• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Desas desus di Porong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. Desas desus di Porong"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I. Desas – desus di Porong

Lumpur yang terus keluar dari perut bumi seakan - akan menambah panas kota Sidoarjo yang sekarang sudah menjadi kota lumpur. Misteri hilangnya anak - anak dan juga orang dewasa

(2)

disekitar kali porong telah menambah panas situasi serta menyisakan tanda tanya besar terhadap masyarakat sekitar, tak henti - hentinya wartawan lokal maupun nasional menginformasikan kejadian tersebut.

Seminggu yang lalu anak Pak Darmani yang namanya Sugiri hilang ketika sedang memancing ikan di tepi kali porong. Kali porong yang selama ini terkenal dengan ikan mujahirnya dan mengundang banyak pemancing pun sekarang digegerkan oleh kabar demikian. Aldo teman Sugiri yang kala itu memancing bersamanya dari semenjak ada kejadian itu belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian polsek porong yang mengusut kasus ini. Aldo sekarang ini seperti baru melihat setan, kondisinya dalam seminggu terakhir memprihatinkan dengan keadaanya yang tidak dapat berbicara, matanya melotot - lotot dan suhu badan yang panas - dingin. Sering kali dari bibirnya terlontar kata Sugiri dengan nada yang tidak jelas serta seperti menyebut kata ikan.

Selain Aldo masih ada Diki yang kondisinya tidak jauh berbeda dengannya yakni mengalami shock berat hanya saja dia masih bisa memberikan keterangan. Diki terpukul karena pamannya yang kala itu memancing bersamanya di kali porong hilang.

Diceritakan oleh Diki bahwa ketika Pamannya yang bernama Waluyo sedang asik memancing bersamanya secara kebetulan mereka tidak membawa wadah buat ikan yang didapatnya sehingga kemudian Diki disuruh oleh pamannya mengambil wadah ikan dirumhanya.

Sekembali dari mengambil wadah ikan tersebut Diki kaget karena pamannya sudah tidak ada namun setelah mata Diki memandang ketengah sungai Diki dikejutkan oleh baju yang tersobek - sobek dan darah segar yang masih tersisa bercampur dengan air sungai.

(3)

Kejadian - kejadian misterius ini bukan hanya sekali ataupun dua kali terjadi di kali porong ini lebih dari dua tahun kejadian lumpur Lapindo dua bulan terakhir ini masyarakat di gegerkan dengan hilangnya sanak famili mereka yang secara tiba - tiba dan meninggalkan jejak misterius. Hal ini pun menjadi bahan diskusi masyarakat utamanya warga Porong yang banyak beranggapan kalau ini adalah ulah silauman buaya maupun para dedemit yang marah karena kali Porong menjadi buangan lumpur Lapindo sehingga mereka mencari korban.

Hal demikian menjadikan warga sekitar menjadi was - was. Pernah ada suatu hari seorang dukun yang terkenal sakti dari Wono Ayu mencoba bertapa disana untuk mencari jawaban atas meninggalnya beberapa orang, namun belum ada duapuluh empat jam warga digegerkan lagi dengan menghilangnya dukun itu yang hanya tersisa pakaian hitam yang robek seperti bekas gigitan dan darah segar.

Sangat memilukan memang sehingga kasus demikian menjadi perhatian Kepolisian dan respon dari pemerintah pusat dan peneliti Nasional, bahkan ilmuan dari Unair bernama Prof. Natalegawa beranggapan kalau kasus di kali porong adalah ulah makhluk air yang telah bermutasi dengan bahan kimia dari lumpur Lapindo. Namun hal ini dijadikan angin lalu dan pemerintah lebih memilih membentuk tim pencari fakta kasus kali Porong yang terkenal dengan sebutan “KAPOR” terdiri dari berbagai ilmuan nasional yang terdiri dari LIPI dan berbagai Perguruan tinggi negeri Polisi serta Militer.

KAPOR diketuai oleh Prof. Arifin Suyatno dari LIPI dan beranggotakan DR. Bustomi dari UGM, Letkol.(mar). Masruri dari TNI AL, Prof Suharyadi ahli kimia dari ITB, DR. Sukiman dari UI, Prof.Muhammad Latif dari ITS dan Prof. DR. Rachmawati ahli rekayasa genetika dan DNA dari Unair, Prof. Bahruni ahli dalam ilmu mutasi genetik dan berikutnya adalah dr.Tantowi

(4)

dari kedokteran forensik Mabes Polri . Kesembilan orang dari tim KAPOR tersebut diwajibkan melapor ke Presiden atas hasil penelitiannya dalam waktu maksimal dua puluh satu hari. Minggu pertama mereka menemukan kalau air kali porong sudah dalam kondisi yang sangat mencemaskan dan tidak layak untuk digunakan manusia. Bahan kimia yang ada seperti timbal dan raksa serta bahan beracun lainnya sudah tidak sewajarnya dan mengancam keselamatan penduduk Sidoarjo.

Dugaan Prof. Natalegawa ternyata didukung kuat oleh tim KAPOR dimana mereka di Minggu kedua menemukan daging dan tulang manusia yang dipastikan merupakan daging dan tulang seorang korban yang hilang. Dalam penemuan itu ditemukan bekas gigitan tajam tapi tidak seperti gigitan buaya melainkan lebih cenderung seperti gigitan ikan piranha di sungai Amazon (setelah membandingkan kasus) tetapi mereka tidak berani membuka mulut mereka sebelum mengumpulkan bukti kuat akan bermutasinya binatang kali porong.

Dalam minggu ketiga Letkol.(mar). Masruri memberanikan diri untuk mengerahkan tim elit kopaska disertai dengan peralatan lengkap untuk menyelam dan mencari bukti kuat akan kasus kali porong. Secara tragis baru beberapa menit menyelam satu orang dari lima anggota marinir tersebut diserang oleh segerombolan ikan mujahair. Namun beruntunglah dengan terlatihnya mereka serta peralatan yang memadai mereka dapat lolos dari terkaman mujahair - mujahair ganas yang menyerangnya walaupun satu anggota tersebut terluka parah.

Dengan demikian tim KAPOR sudah mengambil dugaan yang kuat kalau kasus hilangnya warga di kali porong karena serangan ikan - ikan mujahair yang bermutasi tersebut sehingga tim Kapor tinggal menangkap mujahair di kali porong untuk dijadikan sampel dan bukti. Akhirnya mereka berhasil juga mendapatkan sampel dan dibawah kelaboratorium untuk diperiksa,

(5)

ternyata dugaan yang selama ini di pendam oleh para anggota tim KAPOR nyata adanya. Ternyata setelah diteliti mereka ikan - ikan mujahair sudah menjadi mutan akibat bermutasi dengan bahan kimia lumpur Lapindo selama dua tahun lebih ini, sehingga apabila hal ini tidak di cegah langsung sangat membahayakan umat.

Mujahir yang menjadi mutan di kali Porong diduga kuat juga menyantap binatang - binatang lain di kali Porong. Para peneliti juga heran mengapa harus ikan mujahair yang menjadi mutan apakah karena ikan ini merupakan ikan yang istimewa yang hanya berada di perairan Indonesia dan Afrika Selatan.

Sudah dupuluh satu hari penelitian telah dilakukan sehingga tim KAPOR harus menyerahkan hasilnya pada Presiden. Setelah diketahui kalau penyebab kejadian tersebut adalah mujahir yang bermutasi, maka Presiden mengintruksikan kepada TNI dan Polri untuk mengevakuasi warga dari Kali Porong. Dan untuk mewaspadai hal yang tidak diinginkan penduduk disekitar pantai laut Jawa dilarang berada dilaut karena belum lama ini juga ada beberapa warga yang kehilangan sanak keluarganya di pantai sekitar bermuaranya kali porong di Laut Jawa.

Kota porong layaknya kota hantu dan sekarang pasukan TNI AL mengerahkan pasukannya untuk memasang Bom Air di Kali Porong untuk membunuh para monster itu namun kelihatannya hanya sia - sia dimana ikan Mujahir yang telah menjadi mutan itu sudah berkembang banyak dan menyebar ke muara kali porong dan bahkan sudah berkembang di laut Jawa sesuai dengan arah pembuangan lumpur Lapindo yang tujuannya adalah laut Jawa. Dugaan mencemaskan juga diungkapkan oleh tim KAPOR

” Mungkin bukan hanya mujahir saja yang bermutasi di lautan, dimana di laut banyak sekali binatang yang berbeda jenis dengan binatang sungai.”

(6)

Akhirnya ikan Mujahair yang bermutasi tersebut telah menguasai kali porong dan mungkin akan menguasai laut Jawa, usaha - usaha yang dilakukan pemerintah tidak bisa berhasil selain mengevakuasi warga yang terancam teror mutan mujahair tersebut. Ikan Mujahair yang bermutasi ini lalu dijuluki dengan Sidomonsters.

Kedatangan monster – monster Mujahair yang kemudian dapat teratasi dengan sendirinya bukanlah merupakan akhir dari musibah di kali Porong kedatangan monster – monster ikan tersebut justru merupakan pertanda munculnya musibah yang lebih besar lagi yang tidak lain adalah Sidomonster yang sesungguhnya yang membawa ancaman dan terror bagi semua penjuru penduduk Porong Sidoarjo, dimana setelah muncul monster – monster Ikan yang kemudian menghilang musnah dengan sendirinya pada tahap berikutnya terjadi gempa local yang cukup dahsyat kekuatannya hingga mencapai 7,0 SR dan muncul dari lumpur Lapindo sesosk makhluk raksasa besar, hitam, dan berkabut dan terkadang menyemburkan api serta menerjang dan menghancurkan apa saja yang menghalanginya. Meskipun pasukan gabungan dari segala satuan militer di kerahkan sebanyak puluhan ribu pasukan yakni angkatan darat, laut, dan serta menggunakan persenjataan yang lengkap namun makhluk tersebut tidak dapat dengan mudah di lenyapkan. Apa yang terjadi sesungguhnya dan apa yang dapat mengalahkan Sidomonster tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti pada game online dota2 interaksi verbal dilakukan dengan cara kontak komunikasi secara langsung bila satu team bermain di tempat yang sama atau

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh upah minimum, angkatan kerja dan pertumbuhan

- Percaya, bahwa suatu konvensi internasional mengenai hubungan konsuler, kekebalan dan keistimewaan yang juga akan menyumbang pada perkembangan hubungan persahabatan antar

Representasi mengenai stereotype terhadap suku Papua Korowai digambarkan dalam film Lost In Papua ini dalam bentuk tanda-tanda baik secara verbal maupun

Setelah dilakukan ekstrasi ciri isyarat vokal dengan menggunakan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) level 3 secara realtime maka diperoleh rata-rata

/isalkan '(t) sepanjang selang waktu #,  hingga seluruh at warna dikeluarkan. 0ika kita bagi #,  atas selang bagian adalah konsentrasi at warna pada saat t. 0ika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas scaffolding dalam konteks scientific approach terhadap hasil belajar konsep fisika SMP sebesar 47%