• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan HEPATOMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan HEPATOMA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

HEPATOMA

DI RUANG PENYAKIT DALAM WANITA RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 25 s/d 30 Mei 2015

OLEH:

Filia Sofiani Ikasari, S.Kep

NIM. I4B111028

PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KEDOKTERAN

BANJARMASIN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA MAHASISWA : FILIA SOFIANI IKASARI, S.Kep

NIM

: I4B111028

JUDUL LP

: HEMODIALISA

BANJARMASIN, MEI 2015

PRESEPTOR AKADEMIK

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. Kep, MB

PRESEPTOR KLINIK

(3)

Laporan Pendahuluan Hepatoma

Pengertian

Kanker yang berasal

dari sel-sel hati

Pengertian

Kanker yang berasal

dari sel-sel hati

HEPATOMA

Etiologi

HBV

HCV

Bahan Kimia

Defisiensi

α1-antitripsin

Etiologi

HBV

HCV

Bahan Kimia

Defisiensi

α1-antitripsin

Manifestasi Klinis

Penurunan BB

Kehilangan kekuatan

Anorexia dan anemia

Nyeri abdomen

Ikterus

Asites

Manifestasi Klinis

Penurunan BB

Kehilangan kekuatan

Anorexia dan anemia

Nyeri abdomen

Ikterus

Asites

Komplikasi

Hipertensi

Hiperbilirubinemia

Enselopati Hepatic

Sirosis hepatis

Komplikasi

Hipertensi

Hiperbilirubinemia

Enselopati Hepatic

Sirosis hepatis

Penatalaksanaan

Terapi radiasi

Kemoterapi

Pembedahan

Penatalaksanaan

Terapi radiasi

Kemoterapi

Pembedahan

(4)

Pathway Hepatoma

Hepatitis B Hepatitis C Sirosis Hati Bahan Kimia

Hepatoma

Nodul Maligna dalam hilus Kerusakan sel hepar Pembengkakan hepar Penekanan hepar Nyeri Akut Nyeri Akut Bendungan vena porta Penyumbatan vena porta Hipertensi portal Asites Kelebihan volume cairan Kelebihan volume cairan Gangguan metabolisme protein sintesis

albumin sintesa fibrinogen protrombin hipoalbumin tekanan osmotik cairan ekstra selular pembekuan darah Resiko cedera Resiko cedera Penekanan diafragma Metabolisme bilirubin hiperbilirubi nemia garam empedu Gatal Resiko kerusakan integritas kulit Resiko kerusakan integritas kulit pigmen empedu Ikterik Gangguan citra tubuh Gangguan citra tubuh Metabolisme karbohidrat Glikogen Glikogenolisis Glukosa dalam darah berkurang Lelah Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas Penyerapan vitamin dan mineral Vitamin A Ketajaman visus Gangguan penglihatan Resiko Cedera Resiko Cedera Ketidakefektifan Pola Napas Ketidakefektifan Pola Napas

Asupan nutrisi tidak adekuat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma H, Amin HN. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA

NIC-NOC Edisi Revisi. Yogyakarta: Media Hardy.

NANDA. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2012-2014.

Philadelphia : NANDA Internaerdasarkantional.

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

(6)

ASKEP Pasien Hepatoma

tata

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

HEPATOMA

Pengkajian 1. Identitas 2. Keluhan Utama 3. Riwayat Penyakit 3. Pemeriksaan Fisik 4. Sebelas Pola Gordon 5. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan Pola Napas 2. Nyeri Akut

3. Intoleransi Aktivitas 4. Kelebihan Volume Cairan

5. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

6. Gangguan Citra Tubuh 7. Risiko Cedera

8. Risiko Kerusakan Integritas Kulit

Ketidakefektifan Pola Napas

NOC : Respiratory Status: Ventilation, Respiratory Status: Airway Patency, Vital Sign Status

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien menunjukan keefektifan pola napas, dengan kriteria hasil:

Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,

tidak ada sianosis dan dyspneu

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)

NIC : Airway Management

1.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2.Auskultasi suara napas, catat bila ada suara tambahan 3.Monitor respirasi dan status O2

4.Pertahankan jalan napas yang paten 5.Observasi adanya tanda hipoventilasi 6.Monitor vital sign

7.Monitor pola napas

Nyeri Akut

NOC : Pain level, Pain Control, Comfort Level

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 x 24 jam pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:

 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

 Tanda vital dalam rentang normal

 Tidak mengalami gangguan tidur

NIC : Pain Management

1. Lakukan pengkajian nyeri secara kompherensif 2. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau 3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 4. Tingkatkan istirahat

5. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Intoleransi Aktivitas

NOC : Self-Care : ADLs, Activity Tolerance, Energy Conservation

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam pasien bertoleransi terhadap aktivitas, dengan kriteria hasil:

 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TD, nadi, dan RR

 Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri

 Keseimbangan aktivitas dan istirahat

NIC : Energy Management, Teaching: predescribed activity/exercise

1. Obervasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi

secara berlebihan

5. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

(7)

Kelebihan Volume Cairan

NOC : Electrolite and acid base balance, Fluid balance, Hydration

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam kelebihan volume cairan teratasi dengan kriteria hasil : Terbebas dari edema, efusi, anaskara

Bunyi nafas bersih, tidak ada dsypneu Terbebas dari distensi vena jugularis

Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung

NIC : Fluid Management

1.

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

2.

Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN,

Hmt , osmolalitas urin )

3.

Monitor vital sign

4.

Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)

5.

Kaji lokasi dan luas edema

6.

Monitor masukan makanan / cairan

7.

Berikan diuretik sesuai interuksi

8.

Monitor berat badan

9.

Monitor elektrolit

10.

M

onitor tanda dan gejala dari edema

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh NOC : Nutritional Status : Nutrient Intake

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi kurang teratasi dengan kriteria hasil:

Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

NIC : Nutrition Management

1. Berikan informasi tentang kebutuhan gizi 2. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

3. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

4. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

5. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah 6. Monitor mual dan muntah

7. Atur posisi semifowler selama makan 8. Monitor intake nutrisi

9. Catat adanya edema, hiperemik 10. Monitor pucat, kemerahan

11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Gangguan Citra Tubuh NOC : Body Image, Self Esteem

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 x 24 jam gangguan citra tubuh teratasi dengan kriteria hasil : Citra tubuh positif

Mampu mengidentifikasi kekuatan personal

Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh Mempertahankan interaksi sosial

NIC : Body Image Enhancement

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya

3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya

5. Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu 6. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok

(8)

Risiko Cedera NOC :

- Knowledge: Personal Safety - Safety Behavior: Fall Prevention - Savety Behavior: Fall Occurance - Savety Behavior: Physical Injury

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien tidak mengalami cedera dengan kriteria hasil:

Pasien terbebas dari trauma fisik

NIC : Environmental Management Safety

1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien

3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)

4. Memasang side rail tempat tidur

5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

6. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.

7. Membatasi pengunjung

8. Memberikan penerangan yang cukup

9. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. 10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan

11. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan

Risiko Kerusakan Integritas Kulit

NOC : Tissue Integrity : Skin and MucousMembranes

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam kerusakan integritas kulit tidak terjadi dengan kriteria hasil:

Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan

Melaporkan adanya gangguan sensasi atau nyeri pada daerah kulit yang mengalami gangguan

Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

NIC : Pressure Management

1. Anjurkan pasien menggunakan pakaian longgar 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap kering dan bersih 3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali

4. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien 5. Monitor status nutrisi pasien

6. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

7. Gunakan pengkajian risiko untuk memonitor faktor risiko pasien (Braden Scale, Skala Norton)

8. Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang yang menonjol dan titik-titik tekanan ketika merubah posisi pasien.

9. Jaga kebersihan alat tenun

10. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian tinggi protein, mineral dan vitamin

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukan tindakan keperawatan terhadap pasien adalah untuk mengatasi pola nafas tidak efektif dengan kriteria hasil setelah 2x24 jam pasien dapat menunjukan pola nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi mucus yang kental, kelemahan upaya batuk ditandai dengan suara nafas ronchi, terdapat sputum saat pasien batuk.

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di jalan nafas Tujuan: setelah dilaksakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam jalan nafas menjadi

Perawat menuliskan kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu Batuk negatif, RR normal, TTV normal, dahak negatif, sesak nafas

Rasional : Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan, karena batuk tidak efektif atau

8 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan pola nafas pasien efektif dengan

Perawat menuliskan kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu Batuk negatif, RR normal, TTV normal, dahak negatif, sesak nafas

Hasil evaluasi pada diagnosis keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan nafas dibuktikan dengan batuk tidak efektif atau tidak mampu batuk, sputum