-laki

di SMP

99,86 (1993)

101,99

(2009) 100,00 â— - Rasio APM perempuan/laki-laki

di SMA 93,67 (1993) 96,16 (2009) 100,00 â–º

- Rasio APM perempuan/laki-laki di Perguruan Tinggi 74,06 (1993) 102,95 (2009) 100,00 â–º 3.1a

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun

98,44

(1993) 99,85 (2009) 100,00 â—

3.2

Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor  nonpertanian 29,24% (1990) 33,45% (2009) Meningkat â–º BPS, Sakernas 3.3 Proporsi kursi yang diduduki

perempuan di DPR

12,50% (1990)

17,90%

(2009) Meningkat â–º KPU TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015

4.1  Angka KemaTIan Balita per 1000

kelahiran hidup 97 (1991) 44 (2007) 32 â–º BPS, SDKI 1991, 2007; *Kemkes, Riskesdas 2010 (data sementara) 4.2  Angka Kematian Bayi (AKB) per 

1000 kelahiran hidup 68 (1991) 34 (2007) 23 â–º 4.2a  Angka Kematian Neonatal per 

1000 kelahiran hidup 32 (1991) 19 (2007) Menurun â–º

4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 44,5% (1991) 67,0% (2007) 74,5% (2010)* Meningkat â–º

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015 5.1  Angka Kematian Ibu per 100,000

kelahiran hidup

390

(1991) 228 (2007) 102 â–¼

BPS, SDKI 1993, 2007 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong

tenaga kesehatan terlatih

40,70% (1992) 77,34% (2009) Meningkat â–º BPS, Susenas 1992-2009 Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

5.3

 Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi perempuan menikah usia 15-49, semua cara

49,7% (1991)

61,4%

(2007) Meningkat â–º

5.3a

 Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun saat ini, cara modern 47,1% (1991) 57,4% (2007) Meningkat â–¼ 5.4

 Angka kelahiran remaja

(25)

1000 perempuan usia 15-19 tahun ,

1991, 2007 5.5

Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan)

- 1 kunjungan: 75,0% 93,3% Meningkat â–º - 4 kunjungan: 56,0% (1991) 81,5% (2007) â–º 5.6

Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana / KB yang tidak

terpenuhi)

12,70% (1991)

9,10%

(2007) Menurun â–¼

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015

6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari

total populasi - 0,2% (2009) Menurun â–¼

Estimasi

Kemkes 2006

6.2

Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir  12,8% (2002/ 03) Perempuan: 10,3% Meningkat â–¼ BPS, SKRRI 2002/2003 & 2007 Laki-laki: 18,4% (2007) â–¼ 6.3

Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang

memilikipengetahuan

komprehensif tentang HIV/AIDS

-Menikah -Perempuan: 9,5% Laki-laki: 14,7% (2007) Perempuan: 11,9% Laki-laki: 15,4% (2010)* Meningkat â–¼ BPS, SDKI 2007; *Kemkes, Riskesdas 2010 (data sementara) - Belum Menikah -Perempuan: 2,6% Laki-laki: 1,4% (2007) Perempuan: 19,8% Laki-laki: 20,3% Meningkat â–¼ BPS, SKRRI 2007; *Kemkes, Riskesdas 2010 (data sementara)

(26)

(2010)*

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010

6.5

Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan anti retroviral

- 38,4% (2009) Meningkat â–¼ Kemkes, 2010, per 30 November  2009

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015

6.6  Angka kejadian dan tingkat kematian akibat Malaria

6.6a  Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk): 4,68 (1990) 1,85 (2009) 2,4% (2010)*Menurun â–º Kemkes 2009; Kemkes, Riskesdas 2010 (data sementara)  Angka kejadian Malaria di Jawa &

Bali (API)

0,17

(1990) 0,16 (2008) Menurun â–º

 API, Kemkes 2008

 Angka kejadian Malaria di luar  Jawa & Bali (AMI)

24,10

(1990) 17,77 (2008) Menurun â–º

 AMI, Kemkes 2008

6.7 Proporsi anak balita yang tidur  dengan kelambu berinsektisida

-3,3% Desa: 4,5% Kota: 1,6% (2007) 7,7% (2007)* 16,0% (2010) ** Meningkat â–¼ BPS, SDKI 2007; * Kemkes, RIskesdas 2007; ** Kemkes, Riskesdas 2010 (data sementara) 6.8

Proporsi anak balita dengan

demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat

- 21,9% (2010) Riskesdas 2010 (data sementara) 6.9

 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat

Tuberkulosis 6.9a

 Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/ 10.000 penduduk/tahun) 343 (1990) 228 (2009) Dihentikan, mulai â— Laporan TB Global WHO, 6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis

(per 100.000 penduduk)

443

(1990) 244 (2009) â— Tingkat kematian karena

Referensi

Dokumen terkait

Bagi individu yang menjadi cabe- cabean, Peneliti memberikan saran kepada individu yang menjadi cabe- cabean agar dalam bertidak lebih memperhatikan dampak yang akan

 Yang dimaksud dengan Pangkalan Data Pendukung adalah pang kalan data yang telah terbentuk untuk kepentingan tugas pokok untuk masing- masing instansi akan tetapi

tidak ditemukan di dalam matan tersebut sebagaimana tanda-tanda matan hadis palsu, seperti redaksinya rancu dan isinya bertentangan dengan tujuan pokok ajaran Islam, namun

Keterlibatan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam pengembangan kawasan sentra mangga perlu diperhatikan. Gapoktan Tani Makmur di Desa Oro- Oro Ombo Wetan Kecamatan Rembang

Skripsi dengan judul STRATEGI KREATIF BIRO IKLAN PETAKUMPET DALAM MENGAHADAPI PERSAINGAN IKLAN DAERAH (Studi Deskriptif Petakumpet dalam menciptakan iklan cetak Kedaulatan Rakyat

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, lingkar batang tunas primer)

Hasil amplifikasi DNA karet dengan 40 primer menggunakan metode RAPD memperlihatkan keragaman genetik yang tinggi dengan nilai koefisien yang diperoleh sebesar 0.89-0.98

Bercak berwarna kuning yang muncul setelah disemprot penampak bercak sitroborat ini menunjukkan bahwa kemungkinan di dalam Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz mengandung senyawa