• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINKRONISASI ANTARA HUKUM PAJAK DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS MENGENAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINKRONISASI ANTARA HUKUM PAJAK DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS MENGENAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SINKRONISASI ANTARA HUKUM PAJAK

DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

TENTANG PERSEROAN TERBATAS MENGENAI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

TESIS

OLEH

ANTO SIBARANI

117005086 / HK

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

SINKRONISASI ANTARA HUKUM PAJAK

DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007

TENTANG PERSEROAN TERBATAS MENGENAI

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

OLEH

ANTO SIBARANI

117005086 / HK

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL TESIS : SINKRONISASI ANTARA HUKUM PAJAK DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN

TERBATAS MENGENAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)

N A M A : Anto Sibarani

N I M : 117005086

PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Hukum

Menyetujui Komisi Pembimbing

K e t u a

(Prof.Dr. Bismar Nasution, SH.,MH)

Pembimbing I

(Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum)

Pembimbing II

(Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH)

Ketua Program Studi Dekan

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 28 Agustus 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. Dr. Bismar Nasution, SH., MH

Anggota

: 1. Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH

3. Dr. Dedy Harianto, SH., M.Hum

(5)

ABSTRAK

Pengaturan yang berbeda antara Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan Hukum Pajak atas biaya tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) menimbulkan ketidakadilan dan ketidakpastian hukum bagi perusahaan yang melaksanakan CSR, serta dapat memicu pengusaha melakukan upaya penghindaran pajak.

Penelitian hukum ini dilakukan untuk mengetahui sinkronisasi antara Hukum Pajak dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengenai CSR dengan tiga pokok permasalahan yaitu: bagaimanakah pengaturan CSR di Indonesia, bagaimanakah pengaturan biaya CSR menurut Hukum Pajak Indonesia serta apakah sudah terdapat sinkronisasi pengaturan CSR antara Hukum Pajak dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier yang dikumpulkan dengan teknik studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif.

Hasil penelitian menemukan bahwa tidak terdapat sinkronisasi pengaturan CSR antara Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan hukum pajak di Indonesia. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perusahaan sejak awal beroperasi melaksanakan CSR dan dianggarkan setiap awal tahun walaupun kinerja keuangan perusahaan belum mencapai laba (menganut konsep before profit), sedangkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan melalui PP Nomor 93 Tahun 2010 mengatur bahwa hanya perusahaan yang telah memperoleh keuntungan pada tahun sebelumnya dan tahun CSR dilaksanakan yang dapat membebankan biaya CSR atau memperoleh insentif pajak (menganut konsep after profit). Disamping itu tidak semua biaya CSR dapat diberikan insentif pajak, kecuali pengeluaran atas sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional, penelitian dan pengembangan, fasilitas pendidikan, pembinaan olah raga dan pembangunan infrastruktur sosial

Hasil penelitian ini menyarankan agar dilakukan peninjauan ulang terhadap persyaratan perusahaan yang memperoleh insentive perpajakan atas biaya CSR yang diatur Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010 serta mengakomodir laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam SPT Tahunan PPh Badan perusahaan agar Direktorat Jenderal Pajak dapat mengawasi porsi biaya CSR yang dilaporkan perusahaan.

(6)

ABSTRACT

Different regulations between Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies with Tax Law at the expense of corporate social responsibility cause injustice and legal uncertainty for companies that implement CSR, and can trigger the employer conducts tax evasion efforts.

Legal research was conducted to determine the synchronization between the Tax Law with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability on CSR with three principal issues are: how is the setting of CSR in Indonesia, how the costings of CSR according to Indonesian Tax Law as well as whether there is synchronization settings CSR the Tax Law with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies

This study uses normative legal research. The data used are secondary data consisting of primary legal materials, secondary and tertiary collected by literature techniques. Data analysis was performed with qualitative methods.

The study found that there is no synchronization between the CSR setting of Act Number 40 of 2007 on Limited Liability Company with the tax law in Indonesia. Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies require companies since the beginning of operations implementing CSR and budgeted at the beginning of the year even though the company's financial performance has not reached the profit (before profit concept), while the Law Number 36 Year 2008 regarding Income Tax through GR 93 of 2010 stipulates that only the companies that have benefited in the previous year and the year that can be implemented CSR, charge or obtain tax incentives (after profit concept). Besides, not all the costs of CSR can be given tax incentives, except for expenditures on donations in order of national disaster management, research and development, educational facilities, sports coaching and development of social

From the results it is concluded that there is no synchronization between the CSR regulation Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company with the tax law in Indonesia. Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies require companies since the beginning of operations implementing CSR and budgeted at the beginning of the year even though the company's financial performance has not reached the profit (before profit concept), while the Law Number 36 Year 2008 regarding Income Tax through GR 93 of 2010 stipulates that only the companies that have benefited in the previous year and the year that can be implemented CSR charge or obtain tax incentives (after profit concept).

infrastructure

The results of this study suggest that conducted a review of the requirements of the acquiring company at the expense of the tax incentives that regulated CSR Law Number 36 Year 2008 regarding Income Tax jo. Government Regulation No. 93 Year 2010 report on the implementation and accommodate corporate social responsibility in the company's Annual Income Tax Agency that the tax authorities may supervise the portion of the cost of the company's CSR reported.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, berkat dan karunia yang diberikan kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul: “Sinkronisasi Antara Hukum Pajak Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)”. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Selama masa perkuliahan sampai penyelesaian Tesis ini, Peneliti banyak memperoleh bantuan baik berupa pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, CTM (K), Sp.A (K).

2. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

3. Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.Hum., yang juga sebagai Pembimbing, telah banyak memberikan petunjuk serta saran yang bermanfaat dalam penyelesaian Tesis ini.

(8)

4. Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan, petunjuk dan saran yang sangat bermanfaat bagi saya dalam menyelesaikan penelitian Tesis ini. Model diskusi hukum di luar kelas yang dipraktekkan Beliau sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan hukum para mahasiswa dan menjadi motivasi untuk mempelajari Ilmu Hukum lebih dalam.

5. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum, Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan telah banyak memberikan bantuan berupa motivasi, bimbingan, petunjuk, saran dan arahan, dalam menyelesaikan Tesis ini.

6. Dr. Dedy Harianto, SH., M.Hum, selaku Anggota Komisi Penguji yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian Tesis ini.

7. Dr. Utary Maharany Barus,SH, M.Hum, selaku Anggota Komisi Penguji koreksi dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian Tesis ini.

8. Bapak/Ibu dosen pengajar pada Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa menyumbangkan Ilmunya yang sangat berarti bagi saya.

9. Seluruh Staf Administrasi Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan, yang telah memberikan bantuan administrasi dan informasi selama saya mengikuti perkuliahan.

(9)

10. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, ayahanda W. Sibarani dan kepada Ibunda S. boru Pangaribuan atas segala jerih payah dan pengorbanannya yang tiada terhingga dalam mengasuh, dan membesarkan penulis, serta senantiasa mengiringi penulis dengan doa, selalu menekankan kepada anak-anak dan cucu-cucunya bahwa pendidikan harus diutamakan. Demikian juga kepada Ibu Mertua Op. Dinar br Hutahaean dan seluruh saudara-saudara saya terkasih, atas segala dukungan moril yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih.

11. Teristimewa kepada Istriku tercinta Delima Hutape, SE dan anak saya Garry Timothy Sibarani yang merupakan sumber inspirasi dan semangat dalam

menjalani hidup ini. Kalian berdua selau hadir memberikan dukungan dan dorongan semangat selama saya mangikuti pendidikan di Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Semoga apa yang dicita-citakan Garry Timothy, yaitu menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari kedua orang tua dapat tercapai kelak.

12. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011.

13. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

(10)

Penulis menyadari tesis ini masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kiritik dan saran yang bersifat konstruktif demi menyempurnakan tesis ini.

Semoga Tesis ini dapat memenuhi maksud penelitiannya, dan dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga Ilmu yang telah diperoleh dapat dipergunakan untuk kepentingan bangsa

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(11)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : ANTO SIBARANI

Tempat Tanggal Lahir : Sidulang/Toba 29 Juli 1971

Alamat : Jl. Bintra X, Perum Pondok Cipta Blok AA No. 30 Bekasi Barat

Status Perkawinan : Menikah Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen

II. PEKERJAAN

1997-1998 : Auditor Pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa (Deloitte Touche Tohmatsu Int) Jakarta

1998-Sekarang : Direktorat Jenderal Pajak III. PENDIDIKAN

1977-1983 : SD Negeri Sidulang

1983-1986 : SMP Negeri 1 Laguboti

1986-1990 : SMA Negeri 2 Balige di Laguboti 1990-1996 : Fakulatas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Sumatera Utara 2011-2013 : Magister Ilmu Hukum Universitas

(12)
(13)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... . 1 A. Latar Belakang ... . 1 B. Perumusan Masalah .. ... . 16 C. Tujuan Penelitian .. ... 16 D. Manfaat Penelitian ... .. 17 E. Keaslian Penelitian ... 18

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 19

1. Kerangka Teori ... 19

2. Konsepsi ... 29

G. Metode Penelitian ... .. 33

1. Jenis dan Spesifikasi Penelitian ... 33

2. Sumber Data ... . 34

3. Teknik Pengumpulan Data ... 35

4. Analisis Data ... .. 35

BAB II : PERKEMBANGAN DAN RELEVANSI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) SERTA PENGATURANNYA DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA ... 36

A. Sejarah dan Evolusi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).. 36

B. Tanggung Jawab Perusahaan ………... 43

(14)

C. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Shareholder

Theory dan Stakeholder Theory ………... 51

1. Shareholder Theory ………... 53

2. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Primacy Theory). 57 D.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Dalam

Sistem Hukum Indonesia ………. 61

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas ……… 62

2. Undang-Undang Nomor Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal ... 69

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara………. 70

E. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di Berbagai Negara .. 72

1. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Belanda …. 73 2. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kanada ….. 74

3. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Perancis … 76 4. Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Jerman …. 77 BAB III : TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) MENURUT PERATURAN PERPAJAKAN DI INDONESIA .. 78

A. Dasar Hukum dan Teori Pemungutan Pajak ... ... 78

1. Dasar Hukum Pemungutan Pajak ………... 78

2. Landasan Filosofis Pemungutan Pajak ………... 79

3. Definisi Pajak ……….. 82

4. Fungsi pajak ………... 84

86 5. Asas Pemungutan Pajak ……….… 6. Kedudukan Hukum Pajak ……….….. 90

(15)

B. Pengaturan Perpajakan Biaya Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan Menurut Hukum Pajak di Indonesia ……….. 93

1. Pengaturan Biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan ..……… 94

2. Pengaturan Biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut UU Nomor 42 Tahun 2009 Tentang PPN dan PPnBM ………... 102

C. Insentif Pajak Atas Biaya CSR di Beberapa Negara ………….. 107

1. Filippina ……….…. 108

2. Amerika Serikat ……….. 110

3. India ……… 111

4. Korea Selatan ………. 112

BAB IV : ANALISIS HUKUM SINKRONISASI ANTARA UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN HUKUM PAJAK ATAS BIAYA TANGGUNG JAWAB SOSIAL ……… 115

A. Dasar dan Azas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan……… 115

1. Dasar Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ... 115

2. Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ... 121

B. Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan ……… 123

1. Sinkronisasi Horisontal ……….. 126

2. Sikronisasi Vertikal ………. 127

C. Sinkronisasi Antara UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dengan Hukum Pajak Mengenai (CSR) …… 128

1. UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas tidak sinkron dengan UU Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan mengenai CSR ……….. 129 2. UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

(16)

D. Praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) di

Indonesia dan Pengaturan Perpajakannya... 139

1. Pelaksanaan CSR Tanpa Melalui Lembaga Tidak Mendapat Insentif Pajak ... 139

2. Penggunan Dana CSR Untuk Lingkungan Hidup Memperoleh Insentif Pajak ………... 141

3. Praktek CSR Dalam Bentuk Pemberian Hasil Produk Secara Cuma-cuma Tidak Memperoleh Insentif Pajak ... 142

4. CSR di Bidang Pendidikan dan Kesehatan Diberikan Insentif Pajak ... 143

5. CSR untuk Pengembangan Regional dan Komunitas Memperoleh Pasilitas Pajak ……….. 145

E. Sinkrosnisasi Ketentuan Perpajakan Yang Responsif Untuk Mendukung Keberlanjutan (Sustainability) Pelaksanaan CSR... 146 1. Sustainability Ekonomi ... 148 2. Sustainability Sosial ………... 148 3. Sustainability Lingkungan ... 149 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 151

A. Kesimpulan ... 151

B Saran ... 153

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan penyelesaian kasus tindak pidana terorisme dari Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi Dan Pengadilan Tinggi Maluku, bahwa sejak tahun 2010-2012 sekarang ini

Asuhan kebidanan bayi Ny.”CK” dengan hipotermia dilakukan pengkajian data subjektif yaitu identitas bayi dan orangtua, keluhan utama ibu mengatakan bayinya sudah

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan

3.Berdasarkan hasil pengujian sistem secara keseluruhan telah sesuai dengan yang diinginkan yaitu Alat deteksi kebisingan dapat bekerja dalam satu system yang

Karena, selain untuk melakukan penindakan terhadap pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai, kegiatan patroli laut juga memiliki fungsi pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran

Untuk tahap pelaksanaan observasi, dil- akukan dengan mengamati secara langsung kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian ketika akan menjawab pertanyaan

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh simultan antara variabel ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, budaya clan , budaya adhocracy , budaya

Sebagai tindak lanjut atas pemaparan kondisi hutan Borneo yang semakin memprihatinkan tersebut, delegasi dari ketiga negara yang melintasi kawasan hutan yaitu