TUGAS
PERSAMAAN DIFERENSIAL II
Modul ini diajukan untuk melengkapi persyaratan tugas akhir mata kuliah Persamaan Direfensial II
Disusun Oleh:
NAMA : LINDA TRI ANDAYANI NPM : 200913500170
KELAS : 7 A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat Jakarta Selatan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan pada mata kuliah PERSAMAAN DIFERENSIAL II, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Dalam menyusun makalah ini kami banyak menemukan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: • ALLAH SWT .
• Kedua orang tua kami yang telah membantu kami
• Bpk Huri Suhendri selaku dosen Persamaan Direfensial II yang telah membimbing kami dalam penyusunan malakah ini sehingga makalah kami dapat terselesaikan dengan baik.
• Teman – teman yang telah membantu kami untuk menyelesaikan modul kami.
Jakarta, 14 September 2012 Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
A.Persamaan Diferensial Linier Orde-n dengan koefisien konstan...1
1. P. D. L orde-n homogen dengan koefisien konstan...2
2. P. D. L orde-n tak homogen a) Metode Wronsky...5
b) Metode inveres cara ke-1...10
c) Metode invers cara ke-2...14
d) Metode dalam bentuk sederhana...20
B.Persamaan Diferensial Linier Orde-n dengan koefisien variabel 1. P. D. L Cauchy...22
2. P. D. L Legendre...23
Daftar Pustaka...33
A. Persamaan Diferensial Linier Orde-n dengan koefisien konstan Bentuk umum
Bentuk umum dalam operator diferensial
Dan seterusnya
Sehingga dapat disingkat menjadi
Keterangan :
merupakan fungsi dari variabel x
Jika merupakan konstanta disebut persamaan diferensial linier orde-n dengan koefisien konstanta
Jika orde bukan koefisien konstanta disebut persamaan diferensial liner orde-n dengan koefisien variabel Jika maka disebut persamaan diferensial homogen orde-n Jika maka disebut persamaan diferensial tidak homogen orde-n
Contoh:
1. 1
2.
Jawab:
1. Persamaan diferensial linier homogen orde-4 dengan variabel konstan.
2. Persamaan diferensial linier tak homogen orde -2 dengan koefisien konstan.
3. Persamaan diferensial linier tidak homogen orde-5 dengan koefisien variabel.
Latihan
1.
1
1. Bentuk homogennya
Atau dapat disingkat menjadi
Atau dapat dikeluarkan variabel x nya
2. Langkah-langkah penyelesaian
1. Membuat persamaan karakteristik
2. Menentukan akar-akar dari persamaan karakteristik
a. Jika akar-akar rill berbeda
Solusi umumnya adalah
b. Jika akar-akar rill dan akar kembar
Solusi umumnya adalah
c. Jika akar-akar rill dan campuran
d. Jika akar-akar bilangan kompleks
Dan
Solusi umumnya adalah
Contoh:
1.
2.
Jawab: 1.
Jadi solusi umumnya adalah
Jadi solusi umumnya adalah
3. Tinjau
Solusi umunnya adalah
Latihan
I.P. D. L. Tak Homogen orde-n dengan koefisien konstan 1. Bentuk umum metode wronsky
Karena jawab umum dari
Atau (dengan subtitusi (2) dalam (1).
Tinjau :
Dimana akan ditentukan lebiih lanjut.
Pilih sehingga
Dari (2) maka
memenuhi sistempersamaan, (4)
(7)
Dimana :
Disebut determinan WRONSKY
Jadi
Maka solusi umumnya dari
Adalah
+ Contoh soal:
Jawab : Tinjau Persamaan karakteristik Adalah Jadi Determinan WRONSKY : Jadi
Jadi solusi umumnya dari PD adalah :
2.
Tinjau Persamaan karakteristik Jadi w w w Jadi
Solusi umumnya adalah (
3.
Persamaan karakteristik :
Jadi
Maka solusi umumya adalah Latihan: 1) 2) 2. Bentuk umum: Po P1 P2 . . . + Pn-1 Pny = Q dengan Q ≠ 0 Po Dny + P 1 Dn-1 y + P2 Dn-2y + . . . + Pn-1 Dy + Pn y = Q Atau (Po Dn + P 1 Dn-1 + P2 Dn-2 + . . . + Pn-1 D + Pn)y = Q
Solusi umum: Y = Yc +Yp
Yc= solusi komplementer (solusi dari P.D. L. Homogen) Yp= solusi partikuler
Menentukan Yp:
a. Metode Invers Operator
Bentuk umum P. D. L. tak homogen ditulis dalam bentuk F (D) y = Q sehingga:
Yp = atau Yp = 1. Cara pertama
Berdasarkan faktor’’ riil linier dari F (D): Yp =
Langkah’’ penyelesaian
a. Tentukan invers operator dari f (D) yaitu
b. Tentukan faktor’’ riil linier dari yaitu:
Yp=
c. Secara berabtai tentukan Yp: Tahap 1:
Misalnya: U = Q (P.D.L Orde satu) U = e λ1x – 1x λ dx
Tahap 2: Misalnya: V=
Tahap terakhir: Misal: S=
S= e λ x 1 . – 1x λ dx
d. Yp merupakan hasil dari tahap terakhir Yp = s Contoh: +29 + 100y = Persamaan karakteristiknya: ( + 25 ) ( + 4 ) = 0 maka solusi : y = mencari Misal : u u u u misal v = v v
v
maka solusi umumnya adalah
1. +2 + =10 Jawab: Persamaan karakteristiknya: ( + 1 ) ( + 1 ) ( + 2 )= 0 maka solusi : y = mencari Misal : u u u u misal v = v v v
miasal w = w
w w
maka solusi umumnya adalah 2. Jawab: Persamaan karakteristiknya: ( 15 ) ( 4 ) = 0 maka solusi : y = mencari Misal : u u u u misal v = v
v v
maka solusi umumnya adalah Latihan:
1) 2)
2. Cara kedua
Bentuk dinyatakan sebagai jumlah n pecahan bagian dari fakta’’ sehingga:
Yp = . Q = (
Langkah’’ penyelesaian
a. Tentukan invers operator: Tentukan jumlah n pecahan bagian dari
Dengan menggunakan koefisien kedua ruas, tentukan nilai N1, N2, . . . , Nn Subtitusikan N1, N2, . . . , Nn ke Yp: Yp = ( ) . Q b. Tentukan Yp: Yp = N1 . e λ1x . -λ1x dx + . . . + Nn . eλnx . λnx dx Contoh: + 4 + 3y = Jawab: Persamaan karakteristiknya: maka : mencari dieliminasi menjadi
maka solusi umumnya adalah
+ 14 + 4y =
Jawab:
Persamaan karakteristiknya:
mencari
maka solusi umumnya adalah 1) + 6y = Jawab: Persamaan karakteristiknya: maka : mencari
maka solusi umumnya adalah
Metode dalam bentuk sederhana
Metode koefisien tak-tentu dapat diterapkan haya jika dan semua turunanya dapat dituliskan dalam suku-suku himpunan finit yang sama dari fungsi-fungsi yang dapat indepanden secara linier, yang kita lambangkan dengan . Metode ini diawali dengan mengansumsikan bahwa solusi tertentunya memiliki bentuk
Dimana melambangkan konstanta multiplikatif sembarang. Konstanta-kontanta sembarang ini kemudian ditentukan dengan melalui solusi yang diajukan kedalam persamaan diferensial yang ditentukan dan menyertakan koefisien-koefisien yang memiliki suku yang sama.
Kasus 1. polonominal tingkat ke-n dalam x. Asumsikan solusinya membentuk
Dimana adalah konstan yang harus ditentukan. Kasus 2. dimana ka dan adalah
konstanta-konstanta yang diketahui. Asumsikan solusinya memiliki bentuk
Kasus 3. dimana adalah
konstanta-konstanta yang diketahui. Asumsikan solusinya memiliki bentuk
Dimana A dan B adalah konstanta-konstanta yang harus ditentukan.
Contoh
a. selesaikan Jawab:
Persamaan karakteristik
Jadi
Suatu polinominal tingkat kedua. Dengan menggunakan kasus 1.kita mengansumsikan
Jadi . Dengan memasukkan haisl-hasil
ini kedalam persamaan diferensil, kita memperoleh
Atau ekuivalen dengan
Dengan menyertakan koefisisen-koefisien yang memiliki pangkat x yang sama, kita memperoleh
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh
b. selesaikan
Persamaan karakteristik
Jadi
Suatu polinominal tingkat kedua. Dengan menggunakan kasus 2 dimana variabel independen x digantikan oleh
dan . Dengan menggantikan . Kita mengansumsikan
Jadi . Dengan memasukkan haisl-hasil ini
kedalam persamaan diferensil, kita memperoleh
Atau ekuivalen dengan
, maka , sehingga
menjadi
Dan solusi umumnya adalah
c. selesaikan
Jadi
Suatu polinominal tingkat kedua. Dengan menggunakan kasus 2 dimana variabel independen x digantikan oleh
dan . Dengan menggantikan . Kita mengansumsikan
Dengan demikian
Dan
Dengan hasil-hasil ini masukkan kedalam persamaan diferensial, kita memperoleh
Yang ekuivalen dengan
Dengan menyertaka koefisien-koefisien dari suku-suku yang sama, kita memperoleh
Maka menjadi
Dan solusi umumnya adalah
B. Persamaan Diferensial Linier Orde-n dengan koefisien variabel 1. Persamaan Diferensial Linier Cauchy
Bentuk P.D:
Po xn
Atau dapat ditulis dalam polonom operator (Po x2 D2 + P
1 xn-1 Dn-1 + . . . +
Pn-1 x D +Pn)y = Q(x) dimana Po,P1, . . . ,Pn adalah konstan.
Untuk menyelesaikan P.D ini dilakukan transformasi x = e2 untuk
mereduksi P. D semula menjadi P.D unier orde n dengan koefisien konstan yaitu:
Tranformasi x = e2 atau In x = z kemudian jika D didefinisikan oleh D =
:
xDy =Dy
x2D2y = D (D-1) y
x3D3y = D (D-1) (D-2) y
xnDny = D (D-1) (D-2) (D-3) . . . (D-n + 1)y
[Po D (D-1)(D-2)(D-3) . . . (D-n + 1)+P1D (D-1)(D-2) . . . (D-n +2)+ . . . +Pn-1 D +Pn]y = Q(e2)
P. D baru inni diselesaikan dengan cara telah dibahas pada v langkah’’ menghitung solusi umum P.D chauchy
1. lakukanlah transformasi x = e2dan D =
2. P. D tereduksi menjadi P. D liner orde n dengan koefisien konstan didalam polinominal operator D
3. Selesaikanlah P. D baru ini dengan cara-cara pada bab v
4. gunakan transformasi Z = In x atau e2 = x untuk mendapatkan variabel
semua
5. solusi umum P. D cauchy ditentukan 2. Persamaan Diferensial Linier Legendre
Bentuk P. D
Po (ax + b)n P
1 (ax + b)n-1 Pn-1 (ax + b) + Pn y = Q(x)
dimana Po, P1, . . . ,Pn adalah konstan
Untuk menyelesaikan P. D ini dilakukan tranformasi ax+b=e2 untuk
mereduksi P. D semula menjadi P. D linier orde dengan koefisien konstan yaitu:
Transformasi ax + b = e2 atau In (ax + b) = z jika D =
(ax +b)Dy = aDy
(ax +b)2D2y = a2D (D-1) y
(ax +b)3D3y = a3 D(D-1) (D-2) y
tereduksi menjadi:
[Po an D (D-1)(D-2) . . . (D-n +1) + P
1 an-1D (D-1)(D-n+2) + . . . +Pn-1 Ad + Pn]y
= Q [ ]
P. D baru ini diselesaikan dengan cara’’ yang telah dibahas pada bab 5 Langkah’’ menghitung solusi umum P.D linier legendre:
1. Lakukanlah transformasi ax + b = e2 dan d =
2. P. D tereduksi menjadi P.D linier orde n dengan koefisien konstan didalam polinomial operator D
3. Selesaikanlah P.D baru ini dengan cara pada v
4. Gunakanlah transformasi Z = In (ax b) dan e2 = ax + b untuk
mendapatkan variabel semula
5. Solusi umum P.D legerdre ditemukan
Contoh:
1. Selesaikan
Transformasi mengubah menjadi
2. [4D(D (4 (4 (4 (2 2 Yc Tahap I: Yp Misal U: u u u 4z Misal V: v
v v Tahap II: Yp Misal U: u u Misal V: v v v
Solusi umumnya adalah
3.
Mencari Ganti Mis U: u u u u u V: V= v v v
4. Jawab: Mencari Ganti Mis U: u u u u u V:
V= v v v
solusi umumnya adalah
5.
Jawab:
Mencari Ganti Mis U:
u u u u u V: V= v v v
solusi umumnya adalah
Latihan
1)
y′ ′ + 7xy′ + 9y = sin x 4 y′ ′ + 8xy′ −15y = x
C. Sistem Persamaan Diferensial Linier Simultan 1. Pengertian dari sistem persamaan linier simultan
Sistem P.D Linier simultan adalah suatu sistem dari persamaan diferensial dengan dua atau lebih variabel tak bebas dan satu variabel bebas. Jumlah dari persamaan simultan sama dengan jumlah dari variabel tak bebasnya. Misalnya:
(D-1) x + (D-5) y = e-t
Atau
(D+3) x + y = 2
Jumlah dari persamaan simultan = 2 dan jumlah dari variabel tak bebas = 2 (yaitu x dan y). Solusi umum dari P.D simultan dapat diperoleh dengan cara menggunakan eliminasi dari variabel tak bebasnya. Jumlah konstanta sembarang yang ditampilakan dalam solusi umum derajat dalam simultan:
Didalam melakukan eliminasi variabel tak bebas determinan ini harus
diperhatikan. Jika sistem itu adalah tak bebas sehingga sistem ini tidak akan dipikirkan disini. Langkah’’ mencari solusi umum sistem P.D Linier simultan:
1. Tulislah P.D didalam polinomial operator D untuk P. D. Linier dengan koefisien konstan, tetapi untuk P.D.L dengan koefisien variabel , tulislah P.D ini didalam polinomial D.
2. Hitunglah determinan D
Dengan memperhatikan determinan ini, lakukanlah eliminasi variabel tak bebasnya
Selesaikanlah P.D hasil eliminasi itu dengan metode yang telah dibahas pada bab sebelumnya
Hitung juga untuk variabel tak bebas yang lain
Solusi umum sistem merupakan kumpulan dari variabel tak bebas yang telah diperoleh melalui eliminasi tadi
Contoh: 1. Selesaikan sistem : • (D + 1)x + (D – 1)y = et • (D2 + D + 1)x + (D2 + D + 1)y = t2 Jawablah : (D + 1)x + (D – 1)y = et ...(1) (D2 + D + 1)x + (D2- D + 1)y = t2 ...(2)
Kenakanlah operator D2+ D + 1 pada pers(1) dan (D + 1) pada pers(2) dan
kurangkanlah. Diperoleh :
2y = t2 + 2t – 3et dan y = t2 + t - et
Kenakanlah operator D2- D + 1 pada pers (1) dan D – 1 pada pers(2) dan
kurangkanlah, diperoleh :
2x + t2 – 2t + et dan x = t2 – t + et
catatlah = 2 adalah derajat 0 pada D, dengan demikian tak ada konstanta sebarang pada penyelesaiannya
• D2x – a2y = 0
• D2y + a2x = 0
Jawab :
D2x – a2y = 0 ...(1)
D2y + a2x = 0 ...(2)
Kenakan operator D2 pada pers(1) dan substitusikan D2y = -a2x dari pers
(2), diperoleh :
D4x – a2(-a2x) = D4x + a4x = (D4 + a4)x = 0, maka D = (1 )
dan x = ( ) + ( )
substitusikan untuk x pada pers (1) dan selesaikan
y = x = ( ) + ( )
3. Selesaikan sistem : •
Carilah persamaan khusus dimana ! Jawab :
...(1) ...(2)
...(3)
Pertama, kenakanlah D pada pers(2) sehingga ...(4) ,
selanjutnya tambahkan dua kali pers(3) pada pers(1) dan kurangkan pers(4) diperoleh ( , maka
dan Dari pers(2),
Dari pers(3) , ; maka
, karena berderajat
2 dalam D terdapatlah dua konstanta sebarang dan penyelesaian umumnya
Latihan a) b) c) d)
21 e)
DAFTAR PUSTAKA
Arjuna,Lilik.1983.Pengantar Penyelesaian Deret Integral Lipat Persamaan Diferensial.Bandung:ARMICO.
Finizio. 1982. Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern, terjemahan oleh Widiarti Santoso. Jakarta : Erlangga
Kartono. 2012. Persamaan Diferensial Biasa. Yogyakarta : Graha Ilmu Marga, M dan Ismail Bestari. 1985. Matematika Universitas. Bandung :
Armico
Nababan. 2005. Persamaan Diferensial Biasa. Jakarta : Universitas Terbuka
Nugraha, Didit Budi. 2009. Persamaan Diferensial Biasa. Jakarta : Universitas Kristen Satya Wacana