121
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan berkaitan dengan penafsiran Tantawi Jawhari dalam kitabnya
al-Jawa>hir fi> Tafsi>r al-Qur’a>n al-Kari>m tentang air dalam al-Quran. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:
1. Menurut klasifikasinya, air dalam al-Qur’an terbagi menjadi beberapa
kelompok. Kelompok pertama, air dalam al-Qur’a>n yang menggunakan term
ءام terbagi menjadi dua bagian yaitu dalam bentuk ma’rifat sebanyak 21 kali
dan dalam bentuk nakirah sebanyak 41 kali. Jumlah keseluruhan kata ءام
dalam al-Qur’an sebanyak 62 kali. Kelompok kedua air dalam al-Qur’an yang
tidak menggunakan kata ءام terbagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Sungai (رهنلا). Dalam al-Qur’an term ini disebut sebanyak 54 kali, tiga
diantaranya dengan bentuk mufrad, sisanya 51 kali dalam bentuk jama’.
Dalam bentuk ma’rifat disebut 43 kali, dan 11 kali dalam bentuk nakirah. b. Laut (رحبلا ). Dalam al-Qur’an, kata رحبلا disebut sebanyak 41 kali dalam
bentuk ma’rifat 39 kali dan 2 kali dalam bentuk nakirah. Dengan perincian
mufrad sebanyak 33 kali, dalam bentuk tathniyah lima kali dan dalam
bentuk jama’ tiga kali, sehingga jumlah keseluruhan disebut sebanyak 41
kali.
c. Mata air (نويع). Dalam al-Qur’an kata نيع dan seakarnya ( ,نانيع ,انيع
,نويع نيع
نيعم ,نيعا ) disebut sebanyak 66 kali. Dari sekian penyebutan, 121
122 yang identik dengan makna air atau benda cair hanya sebanyak 25 kali,
selebihnya mempunyai makna seperti mata, hakikat dan lain sebagainya.
d. Hujan (رطملا ). Dalam al-Qur’an disebut sebanyak 14 kali. 7 kali
menggunakan kata kerja (fi’il), tujuh kali berupa isim, 4 diantaranya berupa nakirah dan 3 kali dalam bentuk ma’rifat. Namun dalam al-Qur’an
kalimat yang bermakna hujan tidak hanya menggunakan kata رطملا saja,
kata lain yang bermakna hujan seperti dalam kata ءامسلا yang disandingkan
dengan kata لزنا dan seakarnya. Al-Qur’an mengungkap air hujan dengan
redaksi ءامسلا نم لزنا setidaknya terdapat dalam 24 ayat.
2. Poin kedua dari kesimpulan penelitian ini adalah air mempunyai manfaat yang
besar bagi makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Dalam al-Qur’an, banyak sekali ayat menjelaskan tentang air yang merupakan
sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Air merupakan salah satu
ciptaan Allah yang menjadi tanda kebesaranNya dan harus dihayati untuk
memperdalam dan memanfaatkan secara baik bagi kelangsungan hidup
manusia. Dalam sebagian ayat, air menjadi perumpamaan bagi manusia,
sebagai pesan moral yang harus dijadikan ibrah dan renungan agar senantiasa memelihara dan mempergunakan sebaik-baiknya untuk memperdalam iman
dan taqwa kepada Allah Swt.
3. Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan beberapa penafsiran Tantawi
Jawhari tentang air, diantaranya:
a. Air menjadi sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup berdasarkan
123
b. Tantawi membagi air menurut tata letaknya ke dalam 3 kelompok, yakni
air pegunungan, air laut dan air dalam bumi, masing-masing pembagian
memiliki berbagai jenis yang banyak. Menurut rasanya, air terbagi menjadi
3, air tawar, air asin dan air payau.
c. Air dalam beberapa ayat disebutkan menjadi bahan utama penciptaan
makhluk, baik manusia, hewan maupun tumbuhan dengan kategori
masing-masing.
d. Air mempunyai manfaat yang besar bagi keberlangsungan hidup alam
sekaligus sebagai penyeimbang suhu dalam bumi.
e. Air disamping memiliki manfaat juga mempunyai bahaya, diantaranya: air
bisa menjadi bencana berupa banjir yang disebabkan pembuangan sampah
sembarangan, erosi yang disebabkan hutan gundul, sunami disebabkan
pergeseran lempeng bumi, longsor karena pembalakan kayu liar dan lain
sebagainya. Hal itu semua tergantung dari cara penggunaan dan gaya
hidup manusia. Bukankah Allah telah memperingatkan manusia, bahwa
kerusakan bumi ini tidak terlepas dari tangan-tangan tak
bertanggungjawab manusia sendiri.
f. Air juga memiliki keunikan dan kelebihan dibanding dengan zat lainnya,
salah satunya air mampu menangkap frekwensi dan sugesti sehingga bias
yang ditimbulkan dari air akan berbeda. Bentuk Kristal dari air yang
disugesti baik akan menjadi bentuk yang indah dan teratur sebaliknya
pesan-pesan negative dan buruk yang disisipkan pada air akan
124
B.Saran
Kajian tentang air dalam al-Qur’an sangat luas dan mendalam Dibutuhkan
sebuah kesungguhan dan ketelitian dalam menganalisa data dan fakta. Tema yang
peneliti kaji ini merupakan salah satu contoh dari sekian tema dalam al-Qur’an
yang perlu dipelajari kembali demi memperkaya khazanah keislaman. Peradaban
125 literature-literatur Islam. Dari kesimpulan peneliti tentang pembahasan air dalam
al-Qur’an, masih banyak hal yang harus dikaji kembali. Karena penelitian ini
terbatas, maka untuk kajian berikutnya perlu diperluas kembali dengan analisa
yang lebih mendalam.
Penulis tidak jarang melakukan kesalahan dan kelalaian dalam menganalisis
dan mengambil kesimpulan terhadap literatur-literatur tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan sebuah kritik konstruktif bagi pembaca demi sebuah kesempurnaan.
Segala sesuatu bila telah sempurna akan nampak kekurangannya. Akhirnya jika
terdapat kebenaran dalam penelitian ini maka semata berasal dari karunia Allah
yang telah anugerahkan kepada penulis dan kepadaNya juga penulis bersyukur.
Namun bila terdapat kesalahan maka itu semata-mata karena keterbatasan ilmu
dan kecerobohan penulis dalam menganalisis masalah, dan kepada Allah juga
penulis mohon ampunan dan tambahan taufiq dan hidayah. Akhirnya semoga hasil
jerih payah penulis dalam penelitian ini dijadikan Allah sebagai amal shalih yang
bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan
khazanah kepustaakaan Islam. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Akk, (al) Khalid Abd Rahman. Us}u>l Tafsi>r wa Qawa>’iduh. Damaskus: Da>r al-Nafa>is, 2007.
Dulaymi>, (al) Amir Ahmad. Al-Miya>hu fi> al-Qur’a>n. Beirut: Da>r al-Nafa>is, 2002. Departemen Agama. Al-Qur’a>n Dan Terjemahnya. Riya>d}: Da>r al-Sala>m, 2006.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van
126 Dhahabi>, (al) Muhammad H{usein. Al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n. Cairo: Da>r al-H{adi>th,
2005.
Fuad Abdul Baqi Muhammad. Al-Mu’ja>m al-Mufah}ras li-Alfaz} al-Qur’a>n al-Kari>m.
Damaskus: Da>r al-Basha>ir, 2012.
Ghazali> (al), Muhammad. Al-Qur’a>n Kitab Zaman Kita. Bandung: Mizan, 2008. Hadi Sutrisno. Metodologi research. Yogyakarta: Fakultas Psychology UGM, 1975. Iyazi>, (al) M. Ali. Al-Mufassiru>n H{aya>tuhum wa Manha>juhum. Teheran: Wiza>rat
al-Thaqa>fat wa al-Inshaq al-Isla>my, 1373 H.
Jawhari> T{ant}a>wi>. Jawa>hir fi> Tafsi>r Qur’a>n Kari>m. Beiru>t: Da>r Kutub al-Ilmiyah, 2004.
Juoro Umar. Kebenaran al-Qur’a>n dalam Sains. Jakarta: Cidesindo, 2011.
Khatib, (al) Musa. Min Dala>’il al-I’ja>z al-‘Ilmiy fi> al-Qur’a>n wa al-Sunnah al- Nabawiyah. Cairo: Muassasah al-Kha>lij al-Araby, 1994.Khalid Ahmad Allam
dkk. Al-Qur’a>n Dalam Keseimbangan Alam dan Kehidupan. Jakarta: Gema
Insani, 2005.
Kholdu>n Ibnu, Muqaddimah Ibnu kholdu>n. Da>r al-Sha’b. tt.
Lalage Zerlina, Hidup Sehat Dengan Terapi Air. Klaten: Abata Press, 2015.
Lajnah Pentashihan al-Qur’an Badan Litbang & Diklat Kementrian Agama RI dengan LIPI. Tafsir ilmi, Mengenal Ayat-Ayat Sains Dalam al-Qur’a>n. Jakarta: Widya Cahaya, 2015.
Murtie Afin & Marzuki Yahya. Khasiat Air Alkali. Jakarta: Gramedia, 2015.
Munawwir, A.W. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 2007.
Najjar, (al) Zaglul Raghib. I’ja>z al-‘Ilmiy fi> al-Sunnah al-Nabawiyah, terj. Yodi Indrayadi dan tim. Cairo: Nahdat Misr. 2007.
Pasya, Ahmad Fuad. Dimensi Sains al-Qur’a>n. Solo: Tiga serangkai, 2006.
Philip K, Hitti. History of The Arabs. terj. R. Cecep Lukman Yasin & Dedi, Slamet
Riyadi. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010.
Qatta>n,(al) Manna>’ Khali>l. Maba>hith fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Beirut: Manshura>t al-‘As}r alH}adi>th, tt. -
Ridwan Abdullah Sani. Sains Berbasis Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Rosadisastra Andi. Metode Tafsir Ayat-ayat Sains dan Sosial. Jakarta: Amzah, 2007. Shihab M Quraish. Membumikan al-Qur’a>n. Bandung: Mizan, 1994.
127 _______________. Mu’jizat al-Qur’a>n. Bandung: Mizan, 2007.
_______________. Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati, 2013. _______________. Tafsir al-Misba>h. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Shah}atat Abdullah. A>ya>t Allah fi> al-Kawn, Tafsi>r al-A<ya>t al-Kawniyyah bi al-Qur’a>n al-Kari>m. Iskandaria: Nahd}at Mesr, 2005.
Suyu>t}i> (al). Jalal al-Din Luba>b Nuqu>l fiy Asba>b Nuzu>l. Cairo: Muassasat al-Mukhta>r, 2005.
Umaryadi. Rahasia Penciptaan. Jakarta: Rashan Fikr, 2010.
Yusuf, Ahmad Muhammad. Ensiklopedi Tematis Ayat al-Qur’an dan Hadith.
Jakarta: Widya Cahaya, 2009.
Zumaro, (al) Lutfil Kirom. Ajaibnya Pengobatan Air yang Didoakan. Yogyakarta: